2B
D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2010
A.KONSEP KEPERAWATAN ANAK
PERSPEKTIF PERAWATAN ANAK
1. Definisi anak
Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2009, definisi anak pada
Pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan seorang anak adalah
seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
Anak merupakan seorang yang berusia kurang dari 18 tahun
dalam
masa
tumbuh
kembang
dengan
kebutuhan
khusus
baik
Indikator :
Mortalitas
Morbiditas
PENTING
Penyakit infeksi
Undernutrition
Penyakit menahun
memberikan
gambaran
yang
jelas
tentang
(http://forumindonesiasehat.blogspot.com/2009/11/menkescanangkan-akselerasi-imunisasi.html)
perilak
pro
aktif
untuk
memelihara
dan
Status gizi
Pendidikan ibu
Mortality
Yaitu angka kematian bayi menjadi indikator pertama dalam
menentukan derajat kesehatan anak ( WHO,2002 ) karena
merupakan cerminan status kesehatan anak saat ini.
Faktor penyebab diantaranya :
Penyakit infeksi
Kekurangan gizi
Trauma persalinan
Kelainan bawaan
kematian
bayi
dan
anak
disamping
berguna
untuk
Dimana:
Jumlah kematian Anak
(1-4)th
(1-4) th
2000 : 24,7%
2001 : 26,1%
2002 : 27,3%
2003 : 27,5%
BBLR : 350.000 bayi / tahun
Proporsi Penyakit penyebab kematian bayi hasil :
Penyakit system pernafasan
29,5 %
Gangguan perinatal
29,3 %
Diare
13,9 %
5,5 %
Tetanus
3,68%
3,5 %
3. KEPERAWATAN ANAK
Falsafah
Tujuan Utama :
Mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan serta tingkat
kesehatan yang dapat dicapai oleh setiap anak dalam sistem
keluarga
KUNCI FILOSOFI KEPERAWATAN ANAK
- FAMILY CENTERED CARE
menghargai
dan
meningkatkan
kekuatan
dan
- ATRAUMATIC CARE
Perlindungan
- PRIMARY NURSING
- CASE MANAGEMENT
kualitas.
LINGKUNG
AN
ANAK
KELUARG
A
KEPERAWAT
AN
KESEHATAN
Makhluk bio-psiko-sosio-kultural-spiritual
- LINGKUNGAN
selalu
berinteraksi
dan
akan
mempengaruhi
system
tersebut.
MODEL KONSEPTUAL / PARADIGMA KEPERAWATAN ANAK
KESEHATAN
Merupakan kondisi yang utuh dan dinamis dari individu baik fisik,
mental, sosial, spiritual sehingga dapat beradaptasi dengan
lingkungan secara baik
KEPERAWATAN
Proses Keperawatan
Peran perawat
Pemberi Perawatan
Peran utama perawat adalah memberikan pelayanan keperawatan
anak, sebagai perawat anak, pemberian pelayanan keperawatan dapat
dilakukan dengan memnuhi kebutuhan dasar anak seperti kebutuhan
asah, asih dan asuh.
Pencegah Penyakit
Merupakan
bagian
dari
bentuk
pelayanan
keperawatan
mengutamakan
tindakan
pencegahan
terhadap
timbulnya
Pendidikan
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak, perawat
harus mampu berperan sebagai pendidik sebab beberapa pesan dan
cara mengubah perilaku pada anak/keluarga harus selalu dilakukan
dengan pendidikan kesehatan khususnya dalam keperawatan. Melalui
Konseling
Merupakan
upaya
perawat
dalam
melaksanakan
peranannya
ini
dapat
memberikan
kemandirian
keluarga
dalam
Kolaborasi
Merupakan tindakan kerjasama dalam menentukan tindakan yang
akan dilaksanakan oleh perawat dengan tim kesehatan lain. Pelayanan
keperawatan anak tidak dapat dilaksanakan secara mandiri oleh tim
perawat tetapi harus melibatkan tim kesehatan lain seperti dokter, ahli
giszi, psikologi dll, mengingat anak merupakan individu yang komleks
yang membutuhkan perhatian dalam perkembangan.
