Anda di halaman 1dari 9

RUMAH SAKIT HAPSAH

Alamat : Jl. Urip Sumoharjo, No. 10. Bone Kode pos 92731
Telepon : 082 347 191 810 / (0481) 2 911 811, Email : rshapsah@yahoo.com

SURAT PERJANJIAN KERJA


ANTARA
RUMAH SAKIT HAPSAH DAN DOKTER
No. 001 / SPKD / RSH / I / 2016
Perjanjian Kerja ini dibuat dan dan ditandatangani pada hari ini, _______________,
tanggal _______________________, oleh :
I.

RUMAH SAKIT HAPSAH, merupakan Pusat Pelayanan Kesehatan yang


didirikan berdasarkan undang-undang Republik Indonesia, berkedudukan
hukum di Watampone, pemilik dan pemegang surat izin penyelenggaraan
rumah sakit dengan nama RUMAH SAKIT HAPSAH, yang dalam hal ini
diwakili oleh dr. Andi Melda Sakkirang, selaku Direktur Rumah Sakit
Hapsah selanjutnya disebut sebagai Pihak Pertama dan rumah sakit yang
dijalankan Pihak Pertama dan

II.

Nama
Tempat/tanggal lahir
Warga Negara
Alamat
Surat Izin Dokter

:
:
: Indonesia.
:
:

(selanjutnya disebut Pihak Kedua atau DOKTER).


(Pihak Pertama dan Pihak Kedua secara bersama-sama disebut Para Pihak,
dalam hal sendiri-sendiri disebut Pihak).
Para Pihak tersebut di atas terlebih dahulu menerangkan sebagai berikut:
1.

Bahwa Pihak Pertama memiliki kewenangan menjalankan sarana kesehatan


berupa Rumah Sakit dengan nama RS HAPSAH berdasarkan surat izin
penyelenggaraan rumah sakit yang dimilikinya sebagaimana ternyata dari
Surat Keputusan Dinas Kesehatan Kab. Bone No. YM.02.04.3.5.3092 yang
dikeluarkan oleh BP2T yang berlaku untuk periode tanggal 11 Januari 2016
sampai dengan tanggal 11 Januari 2021, berikut setiap dan seluruh
perpanjangan dan/atau perubahan yang ada di kemudian hari;

2.

Bahwa Pihak Pertama memerlukan tenaga medis dengan kualifikasi sebagai


dokter untuk ditempatkan di RS HAPSAH;

3.

Bahwa Pihak Kedua memiliki ilmu pengetahuan, kemampuan, keterampilan


dan keahlian yang cukup serta telah memiliki surat izin praktik (SIP) yang
masih berlaku pada tanggal Perjanjian ini, dan bermaksud untuk

RS. HAPSAH
Paraf :

memberikan waktu, tenaga, pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan


keahliannya tersebut dengan bekerja pada RS HAPSAH;
4.

Bahwa Pihak Pertama setuju dan menerima Pihak Kedua untuk bekerja
menjalankan profesi dan tugas sebagai dokter di RS HAPSAH dan Pihak
Kedua setuju dan menerima penerimaan Pihak Pertama untuk bekerja
menjalankan profesi dan tugas sebagai dokter di RS HAPSAH, untuk jangka
waktu tertentu, dan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang
diatur dalam perjanjian ini.

Maka berhubung dengan segala sesuatu yang diuraikan di atas, Para Pihak
dengan ini sepakat dan setuju untuk membuat dan menandatangani Perjanjian
Kerja ini dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:
Pasal 1
RUANG LINGKUP TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PIHAK KEDUA
1.

Selama Perjanjian ini berlaku, Pihak Kedua bertugas untuk menjalankan


profesinya dengan segenap kemampuan dan dedikasi terbaik yang dimilikinya
sesuai dengan standar praktek medis yang baik (good medical practice):
a. di lokasi tempat bekerja

: RS HAPSAH, Jalan Urip Sumoharjo No 10,


Kelurahan Mattirowalie, Kec. Tanete Riattang
Barat, Kab. Bone

b. spesialisasi / kompetensi :
2.

