Anda di halaman 1dari 23

Pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar

siswa di SMA N 8 Batanghari Kelas XII IPA


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keluarga mempunyai peranan dan tanggungjawab utama atas perawatan dan
perlindungan anak sejak bayi hingga remaja. Pengenalan anak kepada kebudayaan,
pendidikan, nilai dan norma-norma kehidupan bermasyarakat dimulai dalam lingkungan
keluarga.
Untuk perkembangan kepribadian anak-anak yang sempurna dan serasi, mereka harus
tumbuh dalam lingkungan keluarga dalam suatu iklim kebahagiaan, penuh kasih sayang dan
pengertian.
Keluarga adalah sekelompok manusia yang terdiri atas suami, istri, anak-anak ( bila ada )
yang terikat atau didahului dengan perkawinan.
Keluarga Merupakan lembaga sosial yang paling kecil, yang terdiri atas ayah, ibu dan
anak. Dari beberapa fungsi keluarga salah satunya adalah memberikan pendidikan yang
terbaik yakni pendidikan yang mencakup pengembangan potensi-potensi yang dimiliki oleh
anak-anak, yaitu : Potensi fisik, potensi nalar, dan potensi nurani.
Dengan pendidikan yang utuh tersebut akan mengembangkan kualitas kepribadian anak
dan mampu mengaktualisasikan potensi-potensi dirinya secara menyeluruh. Dan kualitas
sumberdaya manusia ( SDM ) yang demikian sebenarnya yang dibutuhkan sekarang dan
masa datang, yakni kualitas sumberdaya manusia yang meliputi ; kreatifitas yang kuat,
produktifitas yang tinggi, kepribadian yang tangguh, kesadaran sosial yang besar, keimanan
dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
1

Pada dasarnya, proses pendidikan dapat terjadi dalam banyak situasi sosial yang menjadi
ruang lingkup kehidupan manusia. Secara garis besar proses pendidikan dapat terjadi dalam
tiga lingkungan pendidikan yang terkenal dengan sebutan : Tri Logi Pendidikan, yaitu
Pendidikan di dalam Keluarga ( Pendidikan Informal ), Pendidikan di dalam Sekolah
( Pendidikan Formal ), dan Pendidikan di dalam Masyarakat ( Pendidikan Non Formal ).
Pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan kodrati. Apalagi setelah anak lahir,
pengenalan diantara orang tua dan anak-anaknya yang diliputi rasa cinta kasih, ketentraman
dan kedamaian. Anak-anak akan berkembang kearah kedewasaan dengan wajar di dalam
lingkungan keluarga segala sikap dan tingkah laku kedua orang tuanya sangat berpengaruh
terhadap perkembangan anak, karena ayah dan ibu merupakan pendidik dalam kehidupan
yang nyata dan pertama sehingga sikap dan tingkah laku orang tua akan diamati oleh anak
baik disengaja maupun tidak disengaja sebagai pengalaman bagi anak yang akan
mempengaruhi pendidikan selanjutnya.
Orang tua yang kurang bisa berkomunikasi dengan anaknya akan menimbulkan
kerenggangan atau konflik hubungan, sebaliknya orang tua yang dapat menerima anaknya
sebagaimana adanya, maka si anak cenderung dapat tumbuh, berkembang, membuat
perubahan-perubahan yang membangun, belajar memecahkan masalah-masalah, dan secara
psikologis semakin sehat, semakin produktif, kreatif dan mampu mengaktualisasikan potensi
sepenuhnya.
Sesuai dengan judul penelitian penulis, dalam pembahasan berikutnya penulis akan
memusatkan diri pada pembahasan tentang pendidikan di dalam sekolah atau pendidikan
Formal.

Pendidikan di sekolah merupakan kelanjutan dari pendidikan dalam keluarga. Sedangkan


menurut Winkel (1983 : ) Pendidikan di sekolah diartikan : Proses Kegiatan terencana dan
terorganisir, yang terdiri atas kegiatan mengajar dan belajar.
B. Identifikasi Masalah
Alasan-alasan yang mendorong penulis untuk memilih judul penelitian diatas maka dapat
diidentifikasikan permasalahan sebagai berikut :
1.

Adanya kecenderungan menurunnya prestasi belajar yang dicapai siswa-siswa di


segala jenjang pendidikan formal yang ada di Indonesia termasuk SMA sehingga perlu
mendapatkan perhatian dan penanganannya.

2.

Salah satu penanganannya adalah perlunya mencari latar belakang masalah tersebut.

3.

Salah satu indicator yang menyebabkan prestasi belajar siswa menurun adalah
pengaruh perhatian orang tua, yang kurang baik.

4.

Disisi lain diagnosa minat belajar didalam dunia pendidikan dirasa cukup penting dan
perlu untuk dibahas dan diteliti. Karena Minat Belajar mempunyai hubungan yang cukup
tinggi dengan hasil prestasi belajar siswa.

5.

Bahwa hasil prestasi belajar siswa dalam suatu lembaga pendidikan formal
merupakan hal yang sangat pokok untuk diperhatikan, karena dengan mengetahui
prestasi belajar siswa kita akan mengetahui pula efektifitas proses belajar dan mengajar
yang berlangsung di sekolah.

C. Batasan Masalah
Untuk memperjelas pengertian yang terkadang dalam Judul penelitian diatas, maka akan
penulis kemukakan arti daripada judul penelitian tersebut, dengan maksud memberi
gambaran secara jelas dan tidak terjadi salah tafsir terhadapjudul penelitian tersebut. Adapun
penjelasan judul yang dimaksud adalah sebagai berikut :

1.

