Kelompok
: 12
Anggota Kelompok
: Almas Hardiantoro
Tanggal Praktikum
13112026
13112029
13112036
13112041
Irvin Shandy
13112044
13112046
13112048
: 25 Maret 2015
1. Tujuan Praktikum
Berikut tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini:
a. Menentukan Kurva respon frekuensi untuk menentukan putaran kritis pada frekuensi pribadi
terendah sistem getaran
b. Menentukan beda sudut fasa dan damping ratio
c. Menentukan besarnya redaman yang digunakan
2. Landasan Teori
Getaran adalah suatu gerak bolak-balik di sekitar kesetimbangan. Kesetimbangan di sini maksudnya
adalah keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Getaran mempunyai amplitudo (jarak simpangan terjauh dengan titik tengah) yang
sama.
Jenis-jenis getaran yang terjadi:
Getaran bebas, tidak ada gaya luar, getaran yang terjadi akibat massa sistem itu sendiri.
Getaran paksa adalah getaran yang terjadi karena adanya gaya luar yang bekerja pada suatu
sistem sehingga sistem tersebut bergetar. Jika frekuensi rangsangan sama dengan salah satu
frekuensi natural sistem, maka akan terjadi fenomena resonansi, yang menghasilkan
simpangan yang besar.
Frekuensi natural (n) merupakan karakteristik dinamik dari suatu sistem yang besarnya dipengaruhi
oleh kekakuan pegas (k) dan massa dari sistem tersebut.
Simpangan dari getaran dapat dinyatakan ke dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
x(t)= X .sin(2 t + o) atau x(t)= X .sin( t + o )
Xo = amplitudo sinyal getaran [m]
f = frekuensi sinyal getaran [Hz]
= kecepatan putar [rad/s]
o = fasa awal dari sinyal getaran [rad]
Dari kedua persamaan diatas, lebih banyak dipakai fungsi sinus. Dikarenakan pada saat waktunya
nol, akan menghasilkan simpangan yang bernilai nol juga. Dari rumus simpangan tersebut, dapat
diturunkan sehingga mendapatkan hubungan kecepatan dan percepatannya.
() =
() =
= X . sin( t + o )
= 2 X . sin( t + o )
Salah satu eksitasi getaran yang sering terjadi pada mesin rotasi adalah massa tak balans. Model
mekanika untuk sistem satu derajat bebas yang mengalami eksitasi jenis ini diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
Dalam hal ini, massa tak balans dinyatakan oleh bulatan kecil massa sebesar m [kg] dengan
eksentrisitas e [m] yang berputar pada kecepatan sudut konstan [rad/s]. Akibat pergerakan massa
tak balans, akan timbul gaya inersia (gaya sentrifugal) yang besarnya:
F(t) = m e 2 sint
Sehingga persamaan diferensial gerak system sesuai dengan hukum newton
M + c + k x = m e 2 sint
Output getaran akibat input eksitasi massa tak balans akan mempunyai frekuensi yang sama dengan
frekuensi input dan disertai pergeseran fasa.
Kurva amplitudo dan beda fasa dapat digambarkan sebagai fungsi kecepatan untuk berbagai nisbah
redaman sebagai berikut:
3. Prosedur Praktikum
Berikut prosedur praktikum yang telah kami lakukan:
4. DATA PENGAMATAN
Selain data dari Labview, kami juga mendapatkan data kecepatan putar motor yang diukur
dengan menggunakan tachometer. Berikut datanya:
No
Kondisi
Voltase
(rpm)
a (m/s2)
Low Frequency
8.4 V
1250
0.105388
Natural Frequency
11.1 V
1555
1.348185
High Frequency
12.8 V
1950
0.438678
Kondisi
Voltase
(rpm)
a (m/s2)
Low Frequency
8.4 V
1250
0.105388
Natural Frequency
11.1 V
1555
1.348185
High Frequency
12.8 V
1950
0.438678
Percepatan (m/s2)
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0
500
1000
1500
2000
2500
(rpm)
(rps)
a (m/s2)
x (m)
X (mm)
1250
130.83
0.105388
6.15679E-06
0.006157
1555
162.76
1.348185
5.08946E-05
0.050895
1950
204.1
0.438678
1.05308E-05
0.010531
Simpangan (mm)
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
0
500
1000
1500
2000
2500
=
3600
= 101.2459
Berdasarkan perhitungan diatas, didapatkan beda fasa yaitu 101,250. Secara
teoritis seharusnya beda fasa yang dihasilkan yaitu 900. Beda fasa yang
didapatkan berbeda dengan secara teoritis dikarenakan saat perhitungan banyak
pembulatan yang dilakukan sehingga hasil perhitungannya kurang akurat. Dan
juga saat pengambilan data, sistem yang ditinjau belum stabil sehingga
menyebabkan penyimpangan data dan saat dilakukan perhitungan
menyebabkan kesalahan.
