Penelitian
Penelitian
Pada dasarnya, proses pendidikan dapat terjadi dalam banyak situasi sosial yang menjadi
ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam
tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan : Tri Logi Pendidikan, yaitu
Pendidikan di dalam Keluarga ( Pendidikan Informal ), Pendidikan di dalam Sekolah
( Pendidikan Formal ), dan Pendidikan di dalam Masyarakat ( Pendidikan Non Formal ).
Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir,
pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman
dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan wajar di dalam
lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan
yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak
baik disengaja maupun tidak disengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan
mempengaruhi pendidikan selanjutnya.
Orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan
kerenggangan atau konflik hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat menerima anaknya
sebagaimana adanya, maka si anak cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat
perubahan-perubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan secara
psikologis semakin sehat, semakin produktif, kreatif dan mampu mengaktualisasikan potensi
sepenuhnya.
Sesuai dengan judul penelitian penulis, dalam pembahasan berikutnya penulis akan
memusatkan diri pada pembahasan tentang pendidikan di dalam sekolah atau pendidikan
Formal.
2.
Salah satu penanganannya adalah perlunya mencari latar belakang masalah tersebut.
3.
Salah satu indicator yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun adalah
pengaruh perhatian orang tua, yang kurang baik.
4.
Disisi lain diagnosa minat belajar didalam dunia pendidikan dirasa cukup penting dan
perlu untuk dibahas dan diteliti. Karena Minat Belajar mempunyai hubungan yang cukup
tinggi dengan hasil prestasi belajar siswa.
5.
Bahwa hasil prestasi belajar siswa dalam suatu lembaga pendidikan formal
merupakan hal yang sangat pokok untuk diperhatikan, karena dengan mengetahui
prestasi belajar siswa kita akan mengetahui pula efektifitas proses belajar dan mengajar
yang berlangsung di sekolah.
C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas pengertian yang terkadang dalam Judul penelitian diatas, maka akan
penulis kemukakan arti daripada judul penelitian tersebut, dengan maksud memberi
gambaran secara jelas dan tidak terjadi salah tafsir terhadapjudul penelitian tersebut. Adapun
penjelasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1.
2.
Perhatian
Menurut Dakir ( 1993 : 114 ) : Perhatian adalah Keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik
yang di dalam maupun yang ada di luar.
Sedangkan yang dimaksud dengan perhatian dalam penelitian ini adalah Kecenderungan
atau Keaktifan perhatian orang tua yang dikerahkan, untuk memberikan motivasi atau
dorongan yang positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang
optimal
3.
Minat Belajar
Minat adalah Kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau
menyenangi sesuatu objek.
Sedangkan pengertian Belajar adalah proses mental yang mengarah kepada penguasaan
pengetahuan, kecakapan, skill, kebiasaan atau sukap yang semuanya diperoleh, disimpan,
dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat Belajar disini, adalah suatu
kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi yang optimal yang dapat
ditunjukkan dengan kegiatan belajar.
4.
Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapatmencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu
D. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang telah dijelaskan tentang pengaruh perhatian orang tua dan minat
belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1.
Apakah ada hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar dengan
prestasi belajar siswa
2.
Apakah benar ada hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa
3.
Apakah benar ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.
E. Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.
Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar
dengan prestasi belajar siswa
2.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa
3.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar
siswa.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.
Manfaat Teoritis
a.
b.
c.
2.
a.
b.
1).
2).
3).
G. Batasan Istilah
1. Perhatian orang tua adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu agar
dapat memilih, menyiapkan, menyesuikan dan menetapkan dirinya dalam belajar
sesuai dengan keadaan dirinya.
2. Minat Belajar adalah suatu kecenderungan yang mengandung perhatian, rasa senang,
harapan dan pengalaman untuk melakukan suatu kegiatan belajar
3. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa
dan bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dikemukakan uraian yang berhubungan dengan dasar-dasar teori
untuk menganalisa masalah-masalah yang akan diteliti yang merupakan hasil studi
kepustakaan.
A. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan minat Belajar dengan Prestasi Belajar
1.
Pengertian Perhatian
Tidak mudah bagi kita untuk merumuskan pengertian perhatian. Ketidakmudahan itu
disebabkan antara lain oleh beberapa hal yaitu penggunaan perhatian yang kurang tepat oleh
masyarakat. Seringkali orang menyamakan perhatian dengan motif, motivasi maupun empati.
Perhatian berbeda dari simpati, empati dan komunikasi walaupun ketiganya berhubungan
erat dalam pemusatan tenaga seseorang Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang
ada di dalam maupun yang ada di luar individu sedangkan pendapat senada dikemukakan
oleh Slameto.
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungan nya dengan
pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga
psikis yang tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dan dari luar individu.
b.
kampung, tetua. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian orang
tua dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu dari anak ( jika anak itu tinggal bersama ayah
dan ibu ) atau orang lain yang bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut / wali siswa /
orang tua asuh atau jika anak tersebut tinggal bersama wali.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa perhatian orang
tua adalah pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu abjek yang dilakukan oleh ayah
dan ibu atau wali terhadap anaknya dalam suatu aktivitas.
c.
perhatian dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang yang pada prinsipnya meliputi :
1).
b).
2).
b).
3).
Perhatian Terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang
sangat terbatas, perhatian ini sering disebut dengan perhatian Konsentratif.
b).
(1).
Ditinjau dari hal-hal yang bersifat objektif, yaitu rangsangan yang kuat
mendapatkan perhatian, kualitas rangsangan mempengaruhi perhatian, objek yang besar
menarik perhatian, begitu pula rangsangan dapat menarik perhatian
2).
b).
c).
d).
e).
(b).
(c).
Minat
(d).
Perasaan
(e).
Mode, dan
(f).
Kebiasaan.
b.
Kualitas Rangsangan
Orang tua dalam memberikan perhatian kepada anak tidak bersifat terus menerus, namun
dapat memilih sekiranya anak sedang sangat membutuhkan perhatian. Hal ini dapat
terjadi pada saat anak sedang menghadapi ulangan misalnya. Maka orang tua
memandang bahwa situasi pada saat itu sangat membutuhkan perhatian agar anak dapat
belajar dengan sungguh-sungguh. Situasi sedang menghadapi ulangan adalah salah satu
contoh kualitas rangsangan yang membuat orang tua memberikan perhatian.
c.
d.
2.
a.
Orang tua pada era sekarang cenderung sangat sibuk dengan pekerjaan. Ini diakibatkan
karena keinginan orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga keluarga
sering ditinggal. Anak dibiarkan diasuh oleh pembentu misalnya, Anak kurang
mendapatkan perhatian dan kasih sayang, hal ini dapat berpengaruh terhadap minat
belajar.
b.
c.
Minat
Keadaan orang tua suka berlebihan atau tidak sesuai dengan minat dapat membuat orang
tua kecewa, cemas dan sebagainya. Apabila tidak dapat terlaksana, hal ini akan
mengganggu atau mempengaruhi perhatian orang tua terhadap minat belajar anak.
d.
Perasaan
Keadaan perasaaan orang tua sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak. Hal ini
dapat terjadi jika orang tua yang bekerja perasaan gembira akan membuat suasana rumah
yang menyenangkan. Sebaliknya, orang tua yang bekerja dengan perasaan marah
membuat suasana rumah menjadi kurang menyenangkan sehingga minat untuk
belajarpun bagi anak berkurang / menurun.
e.
Mode
Keadaan mode sekarang berkembang sangat pesat. Orang tua yang selalu mengikuti
mode akan disibukkan dengan mode-mode baru, baik mode rumah, perabot, pakaian dan
sebagainya. Sehingga orang tua cenderung memikirkan mode tanpa memperhatikan
anaknya, dan menjadikan minat belajar berkurang karena kurang mendapatkan perhatian
orang tuanya.
f.
