Anda di halaman 1dari 17

FUN !!

SELASA, 29 OKTOBER 2013

Rangkuman Biologi Kelas X Semester 1

RESUME BIOLOGI

1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

7.

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
4.

BAB 1
BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Diambil dari bahasa Yunani, bios yang berarti kehidupan dan logos
yang berarti ilmu
Berdasarkan tingkat organisasi :
Tingkat molekul
: Biologi molekuler, biokimia, dan genetika
Tingkat sel
: Sitologi
Tingkat jaringan
: Histologi
Tingkat organ dan sistem organ : Organologi, anatomi, dan fisiologi :
Pulmonologi
: Paru-paru manusia
Kardiologi
: Jantung manusia
Endokrinologi
: Sistem endoktrin manusia
Neurologi
: Sistem saraf manusia
Tingkat individu
: Biologi perkembangan
Tingkat populasi
: Biologi populasi, biogeografi, dan generika populasi
Tingkat ekosistem
: Ekologi, ilmu lingkungan, toksikologi, biologi kelautan, dan limnologi
Tingkat bioma
: Bioma tropis
Cabang biologi yang mempelajari kehidupan pada suatu kelompok organisme, diantaranya sebagai
berikut :
Taksonomi
: Pengelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan organisme
Virologi
: Virus
Mikrobiologi : Mikroorganisme
Bakteriologi : Bakteri
Mikologi
: Jamur, ragi, dan kapang
Botani
: Tumbuhan. Co :
Pteridologi
: Paku
Bryologi
: Lumut
Zoologi : Hewan. Co:
Entomologi
: Serangga
Iktiologi
: Ikan
Herpetologi
: Reptilia dan amfibi
Ornitologi
: Unggas
Mamologi
: Mamalia
Cabang biologi berdasarkan aspek kehidupan :
Biologi perkembangan : Perkembangan individu organisme
Embriologi
: Perkembangan embrio
Anatomi
: Struktur internal organisme
Fisiologi
: Fungsi yang terjadi pada kehidupan organisme
Cabang biologi kelompok ilmu campuran dan terapan :
Biokimia : Proses kimia dalam sistem kehidupan
Biofisika : Proses fisika dalam sistem kehidupan
Bioteknologi : Teknologi yang memanfaatkan organisme
Paleontologi : Perkembangan sejarah kehidupan berdasarkan catatan fosil
Manfaat biologi :

o Bidang pertanian : Peningkatan produksi pangan


1.
2.
3.
4.

o
1.
2.

o
1.
2.
3.
4.

o
1.
2.

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
4.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Teknik penanaman yang lebih efisien


Tanaman budidaya melalui rekayasa genetika, mampu menghasilkan insektisida sendiri
Teknik kultur jaringan
Teknik rekayasa genetika, buah-buahan tanpa biji
Bidang peternakan : Peningkatan produksi hewan ternak
Inseminasi buatan (kawin suntik)
Fertilisasi in vitro, menghasilkan embrio diluar uterus
Bidang kesehatan : Pencegahan diagnosa, dan penanganan terhadao berbagai penyakit dan kelainan
Transplantasi organ
Menciptakan vaksin-vaksin
Teknik bayi tabung
Antibiotik
Bidang industri :
Pemanfaatan mikroorganisme dalam industri makanan
Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri obat-obatan
Metode ilmiah, tahapannya :
Menemukan masalah : Pertanyaan yang timbul dari melihat masalah
Mengajukan hipotesis : Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah, hipotesis didasari pada
pengetahuan dan hasil penelitian terdahulu
Melakukan percobaan : Untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebelum melakukan percobaan, harus dilakukan
perencanaan percobaan yang meliputi
Menentukan alat dan bahan
Menentukan variabel :
Variabel adalah ciri objek yang dapat diukur secara kuantitatif dan memiliki nilai yang berubah-ubah
Variabel bebas merupakan faktor yang diubah
Variabel terikat adalah faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas
Pada percobaan biologi terdapat 2 kelompok : Kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol
(Kelompokyang tidak diberi perlakuan)
Menarik kesimpulan : Berisi hasil percobaan yang dapat mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang dibuat
sebelumnya
Laporan ilmiah, urutannya :
Perumusan masalah dan hipotesis
Tujuan
Metode
Hasil
Pembahasan : Harus menunjukkan apakah kasil tersebut menjawab hipotesis awal atau tidak
Kesimpulan : Intisari atau hasil percobaan dan pembahasaan. Harus menjawab pertanyaan awal yang diajukan
sebelum melakukan pecobaan

BAB 2
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP
Sistem klasifikasi : Sistem yang dapat memudahkan kita mempelajari dan mengenali makhluk hidup
Taksonomi : Cabang ilmu biologi yang mengkaji pengelompokkan makhluk hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup pertama kali dipelopori oleh Carolus Linnaeus
Proses klasifikasi makhluk hidup dikelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan cirinya
Sistem klasifikasi alami
: Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi
Sistem klasifikasi filogeni
: Pengelompokkan yang memperhatikan sejarah evolusi
Sistem klasifikasi buatan
: Pengelompokkan berdasarkan ciri morfologi yang mudah dilihat
Tingkatan takson makhluk hidup :
Kingdom
Filum (untuk hewan) atau divisio (untuk tumbuhan)
Kelas
Ordo
Family
Genus
Spesies


Sistem tata nama makhluk hidup :
o Carolus Linnaeus pada tahun 1735 menciptakan sistem tata nama
o Menggunakan bahasa Latin
o Terdiri dari 2 bagian :
1.
2.

o
o

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

Bagian pertama : Nama genus (diawali huruf besar)


Bagian kedua : Nama spesies (diawali huruf kecil)
Kedua bagian nama tersebut dicetak miring jika diketik dengan komputer atau digarisbawahi jika ditulis dengan tangan
Sistem penamaan yang terdiri dari 2 bagian ini disebut tata nama ganda (binomial nomenclature)
Manfaat klasifikasi :
Mengetahui keanekaragaman hayati
Mengenal berbagai jenis spesies makhluk hidup meliputi ciri makhluk hidup, hubungan kekerabatan, interaksi antar
makhluk hidup dengan lingkungannya
Mengetahui ciri-ciri unggul dari berbagai spesies makhluk hidup, kita dapat memanfaatkan secara langsung antara
lain untuk bahan pangan, sandang, dan papan
Beberapa sistem klasifikasi yang sudah dikembangkan para ilmuwan biologi :
Sistem dua kingdom
: Kelompok tumbuhan dan kelompok hewan
Sistem tiga kingdom
: Protista, plantae, dan animalia
Sistem empat kingdom : Monera, protsta, plantae, dan animalia
Sistem lima kingdom : Monera, protista, fungi, plantae, animalia
Sistem enam kingdom : Eubacteria, Archaebacteria, protista, fungi, plantae, dan animalia
Identifikasi atau determinasi adalah menentukan nama hewan atau tumbuhan dengan benar dan
menempatkannya di dalam sistem klasifikasi hewan dan tumbuhan. Caranya :
Ingatan
: Determinasi dilakukan berdarkan pengetahuan atau ingatan kita tentang tumbuhan atau hewan
yang dikenal sebelumnya
Bantuan orang lain
: Determinasi tumbuhan/hewan dapat dilakukan dengan meminta bantuan ahli-ahlu botani,
zoologi, atau siapa saja yang dapat membantu
Spesimen acuan
: Identifikasi tumbuhan/hewan dilakukan dengan membandingkan secara langsung dengan
spesimen acuan yang telah diidentifikasi dan diberi etiket bertuliskan namanya
Pustaka : Membandingkan/mencocokkan ciri-ciri tumbuhan.hewan yang akan diidentifikasi dengan pustaka. Dapat
pula mengguanakan kunci identifikasi atau determinasi
Komputer
: Program komputer yang dapat menyimpan, mengolah, dan memberikan keterangan tentang
tumbuhan/hewan
Kunci dikotom : Kunci identifikasi dengan menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan
dengan setiap pilihannya adalah biner (karena hanya ada 2 alternatif)

BAB 3
VIRUS

1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Ciri virus :
Ukuran dan bentuk
25-300 nm
Paling kecil virus polio. Paling besar virus TMV
Bulat : Virus influenza, & HIV
Oval : Virus rabies
Batang : Virus TMV
Polihedral : Adenovirus
Huruf T : Bakteriofage
Struktur dan fungsi
Bukan berupa sel (aseluler), berupa partikel yang disebut virion
Asam nukleat : Molekul pembawa informasi genetika. DNA saja/RNA saja
Selubung protein (kapsid) : Pembungkus asam nukleat, tersusun dari subunit protein yang disebut kapsomer
Memberi bentuk virus
Virus kompeks : Memiliki bagian kepala dan ekor. Contoh : Bakteriofage
Gabungan dari asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid
Reproduksi :

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
a.
b.
c.
3.
4.
5.
6.

1.

2.

Tahap pelekatan : Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan disebut reseptor
Tahap penetrasi : Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang
Tahap replikasi dan sintesis : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan
dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus
Tahap pematangan : Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang utuh
Tahap pelepasan : Tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut
Siklus litik : Tahapnya seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian memecahkan sel tersebut hingga sel
inang mati (lisis)
Siklus lisogenik : DNA/RNA virus yang disisipkan pada kromosom sel inang akan mengadakan replikasi secara
terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi
Habitat :
Bakteri
Mikroorganisme
Eukariot (seperti protozoa dan khamir)
Tumbuhan : Masuk melalui perantara serangga (vektor)
Hewan/manusia : Masuk melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan
Klasifikasi :
Menggunakan sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses)
3 tingkat takson :
famili diakhiri viridae,
genus diakhiri virus,
spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri virus
Virus bakteri : Bakteriofage/fage, mengandung DNA
Virus mikroorganisme eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
Virus tumbuhan : Mengandung RNA, contoh : TMV
Virus hewan : Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
Virus yang memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika krn dapat digunakan untuk kloning gen (produksi
DNA secara identik). Co : Mengendalikan pertumbuhan serangga, terapi gen manusia
Virus yang merugikan :
Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
Influenza virus : Menyebabkan penyaki flu
Human immunodeficiency virus (HIV) : Penyebab AIDS, menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit B
Hepatitis delta virus : Penyakit hepatitis B
Ebola virus : Penyakit ebola
Measles virus : Penyakit cacar
Polio virus : Penyakit polio
Herpes simplex virus : Penyakit herpes
Mumps virus : Penyakit gondong
Human papollomavirus : Penyebab kutil pada kilit
Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
Rous sarcoma (RSV) : Penyebab tumor pada ayam
Bovine papillomavirus : Penyebab tumor pada sapi
Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle disease)

Rabies virus : Penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing dan manusia
3.

o
o
o
o
o
o

Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan


Tobacco mosaic virus (TMV) : Penyakit mosaik pada tembakau
Citrus leprosis virus (CiLV) : Penyebab penyakit pada jeruk
Virus tungro : Penyakit pada tanaman padi
Virus yang menyerang tanaman hias
Pencegahan terhadap virus : Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung
mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan, memberikan kekebalan secara pasif. Contoh :
OPV (Oral polio vaccine) : Vaksin polio
Vaksin rabies
Vaksin hepatitis B
Vaksin influenza
Vaksin cacar
Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak

BAB 4
EUBACTERIA DAN ARCHAEBACTERIA
A.

1.

Eubacteria
eu (=sejati) dan bacteria (=bakteri). Eubacteria (=bakteri sejati)
Bakteri ditemukan pertama kali oleh Anthony Van Leeuwenhoek
Ilmu yang mempelajari bakteri adalah bakteriologi
Ciri sel :
Ukuran dan bentuk sel : berdiameter 0,12 mikron sampai ratusan mikron. Dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
dan mikroskop elektron. Ada 3 bentuk dasar :

Kokus (bulat)
Basil (batang)
spirila (spiral)
2.

Struktur dan fungsi sel :

Dinding sel : berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk bakteri. Terususn daripeptidoglikan, yaitu gabungan
protein dan polisakarida. Berdasarkan ketebalan lapisan peptidoglikan :
Bakteri gram positif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptodoglikan yang tebal, warna : ungu, co :
Vibrio cholerae
2.
Bakteri gram negatif : Bakteri yang memiliki dinding sel dengan lapisan peptidoglikan yang tipis, warna : merah
muda/merah, co : E.coli
Membran plasma : Membarn yang menyelubungi sitoplasma. Tersusun dari lapisan fosfolipid dan protein. Bersifat
selektif permeabel dan berfungsi untuk mengatur pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya
Sitoplasma : Cairan sel. Mengandung ribosom, DNA, dan granula penyimpanan
1.

Ribosom : Organel yang berukuran sangat kecil dan merupakan tempat terjadinya sintesis protein yang dibantu oleh
RNA

DNA : Materi pembawa informasi genetik


Granula penyimpanan : Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
Kapsul atau lapisan lendir : lapisan diluar dinding sel. Tebal=kapsul / tipis=lapisan lendir. Berfungsi membantu sel

1.
2.
3.
4.

o
1.
2.

o
o
1.
2.

1.
2.

1.
2.

3.
4.

bakteri melekat pada suatu permukaan/dengan sel bakteri lainnya, pertahanan bakteri dari sel-sel fagosit, dan
melindungi sel bakteri saat mengalami kekeringan
Flagelum : Bulu cambuk
Satu : Monotrik
Banyak flagelum di satu sisi : Lofotrik
1/banyak flagelum di dua sisi : Amfitrik
Tersebar di seluruh permukaan : Peritrik
Endospora : Bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif
Cara hidup : Berdasarkan cara memperoleh makanan
Bakteri heterotrof : Bakteri yang makanannya berupa senyawa organik dari organisme lain.Terbagi menjadi :
Bakteri saprofit : Bakteri yang memperoleh makanan dari sisa organisme lain/produk organisme lain. Baketri
pengurai (dekomposer)
Bakteri parasit : Bakteri yang memperoleh makanan dari inangnya. Jika menimbulkan penyakit pada inangnya maka
akan disebut bakteri patogen
Bakteri autotrof : Bakteri yang mampu membuat makanannya sendiri
Berdasarkan Kebutuhan oksigen untuk merombak makanan agar memperoleh energi :
Bakteri aerob : Membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi
Bakteri anaerob : Tidak membutuhkan oksigen untuk memperoleh energi. Energi diperoleh dengan fermentasi.
Dibedakan menjadi :
Anaerob obligat : Hanya dapat hidup juka tidak ada oksigen
Anaerob fakultatif : Dapat hidup jika ada oksigen maupun tidak ada oksigen
Reproduksi :
Aseksual : Pembelahan biner (setiap sel membelah menjadi 2)
Seksual :
Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel bakteri dan mengubah sifat sel bakteri
Transduksi : Pemindahan materi genetik 1 sel bakteri ke sel bakteri lainnya dengan perantara organisme lain, yaitu
bakteriofage
Konjugasi : Pemindahan materi genetik secara langsung melalui kontak sel dengan membentuk struktur seperti
jembatan di antara 2 sel bakteri yang berdekatan
Habitat : Lingkungan lembab atau agak basah dengan temperatur 25-37 derajat Celsius
Klasifikasi eubacteria : 5 filum
Proteobacteria : bakteri ungu yang bersifat fotoautotrof/fotoheterotrof dan proteobacteria yang bersifat
kemoautotrof/kemoheterotrof
Cyanobacteria :
Memiliki klorofil
Tidak memiliki alat gerak tapi dapat melakukan fotosintesis
Hidup soliter/koloni. Koloni berbentuk benang, lembaran, atau bola berongga.
Berbentuk benang ada 3 macam sel utama : 1. Heterokista : Sel berdinding tebal yang berguna untuk mengikat
nitrogen, 2. Akinet : Sel berdinding tebal yang berfungsi untuk pertahanan diri, 3. Baeosit : Sel-sel bulat kecil hasil
reproduksi, berguna untuk fotosintesis.
Tidak memiliki membarn inti (prokariot)
Mengandung pigmen klorofil, karoten, fikosianin (biru), dan fikoeritrin (merah)
Autotrof
Menghasilkan oksigen
Reproduksi : Aseksual : Pembelahan biner, fragmentasi, dan pembentukan akinet (spora)
Spirochetes : Berbentuk spiral dengan panjang 5-250 mikron. Merupakan bakteri gram negatif. Memiliki suatu
struktur unik yang disebut filamen aksial : Semacam serabut di sepanjang tubuh, di dalam selubung terluang tetapi di
luar dinding sel, berfungsi untuk membuat gerakan berputar
Chlamydias : Hidup sebagai parasit. Memiliki 2 bentuk sel dalam siklus hidupnya, yaitu :
Badan dasar : Masuk ke dalam sel inang dan berkembang menjadi badan inisial
Badan inisial : Tumbuh dan membelah diri, lalu membentuk badan dasar kembali dan dilepaskan ke sel inang yang
disertai pecahnya sel inang

5.

Bakteri gram positif : Beberapa bakteri gram positif membentuk endospora ketika lingkungan miskin akan zat
makanan

B.

Archaebacteria
Kelompok bakteri yang dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan, namun membran plasmanya
mengandung lipid

Hidup pada lingkungan ekstrim

Berdasarkan lingkungan ekstrimnya, Archaebacteria dibagi menjadi 3 :


1.
Bakteri metanogen : Bakteri yang menghasilkan metana dari gas hidrogen dan karbon dioksida/asam asetat.
Metana disebut juga biogas. Hidup dirawa sebagai pengurai. Co :Methanobacterium
2.
Bakteri halofil : Bakteri yang hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi. Co :Halobacterium
3.
Bakteri termoasidofil : Hidup di lingkungan ekstrim yang panas dan asam. Kondisi optimal : temperatur 60-80 derajat
Celsius dengan pH 2-4. Bakteri ini terdapat pada daerah yang mengandung asam sulfat, misalnya di kawah vulkanik.
Co : Sulfolobus dan Thermoplasma

C.

1.

2.

1.

2.

1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
3.
1.
2.
3.
4.