Pengaruh, yang dimaksud disini mempunyai arti yang sama dengan


Hubungan atau Korelasi ( Sutrisno Hadi, 1977 : 20 ). Pengaruh disini diartikan
mempunyai hubungan yang timbal balik antara dua variabel atau lebih. Sedangkan yang
dimaksud hubungan timbal balik adalah hubungan dimana satu variabel dapat menjadi
sebab akibat dari variabel lainnya.

2.

Perhatian
Menurut Dakir ( 1993 : 114 ) : Perhatian adalah Keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu, baik
yang di dalam maupun yang ada di luar.
Sedangkan yang dimaksud dengan perhatian dalam penelitian ini adalah Kecenderungan
atau Keaktifan perhatian orang tua yang dikerahkan, untuk memberikan motivasi atau
dorongan yang positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang
optimal

3.

Minat Belajar
Minat adalah Kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada sesuatu objek atau
menyenangi sesuatu objek.
Sedangkan pengertian Belajar adalah proses mental yang mengarah kepada penguasaan
pengetahuan, kecakapan, skill, kebiasaan atau sukap yang semuanya diperoleh, disimpan,
dan dilaksanakan sehingga menimbulkan tingkah laku yang progresif dan adaptif.
Sedangkan yang penulis maksudkan dengan minat Belajar disini, adalah suatu
kemampuan umum yang dimiliki siswa untuk mencapai prestasi yang optimal yang dapat
ditunjukkan dengan kegiatan belajar.

4.

Prestasi Belajar
Prestasi Belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam
bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapatmencerminkan hasil yang sudah
dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu

D. Rumusan Masalah
Dalam latar belakang telah dijelaskan tentang pengaruh perhatian orang tua dan minat
belajar dengan prestasi belajar siswa. Dari masalah-masalah yang ada dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1.

Apakah ada hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar dengan
prestasi belajar siswa

2.

Apakah benar ada hubungan antara pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa

3.

Apakah benar ada hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa.

E. Tujuan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis mempunyai tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar
dengan prestasi belajar siswa

2.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi
belajar siswa

3.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar
siswa.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.

Manfaat Teoritis
a.

Untuk menambah perbendaharaan penelitian dalam dunia pendidikan, khususnya


dalam Karya tulis ilmiah dalam rangka mengembangkan khasanah ilmiah

b.

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengadakan penelitian


selanjutnya yang lebih mendalam

c.
2.

Sebagai pengembang disiplin ilmu kearah berbagai spesifikasi


Manfaat Praktis

a.

Bagi pengelola pendidikan menengah khususnya SMA : memberikan masukan di


dalam memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa SMA untuk
meningkatkan prestasi belajar.

b.

Bagi siswa-siswa SMA :

1).

Memberi pengetahuan bahwa perhatian orang tua, minat belajar sangat


membantu dalam meningkatkan prestasi belajar di sekolah

2).

Memberikan pengetahuan bahwa bantuan orang tua, guru sangat mendukung


dalam memperbesar minat belajar

3).

Memberikan pengetahuan bahwa besarnya perhatian orang tua,minat belajar


sangat berpengaruh dalam mencapai dan meningkatkan dalam meraih prestasi
belajar.

G. Batasan Istilah
1. Perhatian orang tua adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu agar
dapat memilih, menyiapkan, menyesuikan dan menetapkan dirinya dalam belajar
sesuai dengan keadaan dirinya.

2. Minat Belajar adalah suatu kecenderungan yang mengandung perhatian, rasa senang,
harapan dan pengalaman untuk melakukan suatu kegiatan belajar
3. Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian hasil usaha belajar siswa
dan bertujuan untuk mencapai suatu keadaan yang lebih memuaskan dari sebelumnya.

BAB II
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dikemukakan uraian yang berhubungan dengan dasar-dasar teori
untuk menganalisa masalah-masalah yang akan diteliti yang merupakan hasil studi
kepustakaan.
A. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan minat Belajar dengan Prestasi Belajar
1.

Tinjauan terhadap masalah pengaruh perhatian orang tua


Sebelum batasan tentang perhatian dan orang tua dikemukakan, maka perlu kiranya

dibicarakan tentang makna perhatian dan orang tua itu sendiri.


Perhatian merupakan pemusatan psikis, salah satu aspek psikologis yang tertuju pada
suatu objek yang datang dari dalam dam luar diri individu. Dengan perhatian dapat digunakan
untuk meramalkan tingkah laku atau perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Perhatian akan memberikan warna dan corak bahkan arah tingkah laku seseorang. Dengan
perhatian, seseorang akan mendapatkan gambaran kemungkinan rangsangan yang akan
timbul sebagai respon terhadap masalah atau keadaan yang dihadapkan kepadanya.
a.

Pengertian Perhatian
Tidak mudah bagi kita untuk merumuskan pengertian perhatian. Ketidakmudahan itu

disebabkan antara lain oleh beberapa hal yaitu penggunaan perhatian yang kurang tepat oleh
masyarakat. Seringkali orang menyamakan perhatian dengan motif, motivasi maupun empati.
Perhatian berbeda dari simpati, empati dan komunikasi walaupun ketiganya berhubungan
erat dalam pemusatan tenaga seseorang Perhatian adalah keaktifan peningkatan kesadaran
seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang
ada di dalam maupun yang ada di luar individu sedangkan pendapat senada dikemukakan
oleh Slameto.
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungan nya dengan
pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga
psikis yang tertuju pada suatu objek yang datang dari dalam dan dari luar individu.
b.

