Anda di halaman 1dari 15

Tantangan dalam mengelola hipertensi pada lansia

yang rapuh/frail dengan multipel komorbiditas

Annisa rizky maulida

Latar Belakang
Pengelolaan hipertensi pada pasien lansia yang
rapuh/lemah/frail dengan beberapa penyakit
penyerta dapat merupakan sebuah tantangan
Frailty sindrom dapat diartikan sebagai sindrom
multidimensional dengan hilangnya cadangan
energi, kemampuan aktifitas fisik, kognitif dan
kesehatan yang menimbulkan kerentanan
terhadap beberapa penyakit
Lebih dari 81% orangtua yang hidup di kanadia
setidaknya memiliki 1 kondisi kronik yang
menyertai dan 33% memiliki 3 atau lebih
kondisi kronik

Deskripsi Kasus

Identitas pasien

D. S
83 tahun
Caucasian male
Dengan beberapa riwayat penyakit termasuk
hipertensi, diabetes melitus tipe 2, dislipidemia,
coronary artery disease (CAD), osteoartrithis
pada lutut dan pinggul, dan primary
atrioventricular block
Alergi: D. S berjalan dibantu menggunakan walker
dengan 4 roda dan hidup sendirian di apartement

Riwayat pengobatan D. S:

Aspirin 81 mg (PO)
Atenolol 100 mg (PO)
Amlodipin 5 mg (PO)
Ramipril 10 mg (PO)
Hydroclorothiazide 25 mg (PO)
Nitroglycerine 0,6 mg/h patch (1 patch daily)
Pioglitazone 30 mg (PO)
Metformin 1000 mg (2x1 PO)
Glicazide 30 mg (setiap pagi)
Senokot 1 tab (PO)
Ferrous gluconate 300 mg (3x1 PO)
Calcium carbonate 625 mg (3x1 PO)

D. S datang ke klinik dengan keluhan lemas dan


pusing yang sudah dirasakannya beberapa bulan
Pusing paling dirasakan saat bangun tidur dipagi
hari
D. S rutin memeriksa tekanan darahnya sendiri
namun tidak dapat mengingat hasil
pemeriksaannya

Berdasarkan rekam medis, pada pemeriksaan


diklinik
2 bulan sebelumnya didapatkan tekanan darah
pasien 122/80 dan
111/68 pada 3 bulan sebelumnya
100/56 pada pemeriksaan saat dia datang ke
klinik dengan nadi: 62 x/menit

Penyebab umum lemas dan pusing seperti


hipoglikemia dan hipotiroidism dan anemia telah
disingkirkan
Baru-baru ini pasien melakukan pemeriksaan ke
dokter spesialis jantung dan dilakukan
echocardiogram yang menunjukkan hasil normal
pada ventrikel kiri dan katup jantung. Pada
pemeriksaan nuclear stress test juga
menunjukkan tidak adanya perubahan ataupun
iskemik

Dapat disimpulkan bahwa keluhan lemas dan pusing yang


dirasakan pasien didapatkan dari tekanan darah pasien
yang rendah.
Penghentian obat hidroclorotiazid diperkirakan merupakan
pilihan yang teraman dan

Ga

tau apa
One that also not compromise
the management of his other
co-morbidities

D. S kembali ke klinik 2 minggu setelah itu dan


tekanan darah didapatkan 136/72
Pusing dan lemas yang D. S keluhkan sudah tidak
dirasakan kembali

Diskusi Kasus

Pasien usia lanjut dengan multipel komorbiditas


terlihat meningkat dan perlu dikelola pada
perawatan primer
Manfaat menurunkan tekanan darah pada pasien
lansia masih kontroversial. Beberapa studi
menunjukkan berkurangnya mortalitas,
sedangkan beberapa studi lain menunjukkan
peningkatan risiko kematian
Guideline sebelumnya menyarankan mulai
dilberikan terapi antihipertensi jika sistolik > 160,
diastolik > 105, atau telah terdapat gangguan
organ (TOD)

Guideline Canadian Hypertension Education Program


(CHEP) merekomendasikan target tekanan darah
130/80 untuk pasien dengan diabetes, namun tidak
spesifik ditujukan untuk pasien usia lanjut yang
lemah/frail yang memiliki hipertensi dan diabetes
Guideline Hypertension in the Very Elderly Trial
(HYVET) dengan penelitiannya yang mengikut
sertakan 3.845 pasien berusia diatas 80 tahun dan
relatif sehat, target optimal tekanan darah 150/80
dihubungkan dengan menurunnya resiko kematian
dari stroke, dan gagal jantung. Sebagai tambahan,
menurunnya tekanan darah yang berlebihan akan
menghasilnya stroke ischemic

Sedangkan dari Action to Control Cardiovascular


Risk in Diabetes Blood Pressure (ACCORD BP):
pasien dengan diabetes yang berusia 62 tahun
target tekanan darah sistoliknya adalah 140
mmHg, pengobatan yang berlebihan pasien
hipertesi pada pasien diabetes hingga tekanan
darah sistolik 120 mmHg dapat memicu efek
hipotensi, bradikardi atau aritmia dan
hiperkalemia.

Studi baru: hubungan antara hipertensi dan


variasi kematian tergantung pada tingkat
kelemahan (frailty level) yang diukur dengan
kecepatan berjalan

Lansia yang berjalan lebih cepat (faster walker),


tekanan darah sistolik yang tinggi dikaitkan demgan
angka mortalitas yang lebih tinggi
Sedangkan pada lansia lemah/frail yang berjalan lebih
lambat tidak ada hubungan(sistolik dan diastolik yang
tinggi) (hubungannya antara hipertensi) dengan angka
mortalitas yang tinggi

Target tekanan darah yang lebih tinggi lebih tepat


pada lansia yang sangat tua dan lemah/frail

Kesimpulan

D. S mewakili sekelompok pasien yang sangat tua


yang lemah/frail dengan pengobatan kompleks
yang terlihat semakin meningkat pada
pengelolaan primer
Laporan kasus ini menggambarkan pendekatan
untuk menetapkan target tekanan darah yang
tepat pada kelompok pasien ini.

Anda mungkin juga menyukai