Bakteri dalam kehidupan manusia


Bakteri yang menguntungkan :
Eubacteria :
Pembusukan sisa-sisa makhluk hidup. Co : E. Coli
Pembuatan makanan dan minuman hasil fermentasi. Co : Acetobacter : Pembuatan asam cuka, Lactobacillus
bulgaricus : Pembuatan yogurt
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen. Co : Rhizobium leguminosarum
Penyubur tanah. Co : Nitrosococcus
Penghasil antibiotik. Co : Bacillus polymixa : Polimiksin B
Penelitian rekayasa genetika
Pembuatan zat kimia. Co : Clostridium acetobutylicum
Archaebacteria : Berperan dalam proses pembusukan sampah dan kotoran hewan sehingga menghasilkan energi
alternatif metana berupa biogas. Co : Methanobacterium
Bakteri yang merugikan
Eubacteria :
Pembusukan makanan. Co : Clostridium botulinum
Penyebab
penyakit
pada
manusia.
Co
: Mycobacterium
tuberculosis (TBC), Vibrio
chloerae(kolera/muntaber), Clostridium tetani (tetanus)
Penyebab penyakit pada hewan. Co : Bacillus anthracis (antraks pada sapi)
Penyebab penyakit pada tanaman budidaya. Co : Pseudomonas solanacearum
Archaebacteria : Penyebab kerusakan makanan yang diawetkan dengan garam
Penanggulangan terhadap bakteri :
Pengawetan dan pengolahan makanan
Pemanisan
Pengeringan
Pengasapan
Pengasinan
Pendinginan
Pasteurisasi : Pemanasan dengan suhu 63-72 derajat Celsius selama 15-30 menit. Dilakukan pada susu untuk
mematikan bakteri patogen dan mempertahankan rasa dan aroma khas susu
Sterilisasi : Pemanasan dengan menggunakan udara panas/uap air panas bertekanan tinggi. Menggunakan oven
dengan temperatur 170-180 derajat Celsius. Untuk mensterilkan peralatan gelas. Alat : Autoklaf
Kebersihan dan kesehatan diri serta lingkungan
Menjaga kebersihan lingkungan
Menjaga kebersihan badan
Makan makanan sehat
Cukup istirahat
Melakukan olah raga
Imunisasi
Vaksin kolera : Kolera
Vaksin tifus : Tifus
Vaksin BCG : TBC
Vaksin DPT : Difteri, tetanus, batuk

BAB 5
PROTISTA

Ciri protista :
Sel eukariotik
Uniseluler/multiseluler
Tidak memiliki jaringan yang sebenarnya

Protista yang menyerupai jamur :


1.
Merupakan jamur parasit dan predator yang menghasilkan spora. Jamur parasit merupakan jamur air pengurai
uniseluler yang hidup di perairan. Jamur predator/fagosit merupkan jamur lendir yang hidup menyerupai amoeba
2.
Kesamaan dengan jamur adalah :
Memiliki struktur yang menghasilkan spora
Heterotrof
Parasit/pengurai
3.
Jamur air (Oomycota) :
Hidup bebas dan mendapatkan nutrisi dari sisa tumbuhan di kolam, danau, dan aliran air
Hidup di dalam jaringan yang mati pada tumbuhan
Parasit pada organisme akuatik
Patogen pada tanaman
Reproduksi seksual : Penyatuan gamet jantan dan betina
Contohnya : Saprolegnia (parasit pada hewan air), Plasmopora viticula (pada buah anggur), Phytophthora infestans
(pada kentang dan tomat)
4.
Jamur lendir (Myxomycota) :
Menghasilkan sel-sel yang hidup bebas pada sebagian siklus hidupnya disebut amoeboid
Predator fagosit karena menelan bakteri, hama, spora, dan berbagai komponen organik
Co : Dictyostelium discoideum

Protista yang menyerupai hewan :


1.
Dikenal dengan istilah Protozoa
2.
Uniseluler dan heterotrofik
3.
Eukariotik
4.
berukuran mikroskopis, 10-200 mikron
5.
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
6.
Reproduksi seksual : Konjugasi
7.
Inti makronukleus : Mengatur metabolisme
8.
Inti mikronukleus : Konjugasi
9.
Vakuola makanan : Cerna
10. Vakuola kontraktil : Osmoregulator
11. Jika lingkungan kering, akan membentuk krista
12. Klasifikasi berdasarkan alat geraknya :
Rhizopoda :
1.
Alat gerak : Pseodopoda (kaki semu)
2.
Ektoamoeba (bebas) :
Foraminifera : Tanah globigerina (indikator minyak)
Amoeba
Radiolaria : Tanah radiolaria (bahan penggosok)
Arcella
Diflugia
3.
Entamoeba (parasit) :
Ginggivalis : Gusi
Dysentriae : Disentri
Coli : Di kolon
4.
Tidak memiliki bentuk tetap
5.
Sitoplasmanya terdiri dari Ektoplasma dan Endoplasma
Flagellata :
1.
Alat gerak : Flagellum (bulu cambuk)
2.
Bebas :
Euglena : Euglenophyta
1.
2.
3.

Voluax
Noctiluca Miliaris : Kunang laut
3.

Parasit :

Di darah manusia :
1.
2.
3.

Leismania donovani : Kalazar


Tryponosoma cruzi : Anemia
Tryponosoma gambiue : Tidur
Di usus manusia :
1.
Giordialamblia : Diare
Di alat kelamin :
1.
Trichomonas vaginalis
Di darah ternak :
1.
Trypanosoma evansi : Surrah
Cilliata :
1.
Alat gerak : Silia (rambut getar)
2.
Balantidium coli
3.
Vorticella : Bentuk lonceng
4.
Stentor : Bentuk terompet
5.
Paramecium
6.
Suctoria
7.
Didinum
8.
Stylonichia
Sporozoa :
1.
Tidak memiliki alat gerak
2.
Toxoplasma gondii : Tokso pada janin
3.
Plasmodium :
Falcivarum : Tropika (1 x 24 jam)
Vivax : Tertiana (2 x 24 jam)
Malariae dan ovale : Guartana (3 x 24 jam)
4.
Reproduksi vegetatif : Pembelahan biner
5.
Reproduksi generatif : Pembentukan gamet dilanjutkan dengan penyatuan gamet jantan & betina
13. Peran protozoa dalam kehidupan manusia :
Menguntungkan :
1.
Foraminifera, cangkang, atau kerangkanya merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam
dan mineral
2.
Radiolaria, kerangkanya jika mengendap di dasar laut menjadi tanah radiolaria
Merugikan :
1.
Entamoeba histolytica : Diare
2.
Trypanosoma brucei : Penyakit tidur di Afrika
3.
Leishmania : Penyakit kala-azar
4.
Trichomonas vaginalis : Parasit, pada alat kelamin wanita dan saluran kelamin laki-laki
5.
Toxoplasma gondii : Toksoplasmosis
6.
Plasmodium : Penyakit malaria

Protista yang menyerupai tumbuhan :

1.
2.
3.
4.
5.

Ganggang uniseluler ada yang hidup soliter dan ada yang hidup berkoloni
Ganggang multiseluler ada yang berbentuk benang/lembaran
Struktur yang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun disebut talus
Eukariotik, memiliki kloroplas (organel yang mengandung zat warna (pigmen) yang digunakan untuk berfotosintesis
Pigmen dalam kloroplas berfungsi menyerap energi cahaya matahari yang berguna untuk proses fotosintesis.
Pigmen utama fotosintesis adalah klorofil
6.
Pigmen tambahan : karoten dan fikobilin
7.
Pirenoid berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada sema jenis ganggang
8.
Organisme autotrof, berperan sebagai produsen
9.
Beberapa jenis ganggang yang berbentuk talus, reproduksi : Metagenensis (pergiliran keturunan). Metagenesis
terjadi antara generasi penghasil spora (sporofit/vegetatif) dan generasi penghasil gamet (gametofit/generatif)
10. Cara reproduksi pada ganggang :
1.
Isogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis namun memiliki bentuk dan ukuran sama
2.
Anisogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis, memiliki bentuk sama namun ukuran berbeda

3.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.
2.
3.
4.
5.
6.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.
5.

Oogami : Penyatuan 2 gamet yang berbeda bentuk dan ukuran


Reproduksi aseksual : Pembelahan biner (ganggang uniseluler), fragmentasi (ganggan multiseluler
berbentuk filamen dan talus), dan pembentukan spora (ganggang uniseluler maupun ganggang multiseluler)
Reproduksi seksual : Penyatuan 2 gamet yang berbeda jenis
Klasifikasi ganggang :
Euglenoid (euglenophyta) :
Memiliki pigmen merah (fikobilin)
Mendeteksi dan bergerak menuju cahaya
Uniseluler, tidak memiliki dinding sel
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
Contoh : Euglena
Ganggan keemasan (chrysophyta) :
Pigmen dominan : Santofil (keemasan)
Uniseluler soliter (co : Ochromonas)
Multiseluler (co : Vaucheria)
Dinding sel mengandung hemiselulosa, silika, dan pektin
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner & pembentukan spora
Reproduksi seksual : Penyatuan 2 jenis gamet
Contohnya : Navicula,Synura, dan Mischococcus
Ganggang api (pyrrophyta/dinoflagellata) :
Mampu berpendar
Menyebabkan timbulnya red tide yang menghasilkan toksin (racun) yang dapat membunuh ikan & hewan laut
disekitarnya. Pada manusia dapat menimbulkan kerusakan otak pada manusia yang memakan makanan laut yang
tercemar toksin tersebut
Pigmen : Klorofil a dan c, santofil, dinosantin, dan fikobilin
Hanya hidup di laut dan dikenal sebagai produsen utama fitoplankton laut
Reproduksi aseksual : Pembelahan biner
Contoh : Gymnodinium breve, Gambierdiscus toxicus, Gonyaulax, Noctiluca scintillans
Ganggan hijau (chlorophyta) :
Pigmen dominan : Klorofil a dan b
Multiseluler, uniseluler
Hidup di air tawar
Contohnya : Ulva, Chlorella, Chlorococcum, Chlamydomonas, Volvox, Gonium dll
Reproduksi aseksual : Membelah diri, pembentukan spora, dan fragmentasi
Ganggang coklat (phaeophyta) :
Pigmen dominan : Fukosantin
Cadangan makanan disimpan dalam laminarin
Reproduksi aseksual : Fragmentasi
Reproduksi seksual : Isogami, anisogami, dan oogami
Contohnya : Sargassum, Laminaria, Turbinaria, fucus vesiculosus, Macrocystis, Nereocystis, dan Hormosira
Ganggang merah (rhodophyta) :
Pigmen dominan : Fikoeritrin
Cadangan makanan : Tepung florid
Reproduksi aseksual : Spora
Reproduksi seksual : Oogami
Contoh : Euchema spinosum, Gelidium robustum, Chondrus crispus, Gigartina mammilosa, Gracillaria verrucosa dll
Manfaat gangang bagi manusia :
Chlorella, Suplemen bergizi tinggi
Ulva, Caulerpa, dan Enteromorpha, Sumber makanan berupa sayur
Ganggang merah, penghasil gelatin untuk pembuatan agar-agar
Ganggang keemasan, bahan peledak, bahan penggosok
Ganggan coklat, Pupuk pertanian
Laminaria digitalis, Penghasil yodium untuk obat penyakit gondok
Macrocystis dan Laminaria, Penghasil asam alginat

