Anda di halaman 1dari 88

HUKUM MAXWELL DALAM

BENTUK INTEGRAL

Hukum Maxwell Bentuk Integral


Bentuk integral -> lebih mudah dimengerti secara fisik
Menggambarkan secara matematis medan magnet, medan listrik,

dengan muatan listrik dan distribusi arus


Terdiri atas 4 buah hukum :
1. Hukum Gauss Medan Listrik
2. Hukum Gauss Medan Magnet
3. Hukum Faraday
4. Hukum Ampere

Hukum Gauss untuk medan listrik (1)


Mengkuantisasikan medan listrik dengan distribusi muatan
Hk. Gauss : Jumlah total flux listrik yang memancar dari sebuah

permukaan bidang yang tertutup sama dengan jumlah muatan


yang terlingkupi oleh permukaan tertutup tersebut
E = intensitas medan listrik [V/m2] atau [N/C]
0 = permitivitas udara = 8.854 x 10-12 [F/m]
Q = muatan [C]

Hukum Gauss untuk medan listrik (2)


Besaran Q dapat diganti dengan distribusi muatan per volume v

[C/m3], dimana volume dv dilingkupi oleh luas ds

Melalui hukum ini perhitungan total flux dari benda bermuatan

dilakukan dengan membuat suatu bidang imajinasi yang


melingkupi benda tsb bidang gauss

Hukum Gauss untuk medan listrik-penerapan


(3)
Pada sebuah bola dengan radius ro terdapat muatan yang

terdistribusi secara merata. Hitunglah medan listrik di dalam dan di


luar bola.
Untuk r > r0
r
v

r0

Hukum Gauss untuk medan listrik (4)

Hukum Gauss untuk medan listrik (5)

Hukum Gauss untuk medan listrik (6)

Hukum Gauss untuk medan magnet


Hk. Gauss : Jumlah total flux magnet yang masuk dan keluar dari

sebuah permukaan bidang yang tertutup sama dengan nol

B = rapat flux magnet [Wb/m2]


Garis flux magnet merupakan garis tertutup

Hukum Faraday (1)


Oersted pada 1820 menemukan bahwa arus menimbulkan medan

magnet
Faraday ingin membuktikan bahwa medan magnet juga

menimbulkan arus

Hukum Faraday (2)


Arus yang terukur hanya terjadi sesaat sesudah on dan sesudah off

Arus terjadi jika ada perubahan medan magnet terhadap waktu

Hukum Faraday (3)


Medan magnet yang berubah thd waktu menghasilkan medan

listrik yang berputar mengelilingi medan magnet.


Medan listrik ini menggerakkan elektron pada loop penerima

sehingga menimbulkan arus listrik

Hukum Faraday (4)


Hubungan antara contour c dan permukaan s mengikuti kaidah

tangan kanan

Hukum Faraday-Penerapan (1)


Diketahui konduktor berbentuk loop persegi empat ditempatkan normal
terhadap rapat flux magnet B = Bo cos t az .Tentukan besarnya emf pada
loop tersebut, dan bandingkan variasi waktu dari total magnetic flux
dengan emf.

Hukum Faraday-Penerapan (2)


Hitung total flux magnet m yang menembus loop

Hitung emf dengan hukum Faraday

Hukum Faraday-Penerapan (3)


Perbandingan variasi t antara m dan emf

Hukum Faraday-Penerapan (4)


Pada saat flux magnetik yang menembus loop menurun ( periode

pertama), emf berharga positif

Artinya emf akan menghasilkan arus yang nantinya menghasilkan medan

magnet yang arahnya out of paper yang bertujuan untuk menambah flux
magnet yang menembus pada loop

Hukum LENZ : emf hasil induksi akan memiliki arah yang akan melawan

perubahan yang terjadi pada medan magnet yang menghasilkannya.