Peneliti
Peran ini sangat penting yang harus dimiliki oleh semua perawat
anak.
Sebagai
peneliti
perawat
harus
melakukan
kajian-kajian
* Saling ketergantungan (spiritual) -> mengidentifikasikan pola nilainilai manusia,kehangatan,cinta dan rasa memiliki.proses tsb terjadi
melalui hubungan interpersonal dengan individu maupun kelompok
4. Output -> dimana perawat mampu mengidentifikasikan adaptivutas
atau invektifitas dari respon atau sakit.
Stimulus/interfensi keperawatan atau kinerja perawat -> Meningkatkan
respon adaptasi berkaitan dengan 3 jenis respon adaptasi :
@. Stimulus Fokal adalah suatu respon yang diberikan sccrs langsung
terhadap ancaman/input yang masuk
@. Stimulus contextual adalh semua stimulus lain bagi seseorang baik
bersifat internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan
dapat di observasi,diukur dan disampaikan secara subjektif oleh
individu tsb.
@. Stimulus residual adalah karakteristik atau riwayat dari seseorang
yang ada dan timbul sesuai dengan situasi,tetapi sulit diukur scra
objektif
Lingkup praktik keperawatan anak merupakan batasan asuhan
keperawatan yang diberikan pada klien anak dari usia 28 hari sampai
18 tahunatau usia bayi baru lahir sampai 12 tahun.(Gartinah,DKK
1999).
Dalam
memberikan
asuhan
keperawatan
pada
anak
harus
kasih
sayang
pada
anak
atau
c. Kebutuhan asah
Kebutuhan untukmencapai pertumbuhan dan perkembangan
secara
optimal
sesuai
dengan
usia
kembang.pemenuhan
kebutuhan
asah
perkembangan
sejak
sehingga
anak
dini
akn
tumbuh
memperbaiki
perkembangan
PHC.
Perkembangan IPTEK akan mempengaruhi peran perawat anak
Perubahan Demografi
Semakin meningkatnya jumlah penduduk (anak) pelaksanaan askep
B.
baik
oleh
masyarakat
padahal
budaya
tersebut
justru
2. Ekonomi
Pengaruh ekonomi bagi kesehatan anak sangatlah besar.
Dalam
kondisi ekonomi yang cukup maka anak dapat terpenuhi asupan nutrisinya.
Orang tua cenderung memberikan banyak makanan yang bergizi pada
anaknya. Namun di kondisi ekonomi yang kurang, orang tua cenderung
memberikan asupan nutrisi yang asal anak kenyang tidak memperhatikan
kandungan gizi karena kondisi keuangannya masih kurang. Kondisi
ekonomi yang kurang juga kesadaran untuk memeriksakan kesehatan ke
pelayanan kesehatan anak sangatlah minim karena mengingat biaya yang
mahal. Obat-obatnya juga lebih dominan obat tradisional.
3. Herediter
Faktor Herediter merupakan factor yang dapat diturunkan sebagai
dasar dalam mencapai kesehatan anak yang baik. Faktor herediter meliputi
bawaan, Janis kelamin, ras, dan suku bangsa. Faktor ini ditentukan dengan
intensitas, kecepatan dalam pembelahan sel telur , tingkat sensitifitas
jaringan
terhadap
rangsangan,
usia
puberitas
dan
berhentinya
pertama
kali
mencari
layanan
anak
kekuatan
keluarga
anak
dan
memutuskan
keluarga. Bersama-sama,
jenis
pengobatan
dan
perkawinan,
kelahiran
dan
adopsi
yang
bertujuan
untuk
atau
lebih
individu
yang
diikat
oleh
hubungan
perkawinan/adopsi.
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka
tetap memperrhatikan satu sama lain.
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial suami, istri, anak, kakak, adik.
4. Mempunyai tujuan; (a) menciptakan dan mempertahankan budaya, (b)
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
2. Fungsi dan struktur keluarga
ELEMEN KUNCI FAMILY-CENTERED CARE
Bertanggung
jawab
terhadap
kesejahteraan
anak
secara
psikologis/emosional.
1. Fungsi afektif
Berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang
merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif berguna untuk
pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan melaksanakan
anggota
keluarga.
Tiap
anggota
keluarga
saling
yang
perlu
dipenuhi
oleh
keluarga
dalam
afektif
merupakan
sumber
energi
yang
menentukan
individu
untuk
belajar
besosialisasi.
Keberhasilan
seluruh
anggota
keluarga
seperti
memenuhi
keluarga.
Kesanggupan
keluarga
melaksanakan
kesehatan
keluarga
berarti
sanggup
menyelesaikan
masalah kesehatan.
Tugas kesehatan keluarga:
Mengenal masalah kesehatan
Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit
Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas
kesehatan masyarakat.
b. Struktur Keluarga
a.
Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara
sedarah dalam beberapa generasi di mana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ayah.
b.
Patrilokal
Adalah
keluarga
sepasang
suami
istri
yang
diikat
Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu
disusun melalui jalur garis ibu.
d.
Matrilokal
Adalah
keluarga
sepasang
suami
istri
yang
diikat
Keluarga Kawinan
Adalah
hubungan
suami
istri
sebagai
dasar
bagi
keluarga
merupakan
suatu
baik
pedoman
menurut
bagi
masyarakat
Nilai
keluarga
juga
merupakan
baik,
suatu
pedoman
menurut
bagi
masyarakat
pola
perilaku
dari
keluarga,
kelompok
dan
masyarakat.
1. Peranan ayah :
Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga,
sebagai
anggota
dari
kelompok
sosialnya,
serta
sebagai
anggota
yang
sangat
beraneka ragam terdiri dari ayah atau ibu dengan anak-anaknya. Pada
sebagian besar keluarga dengan orang tua tunggal, ibu mkerupakan
orang tua yang bertanggung jawab bagi anak-anaknya dan sejumlah
besar dari mereka adalah wanita yang diceraikan atau ditinggalkan
suaminya.
Pengaruh anak yang ditinggalkan orang tuannya dapat bervariasi,
seperti depresi yang menetap, gangguan perilaku, kepribadian anti
sosial, kegagalan dalam proses pendidikan. Pada tahun 1976, Biro Anakanak Nasional menerbitkan hasil survei dari suatu penelitian bahwa
ketidakberuntungan anak yang dibesarkan dengan single parent lebih
disebabkan karena kemiskinan dan akumulasi masalah yang timbul
karenanya.Tahun 1974 melaporkan sejumlah komentar dan anjuran
termasuk
suaminya.
perhatian
khusus
bagi
wanita
yang
ditinggalkan
oleh
semasa remaja
Anak laki-laki cenderung tdak agresif mempunyai masalah sosial
waktu
sejak
Aktivitas
bermain
merupakan
salah
satu
stimulus
bagi
kondisi
anak.Saat
ini,para
tenaga
kesehatan
sudah
bagi
stimulus
perkembangan
termasuk
di
rumah
dibandingkan
stimulus.Aktivitas
bermain
permainan,meskipun
alat
anak
tidak
yang
selalu
permainan
kurang
memperoleh
menggunakan
penting
untuk
alat-alat
merangsang
keuntungan
financial(uang).Anak
perasaan
yakut,cemas,gembira,atau
perasaan
bebas
mengekspresikan
lainya,sehingga
dengan
bekerja
pada
orang
dewasa,karena
keduanya
sama-sama
belajar
pada
anak
untuk
pengembangan,kecerdasan,keterampilan,kemandirian,kreatifitas,agama,ke
pribadian,moral, dsb.