BAB 6
FUNGI (JAMUR)

1.

Ciri-ciri jamur :
Eukariotik yang memiliki dinding sel

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

1.
2.
3.

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.

a)

1.
2.
3.
4.

1.
2.
3.
b)

Tidak memiliki klorofil


Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau dari sisa
mahkluk hidup
Dinding sel tersusun dari kitin
Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
Miselium vegetatif : Menyerap makanan
Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
Bersifat heterotrof
Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
Saprofit : Memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai pengurai
(dekomposer) utama
Parasit : Memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena dapat
menyebabkan penyakit
Simbiosis mutualisme : Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur bersimbiosis
dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat
tinggi membentuk mikoriza
Habitatnya :
Tempat basah/lembab di daratan
Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
Lingkungan asam
Konsentrasi gula tinggi
Reproduksi aseksual :
Pembentukan kuncup/tunas pada jamur uniseluler
Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler
Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Spora aseksual berupa :
Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung
sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor)
Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia)
Reproduksi seksual : Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa yang
berbeda jenis)
Klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya :
Zigomycota :
Hifa tak bersekat
Hifa berdiferensiasi membentuk sporangium
Alat reproduksi seksual : Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
Tidak memiliki tubuh buah
Habitatnya :
Merupakan jamur terestrial (daratan)
Saprofit pada makanan/pada sisa tumbuhan dan hewan
Parasit pada manusia dan tumbuhan
Bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain
Reproduksi aseksualnya : Fragmentasi miselium atau pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan
oleh sporangium
Peranannya :
Rhizopus oryzae : Pembuatan tempe
Mucor javanicus : Pembuatan tape
Rhizopus stolonifer, Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai saproba sisa organisme/bahan yang
terbuat dari produk organism
Ascomycota :
Sebagian besar multiseluler, uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
Yang multiseluler hifanya bersekat
Alat reproduksi aseksualnya : Hifa yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
Alat reproduksi seksualnya : Askus

Tubuh buah pada Ascomycota : Askokarp


Peranannya :
Saccharomyces cerevisiae : Pembuatan roti dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi alkohol (etanol) dan

c)

d)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

1.
2.
3.

karbon dioksida)
Saccharomyces ellipsoideus : Pembuatan wine dari buah anggur
Saccharomyces tuac : Pembuatan tuak dari air nira
Neurospora crassa : Oncom
Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan
Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Antibiotik
Penicillium camembertz dan Penicillium roqueforti : Keju
Basidiomycota :
Jamur multiseluler hifanya bersekat
Tubuh buah pada Basidiomycota : Basidiokarp
Alat reproduksi seksualnya : Basidiospora
Reproduksi aseksualnya : Membentuk spora konidia
Peranannya :
Jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake (Lentinula edodes) :
Dapat dimakan tubuh buahnya
Jamur kayu (Ganoderma) : Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
Jamur karat (Puccinia graminis) : Parasit pada daun tanaman pertanian
Punnicinia arachidis : Parasit pada tanaman kacang
Ustilago maydis : Parasit pada jagung
Amanita ocreata dan Amanita phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
Amanita muscaria : Menyebabkan halusinasi bila dimakan
Deuteromycetes :
Bukan kelompok jamur sebenarnya dalam klasifikasi jamur
Setiap jenis jamur sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam
deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
Jika cara reproduksi suatu jenis jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan dikelompokkan ulang menjadi
anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota
Lumut kerak :
Bentuk kehidupan saling menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik
jamur dalam lumut kerak umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme fotosintetiknya
adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler
Jamur memperoleh hasil fotosintesis dari Cyanobacteria
Jamur bertugas menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacteria
Cyanobacteria memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan
Reproduksi aseksual : Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
Reproduksi seksualnya : Jika yang bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang menghasilkan
askospora dan basidiospora
Mikoriza :
Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi
Jamur memperoleh senyawa organik
Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur juga
menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi mikroorganisme

Diposkan oleh Irfans M. Firdaus di 04.34


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

26 komentar:
1.
Nehemia Tejo Asa4 Oktober 2014 18.14
Terimakasih sangat membantu dalam pelajaran :)

Balas
Balasan

1.
Intan Pertiwi2 Juli 2015 02.19
Artikelnya menarik kak, ini saya juga punya artikel tentang Virus, semoga
bisa
saling
melengkapi
Materi Biologi SMA - Virus (Lengkap)
Balas
2.
Rahma Safira Arini4 Desember 2014 05.39
Trims, sangat membantu...
Balas
3.
Agung Gumala5 Desember 2014 03.00
pas buat UAS nih, terima kasih bang....
Balas
4.
SMP MASEHI PARAKAN13 Desember 2014 21.06
makasih
Balas
5.
Isrofi Achmad16 Desember 2014 10.49
thanks bermanfaat..
Balas
6.
Eizra Berta Nadikta13 Januari 2015 05.13
Bagus. Thanks :)
Balas
7.

Izuddin Darmansyah12 Februari 2015 06.11


terimakasih, mbantu ulangan harian
Balas
8.
ovind wungukung21 April 2015 08.27
makasih,,, mmbntu sklie
Balas
9.
EXPO CPNS BUMN29 Juni 2015 00.09
Makasih
bgt
bro
info
nya,
sangat
bermanfaat
buat
saya.
hehe
Jangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja
BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
Balas
10.
Reefo Aththobarani26 Agustus 2015 02.49
wew makasih coeg info nya membantu sekali untuk pelajar sma ipa kelas 10
Balas
11.
X.113 September 2015 04.50
terimakasih,ijin copas
Balas
12.
Qonita Aulia Zahidah2 Oktober 2015 06.05
Sippp.. Terimakasih
Balas
13.
Madara Anggara6 Oktober 2015 07.08
terima kasih min, semoga hidupnya berkah
Balas
14.

Akhmad Maulana15 Oktober 2015 06.06


thanks. ini sangat berguna sekalai buat saya
Balas
15.
Nuril Khusniyah2 November 2015 06.55
terima kasih banyak min. sgt bermanfaat. semoga mendapat balasan terbaik dariNya :D
izin copas.
Balas
16.
Ali Imran12 November 2015 07.43
thans resume ini sangat bermanfaat bagi kami semoga yang maha kuasa memberikan
balasan dariNya
Balas
17.
Unknown1 Desember 2015 06.31
Thanks, kak sangat membantu..buku saya hilang jadi tinggal baca di sini aja.
Balas
18.
ZULIS KIMZU SAILA6 Desember 2015 06.41
Bermanfaat
thanks udah di post (y)
Balas
19.
Yudhistira Satria10 Desember 2015 04.58
Suwon lur
Balas
20.
Syarif Assegaf12 Desember 2015 01.20
lengkap banget
Balas

&

lengkap,

21.
ibnu puji13 Desember 2015 05.01
mantap makasih
Balas
22.
Gibran dimasagung23 Desember 2015 00.04
terima
kasih
visit back Adara Team

informasinya

sangat

bermanfaat

Balas
23.
panji bonerex15 Januari 2016 04.54
waahh
#thanks

sangat

membantu

artikelnya

buat

Balas
24.
Norma Amelia27 Januari 2016 07.55
terimakasih, sangat membantu, izin sav abd reshare.
Balas
25.
Tonny Lee16 Maret 2016 03.18
Sangat membantu sekali. Terima kasih
Balas

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
ARSIP BLOG

2013 (6)
Oktober (6)

Tips dan Trik Listening Bahasa Inggris

Rangkuman Biologi Kelas X Semester 1

Rangkuman Geografi Kelas X Semester 2

tugas

nih

:D

Rangkuman Sejarah Kelas X

Rangkuman PKN Kelas X Semester 1

Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas X


MENGENAI SAYA

Irfans M. Firdaus
Lihat profil lengkapku
Template Picture Window. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai