Dea indiawati
Dini puspita p
Wulan dewi s
PENGERTIAN
ETIOLOGI
Hidrokel yang terjadi pada bayi baru lahir dapat
disebabkan karena :
1. belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis
sehingga terjadi aliran cairan peritonium ke prosesus
vaginalis atau
2. belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum
dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
3. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi secara
idiopatik (primer) dan sekunder. Penyebab sekunder
dapat terjadi karena didapatkan kelainan pada testis
atau epididimis yang menyebabkan terganggunya
sistem sekresi atau reabsorbsi cairan dikantong
hidrokel. Kelainan pada testis itu mungkin suatu tumor,
infeksi, atau trauma pada testis atau epididimis.
MANIFESTASI KLINIS
Gambaran klinis hidrokel kongenital tergantung pada
jumlah cairan yang tertimbun. Bila timbunan cairan
hanya sedikit, maka testis terlihat seakan akan
sedikit membesar dan teraba lunak. Bila timbunan
cairan banyak terlihat skrotum membesar dan agak
tegang.Pasien mengeluh adanya benjolan dikantong
skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan adanya benjolan dikantong skrotum
dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan
penerawangan menunjukkan adanya transiluminasi.
Pada hidrokel yang terinfeksi atau kulit skrotum
yang sangat tebal kadang- kadang sulit melakukan
pemeriksaan ini, sehingga harus dibantu dengan
pemeriksaan ultrasonografi.
KLASIFIKASI
Berdasarkan kapan terjadinya, yaitu :
Hidrokel primer
Hidrokel sekunder
Menurut letak kantong hidrokel dari testis,
yaitu :
Hidrokel testis
Hidrokel unikulus
Hidrokel komunikan
PATOFISIOLOGI
Hidrokel adalah pengumpulan cairan pada sebagian prosesus vaginalis yang
masih terbuka. Kantong hidroke dapat berhubungan melalui saluran
mikroskopis dengan rongga peritoneum dapat masuk ke dalam kantong
hidrokel dan sukar kembali ke rongga peritoneum. Pada kehidupan fetal,
prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai skrotum. Ujung
bawah kantong ini mengelilingi testis dan disebut tunika vaginalis. Apabila
terjadi atrofil pada ujung proksimal dan tengah sehingga bagian distal
yang mengelilingi testis tetap terbuka, maka terjadi hidrokeltestiskularis.
Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus,
Juga dapat ditemukan disekitar testis yang terdapat dalam rongga perut
pada undensensus testis. Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang
dalam tahun pertama, Umumnya tidak memerlukan pengobatan, Jika
secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis dapat meluas
ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang
processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan
kencang pada sore hari karena banyak cairan yang masuk dalam kantong
sewaktu anak dalam posisi tegak, tetapi kemudian akan mengecil pada
esok paginya setelah anak tidue semalaman.
LANJUTAN
Pada orang dewaasa hidrokel dapat terjadi
secara idiopatik ( primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan
kelainan pada testis atau epididymis yang
menyebabkan terganggunya system sekresi
atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.
Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi
atau trauma pada testis atau epididymis.
Dalam keadaan normal cairan yang berada
didalam rongga tunika vaginalis berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi
dalam system limfatik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ultrasonografi
Transilumisasi Scrotum
Pemeriksaan Urin
Rontgen abdomen
PENATALAKSANAAN MEDIS
Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga
anak mencapai usia 1 tahun dengan harapan
setelah prosesus vaginalis menutup. Hidrokel
akan sembuh sendiri, tetapi jika hidrokel
masih tetap ada atau bertambah besar perlu
dipikirkan untuk dilakukan koreksi. Tindakan
untuk mengatasi cairan hidrokel adalah dengan
aspirasi dan operasi.
KOMPLIKASI
A. Pengkajian
1. Identitas klien,
Anamnese
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik, hidrokel dirasakan sesuatu yang oval atau bulat, lembut
dan tidaknyeri tekan. Hidrokel dapat dibedakan dengan hernia melalui beberapa cara :
a. Pada saat pemeriksaan fisik dengan Transiluminasi/diaponaskopi hidrokel berwarna
merah terang, dan hernia berwarna gelap.
b. Hidrokel pada saat di inspeksi terdapat benjolan yang hanya ada di scrotum, dan
hernia di lipatan paha.
c. Auskultasi pada hidrokel tidak terdapat suara bising usus, tetapi pada hernia
terdapat suara bising usus.
d. Pada saat di palpasi hidrokel terasa seperti kistik, tetapi pada hernia terasa kenyal.
e. Hidrokel tidak dapat didorong, hernia biasanya dapat didorong.
f. Bila dilakukan transiluminasi pada hidrokel terlihat transulen, pada hernia tidak.
LANJUTAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Pre operasi
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b.d pembengkakan skrotu
b. Resiko kerusakan integritas kulit : skorotum b.d adanya
gesekan dan peregangan jaringan kulit skrotum.
c. Perubaan body image : citra tubuh b.d perubahan bentuk
skrotum.
d. Ansietas pada orangtua b.d kondisi anaknya dan kurang
pengetahuan merawat anak.
2. Post operasi
a. Resiko infeksi b.d insisi post op.
b. Deficit pengetahuan orangtua b.d kondisi anak : prosedur
pembedahan, perawatan post op, program penatalaksanaan.
c. Nyeri berhubungan dengan gangguan pada kulit jaringan,
trauma pembedahan.
Diharapkan setelah
dilakukan intervensi,
orangtua memahami dan
mengerrti tentang
prognosa dan diagnose
penyakit yang dialami
oleh anaknya, dengan
Kriteria hasil :
1) cemas yang dialami
orangtua klien
berkurang bahkan
hilang.
Intervensi
a) Cuci tangan sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas walupun
menggunakan sarung tangan steril.
TERIMA KASIH