= ln
2
0.1603
=
0.139
1 2
= 2
4 +
5.2. Analisis
5.2.1. Analisis Kurva Respon Frekuensi
Pada voltase 11.1V, getaran yang terjadi pada batang memiliki percepatan yang
paling tinggi. Hal ini disebabkan oleh terjadinya resonansi pada sistem.
Resonansi pada sistem terjadi karena frekuensi putar motor sama dengan frekuensi
pribadi batang uji, yaitu sekitar 1555 rpm atau sekitar 25,9 Hz.
5.2.2. Analisis Beda Fasa
Beda fasa getaran dalam percobaan berbeda dengan beda fasa teoritis (101,25 vs
90). Hal ini diakibatkan oleh belum stabilnya sistem saat pengambilan data diambil
sehingga terjadi penyimpangan data dan mengakibatkan adanya kesalahan saat
perhitungan.
5.2.3. Analisis Getaran Bebas
Data hasil akuisisi cukup kasar dan sulit untuk dibaca sehingga nilai amplitudo tidak
dapat diperoleh dengan mudah. Akibatnya, timbul kesalahan pada perhitungan
meskipun kesalahannya cukup kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Nurprasetio, Ignatius Pulung, dan Tandian, Nathanael Panagung. 2003. Panduan Praktikum
Fenomena Dasar Mesin. Departemen Teknik Mesin, Institut Teknologi Bandung.
Thomson, William T. 1993. Theory of Vibration with Applications, 4th Edition. New York: Prentice Hall
International, Inc.
LAMPIRAN
Tugas Setelah Praktikum
1. Turunkan asal-usul persamaan diferensial gerak sistem (6).
2. Turunkan secara lebih rinci solusi getaran akibat eksitasi massa tak balans seperti yang
tersaji di persamaan (7) (8).
3. Olah data yang diperoleh dan gambarkan kurva respons frekuensi (simpangan dan beda fasa
terhadap kecepatan sudut, ).
4. Dari kurva respons frekuensi, tentukan putaran kritis (frekuensi pribadi terendah) sistem
getaran.
Jawab
1. Gambar diagram benda bebas dari sistem tersebut
my
Gunakan
= 0
+ + = 2 sin
mx
Misal
Substitusikan persamaan (2),(3), dan (4) ke dalam persamaan (1), maka akan didapat
Sehingga
=
kita
2
bisa
( 2 )2 + ( )2
tan =
( 2 )
dapatkan
nilai
dan
nilai
Lalu agar bentuk di atas serupa dengan bentuk yang ada di modul maka kita harus membagi
ruas kanan dari persamaan di atas dengan k, sehingga kita akan dapat persamaan berikut
3. Hasil pengolahan data dan kurva respons frekuensi telah terdapat di bagian data serta di
bagian perhitungan. Berikut kurva hasil perhitungan.
Percepatan (m/s2)
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0
500
1000
1500
2000
2500
4. Dari hasil pengolahan data dan kurva kita dapat melihat bahwa putaran kritis terjadi saat
tegangan input 11,1 Volt dan kecepatan putar 1555 RPM.