Makalah Ergonomi
Makalah Ergonomi
ERGONOMI
ANTROPOMETRI DAN PENERAPANNYA
DOSEN PEMBIMBING:
Disusun Oleh:
Kelompok 1
1.Ayu Saputri
1311211116
2.Ayu Arlesia
1311211099
3.Dian Pramana
1311212025
4.Rahmi Oknivyoza
1311211039
6. Annisa Agma
1210332030
7. Annisa Alhusna 1311212059
8. Indah Purnama S
1311211117
9. Ramon Odipatra 1311211065
10. Aidil Zaqi Alqaf 1311211047
2
PADANG, 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapakan kehadirat Tuhan Yang Esa yang tiada hentinya
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas taufik dan hidayah-Nya pula penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul Antropometri dan
Penerapannya ini tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Ergonomi oleh dosen pembimbing yaitu Bapak Nizwardi Azkha. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari cara
penulisan, penyusunan, penguraian, maupun isinya. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan baik moril maupun materil dalam proses penulisan makalah ini.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi semua
pihak, baik bagi pembaca maupun kami sendiri.
Padang,
Januari 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB 1 : PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................2
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3
2.1 Sejarah Antropometri.........................................................................................3
2.1.1 Antropometri Kuno......................................................................................3
2.1.2 Antropometri Modern..................................................................................4
2.2 Definisi Antropometri.........................................................................................5
2.3 Jenis-jenis Antropometri.....................................................................................6
2.3.1 Antripometri Statis.......................................................................................6
2.3.2 Antropometri Dinamis.................................................................................6
2.4 Alat-Alat Ukur Antropometri (Antropometer)....................................................6
2.5 Konsep Data Antropometri.................................................................................6
2.5.1 Data Antropometri.......................................................................................6
2.5.2 Jenis-jenis Data Antropometri.....................................................................7
2.5.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Variasi Data Antropometri....................8
2.5.4 Prinsip Prinsip Penerapan Data Antropometri..........................................8
2.5.5 Antropometri dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas......................9
BAB 3 : PEMBAHASAN...........................................................................................11
3.1 Pembahasan Jurnal Perencanaan Tempat Duduk Traktor Roda Empat Yang
Ergonomis Dengan Antropometri...........................................................................11
3.2 Pembahasan Jurnal Analisis Ergonomi Terhadap Rancangan Fasilitas Kerja
Pada Stasiun Kerja Dibagian Skiving Dengan Antropometri Orang Indonesia.....12
3.3 Pembahasan Jurnal Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis
Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja........15
BAB 4 : KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................22
4.1 Kesimpulan.......................................................................................................22
4.2 Saran.................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemampuan untuk meningkatkan produktivitas kerja manusia dipengaruhi
oleh sikap, gerakan, aktivitas, struktur fisik tubuh manusia, struktur tulang, otot
rangka, sistem saraf dan proses metabolisme. Sikap yang tidak tepat menyebabkan
gangguan, stress, rasa malas bekerja, ketidaknyamanan dan kelelahan (kelelahan
pada seluruh tubuh, mental, urat syaraf, bahkan menyebabkan rasa sakit dan kelainan
pada struktur tubuh manusia.
Aktivitas kerja manusia, baik fisik maupun mental mempunyai tingkat
intensitas yang berbeda. Intensitas tinggi berarti energi tinggi, intensitas rendah
berarti energi rendah. Mengeluarkan energi dalam jumlah besar untuk periode yang
lama bisa menimbulkan kelelahan fisik dan mental, sedangkan kelelahan mental
bagaimana
proses
pengukuran
yang
dilakukan
untuk
Meteran Kain
Kursi
Alat tulis
Leptop
Dimensions
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Strature
Eye height
Shoulder height
Elbow height
Knuckle height
Sitting height
Sitting eye height
Sitting shoulder height
Sitting elbow height
Thigh thickness
Buttock-knee length
Buttock-popliteal length
Knee height
Popliteal height
Shoulder
breadth
(bideltoid)
Hip breadth
16
Keterangan
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Lebar dada
Lebar perut
Jarak Siku ke Ujung Jari Tangan
Lebar Kepala
Panjang tangan
Lebar tangan
Jangkauan tangan ke depan
Jangkauan jari tangan vertikal pos. berdiri
Jangkauan jari tangan vertikal pos. duduk
Jarak jangkauan genggaman tangan
(Grip) ke punggung pada posisi tangan ke
depan (Hor)
N
o
Dimensi
(Ukuran)
Tinggi
(height)
1.
Pembagian
Cara Mengukur
Tinggi
duduk tegak
(tdt)
2.
Tinggi bahu
duduk
(tbd)
3.
Tinggi mata
duduk
(tmd)
4.
