Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KEGIATAN

KULIAH KERJA LAPANGAN AKUNTANSI 2016

Oleh :
Amallia Dyah Sitasari
12030113120126

Jawa Timur - Bali


24 - 29 Januari 2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................

DAFTAR ISI ......................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL ......................................................

1.2 Tujuan Pelaksanaan KKL ...................................................................

1.3 Manfaat Pelaksanaan KKL..................................................................

1.4 Perusahaan yang Dikunjungi ...............................................................

BAB II HASIL KUNJUNGAN


2.1 Otoritas Jasa Keuangan
2.1.1 Profil Perusahaan .........................................................................

2.1.2 Hasil Kunjungan ..........................................................................

2.2 Bank Indonesia


2.2.1 Profil Perusahaan .........................................................................

2.2.2 Hasil Kunjungan ..........................................................................

2.3 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jawa Timur


2.1.1 Profil Perusahaan .........................................................................

2.1.2 Hasil Kunjungan ..........................................................................

10

2.4 PT Angkasa Pura I


2.1.1 Profil Perusahaan .........................................................................

10

2.1.2 Hasil Kunjungan ..........................................................................

11

2.5 KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak


2.1.1 Profil Perusahaan .........................................................................

13

2.1.2 Hasil Kunjungan ..........................................................................

14

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................................................

ii

16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pelaksanaan KKL
Pengetahuan yang didapat lewat buku atau literatur harus ditunjang dengan
pengalaman untuk secara aktif terjun ke lapangan pekerjaan. Hal ini diperkuat
juga oleh pengaruh global yang harus dihadapi oleh

mahasiswa Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro agar mampu menjadi lulusan yang
memiliki daya saing tinggi. Dengan demikian, pelaksnaan Kuliah Kerja Lapangan
(KKL) menjadi sarana yang tepat untuk memperdalam pengalaman dan keilmuan
mahasiwa mengenai penerapan ilmu di lapangan pekerjaan yang sesungguhnya
Tentunya ilmu yang didapat dari lapangan tentunya akan menjadi kombinasi
yang sangat mumpuni jika ilmu tersebut dapat dikombinasikan dengan apa yang
sudah didapat saat proses belajar di ruang kelas. Hal ini akan mendukung
kompetensi mahasiswa sehingga menjadi pribadi yang siap terjun di dunia kerja
dan mampu mengimplementasikan ilmu yang di dapat saat bekerja dari
pengalaman yang telah didapat.
Fakultas

Ekonomika

dan

Bisnis

Universitas

Diponegoro

mempertimbangkan atas dasar pemikiran tersebut, menjadikan Kuliah Kerja


Lapangan sebagai salah satu persyaratan kelulusan kuliah. Jurusan Akuntansi
program S1 yang tergabung dalam program studi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro juga mensyaratkan mahasiswa untuk mengikuti Kuliah
Kerja Lapangan. Kuliah Kerja Lapangan tersebut diharapkan dapat memberikan
gambaran umum mengenai ranah pekerjaan yang bergerak di

sektor

perekonomian. Hal ini ditujukan untuk mempersiapkan mahasiswa jurusan


akuntansi untuk lebih mengenal dunia kerjanya.

1.2 Tujuan Pelaksanaan KKL


Tujuan pelaksanaan KKL Tahun 2016 ini adalah :
a. Sebagai sarana pembelajaran bagi seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis angkatan 2013.
b. Sebagai sarana penerapan ilmu bagi seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis angkatan 2013.
c. Memperluas wawasan seluruh mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonimika dan Bisnis angkatan 2013.
d. Memberikan gambaran umum mengenai ranah pekerjaan bagi mahasiswa
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2013.

1.3 Manfaat Pelaksanaan KKL


Manfaat yang diperoleh setelah mengikuti program KKL Tahun 2016 adalah :
a. Menambah pengetahuan tentang profil perusahaan yang dikunjungi.
b. Menambah pengetahuan tentang bagaimana mekanisme pekerjaan di suatu
perusahaan.
c. Dapat merencanakan akan pekerjaan apa yang cocok setelah lulus kuliah.
d. Meningkatkan pemahaman mengenai bergerak di sektor ekonomi apa
perusahaan yang dikunjungi.

1.4 Perusahaan yang Dikunjungi


Program Kuliah Kerja Lapangan yang digagas oleh mahasiswa Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro diikuti
oleh 258 mahasiswa yang terbagi dalam 6 bus. Berikut adalah list perusahaan
yang dikunjungi :
Hari ke-1
Season 1

Bus 1 6

: Otoritas Jasa Keuangan


Bank Indonesia

Season 2

Bus 1 3

: BPK

Bus 4 6

: BPKAD JAWA TIMUR

Hari ke-2
Season 1

Season 2

Bus 1 4

: PT PELINDO III

Bus 5 6

: PT ANGKASA PURA 1

Bus 1 2

: PT ANGKASA PURA 1

Bus 3 6

: KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

BAB II
HASIL KUNJUNGAN

2.1 Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )


2.1.1 Profil Perusahaan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merupakan lembaga independen dan


bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas dan
wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan di sektor jasa
keuangan.OJK

berfungsi

menyelenggarakan

sistem

pengaturan

dan

pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor


jasa keuangan. OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar Modal dan sektor
Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Jasa
Keuangan lainnya.
OJK memiliki visi Menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan
yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan
mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian
nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan
umum.
Visi tersebut menjadi sebuah misi misi yang menjadi target OJK,
berupa :
a. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;

b. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil;


c. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

2.1.2 Hasil Kunjungan


Dalam kunjungan ini mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2013
diterima dengan baik, di kantor OJK Regional III Surabaya yang beralamat di
Gedung Bank Indonesia Lantai 4, Jl. Pahlawan No.105 Surabaya. Pemaparan
materi disampaikan oleh Ida Shafira yang menjelaskan mengenai tugas OJK
yakni melakukan pengaturan, pengawasan dan perlindungan yang terintegrasi
dari sektor jasa keuangan. Sektor jasa keuangan yang dimaksud adalah sebagai
fungsi menghimpun dana masyarakat.
OJK terbentuk karena adanya tuntutan globalisasi dan perkembangan
teknologi, merebaknya konglomerasi bisnis , permasalahan sub sektoral
industri keuangan, semakin kompleksnya industri dan jasa keuangan, dan
amanat Undang Undang yang tertuang dlam UU No. 21 tahun 2011. Struktur
keanggotaan OJK terdiri dari 9 komisaris, yang terbentuk sebagai ketua (
Mulyaman D Hadad), wakil ketua, dan anggota serta kepala pengawas
eksekutif IKMB.
Sektor jasa keuangan

yang menjadi ruang lingkup OJK meliputi

Perbankan, Pasar Modal dan Sektor nonBank ( Pengasuransian, Pensiun,


Pegadaian). Sifat pelaksanaannya adalah independen dan bebas dari pihak lain.
OJK menjalankan tugas secara represif dan reprentif. Salah satu bentuk
pengenalan OJK kepada masyarakat luas adalah dengan beroperasinya si
Molek, kepanjangan dari mobil literasi keuangan, yang disediakan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat mengenai sektor keuangan.

2.2 Bank Indonesia


2.2.1 Profil Perusahaan

Secara de jure Bank Indonesia Surabaya lahir bersamaan dengan


diberlakukannya UU No.11 tahun 1953 tentang Undang-undang Pokok Bank
Indonesia pada tanggal 1 Juli 1953. Secara historis keberadaan KBI Surabaya
dapat diruntut sejak jaman Hindia Belanda yaitu pada saat masih bernama De
Javasche Bank Agentschap Soerabaja. Pada tahun 1928 Direksi De Javasche
Bank membentuk Komisi Surabaya yang ditugaskan untuk mengkaji
mengenai kemungkinan pendirian Kantor Cabang Surabaya dan pada tanggal
14 September 1829 De Javasche Bank Surabaya didirikan.
Sejak awal pendirian kantor cabang Surabaya menempati gedung dengan
status sewa. Baru pada tahun 1912 memiliki gedung sendiri di Jl. Garuda
Surabaya. Kepemilikan kantor cabang Surabaya pernah dikuasai oleh
Pemerintah Kolonial Jepang pada tahun 1942. Namun setelah tentara sekutu
berkuasa kembali, De Javasche Bank dapat beroperasi kembali tanggal 6 April
1946. Selama beberapa tahun sejak dinasionalisasi Bank Indonesia Surabaya
masih menempati kantor De Javasche Bank di Jl.Garuda. Baru pada tahun
1973 KBI Surabaya menempati gedung baru di Jl.Pahlawan 105 Surabaya.
Kantor Bank Indonesia Surabaya dipimpin oleh seorang Pemimpin Bank
Indonesia (PBI) dibantu oleh seorang Koordinator Bidang (Korbid) dan
seorang Pengawas Bank Eksekutif Senior (PBES). Secara garis besar
organisasi di Kantor Bank Indonesia Surabaya terdiri dari 4 bidang yaitu :
1. Bidang Ekonomi dan Moneter, membidangi 3 (tiga) seksi yaitu :
a. Seksi Kajian Ekonomi dan Moneter (KEM)
b. Seksi Pelaksanaan Kebijakan Moneter (PKM)
c. Seksi Statistik Ekonomi dan Moneter (SEM)

2. Bidang Perbankan, membidangi tim pengawasan bank :


a. Tim Pengawasan Bank Umum
b. Tim Pengawasan Bank Perkreditan Rakyat
c. Seksi Administrasi Bank (AdB)
3. Bidang Sistem Pembayaran, membidangi 4 (empat) seksi :
a. Seksi Kas
b. Seksi Pengedaran
c. Seksi Akunting
d. Seksi Kliring
4. Bidang Manajemen Intern, membidangi 3 (tiga) seksi yaitu :
a. Seksi Logistik
b. Seksi Sumber Daya Manusia
c. Seksi Sekretariat, Komunikasi dan Pengamanan (SKP)
Wilayah kerja Kantor Bank Indonesia Surabaya meliputi Kabupaten/Kota :
Surabaya,

Sidoarjo,

Gresik,

Madura, Lamongan,

Tuban,

Bojonegoro,

Mojokerto dan. Jombang. Sedangkan sebagai Kantor Koordinator, Wilayah


Kerja Kantor Bank Indonesia Surabaya meliputi : Jawa Timur (KBI Malang,
KBI Kediri dan KBI Jember), Bali ( KBI Denpasar) dan Nusa Tenggara (KBI
Mataram dan KBI Kupang).

2.2.2 Hasil Kunjungan


Mahasiswa jurusan Akuntansi berkunjung di gedung Bank Indonesia
yang beralamat di Jl. Pahlawan No.105 Surabaya. Pemaparan materi
disampaikan oleh Pak Agni dan Pak Ega. Dari penjelasan diketahui bahwa
latar belakang terbentuknya BI tak lepas dari sebuah buku karangan Neil Irwin
mengenai kebanksentralan. Buku tersebut bercerita megenai ,menerbitkan uang
dari ruang kosong. Sejarah BI dimulai tahun 1828 pada masa penjajahan
Belanda hingga tahun 1953 terbentunya BI
BI memiliki tujuan umum untuk mencapai dan memelihara kestabilan
nilai rupiah, dilihat dari :

Barang dan jasa

: inflasi

Mata uang

: kurs

Kestabilan rupiah dapat dilakukan dengan membangun ekonomi


Indonesia melalui :
1. Stabilitas moneter

: BI rate

2. Stabilitas sistem keuangan

: kerjasama

3. Sistem pembayaran

: nontunai melalui T.money, Flash

dan Credit Card.

2.3 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Jawa Timur


2.3.1 Profil Perusahaan
Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas
menyiapkan perumusan kebijakan pengelolaan keuanqan dan aset daerah yang
meliputi penyusunan rancangan APBD, penetapan APBD, pelaksanaan APBD,
perubahan APBD, penatausahaan APBD, akuntansi keuangan dan aset daerah,
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan administrasi pengelolaan
keuangan Kabupaten/Kota, dan pembinaan pengelolaan keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD).
Visi :
Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah yang Transparan dan
Akuntabel
Misi :
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah dilakukan secara tertib dan
normatif
Secara tertib, Mengandung arti bahwa keuangan daerah dikelola secara
tepat waktu dan tepat guna yang didukung dengan bukti-bukti administrasi
yang dapat dipertanggungjawabkan ; Normatif, Mengandung arti bahwa
pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan berpedoman pada
ketentuan yang berlaku.
Tujuan organisasi Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Provinsi
Jawa Timur, adalah sebagai berikut :
1. Mampu memanfaatkan dana yang tersedia secara optimal dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan dan kesejahteraan masyarakat ;

