Modul Pembelajaran K3LH
Modul Pembelajaran K3LH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmatNya sehingga makalah tentang Perlindungan Kesehatan Dalam K3 Merupakan Kewajiban
Terhadap Pekerja ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Modul ini dibuat guna
menunjukkan partisipasi saya dalam menyelesaikan tugas pembuatan modul sebagai salah
satu penunjang nilai mata kuliah MMK 2 (Metode Mengajar KHusus 2). Tak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih dosen dan teman teman yang telah membantu dalam penyelesaian
modul pembelajaran ini.
Semoga modul ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa
prodi pendidikan teknik bangunansebagai bekal pengalaman nyata. Dan tentunya modul
ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada do sen
kami minta
masukannya demi perbaikan pembuatan modul kami di masa yang akan datang.
Deskripsi K3LH
Dalam rangka memasuki era pasar/ perdagangan bebas tingkat negara negara Asean
yang dikenal dengan istilah Asean Free Trade Agreement (AFTA) dan perdagangan bebas
ting kat asia pasifik
(APEC) serta
Organization (WTO) yang akan diberlakukan pada tahun 2020, dan dalam perdagangan bebas
ter sebut K3 merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi industri di
Indonesia.
Yang dimaksud dengan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
langkah atau tahapan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya berbagai
kecelakaan ditempat kerja. Jenis kecelakaan yang terjadi antara lain karena faktor pekerja itu
sendiri (kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan), faktor salah prosedur penggunaan alat
dan faktor lingkungan sekitar proses kerja berlangsung serta faktor manajemen kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dideskripsikan sebagai persyaratan
untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja atau karyawan perusahaan. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dijelaskan
bahwa ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja yaitu untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kejadian berbahaya;
e. Memberi pertolongan pada kece lakaan;
f.
g.
Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,
kotor
h.
an, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
j.
m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
nya;
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, bina tang, tanaman atau barang;
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
Menyesuaikan dan menyempur nakan pengamanan pada peker jaan yang bahaya
KEGIATAN BELAJAR 1
A.
TUJUAN
1.
hidup.
2.
workshop.
3.
B.
URAIAN MATERI
Safety helmet
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b.
Safety belt
Penutup telinga
Pelindung wajah
Masker
Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang
bagus.
g.
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh
pengaruh yang kurang sehat atau dapat melukai badan.
h.
Sepatu kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki untuk mengindari
benda benda tajam.
i.
Sarung tangan
Tujuan dari penggunaan sarung tangan adalah untuk melindungi tangan dari benda benda tajam dan keras selama menjalankan kegiatan.
j.
P3K
sudah seharusnya
Pendekatan k3
Pendekatan Ekonomi
K3 mencegah kerugian
Meningkatkan produktivitas
Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.
HAZARD
Pengertian hazard
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial
dapat mengancam keselamatan
Hazard dapat berupa : bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
SAFE.
Safe adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai.
DEFINISI INCIDENT
Suatu event / kejadian/ peristiwa, yang berpotensi mengarah dapat mengakibatkan
terjadinya konsekuensi resiko berupa :kematian, cidera, sakit fisik/ mental, kerusakan
properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian
tadi.
Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
baik manusia maupun peralatan.
C.
RANGKUMAN
1. Pengertian K3
a.
Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b.
Secara Keilmuan
b.
c.
3. Sasaran k3 :
a.
b.
c.
Harzard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit dan
Danger/ bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat mengakibatkan
peluang bahaya yang mulai tampak sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.
c.
Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
d.
Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak
Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
TUGAS
1.
2.
3.
4.
5.
E.
1.
Pengertian K3
a.
Secara Filosofis
Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b.
Secara Keilmuan
2.
Pengertian hazard
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial
a.
b.
c.
4.
a.
Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b.
Safety belt
Penutup telinga
Pelindung wajah
F.
SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.
KEGIATAN BELAJAR 2
A.
TUJUAN
1.
2.
3.
B.
URAIAN MATERI
C.
RANGKUMAN
kecelakaan kerja.
7. Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan
secara langsung timbulnya kecelakaan.
D.
TUGAS
1.
2.
3.
4.
5.
E.
1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian
dapat berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang
telah ditetapkan.
Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya, genangan air di tempat
kerja, kabel listrik yang mengelupas.
2. Contoh risk : terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat
menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.
4.contoh unsafe action: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational
Procedure), mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja
5. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat
menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.
Incident adalah
Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber energi yang
melebihi nilai ambang batas.
Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.
Contoh: debit air dalam pipa mengalami peningkatan, kenaikan temperatur mesin, genangan
oli, terjadi konslet/arus pendek listrik pada lingkungan kerja.
Tindakan yang diambil dapat berupa emergency response.
F.
SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K., 2007,Akuntansi,Arya Duta,
Depok.
KEGIATAN BELAJAR 3
A.
TUJUAN
1.
Siswa dapat menjelaskan pengertian dari alat pelindung diri dalam pekerjaan.
2.
3.
B.
URAIAN MATERI
Menerangkan pengertian alat alat yang digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu.
Alat Pelindung Diri Dalam K3 Dan Cara Penggunaanya
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga
Kerja Republik Indonesia.Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika
menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat,
dan lain-lain)
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat
yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki
dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sepatu pelindung (safety shoes) Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi
metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat
atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di
ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat
bekerja di tempat yang bising.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
bekerja (misalnya mengelas).
Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di
tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan
benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang
benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L 'Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan')
CARA MENGGUNAKAN APD
Secara teknis APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan
dapat meminimaliasi tingkat keparahan kecelakaan atau keluhan / penyakit yang terjadi.
Dengan kata lain, meskipun telah menggunakan APD upaya pencegahan kecelakaan kerja
secara teknis, teknologis yang paling utama. APD dipakai apabila usaha rekayasa
( engineering ) dan cara kerja yang aman ( work praktis ) telah maksimum. Dalam
penggunaan APD masih memiliki beberapa kelemahan seperti :
a.Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna
b.Tenaga kerja tidak merasa aman
c.Komunikasi terganggu.
Adapun jenis jenis Alat Pelindung diri yang digunakan yaitu :
a.Alat pelindung kepala
-Topi pengaman ( safety helmet ), untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda
benda
-Topi / Tudung, untuk melindungi kepala dari api, uap, debu, kondisi iklim yang buruk.
-Tutup kepala, untuk melindungi kebersihan kepala dan rambut.
-Goggles
d.Alat perlindungan pernafasan
-Respirator yang sifatnya memurnikan udara
-Respirator yang dihubungkan dengan supply udara bersih
-Respirator dengan supply oksigen
e.Pakaian kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber sumber bahaya tertentu seperti :
-Terhadap radiasi panas
-Terhadap radiasi mengion
-Terhadap cairan dan bahan bahan kimia.
Pakaian pelindung dipakai pada tempat kerja tertentu misalnya Apron (penutup /
menahan radiasi), yang berfungsi untuk menutupi sebagian atau seluruh badan dari panas,
percikan api, pada suhu dingin, cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau beracun, serta dari
sinar radiasi.
f.Tali / sabuk Pengaman
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan pada
pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler.
g.Sarung Tangan
Fungsinya melindungi tangan dan jari jari dari api, panas, dingin, radiasi, listrik,
bahan kimia, benturan dan pukulan, lecet dan infeksi.
h.Pelindung kaki
Fungsinya untuk melidungi kaki dari tertimpah benda benda berat, terbakar karena
logam cair, bahan kimia, tergelincir, tertusuk.
Namun demikian APD memiliki syarat syarat sebagai berikut :
1.Enak dipakai
2.Tidak mengganggu
3.Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya tempat kerja.
C.
RANGKUMAN
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang
becek ataupun berlumpur
4. Sepatu pelindung (safety shoes) Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
5.
Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan
6. Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian
7. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja
di tempat yang bising.
8.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja
(misalnya mengelas).
9. Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
10. Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing
saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
D.
TUGAS
1.
2.
3.
4.
Berikan contoh akibat bila tidak menggunakan alat alat k3lh minimal 5 buah?
5.
E.
1.
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya
2.
Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat
transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain)
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang
becek ataupun berlumpur
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja
(misalnya mengelas).
3.
