Terminologi
Untuk disiplin IKFR secara Internasional dikenal 3
nama :
Physiatri atau aIlmu Kedokteran fisik, boleh
dikatakan nama pertama yang dikenal sehingga
dokter spesialis dibidang ilmu disebut : Physiatrist.
Physical Medicine and Rehabilitation (PMR)
atau Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (IKFR),
merupakan istilah yang lebih populer, yang
merupakan perkembangan dari terminologi
fisiatri, oleh karena bidang kerja disiplin
kedokteran ini, secara umum mencakup bidang
rehabilitasi medik fisik (rehabilitasi psikiatri, tetap
dipegang kedokteran jiwa).
Rehabilitation Medicine atau Ilmu Kedokteran
Rehabilitasi, kadang-kadang disebut Ilmu
Rehabilitasi Medik
TUJUAN REHABILITASI
Tujuan rehabilitasi ialah :
Meniadakan keadaan cacat bila mungkin
2. Mengurangi keadaan cacat sebanyak
mungkin
3. Melatih orang dengan siap keadaan
cacat badan untuk dapat hidup dan bekerja
dengan apa yang tinggal adanya
Psikolog
Fisioterapis
Terapis Wicara
Okupasi Terapis
Ortotis Prostetis
Sarana
Rehabilitasi rawat
inap
Fasilitas berdiri sendiri, umum atau spesialis.
Unit dalam
RS perawatan
akut, biasanya
rehabilitasi umum.
Kelompok Rehabilitasi
Anggota Tim
Sarana
Konsultasi rawat
inap
Fasilitas perawatan akut termasuk psikiatri
Fasilitas perawat terlatih
Perawat rumahan
Kelompok Rehabilitasi
Anggota Tim
Sarana
Kelompok Rehabilitasi
Anggota Tim
Rehabilitasi rawat Seperti di atas, dan nyeri kro- Ahli kedokteran fisik,
jalan
nik, cedera di bidang industri, pekerja sosial, juru
Fasilitas reha- dan kedokteran olahraga. Pasi- pulih, prostetik/orthobilitasi pasien en menunjukkan kemajuan
tik, penasehat pendirawat jalan ter- melalui rehabilitasi rawat inap dikan.
padu yang ber- atau tidak memerlukan peradiri sendiri
watan di RS untuk mendapat Bekerjasama
kan pengobatan.
dengan fasilitas
perawatan akut
(PT/OT/bagian
terapi bicara)
Sistem Pendukung
Kepribadian Pramorbid
Gaya Hidup Pramorbid
Tingkat Pendidikan
Penyalahgunaan zat-zat
Riwayat Bekerja (jenis, tempat, kemampuan)
Riwayat Minat Kegemaran (hiburan)
STRATEGI OPERASIONAL
PENGEMBANGAN PELAYANAN
REHABILITASI MEDIK DI INDONESIA
2.
3.
Aspek Metode
4.
Aspek Dana
Psikolog :
1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana psikologi yang
diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter
spesialis lainnya yang bekerja di Instansi Rehabilitasi Medik
2) Menegakkan diagnosis psikologi, merencanakan program psikologi
dan memilih modalitas psikologi.
3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
psikologi yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik
dan atau dokter lainnya dengan rencana/program psikologi.
4) Melaksanakan program psikologi.
5) Mengevaluasi kembali program psikologi.
6) Mengusulkan program psikologi baru dan lanjutan bila
diperlukan
7) Melaporkan berakhirnya program psikologi dan mengembalikan
pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter
spesialis lainnya.
8) Melaksanakan rekam medik pasien.
9) Melaksakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya bidang
psikologi.
10) Bertanggung jawab atas terlaksananya program psikologi yang
meliputi penggunaan modalitas psikologi.
11) Bertanggung jawab kepada Dokter dan atau Kepala Pelayanan
Psikologi.
b. Fisioterapis :
1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana fisioterapi yang
diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau dokter
spesialis lainnya/dokter umum terlatih yang bekerja di Instalasi
Rehabilitasi Medik yang bekerja di Instansi Rehabilitasi Medik.
2) Menegakkan diagnosis fisioterapi, merencanakan program
fisioterapi dan memilih modalitas fisioterapi.
3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
fisioterapi yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi medik
dan atau dokter lainnya dengan rencana/program fisioterapi.
4) Melaksanakan program fisioterapi.
5) Mengevaluasi kembali program fisioterapi.
6) Mengusulkan program fisioterapi baru dan lanjutan bila
diperlukan.
7) Melaporkan berakhirnya program fisioterapi dan mengembalikan
pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter
spesialis lainnya.
8) Melaksanakan rekam medik pasien.
9) Melaksakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya bidang
fisioterapi.
10) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi.
11) Bertanggung jawab kepada Dokter yang membuat dan atau
Kepala Pelayanan fisioterapi.
c.
Terapi Wicara :
1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana terapi wicara
yang diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau
dokter spesialis lainnya yang bekerja di Instansi Rehabilitasi
Medik
2) Menegakkan diagnosis terapi wicara, merencanakan program
terapi wicara dan memilih modalitas terapi wicara.
3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
terapi wicara yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi
medik dan atau dokter lainnya dengan rencana/program terapi
wicara.
4) Melaksanakan program terapi wicara.
5) Mengevaluasi kembali program terapi wicara yang sudah
dilaksanakan.
6) Mengusulkan program terapi wicara baru dan mengembalikan
pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi medik dan atau dokter
spesialis lainnya
7) Melaporkan berakhirnya program terapi wicara dan
mengembalikan
pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi
medik dan atau dokter spesialis lainnya.
8) Melaksakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya bidang
terapi wicara.
9) Bertanggung jawab kepada Dokter dan atau Kepala Pelayanan
terapi wicara.
d. Okupasi Terapis :
1) Mengadakan evaluasi terhadap program pelayana okupasi terapi
yang diprogramkan oleh dokter spesialis rehabilitasi medik atau
dokter spesialis lainnya yang bekerja di Instansi Rehabilitasi
Medik
2) Menegakkan diagnosis okupasi terapi, merencanakan program
okupasi terapi dan memilih modalitas okupasi terapi.
3) Mengadakan keselarasan bila ada perbedaan antara program
okupasi terapi yang disetujui oleh dokter spesialis rehabilitasi
medik dan atau dokter lainnya dengan rencana/program okupasi
terapi.
4) Melaksanakan program okupasi terapi.
5) Mengevaluasi kembali program Okupasi terapi yang sudah
dilaksanakan.
6) Mengusulkan program okupasi terapi baru dan dan lanjutan bila
diperlukan
7) Melaporkan berakhirnya program okupasi terapi dan
mengembalikan
pasien kepada dokter spesialis rehabilitasi
medik dan atau dokter spesialis lainnya.
8) Melaksakan rekam medik pasien.
9) Melaksanakan penyuluhan rehabilitasi medik khususnya dibidang
okupasi terapi
10) Bertanggung jawab kepada dokter pengirim dan atau kepala
3)
4)
5)
6)
dan pelatihan.
7)
fasilitas pelayanan.
8)