Anda di halaman 1dari 70

Keratitis

Dr. Reni Guspita, SpM

Kornea berfungsi sbg membran pelindung dan


jendela yang dilalui berkas cahaya menuju
retina. Sifat tembus cahayanya disebabkan
strukturnya yang uniform,avaskuler dan
deturgenses. Deturgenses, atau keadaan
dehidrasi relatif jaringan kornea,dipertahankan
oleh pompa bikarbonat aktif pada endotel dan
oleh fungsi sawar epiteldan endotel. Endotel lebih
penting daripada epitel dalam mekanisme
dehidrasi dan cedera kimiawi atau fisik pada
endotel jauh lebih berat daripada cedera pada
epitel.

Kerusakansel-sel endotel menyebabkan


edema kornea dan hilangnya sifat transparan.
Sebaliknya,cedera pada epitel hanya
menyebabkan edema lokal sesaat stroma
kornea yang akan menghilang bila sel-sel
epitel telah beregenerasi. Penguapan air dari
film air mata prakornea berakibat film air mata
menjadi hipertonik; proses itu dan penguapan
langsung adalah faktor-faktor yang menarik
air dari stroma kornea superfisial
untukmempertahankan keadaan dehidrasi

Definisi : peradangan kornea


Pembagian keratitis :
1. Superficial
a. Purulent = supurative = ulcus cornea
b. Non prulent
i. Epithelial keratitis
ii. Subepithelial keratitis
2. Deep
Langsung tjd pd stroma, tidak didahului
oleh proses di epithel

Penyebab
1. Exogenous infection
Infeksi dari luar, mikroorganisme, biasanya berada di
conjunctiva
2. Ocular tissue
Jaringan mata sendiri, disebabkan kontinuitas jaringan,
misalnya :
- Peny conjunctivitis menyebar ke epithel kornea
- Peny sclera ke stroma kornea
- Jaringan uvea ke endothel kornea
3. Endogenous infection
- Infeksi dari dlm tubuh
- Sangat jarang, biasanya bersifat alergi, ok kornea
avaskular, reaksi lama terjadi

Keratitis superficial purulenta


(ulcus cornea)
Definisi
Infeksi kornea dg adanya infiltrasi dan
hilangnya substansi kornea
Hampir selamanya exogenous oleh
organisme pyogenik
Penyebab ulcus kornea tanpa lesi epithel :
- gonorrhoea
- diphteriae
Bakteri lain harus ada lesi epithel ulcus
kornea

Penyebab :
1. Bakteri
a. Pneumococcus
b. S. aureus, S. epidermidis
c. Alpha haemolyticus, streptococcus
d. Nocardia
e. Mycobacterium
f. Streptococcus viridans
g. Klebsiella pneumonia
2. Virus
a. Herpes simpleks
b. Varicella zooster
c. Variola
d. Adenovirus

3. Fungal
a. Aspergillus
b. Candida
c. Cephalosorium
d. Fusarium
e. Penicillium
4. Autoimmune
5. Amuba

Patologi
- Terjadi nekrosis setempat pd lapangan kornea (sp
stroma), sequestrum lepas dan jatuh pd saccus
conjunctiva (sel mati & mikroorganisme, sel2
radang). Sebagian sequestrum menempel pd
permukaan ulkus epithel yg rusak lbh luas dari
ulcusnya sendiri, begitu juga pd lapisan bowman.
- Epithel dg cepat tumbuh ke arah ulcus, tumbuh
pd pinggir bahkan di ats infiltrat. Dasar ulkus
menonjol karena adanya inhibisi cairan sekret
ulkus.

- Batas antara ulcus dg jaringan sehat


sama spt bagian tubuh yg lain, yaitu ada
dinding PMN leukosit membentuk lapisan
kedua pertahanan, sehingga leukosit
berfungsi sbg :
- digestive : mencerna
- macerating : menghancurkan
- disolving : melarutkan jaringan nekrose
Jaringan terlepas visus tambah lebar
dan kekeruhan berkurang

Dasar dan pinggiran transparan perbaikan mulai


terjadi, terbentuk pembuluh darah halus dari limbus
dekat ulkus utk mensuplai bahan2 yg rusak
Antibodi utk mengatasi infeksi (pannus)
Beberapa bakteri mengeluarkan toxin meresap ke
kornea di COA merangsang pembuluh darah iris
dan corpus siliare shg tjd hiperemi iris tanpa ciliary
injection
Iritasi/peradangan bisa terlalu hebat shg leukosit
dan PMN keluar dari pembuluh darah masuk ke COA
dan mengendap di bgn COA, disebut hypopion.

Gejala
Ulcus kornea pada stadium akut/progresif ulkus
- Blepharospasme
- Lacrimation
- Fotofobia dan pain
Tanda
Visus menurun ulcus kontrol
Infiltrat dg lesi epitel di atasnya
Ciliary injection
Iridocyclitis keratitis presipitat (bentuk segitiga
di epithel cornea), hypopion
Pannus (pembuluh darah yg masuk ke kornea)

Diffferential diognosa
1. Conjunctivitis akut
2. Glaukoma akut
3. Keratitis
4. Uveitis

Penyembuhan ulkus
Pannus (+) ada cicatrik pd bekas ulkus
Serabut yg baru terbentuk tidak tersusun
teratur sebagaimana normalnya bias
cahaya tidak teratur
Parut luas pembuluh darah
besar/menetap
Membran bowman tidak tumbuh lagi
Tidak terbentuk jaringan ikat, tp kornea
masuk ke dalam

Berdasarkan ketebalan, cikatrik


dibagi :
1. Nebula : kekeruhan ringan, dpt
dilihat dg lup
2. Macula : kekeruhan lbh jelas, dpt
dilihat dg mata telanjang
3. Leucoma : kekeruhan jelas sekali.
jika kekeruhan sgt menebal tjd
perlengketan ke depan iris dg
kornea (leukoma adheren)

Komplikasi
Cicatric
Penyembuhan cicatrik yg tidak sempurna, cornea
di bekas ulkus menonjol/bulging disebut
Keraectasis
Desmetocele
Ulkus dalam seluruh stroma dikenai kecuali
membran descemet, menonjol oleh karena
tekanan intra okuli shg terlihat gelembung yg
transparan
Hypopion
Sebelum perforasi brarti steril (krn reaksi Ag-Ab)

Perforation
Synechia anterior
Kalau perforasi kecil, iris akan menutupnya,
shg tjd perlengketan iris-kornea
Leucoma adheren
Pd bagian kornea yg perforasi terbentuk parut
tebal dimana iris tetap melekat dibawahnya
Intra okular haemorrhage
Perforasi tiba2, dilatasi tiba2 pd pembuluh
darah intra okular ruptur pembuluh darah

Purulent iridocyclitis
panophthalmitis terjadi kalau
masuknya kuman melalui tempat
perforasi ke dalam bola mata
Total prolaps iris
dislocation of the lens
Anterior staphyloma
Corneal fistula
Anterior capsular cataract

Treatment
1. Mengatasi infeksi
AB tetes+salep broad spectrum, klo perlu sensitivity
test. Salep ada yg menganjurkan ada yg tidak, krn dasar
salep memperlambat epitelisasi. Kalau perlu AB sub
conjunctival.
AB sistemik oral dan injeksi obat yg dapat melalui blood
akuos barrier
2. Midriaticum
Sulfas atropin tetes mata 1% 3 tetes/hari, untuk :
- mengistirahatkan iris dan corpus siliaris
- mencegah synechia
- mencegah iridocyclitis

3.

Kebersihan ulcus
Bersihkan saccus conjunctiva dg
antiseptik lotion hangat, fungsi :
- antiseptik
- menghilangkan sekret dan jaringan
mati
- menghilangkan mikroorganisme
Antiseptik : - Acidum boric 3%
- Amonium tartrat normal 10%
- Mercury oxycianide 0,01%

4.

5.
6.
7.

8.

Pemanasan (heat)
- moist heat : kompres hangat dg acidum
boricum, beri 3kali atau lebih
- dry heat : penyembuhan lbh cepat.
Perbaiki keadaan umum
Benda asing/corpus alienum : diangkat/ekstraksi
Scrapping dan cautherization
Scrapping : utk mengatasi meluasnya ulkus,
dinding dan dasar ulkus
Tarsorraphy
Menjahit kelopak mata atas dan bawah (agar
obat dpt mencapai ulcus mel conjunctiva)

Conjunctival flap
Ulcus ditutup dg conjunctiva bulbi
bridge ataupun total
10. Parasintesis
Tujuan :
- Untuk mencegah erosi
- menghilangkan rasa sakit
- nutrisi pd kornea yg sakit
- penambahan antibodi yg baru
9.

