Oleh :
Amallia Dyah Sitasari
12030113120126
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL ......................................................
10
10
11
13
14
ii
16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL
Pengetahuan yang didapat lewat buku atau literatur harus ditunjang dengan
pengalaman untuk secara aktif terjun ke lapangan pekerjaan. Hal ini diperkuat
juga oleh pengaruh global yang harus dihadapi oleh
mahasiswa Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro agar mampu menjadi lulusan yang
memiliki daya saing tinggi. Dengan demikian, pelaksnaan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) menjadi sarana yang tepat untuk memperdalam pengalaman dan keilmuan
mahasiwa mengenai penerapan ilmu di lapangan pekerjaan yang sesungguhnya
Tentunya ilmu yang didapat dari lapangan tentunya akan menjadi kombinasi
yang sangat mumpuni jika ilmu tersebut dapat dikombinasikan dengan apa yang
sudah didapat saat proses belajar di ruang kelas. Hal ini akan mendukung
kompetensi mahasiswa sehingga menjadi pribadi yang siap terjun di dunia kerja
dan mampu mengimplementasikan ilmu yang di dapat saat bekerja dari
pengalaman yang telah didapat.
Fakultas
Ekonomika
dan
Bisnis
Universitas
Diponegoro
sektor
Bus 1 6
Season 2
Bus 1 3
: BPK
Bus 4 6
Hari ke-2
Season 1
Season 2
Bus 1 4
: PT PELINDO III
Bus 5 6
: PT ANGKASA PURA 1
Bus 1 2
: PT ANGKASA PURA 1
Bus 3 6
BAB II
HASIL KUNJUNGAN
berfungsi
menyelenggarakan
sistem
pengaturan
dan
Sidoarjo,
Gresik,
Madura, Lamongan,
Tuban,
Bojonegoro,
: inflasi
Mata uang
: kurs
: BI rate
: kerjasama
3. Sistem pembayaran
: Kepala UPT
2. Ibu Gloria
: Bagian Kuntansi
3. Bapak Sur
: Bagian Aset
Visi Perusahaan
Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di
Asia.
10
Misi Perusahaan
1. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan
2. Menjadi mitra pemerintah dan pendorong pertumbuhan ekonomi
3. Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang
memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan
4. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi
5. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup
Nilai Budaya Perusahaan
Sinergi
Adaptif
Terpercaya
Unggul
Arah strategis yang menjadi titik perhatian PT Angkasa Pura adalah
Service Excellence
Revenue Enhancement
Reasonable Cost
Environment
Sound Organization
11
yakni timur dan selatan. Penumpang per tahun kira kira 17 juta, dengan
tingginya mobilitas tersebut, bandar udara Internasional Juanda menjadi
bandara terbaik no. 5 didunia. Hal ini memacu pihak pengelola untuk
menerapkan bandara dengan konsep airport city, dimana juga menyediakan
jasa kebandaraaan serta pelayanan jasa terkait bandar udara.
Berhubungan dengan sektor akuntansi, diketuai oleh bapak Joel Siahaan.
Bidang akuntansi yang terdapat dibandara diantarannya akuntansi keuangan,
akuntansi perpajakan, akuntansi penganggaran dan akuntansi biaya. Sistem
akuntansi sudah berpedoman pada IFRS. Selain itu pedoman akuntansi
perusahaan dan keputusan direksi no. 131/um.02.07/2012 juga dijadikan
standart dalam perakuntansian perusahaan. Selain itu setiap bulan perusahaan
juga membuat laporan manajemen yang berisi sumber data ( RKA dan
realisasi), isi dan user.
Berikut adalah struktur organisasi pada Bandar Udara Internasional
Juanda :
12
penatausahaan,
penyimpanan,
pendistribusian
dan
13
14
Barang kena cukai ( BKC ) seperti yang telah diatur dalam UU meliputi
rokok, alkohol dan tembakau iris. Hal ini sesuai dengan kualifikasi yang telah
ditetapkan, bahwa BKC memiliki karakteristik diantaranya menimbulkan
dampak negative, konsumsi perlu dikendalikan, peredaran perlu diawasi dan
pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara. Beberapa barang yang
kemungkinan kedepannya akan terkena bea cukai adalah semen, ban, air
mineral, minuman bersoda dan BBM.
Pada penyampaian materi disampaikan oleh bapak Joko yang
menyampaikan bahwa KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak melakukan
kegiatan Trade facilitator, Industrial assistance, Community protector, Revenue
collector. Dalam penerapannya KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak
menerapkan KITE ( Kemudahan Import untuk Tujuan Eksport) yang ditujukan
kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM). Hal ini sejalan pada keputusan
Badan Kebijakan Finansial (BKF) yakni tarif sama yang berarti menjadi Rp. 0
se ASEAN. Dari 2/3 harga BKC tersebut akan masuk ke kas negara. KPPBC
Tipe Madya Pabean Tanjung Perak bergerak sebagai badan penerimaan
perpajakan.
15
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL)