Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 tentang Kedudukan semua Lembagalembaga Negara Tingkat Pusat dan Daerah pada Posisi dan Fungsi yang diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945
Ketetapan MPRS No. XXI/MPRS/1966 tentang Pemberian Otonomi Seluasluasnya Kepada Daerah
tentang
Kebijaksanaan
Ketetapan MPRS No. XXXVIII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapanketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
Ketetapan MPR No. II/MPR/1973 tentang Tata Cara Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia
Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-undangan
Ketetapan MPR No. VIII/MPR/2000 tentang Laporan Tahunan Lembagalembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia tahun 2000
AMANDEMEN :
1. Amandemen 1 disahkan pada tanggal 19 oktober 1999, terdiri dari 9 pasal yaitu: pasal
5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, 21. Inti perubahan adalah pergeseran kekuasaan presiden yang
dinilai terlampau kuat. (diantaranya: pasal 7 memuat peraturan bahwa presiden dan wakil
presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu
kali masa jabatan).
2. Amandemen 2 disahkan 18 agustus 2000, terdiri dari 5 bab dan 25 pasal yaitu: Ps.18;
Ps.18A; Ps.18B; Ps.19; Ps.20; Ps.20A; Ps.22A; Ps.22B; BabIXA, Ps 25E ;BabX, Ps.26;
Ps.27; BabXA, Ps.28A; Ps.28B; Ps.28C; Ps.28D; Ps.28E; Ps.28F; Ps.28G; Ps.28H;
Ps.28I; Ps.28J; BabXII, Ps. 30; BabXV, Ps. 36A; Ps.36B; Ps.36C. inti perubahan tentang
Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan
Lagu Kebangsaan. (diantaranya pasal 18 dari Pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undangundang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem
pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa
diamandemen menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia di bagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undangundang).
3. Amandemen 3 disahkan 10 november 2001 Perubahan 3 Bab dan 22 Pasal: Ps.1; Ps.3;
Ps.6; Ps.6A; Ps.7A; Ps.7B; Ps.7C; Ps.8; Ps.11; Ps.17, Bab VIIA, Ps.22C; Ps.22D;
BabVIIB, Ps. 22E; Ps.23; Ps.23A; Ps.23C; BabVIIIA, Ps. 23E; Ps. 23F; Ps.23G; Ps.24;
Ps.24A; Ps.24B; Ps.24C. Inti Perubahan: Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan
MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman.(diantaranya
pasal 1 ayat 2 dari Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat di amandemen menjadi Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar).
4. Amandemen 4 disahkan 10 agustus 2002 Perubahan 2 Bab dan 13 Pasal: Ps.2; Ps.6A;
Ps.8; Ps.11; Ps.16; Ps.23B; Ps.23D; Ps.24; Ps. 31; Ps.32; BabXIV, Ps.33; Ps.34; Ps.37.
Inti perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang,
perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan kebudayaan,
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.(diantaranya pasal 2 ayat
1 dari Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan,
menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang di amandemen menjadi Majelis
Permusyawaratan terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan anggota
Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang).