i ii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS
iii v
SAMBUTAN DIREKSI
vi viii
23
I.
INFORMASI UMUM
A. Sejarah Perusahaan
B. Arti Logo
C. Visi, Misi dan Motto
D. Jaringan Kantor Bank
E. Manajemen Bank Kalteng
F. Sumber Daya Manusia
G. Perkembangan Ekonomi & Perbankan Daerah Tahun 2013
H. Strategi Utama
I.
Kebijakan Manajemen
J. Kerjasama dengan Pihak Lain
K. Budaya Perusahaan
4 28
45
5
67
7 12
13 19
19 20
20 21
21 24
24 26
26
27 28
II.
29 64
29 30
30 50
50 54
54 55
55
55 56
56 57
58
59
59
59
59
59
59
59 60
60 61
61
R.
S.
61 64
64
III.
INFORMASI OPERASIONAL
A. Strategi
B. Keadaan Keuangan / Usaha
C. Permodalan
D. Hasil Usaha
E. Perubahan-perubahan Penting Yang Terjadi
F. Foto Peristiwa Penting Tahun 2013
G. Hal-Hal Penting Yang Diperkirakan Terjadi Di Masa Mendatang
65 84
65 67
67 72
73 76
77 78
78
79 84
84
IV.
85 86
85
85
85
85 86
86
86
V.
VI.
VII. PENUTUP
104 105
104
104 105
105
106
DAFTAR LAMPIRAN
I.
II.
III.
107
ii
1 28
- iii -
- iv -
Sekali lagi, kepada semua pihak, khususnya kepada para Pemegang Saham
(Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota), DPRD Provinsi dan DPRD
Kabupaten/Kota Se Kalteng, Nasabah, Relasi, Mitra Usaha dan Masyarakat
Kalimantan Tengah yang telah memberikan kepercayaan, dukungan dan
kerjasamanya kepada Bank Kalteng diucapkan banyak terima kasih dengan harapan
agar dimasa-masa mendatang kerjasama tersebut dapat terus ditingkatkan lagi.
Demikian juga kepada para Anggota Direksi dan Komite-Komite Dewan Komisaris
serta Karyawan/Karyawati Bank Kalteng, tidak lupa kami pun menyampaikan
penghargaan dan terima kasih atas segala usaha serta kerja kerasnya untuk
mempertahankan dan meningkatkan citra dan peran Bank Kalteng sebagai Bank
tumpuan harapan dan kepercayaan masyarakat Kalimantan Tengah atau Banknya
OLOH KALTENG sehingga betul-betul menjadi Bank Tuan Rumah di daerah
Kalimantan Tengah sendiri. Terima kasih pula kepada Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah dan kepada Otoritas Jasa Keuangan Provinsi
Kalimantan Tengah beserta jajarannya, yang selama ini telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi Bank
Kalteng.
Demikianlah kata sambutan kami, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai
dan meridhoi segala usaha dan upaya kita, baik pada masa sekarang maupun masa
yang akan datang.
Salam sejahtera,
Wassallamualaikum Wr. Wb.
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH
KALIMANTAN TENGAH
ANDRIS P. NANDJAN
KOMISARIS UTAMA
-v-
- vi -
Total Asset sebesar Rp 3.972.968 juta atau naik 0,81% dibanding tahun 2012
sebesar Rp 3.941.086 juta.
Dana Pihak Ketiga sebesar Rp 3.193.472 juta atau naik 0,77% dibanding tahun
2012 sebesar Rp 3.168.931 juta.
Kredit Yang Diberikan sebesar Rp 2.473.277 juta, atau meningkat 8,58% dari
tahun 2012 sebesar Rp 2.277.744 juta.
Laba Usaha Setelah Pajak sebesar Rp 128.361 juta, atau naik 6,87% dari tahun
2012 sebesar Rp 120.108 juta.
Ekuitas meningkat sebesar 16,62% dari Rp 531.275 juta tahun 2012 menjadi Rp
619.583 juta tahun 2013.
Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) tahun 2013
tercatat 64,63%, turun 7,44% dibanding tahun 2012 yang tercatat 69,83%.
Rasio Return On Asset (ROA) tahun 2013 tercatat 3,52%, naik 3,32% dibanding
tahun 2012 yang tercatat 3,41%.
Rasio Return On Equity (ROE) tahun 2013 tercatat 25,31%, turun 15,29%
dibanding tahun 2012 yang tercatat 29,88%.
Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2013 tercatat 77,45%, naik 7,75% dibanding
tahun 2012 yang tercatat 71,88%.
Rasio Non Perfoming Loan (NPL) gross tahun 2013 tercatat 0,81%, turun 3,27%
dibanding tahun 2012 yang tercatat 0,84%.
Rasio Net Interest Margin (NIM) tahun 2013 tercatat 8,23%, naik 7,30%
dibandingkan tahun 2012 yang tercatat 7,67%.
Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2013 tercatat 24,52%, naik 3,26%
dibanding tahun 2012 yang tercatat 23,75%.
Berdasarkan hasil Audit Kantor Akuntan Publik Ellya Noorlisyati & Rekan Jakarta
atas Laporan Keuangan Tahun Buku 2012 dengan opini Wajar Dalam semua
Hal Yang Material atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)
Dari rencana penambahan dan pemindahan jaringan Kantor sesuai rencana bisnis
telah dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penambahan 6 (enam) unit ATM yaitu di Kasongan, Nanga Bulik, Pulang Pisau,
Kuala Pembuang, Ampah, dan Patas tanggal 22 April 2013
b. Pemindahan Alamat Kantor Kas Kumai tanggal 27 April 2013.
c. Penambahan 1 (satu) unit ATM yaitu di Kuala Kurun tanggal 18 Juli 2013
d. Pemindahan Alamat Kantor Kas dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tanggal 22
Agustus 2013
e. Pemindahan alamat Unit Pelayanan Kas dr. Sultan Immanudin Pangkalan Bun
dilaksanakan tanggal 18 Nopember 2013.
Untuk penambahan ATM dan pemindahan alamat Kantor Kas sebagaimanan diatas
telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU)
secara online sesuai ketentuan yang berlaku
- vii -
Apresiasi
Akhirnya atas nama Direksi Bank Kalteng, kami mengucapkan terima kasih kepada
Karyawan/Karyawati dan kepercayaan serta dukungan nasabah, mitra bisnis, Dewan
Komisaris, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Kantor
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah serta secara khusus
menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga pula kepada seluruh Pemegang
Saham baik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kota/Kabupaten
se-Kalimantan Tengah serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang telah
memberikan bantuan, kepercayaan dan dukungan yang begitu besar terhadap
kinerja Bank Kalteng sehingga mampu mempertahankan eksistensinya dalam
menunjang pembangunan di daerah.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu menyertai dan meridhoi segala usaha kita
bersama, dalam usaha membangun Kalimantan Tengah yang kita cintai bersama,
sekian dan terima kasih.
ARTHEMAS E. ASSAN
DIREKTUR UTAMA
- viii -
Tabel : 1
IKHTISAR DATA KEUANGAN
(jutaan rupiah)
KETERANGAN
(1)
(2)
2009
2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)=((7-6):6))
A.
1.
TOTAL ASSET
2.059.570
2.387.962
3.437.284
3.941.086
3.972.968
2.
1.666.520
1.939.925
2.897.037
3.168.931
3.193.472
0,77
- Gi ro
883.257
1.079.331
1.842.189
2.008.702
1.943.299
(3,26)
- Ta bunga n
698.047
746.949
898.747
962.343
1.024.502
6,46
- Depos i to
85.217
113.645
156.101
197.886
225.671
14,04
3.
4.
5.
6.
7.
8.
AKTIVA PRODUKTIF
9.
260.000
119.000
790.000
175.000
440.000
151,43
1.418.734
1.721.064
1.991.436
2.277.744
2.473.277
8,58
83.999
103.648
114.457
120.547
132.662
10,05
DANA LAINNYA
54.162
65.996
86.161
205.399
104.090
(49,32)
10. EKUITAS
20.095
20.093
20.091
20.089
20.560
2,35
1.877.520
1.999.129
2.870.464
2.548.690
3.123.367
22,55
2.636
2.215
1.451
291.712
341.771
418.388
531.275
619.586
B.
1.
PENDAPATAN
325.932
342.777
399.240
532.480
496.467
210.011
251.389
283.443
301.989
358.869
325.540
342.387
398.787
530.299
493.143
391
390
453
2.181
3.324
BIAYA
#DIV/0!
16,62
18,84
(7,01)
52,40
224.494
221.372
254.783
371.268
319.855
- Bi a ya Bunga Da na
94.677
64.690
82.386
111.802
106.573
(4,68)
- Bi a ya opera s i ona l
223.902
219.952
252.453
370.306
318.742
(13,92)
592
1.420
2.330
962
1.113
15,64
- La ba Opera s i ona l
101.638
122.435
146.334
159.993
174.400
9,01
- La ba s ebel um pa ja k
101.437
121.405
144.458
161.212
176.612
9,55
- Pa ja k pengha s i l a n
31.368
34.468
39.133
41.104
48.251
17,39
- La ba s etel a h pa ja k
70.070
86.937
105.325
120.108
128.361
6,87
18,29
0,81
LABA
C.
1.
Moda l Setor
149.548
165.222
201.717
273.490
323.521
2.
15.000
50.000
50.000
50.000
50.000
3.
14.955
16.522
20.171
27.349
32.352
18,29
D.
1.
19,37
22,25
18,92
23,75
24,52
3,26
2,34
3,89
3,88
3,41
3,52
3,23
3.
18,29
30,78
30,89
29,88
25,31
(15,29)
4.
85,13
88,72
68,74
71,88
77,45
7,75
5.
1,82
1,18
0,81
0,84
0,81
(3,27)
6.
1,41
0,15
0,06
0,22
0,23
2,26
7.
9,98
11,65
8,79
7,67
8,23
7,30
8.
Gi ro Wa ji b Mi ni mum (GWM)
10,16
11,17
13,24
28,26
13,86
(50,96)
9.
BOPO
Pers
enta s e pel a ngga ra n da n pel a mpa ua n
BMPK kepa da Pi ha k Terka i t da n Pi ha k Ti da k
Terka i t
68,47
64,24
63,31
69,83
64,63
(7,44)
#DIV/0!
#DIV/0!
1,07
1,08
0,75
0,75
0,64
(14,48)
1,05
0,97
0,72
0,77
0,67
(13,35)
1,92
1,83
1,70
0,66
0,48
(26,75)
2.
10
4,000,000
3,000,000
3,972,968
3,437,284
2,387,962
2,059,570
2,000,000
1,000,000
-
2009
2010
2011
2012
3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000
500,000
-
3,193,472
2,897,037
1,666,520
2009
2013
1,721,064
1,991,436
2,277,744
2,473,277
1,418,734
1,000,000
500,000
-
2009
2010
2011
2012
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-
2013
273,490
201,717
149,548
2009
2010
2011
2012
25.00
20.00
23.75
22.25
19.37
2011
2012
2013
619,586
531,275
418,388
291,712
2009
140,000
120,000
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
-
341,771
2010
2011
2012
120,108
2013
105,325
70,070
2009
2013
128,361
86,937
CAR (prosentase)
30.00
2010
165,222
1,939,925
3,168,931
2010
2011
2012
2013
ROA (prosentase)
24.52
5.00
3.89
4.00
18.92
3.00
15.00
3.88
3.41
3.52
2012
2013
2.34
2.00
10.00
1.00
5.00
-
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
ROE (prosentase)
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
30.78
30.89
100.00
29.88
25.31
88.72
85.13
80.00
18.29
68.74
71.88
2011
2012
77.45
60.00
40.00
20.00
-
2009
2010
2011
2012
2009
2013
2010
2013
NIM (prosentase)
14.00
12.00
10.00
8.00
6.00
4.00
2.00
-
11.65
9.98
2009
8.79
2010
2011
7.67
8.23
2012
2013
BOPO (prosentase)
72.00
70.00
69.83
68.47
1.50
68.00
66.00
1.82
64.24
64.00
64.63
1.18
1.00
0.81
0.84
0.81
2011
2012
2013
63.31
0.50
62.00
60.00
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
I. INFORMASI UMUM
A.
Sejarah Perusahaan
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah semula berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), didirikan pada tanggal 28 Oktober 1961 dengan Akta
Notaris Njoo Sio Liep Nomor 24 dengan nama PT. BPD Kalimantan Tengah.
Dalam akta pendirian tersebut PT BPD Kalimantan Tengah menjalankan usaha
bank di Provinsi Kalimantan Tengah, berkedudukan di ibukota Provinsi
Kalimantan Tengah di Palangka Raya. Selanjutnya berdasarkan izin usaha
Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor BUM 9-1-3/II tanggal 22 Januari
1962 dengan modal dasar ditetapkan Rp 10 juta, jumlah modal setor sebesar Rp
2.660 ribu terdiri dari Rp 2.500 ribu saham Pemda Tingkat I Kalimantan Tengah
dan Rp 160 ribu saham swasta.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 tahun 1962 tentang ketentuanketentuan pokok Bank Pembangunan Daerah yang menetapkan antara lain
bahwa Bank Pembangunan Daerah harus didirikan dengan Peraturan Daerah
(Perda), maka Pemerintah Daerah Tingkat I Kalimantan Tengah menetapkan
Peraturan Daerah Nomor 2/DPRD-GR/64, kemudian
Peraturan
Daerah
Nomor
5/DPRD-GR/64
tanggal 3 September 1964 yang disahkan oleh
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan nomor Des
9/4/9-18 tanggal 2 Maret 1965 menjadi Bank Pembangunan Daerah Kalimantan
Tengah yang sebagian sahamnya dimiliki swasta.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 14 tahun 1967 tentang Pokokpokok Perbankan menyebabkan Peraturan Daerah tersebut perlu disesuaikan
kembali, dengan menetapkan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1976 jo Nomor
19 tahun 1978 jo Nomor 18 tahun 1981, yang disahkan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia Nomor 973.97-42-1277 tanggal 30 September 1982.
Pada tahun 1981 semua saham milik swasta dibeli oleh pemerintah sehingga
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sepenuhnya menjadi milik
Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah. Sesuai perkembangannya berdasarkan
Perda Nomor 8 tahun 1992 yang disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor 584-42-420 tanggal 23 Maret 1993,
menetapkan Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah sebagai Bank
Umum dengan modal dasar Rp 15 miliar.
Perda tersebut diubah dengan Perda Nomor 1 tahun 1997 yang disahkan
Menteri Dalam Negeri dengan Surat Keputusan Nomor 584.42-1240 tanggal
21 November 1997 menetapkan bahwa modal dasar Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Tengah ditingkatkan menjadi Rp 50 miliar.
Selanjutnya dengan Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 1999 tanggal 17 Juli
1999 menetapkan perubahan bentuk badan hukum Bank dari Perusahaan
Daerah (PD) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah menjadi Perseroan
Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan sebutan
PT. Bank Pembangunan Kalteng dengan modal dasar ditingkatkan menjadi Rp.
60 miliar yang merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, yakni dimiliki oleh
Pemda Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemda Kota dan Kabupaten se
Kalimantan Tengah. Tindak lanjut dari perubahan bentuk Badan Hukum
4
B.
Arti Logo
C.
Misi
Motto
: Membantu
dan
mendorong
pertumbuhan
perekonomian dan pembangunan daerah di segala
bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan
daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
:
Tabel 2
JARINGAN KANTOR BANK KALTENG TAHUN 2013
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
Nama Kantor
Kantor Pusat
Cabang Utama Palangka Raya
Cabang Buntok
Cabang Sampit
Cabang Pangkalan Bun
Cabang Muara Teweh
Cabang Kuala Kapuas
Cabang Kasongan
Cabang Tamiang Layang
Cabang Puruk Cahu
Cabang Sukamara
Cabang Kuala Kurun
Cabang Pulang Pisau
Cabang Nanga Bulik
Cabang Kuala Pembuang
Cabang Pembantu Pasar Baru
Cabang Pembantu Pasar Kahayan
Cabang Pembantu Tumbang Samba
Cabang Pembantu Ampah
Cabang Pembantu Pembuang Hulu
Cabang Pembantu Pegatan
Cabang Pembantu Pujon
Cabang Pembantu Karang Mulya
Cabang Pembantu Parenggean
Cabang Pembantu Tumbang Jutuh
Cabang Pembantu Simpang Sebabi
Cabang Pembantu Kotawaringin Lama
Cabang Pembantu Bahaur
Cabang Pembantu Patas
Kantor Kas Tewah
Kantor Kas Kumai
Kantor Kas Tangkiling
Kantor Kas Samsat Palangka Raya
Kantor Kas Kantor Walikota Kota P. Raya
Kantor Kas RSUD dr. Doris Sylvanus P. Raya
Lokasi
Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya
Jl. RTA Milono No.12 Palangka Raya
Jl. Pelita Raya No. 43 Buntok
Jl. Ahmad Yani No. 7 Sampit
Jl. Diponegoro No. 42 Pangkalan Bun
Jl. Yetro Sinseng No. 75 Muara Teweh
Jl. Tambun Bungai No. 08 Kuala Kapuas
Jl. Revolusi Kasongan
Jl. A.Yani No.16 Tamiang Layang
Jl. Jend. Sudirman, Puruk Cahu
Jl. Cilik Riwut, Sukamara
Jl. Brigjen. Katamso, Kuala Kurun
Jl. Panunjung Tarung, Pulang Pisau
Jl. Selampin Komp. Perkantoran Bukit Hibul
Jl. Ahmad Yani, Kuala Pembuang 2
Jl. Halmahera No. 1 Palangka Raya
Jl. Tjilik Riwut Km. 2 Palangka Raya
Jl. Tjilik Riwut No. 34 Tumbang Samba
Jl. Kapten R. Susilo No. 16 Ampah
Jl. Bakri Entong Pembuang Hulu
Jl. A. Yani No. 25 Pegatan
Jl. Damang Rahu No. 23 Pujon
Jl. A. Yani Km. 66, Komp. Pasar Karang Mulya.
11
No.
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
Nama Kantor
UPK RSUD Sultan Imanuddin
UPK Sangkurun
ATM-Cabang Utama
ATM-Cabang Utama
ATM-Cabang Utama
ATM-Cabang Utama
ATM-Bandara Cilik Riwut
ATM-Komplek Kantor Gubernur Prov. Kalteng
Lokasi
Jl. Sultan Syahrir No. 89 Pangkalan Bun
Jl. Sangkurun No. 49, Kuala Kurun
Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya
Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya
Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya
Jl.RTA.Milono No.12, Palangka Raya
Bandara Cilik Riwut, Palangka Raya
Jl. G. Obos No. 01 Palangka Raya
Jl. G. Obos No. 01 Palangka Raya
12
E.
1. Dewan Komisaris :
3
1. Drs. Andris P. Nandjan
Komisaris Utama
1
2. Drs. H. Noordimansyah
Komisaris Independen
2
3. Prof. DR. Ahim S. Rusan
Komisaris Independen
13
2.
Direksi :
1.
2.
14
Drs. H. Noordimansyah
Lahir di Puruk Cahu tanggal 22 Desember 1945. Mendapat gelar Sarjana dari STIENAS pada
tahun 1990, membina karir di BNI 1946 sejak tahun 1966 s/d awal tahun 2000. Dalam
perjalanan karir di BNI 1946 pernah menjabat sebagai Pemimpin BNI Cabang Barabai, Cabang
Palangka Raya dan Cabang Banjar Masin, serta Pemimpin Kelompok Penunjang Bisnis Kantor
Wilayah 09.. Pendidikan dan sklill yang pernah diikuti diantaranya Budgeting BNI 1980,
Presentasi & Evaluasi Stelsel BNI 1987, Leadership Sklill BNI 1990, Latihan Pengawas Keuangan
Negara, LPN & UPKP 1994, Pelatihan GKM BNI Wilayah 09 1996, Pelatihan Untuk Pelatih
LAN/STIA Jakarta 1996 dan berbagai macam pendidikan dan pelatihan lainnya baik pada
waktu aktif di BNI (37 kali) maupun selama aktif di PT. Bank Pembangunan Kalteng (sampai
dengan November 2012 sebanyak 54 kali. Telah berhasil mengikuti Program eksekutif
Sertifikasi Manajemen Risiko Tahun 2004 di Amsterdam Belanda, dan telah 7 (tujuh) kali
mengikuti Program Penyegaran Sertifikasi Manajemen Risiko yaitu pada tahun 2006, 2008,
2009, 2011 dan 2012. Penghargaan yang diterima dari Direksi Bank BNI adalah Penghargaan
Masa Bhakti 20 tahun, 25 tahun dan 30 tahun serta Penghargaan Kesetiaan dan Pengabdian
atas Dharma Bakti dengan masa kerja 33 tahun 5 bulan cf. SK Direksi Bank BNI No :
KP/199/DIR/R tanggal 10 Mei 2000. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Kalteng
sejak tahun 2001-2005 dan sebagai Anggota Dewan Komisaris periode 2005-2009 dan
berlanjut sebagai Komisaris Independen Periode 2009-2013.
15
Soepangat Ngaseri
Lahir di Malang tanggal 9 September 1955. Mendapat gelar Sarjana dari STIE Palangka Raya pada tahun
1994 Jurusan Manajemen. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Kursus
Pengawas, LPPI Jakarta 1983, Kursus Pemimpin Cabang, LPPI Jakarta 1985, General Management, Accounting
System & Management Information System Supoyo Consultant Surabaya 1985, Bank Planing, IBI Jakarta
1993, Manajemen Kredit Bermasalah IBI Jakarta 1997, dan Pelatihan Pengembangan Efektifitas Pribadi dan
Peningkatan Team Building, BPA Bandung 1998, Restrukturisasi Kresit IBI Jakarta 1999 dan Sertifikasi
Eksekutif Manajemen Risiko Tahun 2006 dan program penyegarannya tahun 2012. Meniti karir di Bank
Kalteng sejak tahun 1976 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Wakil Kasi Akuntansi,
Kepala Kantor Kas Daerah Kapuas, Kabag Dana dan Kas, Kabag Perencanaan, Kabag Kredit, Pemimpin Cabang
Buntok tahun 1999 dan Pemimpin Cabang Kuala Kapuas tahun 2001-2005 dan menjabat sebagai Direktur
Pemasaran periode 2005-2009 dan sekarang menjabat Direktur Umum periode 2009-2013.
Charli Taman
Lahir di Tewang Darayu (Katingan), 6 Juni 1957. Mendapat gelar Sarjana dari Universitas Palangka Raya pada
tahun 1986 Jurusan Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah
diikuti antara lain Account Officer tahun 1988, Leadership & Staff Development tahun 1992, Akuntansi Bank
tahun 1994, Pemimpin Cabang tahun 1999, A New Perspective On Branch Management tahun 2000, Sertifikasi
Manajemen Risiko Tingkat I, Tingkat II, Tingkat III dan Tingkat IV. Meniti karir di Bank Kalteng sejak tahun
1983 dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Kepala Bagian Kredit II, Kepala Bagian Adm &
Laporan Kredit, Kepala Bagian Bangdiklat, Kepala Bagian Akuntansi, Kepala Bagian Dana & Pasar Modal,
Pemimpin Bank Kalteng Cabang Sampit tahun 1998, Pemimpin Bank Kalteng Cabang Pangkalan Bun tahun
2003, Pemimpin Divisi Perkreditan tahun 2009, Ketua Dewan Pengawas PD. BPR Marunting Sejahtera
Pangkalan Bun, 2009 dan sekarang menjabat Direktur Pemasaran Periode 2009-2013.
Yesaya I. Minun
Lahir di Tewah, 25 Maret 1955. Mendapat gelar Sarjana dari Universitas Palangka Raya tahun 1986 Jurusan
Studi Manajemen. Pendidikan dan pengembangan skill yang pernah diikuti antara lain Pendidikan dan
Latihan Intern Bank Kalteng, Manajer Line Pertama, Akuntansi dan Sistem Laporan, Pelatihan Restrukturisasi
Kredit, Pelatihan Penyusunan Bisnis Plan, Program Sertifikasi Risiko & Regulasi Perbankan Indonesia Level 1,
Kursus Pemimpin Cabang Angkatan ke 87, Kepemimpinan Pegawai BPD, Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat
I, Tingkat II, Tingkat III dan Tingkat IV, Workshop Implementasi PSAK 50 & PSAK 55 (Revisi 2006) dan
Pelatihan Based Human Resource Management In Building. Meniti karir di Bank Kalteng sejak tahun 1981
dan pernah menduduki berbagai posisi tugas diantaranya Kasi Keuangan, Pemimpin Cabang Pembantu Kuala
Kurun, Pemimpin Cabang Muara Teweh, Kepala Bagian Riset Biro Perencanaan, Pjs Pemimpin Cabang
Pangkalan Bun, Kepala Sub Perencanaan Divisi Perencanaan, Pemimpin Cabang Buntok, Pemimpin Cabang
Kuala Kapuas, Pemimpin Divisi Perkreditan, Pemimpin Divisi SDM & Umum dan sekarang menjabat Direktur
Kepatuhan periode 2009-2013.
16
3.
Pemimpin Divisi :
1. Divisi Perencanaan & Pengembangan
2. Divisi Treasury
3. Divisi Perkreditan
4. Divisi SDM dan Umum
5. Divisi Teknologi Informasi & Akuntansi
6. Divisi Kepatuhan
7. Divisi Pengawasan Intern
:
:
:
:
:
:
:
Pemimpin Kelompok :
1. Kelompok Manajemen Risiko
Pemimpin Cabang :
1. Cabang Utama Palangka Raya
2. Cabang Buntok
3. Cabang Sampit
4. Cabang Pangkalan Bun
5. Cabang Muara Teweh
6. Cabang Kuala Kapuas
7. Cabang Kasongan
8. Cabang Tamiang Layang
9. Cabang Puruk Cahu
10. Cabang Sukamara
11. Cabang Kuala Kurun
12. Cabang Pulang Pisau
13. Cabang Nanga Bulik
14. Cabang Kuala Pembuang
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Michael P. Langkah, SE
I Made Danu, SE
Yosapatasi, SE
Hamsaruddin, SE
Drs. Yedija Soeling
Ebianus T. Embang, SE
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Yobhans A. Guan,SE
Tawang S. Runuk, SE. MM
Siyin D. Rangka, SE
Agustina Lianie,SH
Nahan V. Suhud
Empas S. Umar,SE
Ester Siwuh, SE
Fransiscus X. Martho, SE
Slamet,SH
Soleman Hukubun,SE
Sriyanto, S.Hut
Meishias N. Koetin, SE
Tajudinnor Asra,S.Hut
Redatuh Samad,SE
:
:
:
:
:
:
Masjuaini, SE
Dra. Samsiah Nelly, MM
Sarifudin W. Daron, SE
Tuah F. Assau, SE
Diksen, S. Sos
Oberlin STPH Naung, BcKN
John Rolly, SE
Drs Mikhael Landang
Koprens Benung, SE
Ahmad Guniardi , SP
Subandi S Musan, S.Pd
Surya M Tusi, SE
Yulianson, SE
Yussua Adelbert Busel,SE
17
18
F.
No.
(1)
1
2
3
4
TINGKAT
PENDIDIKAN
(2)
s.d Diploma 2
D-3
S-1
S-2
TOTAL
2009
2010
2011
2012
2013
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
182
52
227
12
473
186
41
274
13
514
173
34
290
13
510
181
32
378
18
609
175
27
371
21
594
(orang)
PERTUMBUHAN
Orang
%
(8)=(7-6) (9)=(8:6)
(6)
(3,47)
(5)
(14,71)
(7)
(2,41)
3
23,08
(15)
(2,94)
Dari jumlah pegawai per 31 Desember 2013 sebanyak 594 orang tersebut
terdiri dari :
19
2009
2010
2011
2012
2013
P E RT UMBUHAN
Ora ng
Teknis Perbankan
173
339
406
603
771
168
27,86
Manajerial
153
194
227
232
164
(68)
(29,31)
Profesional
46
62
238
264
331
67
25,38
372
595
871
1.099
1.266
167
15,20
Jum l a h
G.
Perbankan
Kalteng
2013
23.309.877
16.024.153
3.515.873
8.913.330
3.594.950
24.466.013
215
Sumber data : Statistik Ekonomi Keuangan Daerah Kalimantan Tengah, Januari 2014
H.
Strategi Utama
1.
3.
4.
22
6.
7.
23
9.
I.
Kebijakan Manajemen
Dalam rangka mengantisipasi kondisi ekonomi pada tahun 2013, ditempuh
beberapa kebijakan antara lain sebagai berikut :
1. Kebijakan 1 (Pertama) tahun 2013 dalam meningkatkan Kuantitas, Kualitas
serta Kompetensi SDM melalui program kegiatan dan sasaran sebagai
berikut :
a. Melakukan rekrut pegawai baru dengan sistem kontrak diutamakan
untuk tenaga analis kredit produktif disamping tenaga lainnya sesuai
kebutuhan bank.
b. Melakukan Pendidikan dan pelatihan intern dan ekstern;
c. Memberlakukan standarisasi wajib memiliki sertifikasi manajemen risiko
sesuai tingkat Jabatan;
24
25
26
J.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
K.
Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan bank adalah sikap dan perilaku para pegawai dalam
mencapai visi dan misinya. Sikap dan perilaku tersebut merupakan pencerminan
dari nilai-nilai, dan norma-norma yang ada di lingkungan bank.
Penjabaran lebih lanjut atas pilar utama atau Pernyataan Budaya Perusahaan
Bank Kalteng yaitu Mitra Terpercaya Meraih Sukses sebagai acuan pokok
bagaimana perilaku semua pejabat dan pegawai dalam Bank Kalteng dalam
mengelola bisnisnya. Sehingga dapat memiliki hal-hal sebagai berikut :
27
1.
2.
3.
Manajemen Bank bertekad untuk menerapkan Intisari dari Butir Perilaku Budaya
Perusahaan yaitu :
1.
Bekerja keras dengan penuh tanggung jawab, jujur dan berdisiplin sebagai
wujud dari keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Bersikap sebagai pemasar bagi Bank dan produk-produknya.
3. Bekerja sebagai wirausahawan, inovatif, kreatif, dinamis dan proaktif.
4. Memelihara semangat kerja yang didasari kebersamaan.
5. Memberikan layanan secara cepat, teliti (akurat) dan ramah
6. Memperluas wawasan, pengetahuan dan keterampilan demi kemajuan
Bank.
7. Peduli terhadap masalah yang muncul dan menyelesaikannya secara tepat
dan cepat.
8. Bersikap tertib, selalu tampil rapi, tepat waktu, tepat janji dan menjunjung
tinggi etika pergaulan.
9. Berfikir, bersikap, dan bekerja secara profesional yang didasari penguasaan
dan sesuai sistem dan prosedur yang berlaku.
10. Bersikap terbuka, rasa kebersamaan, toleran, dan menjaga keharmonisan
antar sesama pegawai.
28
A.
PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 dan PBI NO. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan
atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No.
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, maka dalam rangka meningkatkan kinerja Bank
guna melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika
yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan pelaksanaan Good
Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin kompleknya
Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek
Good Corporate Governance oleh perbankan.
Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam
memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. Bank Kalteng
sebagai Bank milik daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat
Kalimantan Tengah menyadari pentingnya Tata Kelola Perusahaan yang Baik
(Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan usaha serta
memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders yang memiliki kepentingan
secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha Bank. Untuk
mengimplementasikan GCG secara menyeluruh dan berkesinambungan di
dalam organisasi perusahaan, Bank Kalteng berusaha menjalankan seluruh
praktik-praktik GCG berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangundangannya yang ada. Maka oleh sebab itu Dewan Komisaris wajib
memastikan terselenggaranya pelaksanaan Good Corporate Governance dalam
setiap kegiatan usah Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi (Pasal
9 ayat (1) PBI NO. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006).
Komitmen yang tinggi dari Pengurus (Dewan Komisaris & Direksi) serta seluruh
karyawan Bank Kalteng merupakan modal utama Bank Kalteng untuk
mewujudkan sebuah organisasi yang transparan (transparency), akuntabel
(accountability), bertanggung jawab (responsibility), independen (independency)
dan wajar (fairness).
Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat, dengan
berbagai tantangan yang dihadapi, kedepannya Bank Kalteng harus secara
terus menerus melakukan tata kelola perbankan yang sehat dan tangguh agar
mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu
berkembang.
Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan kualitas
manajemen risiko dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate
governance), mutlak harus dilaksanakan oleh Bank.
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Kalteng berkomitmen dan berkeyakinan
bahwa penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang
tepat merupakan salah satu prasyarat mutlak dalam proses transformasi.
Penerapan prinsip GCG secara baik diharapkan akan meningkatkan
kepercayaan investor dan stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para
pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
29
:
:
:
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
Direktur Utama
Direktur Umum
Direktur Pemasaran
Direktur Kepatuhan
Direksi
Drs. Arthemas Edmond Assan, MM
Soepangat Ngaseri, SE
Drs. Charli Taman
Drs. Yesaya Itam Minun
30
31
32
terhadap
perkembangan
33
c)
Meneliti,
mempertimbangkan
dan
memberikan
masukan/koreksi serta menyetujui penyusunan pedoman dan
sistem kerja yang dibuat dan diusulkan oleh Direksi seperti
KYC, Pengembangan Jaringan, Produk Baru, Tarif, CSR dan
APU-PPT.
Terangkum dalam 13 (tiga belas) buah surat.
j)
Semester
I/2013
8
4
1
1
5
1
5
1
1
2
5
3
1
15
4
4
1
Semester
II/2013
5
1
2
14
4
1
1
6
1
2
4
3
2
-
Jumlah
13
5
1
3
19
1
5
1
1
4
2
6
1
6
1
5
1
19
7
6
1
35
No.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
Semester
I/2013
Semester
II/2013
Jumlah
40
29
69
1
12
2
9
8
1
9
6
-
1
21
2
15
8
1
10
17
1
1
2
1
1
2
13
35
10
1
3
28
23
3
17
58
13
1
3
45
5
4
9
7
5
2
272
3
5
7
6
168
8
4
14
14
11
2
440
37
Kedudukan dalam
Komite
Anggota Komite
Pemantau Risiko
Anggota Komite
Pemantau Risiko
40
Nama
3. Drs. Usil Uda, AK
4. Khristiano, SE
Kedudukan dalam
Komite
Anggota Komite
Audit
Anggota Komite
Audit
(Periode tanggal 1
Oktober 2012 s/d
Sekarang)
41
c)
Rapat
Intern
Komite
43
No.
Nama
No Jabatan
1.
2.
3.
Noordimansyah
Usil Uda
Kristiano
Ketua
Anggota
Anggota
Nama
Jabatan
1.
2.
3.
Ketua
Anggota
Anggota
Rapat Komite
Hadir
Jumlah
14
14
14
14
14
14
No.
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Rapat Komite
Hadir
Jumlah
12
12
11
11
12
12
7
7
44
45
Jabatan
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Hadir
4
4
4
Jumlah
4
4
4
Hadir
8
8
8
8
8
8
8
Jumlah
8
8
8
8
8
8
8
Nama
Andris P. Nandjan
Noordimansyah
Ahim S. Rusan
Arthemas E. Assan
Supangat Ngaseri
Charli Taman
Yesaya I. Minun
Jabatan
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Direktur Utama
Direktur Umum
Direktur Pemasaran
Direktur Kepatuhan
2. DIREKSI
Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi Direksi Bank Kalteng telah
sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi
ketentuan yang berlaku.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT. Bank Pembangunan Kalteng Nomor 2 tanggal 5 September 2009
tentang Pemilihan dan Penetapan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Bank Kalteng periode 2009-2013 yang dibuat oleh Ellys Nathalina, SH, MH,
Notaris di Palangka Raya, Sesuai Keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 28
46
Agustus 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 122 yang dibuat oleh Ellys
Nathalina, SH, MH Notaris di Palangka Raya yang menyetujui perpanjangan
Masa Jabatan Direksi dan Dewan Komisaris PT. Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Tengah periode tahun 2009-2013 sampai dengan terpilihnya
Pengurus yang baru, maka Susunan Direksi Bank Kalteng adalah sebagai
berikut :
Arthemas E. Assan
Soepangat Ngaseri
Charli Taman
Yesaya I. Minun
Nama
Arthemas E. Assan
Soepangat Ngaseri
Charli Taman
Yesaya I. Minun
Jabatan
Direktur Utama
Direktur Umum
Direktur Pemasaran
Direktur Kepatuhan
Hadir
48
48
47
42
Rapat
Jumlah
49
49
49
49
47
48
No
1.
2.
5.549
9.761
3
-
435
5.984
4
-
854
10.615
Jumlah Komisaris
3
-
Jumlah Direksi
4
-
e. Direktur Kepatuhan
Sesuai PBI No. 13/2/PBI/2011 yang berlaku bahwa Direktur yang
membawahkan Fungsi Kepatuhan wajib memenuhi persyaratan
independensi, dilarang merangkap jabatan Direktur Utama dan/atau
Wakil Direktur Utama dan dilarang membawahkan fungsi fungsi :
bisnis dan operasional, manajemen risiko yang melakukan pengambilan
keputusan pada kegiatan usaha Bank, treasury, keuangan dan
akuntansi, logistik dan pengadaan barang/jasa, teknologi informasi dan
audit intern.
49
50
Memantau tindak lanjut komitmen Bank atas hasil temuan Audit Ekstern
maupun Audit Intern dari masing-masing satuan kerja yang membidangi.
Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
51
c.
arsitektur teknis TI, struktur organisasi TI, aset TI, layanan TI dan infrastruktur
TI.
3. Audit SKAI, berdasarkan review yang KAP lakukan, praktek-praktek dan
prosedur-prosedur audit dari Divisi Pengawasan Intern (DPI) PT. Bank Kalteng
telah sesuai dengan ketentuan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank
(SPFAIB) pada beberapa aspek, sedangkan untuk beberapa hal tertentu KAP
membuat saran-saran agar pelaksanaannya lebih optimal.
E.
F.
dan
Risiko Kredit,
Risiko Pasar,
56
Risiko Likuiditas,
Risiko Operasional,
Risiko Hukum,
Risiko Reputasi,
Risiko Strategik dan
Risiko Kepatuhan.
Tw. I
Kredit
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Pasar
Low
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Hukum
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Strategik
Kepatuhan
Low to Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Reputasi
Low to Moderate
Low to Moderate
Low to Moderate
Moderate
Moderate
Moderate
Likuiditas
Operasional
KOMPOSIT
Tw. IV
Low to
Moderate
Low to
Moderate
Low to
Moderate
Moderate
Low to
Moderate
Moderate
Moderate
Low to
Moderate
Moderate
Peringkat
Komposit Risiko
Risiko Inhern
Kualitas
Manajemen Risiko
Risiko Kredit
Low to Moderate
Fair
Risiko Pasar
Low to Moderate
Satisfactory
Risiko Likuiditas
Low to Moderate
Fair
Moderate
Fair
Risiko Hukum
Low to Moderate
Fair
Risiko Stratejik
Moderate
Fair
Risiko Kepatuhan
Moderate
Fair
Low to Moderate
Fair
Moderate
Fair
Risiko Operasional
Risiko Reputasi
Peringkat Agregat
57
Pada prinsipnya dapat menyetujui isi dari draft RBBU Periode 2014
2016 (Penyesuaian) untuk segera disampaikan kepada Kepala Otoritas
Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Tengah.
Bahwa Keputusan Dewan Komisaris Nomor : 009/SK/Dekom/PT.BPKT/XI2013 tanggal 26 November 2013 perihal Persetujuan Atas Rencana
Bisnis Bank Umum (RBBU) PT. Bank Kalteng Periode 2014 2016,
substansinya tetap berlaku.
Direksi agar menyiapkan Laporan Kronologis terjadinya Uang Muka Pajak
Penghasilan Badan (PPh Pasal 23) Tahun Pajak 2007 serta pengenaan
Penagihan Pajak Bunga beserta dokumen pendukungnya, guna
disampaikan dan dilaporkan dalam pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun
Buku 2013 untuk mendapat penyelesaian lebih lanjut.
58
I.
J.
(RELATED
PARTY)
DAN
Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Bank Kalteng
selama tahun 2013.
No
Penyediaan Dana
1.
2.
Pihak terkait
Debitur Inti
Debitur
40
15
Jumlah
Jumlah (jutaan rupiah)
5.844
37.232
Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada Bank Kalteng selama tahun 2013.
Internal Fraud dalam
1 tahun
(1)
Total Fraud
Telah diselesaikan
Dalam proses
penyelesaian di
internal Bank
Belum diupayakan
penyelesaiannya
Telah ditindak
lanjuti melalui
proses hukum
2*
*) Merupakan kasus yang telah selesai dan mempunyai kekuatan hukum tetap
yaitu kasus pada Kantor Cabang Kuala Kurun (Perkara Pidana selisih Dana Kas
Daerah Kabupaten Gunung Mas) dan Kasus pada Kantor Cabang Sukamara
(Perkara Pidana penipuan transfer dana pada Kantor Cabang Sukamara).
P.
PERMASALAHAN HUKUM
Permasalahan Hukum adalah permasalahan Hukum Pidana, Perdata dan Pajak
yang dihadapi Bank Kalteng dalam beberapa tahun terakhir dan dapat
diselesaikan dalam tahun 2013 :
1. Perkara Pidana
a. Perkara Pidana fraud Kas Daerah Kabupaten Gunung Mas, telah selesai
dan telah mempunyai Kekuatan Hukum Tetap.
b. Perkara tindak pidana korupsi secara bersama-sama dengan Direktur PT.
Artha Ariestha Anthaloka Nomor : 310/Pid.Sus/2011/PN.PL.R tanggal 14
Desember 2011 telah selesai dan telah mempunyai Kekuatan Hukum
Tetap.
c.
2. Perkara Perdata
a. Perkara Perdata antara Bank Kalteng dengan PT. Surya Barokah, KUD
Sumber Indah dan KUD Rukun Mas telah memiliki Kekuatan Hukum
Tetap. Saat ini dalam proses persiapan eksekusi (anmaaning) oleh
Pengadilan Negeri Palangka Raya kepada pihak tereksekusi (PT. Surya
Barokah, KUD Sumber Indah dan KUD Rukun Mas). Namun, salah satu
pihak tereksekusi mengajukan Peninjauan Kembali (PK), maka
pelaksanaan eksekusi ditunda sampai Putusan Peninjauan Kembali terbit.
Walaupun, menurut Ketentuan Hukum Acara Perdata bahwa Peninjauan
Kembali tidak menghalangi eksekusi.
b. Perkara Perdata kasus Gugatan Perlawanan Pelaksanaan Lelang Eksekusi
karena Perbuatan Melawan Hukum dan Wanprestasi oleh H. Wardoyo
melalui kuasa hukumnya M.H. Priyo Oetomo, SH, MH dan Wahyudi
Pratiknyo, SH selaku penggugat dan PT. Bank Kalteng selaku turut
tergugat
IV/Turut
terlawan
IV
Perkara
Perdata
Nomor
60
Jumlah
Perdata
Pajak
TOTAL
Permasalahan Hukum
Q. BENTURAN KEPENTINGAN
Selama tahun 2013 tidak terdapat transaksi pada Bank Kalteng yang
mengandung benturan kepentingan.
Tabel Pengungkapan Benturan Kepentingan pada Bank Kalteng tahun buku 2013
No
Nama &
Jabatan
Pengambil
Keputusan
-
Nilai
Transaksi
(jutaan
rupiah)
-
Jenis
Transaksi
Keterangan *)
-
61
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
NILAI
BANTUAN (RP)
10.000.000.18.105.000,22.835.625,10.000.000,18.000.000,37.500.000,-
10.000.000,3.540.850,10.000.000,50.000.000,-
12.750.000,12.250.000,10.000.000,10.000.000,-
13.100.000,6.000.000,15.000.000,35.000.000,10. 900.000,25.500.000,-
28.629.500,-
20.000.000,2.500.000,-
62
NO
KETERANGAN
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
NILAI
BANTUAN (RP)
22.500.000,-
2.000.000,7.500.000,12.000.000,2.250.000,3.450.000,7.500.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,5.000.000,10.000.000,10.000.000,5.000.000,6.000.000,6.000.000,2.895.000,-
10.000.000,23.656.000,-
6.600.000,-
9.000.000,19.400.000,17.500.000,22.425.000,-
63
NO
48.
49.
50.
51
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
S.
KETERANGAN
NILAI
BANTUAN (RP)
10.000.000,27.050.000,-
Individual
64
4. Sarana Pendukung
Terus berupaya menambah kantor pelayanan termasuk pengadaan ATM di
daerah yang potensi ekonominya tinggi dan membuka kantor-kantor baru di
beberapa daerah/tempat yang dinilai potensial dalam upaya Bank
meningkatkan fungsi kantor dan pelayanannya kepada masyarakat.
Dari rencana penambahan dan pemindahan jaringan Kantor, ATM dan mobil
kas keliling dalam tahun 2013 sesuai RBBU 2013-2015 (Penyesuaian) sampai
dengan Triwulan IV/2013 telah dilaksanakan sebagai berikut :
a. Penambahan 6 (enam) unit ATM yaitu di Kasongan, Nanga Bulik, Pulang
Pisau, Kuala Pembuang, Ampah, dan Patas tanggal 22 April 2013
b. Pemindahan Alamat Kantor Kas Kumai tanggal 27 April 2013.
c. Penambahan 1 (satu) unit ATM yaitu di Kuala Kurun tanggal 18 Juli 2013
d. Pemindahan Alamat Kantor Kas dr. Doris Sylvanus Palangka Raya tanggal
22 Agustus 2013
e. Pemindahan alamat Unit Pelayanan Kas dr. Sultan Immanudin Pangkalan
Bun dilaksanakan tanggal 18 Nopember 2013.
Untuk penambahan ATM dan pemindahan alamat Kantor Kas sebagaimanan
diatas telah dilaporkan pula melalui sistem Laporan Kantor Pusat Bank Umum
(LKPBU) secara online sesuai ketentuan yang berlaku.
5. Teknologi Informasi
Menjadikan teknologi informasi sebagai salah satu faktor enabler utama
yang dapat diandalkan Bank Kalteng dalam memenangi persaingan
merupakan salah satu tujuan kedepan Bank Kalteng yang dalam
pelaksanaannya dikelola oleh Divisi Teknologi Informasi dan Akuntansi. Oleh
sebab itu pengembangan teknologi informasi menjadi prioritas dan
keunggulan strategis bagi industri perbankan mengingat tingkat persaingan
perbankan yang semakin ketat.
Upaya pengembangan teknologi informasi Bank Kalteng telah disusun dalam
Rencana Strategis Teknologi Informasi Periode 2011-2014 sesuai Surat
Keputusan Direksi Nomor : DTI.14/SK-0016/II.10 tanggal 12 Pebruari 2011
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku yaitu Peraturan
Bank Indonesia Nomor : 9/15/PBI/2007 tanggal 30 November 2007 dan Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor : 9/30/DPNP tanggal Penerapan Manajemen
Risiko Dalam Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Bank Umum.
6. Jenis Produk dan Jasa Yang Ditawarkan:
Bank Kalteng menyediakan berbagai produk dan jasa maupun fasilitas
kemudahan lain untuk memenuhi kebutuhan nasabahnya, antara lain
beberapa produk Tabungan yaitu TAHETA dan SIMPEDA serta TabunganKu,
Giro, Simpanan Berjangka/Deposito serta berbagai jenis produk pembiayaan
seperti :
Kredit Program (Mitra kerjasama Pemkab/Pemkot dan Pemprov. Kalteng,
KUR, SUP-005, UMKM dan KPR)
Kredit bagi Usaha Kecil dan Koperasi
Kredit ketahanan Pangan (KKP) Non Padi dan Palawija.
Kredit sindikasi dalam rangka pembiayaan proyek-proyek besar.
Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja
66
GIRO
2009
- Pihak Berelasi
- Pihak Ketiga
Total
2010
2011
2012
2013
2) Tabungan
Tabungan tahun 2013 sebesar Rp 1.024.502 juta, naik Rp 62.159
juta atau 6,46% dibanding tahun 2012 sebesar Rp 962.343 juta.
Semenjak tahun 2010 lalu, penambahan produk tabungan baru yaitu
TabunganKu yaitu tabungan dengan persyaratan mudah dan
ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia
guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, sehingga bila dibedakan berdasarkan jenis
tabungan terdiri dari :
Tabel : 7
PERKEMBANGAN POSISI TABUNGAN BERDASARKAN JENIS
(Jutaan Rupiah)
TABUNGAN
- SIMPEDA
- TAHETA
- TabunganKu
Total
2009
2010
2011
2012
2013
348.202
349.845
698.047
370.036
371.938
4.975
746.949
430.180
457.368
11.199
898.747
438.991
458.050
510.639
543.531
12.713
22.921
962.343 1.024.502
Naik (Turun)
Rp
%
19.059
4,34
32.893
6,44
10.208
80,29
62.159
6,46
67
53.05%
SIMPEDA
TAHETA
TabunganKu
Tabel : 8
PERKEMBANGAN POSISI TABUNGAN
BERDASARKAN PIHAK BERELASI DAN PIHAK KETIGA
(Jutaan Rupiah)
TABUNGAN
- Pihak Berelasi
- Pihak Ketiga
Total
3)
2009
2010
2011
2012
2013
5.829
692.218
698.047
7.609
739.341
746.949
274
898.473
898.747
7.210
12.797
955.133
1.011.706
962.343 1.024.502
Naik (Turun)
Rp
%
5.586
77,47
56.573
5,92
62.159
6,46
(Jutaan Rupiah)
DEPOSITO
- Pihak Berelasi
- Pihak Ketiga
Total
2009
2010
2011
2012
2013
990
84.227
85.217
2.175
111.470
113.645
190
155.911
156.101
3.569
194.317
197.886
9.745
215.926
225.671
Naik (Turun)
Rp
%
6.176
173,05
21.609
11,12
27.785
14,04
Tabel : 10
TINGKAT SUKU BUNGA DANA YANG BERLAKU TAHUN 2013
-
Jenis Dana
Giro
Deposito :
- 1 bulan
- 3 bulan
- 6 bulan
- 12 bulan
- 24 bulan
Deposito On Call (DOC)
Tabungan :
- SIMPEDA/TAHETA
- TabunganKu
Suku Bunga
Bunga Berjenjang 0% - 2,50% p.a.
5,75% - 7,25% p.a.
5,75% - 7,25% p.a.
5,75% - 7,25% p.a.
5,75% - 7,25% p.a.
5,75% - 7,25% p.a.
3,75% - 4,50% per tahun
Bunga Berjenjang 0% - 3,75% p.a.
Bunga Berjenjang 0% - 1,00% p.a.
68
2. Penggunaan Dana
a. Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia tahun 2013 sebesar Rp 593.579 juta, turun
47,79% atau sebesar Rp 543.427 juta dibanding tahun 2012 sebesar Rp
1.137.006 juta.
b. Giro pada Bank Lain
Giro pada Bank Lain tahun 2013 sebesar Rp 102.868 juta, yang terdiri dari
Giro pada Bank Pemerintah sebesar Rp 102.666 juta dan Giro pada Bank
Swasta Rp 202 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp 89.274 juta atau
656,69% dibanding tahun 2012 sebesar Rp 13.594 juta.
c. Penempatan pada Bank Lain & Surat Berharga
Untuk memproduktifkan Dana Pihak Ketiga yang untuk sementara belum
tersalurkan di sektor kredit, maka dana diarahkan ke Penempatan pada
antar Bank lain dan pembelian Surat-Surat Berharga yang dinilai aman dan
menguntungkan serta ditempatkan dalam jangka waktu pendek dalam
bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia, inter call money, deposito on
call dan lain-lain.
Pada tahun 2013, penempatan dana pada Bank lain dan pembelian Suratsurat Berharga mencapai Rp 440.000 juta atau naik sebesar Rp 265.000
juta atau 151,43% dibanding tahun 2012 sebesar Rp 175.000 juta.
d. Kredit yang diberikan
Kredit yang diberikan pada tahun 2013 mencapai Rp 2.473.277 juta, naik
sebesar Rp 195.533 juta atau 8,58% dari tahun 2012 sebesar Rp
2.277.744 juta.
