003 Bab III BAngunan Pengatur Muka Air - FINAL PDF
003 Bab III BAngunan Pengatur Muka Air - FINAL PDF
3.
3.1
Umum
52
3.2
Dilihat dari segi konstruksi, pintu skot balok merupakan peralatan yang
sederhana. Balok balok profil segi empat itu ditempatkan tegak lurus
Gambar 3.1.
Q = C C v 2/3 2/3g b h
1
d
1,5
dimana :
Q
= debit, m3/dt
.. (3.1)
Cd
= koefisien debit
Cv
= lebar normal, m
h1
54
Koefisien debit Cd untuk potongan segi empat dengan tepi hulu yang
tajamnya 90 derajat, sudah diketahui untuk nilai banding H1/L kurang dari
1,5 (lihat gambar 3.1).
Untuk harga harga H1/L yang lebih tinggi, pancaran air yang melimpah
bisa sama sekali terpisah dari mercu skot balok. Bila H1/L menjadi lebih
besar dari sekitar 1,5 maka pola alirannya akan menjadi tidak mantap dan
sangat sensitif terhadap ketajaman tepi skot balok bagian hulu. Juga,
besarnya airasi dalam kantong udara di bawah pancaran, dan tenggelamnya
pancaran sangat mempengaruhi debit pada skot balok.
Karena kecepatan datang yang menuju ke pelimpah skot balok biasanya
rendah, h1/(h1 + P1) < 0,35 kesalahan yang timbul akibat tidak
memperhatikan
harga
tinggi
kecepatan
rendah
berkenaan
dengan
bahwa
tinggi
muka
air
hulu
dapat
diatur
dengan
cara
Tinggi muka air bisa diatur selangkah demi selangkah saja; setiap
langkah sama dengan tinggi sebuah balok.
3.3
Pintu Sorong
Q = K a b 2g h
1
dimana :
Q
= debit, (m3/dt)
= bukaan pintu, m
.. (3.2)
= lebar pintu, rn
h1
56
Lebar standar untuk pintu pembilas bawah (undersluice) adalah 0,50 ; 0,75
; 1,00 ; 1,25 dan 1,50 m. Kedua ukuran yang terakhir memerlukan dua
stang pengangkat.
Sedimen yang diangkut oleh saluran hulu dapat melewati pintu bilas.
Kecepatan aliran dan muka air hulu dapat dikontrol dengan baik jika
aliran moduler
3.4.b.
h1/a
58
3.4
Mercu Tetap
Mercu tetap dengan dua bentuk seperti pada Gambar 3.5 sudah umum
dipakai. Jika panjang mercu rencana seperti tampak pada gambar sebelah
kanan adalah sedemikian rupa sehingga H1/L 1,0 maka bangunan
tersebut dinamakan bangunan pengatur ambang lebar. Hubungan antara
tinggi energi dan debit bangunan semacam ini sudah diketahui dengan baik
(lihat Pasal 2.2).
Gambar 3.5.
Bangunan pengatur
Mercu bulat
ambang lebar
= 5,0
Cd
= 1,48
Cd
= 1,0
= 1,03
Untuk mercu yang dipakai di saluran irigasi, nilai nilai itu dapat dipakai
dalam rumus berikut :
Q = Cd 2 / 3 2 / 3 g b H1
1, 5
.. (3.3)
dimana :
Q
= debit, m3/dt
Cd
= koefisien debit
-
= lebar mercu, m
H1
60
3.5
3.5.1 Umum
Bangunan pengatur tinggi muka air dengan type U (type cocor bebek) ini
merupakan pengembangan dari bangunan pengatur muka air dengan
mercu tetap pada saluran-saluran lebar (lebar > 2 m). Perbedaan dengan
mercu tetap yang sudah lama dikembangkan di Indonesia adalah sumbu
atau as yang tegak lurus saluran sedangkan pelimpah type cocor bebek) ini
berbentuk lengkung. Penjelasan gambaran mercu tetap type cocor bebek
terlihat pada gambar di bawah ini.
62
A
a
h
Udik
2a
Arah Aliran
a
c
hilir
h
p
Udik
2a
b
Arah Aliran
a
c
hilir
Gambar 3.8. Denah dan potongan peluap mercu type U (type cocor bebek)
Mengacu pada gambar diatas, maka digunakan notasi sebagai berikut :
a
= tinggi pembendungan
= tinggi tekan hidraulik muka air udik diukur dari mercu bendung
lg
h
p
b
p
lg
b
Qg
Qn
a).
b).
lebar saluran
desain
Perhitungan hidraulik
-
= c . B . H1.5
dimana :
Qn
= panjang mercu
.. (3.4)
64
Q g desain
Q n maks
-
h
p maks
-
h
b
0,50
2
dan p
tipe U, yaitu pada domain p
-
h
= 0 ,6
p
Qg
pada grafik hubungan antara
Qn dan
h
p . Pada Gambar 3.9 untuk pelimpah dengan mercu ambang
tajam. Berdasarkan grafik tersebut diketahui besar harga
lg
= 5,5
b tajam
c
= 1,2 konstan untuk
ct
lg
b
-
lg
=
b
x
tajam f
Berdasarkan
data
Gambar 3.9. Grafik untuk desain pelimpah jenis gergaji untuk gigi trapesium
66
a).
Pertimbangan
Pertimbangan dalam pemakaian pelimpah tipe ini antara lain :
hendaknya
dilakukan
evaluasi
perbandingan
dengan
Pelimpah tipe U ini tidak bisa dipakai sebagai alat ukur debit
(untuk menggantikan ambang lebar), karena ketelitiannya
dipengaruhi oleh muka air hilir (aliran kurang sempurna).
b).
Persyaratan
Parameter yang harus diperhatikan sebelum merencanakan type ini
adalah :
pengambilan-pengambilan
yang
terletak
diantara
Untuk memenuhi persyaratan kekuatan struktur, radius atau jarijari mercu perlu diambil lebih besar atau sama dengan 0,10 m.
3,50
3,00
h (m)
2,50
Pelimpah lengkung
Pelimpah biasa
2,00
1,50
1,00
0,50
0,00
0
250
500
750
1000
1250
1500
Debit (m3/s)
3.6
Seperti halnya mercu tetap, celah kontrol trapesium juga dipakai untuk
mengatur tinggi muka air disaluran. Pengaturan tinggi muka air dengan
menggunakan kedua alat tersebut didasarkan pada pencegahan terjadinya
fluktuasi yang besar yang mengakibatkan berubah ubahnya debit. Hal ini
dicapai dengan jalan menghubunghubungkan tinggi muka air dengan
68
lengkung debit untuk saluran dan pengontrol atau bangunan pengatur (lihat
Gambar 3.11).
Bc
B
2
1
1
m
1h
1
2
b
bc
cL
.. (3.5)
dimana :
Cd
= lebar dasar, m
yc
Persamaan ini dapat dipecahkan untuk b dan s yang ada. Grafik celah
kontrol untuk berbagai b dan s ditunjukkan pada gambar A.2.6 sampai
A.2.12, Lampiran 2. Untuk membuat grafik-grafik ini Cd diambil 1,05.
Kegunaan grafik-grafik tersebut dalam perencanaan celah kontrol
trapesium adalah untuk:
1.
Menentukan
besaran
debit
agar
pengontrol
dapat
bekerja
2.
70
Q =C h
1,8
1,8
(h )
20 =
20
1,8
Q
(h
)
100
100
Q
= 20
dan h
20 Q
100
...... (3.6)
1,8
.h
= (0,2)
100
0,56
*h
=
100
= 0,14 h
100
3.
....... (3.7)
Bangunan ini tidak memakai ambang dan oleh karena itu dapat
melewatkan bendabenda terapung dan sedimen dengan baik.
3.6.3 Kelemahan
kelemahan
yang
dimiliki
celah
kontrol
trapesium
Bangunan ini hanya baik untuk aliran tidak tenggelam melalui celah
kontrol
3.7
Pintu skot balok dan pintu sorong adalah bangunan bangunan yang cocok
untuk mengatur tinggi muka air di saluran. Karena Pintu harganya mahal
untuk lebih ekonomis maka digunakan bangunan pengatur muka air ini
yang mempunyai fungsi ketelitiannya
72