Anda di halaman 1dari 8

STRUKTUR MEMBRAN

1. Pengertian struktur membran


Membran adalah struktur permukaan fleksibel tipis yang memikul
beban dengan mengalami terutama tegangan tarik dalam semua arah.
Struktur membran cenderung dapat menyesuaikan diri dengan cara
struktur

tersebut

dibebani

sehingga

struktur

tidak

akan

mampu

mendukung beban tanpa berubah bentuk.


Contoh sederhana dari struktur membran ini adalah payung. Saat
payung dibuka maka permukaan membran akan mengalami tegangan
tarik, yang menyebabkan tegangan tarik ini adalah rusuk-rusuk serta
dukungan batang tekan pada tangkai payung sehingga payung dapat
menahan gaya tekan.
2. Prinsip umum struktur membran
2.1.

Gaya-gaya pada permukaan membran


Struktur membran pada dasarnya memikul beban dengan dua cara, yaitu :

Tegangan tarik.
Tegangan tarik pada membran ini bekerja pada lengkung utama
(lengkung pada 2 arah utama) yang saling tegak lurus dan tegangan
tarik pada dua arah ini berdasarkan atau serupa dengan sistem pada
kabel menyilang. Tegangan tarik ini berhugungan dengan membran itu
sendiri sebagai bidang tipis yang dalam mendukung atau menerima

beban akan mengalami perubahan bentuk.


Tegangan geser tangensial
Tegangan ini dihubungkan dengan terjadinya puntiran atau torsi pada
membran. Antara tegangan tarik dan geser terjadi kerjasama dalam
memikul beban.

Beban yang dipikul mengakibatkan tegangan tekan sehingga


menjadi lendutan yang menyebabkan bentuk membran menjadi lengkung.
Hal ini berpengaruh pada kestabilan membran. Membran menjadi tidak
tahan terhadap tekan dan jika terjadi tekanan yang berlebihan akan roboh.

Karena itu diperlukan tegangan tarik pada permukaan membran untuk


mendukung beban yang ada.
2.2.

Stabilisasi pada membran


Cara stabilisasi pada membran adalah dengan memberikan rangka
penumpu pada membran atau memberi prategang yang diperoleh dari
gaya-gaya arah luar pada perbatasan atau tepian membran atau
prategang yang diperoleh dari tekanan udara pada bagian dalam
membran yang mempunyai volume tertutup.
Contoh pemberian prategang dengan gaya dari luar adalah struktur tenda.
Stabilisasi membran ditandai dengan penggunaan kabel-kabel tarik atau
pretension sehingga terjadi tegangan pada membran dengan arah tegak
lurus di seluruh permukaannya. Hal ini disebut juga dengan gaya jacking.

Contoh pemberian prategang yang diperoleh dari tekanan udara pada


bagian dalam membran yang mempunyai volume tertentu adalah struktur
pneumatis.

3. Macam macam struktur membran


3.1.

Struktur pneumatik
Struktur

pneumatik

merupakan

struktur

membran

yang

ditegangkan selaput membrannya dengan memberi tekanan udara


internal, di mana tekanan udara internal dan tekanan udara eksternal
berbeda tekanannya.
3.1.1. Prinsip umum struktur pneumatik
Tekanan

udara

pada

bagian

dalam

menyebabkan

terjadinya

tegangan tarik pada permukaan membran. Tekanan udara dalam harus


selalu lebih besar daripada tekanan udara luar, supaya dalam permukaan
membran tidak terjadi tegangan tekan pada saat terjadi pembebanan.
Kestabilan diperoleh akibat adanya tegangan tarik yang terjadi dalam
menahan beban. Akibat adanya tekanan udara dalam yang lebih besar,

maka akan menyebabkan membran cenderung untuk terangkat sehingga


perlu diberi ring penahan.

3.1.2. Macam macam struktur pneumatik

Struktur pneumatik satu lapis (air supported structure)


Merupakan struktur yang ditumpu udara. Struktur ini mempunyai
tekanan udara rendah kurang lebih 3-6 psf. Udara harus dikontrol
konstan terus-menerus.

Struktur pneumatik dua lapis (air inflated structure)


Merupakan

struktur

yang

digelembungkan

udara.

Struktur

ini

mempunyai tekanan udara tinggi 30-60 psf, di mana pengontrolan


udara dilakukan secara berkala.
3.2.

Struktur net (jaring) dan tent (tenda)


Di dalam struktur net dan tenda terdapat prinsip-prinsip umum yang perlu

diketahui

Kelengkungan
Bentuk lengkung pada tenda ditentukan kondisi tumpuan :
- Tumpuan titik atau tumpuan garis
- Tumpuan kaku (rigid) atau fleksibel
- Penempatan tinggi rendah titik tumpuan
Dalam penempatan tumpuan, sebaiknya menghindari permukaan
membran yang datar, karena akan membutuhkan gaya prategang
yang

besar

untuk

membran.

Gaya

membran.

Untuk

mempertahankan

prategang

tidak

menghindari

bbentuk

boleh

datar

melebihi

permukaan

yang

permukaan

tegangan
datar

ijin

maka

kelengkungan dibuat dalam dua arah yang berlawanan.

Kondisi tumpuan
Tumpuan titik tinggi selalu didukung kolom tekan berujung sendi dan
titik rendah diangker ke tanah. Pada tumpuan titik rendah akan terjadi
gaya angkat dan gaya dorong pada pondasi karena adanya prategang
pada membran yaitu dengan menarik membran menggunakan gaya
jacking.

3.3.

Pembebanan yang mempengaruhi struktur membran

3.3.1. Beban akibat pengaruh luar


Beban

yang

diakibatkan

pengaruh

luar

dapat

menyebabkan

membran memikul beban. Membran adalah bidang furnikular tipis


sehingga tidak mampu menerima tekan, karena itu kemiringan perlu
diperhatikan.
3.3.2. Beban thermal
Beban thermal diakibatkan dari perubahan suhu atau temperatur
yang relatif cukup besar pada struktur bangunan, seperti perubahan suhu
siang dan malam. Perubahan suhu mengakibatkan pemuaian atau
penyusutan atau tarikan dan dorongan pada bagian struktur.
3.3.3. Beban angin
Struktur

yang

terletak

pada

jalur

perjalanan

angin

dapat

mengakibatkan pergerakan angin untuk dibelokkan atau dihentikan.


Energi kinetik akan berubah menjadi energi potensial yang menyebabkan
tekanan atau hisapan. Kekuatan dari tekanan atau hisapan ini juga
tergantung dari kecepatan angin, bentuk geometri bangunan, kepadatan
udara, orientasi bangunan, kekakuan, posisi bangunan terbuka atau
tertutup.
4.

Bahan membran
Bahan membran umumnya berupa lembaran atau bidang yang
terdiri atas anyaman bahan tekstil yang kedap air / udara dan bahan
pelapis.
Contoh bahan tekstil :

Anyaman serabut sutera Polyester, Polyamid, dan lain-lain.


Campuran serabut kaca dan logam (fiberglass)

Contoh bahan pelapis :

PVC, Polyisobutylen, dan lain-lain.

Pada dasarnya semua bahan membran mengalami kerusakan dalam batas


waktu tertentu, terutama pada sifat kekakuannya.
5.

Penerapan struktur membrane dalam arsitektur

5.1.

Music Pavilion di Sun Valley, Idaho, USA, 2008.


Bangunan ini berfungsi sebagai music hall. Struktur bangunan
terdiri dari permanen dan non permanen. Struktur permanen terletak pada

bagian panggung dan fasilitas penunjang, sedangkan non permanen


terletak pada bagian atap yang terbuat dari membran.
Jenis struktur membran yang digunakan adalah struktur tenda,
dengan pendukung tiang lengkung, terletak pada sambungan struktur
permanen dan non permanen pada atap.

Interior bangunan

Eksterior bangunan

Analisa tumpuan sturktur bangunan


Tumpuan pada struktur membran bangunan Sun Valley Pavillion
menggunakan tumpuan titik deskret dengan titik tertinggi pada bidang
lengkung. Sedangkan titik terendahnya dihubungkan kabel menuju ke
kolom. Gaya prategang pada membran diperoleh dengan menarik
membran dari titik tertinggi ke titik terendah (jacking).

5.2.

William Hutton Younger Dynamic Earth Centre

Bangunan

ini

merupakan

sebuah

paviliun

raksasa

yang

menggunakan struktur tenda dan berdinding kaca. Denah paviliun ini


berbentuk oval dan terletak di atas bangunan ekshibisi setinggi dua lantai.

Eksterior bangunan

Tampak atas bangunan


Proses konstruksinya adalah dengan membuat jangkar-jangkar
disekeliling profil atap. Jangkar tersebut nantinya akan digunakan untuk
menahan susunan kabel yang menempel pada membran atap. Setelah
jangkar dibuat, dibangun tiang-tiang sebanyak 2 x 4 buah untuk nantinya
memberikan gaya jacking. Kemudian disusun membran dan kabel-kabel di
tengah area. Kabel-kabel ditegangkan (diganjal) dengan tiang-tiang
sehingga membran atap terangkat, lalu ujung dari tiap-tiap kabel tersebut
kemudian dikunci pada jangkar.

Sumber :
1. PRINSIP

STRUKTUR

MEMBRAN

dan

TENDA

dan

CONTOH-CONTOH

PEMAKAIANNYA DALAM BANGUNAN oleh Shelly Wardoyo (Universitas


Kristen Petra 1994)
2. http://eprints.undip.ac.id/32373/1/4.struktur_membran-sukawi.pdf
3. http://arsitekturbicara.wordpress.com/2011/11/28/perbedaan-konstruksimembran-pada-struktur-tenda-tensile-structure-dan-struktur-penopangrangka-kaku-pada-bangunan/

Anda mungkin juga menyukai