Pengertian orang tua


Dalam Kamus besar bahasa Indonesia
disebutkan bahwa yang dimaksud dengan orang tua adalah orang yang dihormati di

kampung, tetua. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian orang
tua dalam penelitian ini adalah ayah dan ibu dari anak ( jika anak itu tinggal bersama ayah
dan ibu ) atau orang lain yang bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut / wali siswa /
orang tua asuh atau jika anak tersebut tinggal bersama wali.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa perhatian orang
tua adalah pemusatan energi psikis yang tertuju pada suatu abjek yang dilakukan oleh ayah
dan ibu atau wali terhadap anaknya dalam suatu aktivitas.
c.

Macam-macam Perhatian Orang Tua


Menurut Tim Penulis FIP IKIP Yogyakarta disebutkan adanya macam-macam

perhatian dapat ditinjau dari beberapa sudut pandang yang pada prinsipnya meliputi :
1).

Macam-macam perhatian orang tua menurut cara kerjanya, dibedakan


menjadi :
a).

Perhatian spontan, yaitu perhatian yang tidak disengaja atau tidak


sekehendak subjek.

b).

Perhatian refleksi, yaitu perhatian yang disengaja atau sekehendak subjek.

2).

Macam-macam perhatian orang tua menurut intensitasnya, dibedakan


menjadi :
a).

Perhatian intensif, yaitu perhatian yang banyak menyertakan aspek


kesadarannya.

b).

Perhatian tidak intensif, yaitu perhatian yang tidak banyak menyertakan


aspek kesadaran.

3).

Macam-macam perhatian orang tua menurut luasnya, dibedakan


menjadi :
a).

Perhatian Terpusat, yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang
sangat terbatas, perhatian ini sering disebut dengan perhatian Konsentratif.

b).

Perhatian Terpencar, yaitu perhatian yang tertuju kepada macam-macam


objek.

Sedangkan menurut Patty, dkk membedakan perhatian menjadi tiga yaitu :

(1).

Perhatian spontan dan perhatian paksaan, bila kita senang


terhadap suatu perhatian kita tercurah secara spontan. Sebaliknya apabila kita tidak
senang kepada sesuatu, kita harus memaksakan perhatian kepadanya.
(2).
Perhatian Konsentratif dan perhatian distributif, bila kita
memusatkan perhatian kepada satu hal saja, maka kita menggunakan perhatian
konsentratif. Dan manakala kita memperhatikan beberapa hal maka kita menamakan
perhatian tersebut distributif.
(3).
Perhatian sembarangan ( random attention ) yaitu perhatian
semacam ini tidak tepat, berpindah-pindah dari objek yang satu kepada yang lain
dan tidak tahan lama.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa macam-macam perhatian
dapat dibedakan berdasarkan objek tertentu yang disertai aktivitas. Dalam penelitian ini
perhatian orang tua terhadap anak disimpulkan sebagai pemusatan tenaga psikis yang tertuju
pada suatu objek yang dilakukan oleh orang tua ( ayah, ibu atau wali ) yang berupa :
perhatian spontan, perhatian refleksi, perhatian intensif, perhatian terpusat dan perhatian
terpencar.
d.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua


Perhatian tidak selamanya dapat diarahkan dengan baik. Hal ini dikarenakan bahwa

perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Dakir dikemukakan :


1).

Ditinjau dari hal-hal yang bersifat objektif, yaitu rangsangan yang kuat
mendapatkan perhatian, kualitas rangsangan mempengaruhi perhatian, objek yang besar
menarik perhatian, begitu pula rangsangan dapat menarik perhatian

2).

Ditinjau dari hal-hal yang secara subjektif, yaitu hal-hal yang


bersangkut paut dengan pribadi subjek, misalnya : beberapa rangsangan yang sesuai
dengan bakatnya lebih menarik perhatian daripada hal yang lain.
Selanjutnya Patty, dkk berpendapat bahwa hal-hal yang mempengaruhi perhatian ada dua

faktor yaitu faktor objektif dan faktor subjektif.


Yang termasuk faktor objektif, adalah :
a).

Perangsang yang berubah-ubah menarik perhatian

b).

Perangsang yang luar biasa

c).

Perangsang yang tiba-tiba

d).

Benda-benda yang mempunyai bentuk tertentu

e).

Benda-benda yang berhubungan dengan kebutuhan dasar.

Sedangkan faktor subjektif, adalah :


(a).

Pekerjaan yang sedang kita laksanakan

(b).

Keinginan yang sedang kita laksanakan


9

(c).

Minat

(d).

Perasaan

(e).

Mode, dan

(f).

Kebiasaan.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dijabarkan bahwa faktor yang mempengaruhi


perhatian orang tua antara lain :
1. Faktor Objektif yang meliputi :
a.

Rangsangan yang kuat


Orang tua memiliki perasaan yang sangat peka terhadap anaknya. Apabila anak dirasa
sedang kelihatan lain daripada keadaan biasanya, maka orang tua dengan mendapat
rangsangan yang sangat kuat untuk segera memberikan perhatian kepada anak dengan
tujuan dapat memberikan sesuatu yang sedang dibutuhkan. Misalnya anak nampak
murung, maka orang tua segera memberikan perhatian agar anak tersebut dapat
membebaskan dari kemurungan itu.

b.

Kualitas Rangsangan
Orang tua dalam memberikan perhatian kepada anak tidak bersifat terus menerus, namun
dapat memilih sekiranya anak sedang sangat membutuhkan perhatian. Hal ini dapat
terjadi pada saat anak sedang menghadapi ulangan misalnya. Maka orang tua
memandang bahwa situasi pada saat itu sangat membutuhkan perhatian agar anak dapat
belajar dengan sungguh-sungguh. Situasi sedang menghadapi ulangan adalah salah satu
contoh kualitas rangsangan yang membuat orang tua memberikan perhatian.

c.

Objek yang besar atau perangsang luar biasa


Setiap orang memiliki emosi atau dorongan yang tersimpan dalam hati, hal ini dapat
muncul jika ada objek yang dapat menarik perhatian secara tiba-tiba tanpa diduga
sebelumnya, sehingga perhatian muncul dengan dorongan yang sangat kuat atau luar
biasa. Misalnya orang tua mempunyai keinginan di dalam hati agar anaknya dapat
meraih prestasi yang tinggi, jika benar-benar anak dapat mewujudkan keinginan orang
tua tersebut, maka anak akan mendapatkan perhatian yang lebih besar.

d.

Rangsangan yang baru


Anak diharapkan dapat berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki. Jika dalam
perkembangannya mempunyai kreatifitas menuju hal-hal yang positif, maka orang tua
akan memberikan perhatian pula untuk mendukung kegiatan tersebut.

2.
a.

Faktor Subjektif yang meliputi :


Pekerjaan yang sedang dilaksanakan
10

Orang tua pada era sekarang cenderung sangat sibuk dengan pekerjaan. Ini diakibatkan
karena keinginan orang tua dalam memenuhi kebutuhan keluarga, sehingga keluarga
sering ditinggal. Anak dibiarkan diasuh oleh pembentu misalnya, Anak kurang
mendapatkan perhatian dan kasih sayang, hal ini dapat berpengaruh terhadap minat
belajar.
b.

Keinginan orang tua


Antara ayah dan ibu dalam mendidik anak-anaknya harus bersikap harmonis, artinya
jangan memaksakan keinginannya sendiri-sendiri antara ayah dan ibu, sehingga
menimbulkan konflik, yang jika tidak dapat diselesaikan dengan segera dapat
mengancam keluarga dan menjadi broken home. Ini berakibat anak bingung dan
berpengaruh terhadap minat belajar.

c.

Minat
Keadaan orang tua suka berlebihan atau tidak sesuai dengan minat dapat membuat orang
tua kecewa, cemas dan sebagainya. Apabila tidak dapat terlaksana, hal ini akan
mengganggu atau mempengaruhi perhatian orang tua terhadap minat belajar anak.

d.

Perasaan
Keadaan perasaaan orang tua sangat berpengaruh terhadap minat belajar anak. Hal ini
dapat terjadi jika orang tua yang bekerja perasaan gembira akan membuat suasana rumah
yang menyenangkan. Sebaliknya, orang tua yang bekerja dengan perasaan marah
membuat suasana rumah menjadi kurang menyenangkan sehingga minat untuk
belajarpun bagi anak berkurang / menurun.

e.

Mode
Keadaan mode sekarang berkembang sangat pesat. Orang tua yang selalu mengikuti
mode akan disibukkan dengan mode-mode baru, baik mode rumah, perabot, pakaian dan
sebagainya. Sehingga orang tua cenderung memikirkan mode tanpa memperhatikan
anaknya, dan menjadikan minat belajar berkurang karena kurang mendapatkan perhatian
orang tuanya.

f.

Kebiasaan
Kebiasaaan orang tua yang tidak baik seperti minum-minuman keras, berjudi, free sex,
sangat berpengaruh terhadap minat belajar. Hal ini disebabkan keadaan orang tua yang
tidak memberikan contoh kehidupan yang baik, sehingga anak kurang bergairah dalam
belajar. Sebaliknya, jika orang tua melakukan kebiasaan-kebiasaan yang baik, seperti
rajin beribadah, olahraga, membaca buku, maka akan dapat meningkatkan minat belajar.

11

Berdasarkan penjelasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian orang tua,


maka dapat disimpulkan bahwa perhatian orang tua dapat dipengaruhi dua faktor yaitu faktor
objektif dan subjektif.
Faktor objektif cenderung timbul karena dorongan dari dalam diri individu, sedangkan
faktor subjektif cenderung timbul dari luar diri individu. Kedua faktor tersebut bagi orang tua
dapat muncul dengan sendiri ataupun bersama-sama tergantung pada objek yang sedang
dihadapi. Perhatian orang tua yang diberikan kepada anaknya sangat berpengaruh terhadap
perkembangan anak khususnya pada minat belajar dan kegiatan-kegiatan lain yang dapat
memberikan kontribusi yang positif terhadap anak.
2.

Tinjauan Terhadap Masalah Prestasi Belajar


Menurut Sutratinah Tirtonegoro, bahwa :

Yang dimaksud prestasi belajar adalah peningkatan hasil usaha kegiatan belajar yang
dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan
hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. (
: 80 )
Dari batasan diatas, dapat penulis uraikan bahwa setelah siswa melakukan usaha belajar
di sekolah dengan waktu tertentu, maka untuk selanjutnya siswa dihadapkan pada suatu test
yang biasa disebut Tes Hasil Belajar. Dari hasil test tersebut dapat diukur prestasi belajar
siswa dengan standar tertentu. Biasanya ukuran prestasi belajar siswa dilambangkan dalam
bentuk angka, huruf atau kata.
Secara garis besarnya, karateristik prestasi belajar dapat disebutkan sebagai berikut :
a.

Prestasi belajar seseorang merupakan perubahan perilaku yang dapat diukur,


dalam hal ini dengan menggunakan tes.

b.

Prestasi belajar seseorang menunjuk pada individu, sebagai sebab, artinya


individulah sebagai pelakunya.

c.

Prestasi belajar dapat dievaluasi dengan menggunakan standard tertentu, baik


berdasarkan norma kelompok ataupun norma yang tidak ditetapkan.

d.

Prestasi belajar menunjukkan pula pada hasil kegiatan yang disengaja dan disadari
yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

1).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Berhasil tidaknya kegiatan belajar dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan akan

tergantung pada faktor dan kondisi yang mempengaruhinya.


Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau kegiatan belajar dan hasil
atau prestasi belajar dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
12

a).

Faktor individu yang belajar ( faktor interen )

b).

Faktor lingkungan di luar individu yang belajar ( faktor eksteren )


Untuk lebih jelasnya berikut ini akan diuraikan lebih terinci tentang kedua faktor yang

mempengaruhi belajar :
(1).

Faktor individu yang belajar ( faktor internal)


Siswa sebagai pelajar merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses

belajar mengajar. Berhasil tidaknya proses belajar bagi diri siswa akan tampak pada
perubahan yang terjadi pada diri siswa.

Diantara faktor-faktor yang perlu diperhatikan dari segi siswa ini adalah :
(a).

Faktor Fisiologis / Jasmaniyah yang bersifat pembawaan maupun


bukan pembawaan seperti : penglihatan, bentuk tubuh, kondisi fisik, kematangan fisik
dan sejenisnya.

(b).

Faktor psikologis, baik yang bersifat pembawaan atau bukan


pembawaan seperti : taraf intelegensi, kemampuan belajar, bakat, unsur kepribadian
tertentu seperti : sikap, kebiasaan, minat, motivasi, emosi, rasa aman, penyesuaian diri,
perhatian, kematangan psikologis dan sejenisnya.

(1).

Faktor Lingkungan di luar Individu yang Belajar ( Faktor Eksternal )


Faktor eksternal ini sering pula menjadi salah satu sumber / faktor yang berpengaruh

dalam proses belajar mengajar, karena dalam proses belajar mengajar siswa selalu terkait
dengan faktor eksternal ini. Termasuk faktor ini diantaranya adalah sebagai berikut :
(a).

Faktor Tujuan
Setiap kegiatan manusia menpunyai tujuan tertentu, demikian pula halnya dengan proses

belajar yang merupakan salah satu bentuk kegiatan manusia dalam lingkungannya, sudah
barang tentu mempunyai tujuan tertentu pula.
Semakin jelas tujuan yang akan dicapai dalam belajar, semakin jelas dan positiflah
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan siswa. Hal ini dapat merangsang individu untuk lebih
giat melakukan kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan yang diinginkan.
(b).

Faktor Guru
Guru sebagai perantara dalam usaha memperoleh perubahan tingkah laku siswa. Oleh

sebab itu faktor guru merupakan faktor penting dalam proses belajar mengajar dan akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.

13

Faktor guru yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah : karateristik intelektual baik
berupa kecakapan potensial maupun aktual, kecakapan psikomotorik, karateristik afektif yang
meliputi ; kematangan dan kestabilan emosi, minat dan sikap terhadap profesinya serta
terhadap materi yang akan diajarkan guru serta aspek kepribadian lainnya.
(c).

Faktor Lingkungan fisik dan Lingkungan Luar


Fasilitas fisik tempat belajar berlangsung, akan mempengaruhi hasil belajar yang dicapai

siswa. Keadaan fisik sekolah yang baik akan lebih memungkinkan siswa belajar dengan
tenang, teratur dan lancar, demikian pula sebaliknya. Faktor lingkungan fisik dan luar ini
meliputi antara lain : bentuk dan ukuran ruangan dan suasana prasarana belajar lainnya yang
diperlukan dalam belajar.

(d).

Faktor-faktor Sosial di Sekolah


meliputi : system sosial yang ada di sekolah, status sosial siswa dan interaksi antara guru

dan siswa baik dalam proses belajar mengajar maupun di luar proses belajar mengajar.
(e).

Faktor-faktor Situasional, seperti situasi dan kondisi keluarga,


sekolah, masyarakat sekitar, musim, iklim, waktu dan sekitarnya.

2).

Tes Hasil Belajar Dalam Hubungannya dengan Prestasi Belajar


Dalam Kaitannya dengan proses belajar mengajar, maka untuk mengetahui efektifitas

proses belajar mengajar dan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai hasil yang
diharapkan dari hasil belajarnya perlu diadakan evaluasi belajar.
Untuk mengadakan evaluasi terhadap hasil belajar siswa diperlukan suatu alat evaluasi
yang biasanya disusun oleh guru mata pelajaran itu sendiri dan biasa disebut dengan Tes
Hasil Belajar ( THB ).
Di Indonesia THB ada dua macam yaitu THB yang disusun oleh guru untuk kelasnya
sendiri dan disusun oleh sejumlah guru secara bersamaan yang disebut dengan ....................
biasanya digunakan untuk ulangan semesteran. Kedua macam THB tersebut mempunyai
peranan besar sebagai alat evaluasi dalam bidang pendidikan.
Berdasarkan jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan dan atau pernyataanpernyataan yang diajukan dalam THB ini, siswa diberi nilai tertentu yang menyatakan taraf
prestasi yang telah dicapai siswa.
Dalam Tes Hasil Belajar saat ini, dapat dibedakan antara Tes Formatif dan Tes Sumatif.
Menurut Abd. Gafur :

14

Tes Formatif digunakan sewaktu pengajaran sedang berlangsung untuk memacu,


mengarahkan, dan menilai belajar siswa dan untuk menilai efektifitas proses pengajaran.
Sedangkan, Tes Sumatif adalah tes yang diberikan diakhir pengajaran untuk menentukan
apakah yang letah dipelajari siswa ( 1984 : 82 )
Menilik pendapat di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada bentuk THB,
yaitu : Formatif, misalnya : Tes Akhir Unit Bahan, Tes Latihan dalam Kelas, sedangkan Tes
Sumatif misalnya : Tes Ulangan yang dilakukan pada akhir semester, Ujian Nasional, Ujian
Akhir Semester.
Dari uraian dimuka, maka berhubungan erat dengan Prestasi Belajar siswa. Tes hasil
belajar akan menggambarkan sejauh mana siswa telah mencapai hasil yang diharapkan dari
proses belajar mengajar dan prestasi yang telah dicapai siswa.

B. Kerangka Berpikir
1.

Hubungan antara Pengaruh Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa
Menjadi orang tua tidak berarti menjadi arif, serba tahu dan serba benar. Mencari dan

menyayangi anak adalah suatu naluri tetapi bagaimana menyatakan rasa sayang dan cinta
adalah suatu ketrampilan yang bisa dipelajari dan dilatih.
Orang tua yang memutuskan untuk bersama-sama berkarir, perlu saling memberi
dukungan psikologis satu sama lain ssehingga memperkuat, melengkapi dan menunjang karir
masing-masing, tetapi kualitas hubungan dengan anak perlu dijaga dengan cara
meningkatkan kepedulian terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Empati perlu
dipertajam sehingga orang tua bisa menempatkan pikiran dan perasaannya ke dalam pikiran
dan perasaan anak dalam kondisi khusus misalnya si anak sedang belajar maka dibutuhkan
lebih banyak perhataian dari orang tua. Pola hidup sibuk dapat menjadi model bagi anak
yntuk mengembangkan sikap dan perilaku produktif, motivasi tinggi untuk berprestasi,
bertanggung jawab dan mandiri.
Setiap orang tua diharapkan mampu menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak dan
seluruh anggota keluarga. Dari keluarga seharusnya anak memperoleh pendidikan, apa saja
yang seharusnya boleh dilakukan dan apa saja yang seharusnya tidak boleh dilakukan.
Membiasakan anak hidup teratur, tertib, disiplin, sopan, santun baik dalam keluarga maupun
dengan lingkungan diluar keluarga. Semua ini diarahkan pula untuk menanamkan jiwa
kemandirian dan sebagai modal untuk menumbuhkan profesionalisme, mencapai prestasi
belajar di sekolah yang sangat diperlukan dalam masa depannya.
15

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara Pengaruh Perhatian Orang
Tua dengan Prestasi Belajar Siswa pada siswa kelas II SMA PGRI 2 Kajen Pekalongan.
2.

Hubungan Antara Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Siswa


Bahwa minat mempengaruhi proses dan hasil belajar, tak usah dipertanyakan lagi. Kalau

seorang siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu tidap dapat diharapkan bahwa dia
akan berhasil dengan baik dalam mempelajari hal tersebut, sebaliknya kalau seorang
mempelajari sesuatu dengan penuh minat, maka dapat diharapkan bahwa hasilnya akan lebih
baik. Karena itu persoalan yang biasa timbul ialah bagaimana mengusahakan agar hal yang
disajikan sebagai pengalaman belajar itu menarik para siswa, atau bagaimana caranya
menentukan agar para siswa itu mengenai hal-hal yang memang menarik minat mereka.
Dalam hubungan yang terakhir ini misalnya persoalan mengenai pemilihan jurusan pada
lembaga-lembaga pendidikan formal. Sebaliknya pilihan program terhadap bidang studi itu
dipilih yang benar-benar dengan minat para siswa, karena dengan demikian dapat diharapkan
hasil dan prestasi belajar yang lebih baik.
Dengan demikian diduga ada hubungan antara adanya minat belajar dengan prestasi
belajar siswa.
3.

Hubungan Antara Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Siswa
Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk membina hubungan orang tua dan anak yang

pada akhirnya diharapkan dapat menumbuhkan, membina dan mengembangkan minat belajar
anak salah satunya adalah penanaman kedisiplinan terhadap anak.
Prestasi belajar yang tinggi yang dicapai di sekolah merupakan harapan semua pihak,
baik pihak siswa sendiri, guru, orang tua bahkan pemerintah.
Menurunya prestasi belajat anak didik pada seluruh jenjang pendidikan di Indonesia saat
ini termasuk SMA, menyebabkan perlunya diselidiki faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar tersebut.
Pada dasarnya prestasi belajar yang diraih siswa merupakan hasil suatu proses dalam
suatu sistem yang saling berhubungan, sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajarpun dapat terjadi saling berhubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang lain.
Dan minat memiliki daya prediksi yang tinggi terhadap perilaku seseorang. Sehingga
seseorang yang mempunyai minat untuk belajar tinggi atau keras, maka dalam dirinya akan
muncul dorongan psikologis yang sangat kuat untuk mempersiapkan diri untuk belajar.

16

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, bila pengaruh perhatian orang tua
dilaksanakan di rumah secara efektif dan adanya minat belajar yang tinggi pada siswa, maka
akan diperoleh hasil dan prestasi belajar juga tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila pengaruh
perhatian orang tua tidak dilaksanakan secara efektif, baik di rumah dan rendahnya minat
belajar, maka hasil dan prestasi belajar siswapun juga rendah.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
1.

Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai generalisasi

hasil penelitian ( Suharsini Arikunto, 1997 : 102 ). Populasi menurut Sutrisno Hadi ( 1990 :
70 ) adalah seluruh individu yang akan dikenai sasaran generalisasi dari sampel yang akan
diambil dalam suatu penelitian.
Senada dengan pendapat diatas Zainul Mustofa memberi batasan tentang populasi
yaitu semua individu yang menjadi objek penelitian

( 1991 : 3 )

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah


keseluruhan individu yang menjadi sasaran penelitian. Sebagai populasi dalam penelitian ini
adalah Siswa kelas XII IPA SMA NEGERI 8 BATANGHARI yang terdaftar pada tahun
pelajaran 2012 / 2013
17

2. Sampel Penelitian
a.

Penentuan besar sampel


Untuk sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah 10 orang dengan perincian 5

orang pria, dan 5 orang wanita yang diambil dari kelas XII IPA SMA N 8 BATANGHARI ya
b.

Tehnik Sampling yang digunakan


Penelitian ini merupakan penelitian sampel atau studi sampling. Studi Sampling

merupakan penelitian yang tidak memiliki seluruh subyek yang ada dalam populasi.
Penelitian sampling dilakukan melalui tindakan menarik sampel sebagian dari populasi,
mengambil bagian yang lebih kecil, dan kemudian menggeneralisasikan hasil penelitian itu
kepada populasi.
Kelas XII IPA SMA N 8 BATANGHARI terdiri Dari 2 kelas, untuk memperoleh sampel
penulis menggunakan random sampling. Proporsional ini ditetapkan karena masing-masing
kelas mempunyai jumlah siswa yang berbeda. Selanjutnya pengambilan sampel ditentukan
secara random. Hal ini disebabkan karena metode random memberi kemungkinan pada
semua siswa sebagai subyek dalam populasi berkesempatan menjadi sampel penelitian
( Sutrisno Hadi, 1990 : 203 ). Untuk penentuan sampelnya, peneliti menggunakan cara
undian, karena cara undian ini lebih mudah dan menghindarkan dari faktor-faktor
subyektifitas peneliti. Dalam penentuan sampel masing-masing kelas dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Tabel 02
Distribusi Sampel Penelitian Siswa Kelas XII IPA
Jumlah Sampel
pria
wanita
2
3

No

Kelas

Jumlah Siswa

XII IPA / 1

18

XII IPA / 2

20

38

Jumlah

18

3.2 Instrumen Penelitian


Metode pengumpulan data dalam penelitian ini salah satunya adalah angket,
oleh karena itu instrumen yang dibuat berupa angket. Menurut Suharsini Arikunto,
prosedur yang ditempuh dalam pengadaan instrumen yang baik secara berturut-turut
adalah perencanaan, penulisan butir item, penyuntingan, uji coba, penganalisaan hasil
(Suharsini Arikunto, 1989 : 134 135 ). Berdasarkan pendapat tersebut, langkah-langkah
pengadaan instrumen yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :

1. Perencanaan dan penulisan butir soal


Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah mendefinisikan konsep
variabel yang hendak diukur dan menentukan indikator-indikator untuk dijabarkan
menjadi butir item.
a. Variabel Pengaruh Perhatian Orang Tua
1). Definisi Operasional
Pengaruh perhatian orang tua terhadap anak adalah sebagai pemusatan tenaga
psikis yang tertuju pada suatu objek yang dilakukan oleh ayah dan ibu atau
wali yang berupa perhatian spontan, perhatian refleksi, perhatian intensif,
perhatian terpusat, dan perhatian terpencar.
2. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dikenakan bagi siswa yang nantinya bukan menjadi
sampel tetapi masih merupakan satu populasi. Untuk melakukan uji coba instrumen
biasanya dengan jumlah responden 30 50 orang sudah mencukupi karena dengan
jumlah minim 30 orang ini maka distribusi skor akan mendekati kurve normal. Dalam

19

hal ini, peneliti mengambil 30 siswa untuk dikenai uji coba. Dalam uji coba ini
meliputi :
a. Uji Coba Validitas Instrumen
Menurut Suharsini Arikunto ( 1991 : 136 ) validitas adalah Suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.
Berkaitan dengan validitas ini, Sutrisno Hadi mengemukakan jenis-jenis validitas,
yaitu : face validity, Logical validity, factorial validity, Content validity dan
empirical validity. Dalam penelitian ini semua angket menggunakan Construct
Validity atau Logical Validity, karena butur-butir dalam instrumen dikembangkan
berdasarkan konstruksi teoritik.
Untuk mengetahui ketepatan data dilakukan tehnik uji validitas internal.
Uji validitas internal dilakukan melalui uji validitas butir.
3.3 Tehnik Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode angket atau kuisioner dan
metode dokumentasi. Sesuai dengan metode pengumpulan data yang peneliti gunakan, maka
untuk lebih jelasnya akan peneliti uraikan sebagai berikut :
Metode Angket ( Kuisioner )
Metode angket ( Kuisioner ) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dann arti larti laporan tentang ptibadinya, atau hal-hal
yang diketahui ( Suharsini Arikunto, 1997 : 124 ).
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini untuk mengungkap data-data
mengenai Pengaruh perhatian orang tua dan minat belajar. Angket juga memiliki beberapa
kelemahan sebagaimana dikemukakan oleh Suharsini Arikunto, sebagai berikut :

20

b. Responden sering tidak teliti dalam menjawab, sehingga ada pertanyaan yang
terlewati / tidak dijawab, padahal sukar dikembalikan padanya.
c. Sering sukar dicari validitasnya
d. Walaupun dibuat secara anonim kadang-kadang responden memberikan jawaban
yang tidak jujur.
e. Seringkali tidak kembali terutama jika dikirim lewat pos
f. Waktu pengembalian tidak sama-sama dan bahkan ada yang terlalu lama
sehingga terlambat. ( 1992 : 126 )
Untuk mengatasi beberapa kelemahan tersebut maka peneliti mengadakan uji coba
angket yang benar-benar valid dan reliabel. Sedangkan untuk mengatasi persoalan tehnis
yang berkaitan dengan waktu pengumpulan dan ketelitian memberikan jawaban, peneliti
memberikan petunjuk dalam angket yang jelas dan mengadakan pendekatan kemanusian
dalam meminta responden untuk mengisi angket. Pendekatan tersebut adalah peneliti
memberikan penjelasan seperlunya sehingga angket tidak dikerjakan dengan terlalu tergesagesa dan agar jawaban dapat diberikan sesuai dengan yang sebanarnya. Peneliti juga
mengadakan pengawasan dan penjelasan jika pada pelaksanaannya responden mengalami
kesulitan dan kalau ada hal-hal yang kurang jelas. Dengan demikian maka diharapkan dari
angket tersebut dapat diperoleh data yang benar-benar telah menggambarkan keadaan yang
sebenarnya dari responden yang diteliti.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup yaitu angket
yang menghendaki jawaban pendek, dan tertentu yang telah disediakan oleh peneliti dengan
cara memberikan tanda-tanda pada alternatif jawaban yang dipilih.
3. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini yang dimaksud dokumentasi menurut Winarno Surakhmad
adalah Suatu metode pengumpulan data dengan jalan melihat catatan yang sudah ada
( 1985 : 100 ). Untuk melihat catatan yang sudah ada peneliti dapat mengambilnya dari nilai
tes, surat kabar, traskrip, agenda rapat, nilai raport, dan sebagainya.
Dokumentasi sebagai sumber data dapat diklasifikasikan menjadi dua golongan
yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah sumber asli
21

yang diambil atau diperoleh secara langsung dari pihak pertama, sedangkan sumber data
sekunder adalah sumber yang diperoleh dari pihak lain. Data dalam penelitian ini merupakan
data primer yaitu dengan jalan menyalin dari dokumen hasil belajar siswa atau daftar nilai
siswa dan diambilkan dari pengelolaan semester genap kelasXII yang terdapat pada buku
legger tahun pelajaran 2004 / 2005.
Bentuk angket:
1. Jurusan apa yang orang tuamu sarankan ketika kamu akan masih di kelas X?
a.IPA

c.lainnya

b.IPS
2. Apakah orang tuamu sering melihat hasil belajarmu (catatan, hasil ulangan, hasil
ujian) ketika kamu pulang sekolah?
a.Ya, sering
c. Tidak
b. Pernah,sekali-kali
3. Apakah orang tuamu sering memberimu nasihat tentang kamu yang harus giat belajar
ketika kamu sedang berkumpul santai bersama keluarga?
a.Ya, sering
c. Tidak
b. Pernah,sekali-kali
4. Apakah orang tuamu sering memberimu hadiah ketika nilai ulangan/ ujian yang kamu
dapatkan bagus?
a.Ya, sering

c. Tidak

b. Pernah,sekali-kali
3.4 Tehnik Analisis Data
Dalam penelitian ini ada dua macam analisis, yaitu :
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini disajikan dalam bentuk mean (M), Median (Me), Modus (Mo) dan standar
Deviasi (SD), distribusi frekuensi serta histogram data dari masing-masing variabel.
2. Analisis Statistik

22

Analisis ini digunakan untuk pengujian hipotesis, namun sebelumnya terlebih dahulu
digunakan uji prasyarat analisis.
a. Pengujian Prasyarat Analisis
Pengujian prasyarat analisis tersebut meliputi tiga syarat yang harus dipenuhi :
1. Sampel yang digunakan dalam penelitian harus sampel yang diambil secara random
dari populasi terhadap kesimpulan penyelidikan yang hendak dikenakan
2. Hubungan antara variabel X dengan variabel Y merupakan hubungan garis lurus atau
hubungan linier.
3. Bentuk didistribusi variabel X dan variabel Y dalam populasi adalah mendekati
distribusi normal.
Syarat-syarat tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
a).

Sampel diambil secara random


Syarat ini sudah terpenuhi yaitu setiap subyek dalam populasi diberi kesempatan yang
sama untuk dijadikan anggota sampel penelitian yaitu dengan cara undian.

b).

Uji Normalitas
Pengujian Hipotesis
Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis
kedua.

23

Anda mungkin juga menyukai