Pihak Kedua dalam menjalankan tugasnya di RS HAPSAH bersedia dan


sanggup bertugas baik secara sendiri/mandiri maupun bekerja dalam suatu tim
yang terdiri dari beberapa orang tenaga medis yang ditentukan oleh Pimpinan
RS HAPSAH dari waktu ke waktu (baik sebagai ketua tim, anggota tim ataupun
sebagai associate doctor), atau untuk sementara waktu menjadi Dokter
Pengganti (locum tenens) dari dokter lain selaku Dokter Utama yang sedang
berhalangan menjalankan tugasnya di RS HAPSAH atas persetujuan tertulis
Dokter Utama yang digantikannya itu dan Kepala Devisi Pelayanan Medik RS
HAPSAH.

3.

Berkaitan dengan setiap pelayanan


HAPSAH dalam kerangka pelayanan
bawah pengawasan dan oleh karena
Devisi Pelayanan Medik RS HAPSAH
harian RS HAPSAH.

yang diberikan Pihak Kedua di RS


rumah sakit, Pihak Kedua berada di
itu bertanggung jawab kepada Kepala
selaku penanggung jawab operasional

Pasal 2
WAKTU KERJA PIHAK KEDUA
1.

Pihak Kedua bekerja pada Pihak Pertama sebagai dokter di RS HAPSAH


sesuai dengan jadwal praktek yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

2.

Dalam hal di kemudian hari terdapat perubahan jadwal praktek/Sift (jam


bekerja) maka perubahan tersebut harus atas kesepakatan bersama yang

RS. HAPSAH
Paraf :

dibuat secara tertulis yang merupakan satu kesatuan dan menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari Perjanjian ini.
3.

Apabila
karena
sesuatu
alasan
yang
benar-benar
dapat
dipertanggungjawabkan Pihak Kedua terpaksa berhalangan hadir bekerja
(praktek) untuk sesuatu hari pada jadwal yang telah ditentukan, maka Pihak
Kedua wajib mengajukan penggantian jadwal prakteknya tersebut secara
tertulis dan lisan kepada Pihak Pertama melalui Kepala Devisi Pelayanan
Medik RS HAPSAH.
Pasal 3
PENUNJUKAN/PERMINTAAN DOKTER PENGGANTI

1.

Dalam hal Pihak Kedua berhalangan menjalankan tugasnya di RS HAPSAH


karena sesuatu alasan yang dapat dipertanggung jawabkan, sedangkan Pihak
Kedua terikat dan bertanggung jawab menjalankan perawatan dan
pengobatan kepada Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan tertentu,
maka Pihak Kedua berhak menunjuk dan/atau meminta dokter lain baik dokter
di RS HAPSAH maupun dokter lain dari luar RS HAPSAH untuk menjalankan
tugas sebagai Dokter Pengganti yang menggantikan kedudukannya untuk
sementara waktu selama Pihak Kedua berhalangan. Dalam hal ini, kedudukan
Pihak Kedua adalah selaku Dokter Utama bagi Pasien Rawat Inap dan/atau
Pasien Rawat Jalan yang menjadi tanggung jawabnya.

2.

Dalam hal Pihak Kedua menunjuk dokter lain yang berpraktek di luar RS
HAPSAH sebagai Dokter Penggantinya, maka penunjukan itu dianggap
sebagai persetujuan Pihak Kedua terhadap Dokter Pengganti, dan Pihak
Kedua wajib segera menyampaikan pemberitahuannya secara tertulis kepada
Kepala Devisi Pelayanan Medik RS HAPSAH dalam waktu selambatlambatnya 6 (enam) hari kerja sebelum efektifnya penunjukan tersebut. Pihak
Pertama akan segera memberitahukan secara tertulis Wadir Pelayanan
Kesehatan perihal penunjukkan dokter pengganti tersebut.
Pihak Kedua selaku Dokter Utama menjamin bahwa Dokter Penggantinya
adalah seorang dokter dengan kualitas yang dapat diandalkan secara
profesional dan memiliki kompetensi untuk menjalankan tugasnya.

3.