2. Mendukung proses transparansi anggaran daerah untuk mewujudkan


pemerintahan yang baik, bersih dan bertanggung jawab ;
3. Memberikan informasi yang jelas tentang tujuan, sasaran, hasil dan manfaat
yang diperoleh masyarakat dari suatu kegiatan atau proyek yang
dianggarkan ;
4. Meningkatkan kecepatan dan ketepatan pelaporan administrasi keuangan
daerah ;
5. Menginventarisir jumlah dan jenis pembiayaan yang didanai oleh DAU,
Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan ;
6. Mewujudkan sinkronisasi dan integrasi aparat antara Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah dan Unit/Dinas/Lembaga di Setda Provinsi Jawa
Timur dalam perencanaan dan pelaksanaan anggaran ;
7. Mewujudkan sinkronisasi antara Lembaga Eksekutif dan Lembaga
Legislatif ;
8. Mewujudkan dan meningkatkan koordinasi antara Pemerintah Pusat dan
Daerah ;
9. Menghasilkan informasi tentang biaya dan hasil kerja bagi penyusunan
target dan evaluasi pelaksanaan kerja.
Berikut adalah struktur organisasi BPKAD Jawa Timur :

2.3.2 Hasil Kunjungan


KKL mahasiswa Akuntansi mengunjungi kantor BPKAD Jawa Timur
yang beralamat di Jl. Johar 17 Surabaya 60174. Penyaji materi disampaikan
oleh bapak Reza. Di BPKAD Jawa Timur ini memiliki satu satunya UPT
Laboratorium Keuangan di Indonesia. Acara selanjutnya adalah tanya jawab
dengan panel, yang terdiri atas :
1. Ibu Rahma

: Kepala UPT

2. Ibu Gloria

: Bagian Kuntansi

3. Bapak Sur

: Bagian Aset

Dari pemaparan panel didapatkan informasi bahwa pendapatan jatim


80% berasal dari pajak kendaraan bermotor. Selain itu Jawa Timur menempati
posisi ke-2 setelah DKI Jakarta dalam perihal daya saing. Selain hal tersebut
juga dibahas mengenai penerapan siklus akrual yang sudah mulai dilaksanakan
Januari 2015.

2.4 PT Angkasa Pura 1 (persero) Cabang Juanda


2.4.1 Profil Perusahaan
PT. Angkasa Pura I (Persero) adalah sebuah perusahaan badan usaha
milik negara yang memberikan pelayanan lalu lintas udara dan bisnis bandar
udara di Indonesia yang menitikberatkan pelayanan pada kawasan Indonesia
bagian tengah dan kawasan Indonesia bagian timur.

Visi Perusahaan
Menjadi salah satu dari sepuluh perusahaan pengelola bandar udara terbaik di
Asia.

10

Misi Perusahaan
1. Meningkatkan nilai pemangku kepentingan
2. Menjadi mitra pemerintah dan pendorong pertumbuhan ekonomi
3. Mengusahakan jasa kebandarudaraan melalui pelayanan prima yang
memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kenyamanan
4. Meningkatkan daya saing perusahaan melalui kreatifitas dan inovasi
5. Memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan hidup
Nilai Budaya Perusahaan
Sinergi
Adaptif
Terpercaya
Unggul
Arah strategis yang menjadi titik perhatian PT Angkasa Pura adalah
Service Excellence
Revenue Enhancement
Reasonable Cost
Environment
Sound Organization

2.4.2 Hasil Kunjungan


Pada kesempatan itu, mahasiswa jurusan Akuntansi melakukan
kunjungan ke PT Angkasa Pura 1 cabang Bandar Udara Internasional Juanda
yang beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 1 Sidoarjo, Surabaya 61253 A. PT
Angkasa Pura I (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) di sektor perhubungan yang bergerak dalam bidang pengelolaan dan
pengusahaan kebandarudaraan, serta pelayanan jasa navigasi penerbangan.
Tugas pokoknya adalah pengelolaan dan pengusahaan Bandar Udara
Kemayoran Jakarta yang saat itu merupakan satu-satunya bandar udara
internasional yang melayani penerbangan dari dan ke luar negeri selain
penerbangan domestik.
Sejarah dimulai tahun 1954 1981 dan pada tahun 1993 menjadi
perseroan terbatas (PT). bandar udara Internasional Juanda memiliki 2 terminal

11

yakni timur dan selatan. Penumpang per tahun kira kira 17 juta, dengan
tingginya mobilitas tersebut, bandar udara Internasional Juanda menjadi
bandara terbaik no. 5 didunia. Hal ini memacu pihak pengelola untuk
menerapkan bandara dengan konsep airport city, dimana juga menyediakan
jasa kebandaraaan serta pelayanan jasa terkait bandar udara.
Berhubungan dengan sektor akuntansi, diketuai oleh bapak Joel Siahaan.
Bidang akuntansi yang terdapat dibandara diantarannya akuntansi keuangan,
akuntansi perpajakan, akuntansi penganggaran dan akuntansi biaya. Sistem
akuntansi sudah berpedoman pada IFRS. Selain itu pedoman akuntansi
perusahaan dan keputusan direksi no. 131/um.02.07/2012 juga dijadikan
standart dalam perakuntansian perusahaan. Selain itu setiap bulan perusahaan
juga membuat laporan manajemen yang berisi sumber data ( RKA dan
realisasi), isi dan user.
Berikut adalah struktur organisasi pada Bandar Udara Internasional
Juanda :

12

2.5 KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak


2.5.1 Profil Perusahaan
Dalam masa pembangunan ini, usaha-usaha pengembangan terus
dilakukan oleh pelabuhan Tanjung Perak yang diarahkan pada perluasan
dermaga, khususnya dermaga kontainer, perluasan dan penyempurnaan
berbagai fasilitas yang ada, pengembangan daerah industri dikawasan
pelabuhan. pembangunan terminal penumpang dan fasililas- fasilitas lainnya
yang berkaitan dengan perkembangan pelabuhan-pelabuhan modern.
Visi
"Sejajar dengan Institusi Kepabeanan dan Cukai Dunia di Bidang Kinerja
dan Citra"
Misi
"Menjadi Kantor Pengawasan dan Pelayanan Yang Terbaik Bagi
Industri, Perdagangan dan Masyarakat"
Dasar Hukum :
Peraturan Menteri Keuangan nomor: 87/PMK.01/2008 tanggal 11 Juni
2008 tentang : Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Bea dan Cukai.
Tugas Pokok :
Melaksanakan pengawasan dan pelayanan kepabeanan dan cukai dalam
daerah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Fungsi dari KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak antara lain :
1. Pelayanan Kepabeanan atas dokumen sarana pengangkut
2. Pelaksanaan pemungutan BM, Cukai dan Pungutan negara lainnya
3. Penerimaan,

penatausahaan,

penyimpanan,

pendistribusian

dan

pengembalian pita Cukai


4. Pemberian pelayanan teknis, fasilitas dan perijinan dibidang Kepabeanan
dan Cukai.
5. Pelayanan dan pengawasan atas pembongkaran, penimbunan dan pemuatan
barang.
6. Pelayanan dan pengawasan pengangkutan barang kena Cukai

13

7. Pembukuan dok. Kepabeanan dan Cukai serta dok. Lainnya.


8. Penelitian dokumen pemberitahuan Impor dan Ekspor, pemeriksaan barang
dan badan.
9. Penetapan klasifikasi barang, tarif BM, Nilai Pabean dan Sanksi
administrasi berupa denda.
10. Pelayanan dan penelitian dok. Cukai, pemeriksaan Pengusaha BKC,
pelaksanaan pemusnahan pita cukai serta pengajuan penukaran pita cukai.
11. Pelayanan penimbunan dan pengeluaran barang di TPP dan TPB,
pengelolaan TPP dan penyelesaian barang yang dinyatakan tidak dikuasai.
12. Pelayanan dan pengawasan penimbunan dan pengeluaran barang di tempat
penimbunan barang kena cukai.
13. Pelaksanaan intelijen, Patroli dan Operasi penindakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan kepabeanan dan cukai.
14. Penyidikan di bidang Kepabeanan dan Cukai.
15. Pengelolaan dan pemeliharaan sarana operasi, saran komunikasi dan
senjata api
16. Pelaksanaan pengolahan data dan penyajian laporan kepabeanan dan cukai
serta penerimaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian dokumen
kepabeanan dan cukai.
17. Pelaksanaan administrasi Kantor Pelayanan
Strategi yang dijalankan oleh KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak
adalah profesionalisme, efisiensi dan pelayanan.

2.5.2 Hasil Kunjungan


KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak beralamat di JL. Perak Timur
498, Surabaya 60165. Pada kesemoatan kunjungan terakhir ini, mahasiswa
Jurusan akuntansi diajak untuk lebih mengenai aktivitas perpajakan khususnya
bea cukai. KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak melingkupi aktivitas
impor dan ekspor. Aktivitas lain adalah custom declaration dan klasifikasi
barang. UU yang menaungi kegiatan kebeacukaian adalah UU No 10 tahun
1995 dan UU no 17 tahun 2006.

14

Barang kena cukai ( BKC ) seperti yang telah diatur dalam UU meliputi
rokok, alkohol dan tembakau iris. Hal ini sesuai dengan kualifikasi yang telah
ditetapkan, bahwa BKC memiliki karakteristik diantaranya menimbulkan
dampak negative, konsumsi perlu dikendalikan, peredaran perlu diawasi dan
pemakaiannya perlu pembebanan pungutan negara. Beberapa barang yang
kemungkinan kedepannya akan terkena bea cukai adalah semen, ban, air
mineral, minuman bersoda dan BBM.
Pada penyampaian materi disampaikan oleh bapak Joko yang
menyampaikan bahwa KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak melakukan
kegiatan Trade facilitator, Industrial assistance, Community protector, Revenue
collector. Dalam penerapannya KPPBC Tipe Madya Pabean Tanjung Perak
menerapkan KITE ( Kemudahan Import untuk Tujuan Eksport) yang ditujukan
kepada Industri Kecil dan Menengah (IKM). Hal ini sejalan pada keputusan
Badan Kebijakan Finansial (BKF) yakni tarif sama yang berarti menjadi Rp. 0
se ASEAN. Dari 2/3 harga BKC tersebut akan masuk ke kas negara. KPPBC
Tipe Madya Pabean Tanjung Perak bergerak sebagai badan penerimaan
perpajakan.

Foto bersama mahasiswa jurusan akuntansi dengan pegawai KPPBC


Tipe Madya Pabean Tanjung Perak

15

16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Lapangan (KKL)

yang dilaksanakan oleh mahasiswa

jurusan Akuntansi angakatan 2013, Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas


Diponegoro berjalan kurang lebih selama 5 hari. Pelaksanaan pada 24 29
Januari 2016 dengan tujuan Jawa Timur Bali ini diikuti oleh 258 mahasiswa.
KKL ini bertujuan agar mahasiswa mengenali situasi dunia kerja sekarang ini.
Dengan masuknya era MEA yaitu dimana mulai berlakunya Masyarakat Ekonomi
ASEAN, tentunya mahasiswa Akuntansi Universitas Diponegoro Harus
mempersiapkan diri agar dapat bersaing secara global dengan lulusan dari segala
penjuru dunia. Pengalaman serta informasi yang diperoleh dari kunjungan di
berbagai perusahaan akan menambah pengetahuan tentang ruang lingkup
pekerjaan sesungguhnya, dimana disiplin waktu dan tekad untuk memberikan
yang terbaik dalam melakukan segala aktivitas termasuk dalam bekerja
merupakan modal utama untuk mencapai kesuksesan.
Selama melakukan KKL, kesan yang diperoleh yaitu banyak pengetahuan
yang didapat mengenai pekerjaan apa yang memiliki peluang, terutama di sektor
ekonomi sebagai ranah pekerjaan alumni mahasiswa jurusan Akuntansi. Selain itu
hubungan dengan teman satu angkatan semakin erat dan akrab selama Kuliah
Kerja Lapangan. Banyak pengalaman dan pelajaran hidup yang semakin
memotivasi untuk terus maju dan mengembangkan diri menuju arah yang lebih
baik lagi kedepannya.
Saran untuk Kuliah Kerja Lapangan ini adalah memperbanyak obyek
kunjungan perusahaan dan kunjungan tidak hanya sekedar berisi pemaparan
materi namun juga visit company agar mahasiswa tidak hanya tau teorinya saja,
namun juga praktek nyata mekanisme pekerjaan yang dilakukan. Sehingga
diharapkan dapat semakin mengerti bagaimanacara mekanisme kerja, situasi, dan
kondisi dunia kerja pada kenyataanya.

Anda mungkin juga menyukai