Menurut dalamnya substansi/lapisan kornea yg dikenai :


1. Simple ulcer (ulcus simpleks)
- ulcus kecil dan superfisial
- iritasi ringan atau berat
- tidak ada tendensi perforasi
- berakhir tanpa komplikasi yg berarti
2. Catarrhal ulcer
- Infiltrasi berbentuk titik di bgn perifer, yg
selanjutnya membentuk ulcus superficial di bgn
perifer
- bbrp ulcus bergabung membentuk ulcus berbentuk
bulan sabit di limbus

- kalau terbentuk parut hanya sedikit,


tidak mengganggu visus
- kadang ulcus ini disebabkan penyakit
vasculer, connective tissue
3. Deep ulcer
- Lapisan dalam kornea ikut terkena
tendensi utk perforasi lbh besar
ketimbang menyebar ke seluruh kornea.
- sering ada hypopion
- sering prognosanya jelek

A.

Pneumococcal corneal ulcer (acute


serpiginous ulcer = hypopion ulcer)
- Biasanya tjd 24-48 jm post lesi epitel kornea
- bentuk ulcus setempat abu2 menyebar ke
organ sentral kornea.
- Batas ulcus aktif dan infiltratif mula2 lap
superfisial kornea yg terlibat, kmdn di bgn lbh
dalam dari kornea
- Sering didapati pd kasus2 obstruktif : nasal
lakrimal, sbb : dacryocystitis
- Penyebab : Strep. pneumonia dan
Pneumococcus

Sign :
- palpebra oedema (berat)
- conjunctiva and ciliary injection
- infiltrat
- Iritis dan hypopion
Terapi :
- Terapi ulcus sec keseluruhan
- topikal : bacitracin, eritromycin, vancomycin
- Scleritis : lefazolin, penicillin, eritromycin
- Sistemik : sefazolin, penicilin G, eritromycin

B.

Pseudomonas corneal ulcer


- Ditandai infiltrat abu2/kuning pd defect cornea
- Rasanya sangat sakit
- Lesi meluas ke sgala arah oleh karena proteolitic
enzim yg dihasilkan bakteri
- Sering hypopion
- infiltrat dan eksudat berwarna hijau kebiruan
disebabkan pigmen organisme ini mrpk
patognomoni
- Infeksi akut krn pemakaian kontak lens dan
fluorescein
- Treament : - Terapi ulcus sec umum
- AB broad spektrum, klo tdk diket kumannya

Moraxella liquefaciens corneal ulcer


- Ulcus yg bergaung, oval mengenai kornea bgn
inferior dan berlanjut ke stroma yg dalam pd bbrp hari
- Tidak dijumpai hypopion
- Disekeliling kornea biasanya jernih
- Predisposisi :
- alkoholisme
- DM
- peny imunosupresif
- Terapi : - first choice : gentamycin
- second : sodium sulfacetamid
- third : zinc sulfat, chloramphenicol

C.

Streptococcus pyogenes corneal ulcer


- Ulcus yg sentral yg disebabkan streptococcus
haemolyiticus
- Di sekitar stroma kornea dijumpai edema dan
infiltrasi hypopion
- Diagnosa : - scrapping
- cocci gram positif.
- Terapi :
- first choice :
topikal : erythromycin
subconjunctiva : metycillin, gentamycin
sistemik : nafcilin

D.

- Second choice :
Topikal : bacitracin
Subconjunctiva : gentamycin
Sistemik : sefazolin
- Third choice :
Topikal : gentamycin
Subconjunctiva : vancomycin
Sistemik : oral erythromycin

Klebsiella pneumonies corneal ulcer.


- Ulcus yg bergaung sering tanpa hypopion
- Oedema di sekeliling stroma, diagnosa :
gram (-), batang berkapsul
- Terapi :
- Topikal : gantamycin, karbenicilin,
chloramphenicol, streptomycin
- Sistemik : ampicillin, sefazolin,
karbenicillin

E.

F.

Staphylococcus aureus dan


epidermidis corneal ulcer
- Ulcus yg sentral sering disebabkan
disebabkan immunocompromised
- Ulcus bergaung, bisa dijumpai
hypopion dg infiltrat mengelilingi kornea
- Ulcus ini superfisi
- Diagnosa : scrapping gram (+) cocci
- Terapi : Sterptococcus pyogenes

G.

Fungal corneal ulcer


- Banyak pd petani, ttp bnyk pd orang kota yg suka
memakai steroid
- Kontak langsung dg jamur dari rumput
- Ulcus yg bergaung dg infiltrat abu2, sering ada hypopion
- Ulcus superfisial dan lesi satelit
- Penyebab : - candida - penicillium
- fusarium - cephalosporium
- aspergilus
- Diagnosa : penemuan hypa dari candida
- Terapi : - Natamicin
- Amphotericin
- Miconazol

Ilcus cornea

Superficial keratitis non


supurativa
- Bnyk disebabkan oleh virus
Tjd ulcus yg purulent dan keratitis
Dapat tjd deep keratitis
1. Punctat epithelial erotion
Manifestasi plg sering dg infeksi virus
2. Punctat epithelial keratitis
Menyerang epitel yg lbh dalam,kadang2
sampai ke membran bowman dan
menyebabkan lapisan superfisial.
Tindakan : simptomatis, atropin tetes, AB
tetes

A.
1.

Viral corneal ulcer


Herpes simpleks keratitis
- Penyebab : herpes simpleks virus (HSV)
Ada 2 : - primer : pd anak2
- recurrent : 1 th kmdn (dewasa
- Diagnosa ditentukan dari bentuk lesi, spt :
- bentuk dendrit
- geographic dan sensitifitas kornea yg menurun atau
hilang
- filamen
- linier
- dissiform
- epithelial punctat

Gejala :
iritasi
visus menurun bila lesi sentral
fotofobia
keluar air mata
ulcerasi cornea
Klinis :
fever
exposure berlebihan ultraviolet
trauma
menstruasi
stress

- lokal, sistemik immunosupression


- biasanya unilateral, 4-6% bilateral
- Treatment :
- terapi ulcus secara umum
- AB broad spektrum, jika kuman
tdk
diket
- contraindikasi : corticosteroid
Infeksi melalui pemakaian contact lens
dan fluorescein

2.

Dendritic fever
- HSV pada epitel
- Bentuk garis dg bercabang, ujungnya bulat
- Treatment :
- Pada kasus baru dianjurkan antiviral, spt
vidarabin, acyclovir
- Vitamin c
- Debridement
- Atropin tetes
- Kompres hangat
- Corticosteroid adl kontraindikasi

3.

Varicella zooster keratitis


- Manifestasi ocular, tdk umum dlm varicella, tp umum
dlm ophthalmic zooster.
Pd varicella, lesi mata ada di kelopak
- Kadang2 keratitis, timbul lesi spt phlycten di limbus
dan bisa dijumpai keratitis epithelial dg atau tanpa
pseudodendrit
- Terapi :
- Tidak ada yg spesifik
- Corticosteroid, penyembuhan sementara
- analgetik
- antiviral : acyclovir

4.

Variola virus keratitis


- Mrpkn penyebab yg sering menimbulkan
sikatrik di kornea dan kebutaan.
- Lesi biasanya menyerang pupil, dan bisa
timbul perforasi.

5.

Vaccinal virus keratitis


- Mrpkn keratitis yg timbul dari komplikasi
vaksinasi small pox, corneal ulcer dan lesi
pinggir palpebra
- Terapi : topikal rimfapisin

Adenovirus keratitis
- Terjadi 3-7 hari setelah onset
- Pada epidemic kerato conjunctivitis
type 8 dan 19
- Terapi : corticosteroid

6.

Autoimmune
1. Peripheral corneal ulcer
a. Ring ulcer
- Jarang dan lbh destruktif dr marginal ulcer
- disebabkan pengaruh dari ulcus yg marginal dan
multiple
- Sering dijumpai pd influenza, disentri basiler, dan
komplikasi dari peny autoimmune
- DD : - ocular diphteri
- beta haemolyitc streptococcus
- gonococcal conjunctivitis
- Terapi : - sistemik dan topikal AB
- corticosteroid topikal : utk yg hypersensitive
B.

b. Moorens ulcer = rodent ulcer


- Penyebab tdk diket, tp mgkn autoimune
- Suatu marginal ulcer yg unilateral
- Karakteristik :
- painful
- lekukan yg progresif di limbus dan kornea
perifer
- sering pd usia tua
- terapi : - tdk respon thd AB dan steroid
- operasi eksisi dr limbus
- parasintese

Mooren;s ulcer

c. Phlyctenularis keratitis
- Oleh karena alergi thd alergen endogen
- Adl hypersensivity defisiensi trutama oleh :
TBC, ascariasis, S. aureus,
coccidioidoimmitis
- Ditandai dg adanya limfosit, monosit,
makrofag, netrofil
- Umumnya bilateral
- Terapi : - steroid
- atropin
- vitamin C dosis tinggi

d. Marginal keratitis (autoimmune)


- Patogenesanya ditentukan oleh perilimbus
yg timbul ok peny mata lokal dan
sistemiknya oleh autoimmune
- Pd membran basement endotel kapiler
dijumpai deposit dr imun kompleks shg kornea
perifer sering terlibat, spt pd rheumatoid
artritis, SLE, chrons disease,
- Karakteristik ; infiltrasi ulserasi dan
menipisnya kornea perifer.
- Terapi : tdk ada yg memuaskan

e. Acanthamoeba keratitis
- Biasanya di air kotor
- Differential diagnosa :
- fingal keratitis
- herpetic keratitis
- mycobacterial

f. Ulcus kornea ok defisiensi Vitamin A


- Ulcus sentral dan bilateral
- Berwarna abu2 dan bergaung, kehilangan kilat.
- Kornea mjd lunak dan nekrose, sering tjd perforasi
kerato malacia
- epithelial conjunctivota terkeratinisasi
- Adanya bitot di bgn temporal
- Penyebab :
- diet salah
- ggn absorbsi tract gastrointestinal
- obstruksi biliary
- Komplikasi : pertumbuhan tulang terganggu
- Terapi : - Vitamin A 20.000 IV/IM
- sulfonamide

2.

Deep keratitis
a. Congenital syphilis
b. Morbus hansen

Scleritis
Inflamsi sklera dibagi atas :
- Superfisial : epi scleritis
- Deep : scleritis
Perbedaannnya pd evolusinya

Episcleritis
Penyakit ini dikenal 2 bentuk :
a. Simple episcleritis
b. Nodular episcleritis
Peny ini ditandai dg adanya nodul setempat
(leukosit infiltration) 2-5mm dari limbus, keras,
tdk bergerak, dan nyeri tekan, conjunctivitis di
atasnya bergerak bebas dilalui pemb darah
episclera yg lbh dalam shg warna pwmb darah
kelihatan ungu, tdk merah cerah, merata
setempat, sakit, fotofobia, lacrimation

- Biasanya berlangsung bbrp hari atau bbrp


minggu, sering kambuh, dan dpt
berlangsung berbulan2 kalau kambuh
(episcleritis periodica fugax)
- Dalam hal lain,, peny berjalan kronik ttp
tdk pernah ulcerative, nodul seluruhnya
diabsorpsi, lbh sering meninggalkan parut
abu2. Conjunctiva biasanya melekat,
kornea dan uvea jarang terlibat. Pd kasus
berat dpt tjd scleritis

Penyebab :
- rheumatisme dan gout
- alergic reaction thd endogenous
toxin : TBC, streptococcus
- kadang dihubungkan dg peny
kolagen
- coccidioidomycosis
- syphilis
- herpes zooster

Terapi :
- Umumnya self limited (1-2 mgg)
- corticosteroid topikal drops/salep 3-4 hari
- corticosteroid lbh efektif simple episcleritis
- Ditujukan pd dugaan penyebab
- Peradangan dari jaringan episclera dan sclera
superficial, atau peradangan dari deep sub
conjunctival tissue dan superficial scleral
lamella biasanya mengenai kedua mata.
Wanita lbh sering dp pria
Tergantung pd pengaruh hormon

Scleritis
Sclera tdd collagen yg relatif avasculer, bnyk
penyakit2 sclera atau episclera serentak
mengenai sendi.
Penyebab :
- Autoimmune :
- Ankylosing spondilitis
- Rheumatoid arthritis
- Polyarthritis nodosa
- Systemic lupus erythematosus
- Immunoglobulin A nephropathy
- Psoriasis arthritis

Granulomatous disease :
Tuberculosis
Syphilis
Sarcoidosis
Leprosy
Vogt kayanagi harada syndrome
Metabolic disorders
Gout
Tirotoxicosis
Axctive rheumatic heart disease

- Infection :
- HZS
- Pseudomonas
- Aspergilosis
- Streptococcus
- Staphylococcus
- Degenerative
- Unknown

Pembagian scleritis menurut gejala


klinis dan patologis
1. Anterior scleritis
a. Diffuse nodular scleritis
b.1. Necrotizing scleritis
2. Necrotizing sclero malacia
2. Posterior scleritis

Anterior scleritis
A. Diffuse nodular scleritis
- Ditandai adanya nodul keputihan sebesar kepala
jarum pentul dpt diket pd daerah inflamasi, dpt lbh
dari satu nodul dan daerah inflamasi lebih satu dp
episcleritis. Darah inflamasi menggembung, mula2
merah gelap atau kebiruan, belakangan mjd ungu
dan semitransparan dpt porselin. Dpt meluas
disekeliling kornea mjd kondisi serius disebut
annular scleritis.
- Beda dg episcleritis adl kornea dan uvea anterior
terlibat
1.

- Komplikasi scleritis yg meluas


kornea tu stroma disebut sclerosing
scleritis.
- didapat kekeruhan pd pinggir
kornea berbentuk lidah, bisa sampai
sentral. Kekeruhan berwarna abu2
atau abu2 kekuningan, ada sedikit
atau tdk adanya vaskularisasi
kornea. Tindakan sama dg
episcleritis, pemberian atropin topikal

Nodular scleritis dan


penipisan sclera

B. 1. Necrotizing scleritis
- Dg inflamasi
- Scleritis sgt berat dg peradangan jaringan
sekitarnya, jg dikenal dg nama Brawny scleritis
- Ditandai dg serangan akut, sgt sedikit daerah lokal
edema dan nyeri. Nekrosis dan akhirnya menipis
dan destruksi dari jaringan kolagen sclera. Peny ini
terlokalisir atau meluas, melibatkan seluruh sclera
shg kelihatan sluruh uvea di bawahnya, dpt
mengakibatkan sclera menonjol (sclera gestasia)
- Steroid mngkn menolong, tp dpt menyebabkan
penipisan sclera dan destruksi serabut collagen

B. 2. Necrotizing scleromalacia
Tanpa inflamasi
Jarang, ditandai dg penipisan dan melunaknya sclera
tanpa tanda2 inflamasi sclera
Sering berkaitan dg rheumatoid arthritis
Jarang uvea dpt terlibat dan jaringan sclera yg menipis
Penipisan ini mengakibatkan menonjolnya sclera, dpt
tjd ruptur ok sedikit stroma saja walaupun jarang
Prognosa : tregantung pd bgn mana sclera terkena,
tapi biasanya jelek
Terapi : dpt dilakukan transplantasi sclera, jgn beri
steroid

Necrotizing scleritis dan


scleromalacia

2.

Posterior scleritis
Jarang, sukar didiagnosa, tanda2 anterior
segmen (-), CT scan sgt perlu
Biasanya unilateral, rasanya sakit hebat, visus
menurun, diplopia, gerakan bola mata terbatas
Sering bersamaan dg rheumatoid arthritis
Recurrent mengakibatkan penipisan sclera
posterior, staphyloma, perforasi terutama bila
tekanan intra okuli meningkat.
Komplikasi lain : keratitis, uveitis, cataract,
glaukoma

Gejala :
- pain
- ptosis
- papil edema
- exudat/pre retinal detachment
Tanda :
- resisten pd pengobatan
- topikal steroid
- NSAID misal ; salisilat, indometan,
ibuprofen

Scleritis posterior

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai