Anda di halaman 1dari 5

Aspergillus Niger

Klasifikasi:
Divisi
: Eumycophyta
Kelas
: Deuteromycetes
Bangsa
: Moniliales
Suku
: Moniliaceae
Marga
: Aspergillus
Jenis
: Aspergillus niger
Aspergillus niger adalah anggota dari genus Aspergillus yang mencakup seperangkat jamur yang
umumnya dianggap aseksual, meskipun bentuk sempurna (bentuk yang bereproduksi secara
seksual) telah ditemukan. Aspergilli mana-mana di alam. Mereka secara geografis luas, dan telah
diamati pada berbagai habitat karena mereka dapat menjajah berbagai macam substrat. A. niger
umumnya ditemukan tumbuh sebagai saprofit pada daun mati, gandum yang disimpan,
tumpukan kompos, dan vegetasi yang membusuk lainnya. Spora tersebar luas, dan sering
dikaitkan dengan bahan organik dan tanah.
Struktur:
Morfologi dan Anatomi Aspergillus Niger:
Aspergillus niger merupakan salah satu spesies

yang paling

umum dan mudah

diidentifikasi dari marga Aspergillus. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35C-37C
(optimum), 6C-8C (minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen yang
cukup (aerobik) (Hidayat, 2007).
Aspergillus niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora
tebal berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung
memisah

menjadi

bagian-bagian

yang lebih longgar

dengan

Konidiospora memiliki dinding yang halus dan berwarna

bertambahnya

umur.

coklat . Morfologi

jamur

Aspergillus niger dapat dilihat pada Gambar 1.


C

Gambar 3. Jamur Aspergillus niger. A. Kepala Konidia B. Konidiofora

C. Konidia (Sumber: Guillaume, 2004)


Aspergillus niger dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang
terdapat dalam substrat, molekul sederhana yang terdapat di sekeliling hifa dapat langsung
diserap sedangkan molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke
dalam sel, dengan menghasilkan beberapa
substrat

digunakan

enzim ekstraseluler.

Bahan

organik

dari

oleh Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan

struktur sel dan mobilitas sel . Carlile dan Watkinson (1994) menyebutkan bahwa Aspergillus
niger bersifat toleran terhadap aktivitas air rendah, mampu tumbuh pada substrat dengan
potensial osmotik cukup tinggi dan sporulasi pada kelembaban relatif rendah.
Aspergillus niger dapat tumbuh dengan cepat dan digunakan secara komersial
dalam produksi asam sitrat, asam glukonat dan pembuatan beberapa enzim seperti amilase,
pektinase, glukoamilase dan selulase . Kombong (2004) mendapatkan bahwa Aspergillus niger
yang ditumbuhkan dalam medium pati kentang dan pati jagung dapat menghasilkan
glukoamilase dan menghasilkan maltosa. Rosita (2008) melaporkan Aspergillus niger
menghasilkan enzim -amilase sebesar 373,14 U/ml dan glukoamilase sebesar 230,79 U/ml.
Purwantari dkk. (2004) menyatakan pH optimum Aspergillus niger pada fermentasi
tepung ganyong untuk produksi etanol adalah 4,5 dan menghasilkan gula pereduksi
tertinggi sebesar 1,230 g/100 ml pada hari ke-4. Zakpaa et al.
(2009)

melaporkan

konsentrasi

substrat

tongkol jagung

optimum

dalam sakarifikasi

oleh Aspergillus niger adalah 6% dengan kadar gula pereduksi tertinggi sebesar 3,1105
mg/ml.

Aspergillus niger
Deskripsi : Kapang (bahasa Inggris mold) merupakan anggota regnum Fungi ("Kerajaan" Jamur)
yang biasanya tumbuh pada permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah.
Sebagian besar kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes. Kapang (mould/filamentous
fungi) merupakan mikroorganisme anggota Kingdom Fungi yang membentuk hifa . Kapang
bukan merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang
tersebar
ke
dalam
filum
Glomeromycota,
Ascomycota,
dan
Basidiomycota.
Carlile & Watkinson (1994) menyatakan bahwa jumlah spesies fungi yang telah teridentifikasi
hingga tahun 1994 mencapai 70.000 spesies, dengan perkiraan penambahan 600 spesies setiap
tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 10.000 spesies merupakan kapang. Menurut Moncalvo
(1997) dan Kuhn & Ghannoum (2003), sebagian besar spesies fungi terdapat di daerah tropis
disebabkan karena kondisi iklim daerah torpis yang hangat dan lembab yang mendukung
pertumbuhannya. Habitat kapang sangat beragam, namun pada umumnya kapang dapat tumbuh
pada substrat yang mengandung sumber karbon organik.
Kapang yang tumbuh dan mengkolonisasi bagian-bagian di dalam ruangan telah banyak diteliti.
Kapang tersebut mudah dijumpai pada bagian-bagian ruangan yang lembab, seperti langit-langit
bekas bocor, dinding yang dirembesi air, atau pada perabotan lembab yang jarang terkena sinar
matahari. Genus kapang yang sering dijumpai tumbuh di dalam ruangan adalah Cladosporium,
Penicillium, Alternaria, dan Aspergillus (Mazur et. al. 2006). Penelitian lain yang dilakukan oleh
Brasel et al. (2005) menunjukkan bahwa kapang dari genus Stachybotrys juga ditemukan tumbuh
di dalam ruangan.
Kapang melakukan reproduksi dan penyebaran menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari
dua jenis, yaitu spora seksual dan spora aseksual (Carlile & Watkinson 1994). Menurut Champe
et al. (1981) dan Carlile & Watkinson (1994), spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual memiliki ukuran yang
kecil (diameter 1 10 m) dan ringan, sehingga penyebarannya umumnya secara pasif
menggunakan aliran udara (Carlile & Watkinson 1994). Apabila spora tersebut terhirup oleh
manusia dalam jumlah tertentu akan mengakibatkan gangguan kesehatan (Curtis et al. 2004).
Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan mudah diidentifikasi dari
genus Aspergillus, famili Moniliaceae, ordo Monoliales dan kelas Fungi imperfecti. Aspergillus
niger dapat tumbuh dengan cepat, diantaranya digunakan secara komersial dalam produksi asam
sitrat, asam glukonat dan pembuatan berapa enzim seperti amilase, pektinase, amiloglukosidase
dan sellulase. Aspergillus niger dapat tumbuh pada suhu 35C-37C (optimum), 6C-8C
(minimum), 45C-47C (maksimum) dan memerlukan oksigen yang cukup (aerobik). Aspergillus
niger memiliki bulu dasar berwarna putih atau kuning dengan lapisan konidiospora tebal
berwarna coklat gelap sampai hitam. Kepala konidia berwarna hitam, bulat, cenderung memisah
menjadi bagian-bagian yang lebih longgar dengan bertambahnya umur. Konidiospora memiliki
dinding yang halus, hialin tetapi juga berwarna coklat. Aspergillus niger, mempunyai koloni pada
medium Cxapeks Dox mencapai diameter 4-5 cm dalam 7 hari, dan terdiri dari suatu lapisan

basal yang kompak berwarna putih hingga kuning dan suatu lapisan konidofor yang lebat yang
berwarna coklat tua hingga hitam. Stipe dari konidiofor berdinding halus, berwarna hialin, tetapi
dapat juga kecoklatan. Vesikula berbentuk bulat hingga semibulat, dan berdiameter 50-100 m.
Fialid terbentuk pada metula dan berukuran (7,0-9,5) x (3-4) m. Metula berwarna hialin hingga
coklat, seringkali bersepta, dan berukuran (15-25) x (4,5-6,0) . Konidia berbentuk bulat hingga
semibulat, berukuran 3,50-5,0, berwarna coklat, memiliki ornamentasi berupa tonjolan dan duriduri yang tidak beraturan. Koloni pada medim MEA lebih tipis tetapi bersporulasi lebat.
Taksonomi. A. niger termasuk dalam Aspergillus subgenus Circumdati, bagian Nigri termasuk
jenis 15 spora hitam.
Domain
Kingdom
Phylum
Subphylum
Class
Order
Family
Genus
Species

:Eukaryota
:Fungi
:Ascomycota
:Pezizomycotina
:Eurotiomycetes
:Eurotiales
:Trichocomaceae
:Aspergillus
: A. niger

Habitat . Spesies ini kosmopolit didaerah tropis dan subtropics, dan mudah diisolasi dari tanah,
udara,air, rempah-rempah, kapas, buah-buahan, gandum, beras, jagung, tebu, ketimun, kopi, teh,
coklat serta serasah dedaunan.
Catatan: spesies ini sukar dibedakan dari Aspergillus phoenicis dan A. awamori; biasanya
dibedakan dari ciri konodianya dengan menggunakan teknik biologi molecular.
Aplikasi ke lingkungan; Aspergillus niger penting pada produksi asam sitrat yang banyak
digunakan pada berbagai makanan dan minuman ataupun sebagai pengawet dan peningkat
citarasa. Asam sitrat harus dimurnikan dari substrat fermentasi sehingga keterlibatan jamur tidak
lagi nampak. A. niger juga dapat mengkontaminasi makananmisalnya pada roti tawar, pada
jagung yang disimpan dan sebagainya. Banyak enzymes berguna diproduksi oleh industri
fermentasi dari A. niger. Misalnya, A. niger glucoamylase digunakan dalam produksi fructose
corn syrup, dan pectinases digunakan dalam minuman buah-buahan dan anggur. -galactosidase,
sebuah enzim yang merinci tertentu sugars kompleks, merupakan komponen dari produsen obat
yang mengklaim dapat menurunkan perut kembung. Selain untuk menggunakan A. niger di
dalam industri bioteknologi dalam produksi isotop magnetis-varian yang berisi biologi
macromolecules untuk analisis NMR. Aspergillus niger memerlukan mineral (NH4)2SO4,
KH2PO4, MgSO4, urea, CaCl2.7H2O, FeSO4, MnSO4.H2O untuk menghasilkan enzim
sellulase. Sedangkan untuk enzim amilase khususnya amiglukosa diperlukan (NH4)2SO4,
KH2PO4 .7H2O, Zn SO4, 7H2O. Bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi dapat
dikomposisi lebih cepat dari pada bahan organik yang rendah kandungan nitrogennya pada tahap
awal dekomposisi. Tahap selanjutnya bahan organik yang rendah kandungan nitrogennya dapat
dikomposisi lebih cepat daripada bahan organik dengan kandungan nitrogen tinggi. Penurunan
bahan organik sebagai sumber karbon dan nitrogen disebabkan oleh Aspergillus niger sebagai
sumber energinya untuk bahan penunjang pertumbuhan atau Growth factor. Aspergillus niger

dalam pertumbuhannya berhubungan langsung dengan zat makanan yang terdapat dalam
substrat, molekul sederhana yang terdapat disekeliling hifa dapat langsung diserap sedangkan
molekul yang lebih kompleks harus dipecah dahulu sebelum diserap ke dalam sel, dengan
menghasilkan beberapa enzim ekstra seluler. Bahan organik dari substrat digunakan oleh
Aspergillus niger untuk aktivitas transport molekul, pemeliharaan struktur sel dan mobilitas sel

Dapus:
e-journal.uajy.ac.id/Aspergillus Niger_morfologi.html
Tieghem V. 1867. Aspergillus
niger.http://doctorfungus.org/thefungi/aspergillus_niger.htm

http://eol.org/pages/aspergillus-niger/details
www.mold.ph/aspergillus-niger.htm

Anda mungkin juga menyukai