Tinggi siku
duduk
(tsd)
5.
2
3
Tebal
(depth)
Jarak
Tinggi
Popliteal
(tpo)
1. Tebal paha (tp)
1.
Jarak
(distance)
popliteal (ppo)
Dimensi
(Ukuran)
Rentangan
Pembagian
1.Rentangan
tangan (rt)
Cara Mengukur
Subyek berdiri tegak dan kedua tangan direntangkan
horizon-tal ke samping sejauh mungkin. Ukur jarak
horizontal dari ujung jari terpanjang tangan kiri
sampai ujung jari terpanjang tangan kanan
variasi bentuk dan ukuran badan di berbagai kebudayaan adalah konsekuensi atas
adanya derajat ketidaksempurnaan dalam berbagai masyarakat yang berbeda. Orang
Athena beranggapan bahwa mereka memiliki sosok badan yang paling mendekati
ideal, masyarakat di luar Athena dianggap kurang sempurna. Meskipun demikian,
orang Yunani kuno tidak mempercayai konsep ras yang membagi umat manusia
secara fundamental berdasarkan morfologinya; orang Yunani kuno menerima
perbedaan dan mengakui kesatuan umat manusia.
2.1.2 Antropometri Modern
Istilah antropometri pertama kali dikemukakan oleh Johann Sigismund
Elsholtz (1623-1688). Elsholtz menciptakan antropometer, sebuah alat untuk
mengukur tinggi dan panjang bagian-bagian badan seperti lengan dan tungkai.
Elsholtz sangat tertarik dan ingin menguji pernyataan dokter Yunani kuno
Hippokrates yang menyebutkan bahwa ukuran badan yang berbeda-beda ada
hubungannya dengan berbagai penyakit yang berbeda pula. Pada tahun 1881
antropolog Prancis bernama Paul Topinard (1830-1911) menggunakan antropometri
untuk studi mengenai ras manusia untuk melihat perbedaan antarmanusa dan
menetapkan hubungan mereka satu sama lain (Topinard, 1881, h. 212).
Cabang antropometri yang digunakan dalam penelitian rasial adalah
kraniologi (studi tentang tengkorak). Seorang dokter Belanda Petrus Camper (17221789) dan para pengikutnya mengukur berbagai sudut tulang muka untuk
menentukan ras dan seks berdasarkan tengkorak. Johann Friedrich Blumenbach
(1752-1840), antropolog berkebangsaan Jerman, mengidentifikasi lima ras
berdasarkan pengamatan visual terhadap bentuk dan ukuran tengkorak. Salah satu
ras tersebut diberi nama ras Kaukasia yang didapat berdasarkan pengamatannya
atas tengkorak dari Pegunungan Kaukasus di wilayah Georgia (Rusia). Blumenbach
meyakini bahwa orang-orang Georgia yang masih hidup adalah yang paling dekat
dengan bentuk original tipe Kaukasia primordial, dan orang Kaukasia Eropa berada
di urutan kedua.
Di Amerika Serikat, Samuel George Morton (1799-1851) memperbaiki
metode dan peralatan kraniometri. Dia menciptakan alat untuk menghitung dua belas
jenis
pengukuran
pada
tengkorak.
Menurutnya
pengukuran
lebih
akurat
kraniometri
berpendapat bahwa ras yang inferior ditandai dengan kepala bulat, atau rasionya
lebih besar daripada 0,80. Orang Eropa utara, yang dianggap ras superior memiliki
kepala relatif panjang dan sempit dengan rasio kurang daripada 0,75. Ahli
kraniometri lain, seperti Paul
Salah satu pembatas kinerja tenaga kerja. Guna mengatasi keadaan tersebut
diperlukan data antropometri tenaga kerja sebagai acuan dasar desain sarana
prasarana kerja. Antropometri sebagai salah satu disiplin ilmu yang digunakan dalam
ergonomi memegang peran utama dalam rancang bangun sarana dan prasarana kerja.
2.3 Jenis-jenis Antropometri
2.3.1 Antripometri Statis
Antropometri statis merupakan ukuran tubuh dan karakteristik tubuh dalam
keadaan diam (statis) untuk posisi yang telah ditentukan atau standar.
Contoh: Tinggi Badan, Lebar bahu
2.3.2 Antropometri Dinamis
Antropometri dinamis adalah ukuran tubuh atau karakteristik tubuh dalam
keadaan bergerak, atau memperhatikan gerakan-gerakan yang mungkin terjadi saat
pekerja tersebut melaksanakan kegiatan.
Contoh: Putaran sudut tangan, sudut putaran pergelangan kaki.
2.4 Alat-Alat Ukur Antropometri (Antropometer)
Dalam pengukuran antropometri digunakan Beberapa alat, diantara alat-alat
tersebut adalah sebagai berikut
1. Goniometer dipakai untuk mengukur lekukan-lekukan tubuh manusia.
2. Kursi antropometri dipakai untuk mengukur data-data antropometri manusia
dalam posisi duduk. Data yang diperoleh biasanya dipakai untuk merancang
kursi dan ketinggian meja kerja serta untuk perancangan fasilitas kerja yang
berhubungan dengan manusia pemakainya. Orang yang akan diukur data
antropometrinya harus duduk di kursi ini.
Secara umum deskripsi dari pengukuran data antropometrik terdiri dari
setidaknya tiga buah tipe terminology dasar yaitu :
1.Locator yang mengidentifikasikan suatu titik atau daerah dari tubuh yang
menjadi dasar pengukuran titik atau bidang.
2. Orientator yang mengidentifikasikan arah atau tujuan dari suatu dimensi
tubuh.
3. Potensioner yang menandakan asumsi dari posisi tubuh subyek dalam
pengukuran, seperti posisi duduk.
sedangkan persentil ke-5 akan menunjukkan 5% populasi akan berada pada atau
dibawah
ukuran
itu.
Dalam
antropometri,
angka
persentil
ke-95
akan
menggambarkan ukuran manusia yang terbesar dan persentil ke-5 sebaliknya akan
menunjukkan ukuran terkecil. Bilamana diharapkan ukuran yang mampu
mengakomodasikan 95% dari populasi yang ada, maka diambil rentang 2.5-th dan
97.5-th persentil sebagai batas-batasnya.
2.5.3 Faktor-Faktor yang Menyebabkan Variasi Data Antropometri
Manusia pada umumnya berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi ukuran
tubuhnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi ukuran tubuh manusia, yaitu:
1. Umur/Usia
Ukuran tubuh manusia akan berkembang dari saat lahir sampai sekitar 20 tahun
untuk pria dan 17 tahun untuk wanita. Setelah itu, tidak lagi akan terjadi
pertumbuhan bahkan justru akan cenderung berubah menjadi pertumbuhan
menurun ataupun penyusutan yang dimulai sekitar umur 40 tahunan.
2. Jenis kelamin (sex)
Pada umumnya dimensi pria dan wanita ada perbedaan yang signifikan diantara
rata-rata dan nilai perbedaan ini tidak dapat diabaikan begitu saja. Pria dianggap
lebih panjang dimensi segmen badannya daripada wanita. Oleh karenanya data
antropometri sangat diperlukan dalam perancangan sebuah alat atau produk.
Secara umum pria memiliki dimensi tubuh yang lebih besar kecuali dada dan
pinggul.
3. Suku bangsa (etnik)
Setiap suku bangsa ataupun kelompok etnik tertentu akan memiliki karakteristik
fisik yang berbeda satu dengan yang lainnya.
4. Sosio ekonomi
Tingkat sosio ekonomi sangat mempengaruhi dimensi tubuh manusia. Pada
negara-negara maju dengan tingkat sosio ekonomi tinggi, penduduknya
mempunyai dimensi tubuh yang besar dibandingkan dengan negara-negara
berkembang.
11
12
memerlukan kajian yang lebih mendalam lagi. Perancangan berdasarkan ukuran ratarata dapat menggunakan data persentil 95-th untuk ,mendsain peralatan dengan
ukuran maksimum. Sedangkan untuk ukuran minimum digunakan data persenti kecil
dari persentil 10-th.
Berkaitan dengan aplikasi data antropometri yang diperlukan dalam proses
perancangan produk ataupun fasilitas kerja, maka ada beberapa saran/rekomendasi
yang bisa diberikan sesuai dengan langkah-langkah seperti berikut :
a. Pertama kali terlebih dahulu harus ditetapkan anggota tubuh yang mana yang
nantinya akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.
b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut, dalam
hal ini juga perlu diperhatikan apakah harus menggunakan data struktural body
dimension ataukah functional body dimension.
c. Selanjutnya tentukan populasi terbesar yang harus diantisipasi, diakomodasikan
dan menjadi target utama pemakai rancangan produk tersebut. Hal ini lazim
dikenal sebagai "market segmentation", seperti produk mainan untuk anak-anak,
peralatan rumah tangga untuk wanita, dll.
d. Tetapkan prinsip ukuran yang harus diikuti semisal apakah rancangan tersebut
untuk ukuran individual yang ekstrim, rentang ukuran yang fleksibel (adjustable)
ataukah ukuran rata-rata.
e. Pilih prosentase populasi yang harus diikuti, 90-th, 95-th, 99-th ataukah nilai
percentile yang lain yang dikehendaki.
f. Untuk
setiap
dimensi
tubuh
yang
telah
diidentifikasikan
selanjutnya
pilih/tetapkan nilai ukurannya dari tabel data antropometri yang sesuai. Aplikasi
data tersebut dan tambahkan faktor kelonggaran (allowance) bila diperlukan
seperti halnya tambahan ukuran akibat faktor tebalnya pakaian yang harus
dikenakan oleh operator, pemakaian sarung tangan (glowes), dan lain-lain.
Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data antropometri untuk bisa
diaplikasikan dalam berbagai rancangan produk ataupun fasilitas kerja menurut Eko
Nurmianto dalam bukunya, maka pada gambar tersebut dibawah ini akan
13
memberikan informasi tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur
pada gambar :
Keterangan :
1. Dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak (dari lantai s/d ujung kepala )
2. Tinggi mata dalam posisi berdiri tegak
3. Tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak
4. Tinggi siku dalam posisi berdiri tegak (siku tegak lurus)
5. Tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak (dalam
gambar tidak ditunjukkan ).
6. Tinggi tubuh dalam posisi duduk (diukur dari alas tempat duduk/pantat sampai
dengan kepala ).
7. Tinggi mata dalam posisi duduk.
8. Tinggi bahu dalam posisi duduk
9. Tinggi siku dalam posisi duduk ( siku tegak lurus )
10. Tebal atau lebar paha.
11. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d ujung lutut.
12. Panjang paha yang diukur dari pantat s/d bagian belakang dari lutut/betis.
14
13. Tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk.
14. Tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha.
15. Lebar dari bahu (bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk )
16. Lebar pinggul/pantat
17. Lebar dari dada dalam keadaan membusung (tidak tampak ditunjukkan dlm
gambar ).
18. Lebar perut
19. Panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi
siku tegak lurus.
20. Lebar kepala.
21. Panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari.
22. Lebar telapak tangan.
23. Lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar kesamping kiri-kanan
(tidak ditunjukkan dalam gambar ).
24. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai
dengan telapak tangan yang terjangkau lurus keatas (vertikal).
25. Tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no 24
tetapi dalam posisi duduk ( tidak ditunjukkan dalam gambar ).
26. Jarak jangkauan tangan yang terjulur kedepan diukur dari bahu sampai ujung jari
tangan
manusia. Data antropometri yang berhasil diperoleh akan diaplikasikan secara luas
antara lain dalam hal, (Menurut Wignjosoebroto, 2003):
1. Perancangan area kerja (work station, mobile, interior, dll)
2. Perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas dan
sebagainya
3. Perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, dan
sebagainya.
4. Perancangan lingkungan kerja fisik
Jadi dapat disimpulkan bahwa data antropometri dapat menentukan bentuk,
ukuran dan dimensi yang berkaitan dengan produk yang dirancang dan manusia yang
akan mengoperasikanya atau menggunakan produk tersebut. Dalam kaitan ini maka
perancangan produk harus mampu mengakomodasikan dimensi dari populasi
terbesar yang akan menggunakan produk hasil rancangan tersebut.
Secara umum sekurang-kurangnya 90%-95% dari populasi yang menjadi
target dalam kelompok pemakai suatu produk haruslah dapat menggunakan produk
tersebut. Untuk mendesain peralatan kerja secara ergonomi yang digunakan dalam
lingkungan sehari-hari atau mendesain peralatan yang ada pada lingkungan
seharusnya disesuaikan dengan manusia di lingkungan tersebut. Apabila tidak
ergonomis akan menimbulkan berbagai dampak negatif bagi manusia tersebut.
Dampak negatif bagi manusia tersebut akan terjadi dalam jangka waktu pendek
(short term) maupun jangka panjang (long term).
2.6 Posisi Netral Penggunaan Perangkat Komputer
Bekerja dengan tubuh dalam posisi netral mengurangi stress dan ketegangan
otot dan sistem rangka,dengan demikian resiko gangguan muskuloskeletal dapat
diminimalisasi.
Berikut ini adalah beberapa poin utama yang perlu diperhatikan ketika
mencoba untuk mempertahankan postur tubuh netral saat bekerja di komputer
dekstop.
1. Tangan, pergelangan tangan, dan lengan lurus, sejajar dengan lantai.
16
17
DAFTAR PUSTAKA
Iridiastadi, Hardianto & Yassierli. 2014. Ergonomi Suatu Pengantar. PT Remaja
Rosdakarya: Bandung
Bambang Sanggeni. Antropometri. 2010
https://bambangwisanggeni.wordpress.com/2010/03/02/antropometri/, diakses
pada 20 Januari 2016 pukul 19.00
Wikipedia. Antropometri.
https://id.wikipedia.org/wiki/Antropometri, diakses pada 20 Januari 2016 pukul
19.30
18
19