Oleh :
KELOMPOK 5
Muhammad Hakim Al Hafiz
Bella Yulanda Putri Pura
Daris Anas
Riyan Nugroho
03021181419058
03021181419052
03021181419060
03021181419066
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
Fungsi Manajemen tepat pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai tugas
mata kuliah Tambang Terbuka.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu penyusunan makalah ini, yaitu antara lain :
1 Ir. Mukiat M.S , Dr. Ir. H Marwan Asof, DEA dan Ir. A Rahman, M.S selaku
2
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan tugas ini.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua, khususnya bagi
mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya
Penulis.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR .........................................................................................
ii
iv
BAB
I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang ....................................................................................
1.2 Tujuan dan Manfaat ...........................................................................
1.3 Batasan Masalah .................................................................................
1.4 Metode Penulisan ...............................................................................
5
6
6
6
7
7
8
9
16
16
16
17
21
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
BAB I
21
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indikator keberhasilan perusahaan pertambangan (Accredited Mining
Enterprise)
menyangkut
indikator
keberhasilan
manajemen
usaha
sebagai
suatu
profesi
(profession).
Kaitannya
dengan
BAB II
PEMBAHASAN
tambang
adalah
sebuah
proses
perencanaan,
masa yang akan datang tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari
pada keadaan sebelumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah
diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang telah dikemukakan di atas yang
lebih dikenal sebagai proses manajemen.
Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi :
dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu
tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkait
yang memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang
telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan
antara perencanaan dan pengendalian.
Untuk melaksanakan proses-proses manajemen di atas, manajer
memerlukan prasarana dan sarana, di antaranya memerlukan kekuasaan,
tujuan orientasi, manusia, serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan
oleh seorang manager untuk mempengaruhi orang lain. Terdapat beberapa
jenis kekuasaan yang mungkin diperlukan, diantaranya adalah :
Kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan tertentu
(Legitimate).
Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (Coercive power).
Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (Reward power).
Kekuasaan/kekuatan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti atau
1. Penetapan Tujuan
Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses
manajemen. Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu
organisasi di masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan
9
jalannya
organisasi
untuk
mencapai
tujuan
tersebut.
Effektifitas
menentukan
keberhasilannya.
4. Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan
tersebut harus bisa dicapai.
Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan puncak-bawah (topdown) atau pendekatan dari atas dan pendekatan bawah-puncak (bottomup) atau pendekatan dari bawah.
Dengan menggunakan pendekatan dari atas puncak-bawah (topdown), tujuan dibuat terlebih dahulu oleh manajemen lapisan atas. Tujuan
yan telah dirumuskan di sini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh
lapisan manajemen di bawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Begitu
seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga
memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.
Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah
merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimulai
dari individu-individu pada lapisan manajemen bawah. Kemudian
dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada lapisan
manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu.
Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak
(top management), tujuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai
kesepakatan bersama.
Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan
dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau
tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata
lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke
10
11
rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut
sebagai rencana operasional (taktis).
Langkah-langkah
yang
perlu
dilakukan
dalam
menyusun
penjadwalan pelaksanaannya.
8. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap rencana yang diusulkan sebelum
sebelum rencana dilaksanakan.
3. Staffing
Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan
pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan
tenaga kerja dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses
manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang
sesuai dan pada saat yang tepat (right people, right position, right time).
Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu
maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai.
Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan
lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang
diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan
persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru
dilakuan proses staffing tersebut.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini
pada dasarnya adalah sebagai berikut :
12
tenaga
kerja
dalam
suatu
organisasi
dengan
dengan
baik,
bagaimana
proses
kepemimpinan
yang
13
14
dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya
dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah
dilihat apakah yag direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak.
Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang
telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu.
2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standard
yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpanganpenyimpangan yang terjadi.
3. Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada dalam
batasan-batasan yang diijinkan dalam rencana maka proses manajemen
terus dilakukan, jika tidak maka harus dilakukan perbaikan-perbaikan
terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses manajemen
berulang kembali.
2.5 Sifat Manajemen Tambang
a. Seni
Perbedaan keahlian dan sifat para Manajer (keras, lemah lembut, ulet
santai, dan lain-lain).
b. Ilmu
Akumulasi pengetahuan organisasi untuk mencari / menguasai kebenaran
umum.
2.6 Fungsi Manajemen Tambang
a. Perencanaan
Langkah / tahapan awal untuk mencapai tujuan.
b. Pengorganisasian
Suatu tim / lelompok yang solid untuk capai tujuan.
c. Pengarahan
Seorang Manajer harus memberi arahan agar pekerjaan sesuai yang
direncanakan.
d. Pemotivasian
Motivasi yang diberikan dapat meningkatkan kinerja.
e. Pengendalian
Seluruh kegiatan harus diawasi dan dikontrol baik terhadap orang atau
mekanisme pekerjaan.
15
dalam
dunia
tambang
tidak
berbeda
jauh
proses
16
perubahan,
maka
perubahan
tersebut
tidak
cukup
pengolah-an,
produksi,
atau
pembuatan
barang
dengan
17
ada (sebagai cadangan ) maka akan diperoleh angka jumlah tenaga kerja
operasional yang diperlukan.
2. Job Description
Job description/deskripsi jabatan merupakan hasil dari analisis
jabatan. Manfaat deskripsi jabatan dalam organisasi tambang adalah
memberikan pedoman bagi setiap pejabat akan fungsi jabatannya,
perincian tugas, wewenang, tanggung jawab, maupun hubungan-hubungan
antar jabatan.
Pada
sebuah
perusahaan
tambang
besar
biasanya
sudah
Dewan Direksi
Dewan direksi adalah merupakan beberapa orang pemegang
saham perusahaan yang biasanya di pimpin oleh seorang Presiden
Direktur. Dan mereka berkoordinasi kebawah melalui seorang General
Manager.
Senior Manager
Senior manager membawahi beberapa manager.
Manajemen
Manager adalah merupakan orang yang memimpin pada bidangbidang tertentu dan fungsi utamanya adalah manyusun rencana dalam
pengelolaan
faktor-faktor
operasional
yang
manjadi
tanggung
jawabnya.
Manajer membawahi beberapa orang Assisten Manajer (Super
Intendent), yang diberi kewenangan pada setiap unitnya.
Assisten Manajer
18
adalah
menguraikan
gagasan
dan
garis-garis
dasar
Supervisor
Supervisor adalah sebagai pengawas langsung atau inspeksi pada
jangka waktu berkala dan sebagai perantara antara pelaksana dan
pimpinan sehingga harus mampu secara rinci teknik pelaksanaan.
Bawahan dari pada Supervisor adalah para foreman (mandor)
Foreman
Forman adalah sebagai mandor yang selalu berada di lapangan
untuk mengawasi operasi produksi.
Contoh :
Foreman backhoe
Membawahi :
a. Operator Backhoe 1
b. Operator Backhoe 2
Operator
Operator
adalah
sebagai
tenaga
terlatih
yang
mampu
19
20
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
21
Manajemen
tambang
adalah
sebuah
proses
perencanaan,
Perencanaan
Pengorganisasian
Pengarahan
Pemotivasian
Pengendalian
Sasaran
Maksud
Misi
Batas Waktu
Standard
Target
Jatah
3.2 Saran
Mengenai makalah Fungsi Manajemen ini, mahasiswa dapat
mempelajarinya lebih detil di mata kuliah yang bersangkutan, karena dalam
22
materi dari fungsi manajemen tambang dan fungsi organisasi dalam suatu
usaha petambangan sendiri tersimpan ilmu-ilmu yang tidak kalah pentingnya
dari mata kuliah lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
23
24