FUNGSI BERMAIN PADA ANAK
Diharapkan
dengan
mencukupi
agar
bermain,anak
dapat
akan
mendapatkan
berkembang
secra
stimulus
yang
optimal.Menurut
visual,stimulasi
pendengaran,stimulasi
laktil(sentuhan),dan
perkembangan
bahasa(verbal),terutama
pada
tahun
pertama
pada
anak
sehingga
anak
akan
lebih
responsive
dan
bermain
juga
dapat
membantu
perkembangan
persoalan
yang
timbul,mengenal
nilai-nilai
moral
dan
ada
situasi
yang
lebih
menguntunkan/menyenangkan
untuk
maupun
makna
pada
sekolah.Interaksi
latihan
moral
dengan
mereka.jika
kelompoknya
masuk
ke
memberikan
dalam
suatu
7. Nilai Terapeutik
Bermain dapat mengurangi tekanan atau stress dari lingkungan.Dengan
bermain,anak dapat mengekspresikan emosi dan ketidakpuasan atas
situasi social serta rasa takutnya yang tidak dapat diekspresikan di dunia
nyata.
PRINSIP-PRINSIP DALAM AKTIVITAS BERMAIN
Pada
dasarnya,aktivitas
bermain
pada
anak
tidak
hanya
dengan
oleh
orang
sentuhan,becanda,belaian,dan
tua
terhadap
lainya,merupakan
anaknya,seperti
aktivitas
yang
bosan
atau
jenuh.Pada
anak
yang
sakit,keinginan
bermain
nermain
pasif,mis,dengan
nonton
tv,mendengar
musik,menggambar.
2. Waktu yang cukup
Anak harus mempunyai cukup waktu untuk bermain sehingga stimulus
yang
diberikan
dapat
optimal.Selain
itu,anak
akan
mempunyai
bermain
dapat dilakukan
dimana saja,di
ruang tamu,di
terbaik
karena
anak
lebih
terarah
dan
lebih
berkembang
bermain,
anakmemerlukan
teman,bias
teman
setiap
kelainan
yang
dialami
oleh
anaknya.Teman
adalah
perkembangan
alat
anak,
permainan
disesuaikan
yang
dengan
dapat
usianya
mengoptimalkan
dan
tingkat
Pengembangan
bahasa,
dengan
melatih
berbicara,
menggunakan
APE tidak harus yang bagus dan dibeli ditoko, tetapi buatan sendiri atau alat
permainan tradisionalpun dapat digolongkan APE asalkan memenuhi syarat
sebagai berikut :
1. Aman
2. Ukuran dan berat APE harus sesuai dengan usia anak
3. Disainnya harus jelas
4. APE harus mempunyai fungsi untuk mengembangkan berbagai aspek
pengembangan
anak,
seperti
motorik,
bahasa,
kecerdasan
dan
sosialisasi.
5. Harus dapat dimainkan dengan berbagai fariasi tetapi jangan terlalu sulit
sehingga membuat anak frustasiatau terlalu mudah sehingga membuat
anak cepat bosan
6. Walaupun
sederhana
harus
tetap
menarik
baik
warna
maupun
7. Banyak orang tua yang tidak meneliti keamanan dari alat permainan
yang dibelinya
anak yang berumur 0-3 bulan paling sesuai bila diberikan alat
proses
pertumbuhan
dan
perkembangan.
Nutrisi
pertumbuhan
dan
perkembangan
seperti
b. Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu.
Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah
suatu penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi.
Antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit.Vaksin tidak hanya
menjaga agar anak tetap sehat, tetapi juga membantu membasmi
penyakit yang serius yang timbul pada masa kanak-kanak.
Vaksin secara umum cukup aman. Keuntungan perlindungan yang
diberikan vaksin jauh lebih besar daripada efek samping yang mungkin
timbul.
Dengan adanya vaksin maka banyak penyakit masa kanak-kanak yang
serius, yang sekarang ini sudah jarang ditemukan.