Sepatu pelindung (safety shoes) Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
4.
lecet dan infeksi.terkena percikan api, tertimpa benda berat di kaki, mata menjadi
sakit
5.
SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 Depdiknas,
Jakarta
KEGIATAN BELAJAR 4
A.
1.
TUJUAN
Siswa dapat menjelaskan fungsi dari keselamatan an kesehatan kerja lingkungan hidup.
2.
Siswa dapat menyebutkan akibat bila tidak menggunakan alat alat K3LH.
3.
Siswa mengetahui fungsi K3LH berdasarkan undang undang.
B.
URAIAN MATERI
FUNGSI K3LH DAN PENERAPANNYA.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi, proses produksi dan pada
gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja.
Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan, pencemaran dan kejadian
berbahaya lainnya akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak
langsung.
Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus dianalisis, dilaporkan
dijadikan model untuk mencegah kejadian serupa.
Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan peraturan perundangan K3.
Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan kebijakan baik Nasional, regional
maupun di tingkat
perusahaan.
Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan melaporkan kinerja K3 di tingkat
Internasional (ILO).
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja (zero accident) Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah
terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja,
mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma
kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat
kesehatan kerja
C.
1.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.
RANGKUMAN
TUGAS
1.
2.
1.
2.
3.
4.
E.
F.
SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Sekretaris/Administrasi
Bisnis , Depdiknas, Jakarta.
KEGIATAN BELAJAR 5
TUJUAN
1.
2.
Siswa dapat menerapkan prilaku K3LH dalam melakukan kegiatan praktek di workshop.
3.
B.
URAIAN MATERI
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya;
C
bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
effisien;
D.
bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina
Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 2912);
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong.
MEMUTUSKAN :
1.
2.
Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG KESELAMATAN KERJA.
BAB I.
TENTANG ISTILAH-ISTILAH
Pasal 1
tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci
dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;
(2) pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) pengusaha ialah :
a.
orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan
miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;
c.
orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan hukum termaksud
pada (a) dan (b), jikalau yang diwakili berkedudukan di luar Indonesia.
(4) direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan
Undang-undang ini;
(5) pegawai pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
Kerja;
(6)
ahli keselamatan kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen
Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undangundang ini.
BAB II.
RUANG LINGKUP
Pasal 2.
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
(2)
a.
Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, mekanik. perkakas,
peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan;
b.
atau disimpan
bahan atau barang yang : dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan
infeksi, bersuh tinggi;
c.
atau pembongkaran
rumah, gedung atau bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;
d.
pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e.
edilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam
lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam
bumi, maupun di dasar perairan;
f.
dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;
h.
i.
j.
dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k.
b.
c.
d.
memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
f.
g.
kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h.
mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
j.
k.
l.
m.
memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
n.
o.
r.
Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)
sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatanpendapatan baru di kemudian hari.
Pasal 4.
(1)
ketentuan yang disusun secara teratur,jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi,
bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan
pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi guna menjamin keselamatan barang-barang itu
sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)
dan (2) : dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan
mentaati syarat-syarat keselamatan tersebut.
C.
TUGAS
1.
2.
3.
4.
D.
1.
Menimbang :
a.
bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula
keselamatannya;
c.
bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan
effisien;
d.
bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-
Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 2912);
3.
(1)tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak
atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana
diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;
(2) pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) pengusaha ialah :
4. (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a.
b.
c.
d.
memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
E.
SUMBER PELAJARAN
Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional, Penerbit P P M , .--Jakarta.
Daftar Pustaka
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K., 2007,Akuntansi,Arya Duta,
Depok.
Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 Depdiknas,
Jakarta.
________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Sekretaris/Administrasi
Bisnis , Depdiknas, Jakarta.
Hamdani D. & Sutisna A., 2002, Surat Niaga & Kearsipan, CV.Yrama Widya,Bandung.
Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional, Penerbit P P M , .--Jakarta.
Katayama T., 2005,Tegami No Kakikata Jiten (Ensiklopedia Korespondensi), Daiso,
Hiroshima Japan.
Kitamura, Hiroaki dkk, 1997, Joohoo To Hyoogen (Informasi Dan Ekspresi),
SobunshaShuppan, Tokyo Japan.
--