Hukum Ampere (1)


Hasil integral garis dari rapat flux magnet

sepanjang countour c adalah sama dengan


jumlah arus yang menembus bidang s yang
dilingkupi contour c
Arus ada 2 jenis :
1. Arus konvensional disebabkan pergerakkan elektron
2. Arus yang disebabkan oleh adanya perubahan jumlah flux listrik yang
menembus bidang s thd waktu arus pergeseran

Hukum Ampere (2)

Arus
Konvensional

B = rapat flux magnet [Wb/m2]


J = rapat arus [C/det.m2] atau [A/m2]
E = intensitas medan listrik [V/m]
0 = permitivitas udara = 8.854 x 10-12 [F/m]
0 = permeabilitas udara = 4 x 10-7 [H/m]
dl = vektor panjang differensial
ds = vektor luas differensial

Arus
Pergeseran

Arus Pergeseran (1)


Merupakan besaran matematis yang

ditemukan oleh Maxwell sehingga hukum


Ampere dapat berlaku secara umum
Salah satu aplikasi yang membutuhkan

besaran ini dalah pada keping kapasitor

Arus Pergeseran (2)


Besarnya arus yg menembus S1

Besarnya arus yg menembus S2 dimana S2


melewati tengah keping kapasitor

Arus Pergeseran (3)


Berarti hukum Ampere tidak berlaku umum karena bentuk permukaan yang

terlibat dalam perhitungan harus tetap


Untuk itu, Maxwell menyatakan bahwa antara keping kapsitor terdapat arus

pergeseran :

Karena hukum Ampere bersifat umum maka :

Arus Pergeseran (4)


Darimana asal persamaan arus pergeseran ?

Q = (v) (volume) = (s) (luas)

Kenapa Hukum Maxwell? (1)


Hukum Maxwell terdiri atas 4 hukum (Gauss utk E, Gauss utk B,

Faraday, dan Ampere)


Sumbangan Maxwell hanya pada hukum Ampere berupa arus

pergeseran

Apa kontribusi dari arus pergesaran ???

Kenapa Hukum Maxwell? (2)


Perhatikan hukum Faraday dan Ampere !

B berubah terhadap waktu menghasilkan E


E yang dihasilkan oleh B yang berubah thd t juga bersifat berubah thd t

E yang berubah terhadap t menghasilkan B


E yang dihasilkan oleh B yang berubah thd t juga bersifat berubah thd t,

dst MEKANISME PERAMBATAN GELOMBANG

Kenapa Hukum Maxwell? (3)

Medan Statis
Medan statis berarti medan yang harganya tidak berubah terhadap waktu
Pada medan statis, hukum Maxwell berubah menjadi :

Tidak ada hubungan antara medan listrik dan medan magnet untuk

kondisi statis

HUKUM MAXWELL DALAM


BENTUK DIFERENSIAL

Latar Belakang (1)


Persamaan Maxwell bentuk integral hanya dapat diterapkan
dengan mudah pada benda dengan bentuk yang sederhana
dengan menggunakan mekanisme simetri , contoh : kubus, bola,
silinder
Agar persamaan Maxwell dapat berlaku secara general maka
perlu dilakukan perubahan pada persamaan Maxwell
diubah ke bentuk titik

Latar Belakang (2)


Persamaan bentuk titik ini merupakan penurunan dari bentuk
integral dimana garis, permukaan, dan volume yang terlibat di
dalamnya diambil dalam bentuk elemen yang sangat kecil (elemen
differensialnya) Pers. Maxwell bentuk differensial
Alat bantu matematis yang dibutuhkan : differensiasi vektor,
gradient, divergensi vektor, dan curl vektor.

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (1)


Ada vektor A(u), ketika u u + u, maka arah dan magnitude
vektor A akan berubah A(u + u) menjadi

Perubahan vektor A atau A adalah


A A u u A u

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (2)


Perbandingan antara vektorA dan variabel u didefinisikan sebagai
perubahan vektorA terhadap u
Untuk perubahan yang sangat kecil, maka perubahan itu disebut
dengan perubahan diferensial untuk vektorA (disebut juga vector
differentiation) dan didefinisikan sbb :

A u u A u
A dA
Lim

Lim
u 0 u
du u 0
u

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (3)


Arti fisis dari vektor diferensiasi :

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (4)

Jika, u 0, maka (r /u) merupakan vektor yang arahnya


tangential terhadap lintasan c

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (4)


Jika vektor A bergantung lebih dari satu variabel yang independen
(u1, u2, u3), maka turunan parsial vektor terhadap salah satu
variabel (contoh u1) adalah :

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (4)


Jika vektor A dan B mrpk fungsi dari (u1, u2, u3), maka turunan

parsial dari A.B thd salah satu variabel adalah :

Aplikasi : Carilah vektor satuan yang arahnya tangential terhadap


kurva dengan persamaan dibawah ini pada saat t = 2 (Vektor
dengah arah tangential vektor differensiasi)