Imunisasi BCG
Vaksinasi BCG memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit
tuberkulosis (TBC).
BCG diberikan 1 kali sebelum anak berumur 2 bulan. BCG ulangan tidak
dianjurkan karena keberhasilannya diragukan.
Imunisasi DPT
Imunisasi DPT adalah suatu vaksin 3-in-1 yang melindungi terhadap
difteri, pertusis dan tetanus .
Difteri adalah suatu infeksi bakteri yang menyerang tenggorokan dan
dapat menyebabkan komplikasi yang serius atau fatal.
Imunisasi DT
Imunisasi DT memberikan kekebalan aktif terhadap toksin yang
dihasilkan oleh kuman penyebab difteri dan tetanus.Vaksin DT dibuat
untuk keperluan khusus, misalnya pada anak yang tidak boleh atau tidak
perlu menerima imunisasi pertusis, tetapi masih perlu menerima
imunisasi difteri dan tetanus.
Imunisasi TT
Imunisasi tetanus (TT, tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit tetanus. ATS (Anti Tetanus Serum) juga dapat
digunakan untuk pencegahan (imunisasi pasif) maupun pengobatan
penyakit tetanus.
pada saat anak berumur 9 bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa
dapat diberikan pada umur 6 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian.
Vaksin disuntikkan secara subkutan dalam sebanyak 0,5 mL.
Imunisasi MMR
Imunisasi MMR memberi perlindungan terhadap campak, gondongan dan
campak Jerman dan disuntikkan sebanyak 2 kali.
Imunisasi Hib
Imunisasi Hib membantu mencegah infeksi oleh Haemophilus influenza
tipe b.
Imunisasi HBV
Imunisasi HBV memberikan kekebalan terhadap hepatitis B.
c. Sex education
Masa ini dibagi dalam usia toddler, prasekolah dan sekolah.
Perkembangan seksual pada masa ini diawali secara biologis/fisik,
sedangkan perkembangan psikoseksual pada masa ini adalah :
I.
apakah
laki-laki/perempuan.
Belajar
melalui
interaksi
Tahap Laten, terjadi pada umur 5-12 tahun. Kepuasan anak mulai
terintegrasi, mereka memasuki masa pubertas dan berhadapan
langsung pada tuntutan sosial, seperti suka hubungan dengan
kelompoknya atau teman sebaya, dorongan libido mulai mereda.
Pada masa sekolah ini, anak sudah banyak bertanya tentang hal
seksual yang melalui interaksi dengan orang dewasa, membaca
atau berfantasi.
d. Anticipatory guidance
Sampai saat ini belum ada referensi yang menjelaskan mengenai
pengertian yang jelas dari petunjuk antisipasi yang berasal dari bahasa
inggris yaitu antisipatory guidance. Anticipatory berarti lebih dahulu dan
guidance berarti petunjuk. Jadi petunjuk antisipasi bisa diartikan
petunjuk-petunjuk yag perlu diketahui terlebih dahulu agar orang tua
dapat mengarahkan dan membimbing anaknya secara bijaksana,
sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Petunjuk Antisipasi Pada Masa Bayi
Bimbingan terhadap orang tua pada tahun pertama kelahiran dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
2.
3.
5.
6.
7.
makanan padat
1.
Toilet Training
Suatu tugas yang besar pada usia balita adalah toilet training atau
pendidikan menjadi ceria/bersih. Kontrol volunter dari spingter ani dan
urethra dicapai pada waktu anak dapat berjalan dan biasanya terjadi
antara usia 18-24 bulan.
Tanggung jawab perawat adalah menolong orang tua guna
mengidentifikasikan kesiapan anaknya untuk toilet training.
Persaingan dengan Saudara Kandung
Adalah perasaan caemburu dan benci yang biasanya dialami oleh
seorang anak terhadap kahadiran/kelahiran saudara kandungnya.
Perasaan tersebut timbul bukan karena benci thd saudara barunya,
tetapi lebih pada situasi/kondisi.anak harus berpisah dengan ibu sejak
dini (semasa kehamilan ibu).
Anak perlu dilibatkan dalam perawatan adik barunya, misalnya
mengambilakan baju, popok, susu, dll. Hal tsb bisa dialihkan dengan
cara memberikan mainan, seperti boneka yang dapat diperlakukan
seperti bayi.
Petunjuk Bimbingan
Memahami masa prasekolah awal (masa balita) adalah dasar
keberhasilan dalam merawat anak. Petugas kesehatan yang bertugas di
bagian anak mempunyai tugas untuk membimbing atau membantu
orang tua melalui suatu pertemuan yang membahas mengenai tugas
dan kebutuhan-kebutuhan pada usia balita.
Bimbingan atau bantuan yang nyata, seperti melakukan kunjungan
rumah atau menyediakan waktu dan sarana (telpon) untuk konsultasi,
merupakan salah satu bentuk asuhan yang perlu dilakukan.
Bimbinagn kepada orang tua selama usia balita (awal masa kanakkanak) dikelompokkan berdasarkan kelompok usia sbb :
2.
3.
4.
5.
Umur 3 Tahun
1. Meningkatkan orang tua untuk meningkatkan minat anak
terhadap hubungan yang luas.
2. Menganjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke taman
kanak-kanak.
3. Menekankan pentingnya batas-batas/tata cara/peraturanperaturan.
4. Menyiapkan orang tua untuk mengantisipasi tingkah laku yang
berlebihan sehingga dapat menurunkan tension/ketegangan.
5. Menganjurkan orang tua untuk menawarkan pada anaaknya
alternative-alternatif pilihan ketika anak dalam keadaan bimbang.
6. Memberikan gambaran mengenai perubahan pada usia 3,5 tahun
ketika anak berkurang koordinasi motorik dan sensorinya.
7. Menyiapkan orang tua untuk mengekspetasi tuntutan-tuntutan
akan perhatian ekstra vdari anak, yang merupakan refleksi dari
emosi tidak aman dan ketakutan akan kehilangan cinta.
Usia Sekolah
Bimbingan pada orang tua pada usia sekolah.
1. Usia 6 tahun
a. Bantu orang tua untuk memahami kebutuhan mendorong anak
berinteraksi dengan temannya.
b. Ajarkan pencegahan kecelakaan dan keamanan terutama naik
sepeda.
c. Siapkan orang tua akan peningkatan inters keluar rumah.
d. Dorong orang tua untuk respek terhadap kebutuhan anak akan
privacy dan menyiapkan kamar tidur yang berbeda.
2. Usia 7 10 tahun
a. Menekankan untuk mendorong kebutuhan akan kemandirian.
b. Interes beraktivitas di luar rumah.
c. Siapkan orang tua untuk perubahan pada wanita memasuki
prapubertas.
3. Usia 11 12 tahun
a. Bantu orang tua untuk menyiapkan anak tentang perubahan
tubuh
saat
pubertas.
anak.
Jenis kelamin biasanya lebih banyak pada laki-laki karena lebih aktif di
rumah.
Usia pada kemampuan fisik dan kognitif, semakin besar akan semakin
tahu
mana
yang
bahaya.
Lingkungan
Adanya penjaga atau pengasuh.
Pencegahan Terhadap Kecelakaan ;
1. Masa Bayi
Jenis kecelakaan : Aspirasi benda, jatuh, luka baker, keracunan, kurang
O2.
Pencegahan
a. Aspirasi : bedak, kancing, permen (hati-hati).
b. Kurang O2 : plastic, sarung bantal.
c. Jatuh : tempat tidur ditutup, pengaman (restraint), tidak pakai kursi
tinggi.
d. Luka bakar : cek air mandi sebelum dipakai.
e. Keracunan : simpan bahan toxic dilemari.