Kredit direstrukturisasi posisi per Desember 2012 dan per Desember 2013
adalah nihil, sedangkan untuk kredit properti posisi per Desember 2012
adalah 1.222 juta, posisi per Desember 2013 sebesar Rp 44.649 ribu atau
mengalami kenaikan yang significan sebesar 3.553,76%.
Total Cadangan Kerugian CKPN aset keuangan atas aset produktif untuk
tahun 2013 tercatat sebesar Rp 14.421 juta jika dibandingkan dengan
Total PPA yang wajib dibentuk atas aset produktif sebesar Rp 48.105 juta
dengan rasio sebesar 29,98%. Dalam tahun 2013 dan 2013, aktiva bank
yang dijaminkan, transaksi spot dan transaksi derivatif adalah nihil.
69
Tabel : 11
PERKEMBANGAN POSISI KREDIT & PPAP/CKPN DARI TAHUN 2009 2013
(jutaan rupiah)
Uraian
2009
2010
(1)
(2)
(3)
1. Distribusi Kredit Berdasarkan Jenis
- Kredit Investasi
7.167
12.343
- Kredit Modal Kerja
39.404
77.014
- Kredit Lainnya
1.372.163 1.631.707
2. Distribusi Kredit Berdasarkan Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga
- Pihak Berelasi
23.504
32.110
- Pihak Ketiga
1.395.230 1.688.954
3. Distribusi Kredit Berdasarkan kepada Debitur UMKM dan Debitur Bukan UMKM
- Pihak UMKM
13.761
58.348
- Pihak Bukan UMKM
1.404.973 1.662.716
4. Kredit Properti
5. Penyisihan Kerugian (PPAP/CKPN)
33.678
36.418
6. Total PPAP yang wajib dibentuk
36.920
36.322
7. Rasio CKPN terhadap PPAP yang wajib dibentuk
91,22%
100,26%
2011
2012
2013
(4)
(5)
(6)
(7)=(6-5):5)
19.855
77.068
1.894.512
30.810
91.179
2.155.755
47.237
106.962
2.319.079
53,32
17,31
7,58
4.212
1.987.224
13.435
2.264.309
13.435
2.459.842
0,00
8,64
66.372
1.925.064
37.940
37.940
100,00%
94.836
2.182.908
1.222
16.165
41.818
38,66%
137.835
2.335.442
44.649
14.421
48.105
29,98%
45,34
6,99
3.553,76
(10,79)
15,03
(22,45)
Tabel : 12
Tingkat Suku Bunga Kredit Yang Berlaku Tahun 2013
No.
Jenis Kredit
Suku Bunga
Keterangan
1.
2.
13,5%
Floating
13,5%
13,5%
Flat
Sliding
13.5%
13.5%
12%
Sliding
Sliding
Sliding
15,5%
12%
13%
12%
Menyesuaikan dengan
ketentuan Pemerintah/PKS
Sesuai ketentuan sindikasi
8%
Anuited
Sliding
Anuited Tahunan
Floating
Sliding
Floating sesuai sindikasi
Anuited
21%
Floating
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Kredit Sindikasi
Kredit untuk Pegawai dan Pengurus
Bank Kalteng
KUR
- Mikro
e. Penyertaan
PT. Sarana Kalteng Ventura merupakan Lembaga Pembiayaan yang
bergerak dibidang Modal Ventura, melakukan operasional sejak tahun
1997 dengan surat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia
Nomor : 207/KMK.017/1997 tanggal 6 Mei 1997.
Penyertaan Bank Kalteng pada PT. Sarana Kalteng Ventura per 31
Desember 2013 adalah sebesar Rp 500 juta, tidak mengalami perubahan
dari tahun 2012 dan diklasifikasikan sebagai lancar dengan prosentase
kepemilikan sebesar 8,13%.
70
(1)
Total Asset
Modal + Cadangan
Penghimpunan Dana
Giro
Tabungan
Deposito
Pinjaman Yang Diterima
Dana lainnya
Jumlah
Penggunaan Dana
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank lain
Penempatan dan Surat Berharga
Kredit yang diberikan
Penyertaan
Akt Tetap & Inventaris
Jumlah
(2)
2.059.570
221.643
(3)
2.387.962
254.834
(4)
3.437.284
313.063
(5)
3.941.086
411.167
(7)=(6-5):5)
(6)
3.972.968
0,81
491.225
19,47
883.257
698.047
85.217
20.095
54.162
1.740.777
1.079.331
746.949
113.645
20.093
65.996
2.026.014
1.842.189
898.747
156.101
20.091
86.161
3.003.289
2.008.702
962.343
197.886
20.089
205.399
3.394.419
1.943.299
1.024.502
225.671
20.560
104.090
3.318.122
(3,26)
6,46
14,04
2,35
(49,32)
(2,25)
174.432
4.724
260.000
1.418.734
500
83.999
1.942.389
279.677
10.465
119.000
1.721.064
500
103.648
2.234.353
417.967
3.756
790.000
1.991.436
500
114.457
3.318.115
1.137.006
13.594
175.000
2.277.744
500
120.547
3.724.391
593.579
102.868
440.000
2.473.277
500
132.662
3.742.885
(47,79)
656,69
151,43
8,58
0,00
10,05
0,50
71
6
7
B
1
2
3
4
Uraian
(1)
AKTIVA PRODUKTIF
Giro pada Bank lain
Penempatan Antar Bank
Surat Berharga
Penyertaan
Kredit yang diberikan :
- Lancar
- Dalam Perhatian Khusus
- Kurang Lancar
- Diragukan
- Macet
Garansi Bank
Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik
TOTAL AKTIVA PRODUKTIF
AKTIVA NON PRODUKTIF
AYDA
Properti terbengkalai
RAK
Suspensi Account
TOTAL AKTIVA NON PRODUKTIF
2009
(2)
2010
(3)
2011
(4)
2012
(5)
2013
(6)
%
(7)=(6-5)/5
4.724
145.000
115.000
500
10.465
110.000
9.000
500
3.756
240.000
550.000
500
13.594
175.000
500
102.868
440.000
500
656,69
(27,08)
#DIV/0!
-
1.392.932
7.026
531
898
17.347
180.289
13.273
1.877.520
1.692.989
8.850
1.363
655
17.207
136.880
11.219
1.999.129
1.952.683
22.710
942
814
14.287
76.891
7.882
2.870.464
2.246.445
12.225
1.215
2.379
15.481
72.180
9.672
2.548.690
2.433.463
19.691
1.856
2.386
15.881
61.308
45.414
3.123.367
8,33
61,07
52,84
0,31
2,58
(15,06)
369,52
22,55
2.636
2.636
1.880.156
1,82
2.215
2.215
2.001.344
1,18
1.451
1.451
2.871.915
0,81
2.548.690
0,84
3.123.367
0,81
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
#DIV/0!
22,55
(2,84)
1,41
0,15
0,06
0,22
0,23
2,26
72
C. PERMODALAN
1. Modal Setor
Memperhatikan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tanggal 27
Desember 2012 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor berdasarkan
Modal Inti Bank, maka sebagaimana tertuang dalam Akta Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT. Bank Kalteng Nomor : 06 tanggal
17 Mei 2013 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah, yang dibuat oleh Ellys
Nathalina, SH. MH., telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya
Modal Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dari Rp. 500
milyar menjadi Rp. 1 triliun dan telah mendapat persetujuan dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU35100.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013.
Sampai sekarang, Pemegang Saham Bank Kalteng adalah Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah dan semua Pemerintah Kabupaten/Kota se Kalimantan
Tengah. Adapun Lambang Daerah masing-masing Pemerintah Daerah tersebut
adalah sebagai berikut :
PROVINSI
KALIMANTAN
TENGAH
KABUPATEN
KOTAWARINGIN
BARAT
KABUPATEN BARITO
UTARA
KABUPATEN
SUKAMARA
KABUPATEN
KOTAWARINGIN
TIMUR
KABUPATEN
KATINGAN
KABUPATEN BARITO
SELATAN
KABUPATEN BARITO
TIMUR
KABUPATEN
GUNUNG MAS
KABUPATEN
LAMANDAU
KABUPATEN KAPUAS
KABUPATEN
SERUYAN
KABUPATEN
MURUNG RAYA
KABUPATEN
PULANG PISAU
KOTA PALANGKA
RAYA
73
Modal Setor Bank Kalteng per 31 Desember 2013 mencapai Rp 323.521 juta,
yang berarti naik Rp 50.031 juta atau 18,29% dari jumlah Modal Setor tahun
2012 sebesar Rp 273.490 juta. Adapun perincian modal setor tahun 2011 dan
tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Tabel : 15
KOMPOSISI MODAL SETOR
(dalam Jutaan rupiah)
N o.
P E M E GA N G S A H A M
( 1)
( 2)
P OS IS I M OD A L S E T OR
( 3)
Pemprov. Kalteng
2
3
P orsi
( %)
( 5)
( 6)
111.000
13.000
124.000
38,33
Pemkab. Kobar
14.188
5.000
19.188
5,93
14.402
2.366
16.768
5,18
Pemkab. Sukamara
13.750
5.750
19.500
6,03
Pemkab. Kotim
13.478
2.674
16.152
4,99
Pemkab. Katingan
11.250
1.500
12.750
3,94
12.980
2.130
15.110
4,67
Pemkab. Seruyan
9.750
1.250
11.000
3,40
14.630
4.870
19.500
6,03
10 Pemkab. Lamandau
14.375
2.375
16.750
5,18
11 Pemkab. Kapuas
10.911
1.416
12.327
3,81
13.250
3.000
16.250
5,02
10.750
2.000
12.750
3,94
5.400
1.500
6.900
2,13
15 Pemkot.
3.376
1.200
4.576
1,41
273. 490
50. 031
323. 521
100, 00
Palangka Raya
JU M L A H
6.03%
5.02%
38.33%
6.03%
3.94%
3.94%
2.13%
3.40%
1.41%
3.81%
5.18%
4.67%
5.93%
4.99%
Pem. Prov.Kalteng
74
BANK UMUM
31 Des
2011
31 Des
2010
346.333
184.396
175.006
176.457
66.544
44.802
(4.259)
52.049
17.321
-
290.839 254.241
153.924
141.947
147.422 112.294
143.328 115.784
53.504
42.993
36.108
29.101
(2.161)
42.418
36.088
11.298
7.602
-
31 Des
2009
75
Lanjutan :
PERHITUNGAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (KPMM) TRIWULANAN BANK UMUM
(Dalam Jutaan Rupiah)
31 Des
31 Des
31 Des
31-Des-13
2012
2011
2010
2.2. Faktor pengurang
34.777
25.914
1.451
(4.094)
a Disagio
b Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%)
(2.161)
c Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (100%)
(2.102)
d Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan
e Pendapatan komprehensif lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar
Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan
f
33.683
25.149
(1.992)
nilai atas aset produktif
Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas aset non produktif
g
1.094
765
1.451
yang wajib dihitung
Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen
h.
keuangan dalam trading book
3 Modal Inovatif
3.1 Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif)
3.2 Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif)
3.3 Instrumen Modal Inovatif lainnya
4 Faktor Pengurang Modal Inti
8.259
13.069
10.507
4.1 Goodwill
4.2 Aset tidak berwujud lainnya
8.259
13.069
10.507
4.3 Penyertaan (50%)
4.4 Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%)
5 Kepentingan Minoritas
B Modal Pelengkap
1 Level Atas (Upper Tier 2)
1.1 Saham preferen (perpetual kumulatif)
1.2 Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif)
1.3 Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif)
1.4 Mandatory convertible bond
1.5 Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti
1.6 Instrumen modal pelengkap level atas ( upper tier 2 ) lainnya
1.7 Revaluasi aset tetap
1.8 Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR)
Pendapatan komprehensif lain : Keuntungan dari peningkatan
1.9
nilai wajar atas penyertaan dlm kategori Tersedia untuk Dijual
2 Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti
2.1 Redeemable preference shares
2.2 Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan
2.3 Instrumen modal pelengkap level bawah ( lower tier 2 ) lainnya
3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap
3.1 Penyertaan (50%)
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
31 Des
2009
(3.490)
(3.490)
-
27.647
27.647
27.647
23.844
23.844
23.844
21.969
21.969
21.969
17.310
17.310
17.310
19.626
20.126
20.126
500
500
542.213
452.946
368.303
308.149
273.867
542.213
452.946
368.303
308.149
273.867
1.571.573 1.401.367 1.469.896 1.125.071 1.414.194
640.181
506.111
477.098
259.707
24,52%
23,75%
18,92%
22,25%
19,37%
24,52%
23,75%
18,92%
22,25%
19,37%
76
D. HASIL USAHA
1. Pendapatan
Jumlah pendapatan yang diperoleh tahun 2013 sebesar Rp 496.467 juta atau
turun sebesar Rp 36.013 juta atau 6,76% dibandingkan tahun 2012 sebesar
Rp 532.480 juta. Turunnya pendapatan disebabkan oleh di tahun 2012 Bank
Kalteng masih memakai perhitungan PPAP berdasarkan PBI Nomor :
7/2/PBI/2009 sedangkan di tahun 2013 Bank Kalteng sudah memakai
perhitungan CKPN berdasarkan PBI Nomor 14/15/PBI/2012.
Pendapatan ini sebagian besar ditunjang oleh pendapatan bunga penempatan
dan surat berharga sebesar Rp 75.379 juta, pendapatan bunga kredit sebesar
Rp 385.554 juta, pendapatan provisi & komisi sebesar Rp 4.509 juta,
Pemulihan (Pembentukan) Penyisihan Kerugian Rp 2.949 juta, pendapatan
operasional lainnya sebesar Rp 24.752 juta dan pendapatan non operasional
sebesar Rp 3.324 juta.
2. Beban
Jumlah beban selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 319.855 juta, turun
sebesar Rp 51.413 juta atau 13,85% dari tahun 2012 sebesar Rp 371.268
juta.
Adapun beban terdiri dari beban bunga sebesar Rp 106.572 juta,
pembentukan CKPN sebesar Rp 2.044 juta, beban operasional lainnya sebesar
Rp 210.126 juta dan beban non operasional sebesar Rp 1.113 juta.
3. Laba Usaha & Laba Bersih
Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar Rp 176.612 juta, naik
sebesar Rp 15.400 juta atau 9,55% dari tahun 2012 sebesar Rp 161.212 juta.
Sedangkan laba bersih tahun 2013 sebesar Rp 128.361 juta naik Rp 8.253 juta
atau 6,87% dari tahun 2012 sebesar Rp 120.108 juta.
Tabel : 16
PERKEMBANGAN PENDAPATAN DAN BIAYA DARI TAHUN 2009 - 2013
(Jutaan rupiah)
Uraian
(1)
Pendapatan operasional
Pendapatan non operasional
Jumlah pendapatan
Beban operasional
Beban non operasional
Jumlah biaya
Laba sebelum pajak
Pajak penghasilan
Laba setelah pajak
2009
(2)
325.540
391
325.932
223.902
592
224.494
101.437
31.368
70.070
2010
(3)
342.387
390
342.777
219.952
1.420
221.372
121.405
34.468
86.937
2011
(4)
398.787
453
399.240
252.453
2.330
254.783
144.458
39.133
105.325
2012
(5)
530.299
2.181
532.480
370.306
962
371.268
161.212
41.104
120.108
2013
%
(7)=(6-5):5)
(6)
493.143
(7,01)
3.324
52,40
496.467
(6,76)
318.742
(13,92)
1.113
15,64
319.855
(13,85)
176.612
9,55
48.251
17,39
128.361
6,87
77
4. Pembagian Laba
Tabel : 17
PEMBAGIAN LABA TAHUN BUKU 2009 - 2013
(jutaan rupiah)
Uraian
(1)
Dividen Peserta Modal
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
Dana Kesejahteraan
Tantiem Direksi & Dewan Komisaris
Jumlah
E.
2009
(2)
40.640
10.510
7.007
7.007
4.905
70.070
2010
(3)
50.424
13.041
8.694
8.694
6.086
86.937
2011
(4)
61.088
15.799
10.532
10.532
7.373
105.325
2012
(5)
69.662
18.016
12.011
12.011
8.408
120.108
2013
%
(7)=(6-5):5)
(6)
74.449
6,87
19.254
6,87
12.836
6,87
12.836
6,87
8.985
6,87
128.361
6,87
78
F.
Kegiatan Sosial Anjang Sana dalam rangka HUT Kalteng Ke- 56 di Panti
Asuhan Ayah Bundadii Palangka Raya tanggal 16 Mei 2013
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2012 di Palangka Raya
tanggal 17 Mei 2013
79
Rapat Kerja Tahun 2013 Bank Kalteng 2013 di Palangka Raya tanggal
10 Oktober 2013
80
81
82
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2013 Bank Kalteng di Palangka
Raya tanggal 28 Agustus 2013
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 2013 Bank Kalteng di Palangka
Raya tanggal 13 Desember 2013
83
Acara Tutup tahun 2013 Keluarga Besar Bank Kalteng di Palangka Raya
tanggal 28 Desember 2013
G. HAL-HAL PENTING YANG DIPERKIRAKAN TERJADI DI MASA MENDATANG
Memperhatikan perkembangan kedepan, beberapa hal yang diperkirakan terjadi
dimasa mendatang menyangkut tentang Bank Kalteng antara lain :
1. Masa bakti Pengurus Bank Kalteng Periode 2009-2013 berakhir pada tanggal
5 September 2013. Namun dalam proses suksesi tersebut ternyata memakan
proses dan waktu yang cukup lama sehingga Pengurus Bank Kalteng Periode
2009-2013 diperpanjang masa jabatannya sampai dengan terpilihnya
pengurus baru yang diperkirakan berlanjut sampai Triwulan II/2014.
2. Rencana peluncuran/pelaksanaan produk atau aktivitas baru berupa
pengembangan segmen Tabungan (TAHETA & SIMPEDA), multibilier, skim
kredit sektor perkebunan, home banking, mobil Kas Keliling (ATM mobile),
dan rencana Bank Kalteng buka dengan pelayanan terbatas di hari Sabtu
(bukan hari libur nasional).
84
A.
Permodalan
Bahwa salah satu hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB)
PT. Bank Kalteng yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2013, sebagaimana
tertuang dalam Akta Notaris Ellys Nathalina, SH, MH., Nomor 06 tanggal 17 Mei
2013, telah disepakati bersama untuk meningkatkan besarnya Modal Dasar PT.
Bank Kalteng dari Rp. 500.000.000.000,- (Lima ratus milyar rupiah) menjadi Rp.
1.000.000.000.000,- (Satu triliun rupiah) dan telah mendapat persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU35100.AH.01.02 Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013.
Peningkatan Modal Dasar tersebut, diikuti dengan peningkatan jumlah Modal
Yang Ditempatkan yang menjadi komitmen masing-masing Pemerintah Provinsi
/ Kabupaten / Kota se Kalimantan Tengah selaku Pemegang Saham PT Bank
Kalteng. Disepakati pula bahwa pemenuhan penyetoran Modal Yang
Ditempatkan oleh masing-masing Pemegang Saham dilakukan secara bertahap,
hingga secara keseluruhannya terpenuhi paling lambat bulan Juni 2018.
B.
Penyaluran Kredit
Penyaluran kredit untuk usaha-usaha produktif dirasakan masih lambat, karena
usaha-usaha yang feasible untuk dibiayai dengan kredit di Provinsi Kalimantan
Tengah ini nampaknya masih terbatas ditambah lagi dengan persaingan
perbankan yang semakin ketat. Hal ini disebabkan para pengusaha kecil &
mikro masih banyak yang belum memenuhi kriteria Bank teknis dan sifat usaha
yang belum menetap sehingga kurang mampu memberikan keyakinan
pengembalian kredit bagi Bank, oleh sebab itu Bank perlu memberi bimbingan
teknis sebelum menyalurkan kredit agar diperoleh keyakinan / kelayakan atas
pengelolaan usaha yang bersangkutan.
Walaupun demikian pertumbuhan kredit PT. Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Tengah tiap tahun terus meningkat sebagaimana diuraikan dalam
awal laporan ini.
C.
D.
E.
Teknologi Informasi
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan perlu penambahan dan
pengembangan Teknologi Informasi termasuk perubahan penyesuaian Aplikasi
Core Banking System, pembaharuan, pemeliharaan, hardware dan/atau
software untuk mendukung operasional pengembangan produk, layanan,
informasi
keuangan dan laporan harus mendapat prioritas walaupun
memerlukan biaya investasi yang cukup besar.
F.
Lain-Lain
Pelaksanaan fungsi pengawasan melekat dari para pejabat Bank masih perlu
ditingkatkan terutama penerapan Manajemen Risiko dan Good Corporate
Governance (GCG).
Fasilitas dan kualitas sarana kerja masih relatif rendah, terutama untuk
bangunan gedung kantor di daerah, karena kemampuan investasi yang
masih terbatas.
Outstanding Kredit Bermasalah dan Kredit Hapus Buku masih cukup besar,
oleh karenanya perlu upaya penagihan / penyelesaian yang optimal dan
disatu sisi perlu adanya bantuan & dukungan dari para Pemegang Saham
dalam penyelesaiannya.
Mengoptimalkan penempatan dana Pemda di PT. Bank Kalteng serta
optimalisasi penghimpunan dana-dana masyarakat khususnya Giro Swasta,
Tabungan dan Deposito.
Membenahi penataan dan pengelolaan arsip termasuk pengamanan
penyimpanan dokumen-dokumen berharga / dokumen penting.
Meneliti dan menyempurnakan beberapa BPP (Buku Pedoman Perusahaan)
secara berkala.
Menertibkan dan menatalaksanakan fisik dan administrasi Aktiva Tetap dan
Inventaris Bank, baik yang ada di Kantor Pusat maupun yang ada di Cabang
dan Capem.
Menyelesaikan pos-pos / rekening perantara yang masih menggantung
cukup lama.
86
V.
A.
Pendahuluan
Dalam menghadapi situasi perekonomian yang berkembang cepat, berbagai
tantangan yang dinamis serta terintegrasinya perekonomian internasional
dewasa ini, kedepannya diperlukan perbankan yang sehat dan tangguh agar
mampu bertahan terhadap persaingan yang semakin ketat dan mampu
berkembang.
Sehubungan dengan itu, berbagai aturan seperti penerapan manajemen risiko
dan tata kelola perusahaan yang sehat (good corporate governance) telah pula
menjadi keharusan untuk dilaksanakan oleh bank. Dengan demikian
pengelolaan yang hati-hati dan pengawasan yang baik merupakan tuntutan
yang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan
bank.
Dalam kaitannya dengan fungsi Dewan Komisaris sebagai pengawas dan unsur
penyeimbang (check and balance), diharapkan mampu mendorong tercapainya
efisiensi dan efektivitas pengelolaan bank yang dilakukan oleh Direksi.
Dewan Komisaris secara kolegial mempunyai tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawab sebagaimana yang diatur dalam Anggaran Dasar dan
Peraturan Bank Indonesia, antara lain ;
1.
Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999,
tentang penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan
Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum,
menetapkan antara lain bahwa Dewan Komisaris, harus ;
2.
a.
b.
c.
d.
87
3.
4.
5.
a.
b.
b.
c.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
89
6.
j.
k.
Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, perihal
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum,
menetapkan antara lain bahwa Dewan Komisaris harus memastikan
bahwa :
a.
b.
c.
d.
Kesimpulan
7.
8.
b.
c.
2)
3)
4)
usaha
pembinaan
dan
d.
e.
B.
Dari uraian tentang payung hukum yang menjadi dasar dan pedoman
Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan sebagaimana huruf A
tersebut diatas, disimpulkan bahwa tugas, fungsi, wewenang dan
tanggung jawab Dewan Komisaris dapat dirangkum kedalam 3 (tiga)
kegiatan pokok yaitu pengendalian, pembinaan dan pengawasan, dengan
penjelasan bahwa :
2.
3.
Pengendalian
1).
2).
3).
4).
5).
92
seminar,
6).
7).
Meneliti,
mempertimbangkan
dan
memberikan
masukan/koreksi serta menyetujui penyusunan pedoman serta
sistem dan prosedur kerja yang dibuat dan di usulkan oleh
Direksi.
8).
9).
Pembinaan
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Pengawasan
1)
2)
3)
4)
Memantau dan mengingatkan Direksi terhadap kekeliruankekeliruan yang terjadi dalam penyajian laporan keuangan,
termasuk jadwal pengirimannnya.
5)
6)
Memantau
dan
mengingatkan
Direksi
agar
lebih
mengoptimalkan upaya penagihan kredit hapus buku dengan
membuatkan action plan dan menetapkan target penyelesaian
kredit hapus buku.
7)
8)
Senantiasa
memantau,
mengevaluasi
dan
meminta
pertanggung jawaban Direksi atas efektivitas penerapan
Manajemen Risiko sesuai dengan kebijakan Manajemen Risiko
yang telah ditetapkan.
9)
95
c.
d.
e.
f.
g.
h.
96
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Melaksanakan Rapat Rutin Intern Dewan Komisaris dengan Komitekomite, Rapat Rutin Intern Dewan Komisaris atau Rapat Dewan
Komisaris dengan Direksi beserta jajarannya atau rapat intern
masing-masing Komite secara rutin tiap bulan dan ataupun secara
insidentil jika dianggap perlu.
Terangkum dalam 53 (lima puluh tiga) buah Notulen/Risalah Rapat.
97
No.
1.
2.
3.
Jumlah
13
5
1
4.
Pemegang Saham
5.
Pengurus Bank
14
19
6.
7.
Pengembangan Jaringan
8.
Produk Baru
9.
Tarif
10.
Pelayanan Bank
11.
12.
13.
14.
Remunerasi
15.
17.
Denda Laporan
Corporate Social Responsibility
(CSR)
APU-PPT
18.
Perkreditan
15
19
19.
Persetujuan Kredit
20.
Perkembangan KUR
21.
40
29
69
25.
Peredaran Uang
Kredit Bermasalah dan Kredit
Hapus Buku
Kerjasama dengan Pihak
Kejaksaan
Aktivitas Cabang dan Cabang
Pembantu
Kantor Akuntan Publik
26.
Laporan Keuangan
12
21
27.
Laporan Tahunan
28.
15
29.
16.
22.
23.
24.
98
No.
30.
Semester
I/2013
1
Semester
II/2013
-
10
17
Jumlah
32.
FKDK/P BPD-SI
Masalah Sumber Daya Manusia
(SDM) / Kepegawaian
Ucapan Selamat
33.
34.
13
23
3
-
58
13
1
28
17
45
5
4
9
7
5
3
5
7
6
8
4
14
14
11
2
272
168
2
440
31.
35.
36.
37.
38.
9
35
10
1
4.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
100
5.
l.
m.
6.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
d.
7.
C.
e.
f.
g.
b.
c.
2.
102
3.
4.
5.
103
TUJUAN
B.
C.
Corporate Image
6. Meningkatkan dan memperbaiki Struktur pedanaan masyarakat (Dana
Pihak Ketiga) secara bertahap
7. Meningkatkan Komposisi portfolio kredit produktif terhadap total pinjaman
secara bertahap
8. Mengembangkan Partnership dengan Pemerintah Daerah, Dinas / instansi /
lembaga yang memberikan fee base income, Dana, Kredit dan Perluasan
layanan yang menguntungkan.
9. Meningkatkan Modal Inti
10. Pengembangan jaringan berupa kantor Layanan dan Jaringan
Elektronik secara bertahap dengan catatan tersedianya sarana dan
prasarana yang mendukung operasi jaringan Bank.
105
VII. PENUTUP
Demikianlah informasi dan kegiatan usaha Bank Kalteng dan apa yang telah dicapai
dalam tahun 2013 adalah merupakan hasil kerja sama yang baik dan sungguhsungguh dari semua pihak baik jajaran Bank Kalteng maupun pihak lain. Kami
berpendapat, bahwa tantangan dalam bisnis perbankan dimasa mendatang masih
sangat berat, sehingga Perbankan dituntut untuk mengelola usahanya secara
profesional.
Laporan Tahunan Tahun Buku 2013 ini, beserta laporan keuangan dan informasi
lainnya yang terkait merupakan tanggung jawab Manajemen Bank Kalteng dan telah
disetujui oleh Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya
masing-masing dibawah ini sebagai berikut :
DEWAN KOMISARIS
ANDRIS P. NANDJAN
Komisaris Utama
NOORDIMANSYAH
Komisaris Independen
AHIM S. RUSAN
Komisaris Independen
DIREKSI
ARTHEMAS E. ASSAN
Direktur Utama
SOEPANGAT NGASERI
Direktur Umum
CHARLI TAMAN
Direktur Pemasaran
YESAYA I. MINUN
Direktur Kepatuhan
106
STRUKTUR ORGANISASI
RUPS
DEWAN
PENGAWAS SYARIAH
DEWAN
KOMISARIS
KOMITE REMUNERASI
& NOMINASI
DIREKTUR UTAMA
KOMISARIS
KOMITE
PEMANTAUAN RISIKO
DIREKTUR PEMASARAN
DIREKTUR UMUM
DIREKTUR KEPATUHAN
KOMISARIS
KOMISARIS
KOMISARIS
DIVISI
PERENCANAAN &
PENGEMBANGAN
DIVISI
TREASURY
DIVISI
PERKREDITAN
KELOMPOK
PERENCANAAN STRATEGIS & ORGANISASI
KELOMPOK
PEMASARAN
PRODUK & JASA
KELOMPOK
PEMASARAN &
ANALIS KREDIT
KELOMPOK
PENGEMBANGAN
BISNIS
KELOMPOK
MANAJEMEN
DANA
KELOMPOK
PENGENDALIAN
KREDIT
BAGIAN
PENGELOLAAN
BISNIS KARTU
BAGIAN
ADMINISTRASI
KREDIT
DESK
USAHA
SYARIAH
DIVISI TEKNOLOGI
INFORMASI &
AKUNTANSI
DIVISI SUMBER
DAYA MANUSIA
& UMUM
KELOMPOK
PENGEMBANGAN
KELOMPOK
PEMBERDAYAAN
SDM
KELOMPOK
KEPATUHAN
TEKNOLOGI INFORMASI
BAGIAN
ADMINISTRASI
SDM
KELOMPOK
HUKUM
BAGIAN
AKUNTANSI &
ANALIS KEUANGAN
BAGIAN RUTANG,
PENGAMANAN &
HUMAS
TEKNOLOGI INFORMASI
BAGIAN
PENGELOLAAN
107
BAGIAN
PENYELAMATAN
KREDIT
KOMITE AUDIT
DIVISI
PENGAWASAN
INTERN
DIVISI
KEPATUHAN
KELOMPOK
MANAJEMEN
RISIKO
STAF
DIREKSI
KELOMPOK
PENGAWASAN
KANTOR PUSAT
KELOMPOK
PENGAWASAN
KANTOR CABANG
BAGIAN
PENGELOLAAN AT &
KESEKRETARIATAN
CABANG-CABANG
SYARIAH
CABANG-CABANG
KONVENSIONAL
Keterangan :
Garis Komando
Garis Koordinasi
Etryagrfoofisyti {,WQ$,
Kantor Akuntan Pubtik
Jl. Cempaka Putih Terqah No. 418
Jakarta Pusat 10510
DAFTAR ISI
Halaman
Posisi Keuangan
Laba Rugi Komprehensif
Perubahan Ekuitas
Arus Kas
1-2
3
4
5
6 -74
PERNYATAAN DIREKSI
IL
\;J
BAI{KKALTEI{G
PT, BANKPEMBANGTJNANDAERAHKALIMANTANTENGAII
Nama
Alamat Kantor
Alamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon Kantor
Jabatan
3.
Nama
Soepangat Ngaseri, SE
Alamat Kantor
Alamat domisili sesuai KTP
Nombr Telepon Kantor
.labatan
DireKur Umum
Nama
Alamat Kantor
Alamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon Kantor
ll.
Jabatan
4.
Nama
Alamat Kantor
Alamat domisili sesuai KTP
Nomor Telepon Kantor
Jabatan
Direktur Kepatuhan
dan
atas nama
Direksi
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT Bank Pembangunan
Daerah Kalimantan Tengah (Bank).
dengan
prinsip akuntansi
berlaku umum.
Xsntor Rrset
Jl.
yang
3. a.
Semua informasi Laporan Keuangan Bank telah dimuat secara lengkap dan benar.
Bank tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar, dan
tidak menghilangkan informasi atau faKa material.
b. Laporan keuangan
4.
Palangka Raya,
14 Maret
2014
,tiM
ti,fd{
Soeoangat Ngaseri, SE
Direktur Utama
DireKur Umum
&
t&R
ofnce@HBfiill.S*
dan informasi
arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisar kebiiakan akuntansi signifikan
penjelasan lainnya.
pengungkapan dalam
Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan
penilaian
atas
resiko kesalahan
prosedur
pada
pertimbangan
termasuk
auditor,
yang
dipilih bergantung
laporan keuangan.
penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan
peniluian resiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian
wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk
tujlan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas
kelepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta
pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.
audit
Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini
kami.
Opini
Menurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
pT Bank pembangunan Daerah Kalimantan Tengah tanggal 31 Desember 2013, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia'
14 Maret 2014
LAPORAN KEUANGAN
Catatan
2013
2012
ASET
Kas
2 e.
4.
274.987.543.250
248.468.261.355
2 f.
5.
593.578.502.668
1.137.005.694.319
2 g.
6.
102.868.136.335
102.868.136.335
13.594.435.976
13.594.435.976
2 g.
7.
440.000.000.000
440.000.000.000
175.000.000.000
175.000.000.000
2 i.
2 c.
8.
8.
2.473.277.071.705
(14.416.459.123)
2.458.860.612.582
2.277.743.641.643
(16.159.828.142)
2.261.583.813.501
Penyertaan
Dikurangi :Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah Penyertaan - Bersih
2 j.
9.
500.000.000
(5.000.000)
495.000.000
500.000.000
(5.000.000)
495.000.000
2 r. 19.d
6.855.457.877
6.030.808.280
Aset Tetap
Setelah dikurangi akumulasi
Penyusutan masing-masing sebesar
Rp. 67.908.747.652,- tahun 2013
dan Rp. 58.565.417.175,- tahun 2012
2 l.
Aset Lain-lain
2 m. 11.
JUMLAH ASET
10.
132.661.762.267
(67.908.747.652)
64.753.014.616
120.547.205.273
(58.565.417.175)
61.981.788.099
30.569.728.354
36.925.997.104
3.972.967.995.682
3.941.085.798.634
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan
2013
2012
55.870.740.585
40.915.013.555
1.943.298.607.348
1.024.502.335.298
225.670.838.140
3.193.471.780.786
2.008.702.310.860
962.342.986.010
197.885.850.573
3.168.931.147.442
2 n. 13.
Simpanan Nasabah
Giro
Tabungan
Deposito
Jumlah Simpanan Nasabah
2
2
2
2
o.
o. 14.
o. 15.
o. 16.
o. 17.
11.825.720.208
2.239.365.200
18.
20.560.312.581
20.088.538.645
Utang Pajak
2 r. 19.a
16.323.672.820
6.086.371.447
2 w. 20.
7.111.064.107
7.066.553.189
21.
48.218.811.332
164.483.892.088
3.353.382.102.420
3.409.810.881.566
323.521.059.064
273.490.059.064
167.704.191.295
137.677.302.391
128.360.642.903
619.585.893.262
120.107.555.613
531.274.917.069
3.972.967.995.682
3.941.085.798.634
Liabilitas Lain-lain
Jumlah Liabilitas
EKUITAS
22.
Modal saham,
Modal dasar sebanyak 100.000 lembar saham untuk tahun 2013
dan 50.000 lembar saham untuk tahun 2012, dengan nilai nominal
Rp. 10.000.000 setiap saham, ditempatkan dan disetor penuh pada
tahun 2013 sebanyak 32.352 lembar saham dan tahun 2012
sebanyak 27.349 lembar saham
Cadangan
Laba (Rugi) Tahun Berjalan
Jumlah Ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan
2013
2012
2 s. 23.
2 t. 24.
460.932.654.121
4.508.937.590
465.441.591.711
410.043.143.367
3.747.710.419
413.790.853.786
2 s. 25.
(106.572.581.410)
(106.572.581.410)
(111.801.794.261)
(111.801.794.261)
358.869.010.302
301.989.059.525
2 s. 26.
24.752.147.083
22.581.947.585
2 c. 27.
(2.044.056.242)
(71.106.752.565)
2 c. 28.
2.948.829.894
93.925.842.727
2 s. 29.
2 s. 30.
2 s. 31.
2 s. 32.
(116.993.133.887)
(70.404.261.340)
(187.397.395.227)
(209.220.990.636)
(164.578.305.065)
174.400.166.749
159.992.702.046
3.324.239.620
(1.112.650.224)
2.211.589.396
176.611.756.144
2 r. 19.
2 r. 19.c
2 r. 19.d
PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan
(106.881.133.228)
(103.244.631.061)
(210.125.764.288)
LABA BERSIH
(49.059.567.250)
808.454.009
2.181.284.875
(962.193.696)
1.219.091.179
161.211.793.225
(41.651.068.000)
546.830.389
128.360.642.903
120.107.555.613
128.360.642.903
120.107.555.613
17.440
12.836
15.999
12.011
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
Catatan
Saldo Laba
Telah ditentukan Penggunaannya
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
Modal
Disetor
Belum Ditentukan
Penggunaannya
Jumlah
Ekuitas
22.
201.717.059.064
201.717.059.064
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
Tambahan Modal
Pembagian Laba tahun 2012
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
Laba bersih tahun berjalan
22. b.
22. b.
71.773.000.000
66.544.455.152
-
44.801.717.477
-
66.544.455.152
44.801.717.477
71.773.000.000
22. b.
22. b.
10.532.451.905
15.798.677.857
-
120.107.555.613
15.798.677.857
10.532.451.905
120.107.555.613
273.490.059.064
82.343.133.009
55.334.169.382
120.107.555.613
531.274.917.069
273.490.059.064
50.031.000.000
82.343.133.009
-
55.334.169.382
-
273.490.059.064
82.343.133.009
55.334.169.382
50.031.000.000
18.016.133.342
-
12.010.755.561
18.016.133.342
12.010.755.561
128.360.642.903
128.360.642.903
323.521.059.064
100.359.266.351
67.344.924.943
128.360.642.903
619.585.893.262
22. a.
22. b.
22. b.
22. b.
22. b.
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
2013
2012
Penerimaan Bunga
Penerimaan Provisi dan Komisi
Penerimaan Operasional Lainnya
Pembayaran Beban Bunga
Pembayaran Beban umum dan Administrasi /Operasional
Pembayaran Pajak Penghasilan Badan
Penerimaan (Pembayaran) Non Operasional Lainnya
Laba Operasi sebelum perubahan aktivitas operasi
Laba tahun lalu
Kenaikan (Penurunan) Laba
Kenaikan (Penurunan) Aset Operasi
Penempatan pada Bank Lain
Kredit Yang Diberikan
Pajak Tangguhan
Aset Lain-lain
460.932.654.121
4.508.937.590
27.700.976.977
(106.572.581.410)
(212.169.820.530)
(49.059.567.250)
2.211.589.396
127.552.188.894
120.107.555.613
7.444.633.281
410.043.143.367
3.747.710.419
116.507.790.312
(111.801.794.261)
(258.504.147.792)
(41.651.068.000)
1.219.091.179
119.560.725.225
105.324.519.046
14.236.206.179
(354.273.700.359)
(197.276.799.081)
(808.454.009)
6.356.268.750
610.438.381.756
(305.645.085.739)
(546.830.389)
(6.513.181.581)
(546.002.684.699)
297.733.284.048
34.126.988.352
14.955.727.030
10.237.301.373
44.510.918
(26.166.931.072)
269.977.258.273
20.403.896.472
421.460.190
1.279.928.797
98.834.068.098
(512.805.088.097)
688.649.895.877
(505.360.454.816)
702.886.102.056
(12.114.556.994)
9.311.139.577
(2.803.417.417)
(6.089.951.966)
9.025.065.810
2.935.113.844
471.773.936
50.031.000.000
30.026.888.900
80.529.662.836
(427.634.209.398)
98.102.129.761
803.923.345.660
1.399.068.391.650
595.145.045.990
971.434.182.253
1.399.068.391.650
274.987.543.250
593.578.502.668
102.868.136.335
971.434.182.253
248.468.261.355
1.137.005.694.319
13.594.435.976
1.399.068.391.650
Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan
(2.000.000)
71.773.000.000
26.331.129.761
UMUM
a. Pendirian Bank
PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah semula berbentuk PD (Perusahaan Daerah) yang didirikan
tanggal 28 Oktober 1961 dengan akte notaris Nyoo Sio Liep nomor 24 yang berkedudukan di Ibukota
Propinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya. Jumlah modal dasar yang ditetapkan sebesar
Rp. 10.000.000,- dan modal disetor sebesar Rp. 2.660.000,- yang terdiri dari saham Pemerintah Daerah
Propinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp. 2.500.000,- dan saham swasta sebesar Rp. 160.000,Berdasarkan Peraturan Daerah Propinsi Kalimantan Tengah nomor 5/DPRGR/04/64 jo, nomor 10 tahun 1972
dan berakhir dengan Peraturan Daerah no. 2 tahun 1976, Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah
menjadi Perusahaan Daerah milik Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten/Kota
se-Kalimantan Tengah dan saham yang dimiliki swasta dibeli oleh Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah.
Modal dasar Bank telah dilakukan beberapa kali perubahan dan terakhir dengan Peraturan Daerah
nomor 1 tahun 1997 yang disahkan oleh Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 584-42-1240 tanggal
21 Nopember 1999, menetapkan jumlah modal dasar Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah
menjadi sebesar Rp.50.000.000.000,Bentuk badan hukum sebagai Perusahaan Daerah dinilai tidak sesuai lagi dengan kondisi perubahan saat ini,
maka dipandang perlu untuk mengadakan perubahan bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah
Kalimantan Tengah dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas. Perubahan bentuk badan hukum
ini ditetapkan dengan Peraturan daerah no. 10 tahun 1999, dengan jumlah modal dasar sebesar
Rp.60.000.000.000,- terdiri dari Pemerintah Daerah Propinsi Kalimantan Tengah sebesar Rp.25.000.000.000,atau 41,67% dan Pemerintah Kabupaten/Kota sebesar Rp.25.000.000.000,- atau 41,67% serta pihak ketiga
sebesar Rp.10.000.000.000,- atau 16,66%. Perubahan bentuk badan hukum ini telah dikukuhkan dengan
akta pendirian perseroan terbatas Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah oleh notaris Ellys
Nathalina, SH nomor 110 tanggal 22 Mei 2000 di Palangka Raya. dan telah disahkan oleh Keputusan Menteri
Hukum dan Perundang-undangan RI nomor C-17902 HT.01.01 TH 2000 tanggal 15 Agustus 2000.
Perubahan bentuk badan hukum dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas tersebut telah
disetujui oleh Bank Indonesia dengan Surat Keputusan Deputi Senior Bank Indonesia
No. 2/3Kep-DGS/2000 tanggal 22 Nopember 2000 tentang perubahan bentuk badan hukum Perusahaan
Daerah Bank Pembangunan Kalimantan Tengah menjadi PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah.
Anggaran dasar perusahaan telah mengalami perubahan terakhir yaitu sesuai keputusan rapat umum
pemegang saham luar biasa PT Bank Pembangunan Kalteng yang dibuat oleh Notaris dengan akta No. 06
tanggal 17 Mei 2013 dari Ellys Nathalina, SH.MH, Notaris di Palangka Raya mengenai modal dasar sebesar
Rp.1.000.000.000.000,- ( Satu Triliun rupiah) terbagi atas 100.000 (Seratus ribu) lembar saham dengan
Nilai Nominal Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) per saham.
Selanjutnya berdasarkan akta notaris Ellys Nathalina, SH.MH, notaris di Palangka Raya Nomor 30 tanggal 27
April 2010 tentang penegasan pernyataan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa,
telah mengubah sebutan/singkatan PT Bank Pembangunan Kalimantan Tengah pada pasal 1 ayat (1)
anggaran dasar perseroan yang semula berbunyi PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah dengan
sebutan PT Bank Pembangunan Kalteng menjadi berbunyi PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan
Tengah disingkat PT Bank Kalteng.
UMUM (Lanjutan)
a. Pendirian Bank (Lanjutan )
Perubahan anggaran tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak asasi Manusia RI
dengan surat keputusan Nomor : AHU-35100.AH.01.02. Tahun 2013 tanggal 28 Juni 2013.
b. Kegiatan Utama Bank
PT Bank Kalteng merupakan Badan Usaha yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang befungsi sebagai
Bank Umum didirikan dengan maksud :
- Membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian daerah dan pembangunan daerah di segala
bidang.
- Sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat.
Usaha-usaha yang ditempuh untuk mencapai maksud perusahaan tersebut antara lain :
- Menghimpun dana masyarakat
- Menyalurkan kredit, baik kredit jangka pendek maupun kredit jangka panjang
- melakukan usaha perbankan lainnya yang tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan
lainnya yang berlaku.
Selain itu PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah berfungsi sebagai alat kelengkapan otonomi
daerah di bidang keuangan / perbankan yang mempunyai tugas antara lain :
- Pemegang kas daerah
- Penggerak, pendorong laju pembangunan daerah
- Salah satu sumber pendapatan daerah.
Secara keseluruhan kegiatan usaha PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah mencakup kegiatan :
-
Penghimpunan dana
Penyaluran dana
Pengelolaan kas Daerah
Pengelolaan jasa bank
UMUM (Lanjutan)
c. Struktur dan Manajemen (Lanjutan )
Nama kantor cabang utama/kantor cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas sebagai berikut :
Kantor Cabang
3 1. Pasar Baru
2. Pasar Kahayan
3. Pujon
Buntok
Sampit
1 Patas
2 1. Parenggean
2. Simpang Sebabi
3 1. Pembuang Hulu
2. Karang Mulya
3. Kotawaringin Lama
1 1. Ampah
2 1. Tumbang Samba
2. Pegatan
1 1. Bahaur
1 1. Tumbang Jutuh
-
Pangkalan Bun
Muara Teweh
Kuala Kapuas
Tamiang Layang
Kasongan
Puruk Cahu
Sukamara
Pulang Pisau
Kuala Kurun
Nanga Bulik
Kuala Pembuang
Jumlah
4 1.
2.
3.
4.
- -
Kantor Kas
Nama Kantor Kas
1 1. Kumai
1 1. Tewah
-
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
Kasongan 2 unit
Puruk Cahu 1 unit
Sukamara 1 unit
Pulang Pisau 2 unit
Kuala Kurun 2 unit
Nanga Bulik 2 unit
Kuala Pembuang 2 unit
:
:
:
Dewan Direksi
Direktur Utama
Direktur Pemasaran
Direktur Umum
Direktur Kepatuhan
:
:
:
:
:
:
:
Drs. Noordimansyah
Drs. Usil Uda, Ak
Khristiano
Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2013 diperpanjang sampai dengan
terpilihnya pengurus PT Bank Kalteng yang baru, berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang
Saham yang berita acaranya telah diaktakan dengan akta notaris Ellys Nathalina, SH. MH No. 122 pada
tanggal 28 Agustus 2013.
Jumlah karyawan PT Bank Kalteng pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah
594 orang 609 orang (tidak diaudit).
2.
PSAK No. 1 (Revisi 2013)."penyajian Laporan Keuangan", yang diadopsi IAS 1, mengatur perubahan
penyajian kelompok pos-pos dalam pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ke
laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi.
PSAK No. 4 (Revisi 2013)."Laporan Keuangan Tersendiri", yang diadopsi IAS 4, mengatur persyaratan
akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan.
Pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.
PSAK No. 24 (Revisi 2013)."Imbalan Kerja", yang diadopsi IAS 19, yang menghapus mekanisme koridor
dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontijensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan
pengungkapan.
10
PSAK No. 65 "Laporan Keuangan Konsolidasi", yang diadopsi dari IFRS 10, menggantikan porsi PSAK No.
4 (Revisi 2009) mengenai pengaturan akuntansi untuk laporan keuangan konsolidadian, menetapkan
prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu
atau lebih entitas lain.
PSAK No. 68 "Pengukuran Nilai Wajar", yang diadopsi dari IFRS 13, memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diijinkan.
Bank sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar baru dan yang disesuikan tersebut
terhadap laporan keuangannya.
c. Instrumen Keuangan
A Aset Keuangan
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, (b) pinjaman yang diberikan dan piutang, (c) aset keuangan yang
dimiliki hingga jatuh tempo, dan (d) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung
dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan
tersebut pada saat awal pengakuannya.
(a)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian
dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai
pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit-taking ) yang terkini. Derivatif juga
dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif
sebagai instrumen lindung nilai.
(b)
Yang dimaksudkan oleh Bank untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2.
Yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual, atau
3.
Dalam hal pemilik mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial
kecuali disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
11
aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2)
aset keuangan yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan
3)
aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya
ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman diberikan dan piutang dicatat di dalam
laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai Pendapatan Bunga. Dalam hal terjadi penurunan nilai,
kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurangan dari nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan laba rugi
sebagai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai.
(d)
12
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan
dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen
keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam
jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
13
C Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika, secara
substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka evaluasi untuk memastikan keterlibatan
berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas
keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Agunan yang diserahkan di dalam perjanjian dijual dengan janji untuk dibeli kembali dan transaksi
securities lending dan borrowing tidak dihentikan pengakuannya karena secara substansial masih
memiliki seluruh risiko dan manfaat atas agunan tersebut, berdasarkan ketentuan bahwa harga
pembelian kembali telah ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
D Reklasifikasi aset keuangan
Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut
dimiliki atau diterbitkan.
14
(b)
(c)
dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali di
mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar
aset keuangan tersebut;
terjadi setelah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut
sesuai jadwal pembayaran atau telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali, tidak berulang, dan tidak dapat
diantisipasi secara wajar.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam
komponen laporan laba rugi komprehensif sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya,
dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif harus diakui pada laporan laba rugi.
Sub Golongan
Efek-efek
Obligasi Pemerintah
15
Liabilitas
Keuangan
Sub Golongan
Liabilitas segera
Simpanan Nasabah
Tabungan
Deposito berjangka
Giro dan Tabungan
Deposito berjangka
Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan janji dibeli
kembali yang diterbitkan
Efek-efek
Pinjaman yang diterima
Utang Transaksi nasabah
Cadangan atas Bonus daninsentif,
Pegawai
Liabilitas Lain-lain
Pinjaman subordinasi
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan (committed )
Rekening
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum ditarik
Administratif
Garansi yang diberikan
16
17
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan
mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya
untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang
terjadi atau tidak.
Bank menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masa datang apabila
memenuhi salah satu kondisi berikut:
1) Kredit bersifat collateral dependent , yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber dari agunan;
atau
2) Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek legal
pengikatan agunan.
18
19
(c)
Peningkatan jumlah liabilitas yang berkaitan dengan jaminan keuangan dilaporkan sebagai biaya
operasi lain-lain pada laporan laba rugi.
20
Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan
dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan
arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Untuk Obligasi Pemerintah yang tidak memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan model untuk mendapatkan estimasi nilai kini dari arus kas masa depan yang diharapkan
(pendekatan next-repricing method ) dengan menggunakan faktor deflator.
d. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Bank Kalteng melakukan transaksi dengan pihak - pihak berelasi seperti yang didefinisikan dalam PSAK No.
7 (Revisi 2010) tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi yang didefinisikan antara lain:
I
II
III
IV
V
VI
21
h. Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara (SPN), Negotiable
Certificates of Deposits, medium-term notes,floating rate notes, promissory notes, Treasury Bills yang
diterbitkan oleh pemerintah negara lain dan Pemerintah Republik Indonesia, obligasi wajib konversi, wesel
ekspor, efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang
diperdagangkan di bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi Syariah perusahaan.
22
i.
23
j.
Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta penyertaan
sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan.
Penyertaan saham di perusahaan asosiasi dengan persentase kepemilikan 20,00% sampai dengan 50,00%
dicatat dengan metode ekuitas yaitu penyertaan dicatat sebesar biaya perolehan disesuaikan dengan bagian
Bank atas ekuitas perusahaan asosiasi dan dikurangi dengan penerimaan dividen sejak tanggal perolehan,
dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
Sebelum 1 Januari 2011, penyisihan kerugian atas penyertaan sementara dalam rangka debt to equity
swaps ditentukan berdasarkan ketentuan Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.
7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum. Dalam peraturan
tersebut klasifikasi penyertaan sementara dalam rangka debt to equity swaps ditetapkan sebagai berikut:
Batas Waktu
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 4 tahun
Lebih dari 4 tahun sampai dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun atau belum ditarik kembali meskipun
perusahaan debitur telah memiliki laba kumulatif
Lancar
Kurang lancar
Diragukan
Macet
Penyertaan sementara dihapus buku dari laporan posisi keuangan apabila telah melampaui jangka waktu 5
tahun sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang
Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum.
24
l.
Aset Tetap
Aset Tetap Kepemilikan Langsung
Aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali dinyatakan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi dengan
akumulasi penyusutan. Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis
lurus (straight-line method ), sebagai berikut:
Aset Berwujud
Bukan Bangunan:
1. Kelompok 1
2. Kelompok 2
3. Kelompok 3
4. Kelompok 4
Bangunan :
1. Permanen
2. Tidak Permanen
Masa Manfaat
Tarif
4
8
16
20
25%
12,50%
6,25%
5%
20
10
5%
10%
Pengelompokan aset tetap di atas mengacu pada Surat Keputusan Direksi PT Bank Pembangunan Kalteng
Nomor: DSLK.500/SK-30-0047/VI.04 tentang tata cara Perhitungan Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris
PT Bank Pembangunan Kalteng.
25
m. Aset Lain-Lain
Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga, provisi dan komisi yang masih akan diterima,
tagihan, uang muka pajak, biaya dibayar dimuka, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening
antar kantor dan lain-lain.
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh PT Bank Kalteng baik melalui pelelangan
maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan
kuasa untuk menjual diluar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi liabilitasnya
kepada PT Bank Kalteng. AYDA merupakan jaminan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai
bagian dari penyelesaian kredit yang diberikan dan disajikan pada Aset Lain-lain.
Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki PT
Bank Kalteng, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan untuk kegiatan usaha
operasional PT Bank Kalteng.
AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realisable value ).
Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi
biaya untuk menjual AYDA tersebut. Kelebihan saldo kredit yang diberikan yang belum dilunasi oleh debitur
di atas nilai dari AYDA, dibebankan terhadap cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan.
Selisih antara nilai bersih yang dapat direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan
atau kerugian pada periode berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan ke laporan
laba rugi periode berjalan pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka
nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan
laba rugi periode berjalan. Lihat Catatan 2l untuk perubahan kebijakan akuntansi atas penyisihan kerugian
AYDA dan properti terbengkalai.
26
o. Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat kepada Bank Kalteng yang bergerak di
bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro,
tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan lain yang dipersamakan dengan itu.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya
dapat dilakukan setiap saat melalui cek,atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana
perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan
ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai
perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan
nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan diamortisasi sepanjang estimasi umur
simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
27
r. Perpajakan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika
pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas.
Manajemen mengevaluasi secara periodik atas posisi yang diambil dalam surat pemberitahuan pajak apabila
terdapat situasi dimana peraturan perpajakan yang berlaku adalah subjek atas interpretasi. Perseroan
membentuk cadangan, jika dianggap perlu berdasarkan jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke
kantor pajak.
Bank menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance sheet liability method ) untuk
menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas
pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di
laporan posisi keuangan dengan dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal
pelaporan. Metode ini juga mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum
digunakan apabila besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan
datang.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan. Perubahan
nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan
pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan keberatan
dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut
diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas pajak dimasa depan sebesar
jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan
posisi keuangan terdapat risiko pajak yang probable. Asumsi dan estimasi signifikan yang digunakan dalam
perhitungan pembentukan cadangan tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Taksiran pajak penghasilan Bank disajikan sebagai Utang Pajak Kini di Laporan Posisi Keuangan. Aset pajak
tangguhan disajikan bersih setelah dikurangi dengan liabilitas pajak tangguhan di laporan posisi keuangan.
28
Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau
jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
u. Penjabaran Mata Uang Asing
Konversi transaksi perkiraan aset dan liabilitas dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang
rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan
kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal Laporan
Posisi Keuangan.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs jika terjadi perbedaan yang ditimbulkan oleh penggunaan kurs,
selisihnya dibukukan sebagai pendapatan atau beban pada laporan laba rugi periode berjalan.
29
%
15
10
58
10
7
100
w. Imbalan Kerja
PT Bank Kalteng menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti yang pesertanya adalah pegawai aktif
PT Bank Kalteng sejak tanggal 1 Agustus 1992,. Program ini didanai melalui pembayaran kepada pengelola
dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuaria yang dilakukan secara berkala.
Liabilitas imbalan pensiun Bank Kalteng dihitung dengan membandingkan manfaat yang akan diterima oleh
karyawan dari Program Pensiun pada usia pensiun normal dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan
UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil
investasinya. Apabila manfaat pensiun lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank
harus membayar kekurangan tersebut.
Program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program imbalan pasti karena Ketenagakerjaan
menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimum imbalan pensiun. Program pensiun iuran
pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya
berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini liabilitas
imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan
dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti
dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit secara regular
untuk periode tidak lebih dari satu tahun. Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan
mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi
perusahaan berkualitas tinggi dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan
dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman dan
perubahan asumsi-asumsi aktuarial. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10,00%
dari imbalan pasti atau 10,00% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau
dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa kerja rata-rata para karyawan yang
bersangkutan.
30
3.
31
b.
c.
Imbalan pensiun
Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuaria. Perhitungan aktuaria
menggunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan
gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2w dan 20). Perubahan
asumsi ini akan mempengaruhi nilai liabilitas pensiun.
Bank menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni tingkat suku bunga
yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang
diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang sesuai,
Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata
uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu liabilitas
pensiun yang terkait.
Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan berdasarkan kondisi pasar saat ini.
32
KAS
Akun ini terdiri dari :
2012
2013
Kas Besar
Kas Pada ATM
Kas In Transit
269.054.993.250
5.932.550.000
274.987.543.250
Jumlah
5.
241.388.711.355
5.699.550.000
1.380.000.000
248.468.261.355
2013
dan
2012
masing-masing
sebesar
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang perubahan
atas Peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 sebagai Perubahan atas Peraturan
Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008, Bank Indonesia mewajibkan bank umum untuk
menjaga Giro Wajib Minimum sekurang-kurangnya 10,5% untuk rekening Rupiah dan 8 % untuk rekening mata
uang asing.
Pada tanggal 31 Desember 2013, prosentase giro wajib minimum dalam rupiah adalah sebesar 13,86 % dan
28,26 % pada tanggal 31 Desember 2012.
6.
102.666.216.468
201.919.866
102.868.136.335
102.868.136.335
2012
13.428.154.746
166.281.230
13.594.435.976
13.594.435.976
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan giro pada pihak yang berelasi.
Giro pada bank lain berdasarkan Pihak Berelasi dan Pihak Ketiga :
2013
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
102.868.136.335
102.868.136.335
102.868.136.335
Sub Jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah
33
2012
13.594.435.976
13.594.435.976
13.594.435.976
2012
102.666.216.468
102.666.216.468
13.428.154.746
13.428.154.746
201.919.866
201.919.866
102.868.136.335
102.868.136.335
166.281.230
166.281.230
13.594.435.976
13.594.435.976
2013
Bank Pemerintah
Bank Mandiri
Bank Rakyat Indonesia
Bank DKI
Bank Tabungan Negara
Bank Negara Indonesia
BPD Irian Jaya
Jumlah Bank Pemerintah
2012
358.144.422
874.979.890
11.470.800
331.092.652
101.066.950.242
23.578.462
102.666.216.468
Bank Swasta
Bank Danamon
Bank BII
Bank Mega
Jumlah Bank Swasta
Jumlah
658.207.332
11.730.892.399
23.998.462
326.416.355
676.929.399
11.710.800
13.428.154.746
2013
2012
193.600.912
8.172.276
146.678
201.919.866
157.166.164
8.584.388
530.678
166.281.230
102.868.136.335
13.594.435.976
Berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi manajemen bank, kolektibilitas atas giro pada bank lain sejumlah
Rp.102.868.136.335,- dan Rp.13.594.435.976,- digolongkan lancar masing-masing pada tanggal
31 Desember 2013 dan 2012.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Rp.0,- .
sebesar
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut :
2013
Saldo Awal
Penambahan ( Pengurangan)
2012
37.555.279
(37.555.279)
-
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan giro pada bank lain
yang dibentuk telah memadai.
34
2012
104.000.000.000
101.000.000.000
200.000.000.000
35.000.000.000
440.000.000.000
440.000.000.000
Jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah
100.000.000.000
35.000.000.000
40.000.000.000
175.000.000.000
175.000.000.000
Rincian penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan dan sisa umur sampai saat jatuh tempo
adalah sebagai berikut :
2013
Giro Institusi
200.000.000.000
200.000.000.000
Interbank Call
Money
Deposito Call
Money
104.000.000.000
-
101.000.000.000
-
104.000.000.000
101.000.000.000
Deposito
Berjangka
35.000.000.000
35.000.000.000
2012
Interbank Call
Money
Giro Institusi
Deposito Call
Money
Deposito
Berjangka
100.000.000.000
-
35.000.000.000
-
40.000.000.000
-
100.000.000.000
35.000.000.000
40.000.000.000
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat penempatan pada bank lain yang mempunyai
hubungan istimewa.
Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk penempatan adalah sebesar 6,50 % pada tahun 2013 dan 6,50% pada
tahun 2012.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut :
2013
Saldo Awal
Penambahan ( Pengurangan)
Saldo Akhir tahun
2012
2.400.000.000
(2.400.000.000)
-
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain yang
dibentuk telah memadai.
35
2012
13.434.936.370
2.459.842.135.335
2.473.277.071.705
(14.416.459.123)
2.458.860.612.582
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Jumlah Kredit
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah
13.434.936.370
2.264.308.705.273
2.277.743.641.643
(16.159.828.142)
2.261.583.813.501
Berdasarkan Jenis :
2013
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Konsumsi
Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
(634.671.522)
2.452.633.030.268
Mengalami
Penurunan Nilai
1.159.716.596
12.774.597.106
6.075.056.213
20.009.369.915
(13.781.787.601)
6.227.582.314
Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
30.033.552.117
78.038.438.361
2.149.679.944.347
2.257.751.934.824
(2.209.620.856)
2.255.542.313.968
Mengalami
Penurunan Nilai
776.244.661
13.140.405.945
6.075.056.213
19.991.706.819
(13.950.207.286)
6.041.499.533
Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
46.077.063.072
94.187.065.301
2.313.003.573.417
2.453.267.701.790
Jumlah
47.236.779.668
106.961.662.407
2.319.078.629.630
2.473.277.071.705
(14.416.459.123)
2.458.860.612.582
2012
Kredit Investasi
Kredit Modal Kerja
Kredit Konsumsi
Jumlah
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Jumlah
30.809.796.778
91.178.844.306
2.155.755.000.560
2.277.743.641.643
(16.159.828.142)
2.261.583.813.501
Termasuk dalam kategori "mengalami penurunan" adalah kredit dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan,
dan Macet (Kredit Bermasalah) sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas Bank Indonesia :
2013
Lancar
DPK
Diragukan
Kurang Lancar
Macet
Jumlah
Investasi
41.004.390.446
4.055.473.146
209.286.852
257.612.353
692.817.391
46.219.580.188
Modal Kerja
87.494.676.221
8.126.673.546
686.819.610
1.178.504.740
10.909.272.756
108.395.946.873
2.258.250.401.190
7.508.607.946
960.333.297
950.031.982
4.164.690.934
2.271.834.065.349
46.713.680.713
113.798.583
46.827.479.296
2.433.463.148.570
19.690.754.638
1.856.439.759
2.386.149.075
15.880.579.664
2.473.277.071.706
Konsumsi
Direksi dan Karyawan
Jumlah
Dikurangi : Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai
(478.823.744)
2.432.984.324.826
(155.847.778)
(63.936.677)
19.534.906.860
1.792.503.082
36
(303.200.407)
2.082.948.668
(13.414.650.517)
2.465.929.147
(14.416.459.123)
2.458.860.612.583
DPK
Diragukan
Kurang Lancar
Macet
Jumlah
Investasi
29.152.015.466
887.921.667
287.396.907
98.086.340
390.761.414
30.816.181.794
Modal Kerja
71.822.017.166
6.246.207.512
533.494.448
1.369.125.027
11.237.786.470
91.208.630.623
2.103.415.211.546
5.090.844.218
393.752.680
911.467.371
3.851.960.808
2.113.663.236.623
42.055.592.603
42.055.592.603
2.246.444.836.781
12.224.973.397
1.214.644.035
2.378.678.738
15.480.508.692
2.277.743.641.643
Konsumsi
Direksi dan Karyawan
Jumlah
Dikurangi : Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai
(2.006.175.898)
2.244.438.660.883
(203.444.959)
(45.563.090)
12.021.528.438
1.169.080.945
(453.913.185)
(13.450.731.011)
1.924.765.553
2.029.777.681
(16.159.828.143)
2.261.583.813.500
Rumah tangga
Pertanian, perburuan & kehutanan
Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, gas dan air
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi & makan minum
Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
2.309.366.475.478
23.322.280.597
2.974.115.075
107.968.273
3.880.697.626
6.633.858.180
18.821.837.585
56.504.173.103
10.158.158.444
Mengalami
Penurunan Nilai
6.188.854.796
525.862.286
320.665.833
213.416.937
6.433.395.945
4.102.120.161
429.050.513
2.315.555.330.274
23.848.142.883
3.294.780.908
107.968.273
4.094.114.563
6.633.858.180
25.255.233.530
60.606.293.264
10.587.208.957
2.115.224.059
74.166.908
2.189.390.967
3.390.658.790
12.009.664
3.402.668.454
799.000.354
1.450.547.690
29.933.157
-
828.933.511
1.450.547.690
12.730.745.591
1.696.742.159
14.427.487.750
898.162.363
2.453.153.903.208
96.950.139
20.123.168.498
995.112.502
2.473.277.071.706
(13.781.787.601)
6.341.380.897
(14.416.459.123)
2.458.860.612.583
(634.671.522)
2.452.519.231.686
37
Jumlah
Rumah tangga
Pertanian, perburuan & kehutanan
Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik, gas dan air
Konstruksi
Perdagangan besar dan eceran
Penyediaan akomodasi & makan minum
Tidak Mengalami
Penurunan Nilai
2.150.561.648.367
10.151.768.998
1.521.301.900
442.091.678
3.607.378.085
7.503.378.274
8.762.668.565
43.642.543.570
4.871.958.262
Mengalami
Penurunan Nilai
5.157.180.859
503.624.873
444.392.038
148.884.614
7.306.946.849
3.693.616.532
210.431.875
2.155.718.829.226
10.655.393.871
1.965.693.938
442.091.678
3.756.262.699
7.503.378.274
16.069.615.414
47.336.160.102
5.082.390.137
2.065.232.523
75.478.034
2.140.710.557
1.204.083.747
17.425.684
1.221.509.431
10.632.435.469
326.452.314
770.192.445
6.449.282
226.845.495
10.632.435.469
332.901.596
997.037.940
12.174.539.445
1.240.132.705
13.414.672.150
432.136.536
2.239.595.978.713
42.422.625
19.073.831.465
474.559.161
2.277.743.641.643
(13.950.207.286)
5.123.624.179
(16.159.828.142)
2.261.583.813.501
(2.209.620.856)
2.237.386.357.857
Jumlah
Termasuk dalam kategori "mengalami penurunan" adalah kredit dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan,
dan Macet (Kredit Bermasalah) sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Berdasarkan Perjanjian Kredit
2013
744.307.868
29.057.715.659
323.579.866.456
2.119.895.181.722
2.473.277.071.705
(14.416.459.123)
2.458.860.612.582
38
2012
22.313.428.436
32.537.945.485
188.987.560.223
2.036.667.508.411
2.280.506.442.555
(16.159.828.142)
2.264.346.614.413
2012
70.236.911.713
104.547.978.869
493.967.718.849
1.611.753.833.124
2.280.506.442.555
(16.159.828.142)
2.264.346.614.413
2012
35.497.204.178
(19.337.376.036)
16.159.828.142
Berikut adalah informasi lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan diatas :
a. Kredit yang diberikan diatas termasuk kredit jangka pendek dan jangka panjang dalam Rupiah dengan
berbagai bentuk jaminan, seperti tanah, bangunan dan aset berwujud lainnya.
b. Kredit modal kerja dan investasi diberikan kepada debitur untuk kepentingan modal kerja dan pengadaan
barang-barang modalnya.
c. Kredit konsumsi terdiri dari kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit perorangan
lainnya.
d. Tidak terdapat Deposito berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas kredit atau deposito yang diblokir
oleh pihak bank. (lihat catatan 16)
e. Suku bunga selama periode berjalan untuk kredit adalah sebesar 10,00% sampai dengan 21,00%.
f.
Kredit yang diberikan kepada Direksi dan karyawan bank terdiri atas kredit kendaraan bermotor, kredit
pemilikan rumah dan keperluan lainnya dengan suku bunga rata-rata 10 % per tahun dangan jangka waktu
berkisar antara 1 - 15 tahun, dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulannya.
g. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak yang berelasi, kecuali kredit yang diberikan kepada Direksi dan
karyawan bank dengan tingkat suku bunga lebih rendah 1 - 2%, dilakukan dengan persyaratan dan kondisi
yang sama seperti yang diberikan kepada pihak ketiga.
h. Pada tanggal 31 Desember 2013, bank memiliki rasio kredit non-performing Loan (NPL) terhadap jumlah
kredit yang diberikan adalah sebesar 0,81%, untuk 31 Desember 2012 adalah sebesar 0,84%.
i.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat pelanggaran atau pelampauan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) kepada pihak ketiga dan pihak berelasi sesuai peraturan yang telah ditetapkan
Bank Indonesia.
39
Seperti dijelaskan pada Catatan 2j, Cadangan Kerugian Penurunan Nilai kredit dibentuk berdasarkan evaluasi
terhadap kualitas masing-masing akun kredit pada akhir periode. Manajemen berpendapat bahwa jumlah
cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan telah memadai.
9.
2013
sebesar
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada debitur melalui perjanjian pembiayaan bersama
dengan bank-bank lain. Jumlah bagian Bank Kalteng sebagai anggota sindikasi pada tanggal 31 Desember
2013 berkisar 0,57 % untuk Jalan Tol Cikampek - Palimanan dan 0,32% untuk PLN Merah Putih dari jumlah
keseluruhan kredit sindikasi, Pada tanggal 31 Desember 2012 berkisar 0,32% untuk PLN Merah Putih dari
jumlah keseluruhan kredit sindikasi.
PENYERTAAN
Rincian Penyertaan Saham adalah sebagai berikut :
2013
Akumulasi bagian atas
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Metode Biaya
PT. Sarana Kalteng Ventura
Modal Ventura
Jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Prosentase
Biaya
Kepemilikan
Perolehan
perusahaan Asosiasi
8,13%
500.000.000
500.000.000
Nilai Tercatat
500.000.000
500.000.000
(5.000.000)
495.000.000
2012
Akumulasi bagian atas
Nama Perusahaan
Jenis Usaha
Metode Biaya
PT. Sarana Kalteng Ventura
Modal Ventura
Jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
Prosentase
Biaya
Kepemilikan
Perolehan
perusahaan Asosiasi
8,13%
500.000.000
500.000.000
Nilai Tercatat
500.000.000
500.000.000
(5.000.000)
495.000.000
Jumlah Penyertaan tersebut adalah penyertaan saham pada PT. Sarana Kalteng Ventura sebanyak 500.000
lembar saham dengan nilai nominal Rp. 1.000,00 per lembar saham. PT Sarana Kalteng Ventura merupakan
Lembaga Pembiayaan yang bergerak di bidang Modal Ventura yang mulai beroperasi sebagai lembaga
pembiayaan sejak tahun 1997 dengan surat izin dari menteri keuangan RI Nomer: 207/KMK. 017/1997 tanggal 6
Mai 1997.
Jumlah pernyataan termasuk penerimaan Deviden Saham (pembagian stock Deviden) per 31 Desember 2013
dan 2012 sebesar Rp 822.842.000,- atau 822.842 lembar saham yang masing-masing Rp.1.000,- per lembar
saham dengan persentase kepemilikan saham 8,13%.
40
PENYERTAAN (Lanjutan)
Sesuai ketentuan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), deviden saham tidak diakui sebagai
pendapatan (tidak dibukukan). Atas pernyataan tersebut PT Bank Kalteng tahun 2013 dan tahun 2012
membukukan pendapatan deviden tunai masing-masing sebesar Rp. 87.978.395,- dan Rp. 269.203.268,-.
Klasifikasi penyertaan saham berdasarkan kolektibilitas Bank Indonesia :
Kolektibilitas
Lancar
Macet
Jumlah
Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
2013
2012
500.000.000
500.000.000
(5.000.000)
495.000.000
500.000.000
500.000.000
(5.000.000)
495.000.000
2013
5.000.000
5.000.000
2012
5.000.000
5.000.000
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan saham telah memadai.
Saldo Awal
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Gedung Kantor
Rumah Instansi
Kendaraan
Inventaris dan
Perlengkapan kantor
Jumlah Nilai Tercatat
Akm Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Gedung Kantor
Rumah Instansi
Kendaraan
Inventaris dan
Perlengkapan kantor
Jumlah Akum. Penyusutan
Nilai Buku
2013
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
4.698.164.078
42.257.464.699
10.117.293.830
8.069.172.785
1.431.506.400
3.058.191.323
49.900.000
3.707.785.272
6.129.670.478
45.315.656.022
10.167.193.830
11.776.958.057
55.405.109.881
120.547.205.273
3.867.173.999
12.114.556.994
59.272.283.880
132.661.762.267
14.005.576.912
3.281.003.047
6.847.165.995
2.621.455.161
559.930.288
1.218.061.658
16.627.032.074
3.840.933.335
8.065.227.653
34.431.671.220
58.565.417.175
61.981.788.099
4.943.883.370
9.343.330.477
39.375.554.590
67.908.747.652
64.753.014.616
41
Saldo Awal
Biaya Perolehan
Kepemilikan Langsung
Tanah
Gedung Kantor
Rumah Instansi
Kendaraan
Inventaris dan
Perlengkapan kantor
Jumlah Nilai Tercatat
Akm Penyusutan
Kepemilikan Langsung
Gedung Kantor
Rumah Instansi
Kendaraan
Inventaris dan
Perlengkapan kantor
Jumlah Akum. Penyusutan
Nilai Buku
Pengurangan
Saldo Akhir
4.698.164.078
39.188.845.656
9.275.747.830
10.111.481.405
3.068.619.043
841.546.000
160.591.380
2.202.900.000
4.698.164.078
42.257.464.699
10.117.293.830
8.069.172.785
51.183.014.338
114.457.253.307
4.222.095.543
8.292.851.966
2.202.900.000
55.405.109.881
120.547.205.273
11.563.671.319
2.828.657.710
8.331.357.587
2.441.905.593
452.345.337
994.598.455
2.478.790.047
14.005.576.912
3.281.003.047
6.847.165.995
29.494.159.524
52.217.846.140
62.239.407.167
4.937.511.696
8.826.361.082
34.431.671.220
58.565.417.175
61.981.788.099
2.478.790.047
Pada tanggal 31 Desember 2013, Aset tetap yang diasuransikan adalah Gedung Kantor Pusat dan Perabotan
Kantor yang ada di dalam bangunan tersebut di Jln. RTA Milono No. 12 Palangka Raya dengan jumlah
pertanggungan masing sebesar Rp. 30.877.751.995,- Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah
pertanggungan cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.
2012
18.210.729.935
954.752.013
593.807.667
251.434.831
64.768.219
10.494.235.688
30.569.728.354
17.023.283.756
668.793.481
4.626.203.670
574.526.422
327.755.371
1.914.757
13.703.519.647
36.925.997.104
2013
18.175.471.793
35.258.142
18.210.729.935
2012
16.768.122.421
176.678.049
78.483.286
17.023.283.756
42
Premi Asuransi
Sewa
Premi Penjamin pada Pemerintah
Premi Asuransi Lainnya
2012
18.859.133
486.263.893
67.284.333
2.119.063
574.526.422
2013
15.456.488.121
(14.120.464.810)
8.032.437.000
999.825.377
125.950.000
10.494.235.688
2012
14.966.328.121
(12.255.976.882)
4.522.410.000
1.024.336.499
5.446.421.909
13.703.519.647
2013
7.953.861.217
47.570.866.600
218.102.559
30.407.174
97.503.036
55.870.740.585
2012
12.505.454.140
27.902.168.741
401.465.271
27.033.842
78.862.402
29.160
40.915.013.555
Kiriman Uang
Liabilitas Lainnya
Liabilitas Kepada Pihak Ketiga Lainnya
Liabilitas Jatuh Tempo
Titipan Kelebihan Bayar Pinjaman
Titipan Administrasi BPD Net
Labilitas lainnya merupakan titipan setoran jaminan, kewajiban pada pihak ketiga dan kewajiban lainnya.
75.241.798.409
1.868.056.808.939
1.943.298.607.348
2012
92.227.162.957
1.916.475.147.903
2.008.702.310.860
Suku bunga rata-rata tahunan untuk giro pada tahun 2013 dan 2012 adalah sebesar 1,75% dan 2,50%.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada giro yang diblokir baik sebagai jaminan kredit maupun
untuk tujuan yang lain.
43
dan
Pihak Berelasi
Pihak Ketiga
Jumlah Tabungan
2013
12.796.554.035
1.011.705.781.263
2012
7.210.463.280
955.132.522.730
1.024.502.335.298
962.342.986.010
2013
458.049.773.673
543.531.490.053
22.921.071.571
2012
438.990.903.610
510.638.905.728
12.713.176.672
1.024.502.335.298
962.342.986.010
Simpeda
Taheta
Tabunganku
Tingkat suku bunga rata-rata untuk Tabungan tahun 2013 dan 2012 sebesar 3,00 % dan 3,50 %.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada tabungan yang diblokir baik sebagai jaminan kredit
maupun untuk tujuan yang lain.
dan
44
2012
-
15.000.000.000
15.000.000.000
9.745.000.000
215.925.838.140
225.670.838.140
225.670.838.140
3.569.000.000
179.316.850.573
182.885.850.573
197.885.850.573
1
3
6
12
12
2013
169.082.363.490
26.003.850.000
24.100.300.000
5.874.324.650
475.000.000
135.000.000
225.670.838.140
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan
Bulan keatas
Jatuh tempo
2012
138.093.476.383
26.792.780.000
26.361.950.000
5.502.644.190
535.000.000
600.000.000
197.885.850.573
Suku bunga rata - rata tahunan adalah sebesar 6,88 % pada tahun 2013 dan 5,75 % pada tahun 2012.
Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak terdapat deposito berjangka yang diblokir untuk dijadikan atas
fasilitas kredit yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya.
2012
11.825.720.208
11.825.720.208
2.239.365.200
2.239.365.200
2013
9.667.522.201
2.114.207
6.650.241
618.964.500
8.175.775
32.230.148
6.168.941
7.087.500
1.476.806.696
11.825.720.208
2012
916.070.928
3.762.853
32.350.148
9.129.500
176.841.356
6.770.241
318.940
872.500
1.093.248.734
2.239.365.200
45
2012
-
86.635.145
20.473.677.436
20.560.312.581
88.538.645
20.000.000.000
20.088.538.645
19. PERPAJAKAN
a. Utang pajak terdiri dari:
2013
584.307.548
19.596.297
464.408.465
162.722.594
4.135.576.260
10.957.061.656
16.323.672.820
46
2012
3.177.656.031
19.698.454
415.097.397
111.389.294
2.362.530.271
6.086.371.447
2012
161.211.793.225
Beda Tetap
Beda Temporer
Jumlah
Laba Menurut Pajak
14.802.459.820
4.824.053.943
19.626.513.763
196.238.269.908
826.363.615
4.566.115.915
5.392.479.530
166.604.272.755
Pembulatan
Laba kena pajak dikalikan dengan tarif Ps 17
25% x
196.238.269.000
196.238.269.000
166.604.272.000
49.059.567.250
41.651.068.000
2013
49.059.567.250
2012
41.651.068.000
41.995.124.676
7.064.442.574
39.288.537.729
2.362.530.271
Koreksi Fiskal
2013
(49.059.567.250)
808.454.009
(48.251.113.241)
Pajak kini
Pendapatan (Beban) pajak tangguhan
Jumlah
2012
(41.651.068.000)
546.830.389
(41.104.237.611)
Berdasarkan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank Kalteng menyampaikan Surat Pemberitahuan Pajak
Tahunan ke kantor pajak atas dasar self assessment . Kantor pajak berhak memeriksa atau mengoreksi
pajak dalam jangka waktu 5 (lima) tahun setelah tanggal pajak terhutang.
Sejak tahun 2009, Bank Kalteng mengakui kredit yang dihapusbuku sebagai pengurang laba bruto dalam
perhitungan Pajak Penghasilan Badan dengan memenuhi tiga ketentuan yang disyaratkan sesuai dengan
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Keuangan No. 105/PMK.03/2009 tanggal 10 Juni
2009 yang telah diubah oleh Peraturan Menteri Keuangan No. 57/PMK.03/2010 tanggal 9 Maret 2010.
d. Banding Pajak Tahun 2007
Pada Agustus 2012 Bank mengajukan banding kepengadilan pajak berkaitan dengan hasil pemeriksaan
pajak tahun fiskal 2007 (berkaitan dengan pajak penghasilan badan dan pajak pertambahan nilai) dengan
jumlah sebesar Rp. 8.239.549.980,- yang terdiri dari pajak yang kurang bayar
sebesar
Rp. 5.267.263.300,- dan sanksi administrasi bunga pasal 13 ayat (2) KUP sebesar Rp. 2.672.286.480,-
47
2012
5.490.779.312
540.028.968
6.030.808.280
Aset pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Manajemen berpendapat bahwa terdapat kemungkinan besar jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan
memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
48
2012
5.786.624.392
1.924.168.797
(644.240.000)
7.066.553.189
Setoran Jaminan
Bunga Yang Masih Harus Dibayar
Pendapatan Ditangguhkan
Lainnya
Rekening Perantara
Jumlah
2012
22.239.784.432
510.510.013
12.663.370
43.586.374.660
98.134.559.613
164.483.892.088
22. EKUITAS
Ekuitas Bank Kalteng masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
2013
323.521.059.064
167.704.191.295
128.360.642.903
619.585.893.262
2012
273.490.059.064
137.677.302.391
120.107.555.613
531.274.917.069
49
2012
%
Nilai (Rp)
400.000.000.000
27.000.000.000
Kepemilikan
43.000.000.000
43.000.000.000
47.000.000.000
43.000.000.000
43.000.000.000
39.000.000.000
31.000.000.000
39.000.000.000
39.000.000.000
39.000.000.000
39.000.000.000
39.000.000.000
39.000.000.000
50.000.000.000
4,30
1.000.000.000.000
40,00
2,70
Nilai (Rp)
200.000.000.000
13.500.000.000
Kepemilikan
40,00
2,70
4,30
5,00
21.500.000.000
21.500.000.000
23.500.000.000
21.500.000.000
21.500.000.000
19.500.000.000
15.500.000.000
19.500.000.000
19.500.000.000
19.500.000.000
19.500.000.000
19.500.000.000
19.500.000.000
25.000.000.000
100,00
500.000.000.000
100,00
4,30
4,70
4,30
4,30
3,90
3,10
3,90
3,90
3,90
3,90
3,90
3,90
4,30
4,70
4,30
4,30
3,90
3,10
3,90
3,90
3,90
3,90
3,90
3,90
5,00
Komposisi pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Jumlah Saham
( Lembar )
2013
2012
12.400
11.100
458
338
1.511
1.615
1.919
1.677
1.233
1.100
690
1.275
1.275
1.950
1.625
1.675
1.950
32.352
50
1.298
1.348
1.419
1.440
1.091
975
540
1.125
1.075
1.463
1.325
1.438
1.375
27.349
Prosentase Kepemilikan
(%)
2013
2012
38,33
40,59
1,41
1,23
4,67
4,99
5,93
5,18
3,81
3,40
2,13
3,94
3,94
6,03
5,02
5,18
6,03
4,75
4,93
5,19
5,27
3,99
3,57
1,97
4,11
3,93
5,35
4,84
5,26
5,03
-
100,00
100,00
2012
124.000.010.134
4.575.606.690
111.000.010.134
3.375.606.690
15.110.000.000
16.152.000.000
19.188.442.232
16.768.000.008
12.327.000.000
11.000.000.000
6.900.000.000
12.750.000.000
12.750.000.000
19.500.000.000
16.250.000.000
16.750.000.000
19.500.000.000
323.521.059.064
12.980.000.000
13.478.000.000
14.188.442.232
14.402.000.008
10.911.000.000
9.750.000.000
5.400.000.000
11.250.000.000
10.750.000.000
14.630.000.000
13.250.000.000
14.375.000.000
13.750.000.000
273.490.059.064
b. CADANGAN
Cadangan Bank Kalteng masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
2013
100.359.266.351
67.344.924.943
2012
82.343.133.009
55.334.169.382
167.704.191.295
137.677.302.391
2013
57.373.272.551
17.917.075.657
87.978.395
385.554.327.518
460.932.654.121
2012
58.879.039.456
2.017.221.664
269.203.268
348.877.678.979
410.043.143.367
51
2013
410.437.999
4.098.499.592
4.508.937.590
2012
274.919.854
3.472.790.565
3.747.710.419
2013
45.053.000
3.055.894
106.524.472.516
106.572.581.410
2012
2.805.859.402
1.536.000
108.994.398.858
111.801.794.261
2013
164.931.000
22.864.215.530
432.390.509
973.035.355
317.574.689
24.752.147.083
2012
170.801.025
20.861.030.310
392.322.183
909.454.937
248.339.130
22.581.947.585
CKPN
CKPN
CKPN
CKPN
2.044.056.242
2.044.056.242
2012
71.106.752.565
71.106.752.565
52
2012
2.437.707.913
91.488.134.814
93.925.842.727
2013
11.211.342.013
49.048.251.686
5.091.581.986
6.002.770.074
4.407.431.000
505.167.150
2.295.784.378
4.792.257.416
3.204.111.273
77.690.860
17.661.145.684
281.484.500
2.302.115.209
106.881.133.228
2012
10.975.663.625
45.831.939.545
11.368.008.908
4.435.643.187
3.681.691.006
435.023.800
1.806.052.176
3.432.086.300
4.352.908.333
7.585.697.016
16.121.988.429
6.966.431.562
116.993.133.887
2013
10.831.125.962
2.450.380.710
9.759.553.478
3.557.516.481
12.649.844.168
4.429.023.123
11.248.010.005
32.262.082.577
373.870.765
4.482.569.861
1.992.874.838
6.786.000
9.200.993.092
103.244.631.061
2012
10.416.329.903
1.866.698.049
7.539.583.546
2.864.056.396
236.370.084
2.959.101.473
10.968.688.638
28.535.628.008
291.861.500
2.861.429.344
1.793.164.898
5.000.000
66.349.500
70.404.261.340
2013
2.638.589.589
559.586.535
1.230.788.936
4.882.174.516
1.936.870.428
11.248.010.005
2012
2.481.008.877
519.424.582
960.924.504
5.063.707.847
1.943.622.828
10.968.688.638
53
2013
4.500.000
137.898.547
1.094.755.077
1.076.775.996
1.010.310.000
3.324.239.620
2012
4.500.000
1.597.466
2.175.187.409
2.181.284.875
Transfer Payment
Divisi Treasury
Divisi Umum & SDM
Divisi Kepatuhan & Man Risk
Divisi Kelompok manajenen
Denda-denda
Non Operasional Lainnya
Penghapusan / Kehilangan ATI
Jumlah
2012
31.000.000
73.500.000
27.489.510
64.170.000
71.828.600
139.542.481
525.310.317
29.352.788
962.193.696
2012
KOMITMEN
Liabilitas
Fasilitas kredit nasabah yang belum digunakan
Fasilitas kredit nasabah yang belum ditarik
Jumlah Liabilitas
JUMLAH KOMITMEN BERSIH
(45.414.055.757)
(45.414.055.757)
(45.414.055.757)
(8.857.409.092)
(8.857.409.092)
(8.857.409.092)
KONTINJENSI
Tagihan kontijensi
Pendapatan Bunga dalam penyelesaian
Kredit dan bunga yang telah dihapusbukukan
Jumlah Tagihan
5.520.655.759
34.456.701.349
39.977.357.108
5.438.291.738
35.334.743.988
40.773.035.726
Liabilitas
Bank Garansi
Lainnya
Jumlah Liabilitas
JUMLAH KONTIJENSI BERSIH
61.307.586.157
61.307.586.157
(21.330.229.049)
54
72.179.750.105
72.179.750.105
(31.406.714.379)
:
:
:
:
:
:
:
:
55
Jumlah Debitur
2013
2012
Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Barito Selatan
Perorangan
Komisaris
Pejabat Bank
Baki Debet
2013
2012
1
1
10.729.980.924
10.729.980.924
36
36
2
29
32
5.110.330.121
5.110.330.121
21.790.182
4.315.780.554
15.067.551.660
Pemegang Saham
Pinjaman kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 diklasifikasikan sebagai kolektibiltas
lancar.
56
2013
Komponen Modal terdiri dari :
Modal Inti
Modal Disetor
Faktor Penambah
Cadangan Umum
Cadangan Tujuan
Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%)
2012
184.396.059.064
184.396.059.064
100.359.266.351
67.344.924.943
(6.062.228.500)
64.180.321.452
139.125.000.000
364.947.284.246
82.343.133.009
55.334.169.382
(7.946.740.012)
60.053.777.807
89.094.000.000
278.878.340.186
33.683.511.623
25.148.678.866
1.094.016.420
764.956.503
514.565.815.267
8.259.625.000
429.101.138.881
27.646.927.789
27.646.927.789
542.212.743.056
1.571.573.043.311
640.181.179.819
24,52%
23.843.480.694
23.843.480.694
452.944.619.575
1.401.367.380.545
506.111.075.000
23,75%
Modal Pelengkap
Cadangan Umum PPAP (maksimum 1,25% dari ATMR)
57
58
Secara berkala Bank membuat profil risiko yang mencerminkan tingkat risiko yang dimiliki bank berdasarkan 8
(delapan) jenis risiko yang ditetapkan Bank Indonesia yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko
operasional, risiko hukum, risiko kepatuhan,risiko reputasi, dan risiko stratejik.
Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan Profil Risiko secara triwulanan untuk
menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko yang menjadi akibat kegagalan pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi
liabilitasnya. Risiko kredit dikelola baik pada tingkat transaksi maupun portofolio. Pengelola risiko kredit
dirancang untuk menjaga independensi dan integritas proses penilaian risiko serta diversifikasi risiko kredit.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari
risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang.
Sesuai dengan Core Business Bank di bidang Perkreditan, komposisi Portofolio Penyediaan Dana didominasi oleh
eksposur pada Pinjaman yang diberikan (Kredit), Penempatan pada Bank Indonesia dan Penempatan pada Bank
lain sebesar 89,69%.
Eksposur Penyediaan Dana terkonsentrasi pada Portofolio Pegawai/Pensiunan (91,84%) dan sektor ekonomi
Rumah Tangga (93,62%). Meskipun Risiko Kredit terkonsentrasi namun risikonya rendah karena gaji
PNS/Pensiunan dibayarkan melalui Bank Kalteng dan pinjaman dijamin oleh asuransi sehingga potensi kerugian
akibat gagal bayar tersebut masih bisa dieliminir. Disamping itu, kualitas penyediaan dana pada Bank Kalteng
sangat baik yang dibuktikan dengan rendahnya Rasio Aset Produktif dan TRA bermasalah (0,49%) serta Rasio
Kredit Aset Produktif dan TRA Kualitas Rendah (0,99%).
Kualitas pemberian kredit sangat baik dimana NPL gros (0,81%) dan NPL nett (0,23%) masih dibawah risk
tolerance NPL Bank Kalteng yaitu 3% dan batas maksimal ketentuan BI sebesar 5%.
59
60
Karakteristik aktivitas bisnis Bank terkait suku bunga pada banking book masih sederhana sehingga modal Bank
saat ini masih mampu mengakomodir eksposur perubahan suku bunga yang ekstrim.
Kualitas penerapan manajemen risiko pasar secara komposit memadai, meskipun demikian tetap perlu
mendapatkan perhatian manajemen mengingat perkembangan pasar yang selalu berubah.
Walaupun Bank Kalteng belum berorientasi pada Bank Devisa dan Bisnis Trading, namun Manajemen memiliki
awareness dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko pasar.
Risiko Suku Bunga
Risiko pasar banking book disebabkan perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas banking book. Risiko
pasar banking book dikelola dengan mengoptimalkan struktur laporan posisi keuangan Bank untuk mendapatkan
imbal hasil yang maksimal sesuai tingkat risiko yang dapat diterima Bank. Pengendalian risiko pasar banking
book dilakukan dengan menetapkan limit yang mengacu pada ketentuan regulator dan internal yang dimonitor
secara mingguan maupun bulanan oleh Divisi Treasuri.
61
2012
Persen (%)
3,50
3,50
ASET
Penempatan pada Bank lain
Efek - efek
Pinjaman Yang Diberikan
10 - 21
10 - 21
LIABILITAS
Simpanan Nasabah
- Giro
- Tabungan
- Deposito Berjangka
- Pinjaman Yang diterima
1,75
3,00
6,88
13,00
2,50
3,75
5,75
13,00
Untuk mengetahui dampak perubahan suku bunga dan nilai tukar pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap
pendapatan dan modal, Bank melakukan stress testing risiko pasar banking book secara berkala.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Pasar cukup memadai. Hal ini tercermin dari adanya pemisahan fungsi
antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Namun demikian,
cakupan pelaksanaan audit terhadap aktivitas fungsional yang memiliki eksposur Risiko Pasar masih perlu
ditingkatkan efektifitasnya.
Tabel berikut merangkum aset Bank yang memperoleh pendapatan bunga dan yang memperoleh beban bunga
(tidak dengan tujuan diperdagangkan) pada nilai tercatat, dikategorikan berdasarkan tanggal kontraktual
perubahan suku bunga atau tanggal jatuh tempo, mana yang lebih dulu :
2013
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Lebih dari
6 - 12 bulan
Jumlah
12 bulan
593.578.502.668
593.578.502.668
540.000.000.000
540.000.000.000
7.839.835.804
8.783.729.276
24.936.475.572
2.431.718.171.054
2.473.278.211.706
1.141.418.338.472
8.783.729.276
24.936.475.572
2.431.718.171.054
3.606.856.714.374
1.943.298.607.348
Tabungan
51.225.116.765
153.675.350.294
204.900.467.059
614.701.401.178
1.024.502.335.296
Deposito
211.769.288.140
9.871.300.000
3.895.250.000
135.000.000
225.670.838.140
86.635.145
86.635.145
11.825.720.208
11.825.720.208
Giro
20.473.677.436
20.473.677.436
2.218.118.732.461
163.546.650.294
208.795.717.059
635.396.713.759
3.225.857.813.573
62
2012
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Lebih dari
6 - 12 bulan
Jumlah
12 bulan
1.062.692.052.249
175.000.000.000
13.585.245.183
188.585.245.183
6.167.356.866
8.063.228.663
40.190.849.127
2.226.085.007.899
2.280.506.442.555
1.243.859.409.115
8.063.228.663
40.190.849.127
2.239.670.253.082
3.531.783.739.987
Tabungan
48.117.242.276
144.351.726.827
192.468.969.103
577.406.907.310
962.344.845.516
Deposito
183.306.900.573
11.113.250.000
3.025.700.000
440.000.000
197.885.850.573
2.239.365.200
2.239.365.200
Bank Indonesia
88.538.645
88.538.645
20.000.000.000
20.000.000.000
2.242.365.818.909
155.464.976.827
195.494.669.103
597.935.445.955
3.191.260.910.794
Bank Indonesia
Penempatan Pada Bank Lain
Kredit yang diberikan
1.062.692.052.249
2.008.702.310.860
2.008.702.310.860
c. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas dapat terjadi ketika sebuah bank tidak dapat memenuhi kewajiban finansialnya kepada nasabah
atau pihak lawan secara tepat waktu dengan biaya yang wajar. Manajemen risiko likuiditas merupakan hal yang
sangat penting karena berdampak signifikan terhadap keberlangsungan bisnis. Bank senantiasa berupaya
memastikan bahwa setiap kebutuhan likuiditas dan pendanaan saat ini dan masa mendatang dapat terpenuhi
baik dalam kondisi pasar normal maupun kondisi kritis.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari
risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang.
Komposisi aset Bank yang ada menunjukkan bahwa Aset Bank cukup memadai untuk menutupi kewajiban jatuh
tempo, hal ini terlihat dari persentase rasio aset likuid yang cukup besar terhadap total aset yang ada (21,58%)
dan rasio aset likuid terhadap pendanaan jangka pendek (29,27%).
Deposan Inti dimana mayoritas dananya milik Pemerintah memiliki nominal yang cukup signifikan menunjukan
konsentrasi pada sumber pendanaan beresiko rendah karena merupakan dana murah, namun jika sewaktuwaktu Pemerintah menarik dananya secara bersamaan dalam jumlah yang besar maka akan berisiko tinggi (high
risk ). Perlu komitmen yang tinggi dari Pemerintah khususnya Pemerintah Daerah serta usaha pendekatan yang
nyata dari Pengurus/Manajemen agar Pemerintah Daerah tetap menempatkan dananya pada Bank Kalteng.
Komposisi dana pihak ketiga pada Bank Kalteng masih didominasi oleh dana Pemerintah Daerah, sehingga perlu
perhatian khusus dari manajemen terkait strategi dan upaya penghimpunan Dana Pihak Ketiga kedepannya
khususnya dana yang berasal dari luar pemerintah daerah (swasta). Ke depan perlu dilakukan upaya keras dalam
menghimpun dana pihak ketiga yang berasal dari luar pemerintah daerah (swasta) dikarenakan menurut
persyaratan BPD Regional Champion (BRC) minimal dana pihak ketiga dari luar pemerintah daerah (swasta)
adalah 70%.
63
Berdasarkan Laporan Proyeksi Arus Kas posisi tanggal 31 Desember 2013, posisi kas akhir Bank Kalteng
seminggu kedepan masih dalam posisi aman (positif) dimana posisi awal kas dan arus kas masuk lebih besar dari
arus kas keluar.
Volume Transaksi Rekening Administratif (TRA) pada posisi akhir tahun 2013 masih rendah sebesar 2,65% dari
total Aset, dimana sebagian besar TRA berupa Garansi Bank dan Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik memiliki
kualitas Lancar (99,37%).
Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan adalah sebagai berikut:
2013
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Lebih dari
6 - 12 bulan
Jumlah
12 bulan
Aset
Kas
274.987.543.250
593.578.502.668
593.578.502.668
540.000.000.000
2.868.136.335
542.868.136.335
2.473.278.211.706
274.987.543.250
7.839.835.804
8.783.729.276
24.936.475.572
2.431.718.171.054
35.022.291.059
646.596.544
169.148.873
17.920.160.217
53.758.196.693
1.451.428.172.781
9.430.325.820
25.105.624.445
2.452.506.467.606
3.938.470.590.652
Liabitas
Dana Pihak Ketiga
1.943.298.607.348
1.943.298.607.348
Tabungan
51.225.116.765
153.675.350.294
204.900.467.059
614.701.401.178
1.024.502.335.296
Deposito
211.769.288.140
9.871.300.000
3.895.250.000
135.000.000
225.670.838.140
86.635.145
86.635.145
11.825.720.208
11.825.720.208
Giro
20.473.677.436
20.473.677.436
57.122.350.633
26.198.532.317
616.745.518
20.112.555.325
104.050.183.793
2.275.241.083.094
189.745.182.611
209.412.462.577
655.509.269.084
3.329.907.997.366
(823.812.910.313)
(180.314.856.791)
(184.306.838.132)
1.796.997.198.522
608.562.593.286
64
2012
1 - 3 bulan
3 - 6 bulan
Lebih dari
6 - 12 bulan
Jumlah
12 bulan
Aset
Kas
Bank Indonesia
Penempatan Pada Bank Lain
Kredit yang diberikan
248.468.261.355
248.468.261.355
1.062.692.052.249
1.062.692.052.249
175.000.000.000
13.585.245.183
188.585.245.183
6.167.356.866
8.063.228.663
40.190.849.127
2.226.085.007.899
2.280.506.442.555
43.521.857.469
626.001.394
192.127.034
16.514.134.852
60.854.120.749
1.535.849.527.939
8.689.230.057
40.382.976.161
2.256.184.387.934
3.841.106.122.091
Tabungan
48.117.242.276
144.351.726.827
192.468.969.103
577.406.907.310
962.344.845.516
Deposito
183.306.900.573
11.113.250.000
3.025.700.000
440.000.000
197.885.850.573
88.538.645
88.538.645
2.239.365.200
2.239.365.200
Aset Lain-lain
Jumlah
Liabitas
Dana Pihak Ketiga
Giro
Bank Indonesia
Liabilitas Kepada Bank Lain
Pinjaman yang diterima
Liabilitas Lain-lain
2.008.702.310.860
2.008.702.310.860
20.000.000.000
20.000.000.000
41.630.681.188
22.239.784.432
510.510.013
48.168.189.612
112.549.165.245
2.283.996.500.097
177.704.761.259
196.005.179.116
646.103.635.567
3.303.810.076.039
(748.146.972.158)
(169.015.531.202)
(155.622.202.955)
1.610.080.752.367
537.296.046.052
Kualitas penerapan manajemen risiko likuiditas secara komposit cukup memadai, meskipun demikian
pemantauan terhadap likuiditas Bank harus tetap menjadi skala prioritas.
Tata Kelola Risiko Likuiditas sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal ini tercermin pada
kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Dewan Komisaris dan Direksi dalam mengelola Risiko Likuiditas telah memadai dan fungsi Manajemen
Risiko Likuiditas (ALCO) telah dilaksanakan secara efektif. Fungsi Manajemen Risiko Likuiditas termasuk ALCO
memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan telah berjalan cukup baik sehingga bisa menganalisa
perubahan likuiditas akibat perubahan kondisi eksternal maupun internal.
Komponen modal disetor dalam menambah modal cukup signifikan, oleh sebab itu perlu usaha yang nyata dari
Pengurus sehingga menjadi komitmen Pemegang saham dalam memenuhi setoran modal. Hal ini belum terlihat
strategi nyata dari Manajemen dalam upaya memenuhi persyaratan modal inti sesuai target BPD Regional
Champion (BRC) minimal Rp. 1 Triliyun pada tahun 2018, namun Pemegang Saham telah berkomitmen untuk
meningkatkan setoran modal sebesar 1 triliun rupiah sebagaimana hasil RUPS tahun 2013.
Direksi memiliki awareness serta pemahaman yang cukup baik terhadap Risiko Likuiditas yang tergambar dalam
strategi pengelolaan likuiditas yang mencakup strategi pendanaan serta pengaturan manajemen dana yang
tertuang dalam kebijakan dan prosedur serta penetapan limit risiko bidang likuiditas.
65
d. Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko kerugian akibat ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, manusia dan
sistem atau yang disebabkan oleh faktor eksternal.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari
risiko inhern komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu dimasa datang.
Karakteristik produk dan jasa pada Bank Kalteng memiliki karakteristik yang sederhana sehingga risiko yang
dihadapi relatif masih rendah. Produk dan jasa relatif kurang bervariasi, namun pengembangan produk dan jasa
baru belum diikuti oleh pengembangan sistem TI dan peningkatan kualitas SDM yang berkesinambungan. Bisnis
bank memiliki karakteristik yang sederhana dan kurang bervariasi. Mekanisme bisnisnya masih sederhana
dengan volume transaksi masih relatif rendah. Struktur Organisasi yang tidak kompleks dan tidak terdapat aksi
korporasi yang signifikan.
Penggunaan jasa alih daya yang sangat minimal dan hanya untuk pekerjaan pendukung seperti cleaning service
sehingga potensi risikonya rendah.
Selama Semester II tahun 2013, berdasarkan temuan Auditor Internal maupun Eksternal bahwa cukup
signifikannya kegagalan karena faktor manusia (human error) mengakibatkan Bank berpotensi risiko operasional
bahkan berpotensi merugikan Bank.
