Publikasi
Publikasi
FARWAH PRATIWI
NIM I31110050
ABSTRAK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKPATUHAN
IBU TERHADAP PELAKSANAAN IMUNISASI DASAR PADA
BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
SIANTAN TENGAH PONTIANAK
2014
Farwah Pratiwi*)
Arina**), Tri Rina***)
Latar belakang: Setiap tahunnya ada 10% bayi (sekitar 450.000 bayi) yang belum mendapat imunisasi,
sehingga dalam 5 tahun ada sekitar 2 juta anak yang belum mendapat imunisasi dasar lengkap. Dari 500
bayi di tahun 2013 diwilayah Puskesmas Siantan Tengah hanya terdapat 65 bayi yang mendapat
imunisasi dasar lengkap.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu
terhadap pelaksanaan imunisasi dasar pada balita di wilayah kerja Puskesmas Siantan Tengah.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitaif dengan rancangan pendekatan cross
sectional. Jumlah responden sebanyak 81 orang. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis univariat
dan bivariat.
Hasil: Analisis bivariat yang digunakan adalah uji Chi-Square beserta dengan uji alternatifnya dan
menunjukkan bahwa faktor yang memiliki hubungan terhadap pelaksanaan imunisasi dasar pada balita
ialah faktor pendidikan dengan nilai p = 0,005 dan faktor pengetahuan dengan nilai p = 0,001.
Kesimpulan: Faktor yang mempengaruhi ketidakpatuhan ibu terhadap pelaksanaan imunisasi dasar pada
balita adalah pendidikan dan pengetahuan.
Kata kunci: Imunisasi dasar, Faktor ketidakpatuhan
Referensi: 46 (1988-2014)
Background: Each year there are 10% of infants (approximately 450,000 babies) who have not received
immunization, so that in 5 years there are about 2 million children who have not received a complete
primary immunization. Of the 500 infants in the year 2013 in the region Puskesmas Central Siantan only
there were 65 infants who were fully immunized.
Objective: This study aimed to determine the factors that affect the implementation of the noncompliance mother basic immunization in infants in Puskesmas Central Siantan.
Methods: This study is a descriptive quantitative research with cross sectional design. The number of
respondents as many as 81 people. Analyzes were performed using univariate and bivariate analysis.
Results: Bivariate analysis used was Chi-Square test along with alternatives and show that the factors that
have been associated with the implementation of the basic immunization in infants is educational factors
with p = 0.005 and knowledge factors with p = 0.001.
Conclusions: Factors affecting the implementation of the non-compliance mother basic immunization in
infants is education and knowledge.
Keywords: Immunization basic, non-compliance factor
Reference: 46 (1988-2014)
PENDAHULUAN
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi
masih
banyak
berkembang,
berkecamuk
termasuk
di
Indonesia.
imunisasi
B (Depkes, 2007).
serendah-rendahnya
dan
di
negara
bukan
lagi
lengkap
tertinggi
berada
di
bayi (34,3%).
perbaikan
nilai
sosial
dan
ekonomi
(Markum, 2002).
maka
akan
berpengaruh
sangat
besar
Indonesia, 2008).
Beberapa
faktor
ketidakpatuhan
bayinya
yang
ibu
adalah
mempengaruhi
terhadap
karena
imunisasi
jarak
tempuh
kesibukan
sang
ibu
yang
anaknya,
serta
kurangnya
pengamatan
(pendataan)
selama
penelitian.
Penelitian ini dilakukan di wilayah kerja
Puskesmas Siantan Tengah yang berlokasi
di Jalan Selat Sumba, Kelurahan Siantan
Tengah, Kecamatan Pontianak Utara, Kota
Pontianak.
imunisasi.
Tujuan
penelitian
mengetahui
ini
adalah
faktor-faktor
untuk
yang
Teknik
penelitian
ini
Kota Pontianak.
(random)
yaitu
ini
menggunakan
sectional.
Penelitian
metode
deskriptif
menggambarkan
(deskripsi)
yang
dimaksud
dengan
yang
dilakukan
dilakukan
dengan
secara
dalam
acak
Probabillity
sampel
METODE PENELITIAN
Penelitian
pengambilan
dengan
kuesioner
yang
diambil
dari
tabel berikut.
Sedangkan
analisis
bivariate
Tabel
1.
tidak
terpenuhi
maka
Usia
terhadap
Ketidakpatuhan
Pengaruh
18-20 tahun
21-25 tahun
26-45 tahun
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
f
%
3
3,7
3
3,7
5
6,2
16 19,7
21 25,9 33 40,8
Total
29
Usia
35,8
52
64,2
Total
F
6
21
54
%
7,4
25,9
66,7
81
100
dinyatakan
hubungan
dalam
bahwa
(25,9%)
imunisasi
kesimpulan
responden
dengan
ditolak,
yang
karena
signifikan.
perilakunya
peningkatan
bahwa
untuk
usia
rata-rata
tidak
Dari
ada
hasil
melengkapi
ibu
tidak
responden
kurangnya
dan
kesadaran
ibu
terhadap
yang
menyatakan
bahwa
dalam
pemberian
imunisasi,
menjadi
ibu
sehingga
dalam
pemberian
imunisasi
sebagian
tingkat
yang
besar
kematangan
cukup
dan
sehingga
lengkap.
Pendidikan
responden
berstatus
12
(14,8%)
terhadap
responden
berstatus
12
(14,8%)
responden
berstatus
(1,2%)
responden
berstatus
Selanjutnya
pendidikan
dengan
tabulasi
silang
ketidakpatuhan
responden
Pengaruh
(22,3%)
18
Pendidikan
SD
SMP
SMA
Tidak Sekolah
Total
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
F
%
4
4,9
18 22,3
7
8,7
12 14,8
17 21
12 14,8
1
1,2
10 12,3
29 35,8 52 64,2
Total
F
22
19
29
11
81
%
27,2
23,5
35,8
13,5
100
Ketidakpatuhan
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa
dari 81 responden diperoleh 22 (27,2%)
20
yang signifikan.
Penelitian
Baradas
(2012)
menyatakan
oleh
Ningrum
(2006),
faktor
yang
mempengaruhi
kelengkapan imunisasi.
(24,7%)
responden
dengan
status
tahu
apa
sebenarnya
manfaat
Pengetahuan
Ketidakpatuhan
terhadap
Baik
Sedang
Buruk
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
F
%
20 24,7 14 17,3
7
8,7
19 23,4
2
2,5
19 23,4
Total
29
Pengetahuan
35,9
52
64,1
Total
F
34
26
21
%
42
32,1
25,9
81
100
yang
bermakna
antara
Pengaruh
Ketidakpatuhan
Pekerjaan
terhadap
sebagian
memiliki
hal
tersebut
besar
responden
pengetahuan
yang
buruk,
dikarenakan
banyak
responden
dengan
pendidikan
rendah.
Sehingga
peneliti
sangat
berpengaruh
kelengkapan
terhadap
imunisasi
Widiastuti
(2008),
pada
status
anaknya.
lengkap.
Dari
hasil
penelitian
bahwa
akan
dasar
ketidakpatuhan
peningkatan
menyatakan
tidak
pengetahuan
pada
anaknya.
ibu
Sejalan
dengan
peningkatan
pengetahuan
ibu
Luman
menyatakan
menerima
et.al
bahwa
imunisasi
(2003),
yang
anak
tidak
27%
karena
kurangnya
diketahui
bahwa
tingkat
ditampilkan
pada
tabel
berikut.
Tabel 4. Pengaruh Pekerjaan terhadap
Ketidakpatuhan
Bekerja
Tidak Bekerja
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
F
%
4
4,9
9
11,1
25
30,9 43 53,1
Total
29
Pekerjaan
35,8
52
64,2
Total
F
13
68
%
16
84
81
100
bila
ibu
tidak
tahu
mengenai
ada
pekerjaan
hubungan
ibu
yang
bermakna
dengan
antara
ketidakpatuhan
bekerja
mengimunisasikan
sebenarnya
Dalam
penelitian
responden
bekerja
ini
sebagian
sebagai
ibu
besar
rumah
waktu
untuk
mengimunisasi
dengan
anaknya.
penelitian
Teori
malas
balitanya
puskesmas
untuk
walaupun
maupun
tempat
cenderung
ini
Retnaningsih
5.
Pengaruh
Agama/Keyakinan
terhadap Ketidakpatuhan
Budha
Islam
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
F
%
0
0
3
3,7
29 35,8 49 60,5
Total
29
Keyakinan/a
gama
35,8
52
64,2
Total
F
3
78
%
3,7
96,3
81
100
diperbolehkan.
dinyatakan
ditolak,
karena
tidak
ada
imunisasi
hanya
saat
ini
tidak
terlalu
besar
seseorang
tidak
terlalu
merupakan
kelompok
masyarakat
akan
mempengaruhi
kesehatan
Hidayat
Suku
terhadap
Ketidakpatuhan
mengenai
Pengaruh
imunisasi
adanya
tidak
lengkap.
(2008),
dasar
Tabel
6.
Pengaruh
Suku
terhadap
Ketidakpatuhan
Puskesmas
Siantan
Tengah
terdapat
Cina
Jawa
Madura
Melayu
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
F
%
0
0
3
3,7
2
2,45
2
2,45
7
8,6
22 27,2
20 24,7
25 30,9
Total
29
Suku
35,75
52
64,25
Pengaruh
Total
F
3
4
29
45
%
3,7
4,9
35,8
55,6
81
100
Paritas
terhadap
Ketidakpatuhan
Hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa
dari 81 responden diperoleh 30 (37%)
responden yang memiliki anak hanya satu
yaitu 14 (17,3%) responden dengan status
ditolak,
karena
tidak
ada
hasil
penelitian
diperoleh
hasil
ketidakpatuhan
berikut.
buruk
yaitu
tidak
mengimunisasikan
Tabel
Pengaruh
pada
Paritas
tabel
terhadap
Ketidakpatuhan
7.
ditampilkan
Anak 1
Anak > 1
Status Imunisasi
Tidak
Lengkap
Lengkap
F
%
f
%
14 17,3 16 19,7
15 18,5 36 44,5
Total
29
Paritas
35,8
52
64,2
Total
F
30
51
%
37
63
81
100
sesuai
baik.
ditolak,
karena
tidak
ada
dengan
teori
perilaku
yang
Walaupun
dalam
penelitian
paritas
ibu
yang
melindungi
anaknya
antara
faktor
menyatakan
dengan
Saran
1. Bagi Masyarakat
Dengan adanya temuan yang ada dalam
hasil
penelitian
ini
diharapkan
imunisasi
dasar
agar
secara
lengkap.
Masyarakat
diketahuinya
imunisasi
balita,
ketidakpatuhan
diharapkan
masyarakat
mengimunisasikan
para
untuk
anaknya
dengan
sehingga
dapat
mendukung
dijadikan
akademik/pendidikan
didaerah
tersebut
guna
dilanjutkan
kembali
dengan
yang
diperluas
sehingga
kegiatan
informasi
untuk
bagi
kegiatan
Ensiklopedia
Lienda,
2009.
Faktor-faktor
yang
Berhubungan
dengan
Kelengkapan
Imunisasi pada Anak Usia 12-23 Bulan di
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Depok:
Skripsi FKM UI. Diperoleh tanggal 14
Maret
2014,
dari
http//www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri
2/
kuantitatif.