Deferensiasi Vektor/Vector Differentiation (4)

Gradien dari fungsi skalar (1)


Medan itu tidak saja melibatkan vektor, tapi juga ada skalar. Salah
satu contoh medan skalar adalah temperatur
Temperatur pada P1 (x, y, z) adalah T1 (x, y, z) dan temperatur
pada titik di dekat P1 titik P2 (x+x, y+y, z+z) adalah T2
(x+x, y+y, z+z)
Lokasi P2 didapat dgn mengubah sedikit lokasi P1 sejumlah x, y,
z, shg hubungan antara T2 dan T1 jika distribusi temperatur
dianggap kontinyu adalah :

Gradien dari fungsi skalar (2)


Perbedaan temperatur T = T2 T1 adalah

Jika perubahan x, y, z 0 maka

Gradien dari fungsi skalar (3)

Gradien dari fungsi skalar (4)


Bagaimana bentuk grad T untuk sistem koordinat yg bukan cartesian
???

Gradien dari fungsi skalar (5)

Gradien dari fungsi skalar (6)


Sistem koordinat silinder

Gradien dari fungsi skalar (7)


Sistem koordinat bola

Gradien dari fungsi skalar (8)


Jika titik P1 dan P2 terletak pada bidang yang memiliki temperatur
konstant, maka grad T atau T adalah vektor yang tegak lurus
terhadap permukaan tersebut

Gradien dari fungsi skalar (9)


Magnitude dari vektor gradient suatu fungsi skalar sama dengan
maksimum laju perubahan (T/l) dari fungsi skalar tersebut

Gradien dari fungsi skalar (10)

Gradien dari fungsi skalar (11)


Diketahui medan temperatur dengan persamaan sbb :

T 3x 2xyz z 2
2

Tentukan vektor satuan dengan arah normal terhadap permukaan


temperatur konstan pada titik P(0, 1, 2)
Cari laju perubahan maximum temperatur pada titik P

Gradien dari fungsi skalar (12)


Solusi :
Vektor dengan arah tegak lurus permukaan yang temperaturnya
konstan adalah T

Maksimum dari laju perubahan adalah magnitude dari T =65

Divergensi vektor (1)


Besarnya fluk F yang keluar dari sebuah permukaan tertutup
diberi notasi sbb :

F ds
Jika permukaan tertutup tersebut sangat kecil besarnya fluk yang
keluar dari permukaan tersebut dibagi dengan volume yang
dilingkupinya disebut DIVERGENSI

Divergensi vektor (2)

Divergensi Vektor Untuk Sistem Koordinat


Cartesian

Rumus umum divergensi untuk sistem koordinat bukan cartesian :

Divergensi Vektor Untuk Sistem Koordinat


Silinder

Divergensi Vektor Untuk Sistem Koordinat


Bola

Teorema Divergensi (1)


Menghubungkan antara bentuk integral dari komponen normal
sebuah vektor pada sebuah permukaan tertutup dengan integral
volume dari divergensi vektor tersebut pada volume yang
dilingkupi oleh permukaan tertutup tersebut

Teorema Divergensi (2)

Teorema divergensi pada elemen si :

Jumlah flux yang memancar dari elemen i

Jumlah flux yang keluar dari permukaan total s hanya merupakan


kontribusi dari permukaan setiap elemen yg berada dibagian luar
Total flux yang keluar dari permukaan tertutup s

Teorema Divergensi (3)


Jumlah dari (div F)i vi untuk seluruh volume dari benda tadi adalah

Sehingga :

Persyaratan teorema divergensi :Tidak ada singularitas (ketidakkontinyuan) pada


daerah integrasi -7 pengertian secara fisis dapat dilihat pada Example 2.12

Hukum Gauss Dalam Bentuk Deferensial (1)

Hukum Gauss Dalam Bentuk Deferensial (2)


Dengan cara yang sama, maka didapat bahwa : . B = O
Sehingga bentuk baru dari hukum Gauss adalah sbb, dimana
bentuk ini disebut hukum Maxwell dalam bentuk diferensial.

Curl dari medan vektor (1)


Bentuk integral garis
pada dasarnya menyatakan jumlah
dari komponen F yang tangential terhadap c
Jika hasil integral garis
adalah nol, maka vektor F
dikatakan sebagai medan conservative atau irrational (tidak
berputar)
Konsep perputaran pada integral garis berhubungan dengan
konsep curl yang digunakan untuk mendapatkan bentuk titik dari
hukum Ampere dan Faraday.

Curl dari medan vektor (2)

Curl dari medan vektor (3)


Curl meter (pengukur rotasi) akan menunjukkan perputaran jika
medan vektor tidak homogen
Besarnya rotasi bergantung kepada besarnya faktor
ketidakseragaman pada medan vektor
Rotasi dari curl meter tidak hanya dinyatakan dalam bentuk
besarnya perputaran, tapi juga dalam arah putaran !!
Jadi apa hubungannya sama integral garis ??

Curl dari medan vektor (4)


Aliran arus tadi diterjemahkan spt
gambar sebelah
Vektor kecepatan v = vz az
Integral garis pada c1= 0, pada c2
dan c3 tidak nol
Artinya vektor v itu berputar (tidak
homogen).
Bagaimana mencari curl dari suatu
vektor ???

Curl dari medan vektor (5)


Curl dari sebuah vektor F adalah sebuah vektor yang tiap
komponennya didapat dengan mencari integral garis tertutup dari
vektor F tersebut pada bidang normal terhadap arah komponen
yang diinginkan

Curl dari medan vektor (6)

Curl dari medan vektor (7)


Mencari komponen vektor F pada titik yang bukan titik asal

Sehingga .

Curl dari medan vektor (8)

Curl dari medan vektor (9)


Jika penurunan tadi diterapkan pd komponen y dan z maka :

Curl dari medan vektor (10)


Bagaimana dengan sistem koordinat lain ?
Rumus umum :

Curl dari medan vektor (11)


Sistem koordinat silinder

Curl dari medan vektor (12)

Curl dari medan vektor (13)

Teorema Stokes (1)


Menghubungkan integral garis suatu vektor pada lintasan tertutup dengan
integral permukaan vektor tersebut pada area yang dilingkupi oleh lintasan r

Hubungan antara luas area dan lintasan yang melingkupinya mengikuti


kaidah tangan kanan

Teorema Stokes (2)

Teorema Stokes (2b)


Bukti

Hukum Ampere Bentuk Titik (1)

Hukum Ampere Bentuk Titik (2)

Hukum Ampere Bentuk Titik (3)

Hukum Faraday Bentuk Titik

Hukum Maxwell Bentuk Diferensial (1)

Hukum Maxwell Bentuk Diferensial (2)

Hukum Maxwell Bentuk Diferensial Untuk


Medan Statis

Arus Pergeseran Dalam Bentuk Deferensial (1)


Dasar : Hukum kekekalan muatan

Aliran flux rapat arus yang keluar dari permukaan tertutup s


menyebabkan terjadinya pengurangan jumlah muatan positif yang
dilingkupi oleh permukaan s tersebut

Arus Pergeseran Dalam Bentuk Deferensial (2)


Jumlah total aliran flux arus yang keluar dari sebuah permukaan
tertutup sama dengan laju penurunan muatan positif yang
terdapat di dalam s

Dengan menggunakan teorema divergensi dengan menganggap


bahwa rapat arus keluar dari sebuah elemen v

Arus Pergeseran Dalam Bentuk Deferensial (3)


Dengan mengambil v mendekati nol, maka

Arti : Jumlah aliran flux arus yang disebabkan oleh aliran muatan
positif sama dengan laju penurunan rapat muatan pada elemen
volume dimana elemen tersebut mendekati titik

Arus Pergeseran Dalam Bentuk Deferensial (4)


Pada awalnya hukum Ampere tidak melihat adanya hubungan
antara medan listrik dan medan magnet

Dengan melakukan divergensi pada kedua sisi

Arus Pergeseran Dalam Bentuk Deferensial (5)


Maxwell menyatakan bahwa Hukum Ampere tadi bukan dalam
bentuk general, sehingga dilakukan modifikasi

Arus Pergeseran Dalam Bentuk Deferensial (6)


Sehingga hukumAmpere bentuk general :

Hukum diatas berhasil mengkuantisasikan hubungan antara


medan listrik & medan magnet
Perubahan medan magnet thd waktu menghasilkan medan
listrik yang juga berubah thd waktu
Medan listrik yang berubah thd waktu menghasilkan medan
magnet yang juga berubah thd waktu.

Anda mungkin juga menyukai