2. Masa Toddler
Jenis kecelakaan :
a. Jatuh/luka akibat mengendarai sepeda.
b. Tenggelam.
c. Keracunan atau terbakar.
d. Tertabrak karena lari mengejar bola/balon.
e. Aspirasi dan asfiksia.
Pencegahan :
a. Awasi jika dekat sumber air.
b. Ajarkan berenang.
c. Simpan korek api, hati-hati terhadap kompor masak dan strika.
d. Tempatkan bahan kimia/toxic di lemari.
e. Jangan biarkan anak main tanpa pengawasan.
f. Cek air mandi sebelum dipakai.
g. Tempatkan barang-barang berbahaya ditempat yang aman.
h. mudah ditarik.Jangan biarkan kabel listrik menggantung
i. Hindari makan ikan yang ada tulang dan makan permen yang keras.
j. Awasi pada saat memanjat, lari, lompat karena sense of balance.
3. Pra Sekolah
Kecelakaan terjadi karena anak kurang menyadari potensial bahaya :
obyek panas, benda tajam, akibat naik sepeda misalnya main di jalan,
lari mengambil bola/layangan, menyeberang jalan.
Pencegahan ada 2 cara ;
1. Mengontrol lingkungan.
2. Mendidik anak terhadap keamanan dan potensial bahaya.
a. Jauhkan korek api dari jangkauan.
b. Mengamankan tempat-tempat yang secara potensial dapat
membahayakan anak.
c. Mendidik anak :
- Cara menyeberang jalan.
- Arti rambu-rambu lalulintas.
- peran orang tua = perlu belajar mengontrol lingkungan.Cara
mengendarai sepeda yang aman
4. Usia Sekolah
a. Anak sudah berpikir sebelum bertindak.
b. Aktif dalam kegiatan : mengendarai sepeda, mendaki gunung,
berenang.
Perawat mengajarkan keamanan :
a. Aturan lalu-lintas bagi pengendara sepeda.
b. Aturan yang aman dalam berenang
c. Mengawasi pada saat anak menggunakan alat berbahaya : gergaji,
alat listrik.
d. Mengajarkan agar tidak menggunakan alat yang bisa
meledak/terbakar.
5. Remaja
Penggunaan kendaraan bermotor bila jatuh dapat : fraktur, luka pada
kepala.
Kecelakaan karena olah raga.
a. Perlu petunjuk dalam penggunaan kendaraan bermotor sebelumnya
ada negosiasi antara orang tua dengan remaja.
b. Menggunakan alat pengaman yang sesuai.
c. Melakukan latihan fisik yang sesuai sebelum melakukan olah raga .
Contoh : Jauhkan pecahan kaca, papan pengikir kuku dan alat-alat lain yang
berbahaya bagi anak
Cara Pencegahan :
a. Pemahaman tingkat perkembangan dan tingkahlaku anak.
b. Kualitas asuhan meningkat.
c. Lingkungan aman.
f. DDST
Menurut Frankerburg (1981) yang dikutip oleh Soetjiningsih, terdapat 4
aspek perkembangan anak balita, yaitu :
1. Kepribadian/tingkah laku social (personal social), yaitu aspek yang
berhubungan dengan kemampuan anak untuk mandiri, bersosialisasi
dan berinteraksi dengan lingkungan.
2. Motorik halus (fine motor adaptive), yaitu aspek yang berhubungan
dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu dan melakukan
gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu dan otot-otot kecil,
memerlukan koordinasi yang cermat, serta tidak memerlukan banyak
tenaga,
misalnya,
memasukkan
manik-manik
kedalam
botol,
4. Bahas
(language),
kemampuan
perintah,
aspek
yang
berhubungan
dengan
dan
kemampuan
yaitu
berbicara
bahasa
secara
bersifat
spontan.
pasif,
Pada
sehingga
masa
pernyataan
bayi,
akan
perkembangan
tersebut
merupakan
modifikasi
dari
2.
sudah sesuai.
Kesesuaian jawaban orang tua dengan maksud pertanyaan.
Apabila ada kesalahan, maka pemeriksaan harus diulang.
3.
4.
secara
dini
kelainan-kelainan
perilaku
pada
anak
2)
3)
Anak
mengalami
stress
akibat
perubahan
baik
terhadap
status
menendang,
menggigit,
memukul,
mencubit,
perhatian
orang
lain.
Secara
verbal,
anak
tahap
perpisahan,
ini,
secara
mulai
tertarik
samar-samar
dengan
anak
apa
menerima
yang
ada
di
hidup
sehari-hari
(Activity
of
Daily
Living-ADL),dan
pada
balita.
Berdasarkan
hasil
pengamatan,
bila
Reaksi balita terhadap rasa nyeri sama seperti sewaktu masih bayi,
namun
jumlah
variable
yang
memengaruhi
responsnya
lebih
akhir
periode
balita,
anak
biasanya
sudah
mampu
nyeri.
Namun
demikian,
kemampuan
mereka
dalam
2.
3.
prosedur pengobatan
4.
5.
6.
7.
8.
9.
2.
tidak
merawat
anaknya
dengan
benar,
mereka
kurangnya
informasi
mengenai
prosedur
dan
Depresi
Biasanya depresi ini terjadi setelah masa krisis anak berlalu.
Ibu sering mengeluh merasa lelah baik secara fisik maupun
mental. Orang tua mulai merasa khawatir terhadap anak-anak
mereka yang lain, yang dirawat oleh anggota keluarga lainnya,
oleh teman atau tetangga. Hal-hal lain yang membuat orang
tua cemas dan depresi adalah kesehatan anaknya di masamasa
yang
akan
dating,
misalnya
efek
dari
prosedur
anti
social.
Sakit
akan
membuat
anak
kehilangan
rooming in
rooming in berarti orang tua dan anak tinggal bersama. Jika
tidak bias sebaiknya orangtua dapat melihat anak setiap saat
untuk mempertahankan kontak/ komunikasi antara anak-orang
tua.
2.
3.
dinding
memakai
poster/
kartu
bergambar
orang
tua-anak
mempunyai
arti
penting
untuk
rasa
nyeri,
orang
tua
dipersiapkan
untuk
untuk
meminimalkan
gangguan
dalam
melakukan
Untuk
meminimalisasi
hal
tersebut,
anak
sebaiknya
diberikan
penting
untuk
mengurangi
ketakutan.
Perawat
dapat
menjelaskan apa yang akan dilakukan, siapa yang dapat ditemui oleh
anak jika dia merasa taktut, dan seterusnya.
Memanipulasi prosedur juga dapat mengurangi ketakutan akibat
perlukaan tubuh. Misalnya, jika anak takut diukur temperaturnya
melalui anus, maka hal tersebut dapat dilakukan melalui ketiak.
Untuk mengurangi rasa nyeri dapat dilakukan dengan dan tanpa
obat, misalnya dengan distraksi.
LAMPIRAN
o
(asi.blogsome.com/category/memeras-asi
o
DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.Dr.1993.Pediatric care Plans.adisson wes:California
Mija kim.1995.Diagnosis Keperawatan,EGC:Jakarta
Soeparto pitono.1999.Diare akut.FKUI:Jakarta
Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. EGC: Jakarta.
http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html
http://ilmukeperawatan.wordpress.com/2008/03/26/peran-perawat-nersmenuju-indonesia-sehat-2010/
http://langgocity.blogspot.com/2009/09/tugas-keperawatan-anak-tren-danissue.html
http://baguzvebri.wordpress.com/2009/06/03/filosofi-keperawatan-anak/
http://www.depkes.go.id/indonesiasehat.html
http://langgocity.blogspot.com/2009/09/tugas-keperawatan-anak-tren-danissue.html