Pihak Kedua bertanggung jawab penuh atas setiap dan seluruh tindakan
perawatan dan pengobatan yang dilaksanakan Dokter Pengganti, berikut
setiap dan segala akibat yang ditimbulkannya baik secara langsung dan tidak
langsung terhadap Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan yang
menjadi tanggung jawab Pihak Kedua, kecuali apabila terjadi pelanggaran
dan/atau kesalahan yang dilakukan semata-mata karena pelanggarannya atau
salahnya atau kelalaiannya Dokter Pengganti itu sendiri.

4.

Pihak Kedua membebaskan Pihak Pertama dan setiap dan seluruh tenaga
medis lainnya, para staff, para karyawan, pejabat dan pimpinan RS HAPSAH
dari segala bentuk permintaan/tuntutan/gugatan pertanggungjawaban atau
penggantian kerugian maupun dari segala aduan (klachdelict) ataupun
tuduhan (accusation) karena pelanggaran dan/atau kesalahan Dokter
Pengganti dalam melakukan tindakan perawatan dan pengobatan terhadap

RS. HAPSAH
Paraf :

Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan yang menjadi tanggung
jawab Pihak Kedua baik secara sengaja maupun tidak sengaja/kelalaian
(culpa).
Pasal 4
AKSES PADA REKAMAN MEDIK (MEDICAL RECORDS)
1.

Pihak Kedua mempunyai akses dan berhak untuk meminjam, menerima,


membuka, membaca, mencatat keterangan pada Rekaman Medik (medical
records) serta keterangan-keterangan non-medik atas nama Pasien Rawat
Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan yang ditanganinya di RS HAPSAH.

2.

Rekaman Medik (medical records) dan/atau rekaman non-medik atas nama


Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan yang ditangani di RS
HAPSAH sepenuhnya merupakan hak milik Pihak Pertama yaitu RS
HAPSAH.
Pasal 5
HONORARIUM DAN CARA PEMBAYARANNYA

1.

Honorarium:
a. Sebagai Dokter Utama:
Untuk profesi dan jasa dan dedikasi yang telah diberikan Pihak Kedua
pada RS HAPSAH berdasarkan Perjanjian ini, Pihak Kedua berhak dan
karenanya Pihak Pertama memberikan imbalan jasa sebagai honorarium.
Besarnya honorarium yang diberikan kepada dokter ditentukan sebagai
berikut :
1) Untuk pasien poliklinik 80% dari tarif pelayanan
2) Untuk pasien rawat inap 85% dari tarif visite/konsul/tindakan/operasi
b. Sebagai Dokter Pengganti:
Untuk profesi dan jasa yang telah diberikan Pihak Kedua sebagai Dokter
Pengganti dalam rangka menggantikan dokter lain yang berhalangan (jika
ada), Pihak Kedua berhak dan karenanya Pihak Pertama memberikan
imbalan jasa Dokter Pengganti.
c.

2.

Besarnya honorarium yang diberikan kepada dokter baik sebagai Dokter


Utama maupun sebagai Dokter Pengganti, ditentukan sebagai berikut :
1). Untuk pasien poliklinik 80% dari tarif pelayanan
2). Untuk pasien rawat inap 85% dari tarif visite/konsul/tindakan/operasi

Pajak Penghasilan:
Besarnya honorarium yang diterima Pihak Kedua sebagaimana disebut pada
ayat 1 diatas akan selalu diperhitungkan dengan Pajak Penghasilan Pihak
Kedua atas penerimaan honorarium dimaksud sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku.
Pajak Penghasilan yang diterima Pihak Kedua di tanggung oleh Pihak Kedua,
dipotong langsung oleh pihak Pertama dalam hal ini Rumah Sakit Hapsah
untuk disetor ke Kantor Pajak sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang
berlaku

RS. HAPSAH
Paraf :

3.

Pembayaran:
a. Pembayaran honorarium dokter pada periode bulan berjalan, dilakukan
secara berkala setiap tanggal 1 bulan berikutnya dan selambat-lambatnya
tanggal 5.
Pasal 6
AKIBAT-AKIBAT PELANGGARAN
STANDAR ETIKA DAN STANDAR PELAYANAN

1.

Setiap pelanggaran oleh Pihak Kedua dengan sengaja maupun dengan tidak
sengaja (kelalaian, culpa) terhadap kode etik profesi, standar pelayanan medik
yang berlaku, SOP dan peraturan perundang-undangan di bidang kedokteran
yang berlaku bagi Pihak Kedua dan setiap dan seluruh akibat-akibat yang
ditimbulkannya itu baik secara langsung maupun tidak langsung, termasuk
tetapi tidak terbatas dalam hal terjadi tuntutan tanggung jawab hukum dari dan
kepada Pasien dan/atau keluarganya, sepenuhnya merupakan tanggung
jawab Pihak Kedua secara pribadi, dan Pihak Kedua dengan ini, untuk nanti
pada waktunya, sepenuhnya membebaskan Pihak Pertama berikut seluruh
staf dan karyawan dan para pejabat serta Pimpinan RS HAPSAH dari
segala bentuk tuntutan/gugatan dari dan/atau tanggung jawab hukum
dari dan kepada pihak manapun, termasuk tetapi tidak terbatas, Pasien
dan/atau keluarganya, serta membebaskan Pihak Pertama dari segala
aduan (klachdelict) ataupun tuduhan/dakwaan (accusation).

2.

Dalam hal Pihak Kedua melakukan pelanggaran berat terhadap standar


pelayanan medik yang berlaku, SOP dan peraturan perundang-undangan di
bidang kedokteran yang berlaku bagi Pihak Kedua yang dapat mengancam
keselamatan Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat Jalan, Pihak Pertama
atas rekomendasi Pimpinan RS HAPSAH akan segera mengakhiri Perjanjian
ini.
Pasal 7
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

1.

2.

Hak Pihak Pertama:


a.

Memiliki hak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.

b.

Memiliki hak untuk mendapat perlindungan dalam hal telah menjalankan


tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan SOP.

Kewajiban Pihak Pertama kepada Pihak Kedua:


a.

Menjalankan kewajiban Pihak Pertama sebagaimana diatur dalam


Perjanjian ini.

b.

Menyediakan tempat atau ruangan termasuk fasilitas dan sarana yang


layak dan ada pada Pihak Pertama di RS HAPSAH bagi Pihak Kedua
untuk tujuan menjalankan profesi dan tugas Pihak Kedua.

RS. HAPSAH
Paraf :

3.

Kewajiban Pihak Pertama selaku penyelenggara sarana kesehatan:


a.

Meminta, memelihara, mengelola, dan menyimpan asli Rekaman Medik


(medical record) atas nama Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien Rawat
Jalan di RS HAPSAH, termasuk tetapi tidak terbatas surat-surat
persetujuan tindakan medik (informed consent) atau surat-surat
penolakan tindakan medik, surat-surat pulang paksa, surat-surat
pernyataan pelunasan, dan lain sebagainya sebagaimana sesuai dengan
kondisi masing-masing Pasien pada formulir yang sudah disediakan RS
HAPSAH sesuai tata kerja organisasi RS HAPSAH;

b.

Menjaga dan melindungi kerahasiaan catatan dan Rekaman Medik


(medical record) serta keterangan-keterangan non-medik Pasien lainnya,
termasuk tetapi tidak terbatas yang berkaitan erat dengan hak menengok
dan hak milik data medik Pasien;

c.

Mengutamakan
pelayanan
berkesinambungan;

d.

Menjaga citra dan nama baik Pihak Pertama dan RS HAPSAH beserta
seluruh korps/keluarga besarnya.

yang

baik

dan

bermutu

serta

Pasal 8
HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN PIHAK KEDUA
1.

Hak Pihak Kedua:


a. Memiliki hak sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini.
b. Memiliki hak untuk mendapat perlindungan dalam hal telah menjalankan
tugasnya sesuai dengan kode etik sesuai spesialisasinya dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan SOP.

2.

Kewajiban Pihak Kedua kepada Pihak Pertama meliputi:


a. Melaksanakan profesi dan tugasnya sesuai dengan etika kedokteran dan
standar pelayanan.
b. Melakukan pencatatan secara lengkap, jelas, cermat, seksama dan jujur
atas apa yang diketahuinya tentang Pasien Rawat Inap dan/atau Pasien
Rawat Jalan terutama yang berkaitan dengan penyakit yang dideritanya
pada Rekaman Medik (medical records).
c. Sesegera mungkin menyerahkan semua catatan/arsip baik medik maupun
non medik dalam keadaan baik atas nama pasien yang
berkunjung/berobat/menerima perawatan di RS HAPSAH, termasuk tetapi
tidak terbatas seluruh surat-surat persetujuan tindakan medik, surat-surat
penolakan tindakan medik, surat-surat pulang paksa, surat-surat pernyataan
pelunasan, dan lain sebagainya, selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24
jam kepada petugas yang telah ditunjuk oleh Pimpinan RS HAPSAH.

3.

Kewajiban Pihak Kedua selaku tenaga medis meliputi:


a. Mematuhi Standar Pelayanan Medik yang berlaku yang ditetapkan oleh
Menteri Kesehatan dan SOP dan Tata Tertib yang berlaku di RS HAPSAH
dan mematuhi standar etika profesi.

RS. HAPSAH
Paraf :

b. Memberi informasi dan penjelasan jelas dan lengkap secara bijaksana


kepada setiap pasien (jika dipandang baik/mampu untuk mendengarkan
atau menerima informasi dan penjelasan tersebut) dan/atau orang yang
sudah dianggap dewasa menurut hukum yang mendampingi pasien selama
atau pada waktu dilakukan pengobatan dan perawatan di RS HAPSAH
antara lain tentang prosedur RS HAPSAH, penyakit yang diderita pasien,
kondisi pasien, diagnosa sementara dan/atau diagnosa akhir,
larangan/pantangan bagi pasien, tindakan medis yang harus diambil kepada
pasien, dan akibat jika tindakan medis yang harus diambil tersebut tidak
dilaksanakan;
c. Meminta setiap pasien dan/atau orang dewasa yang mendampingi pasien
selama atau pada waktu dilakukan pengobatan dan perawatan di RS
HAPSAH untuk menandatangani surat persetujuan tindakan medik atau
surat penolakan tindakan medik, surat pulang atas permintaan sendiri, dan
lain sebagainya sebagaimana sesuai dengan kondisi masing-masing pasien
pada formulir yang sudah disediakan RS HAPSAH;
d. Dalam hal tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan,
maka atas persetujuan pasien RS HAPSAH, Pihak Kedua wajib merujuk
pasien tersebut kepada dokter yang mempunyai keahlian dalam penyakit
tersebut, dan segera melaporkan hal tersebut kepada RS HAPSAH,
selambat-lambatnya dalam waktu 1 x 24 jam;
4.

Pihak Kedua dilarang:


a.

melakukan pencatatan pada Rekaman Medik (medical records) yang


bukan berdasarkan dari hasil pemeriksaannya sendiri;

b.

memfoto atau memfotokopi atau menyalin sebagian maupun seluruhnya


Rekaman Medik (medical records) dan/atau rekaman non-medik selain
untuk keperluan sebagaimana yang diperkenankan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku;

c.

membawa Rekaman Medik (medical records) dan/atau rekaman nonmedik ataupun fotokopinya keluar dari RS HAPSAH;

d.

membocorkan informasi yang dimuat dalam Rekaman Medik (medical


records) dan/atau rekaman non-medik kepada pihak lain dengan cara
dan bentuk apapun, selain untuk keperluan pemeriksaan tim dokter di
RS HAPSAH atas persetujuan tertulis Pimpinan RS HAPSAH atau dalam
hubungan pertanggungjawaban antara Dokter Utama dan Dokter
Pengganti atau atas instruksi RS HAPSAH dalam rangka menjalankan
perintah dari instansi yang berwenang sebagaimana telah diatur dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 9
HUBUNGAN PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA

Para Pihak sepakat dan setuju bahwa hubungan hukum antara Pihak Pertama dan
Pihak Kedua merupakan hubungan kerja yang dijalin atas dasar profesionalisme,
kepercayaan dan penghormatan yang tinggi diantara Pihak Pertama dan Pihak
Kedua. Oleh karena itu, baik Pihak Pertama maupun Pihak Kedua wajib saling
menghargai kode etik, standar pelayanan dan peraturan perundang-undangan yang
RS. HAPSAH
Paraf :

berlaku bagi masing-masing, serta mematuhi SOP, Tata Tertib, dan Peraturan
Perusahaan.

Pasal 10
JANGKA WAKTU DAN BERAKHIRNYA PERJANJIAN
1.

Perjanjian ini berlaku terhitung sejak tanggal 11 Januari 2016 untuk jangka
waktu selama 1 Tahun dan akan berakhir dengan sendirinya pada tanggal 11
Januari 2017.

2.

Perjanjian ini akan berakhir dengan sendirinya, meskipun tanggal berakhirnya


jangka waktu yang ditentukan sebagaimana disebut pada ayat 1 diatas belum
tercapai, apabila terdapat satu atau lebih kejadian di bawah ini:
a. Surat Izin Dokter atas nama Pihak Kedua dan/atau Surat Izin Penunjukan
telah berakhir jangka waktunya dan tidak diperpanjang karena sebab
apapun;
b. Pihak Kedua dinyatakan tidak mampu untuk melaksanakan profesi dan
tugasnya karena lumpuh atau cacat tetap atau alasan kesehatan lainnya;
c. Pihak Kedua meninggal dunia;
d. Pihak Kedua telah dijatuhi hukuman pidana yang telah mempunyai
kekuatan hukum yang tetap;
e. Pihak Pertama dinyatakan pailit atau dibubarkan;
f. Surat Izin Dokter atas nama Pihak Kedua dan/atau Surat Izin Penunjukan
atas nama Pihak Kedua menjadi tidak berlaku karena telah dicabut atau
ditarik atau dibatalkan oleh atau dikembalikan kepada instansi yang
berwenang;
g Surat Izin Penyelenggaraan Rumah Sakit yang mengizinkan Pihak Pertama
menjalankan kegiatan sarana kesehatan telah dicabut atau ditarik oleh atau
telah dikembalikan kepada instansi yang berwenang.

3.

Dalam hal Perjanjian berakhir, seluruh dokumen milik Pihak Pertama yang ada
di Pihak Kedua harus sudah diserahkan kepada Pihak Pertama melalui
Pimpinan RS HAPSAH dalam keadaan baik dengan mendapat tanda terima
yang layak selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
Perjanjian ini berakhir.

4.

Setiap dan seluruh hak dan kewajiban yang terutang oleh pihak yang satu
kepada pihak yang lain pada saat Perjanjian ini berakhir wajib diselesaikan
dengan secepat-cepatnya dan sebaik-baiknya, dalam waktu tidak lebih dari 2
(dua) bulan sejak tanggal berakhirnya Perjanjian ini.

RS. HAPSAH
Paraf :

Pasal 11
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang tidak atau belum cukup atau belum diatur dalam Perjanjian ini dan
Peraturan Perusahaan Pihak Pertama akan diputuskan dan diatur kemudian
oleh Para Pihak secara musyawarah mufakat.
2. Perubahan dan/atau penambahan pada Perjanjian ini hanya sah apabila
disetujui oleh Para Pihak dan dinyatakan dalam suatu perjanjian perubahan
dan/atau perjanjian penambahan (addendum) yang ditandatangani oleh Para
Pihak.
3. Para Pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang berkaitan dengan
Perjanjian ini, harus diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat, namun
dalam hal perselisihan tersebut tidak dapat diselesaikan secara musyawarah
untuk mufakat, maka, kecuali dalam hal Pemutusan Hubungan Kerja dan/atau
Perselisihan Hubungan Industrial, Para Pihak memilih untuk diselesaikan
melalui Pengadilan Negeri Kab. Bone.
4. Perjanjian ini dibuat dalam 3 (tiga) rangkap yang masing-masing mempunyai
bunyi dan kekuatan hukum yang sama dan dengan diberi meterai yang cukup,
dimana salah satu rangkap akan menjadi pegangan/milik Pihak Kedua.
DEMIKIANLAH Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh Para Pihak di RS.
HAPSAH pada hari, tanggal, bulan dan tahun tersebut di atas.

PIHAK PERTAMA

( dr. ANDI MELDA SAKKIRANG)

RS. HAPSAH
Paraf :

PIHAK KEDUA

Anda mungkin juga menyukai