Fisiologi Haid & Gangguan Haid
Fisiologi Haid & Gangguan Haid
Ovarium :
- Fase Folikulogenesis
- Fase Ovulasi
- Fase Luteal
Endometrium :
- Fase Proliferasi
- Fase Sekresi
- Fase menstruasi
Releasing hormone/Releasing
factor (GnRH dan PIF) yang
berfungsimerangsang hipofisis
mengeluarkan gonadotropin dan
menghambat prolaktin.
HIPOTALAMUS
GnRH (FSHRH/LHRH)
HIPOFISISFSH/LH
ESTROGEN
OVARIUM
Gambar 1.
PROGESTERON
ENDOMETRIUM
P4
E2
LH
FS
H
NORMAL MENSTRUATION
INTERVAL (CYCLE)
21 35
Days
DURATION
37
Days
FLOW (VOLUME)
30 - 80
ml
3-7
OV
14
28
14
OV
24
14
10
OV
21
35
14
Fase
folikulogenesis ovarium
menyebabkan fase proliferasi
endometrium
Fase luteal ovarium menyebabkan fase
sekresi endometrium
Fase luteal/sekresi relatif tetap
berkisar 14 hari
Fase folikulogenesis/proliferasi
bervariasi 7-21 hari
Digolongkan dalam :
Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):
Polimenore (sering) < 21 hr
Oligomenore (jarang) > 35 hr
Amenore (tidak haid) > 3 siklus
Premenstrual spotting
Spotting pertengahan siklus
Postmenstrual spotting
1. Polimenore
Definisi polimenore adalah panjang siklus
haid kurang dari 21 hari (normal 21-35).
Keadaan polimenore bisanya terjadi pada
siklus ovulatoar maupun pada siklus
anovulatoar.
Kausa :
- Anovulasi karena gangguan hormonal
- Insufisiensi korpus luteum (fase luteal
memendek)
- Fase folikuler memendek
Penanganan :
- Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi
- Pada insufisiensi korpus luteum diberikan
progesteron pada hr 16-25
- Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen
pada hari 3-8
Kausa :
- Fase folikuler memanjang
- Fase sekresi memanjang
Penanganan :
- Tidak diberikan pengobatan jika tipe
perdarahan teratur
- Indukasi ovulasi diberikan jika tipe
perdarahan memanjang
Anamnesis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan ginekologik
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis :
Usia menars,pertbhan badan
Rwyt stress berat,penyk berat,obat-2
penenang,obat-2 penurun berat badan
Penanganan Amenore
Tergtg kausa : organik atau fungsional ?
Organik ditangani sesuai kel.organik
Fungsional : konseling, obat2 psikofarmak,
substitusi & pemberian hormon secara
siklik, induksi ovulasi
Uji hormonal untuk menilai kausa
Uji P, E+P, HMG, klomifen,& uji LHRH
Penanganan :
Uji P(+)
: bl blm ingin punya anak, beri
P hr 16-25 selama 3 siklus, bl
ingin punya anak beri obat
pemicu ovulasi.
Uji P(-)
: lakukan uji E+P (E:21hr+P hr
ke 12-21) + bl haid 2-3hr
kmd
Uji E+P(+) : beri E 25hr +P hr ke19-25
selama 3 siklus
Uji P(-)&E+P(-):perlu penanganan lanjut