Anda di halaman 1dari 15

TAP MPR TAHUN 1960 2001

Posted by Zain_Shop on 7 Maret 2012


Posted in: umum. Meninggalkan komentar

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1960

Ketetapan MPRS No. I/MPRS/1960 tentang Manifesto Politik Republik


Indonesia sebagai Garis-garis Besar dari pada Haluan Negara.

Ketetapan MPRS No. II/MPRS/1960 tentang Garis-garis Besar Pola


Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1963

Ketetapan MPRS No. III/MPRS/1963 tentang Pengangkatan Pemimpin


Besar Revolusi Indonesia Bung Karno menjadi Presiden Republik Indonesia
seumur hidup

Ketetapan MPRS No. IV/MPRS/1963 tentang Pedoman-pedoman


pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Negara dan Haluan Pembangunan

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1965

Ketetapan MPRS No. V/MPRS/1965 : Amanat Politik Presiden/Pemimpin


Besar Revolusi/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang
berjudul Berdikari sebagai Penegasan Revolusi Indonesia dalam bidang Politik,
Pedoman Pelaksanaan Manipol dan

Ketetapan MPRS No. VI/MPRS/1965 tentang Banting Stir untuk Berdiri


Diatas Kaki Sendiri Dibidang Ekonomi dan Pembangunan

Ketetapan MPRS No. VII/MPRS/1965 tentang GESURI, TAVIP, the Fifth


Freedom is Our Weapon, the Era of Confrontation sebagai Pedoman-pedoman
Pelaksanaan Manifesto Politik Republik Indonesia

Ketetapan MPRS No. VIII/MPRS/1965 tentang Prinsip-prinsip Musyawarah


Untuk Mufakat dalam Demokrasi Terpimpin sebagai Pedoman Bagi Lembagalembaga Permusyawaratan/ Perwakilan

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1966

Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966 tentang Surat perintah


presiden/Panglima tertinggi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia/Pemimpin
Besar Revolusi/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara

Ketetapan MPRS No. X/MPRS/1966 tentang Kedudukan semua Lembagalembaga Negara Tingkat Pusat dan Daerah pada Posisi dan Fungsi yang diatur
dalam Undang-Undang Dasar 1945

Ketetapan MPRS No. XI/MPRS/1966 tentang Pemilihan Umum


Ketetapan MPRS No. XII/MPRS/1966 tentang Penegasan Kembali
Landasan Kebijaksanaan Politik Luar Negeri Republik Indonesia
Ketetapan MPRS No. XIII/MPRS/1966 tentang Kabinet Ampera

Ketetapan MPRS No. XIV/MPRS/1966 tentang Kabinet pembentukan


panitia-panitia Ad Hoc Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara yang bertugas
melakukan penelitian lembaga-lembaga negara, penyusunan bagian pembagian
kekuasaan diantara lembaga-lembaga menurut sistem Undang-undang Dasar 1945

Ketetapan MPRS No. XV/MPRS/1966 tentang Pemilihan/ penunjukan


Wakil Presiden dan tata cara pengangkatan Pejabat Presiden

Ketetapan MPRS No. XVI/MPRS/1966 tentang Pengertian Mandataris


Majelis Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPRS No. XVII/MPRS/1966 tentang Pemimpin Besar Revolusi

Ketetapan MPRS No. XVIII/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali


Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara nomor III/MPRS/1963

Ketetapan MPRS No. XIX/MPRS/1966 tentang Peninjauan Kembali


Produk-produk Negara diluar Produk Majelis Permusyawaratan Rakyat yang tidak
sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945

Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 tentang Memorandum Dewan


Perwakilan Rakyat Gotong Royong mengenai Sumber Tertib Hukum Republik
Indonesia dan Tata Urutan Peraturan Perundangan Republik Indonesia

Ketetapan MPRS No. XXI/MPRS/1966 tentang Pemberian Otonomi Seluasluasnya Kepada Daerah

Ketetapan MPRS No. XXII/MPRS/1966 tentang Kepartaian, Keormasan


dan Kekaryaan

Ketetapan MPRS No. XXIII/MPRS/1966 tentang Pembaharuan Kebijakan


Landasan Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan

Ketetapan MPRS No. XXIV/MPRS/1966 tentang Kebijaksanaan dalam


Bidang Pertahanan Keamanan

Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai


Komunis Indonesia, pernyataan sebagai Organisasi Terlarang Diseluruh Wilayah
Republik Indonesia bagi Partai Komunis Indonesia dan larang setiap kegiatan
untuk menyebarkan atau mengembangkan faham atau ajaran

Ketetapan MPRS No. XXVI/MPRS/1966 tentang Pembentukan panitia


peneliti ajaran-ajaran pemimpin besar revolusi Bung Karno

Ketetapan MPRS No. XXVII/MPRS/1966 tentang Agama, pendidikan dan


kebudayaan

Ketetapan MPRS No. XXVIII/MPRS/1966


Peningkatan Kesejahteraan Rakyat

tentang

Kebijaksanaan

Ketetapan MPRS No. XXIX/MPRS/1966 tentang Pengangkatan Pahlawan


Ampera

Ketetapan MPRS No. XXX/MPRS/1966 tentang Pencabutan bintang maha


putera kelas III dari D.N. Aidit

Ketetapan MPRS No. XXXI/MPRS/1966 tentang Penggantian sebutan


Paduka Yang Mulia (P.Y.M.), Yang Mulia (Y.M.), Paduka Tuan (P.T.) dengan
sebutan Bapak/Ibu atau Saudara/Saudari

Ketetapan MPRS No. XXXII/MPRS/1966 tentang Pembinaan Pers

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1967

Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang Pencabutan Kekuasaan


Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno

Ketetapan MPRS No. XXXIV/MPRS/1967 tentang Peninjauan kembali


ketetapan majelis permusyawaratan rakyat sementara nomor I/MPRS/1960 tentang
Manifesto politik Republik Indonesia sebagai garis-garis besar haluan negara

Ketetapan MPRS No. XXXV/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan


Majelis Pemusyawaratan Rakyat Sementara nomor XVII/MPRS/1966

Ketetapan MPRS No. XXXVI/MPRS/1967 tentang Pencabutan Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XXVI/MPRS/1966

Ketetapan-ketetapan MPRS-RI Tahun 1968

Ketetapan MPRS No. XXXVII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor VIII/MPRS/1965

Ketetapan MPRS No. XXXVIII/MPRS/1968 tentang Pencabutan Ketetapanketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara

Ketetapan MPRS No. XXXIX/MPRS/1968 tentang Pelaksanaan Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XIX/MPRS/1966

Ketetapan MPRS No. XL/MPRS/1968 tentang Pembentukan panitia ad hoc


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara

Ketetapan MPRS No. XLI/MPRS/1968 tentang Tugas Pokok Kabinet


Pembangunan

Ketetapan MPRS No. XLII/MPRS/1968 tentang Perubahan Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor XI/MPRS/1966 tentang
Pemilihan Umum

Ketetapan MPRS No. XLIII/MPRS/1968 tentang Penjelasan Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor IX/MPRS/1966

Ketetapan MPRS No. XLIV/MPRS/1968 tentang Pengangkatan Pengemban


Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Nomor IX/MPRS/1966
sebagai Presiden Republik Indonesia

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1973

Ketetapan MPR No. I/MPR/1973 tentang Peraturan tata tertib Majelis


Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. II/MPR/1973 tentang Tata Cara Pemilihan Presiden dan
Wakil Presiden Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. III/MPR/1973 tentang Pertanggunganjawab presiden


republik Indonesia Jenderal TNI Soeharto selaku Mandataris Majelis
Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk-produk yang


berupa Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara

Ketetapan MPR No. VI/MPR/1973 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata


Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi
Negara

Ketetapan MPR No. VII/MPR/1973 tentang Keadaan Presiden dan/atau


Wakil Presiden Republik Indonesia Berhalangan

Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1973 tentang Pemilihan Umum

Ketetapan MPR No. IX/MPR/1973 tentang Pengangkatan Presiden Republik


Indonesia

Ketetapan MPR No. X/MPR/1973 tentang Pelimpahan tugas dan


kewenangan kepada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat untuk
melaksanakan tugas pembangunan

Ketetapan MPR No. XI/MPR/1973 tentang Pengangkatan wakil presiden


republik Indonesia

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1978

Ketetapan MPR No. I/MPR/1978 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis


Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan


Pengamalan Pancasila

Ketetapan MPR No. III/MPR/1978 tentang Kedudukan dan Hubungan Tata


Kerja Lembaga Tertinggi Negara dengan/atau antar Lembaga-lembaga Tinggi
Negara

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1978 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. V/MPR/1978 tentang Pertanggung-jawaban Presiden


Republik Indonesia Soeharto selaku mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. VI/MPR/1978 tentang Pengukuhan Penyatuan Wilayah


Timor Timur ke Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VII/MPR/1978 tentang Pemilihan Umum

Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1978 tentang Pelimpahan tugas dan


wewenang kepada presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam
rangka pensuksesan dan pengamanan pembangunan nasional

Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978 tentang Perlunya Penyempurnaan yang


Termaktub dalam Pasal 3 Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia Nomor V/MPR/1973

Ketetapan MPR No. X/MPR/1978 tentang Pengangkatan Presiden Republik


Indonesia

Ketetapan MPR No. XI/MPR/1978 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia.

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1983

Ketetapan MPR No. I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Terbit Majelis


Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. II/MPR/1983 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. III/MPR/1983 tentang Pemilihan Umum

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1983 tentang Referendum

Ketetapan MPR No. V/MPR/1983 tentang Pertanggungjawaban Presiden


Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat
serta pengukuhan pemberian penghargaan sebagai bapak pembangunan Indonesia

Ketetapan MPR No. VI/MPR/1983 tentang Pengangkatan Presiden Republik


Indonesia

Ketetapan MPR No. VII/MPR/1983 tentang Pelimpahan tugas dan


wewenang kepada presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam
rangka pensuksesan dan pengamanan pembangunan nasional

Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1983 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1988

Ketetapan MPR No. I/MPR/1988 tentang Perubahan dan tambahan atas


ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. II/MPR/1988 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. III/MPR/1988 tentang Pemilihan Umum

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1988 tentang Pertanggung-jawaban Presiden


Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. V/MPR/1988 tentang Pengangkatan Presiden Republik


Indonesia

Ketetapan MPR No. VI/MPR/1988 tentang Pelimpahan tugas dan wewenang


kepada presiden/mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat dalam rangka
penyuksesan dan pengamanan pembangunan nasional

Ketetapan MPR No. VII/MPR/1988 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1993


Ketetapan MPR No. I/MPR/1993 tentang Perubahan atas Ketepatan Majelis
Permusyawaratan Rakyat No. I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
No. I/MPR/1988
Ketetapan MPR No. II/MPR/1993 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. III/MPR/1993 tentang Pertanggungjawaban Presiden


Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1993 tentang Pengangkatan Presiden Republik


Indonesia

Ketetapan MPR No. V/MPR/1993 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1998

Ketetapan MPR No. I/MPR/1998 tentang Perubahan dan tambahan atas


Ketetapan MPR-RI No. I/MPR/1983 tentang Peraturan tata tertib Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah diubah dan
ditambah dengan ketetapan MPR-RI No. I/MPR/1988 & Ketetapan MPR-RI
No.I/MPR/1993
Ketetapan MPR No. II/MPR/1998 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. III/MPR/1998 tentang Pertanggungjawaban Presiden


Republik Indonesia Soeharto selaku Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1998 tentang Pengangkatan Presiden Republik


Indonesia

Ketetapan MPR No. V/MPR/1998 tentang Pemberian Tugas dan Wewenang


Khusus kepada Presiden/Mandataris Majelis Permusyawaratan Rakyat Dalam
Rangka Penyuksesan dan Pengamanan Pembangunan Nasional sebagai
Pengamalan Pancasila

Ketetapan MPR No. VI/MPR/1998 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VII/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas


Ketetapan MPR-RI Nomor I/MPR/1983 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali
diubah dan ditambah terakhir dengan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat

Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis


Permusyawaratan Rakyat Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum

Ketetapan MPR No. IX/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis


Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1998 tentang Garisgaris Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. X/MPR/1998 tentang Pokok-pokok Reformasi


Pembangunan Dalam Rangka Penyelamatan dan Normalisasi Kehidupan Nasional
sebagai Haluan Negara

Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggara Negara yang


Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Ketetapan MPR No. XII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan Majelis


Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor V/MPR/1998 tentang
Pemberian Tugas dan Wewenang Khusus kepada Presiden/Mandataris Majelis

Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Dalam Rangka Penyuksesan dan


Pengamanan

Ketetapan MPR No. XIII/MPR/1998 tentang Pembatasan Masa Jabatan


Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. XIV/MPR/1998 tentang Perubahan dan Tambahan atas


Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor
III/MPR/1988 tentang Pemilihan Umum

Ketetapan MPR No. XV/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Otonomi


Daerah; Pengaturan, Pembagian, dan Pemanfaatan Sumberdaya Nasional yang
Berkeadilan; serta Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah dalam Kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. XVI/MPR/1998 tentang Politik Ekonomi dalam rangka


Demokrasi Ekonomi

Ketetapan MPR No. XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia


Ketetapan MPR No. XVIII/MPR/1998 tentang Pencabutan Ketetapan
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1978 tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetia Pancakarsa) dan
Penetapan tentang Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 1999

Ketetapan MPR No. I/MPR/1999 tentang Perubahan kelima atas ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor I/MPR/1983 tentang
Peraturan tata tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Peraturan Tata Tertib Majelis


Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. III/MPR/1999 tentang Pertanggungjawaban Presiden


Republik Indonesia Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie

Ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara

Ketetapan MPR No. V/MPR/1999 tentang Penentuan Pendapat di Timor


Timur

Ketetapan MPR No. VI/MPR/1999 tentang Tata Cara Pencalonan dan


Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VII/MPR/1999 tentang Pengangkatan Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VIII/MPR/1999 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. IX/MPR/1999 tentang Penugasan Badan Pekerja


Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk Melanjutkan
Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 2000

Ketetapan MPR No. I/MPR/2000 tentang Perubahan Pertama atas Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang
Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. II/MPR/2000 tentang Perubahan Kedua atas Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang
Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan
Peraturan Perundang-undangan

Ketetapan MPR No. IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam


Penyelenggaraan Otonomi Daerah

Ketetapan MPR No. V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan


Kesatuan Nasional

Ketetapan MPR No. VI/MPR/2000 tentang Pemisahan Tentara Nasional


Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VII/MPR/2000 tentang Peran Tentara Nasional


Indonesia dan Peran Kepolisian Negara Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VIII/MPR/2000 tentang Laporan Tahunan Lembagalembaga Tinggi Negara pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Republik Indonesia tahun 2000

Ketetapan MPR No. IX/MPR/2000 tentang Penugasan Badan Pekerja


Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia untuk Mempersiapkan
Rancangan Perubahan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945

Ketetapan-ketetapan MPR-RI Tahun 2001

Ketetapan MPR No. I/MPR/2001 tentang Sikap Majelis Permusyawaratan


Rakyat Republik Indonesia terhadap Maklumat Presiden Republik Indonesia
tanggal 23 Juli 21

Ketetapan MPR No. II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden


Republik Indonesia K. H. Abdurrahman Wahid

Ketetapan MPR No. III/MPR/2001 tentang Penetapan Wakil Presiden


Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. IV/MPR/2001 tentang Pengangkatan Wakil Presiden


Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. V/MPR/2001 tentang Perubahan Ketiga atas Ketetapan


Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor II/MPR/1999 tentang
Peraturan Tata Tertib Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia

Ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa

Ketetapan No. VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan

Ketetapan No. VIII/MPR/2001 tentang Rekomendasi Arah Kebijakan


Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

Ketetapan No. IX/MPR/2001 tentang Pembaruan Agraria dan Pengelolaan


Sumber Daya Alam

Ketetapan No. X/MPR/2001 tentang Laporan Pelaksanaan Putusan Majelis


Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia oleh Lembaga Tinggi Negara pada
Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2001

Ketetapan No. XI/MPR/2001 tentang Perubahan atas Ketetapan Majelis


Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia Nomor IX/MPR/2000 tentang
Penugasan Badan Pekerja Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
untuk mempersiapkan Rancangan Perubahan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945

AMANDEMEN :
1. Amandemen 1 disahkan pada tanggal 19 oktober 1999, terdiri dari 9 pasal yaitu: pasal
5, 7, 9, 13, 14, 15, 17, 20, 21. Inti perubahan adalah pergeseran kekuasaan presiden yang
dinilai terlampau kuat. (diantaranya: pasal 7 memuat peraturan bahwa presiden dan wakil
presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu
kali masa jabatan).
2. Amandemen 2 disahkan 18 agustus 2000, terdiri dari 5 bab dan 25 pasal yaitu: Ps.18;
Ps.18A; Ps.18B; Ps.19; Ps.20; Ps.20A; Ps.22A; Ps.22B; BabIXA, Ps 25E ;BabX, Ps.26;
Ps.27; BabXA, Ps.28A; Ps.28B; Ps.28C; Ps.28D; Ps.28E; Ps.28F; Ps.28G; Ps.28H;
Ps.28I; Ps.28J; BabXII, Ps. 30; BabXV, Ps. 36A; Ps.36B; Ps.36C. inti perubahan tentang
Pemerintah Daerah, DPR dan Kewenangannya, Hak Asasi Manusia, Lambang Negara dan
Lagu Kebangsaan. (diantaranya pasal 18 dari Pembagian daerah Indonesia atas daerah
besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undangundang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem
pemerintahan negara, dan hak-hak asal-usul dalam daerah-daerah yang bersifat istimewa
diamandemen menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia di bagi atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undangundang).
3. Amandemen 3 disahkan 10 november 2001 Perubahan 3 Bab dan 22 Pasal: Ps.1; Ps.3;
Ps.6; Ps.6A; Ps.7A; Ps.7B; Ps.7C; Ps.8; Ps.11; Ps.17, Bab VIIA, Ps.22C; Ps.22D;
BabVIIB, Ps. 22E; Ps.23; Ps.23A; Ps.23C; BabVIIIA, Ps. 23E; Ps. 23F; Ps.23G; Ps.24;
Ps.24A; Ps.24B; Ps.24C. Inti Perubahan: Bentuk dan Kedaulatan Negara, Kewenangan
MPR, Kepresidenan, Impeachment, Keuangan Negara, Kekuasaan Kehakiman.(diantaranya
pasal 1 ayat 2 dari Kedaulatan adalah di tangan rakyat, dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat di amandemen menjadi Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-undang Dasar).
4. Amandemen 4 disahkan 10 agustus 2002 Perubahan 2 Bab dan 13 Pasal: Ps.2; Ps.6A;
Ps.8; Ps.11; Ps.16; Ps.23B; Ps.23D; Ps.24; Ps. 31; Ps.32; BabXIV, Ps.33; Ps.34; Ps.37.
Inti perubahan: DPD sebagai bagian MPR, Penggantian Presiden, pernyataan perang,
perdamaian dan perjanjian, mata uang, bank sentral, pendidikan dan kebudayaan,
perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial, perubahan UUD.(diantaranya pasal 2 ayat
1 dari Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan
Rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari daerah-daerah dan golongan-golongan,
menurut aturan yang ditetapkan dengan undang-undang di amandemen menjadi Majelis
Permusyawaratan terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat, dan anggota
Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut
dengan undang-undang).

Anda mungkin juga menyukai