Kebiasaan
Kebiasaaan orang tua yang tidak baik seperti minum-minuman keras, berjudi, free sex,
sangat berpengaruh terhadap minat belajar. Hal ini disebabkan keadaan orang tua yang
tidak memberikan contoh kehidupan yang baik, sehingga anak kurang bergairah dalam
belajar. Sebaliknya, jika orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti
rajin beribadah, olahraga, membaca buku, maka akan dapat meningkatkan minat belajar.
11
Yang dimaksud prestasi belajar adalah peningkatan hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. (
: 80 )
Dari batasan diatas, dapat penulis uraikan bahwa setelah siswa melakukan usaha belajar
di sekolah dengan waktu tertentu, maka untuk selanjutnya siswa dihadapkan pada suatu test
yang biasa disebut Tes Hasil Belajar. Dari hasil test tersebut dapat diukur prestasi belajar
siswa dengan standar tertentu. Biasanya ukuran prestasi belajar siswa dilambangkan dalam
bentuk angka, huruf atau kata.
Secara garis besarnya, karateristik prestasi belajar dapat disebutkan sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
Prestasi belajar menunjukkan pula pada hasil kegiatan yang disengaja dan disadari
yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
1).
a).
b).
mempengaruhi belajar :
(1).
belajar mengajar. Berhasil tidaknya proses belajar bagi diri siswa akan tampak pada
perubahan yang terjadi pada diri siswa.
Diantara faktor-faktor yang perlu diperhatikan dari segi siswa ini adalah :
(a).
(b).
(1).
dalam proses belajar mengajar, karena dalam proses belajar mengajar siswa selalu terkait
dengan faktor eksternal ini. Termasuk faktor ini diantaranya adalah sebagai berikut :
(a).
Faktor Tujuan
Setiap kegiatan manusia menpunyai tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan proses
belajar yang merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia dalam lingkungannya, sudah
barang tentu mempunyai tujuan tertentu pula.
Semakin jelas tujuan yang akan dicapai dalam belajar, semakin jelas dan positiflah
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa. Hal ini dapat merangsang individu untuk lebih
giat melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
(b).
Faktor Guru
Guru sebagai perantara dalam usaha memperoleh perubahan tingkah laku siswa. Oleh
sebab itu faktor guru merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar dan akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
13
Faktor guru yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah : karateristik intelektual baik
berupa kecakapan potensial maupun aktual, kecakapan psikomotorik, karateristik afektif yang
meliputi ; kematangan dan kestabilan emosi, minat dan sikap terhadap profesinya serta
terhadap materi yang akan diajarkan guru serta aspek kepribadian lainnya.
(c).
siswa. Keadaan fisik sekolah yang baik akan lebih memungkinkan siswa belajar dengan
tenang, teratur dan lancar, demikian pula sebaliknya. Faktor lingkungan fisik dan luar ini
meliputi antara lain : bentuk dan ukuran ruangan dan suasana prasarana belajar lainnya yang
diperlukan dalam belajar.
(d).
dan siswa baik dalam proses belajar mengajar maupun di luar proses belajar mengajar.
(e).
2).
proses belajar mengajar dan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai hasil yang
diharapkan dari hasil belajarnya perlu diadakan evaluasi belajar.
Untuk mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar siswa diperlukan suatu alat evaluasi
yang biasanya disusun oleh guru mata pelajaran itu sendiri dan biasa disebut dengan Tes
Hasil Belajar ( THB ).
Di Indonesia THB ada dua macam yaitu THB yang disusun oleh guru untuk kelasnya
sendiri dan disusun oleh sejumlah guru secara bersamaan yang disebut dengan ....................
biasanya digunakan untuk ulangan semesteran. Kedua macam THB tersebut mempunyai
peranan besar sebagai alat evaluasi dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan dan atau pernyataanpernyataan yang diajukan dalam THB ini, siswa diberi nilai tertentu yang menyatakan taraf
prestasi yang telah dicapai siswa.
Dalam Tes Hasil Belajar saat ini, dapat dibedakan antara Tes Formatif dan Tes Sumatif.
Menurut Abd. Gafur :
14
B. Kerangka Berpikir
1.
Hubungan antara Pengaruh Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa
Menjadi orang tua tidak berarti menjadi arif, serba tahu dan serba benar. Mencari dan
menyayangi anak adalah suatu naluri tetapi bagaimana menyatakan rasa sayang dan cinta
adalah suatu ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih.
Orang tua yang memutuskan untuk bersama-sama berkarir, perlu saling memberi
dukungan psikologis satu sama lain ssehingga memperkuat, melengkapi dan menunjang karir
masing-masing, tetapi kualitas hubungan dengan anak perlu dijaga dengan cara
meningkatkan kepedulian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Empati perlu
dipertajam sehingga orang tua bisa menempatkan pikiran dan perasaannya ke dalam pikiran
dan perasaan anak dalam kondisi khusus misalnya si anak sedang belajar maka dibutuhkan
lebih banyak perhataian dari orang tua. Pola hidup sibuk dapat menjadi model bagi anak
yntuk mengembangkan sikap dan perilaku produktif, motivasi tinggi untuk berprestasi,
bertanggung jawab dan mandiri.
Setiap orang tua diharapkan mampu menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak dan
seluruh anggota keluarga. Dari keluarga seharusnya anak memperoleh pendidikan, apa saja
yang seharusnya boleh dilakukan dan apa saja yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Membiasakan anak hidup teratur, tertib, disiplin, sopan, santun baik dalam keluarga maupun
dengan lingkungan diluar keluarga. Semua ini diarahkan pula untuk menanamkan jiwa
kemandirian dan sebagai modal untuk menumbuhkan profesionalisme, mencapai prestasi
belajar di sekolah yang sangat diperlukan dalam masa depannya.
15
Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara Pengaruh Perhatian Orang
Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan.
2.
seorang siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidap dapat diharapkan bahwa dia
akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya kalau seorang
mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih
baik. Karena itu persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana mengusahakan agar hal yang
disajikan sebagai pengalaman belajar itu menarik para siswa, atau bagaimana caranya
menentukan agar para siswa itu mengenai hal-hal yang memang menarik minat mereka.
Dalam hubungan yang terakhir ini misalnya persoalan mengenai pemilihan jurusan pada
lembaga-lembaga pendidikan formal. Sebaliknya pilihan program terhadap bidang studi itu
dipilih yang benar-benar dengan minat para siswa, karena dengan demikian dapat diharapkan
hasil dan prestasi belajar yang lebih baik.
Dengan demikian diduga ada hubungan antara adanya minat belajar dengan prestasi
belajar siswa.
3.
Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk membina hubungan orang tua dan anak yang
pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan, membina dan mengembangkan minat belajar
anak salah satunya adalah penanaman kedisiplinan terhadap anak.
Prestasi belajar yang tinggi yang dicapai di sekolah merupakan harapan semua pihak,
baik pihak siswa sendiri, guru, orang tua bahkan pemerintah.
Menurunya prestasi belajat anak didik pada seluruh jenjang pendidikan di Indonesia saat
ini termasuk SMA, menyebabkan perlunya diselidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar tersebut.
Pada dasarnya prestasi belajar yang diraih siswa merupakan hasil suatu proses dalam
suatu sistem yang saling berhubungan, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajarpun dapat terjadi saling berhubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lain.
Dan minat memiliki daya prediksi yang tinggi terhadap perilaku seseorang. Sehingga
seseorang yang mempunyai minat untuk belajar tinggi atau keras, maka dalam dirinya akan
muncul dorongan psikologis yang sangat kuat untuk mempersiapkan diri untuk belajar.
16
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, bila pengaruh perhatian orang tua
dilaksanakan di rumah secara efektif dan adanya minat belajar yang tinggi pada siswa, maka
akan diperoleh hasil dan prestasi belajar juga tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila pengaruh
perhatian orang tua tidak dilaksanakan secara efektif, baik di rumah dan rendahnya minat
belajar, maka hasil dan prestasi belajar siswapun juga rendah.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai generalisasi
hasil penelitian ( Suharsini Arikunto, 1997 : 102 ). Populasi menurut Sutrisno Hadi ( 1990 :
70 ) adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dari sampel yang akan
diambil dalam suatu penelitian.
Senada dengan pendapat diatas Zainul Mustofa memberi batasan tentang populasi
yaitu semua individu yang menjadi objek penelitian
( 1991 : 3 )
2. Sampel Penelitian
a.
orang pria, dan 5 orang wanita yang diambil dari kelas XII IPA SMA N 8 BATANGHARI ya
b.
merupakan penelitian yang tidak memiliki seluruh subyek yang ada dalam populasi.
Penelitian sampling dilakukan melalui tindakan menarik sampel sebagian dari populasi,
mengambil bagian yang lebih kecil, dan kemudian menggeneralisasikan hasil penelitian itu
kepada populasi.
Kelas XII IPA SMA N 8 BATANGHARI terdiri Dari 2 kelas, untuk memperoleh sampel
penulis menggunakan random sampling. Proporsional ini ditetapkan karena masing-masing
kelas mempunyai jumlah siswa yang berbeda. Selanjutnya pengambilan sampel ditentukan
secara random. Hal ini disebabkan karena metode random memberi kemungkinan pada
semua siswa sebagai subyek dalam populasi berkesempatan menjadi sampel penelitian
( Sutrisno Hadi, 1990 : 203 ). Untuk penentuan sampelnya, peneliti menggunakan cara
undian, karena cara undian ini lebih mudah dan menghindarkan dari faktor-faktor
subyektifitas peneliti. Dalam penentuan sampel masing-masing kelas dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Tabel 02
Distribusi Sampel Penelitian Siswa Kelas XII IPA
Jumlah Sampel
pria
wanita
2
3
No
Kelas
Jumlah Siswa
XII IPA / 1
18
XII IPA / 2
20
38
Jumlah
18
19
hal ini, peneliti mengambil 30 siswa untuk dikenai uji coba. Dalam uji coba ini
meliputi :
a. Uji Coba Validitas Instrumen
Menurut Suharsini Arikunto ( 1991 : 136 ) validitas adalah Suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Berkaitan dengan validitas ini, Sutrisno Hadi mengemukakan jenis-jenis validitas,
yaitu : face validity, Logical validity, factorial validity, Content validity dan
empirical validity. Dalam penelitian ini semua angket menggunakan Construct
Validity atau Logical Validity, karena butur-butir dalam instrumen dikembangkan
berdasarkan konstruksi teoritik.
Untuk mengetahui ketepatan data dilakukan tehnik uji validitas internal.
Uji validitas internal dilakukan melalui uji validitas butir.
3.3 Tehnik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket atau kuisioner dan
metode dokumentasi. Sesuai dengan metode pengumpulan data yang peneliti gunakan, maka
untuk lebih jelasnya akan peneliti uraikan sebagai berikut :
Metode Angket ( Kuisioner )
Metode angket ( Kuisioner ) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dann arti larti laporan tentang ptibadinya, atau hal-hal
yang diketahui ( Suharsini Arikunto, 1997 : 124 ).
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mengungkap data-data
mengenai Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar. Angket juga memiliki beberapa
kelemahan sebagaimana dikemukakan oleh Suharsini Arikunto, sebagai berikut :
20
b. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang
terlewati / tidak dijawab, padahal sukar dikembalikan padanya.
c. Sering sukar dicari validitasnya
d. Walaupun dibuat secara anonim kadang-kadang responden memberikan jawaban
yang tidak jujur.
e. Seringkali tidak kembali terutama jika dikirim lewat pos
f. Waktu pengembalian tidak sama-sama dan bahkan ada yang terlalu lama
sehingga terlambat. ( 1992 : 126 )
Untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut maka peneliti mengadakan uji coba
angket yang benar-benar valid dan reliabel. Sedangkan untuk mengatasi persoalan tehnis
yang berkaitan dengan waktu pengumpulan dan ketelitian memberikan jawaban, peneliti
memberikan petunjuk dalam angket yang jelas dan mengadakan pendekatan kemanusian
dalam meminta responden untuk mengisi angket. Pendekatan tersebut adalah peneliti
memberikan penjelasan seperlunya sehingga angket tidak dikerjakan dengan terlalu tergesagesa dan agar jawaban dapat diberikan sesuai dengan yang sebanarnya. Peneliti juga
mengadakan pengawasan dan penjelasan jika pada pelaksanaannya responden mengalami
kesulitan dan kalau ada hal-hal yang kurang jelas. Dengan demikian maka diharapkan dari
angket tersebut dapat diperoleh data yang benar-benar telah menggambarkan keadaan yang
sebenarnya dari responden yang diteliti.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket
yang menghendaki jawaban pendek, dan tertentu yang telah disediakan oleh peneliti dengan
cara memberikan tanda-tanda pada alternatif jawaban yang dipilih.
3. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini yang dimaksud dokumentasi menurut Winarno Surakhmad
adalah Suatu metode pengumpulan data dengan jalan melihat catatan yang sudah ada
( 1985 : 100 ). Untuk melihat catatan yang sudah ada peneliti dapat mengambilnya dari nilai
tes, surat kabar, traskrip, agenda rapat, nilai raport, dan sebagainya.
Dokumentasi sebagai sumber data dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber asli
21
yang diambil atau diperoleh secara langsung dari pihak pertama, sedangkan sumber data
sekunder adalah sumber yang diperoleh dari pihak lain. Data dalam penelitian ini merupakan
data primer yaitu dengan jalan menyalin dari dokumen hasil belajar siswa atau daftar nilai
siswa dan diambilkan dari pengelolaan semester genap kelasXII yang terdapat pada buku
legger tahun pelajaran 2004 / 2005.
Bentuk angket:
1. Jurusan apa yang orang tuamu sarankan ketika kamu akan masih di kelas X?
a.IPA
c.lainnya
b.IPS
2. Apakah orang tuamu sering melihat hasil belajarmu (catatan, hasil ulangan, hasil
ujian) ketika kamu pulang sekolah?
a.Ya, sering
c. Tidak
b. Pernah,sekali-kali
3. Apakah orang tuamu sering memberimu nasihat tentang kamu yang harus giat belajar
ketika kamu sedang berkumpul santai bersama keluarga?
a.Ya, sering
c. Tidak
b. Pernah,sekali-kali
4. Apakah orang tuamu sering memberimu hadiah ketika nilai ulangan/ ujian yang kamu
dapatkan bagus?
a.Ya, sering
c. Tidak
b. Pernah,sekali-kali
3.4 Tehnik Analisis Data
Dalam penelitian ini ada dua macam analisis, yaitu :
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini disajikan dalam bentuk mean (M), Median (Me), Modus (Mo) dan standar
Deviasi (SD), distribusi frekuensi serta histogram data dari masing-masing variabel.
2. Analisis Statistik
22
Analisis ini digunakan untuk pengujian hipotesis, namun sebelumnya terlebih dahulu
digunakan uji prasyarat analisis.
a. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis tersebut meliputi tiga syarat yang harus dipenuhi :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian harus sampel yang diambil secara random
dari populasi terhadap kesimpulan penyelidikan yang hendak dikenakan
2. Hubungan antara variabel X dengan variabel Y merupakan hubungan garis lurus atau
hubungan linier.
3. Bentuk didistribusi variabel X dan variabel Y dalam populasi adalah mendekati
distribusi normal.
Syarat-syarat tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
a).
b).
Uji Normalitas
Pengujian Hipotesis
Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis
kedua.
23