Selama Triwulan IV tahun 2013, tidak ada terjadi kejadian fraud namun berdasarkan temuan Bank Indonesia
maupun Divisi Pengawasan Intern masih ditemukan lemahnya pelaksanaan monitoring terhadap proses maker,
cheker dan approval pada satuan kerja operasional sehingga berpotensi menimbulkan fraud dan kerugian bagi
bank.
Bank kedepan semakin kompetitif untuk merebut pangsa pasar, hal ini menjadi perhatian yang serius bagi
Pengurus Bank supaya dapat bersaing dengan baik salah satunya dengan cara memperkuat sistem TI serta
meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM.
Bank belum memiliki sistem pengamanan TI (anti virus) yang global dan terupdate secara berkesinambungan
pada seluruh sarana komputer yang terintegrasi dengan sistem TI. Meskipun demikian kerentanan sistem TI
terhadap ancaman/serangan rendah selama Semester 2 tahun 2013 ini.
Kualitas penerapan manajemen risiko operasional secara komposit cukup memadai, terdapat beberapa
kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya berdasarkan hasil audit Divisi Pengawasan Intern
bahwa pengawasan melekat pada satuan kerja operasional belum optimal dilaksanakan sehingga masih terdapat
pelanggaran ketentuan yang berpotensi merugikan Bank.
66
Fungsi Manajemen Risiko Operasional khususnya yang terkait Teknologi Informasi cukup baik, namun terdapat
kelemahan yang perlu mendapat perhatian manajemen. Hal tersebut tercermin dalam banyaknya permasalahan
terkait Teknologi Informasi berdasarkan hasil audit TI tahun 2013.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Operasional sudah memadai. Hal ini tercermin dari adanya pemisahan
fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Disamping itu,
pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan proses dan sistem manajemen Risiko Operasional pada semua
aktivitas fungsional telah dilaksanakan sesuai kebutuhan Bank.
Guna mencegah dan meminimalisir potensi terjadinya risiko operasional pada Bank Kalteng yang pada akhirnya
juga berpotensi merugikan lembaga, Bank Kalteng telah melakukan sosialisasi ke beberapa Kantor
Cabang/Cabang Pembantu/Kas Bank Kalteng. Materi sosialisasi yang disampaikan antara lain : mengenai UU
Transfer Dana, UU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme, Peraturan Bank
Indonesia tentang Anti Pencucian Uang (APU)-Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) serta BPP Penanganan
Litigasi Masalah Hukum dan Pemberian Bantuan Hukum. Disamping itu, sebagai perpanjangan fungsi
pengawasan Direksi di Kantor Cabang, Kontrol Intern Cabang dihimbau meningkatkan pengawasan aktifnya
terhadap kegiatan operasional pada Kantor Cabang masing-masing.
Masih rendahnya budaya sadar risiko pada aktivitas operasional Bank.
67
Tata Kelola Risiko Hukum sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan minor. Hal ini tercermin pada
kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk awareness dan pemahaman Dewan
Komisaris dan Direksi mengenai manajemen Risiko Hukum cukup baik. Fungsi manajemen Risiko Hukum juga
didukung oleh adanya Staf Direksi Bidang Hukum dalam Struktur Organisasi Kantor Pusat yang ditempatkan
langsung di bawah Direksi yang merupakan bagian independen yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang
jelas.
Fungsi manajemen risiko hukum cukup baik, namun pengelolaan risiko hukum belum didukung oleh Sumber
Daya Manusia yang cukup disebabkan sampai akhir tahun 2013, jabatan Pemimpin Kelompok Hukum dan Yurist
Hukum pada Divisi Kepatuhan masih kosong. Meskipun demikian pemantauan dan pengelolaan terhadap
permasalahan hukum yang dihadapi oleh Bank Kalteng tetap mendapat perhatian manajemen dengan
menugaskan Staf Direksi Bidang Hukum untuk membantu Divisi Kepatuhan terkait permasalahan hukum.
Disamping itu, Bank telah memberlakukan ketentuan intern mengenai litigasi hukum dan bantuan perlindungan
hukum baik bagi Pejabat maupun Pegawai Bank Kalteng.
Strategi hukum dalam penyelesaian masalah/fraud yang terjadi di Bank Kalteng sudah berjalan dengan baik dan
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlalu, karena pihak manajemen memiliki awareness dan
pemahaman yang baik terhadap risiko hukum.
68
f.
Risiko Stratejik
Risiko stratejik adalah risiko akibat pengambilan keputusan stratejik yang tidak tepat, kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis, ketidak mampuan untuk melaksanakan suatu keputusan stratejik,
atau gabungan dari hal-hal tersebut.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari
risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang.
Produk/kegiatan usaha Bank guna menghimpun dana masih terkonsentrasi pada tabungan, giro dan deposito
berjangka yang sebagian besar bersumber dari Pemerintah Daerah. Sedangkan guna menyalurkan dana tersebut
masih terkonsentrasi pada perkreditan namun risikonya rendah karena sebagian besar penyaluran kredit kepada
PNS/Pensiunan yang gajinya disalurkan melalui Bank. Namun demikian Risiko Stratejik semakin meningkat
eksposurnya seiring dengan semakin kompetitifnya persaingan bisnis perbankan di Provinsi Kalimantan Tengah
dan Bank Kalteng dituntut untuk lebih berperan serta dalam mendukung pembangunan ekonomi daerah melalui
produk/kegiatan usaha Bank yang sinergi dengan visi misi pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Tengah.
Pencapaian rencana bisnis Bank sampai dengan akhir Desember tahun 2013 belum optimal dimana terdapat
target-target bisnis yang belum tercapai sesuai target antara lain :
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Indikator Kinerja
Aset
Penyaluran Kredit
Dana Pihak Ketiga
Kredit Produktif
Kredit UMKM
Laba sebelum Pajak
Realisasi
3.972.968
2.473.278
3.193.473
154.617
137.836
176.612
Target
4.304.183
2.645.387
3.480.772
3.604.450
192.531
180.120
Realisasi
Target
Keterangan
4,61%
Min 5 %
Belum Memenuhi
Sementara itu terdapat rencana perluasan jaringan layanan kantor yang belum terpenuhi sampai dengan akhir
Desember 2013 antara lain : pembukaan Kantor Kas Kumai, perubahan Status Kantor Kas Kumai, pembukaan
UPK Kantor Bersama Samsat di 5 Kabupaten, pengadaan Mobil Kas Keliling serta pemindahan alamat beberapa
Jaringan Kantor.
69
Indikator Kinerja
KPMM
NPL GROS
ROA
LDR
Setoran modal
Realisasi
24,52
0,81
3,52
77,45
323.521
Target
22,18
0,89
3,42
76,00
312.531
Keterangan
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Strategi bank kedepan khususnya dalam meningkatkan penyaluran kredit tergolong berisiko tinggi, karena
ekspansi kredit produktif akan ditingkatkan padahal kredit produktif bukan sektor kredit yang dikuasai oleh Bank
Kalteng.
Bank Kalteng agar tetap eksis berkompetitif dalam rangka pengembangan usahanya yang berkelanjutan harus
selalu membuat terobosan di bidang pelayanan antara lain : mendirikan kantor baru, membuka jaringan ATM di
pusat perbelanjaan dan didaerah perkantoran yang aksesnya mudah dijangkau oleh masyarakat umum.
Agar semua satuan kerja memahami pelayanan yang baik dan prima (Prime Service Quality) kepada para
stakeholder, sehingga tercipta suasana yang ramah dan cukup berkesan dengan nasabah.
Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit cukup memadai, meskipun demikian pemantauan
terhadap realisasi rencana bisnis Bank tetap perlu mendapatkan perhatian manajemen.
Dewan Komisaris dan Direksi memiliki awareness dan pemahaman yang cukup baik mengenai manajemen risiko
stratejik. Direksi selalu berkoordinasi dengan Dewan Komisaris dalam penyusunan rencana bisnis Bank.
Fungsi manajemen risiko stratejik cukup baik, namun belum terlihat strategi nyata dari Manajemen dalam upaya
memenuhi persyaratan BPD Regional Champion (BRC) antara lain strategi dalam peningkatan modal inti minimal
Rp. 1 triliyun, pemenuhan DPK 70% dari dana non pemerintah daerah (swasta), rasio Net Interest Margin (NIM)
maksimal 5,5% dan persyaratan lainnya.
Penerapan Manajemen Sumber Daya Manusia cukup memadai namun masih perlu dilakukannya peningkatan
kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia guna meminimalisir risiko yang terjadi dan mendukung rencana
bisnis Bank. Kurangnya Sumber Daya Manusia akan berpengaruh terhadap rencana bisnis Bank antara lain
terhambatkan pelaksanaan pembukaan jaringan kantor baru maupun peningkatan status jaringan kantor
sehingga sangat diperlukan adanya penambahan Sumber Daya Manusia yang sesuai dengan kebutuhan.
Berdasarkan LHP Bank Indonesia bahwa kesalahan dalam melakukan staffing model dan dalam melakukan
perhitungan kebutuhan SDM mengakibatkan pemenuhan SDM tidak tercapai sehingga pencapaian rencana bisnis
dan visi-misi Bank Kalteng tidak tercapai.
Kerangka Manajemen Risiko Stratejik cukup memadai. Hal ini tercermin dari kecukupan dari Kebijakan dan
penetapan limit Risiko Stratejik yang telah jelas dan memadai berdasarkan Business Plan Bank. Kecukupan
strategi terkait permodalan dan strategi dalam rencana pembukaan jaringan kantor kedepan dalam
menyesuaikan dengan kegiatan usaha Bank (BUKU) perlu dipersiapkan.
70
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari
risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang.
Berdasarkan pemantauan terhadap hasil temuan auditor intern maupun ekstern dan pemantauan terhadap
tindaklanjutnya bahwa track record kepatuhan Bank selama Semester 2 tahun 2013 ini cukup baik, walaupun
masih dijumpai pelanggaran terhadap ketentuan yang berlaku dan ketidakpatuhan terhadap komitmen Bank.
Berdasarkan monitoring komitmen LHP BI posisi 30 April 2013, sampai dengan 31 Desember 2013, terdapat
beberapa komitmen Bank yang belum selesai ditindaklanjuti terutama yang terkait dengan aktivitas Manajemen
Sumber Daya Manusia dan Kecukupan Penerapan GCG.
Berdasarkan hasil audit Divisi Pengawasan Intern maupun Bank Indonesia, masih terjadi pelanggaran/temuan
yang sama dan selalu terjadi berulang-ulang yang secara langsung berpengaruh meningkatkan risiko kepatuhan
Bank, contohnya masih ditemukannya kelemahan administrasi kredit yang berpotensi risiko hukum dan masih
ditemukannya human error pada bidang pelayanan yang berpotensi merugikan Bank.
Selama Semester 2 tahun 2013 terjadi 3 (tiga) kali pengenaan sanksi denda oleh Bank Indonesia dengan total
denda sebesar Rp. 102.437.964,- (seratus dua juta empat ratus tiga puluh tujuh ribu sembilan ratus enam puluh
empat rupiah). Disamping itu, Bank juga dikenakan sanksi administrasi bunga pajak pasal 29 (1) KUP oleh
Direktorat Jenderal Pajak sebesar Rp. 4.135.576.260,- (empat miliar seratus tiga puluh lima juta lima ratus tujuh
puluh enam ribu dua ratus enam puluh rupiah) dan dibebankan pada anggaran biaya tahun 2014 ini. Hal tersebut
menjadi perhatian bagi manajemen agar lebih meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan masalah
perpajakan sehingga kedepannya permasalahan perpajakan dapat diminimalisir. Terkait permasalahan tersebut
saat ini Bank telah melakukan proses keberatan atas sanksi administrasi bunga pajak tersebut kepada Direktorat
Jenderal Pajak.
Perlunya meningkatkan kemampuan SDM agar berkualitas dengan cara mengikuti kursus-kursus, seminar,
pelatihan dan lain-lain sehingga pelanggaran/kesalahan yang sama tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Kualitas penerapan manajemen Risiko Kepatuhan secara komposit cukup memadai, namun terdapat beberapa
kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen misalnya masih terjadi pelanggaran/temuan yang sama
berdasarkan hasil temuan auditor.
Tata Kelola Risiko Kepatuhan sudah memadai meskipun masih terdapat kelemahan yang membutuhkan
perhatian manajemen. Hal ini tercermin pada kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi
termasuk awareness dan pemahaman Dewan Komisaris dan Direksi yang baik mengenai manajemen Risiko
Kepatuhan.
71
Kebijakan dan prosedur dalam pendelegasi wewenang telah diatur dan dalam pelaksanaannya terus dipantau
oleh manajemen untuk menimbulkan budaya risiko.
Fungsi kepatuhan dalam pelaksanaannya secara independen yang dituangkan dalam job deskripsi dan dipahami
oleh manajemen.
Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Kepatuhan sudah memadai. Hal ini tercermin dari adanya pemisahan
fungsi antara satuan kerja bisnis dengan satuan kerja yang melaksanakan fungsi pengendalian. Disamping itu,
pelaksanaan audit untuk menilai pelaksanaan dan pengendalian Risiko Kepatuhan pada semua aktivitas
fungsional telah dilaksanakan secara efektif.
Fungsi Manajemen Risiko Kepatuhan cukup baik, namun terdapat kelemahan yang perlu mendapat perhatian
manajemen. Hal tersebut tercermin dalam masih terdapat komitmen kepada Bank Indonesia yang belum
ditindaklanjuti sesuai dengan batas waktu yang telah disepakati. Disamping itu, tercatat Bank 3 (tiga) kali
mendapatkan surat pembinaan dari Bank Indonesia akibat ketidakpatuhan Bank terhadap ketentuan Bank
Indonesia antara lain : pembinaan dari Bank Indonesia dikarenakan Bank kurang menyediakan penambahan
pendanaan awal kliring dan pembinaan atas keterlambatan penyampaian Laporan hasil Pemeriksaan Internal
(LHPI) dan Laporan Hasil Security Audit (LHSA) Sistem BI-RTGS dan SKNBI.
h. Risiko Reputasi
Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi
negatif terhadap bank. Risiko ini melekat dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Bank. Kegagalan Bank
dalam menjaga reputasi dimata masyarakat dapat menimbulkan pandangan maupun persepsi negatif
masyarakat terhadap bank, maka dalam waktu singkat dapat terjadi penurunan atau hilangnya kepercayaan
nasabah terhadap Bank yang akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume
aktivitas Bank.
Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan kerugian yang dihadapi Bank dari
risiko inhern komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu dimasa datang.
Pemberitaan negatif dari Pemegang Saham masih skala kecil dan pengaruhnya tidak signifikan.
Bank tidak pernah melakukan pelanggaran etika bisnis.
72
Budaya manajemen risiko reputasi cukup baik dimana seluruh pegawai dibina melalui surat-surat pembinaan dari
Direksi untuk selalu menjaga nama baik dan reputasi lembaga.
Reputasi Bank yang bersifat pemberitaan negatif hanya sesaat saja, mengingat dalam bulan berikutnya tidak
terlihat dampaknya yang signifikan terhadap kepercayaan nasabah. Bank Kalteng tetap melakukan langkahlangkah guna mengantisipasi terjadinya penurunan tingkat kepercayaan nasabah dan pemegang saham lalu
antara lain : dengan meningkatkan pelayanan prima (Prime Service Quality ), pembinaan melalui surat-surat
Direksi terkait pelayanan kepada nasabah dan pemberitaan negatif pada media cetak serta telah dilakukan
konsolidasi kepada beberapa pemegang saham oleh Pengurus Bank Kalteng.
Kedepan perkembangan dan pemeliharaan sistem TI menjadi fokus perhatian, mengingat sistem TI berhubungan
langsung dengan proses layanan dengan para nasabah.
73
b. Surat Ketapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 tahun 2011
Direktorat Jendral Pajak Kantor Pelayanan Pajak Pratama Palangka Raya menerbitkan Surat Ketapan Pajak
Kurang Bayar Pajak Penghasilan Pasal 21 Nomor : 00023/201/11/711/13 tanggal 06 September 2013 bank
diwajibkan membayar pajak penghasilan pasal 21 sebesar Rp. 6.310.884.037,- dan sanksi administrasi
bunga pasal 13 (2) KUP sebesar Rp. 2.524.353.615,- untuk pajak tahun 2011.
74
LAMPIRAN 3
PENGUNGKAPAN PERMODALAN DAN PENGUNGKAPAN EKSPOSUR
RISIKO SERTA PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BANK
(SESUAI SE BI NOMOR : 14/35/DPNP TANGGAL 10 DESEMBER 2012)
A.
PENGUNGKAPAN PERMODALAN
1. Struktur Permodalan
Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa
yang dituangkan dalam Akta Notaris Ellys Nathalia, SH.MH, Notaris di
Palangka Raya, Nomor 06 Tanggal 17 Mei 2013 mengenai Perubahan
Anggaran Dasar PT. Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah. Pasal
4 butir (1) Anggaran Dasar tersebut menyatakan bahwa Modal Dasar Bank
Kalteng sejumlah Rp 1.000.000.000.000,- (Satu Triliun Rupiah) terbagi atas
100.000 lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham
Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah).
Setoran modal sampai 13 Desember 2013 berjumlah Rp.
319.371.059.064,- (tiga ratus sembilan belas miliar tiga ratus tujuh puluh
satu juta lima pulih sembilan ribu enam puluh empat rupiah) yang dibagi
dalam 31.934 lembar saham.
2. Penilaian Kecukupan Modal
Perhitungan penilaian kecukupan modal Bank Kalteng mengacu pada
ketentuan Peraturan Bank Indonesia mengenai Kewajiban Penyediaan
Modal Minimum (KPMM). Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang
dipergunakan dalam perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
(KPMM) hanya melingkupi ATMR Risiko Kredit dan ATMR Risiko
Operasional.
Dalam melakukan perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Bank Kalteng menggunakan metode sebagai berikut:
a. Risiko Kredit dengan Metode Standar (Standardised Approach) berdasar
SE BI No. 13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 perihal Pedoman
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit
dengan Menggunakan Pendekatan Standar;
b. Risiko Operasional dengan Pendekatan Indikator Dasar (Basic Indicator
Approach) berdasarkan SE BI No. 11/3/DPNP tanggal 27 Januari 2009
perihal Perhitungan ATMR untuk Risiko Operasional dengan
Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID).
Tahun 2013, Bank Kalteng belum memperhitungkan Risiko Pasar dalam
menghitung rasio KPMM sesuai dengan PBI No. 9/13/PBI/2007 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan
Memperhitungkan Risiko Pasar, dikarenakan Bank Kalteng dikategorikan
sebagai Bank bukan Bank Devisa memiliki posisi penempatan dana dalam
bentuk surat berharga untuk Trading Book masih dibawah ketentuan
sebesar Rp.25 miliar, dengan total aktiva dibawah Rp.10 triliun.
Menunjuk Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/37/DPNP tanggal 27
Desember 2012 perihal Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sesuai
1
STRUKTUR KEPEGAWAIAN
DIREKTUR KEPATUHAN
PEMIMPIN DIVISI
KEPATUHAN
PEMIMPIN KELOMPOK
MANAJEMEN RISIKO
Analis Manajemen Risiko Kredit;
Analis Manajemen Risiko Non Kredit;
Asisten Manajemen Risiko.
Budaya Risiko
Dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha perbankan saat ini, secara
otomatis potensi risiko yang dihadapi Bank semakin besar, sehingga Manajemen
Bank Kalteng berupaya menanamkan budaya sadar risiko pada seluruh pegawai
di setiap tingkatan. Sebagaimana diamanatkan dalam SE BI Nomor 5/21/DPNP,
tanggal 29 September 2003 perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank
Umum yang telah diubah dengan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober
2011, maka dalam upaya menanamkan budaya risiko tersebut, Manajemen
melalui surat-surat pembinaan, telah melakukan sosialisasi budaya risiko kepada
seluruh jajaran risk taking unit untuk memastikan bahwa pegawai memiliki
pemahaman yang memadai mengenai praktik manajemen risiko.
Selain melakukan sosialisasi, Bank Kalteng juga menyertakan para pegawai yang
menduduki suatu jabatan dalam Program Sertifikasi Manajemen Risiko hingga
Tingkat 3 dan khusus untuk Direksi Tingkat 4. Dengan mengikuti program
sertifikasi tersebut, pegawai memperoleh peningkatan kemampuan terkait
dengan pemahaman risiko, pengendalian risiko serta berbagai kompetensi
pengelolaan risiko lainnya.
sesuai Surat Edaran Nomor 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011. Profil Risiko
Bank Kalteng mengukur 8 jenis risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko
Likuiditas, Risiko Operasional, Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Kepatuhan
dan Risiko Reputasi. Penilaian profil risiko dilakukan terhadap risiko inheren dari
masing-masing risiko dan kualitas penerapan manajemen risiko selama periode
penilaian.
Hasil penilaian Profil Risiko Bank Kalteng periode 31 Desember 2013, secara
komposit
adalah
Peringkat
3
(Moderate)
yang
berarti
dengan
mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan bank, kemungkinan kerugian
bank yang dihadapi Bank dari risiko inhern komposit tergolong cukup tinggi
selama periode waktu tertentu di masa datang dan kualitas penerapan
manajemen risiko secara komposit cukup memadai dimana meskipun persyaratan
minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan
perhatian manajemen dan perbaikan.
1. Risiko Kredit
a. Pengungkapan Umum.
1) Pengungkapan Kualitatif
a) Penerapan manajemen risiko kredit
Dalam penerapan manajemen risiko kredit, unit kerja atau fungsi
yang terkait meliputi:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)
Dewan Komisaris
Direksi
Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko
Divisi Kepatuhan dan Kelompok Manajemen Risiko
Divisi Pengawasan Intern
Divisi Perkreditan
Divisi Treasury
10
1.
Kode
Lampiran
Tabel 2.1.a
2.
Tabel 2.2.a
3.
Tabel 2.3.a
4.
Tabel 2.4.a
5.
Tabel 2.5.a
6.
7.
Tabel 2.6.a
Tabel 3.1.a
8.
Tabel 4.1.a
9.
Tabel 4.2.a
10.
11.
Tabel 6.1.1
Tabel 6.1.2
12.
Tabel 6.1.7
No.
2.
Nama Tabel
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
(Bank Kalteng hanya menggunakan 1 wilayah karena
seluruh kantor Bank Kalteng berada di wilayah Kalimantan
Tengah dan belum memiliki kantor pada wilayah di luar
Kalimantan Tengah).
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa
Jangka Waktu Kontrak.
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor
Ekonomi.
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
Berdasarkan Wilayah.
Tabel Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan
berdasarkan Sektor Ekonomi.
Tabel Pengungkapan Rincian Mutasi CKPN.
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori
Portofolio dan Skala Peringkat.
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot
Risiko Setelah Memperhitungkan MRK.
Tabel Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi
Risiko Kredit.
Tabel Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca.
Tabel
Pengungkapan
Eksposur
Kewajiban
Komitmen/Kontijensi
pada
Transaksi
Rekening
Administrasi.
Tabel Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit.
Risiko Pasar
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko pasar
pada Bank Kalteng diatur dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Pedoman
Standar Manajemen Risiko yang ditetapkan dengan Keputusan Direksi PT.
Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah Nomor DKR.22/SK-063/III-12
tanggal 22 Maret 2012.
Pengukuran risiko pasar maupun risiko lainnya pada Bank Kalteng
menggunakan tools/aplikasi yang sesuai dengan SE BI Nomor 13/23/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011. Hasil pengukuran risiko pasar tercantum dalam
laporan penilaian profil risiko bank setiap triwulanan.
Bank Kalteng merupakan Bank Umum yang belum berorientasi Bank Devisa
sehingga eksposur risiko pasar dari trading tidak signifikan.Walaupun masih
belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan kondisi pasar baik regional
maupun nasional, namun Bank Kalteng tetap mewaspadai perubahan
kondisi pasar terutama perubahan suku bunga. Bank belum
memperhitungkan beban modal dan ATMR risiko pasar karena Bank Kalteng
belum memenuhi kriteria untuk memperhitungkan beban modal dan ATMR
risiko pasar sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/18/PBI/2012 tanggal
28 November 2012 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank
Umum.
11
3.
Risiko Likuiditas
Pengukuran risiko likuiditas maupun risiko lainnya pada Bank Kalteng
dihitung dengan tools/aplikasi dengan hasil pengukuran dilihat dalam
laporan penilaian profil risiko bank setiap triwulanan.
Bank Kalteng selama tahun 2013 tidak mempunyai permasalahan likuiditas.
Indikator peringatan dini permasalahan likuiditas dilakukan antara lain
dengan pemantauan Giro Wajib Minimum, pemantauan saldo Giro Bank
Indonesia serta melakukan stress test likuiditas pada saat terjadi kejadian
eksternal yang mungkin berpengaruh terhadap likuiditas bank.
Guna pengendalian risiko likuiditas, Bank Kalteng telah menetapkan limit
toleransi risiko likuiditas dan Bank secara berkala melakukan pemantauan
terhadap limit toleransi risiko likuiditas tersebut.
Profil Maturitas Bank Kalteng posisi 31 Desember 2013 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Tabel 9.1.a.
4.
Risiko Operasional
Mekanisme yang digunakan Bank dalam mengidentifikasi risiko operasional
adalah dengan melakukan pemantauan terhadap laporan hasil pengawasan
audit intern maupun ekstern termasuk pemantauan terhadap tindaklanjut
komitmen auditee khususnya terkait masalah TI dan SDM. Identifikasi risiko
operasional juga dilakukan dengan cara pemantauan terhadap kejadiankejadian internal maupun eksternal yang berpotensi menimbulkan risiko
operasional dan merugikan bank.
Pengukuran risiko operasional maupun risiko lainnya pada Bank Kalteng
dibantu dengan tools/aplikasidan dengan hasil pengukuran risiko operasional
tercantum dalam laporan penilaian profil risiko bank setiap triwulanan.
Sedangkan pengukuran ATMR Risiko Operasional dengan metode
Pendekatan Indikator Dasar.
Upaya mitigasi risiko operasional antara lain dengan melakukan pembinaan
terhadap risk taking unit agar melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, meningkatkan
kualitas dan proses kontrol internal, meningkatkan kualitas SDM melalui
berbagai pelatihan, sertifikasi dan seminar serta peningkatan layanan
perbankan melalui perbaikan infrastruktur yang dibutuhkan termasuk Sistem
Informasi Teknologi. Di samping itu, dalam rangka upaya mitigasi bencana
dan untuk memastikan berjalannya bisnis usaha bank, ujicoba Bussiness
Continuity Plan (BCP) dilaksanakan sekali dalam setahun.
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Tabel 8.1.a.
(ATMR)
Operasional
5. Risiko Hukum
Risiko Hukum selain bersumber dari tuntutan hukum dapat juga bersumber
antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya
perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan
peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang
telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada,
dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank
maupun Bank terhadap pihak ketiga.
12
Risiko Stratejik
Manajemen Risiko untuk Risiko Stratejik adalah untuk memastikan bahwa
proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak
negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan
dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Rencana stratejik bank
dalam bentuk Rencana Bisnis Bank akan memperhatikan perubahan
lingkungan bisnis baik eksternal maupun internal.
Mekanisme pengukuran kemajuan yang dicapai dari Rencana Bisnis Bank
adalah dengan membandingkan hasil realisasi Rencana Bisnis dengan target
yang telah disepakati dalam Rencana Bisnis Bank.
7.
Risiko Kepatuhan
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak
melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku.
Kelompok Manajemen Risiko melakukan pemantauan dan pengendalian
risiko kepatuhan antara lain dengan cara :
8.
Risiko Reputasi
Penyelesaian pengaduan nasabah pada Bank Kalteng masih dikelola oleh
Divisi Treasury dan bekerjasama dengan satuan kerja terkait seperti unit
pelayanan nasabah pada Kantor Cabang/Cabang Pembantu/Kas. Mekanisme
pengendalian risiko reputasi bank antara lain melalui surat-surat pembinaan
meminta/mewajibkan risk taking unit untuk selalu menjaga kredibilitas Bank
dan tanggap dalam merespon segala keluhan dan pemberitaan negatif
tentang Bank Kalteng.
13
Kode Tabel
Tabel 1.b
Tabel 2.1.b
Tabel 2.2.b
Tabel 2.3.b
Tabel 2.4.b
Tabel 2.5.b
Tabel 2.6.b
Tabel 3.1.b
Keterangan Ketidaksesuaian
Khusus Bank Asing.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty
Tabel 3.2
Credit Risk).
Tabel 4.1.b
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Tabel 4.2.b
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Tabel 5.1, Tabel 5.2 Khusus Transaksi Sekuritisasi.
Khusus Eksposur Risiko Kredit akibat kegagalan Pihak
Tabel 6.1.3
Lawan (Counterparty Credit Risk).
Khusus Eksposur Risiko Kredit akibat kegagalan
Tabel 6.1.4
Setelmen.
Tabel 6.1.5
Khusus Eksposur Transaksi Sekuritisasi.
Tabel 6.1.6
Khusus Eksposur di Unit Usaha Syariah.
Khusus Perhitungan ATMR Kredit bagi Bank dengan
Tabel 6.2
Perusahaan Anak.
14
No.
18.
19.
20.
21.
Kode Tabel
Tabel 7.1, Tabel 7.2
Tabel 8.1.b
Tabel 9.1.b
Tabel 9.2
Keterangan Ketidaksesuaian
Khusus Perhitungan Risiko Pasar
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus Bank dengan Perusahaan Anak.
Khusus perhitungan valas.
15
Tabel 1.a.
(1)
Konsolidasi
Bank
Konsolidasi
(3)
(4)
(3)
(4)
429.101
1 Modal disetor
184.396
184.396
330.170
252.964
3 Modal Inovatif
27.647
23.844
27.647
23.844
542.213
452.945
542.213
452.945
1.571.573
1.401.367
640.181
506.111
Bank
514.566
B Modal Pelengkap
II
KOMPONEN MODAL
A Modal Inti
III
24,52%
23,75%
16
Lampiran 3
Tabel 2.1.a.
No.
Kategori Portofolio
1
2
7
8
31/12/2013
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Wilayah 1
Wilayah 2
Total
593.578.502.668
593.578.502.668
6.594.718.417
6.594.718.417
17.831.224.342
17.831.224.342
23.758.655.171
23.758.655.171
2.287.400.097.377 2.126.781.321.567
123.053.633.073
87.511.324.938
2.126.781.321.567
542.866.236.336
542.866.236.336
41.396.237.113
41.396.237.113
123.981.348
123.981.348
2.287.400.097.377
123.053.633.073
(dalam rupiah)
31/12/2012
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah
Wilayah 1
Wilayah 2
Total
87.511.324.938
10.222.970.716
10.222.970.716
2.440.816.326
2.440.816.326
19.089.874.639
19.089.874.639
2.277.413.216.983
2.277.413.216.983
8.244.446.333
8.244.446.333
370.745.518.002
370.745.518.002
3.984.226.341.383
3.984.226.341.383
17
Lampiran 3
Tabel 2.2.a.
Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak Bank Secara Individual
(dalam rupiah)
31/ 12/ 2012
T a giha n be rsih be rda sa rk a n ja ngk a wa k tu k ontra k
Ka te gori P ortofolio
1 ta hun
> 5 thn
N on-Kontra k tua l
T ota l
252.468.524
252.468.524
43.285.393.287
39.132.603.433
8.279.897.591
8.452.034.002
99.149.928.313
10.632.435.469
7.198.788.873
17.831.224.342
30.784.754
647.537.026
773.245.319
12.856.832.499
14.308.399.598
34.939.798
223.843.948
73.439.372
332.223.118
99.493.968.990
260.526.352.663
362.491.552.262
1.404.269.447.652
2.126.781.321.567
14.622.148.030
1.693.951.714
1.150.642.344
1.623.132.551
19.089.874.639
168.099.670.328
302.224.288.784
372.695.337.516
1.434.726.143.473
2.277.745.440.101
Aset Lainnya
TOTAL
(dalam rupiah)
31/ 12/ 2013
T a giha n be rsih be rda sa rk a n ja ngk a wa k tu k ontra k
Ka te gori P ortofolio
1 ta hun
> 5 thn
N on-Kontra k tua l
T ota l
6.633.858.180
6.633.858.180
50.370.426.739
48.316.558.599
6.807.641.231
17.713.449.098
123.208.075.667
14.720.844.348
1.781.004.370
1.172.226.219
2.449.093.561
20.123.168.498
255.000.000
10.028.869.546
10.283.869.546
331.633.116
1.923.795.959
3.044.143.311
36.097.390.991
41.396.963.377
90.390.519.566
263.691.641.973
397.835.751.476
1.519.589.574.177
2.271.507.487.192
52.230.801
71.418.444
123.649.245
156.120.654.570
315.713.000.901
415.493.620.417
1.585.949.795.817
2.473.277.071.705
18
Lampiran 3
Tabel 2.3.a.
S e k tor E k onomi
T a giha n
Ke pa da
P e me rinta h
P osisi 31/12/2012
(1)
T a giha n Ke pa da
E ntita s S e k tor
P ublik
(2)
T a giha n Ke pa da
T a giha n Ke pa da
Ba nk
P e mba nguna n
Ba nk
M utila te ra l
(3)
(4)
Kre dit P e ga wa i
a ta u P e nsiun
(5)
(6)
(7)
T a giha n Ke pa da
Usa ha M ik ro,
Usa ha Ke cil da n
P ortofolio Rite l
T a giha n Ke pa da
Korpora si
T a giha n ya ng
T e la h Ja tuh
T e mpo
(8)
(9)
(10)
Ase t La innya
(11)
10.632.435.469
Industri Pengolahan
42.686.624
3.551.970.217
157.859.623
68.280.196
12.102.368.867
1.239.882.705
769.981.334
226.845.495
Jasa Pendidikan
326.452.314
6.449.282
432.136.536
42.422.625
Konstruksi
6.321.317.506
2.440.816.326
7.306.946.849
7.198.788.873
304.589.401
82.638.348
4.787.057.352
210.431.875
7.443.216
43.593.124.963
3.708.017.359
Perikanan
1.521.101.900
443.608.704
442.091.678
57.735.362
10.090.619.639
501.772.096
1.203.280.708
17.425.684
Rumah Tangga
23.758.655.171
73.439.372
2.126.781.321.567
5.152.734.308
2.065.232.523
75.478.034
23.758.655.171
332.223.118
2.126.781.321.567
87.511.324.938
2.440.816.326
19.089.874.639
Kre dit P e ga wa i
a ta u P e nsiun
(5)
(6)
(7)
T ota l
17.831.224.342
S e k tor E k onomi
T a giha n
Ke pa da
P e me rinta h
T a giha n Ke pa da
E ntita s S e k tor
P ublik
P osisi 31/12/2013
(1)
(dalam rupiah)
(2)
T a giha n Ke pa da
T a giha n Ke pa da
Ba nk
P e mba nguna n
Ba nk
M utila te ra l
(3)
(4)
T a giha n Ke pa da
Usa ha M ik ro,
Usa ha Ke cil da n
P ortofolio Rite l
T a giha n Ke pa da
Korpora si
(8)
(9)
T a giha n ya ng
T e la h Ja tuh
T e mpo
Ase t La innya
(10)
(11)
Industri Pengolahan
3.881.837.626
213.416.937
12.730.745.591
1.696.742.159
1.450.547.690
Jasa Pendidikan
799.000.354
29.933.157
898.162.363
96.950.139
Konstruksi
8.537.968.039
10.283.869.546
6.433.395.945
6.633.858.180
49.737.757
6.794.680.191
429.050.513
2.493.044
82.645.245
59.732.775.310
4.102.120.161
Perikanan
2.974.115.075
320.665.833
107.968.273
421.673.920
19.794.392.306
525.862.286
3.390.658.790
12.009.664
Rumah Tangga
40.975.289.457
71.418.444
2.271.424.841.947
6.188.854.796
2.115.224.059
74.166.908
41.396.963.377
123.649.245
2.271.507.487.192
123.208.075.667
10.283.869.546
20.123.168.498
T ota l
6.633.858.180
19
Lampiran 3
Tabel 2.4.a.
No.
1 Tagihan
2 Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired)
a. Belum jatuh tempo
b. Telah jatuh tempo
3 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual
4 Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif
5 Tagihan yang dihapus buku
(dalam rupiah)
31/ 12/ 2013
T a giha n Be rsih Be rda sa rk a n Wila ya h
Wila ya h 1
Wila ya h 2
T ota l
3.998.647.800.506
3.998.647.800.506
14.416.459.123
14.416.459.123
-
20
Lampiran 3
Tabel 2.5.a.
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
S e k tor E k onom i
Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan & Jaminan Sosial Wajib
Industri Pengolahan
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
Hiburan & Perorangan Lain
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Jasa Pendidikan
Jasa Perorangan yang Melayani
Rumah Tangga
Konstruksi
Listrik Gas & Air
Penyediaan Akomodasi & Penyediaan
Makan Minum
Perdagangan Besar & Eceran
Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Pertanian, Perburuan & Kehutanan
Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa
Perusahaan
Rumah Tangga
Transportasi, Pergudangan &
Komunikasi
TOTAL
T a gi ha n
T a gi ha n y a ng M e nga l a m i P e nuruna n N i l a i
Be l um Ja tuh T e m po
T e l a h Ja tuh T e m po
C K P N I ndi v i dua l
10.632.435.469
C K P N K ol e k ti f
(dalam rupiah)
T a gi ha n H a pus
Buk u
71.270.914
3.752.516.464
114.823.012
13.410.531.768
1.137.049.007
996.826.829
332.901.596
12.675.963
8.734.521
474.559.161
14.591.491
16.069.080.681
7.503.378.274
6.153.293.724
44.553.503
5.080.127.575
147.071.994
47.308.585.538
1.964.710.604
442.091.678
10.650.127.097
2.596.176.542
340.024.988
2.691.453
480.604.695
1.220.706.392
11.719.083
2.155.766.150.418
4.935.940.216
2.140.710.557
88.607.036
2.277.745.440.101
16.159.828.142
S e k tor E k onom i
Industri Pengolahan
Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya,
Hiburan & Perorangan Lain
Jasa Kesehatan & Kegiatan Sosial
Jasa Pendidikan
Jasa Perorangan yang Melayani
Rumah Tangga
Konstruksi
Listrik Gas & Air
Penyediaan Akomodasi & Penyediaan
Makan Minum
Perdagangan Besar & Eceran
Perikanan
Pertambangan & Penggalian
Pertanian, Perburuan & Kehutanan
Real Estate, Usaha Persewaan & Jasa
Perusahaan
Rumah Tangga
Transportasi, Pergudangan &
Komunikasi
TOTAL
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
T a gi ha n
T a gi ha n y a ng M e nga l a m i P e nuruna n N i l a i
Be l um Ja tuh T e m po
T e l a h Ja tuh T e m po
C K P N I ndi v i dua l
C K P N K ol e k ti f
(dalam rupiah)
T a gi ha n H a pus
Buk u
4.095.254.563
14.427.487.750
1.450.547.690
828.933.511
995.112.502
25.255.233.530
6.633.858.180
7.273.468.461
63.920.033.760
3.294.780.908
107.968.273
20.741.928.512
3.402.668.454
2.318.660.404.644
2.189.390.967
2.473.277.071.705
14.416.459.123
21
Tabel 2.6.a.
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bank secara Individual
(dlm jutaan rupiah)
No
Keterangan
(1)
(2)
Posisi 31/12/2012
CKPN Individual
CKPN Kolektif
(3)
(4)
35.497
(19.337)
3 CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan
No
Keterangan
(1)
(2)
16.160
(4)
16.160
(1.744)
1.744
-
14.416
22
Tabel 3.1.a.
Pengungkapan Tagihan Bersih berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat Bank Secara Individual
(dalam jutaan)
P osisi 31/ 12/ 2013
N o.
Ka te gori P ortofolio
(1)
(2)
D e nga n
T a npa
P e ringk a t
T OT A L
P e ringk a t
(3)
(4)
(5)
T a npa
P e ringk a t
T OT A L
P e ringk a t
D e nga n
(3)
(4)
(5)
E k sposur N e ra ca
593.579
593.579
1.062.692
1.062.692
6.595
6.595
17.717
17.717
542.866
542.866
188.323
188.323
41.396
41.396
23.851
23.851
124
124
332
332
Kredit Pegawai/Pensiunan
2.287.400
2.287.400
2.144.251
2.144.251
123.054
123.054
87.415
87.415
10.223
10.223
2.424
2.424
10
8.244
8.244
5.124
5.124
11
Aset Lainnya
370.745
370.745
385.044
385.044
3. 984. 226
3. 984. 226
T ota l E k sposur N e ra ca
3. 917. 173
3. 917. 173
6.757
6.757
Kredit Pegawai/Pensiunan
48.771
48.771
52.805
52.805
52.740
52.740
21.395
21.395
10
4.643
4.643
106. 154
106. 154
80. 957
T ota l ( A +B)
4. 090. 380
4. 090. 380
3. 998. 130
80. 957
3. 998. 130
Tabel 3.2
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan : Transaksi Derivatif, Transaksi Repo dan Transaksi Reverse Repo
Bank Kalteng tidak memiliki Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk), yaitu Transaksi Derivatif, Transaksi Repo
dan Transaksi Reverse Repo.
23
Tabel 4.1.a.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank
secara Individual
(dalam jutaan)
P os i s i 31/ 12/ 2013
N o.
K a te gori P ortofol i o
(1)
(2)
T a gi ha n Be rs i h S e te l a h M e m pe rhi tungk a n D a m pa k M i ti ga s i Ri s i k o K re di t
ATMR
0%
20%
35%
40%
45%
50%
75%
100%
150%
L a i nny a
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
E k s pos ur N e ra c a
Kredit Pegawai/Pensiunan
108.573
3.993
11.629
124
1.143.700
92.290
10.223
3.297
412
1.143.700
124
10.223
10
722
11
Aset Lainnya
92. 290
11. 069
11. 284
96. 008
T ota l E k s pos ur N e ra c a
108. 573
3. 993
11. 629
412
1. 146. 997
92.290
11.284
96.008
3.297
108.573
16.034
12.006
96.008
1. 482. 255
E k s pos ur T ra ns a k s i Re k e ni ng A dm i ni s tra ti f ( T RA )
Kredit Pegawai/Pensiunan
36.578
52.740
10
T ota l E k s pos ur T RA
T ota l ( A + B)
108. 573
3. 993
412
11. 629
36.578
1. 146. 997
52.740
36. 578
52. 740
128. 868
63. 809
11. 284
96. 008
89. 318
1. 571. 573
(dalam jutaan)
N o.
K a te gori P ortofol i o
(1)
(2)
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
E k s pos ur N e ra c a
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
T ota l E k s pos ur N e ra c a
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
E k s pos ur T ra ns a k s i Re k e ni ng A dm i ni s tra ti f ( T RA )
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
T ota l E k s pos ur T RA
T ota l ( A + B)
0%
20%
(3)
(4)
37.665
37. 665
37. 665
(6)
3.168
3. 168
3. 168
(7)
5.818
5. 818
5. 818
(8)
114
114
114
(9)
8.859
1.072.126
1. 080. 985
1. 080. 985
(10)
65.561
65. 561
332
2.424
420
3. 176
39.603
39. 603
105. 164
21.395
21. 395
24. 571
ATMR
150%
L a i nny a
(11)
(12)
7.056
7. 056
7. 056
136.826
136. 826
136. 826
8.859
37.665
9.100
332
1.072.126
65.561
2.424
7.476
136.826
1. 340. 369
39.603
21.395
60. 998
1. 401. 367
24
Tabel 4.2.a.
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
(dalam jutaan)
P osi si 31/ 12/ 2013
N o.
K a te gori P ortofol i o
T a gi ha n Be rs i h
(1)
(2)
(3)
Ba gi a n Y a ng D i j a m i n D e nga n
Ga r a n s i
A s ura ns i K re di t
A guna n
A
(4)
(5)
(7)
Ba gi a n Y g
L a i nny a
T i da k
(8)
Dija min
(9)
E k s pos ur N e ra c a
Kredit Pegawai/Pensiunan
593.579
10
11
Aset Lainnya
6.595
542.866
542.866
41.396
41.396
6.595
-
124
124
2.287.400
2.287.400
123.054
123.054
10.223
10.223
8.244
370.745
T ota l E k s pos ur N e ra c a
593.579
3. 984. 226
8.244
370.745
3. 984. 226
B
1
E k s pos ur Re k e ni ng A dm i ni s tra ti f
-
Kredit Pegawai/Pensiunan
48.771
48.771
52.740
52.740
10
4.643
106. 154
4. 090. 380
4.643
106. 154
4. 090. 380
(dalam jutaan)
N o.
K a te gori P ortofol i o
T a gi ha n Be rs i h
(3)
Ga r a n s i
A guna n
(4)
(1)
A
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
(2)
E k s pos ur N e ra c a
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
Aset Lainnya
T ota l E k s pos ur N e ra c a
1.062.692
17.717
188.323
23.851
332
2.144.251
87.415
2.424
5.124
385.044
3. 917. 173
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
E k s pos ur Re k e ni ng A dm i ni s tra ti f
Tagihan Kepada Pemerintah
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional
Tagihan Kepada Bank
Kredit Beragun Rumah Tinggal
Kredit Beragun Properti Komersial
Kredit Pegawai/Pensiunan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel
Tagihan Kepada Korporasi
Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo
T ota l E k s pos ur Re k e ni ng A dm i ni s tra ti f
T ota l ( A + B)
6.757
52.805
21.395
80. 957
3. 998. 130
A s ura ns i K re di t
(7)
(5)
-
Ba gi a n Y g
L a i nny a
(8)
T i da k
1.062.692
17.717
188.323
23.851
332
2.144.251
87.415
2.424
5.124
385.044
3. 917. 173
6.757
52.805
21.395
80. 957
3. 998. 130
Dija min
(9)
Tabel 5.
Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi dan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai Kreditur Asal
Bank Kalteng tidak memiliki Pengungkapan Transaksi Sekuritisasi dan Ringkasan Aktivitas Transaksi Sekuritisasi Bank Bertindak Sebagai
Kreditur Asal.
25
Tabel 6.1.1.
No.
Ka te gori P ortofolio
T a giha n Be rsih
AT M R S e be lum
M RK
(1)
(2)
Kredit Pegawai/Pensiunan
10
11
Aset Lainnya
(4)
593.579
AT M R S e te la h
M RK
T a giha n Be rsih
(5)
(3)
6.595
3.297
M RK
(4)
1.062.692
3.297
AT M R S e be lum
(5)
-
17.717
AT M R S e te la h
M RK
-
8.859
8.859
542.866
108.573
108.573
188.323
37.665
37.665
41.396
16.034
16.034
23.851
9.100
9.100
124
124
124
332
332
332
2.287.400
1.143.700
1.143.700
2.144.251
1.072.126
1.072.126
123.054
92.290
92.290
87.415
65.561
65.561
10.223
10.223
10.223
2.424
2.424
2.424
8.244
12.006
12.006
5.124
7.476
96.008
385.044
370.745
T ota l
Tabel 6.1.2.
(3)
P osisi 31/12/2012
3. 984. 226
1. 386. 247
1. 482. 255
7.476
3. 917. 173
1. 203. 543
136.826
1. 340. 369
(dalam jutaan)
P osisi 31/12/2013
No.
Ka te gori P ortofolio
T a giha n Be rsih
AT M R S e be lum
M RK
(1)
(2)
(3)
(4)
AT M R S e te la h
M RK
T a giha n Be rsih
(5)
(3)
AT M R S e be lum
M RK
(4)
(5)
-
Kredit Pegawai/Pensiunan
48.771
36.578
36.578
52.805
39.603
39.603
52.740
52.740
52.740
21.395
21.395
21.395
10
106.154
89.318
89.318
6.757
AT M R S e te la h
M RK
T ota l
4.643
P osisi 31/12/2012
80.957
60.998
60.998
26
Tabel 6.1.3.
URAIAN
Total ATMR Risiko Kredit
Total Faktor Pengurang Modal
Tabel 6.2.
(1)
(2)
P e nda pa ta n Bruto
(Ra ta -Ra ta 3 T a hun
T e ra k hir)
Be ba n Moda l
AT MR
(3)
(4)
(5)
(2)
341.430
51.214
640.181
(4)
269.926
40.489
(5)
506.111
27
Tabel 9.1.a.
N o.
P os-P os
( 1)
I
A
( 2)
B.
S a ldo
( 3)
1 bula n
( 4)
274.988
593.578
542.868
2.473.278
54.358
3. 939. 070
274.988
593.578
540.000
4.094
2
1. 412. 662
KEWAJIBAN
1. Dana Pihak Ketiga
2. Kewajiban pada Bank Indonesia
3. Kewajiban kepada Bank lain
4. Surat Berharga yg diterbitkan
5. Pinjaman yang diterima
6. Kewajiban lainnya
7. Lain-lain
T OT A L KE WA JIBA N
3.193.472
87
11.826
20.474
104.049
3. 329. 908
RE KE N IN G A D M IN IS T RA T IF
Tagihan Rekening Administratif
1. Komitmen
2. Kontijensi
T ota l T a giha n Re k e ning A dministra tif
Kewajiban Rekening Administratif
1. Komitmen
2. Kontijensi
T ota l Ke wa jiba n Re k e ning A dm.
S e lisih T a giha n & Ke wa jiba n dlm Re k . A dm.
S E LIS IH [ ( IA -IB) + ( IIA -IIB) ]
S E LIS IH KU M U LA T IF
N E RA C A
ASET
1. Kas
2. Penempatan pada Bank Indonesia
3. Penempatan pada bank lain
4. Surat Berharga
5. Kredit yang diberikan
6. Tagihan lainnya
7. Lain-lain
T OT A L A S E T
( 6)
( 7)
>12 bula n
S a ldo
1 bula n
( 8)
( 3)
( 4)
( 6)
( 7)
>12 bula n
( 8)
3.746
35.620
39. 366
8.784
647
9. 431
24.936
169
25. 105
2.868
2.431.718
17.920
2. 452. 506
248.469
1.062.692
188.585
2.280.506
60.854
3. 841. 106
248.469
1.062.692
175.000
2.703
274
1. 489. 138
3.464
43.248
46. 712
8.063
626
8. 689
40.191
192
40. 383
13.585
2.226.085
16.514
2. 256. 184
2.035.067
11.826
57.122
2. 104. 015
171.226
171. 226
163.547
26.198
189. 745
208.796
617
209. 413
614.836
87
20.474
20.112
655. 509
3.168.933
89
2.239
20.000
112.550
3. 303. 811
2.069.855
2.239
41.632
2. 113. 726
170.271
170. 271
155.465
22.240
177. 705
195.495
510
196. 005
577.847
89
20.000
48.168
646. 104
609. 162
( 691. 353)
( 131. 860)
( 180. 314)
( 184. 308)
1. 796. 997
537. 295
( 624. 588)
( 123. 559)
( 169. 016)
( 155. 622)
1. 610. 080
5.521
5. 521
5.438
5. 438
5.521
5. 521
45.414
61.308
106. 722
600
12.703
13. 303
110
18.081
18. 191
21.613
21. 613
3.480
3. 480
44.704
5.431
50. 135
( 101. 201)
( 13. 303)
( 18. 191)
( 21. 613)
2. 041
( 50. 135)
( 704. 656)
( 150. 051)
( 201. 927)
( 182. 267)
1. 746. 862
( 704. 656)
( 854. 707)
( 1. 056. 634)
( 1. 238. 901)
507. 961
507. 961
5.438
5. 438
8.857
72.180
81. 037
9.195
9. 195
14.214
14. 214
100
40.687
40. 787
2.000
4.839
6. 839
6.757
3.245
10. 002
( 75. 599)
( 9. 195)
( 14. 214)
( 40. 787)
( 1. 401)
( 10. 002)
( 633. 783)
( 137. 773)
( 209. 803)
( 157. 023)
1. 600. 078
( 633. 783)
( 771. 556)
( 981. 359)
( 1. 138. 382)
461. 696
461. 696
Tabel 9.2.
Pengungkapan Profil Maturitas Valas
Bank Kalteng tidak memiliki Pengungkapan Profil Maturitas Valas.
28