Anda di halaman 1dari 32

MODUL PEMBELAJARAN

KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN LINGKUNGAN


HIDUP
( K3LH )

BOBY MUHAMMAD GANDI


1101836
PEND. TEKNIK BANGUNAN
DIBIMBING OLEH;
Dr. INDRATI KUSUMANINGRUM M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmatNya sehingga makalah tentang Perlindungan Kesehatan Dalam K3 Merupakan Kewajiban
Terhadap Pekerja ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Modul ini dibuat guna
menunjukkan partisipasi saya dalam menyelesaikan tugas pembuatan modul sebagai salah
satu penunjang nilai mata kuliah MMK 2 (Metode Mengajar KHusus 2). Tak lupa pula kami
mengucapkan terima kasih dosen dan teman teman yang telah membantu dalam penyelesaian
modul pembelajaran ini.
Semoga modul ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada mahasiswa
prodi pendidikan teknik bangunansebagai bekal pengalaman nyata. Dan tentunya modul
ini masih sangat jauh dari sempurna. Untuk itu kepada do sen

kami minta

masukannya demi perbaikan pembuatan modul kami di masa yang akan datang.

Deskripsi K3LH
Dalam rangka memasuki era pasar/ perdagangan bebas tingkat negara negara Asean
yang dikenal dengan istilah Asean Free Trade Agreement (AFTA) dan perdagangan bebas
ting kat asia pasifik

(APEC) serta

per dagangan bebas tingkat dunia World Trade

Organization (WTO) yang akan diberlakukan pada tahun 2020, dan dalam perdagangan bebas
ter sebut K3 merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi bagi industri di
Indonesia.
Yang dimaksud dengan pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
langkah atau tahapan yang dilakukan untuk mengurangi atau mencegah terjadinya berbagai
kecelakaan ditempat kerja. Jenis kecelakaan yang terjadi antara lain karena faktor pekerja itu
sendiri (kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan), faktor salah prosedur penggunaan alat
dan faktor lingkungan sekitar proses kerja berlangsung serta faktor manajemen kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dapat dideskripsikan sebagai persyaratan
untuk meningkatkan produktivitas kerja para pekerja atau karyawan perusahaan. UndangUndang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dijelaskan
bahwa ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja yaitu untuk :
a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan;
b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kejadian berbahaya;
e. Memberi pertolongan pada kece lakaan;
f.

Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

g.

Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu,

kotor
h.

an, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran;
Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun

psychis, pe racunan, infeksi dan penularan.


i.

Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j.

Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik;

k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;


l.

Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
nya;
n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, bina tang, tanaman atau barang;
o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan


barang;
q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
r.

Menyesuaikan dan menyempur nakan pengamanan pada peker jaan yang bahaya

kecelakaan nya menjadi bertambah tinggi.

TUJUAN PEMBUATAN MODUL


Adapun tujuan dari pembuatan modul ini yaitu:
untuk mengetahui sarana sarana perlindungan kesehatan pekerja yang terdiri dari:
1. Pertolongan pertama pada Kecelakaan (P3K)
2. Alat Pelindung Diri (PEE)
3. Penggunaan Layar display dengan Aman

KEGIATAN BELAJAR 1

A.

TUJUAN

1.

Siswa dapat menjelaskan pengertian dari keselamatan an kesehatan kerja lingkungan

hidup.
2.

Siswa dapat menerapkan prilaku K3LH dalam melakukan kegiatan praktek di

workshop.
3.

Siswa mengetahui istilah istilah dalam K3LH.

B.

URAIAN MATERI

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


Philosophy
Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan
dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan
manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga
kerja.
Keilmuan.
Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan,
kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll (ACCIDENT PREVENTION).

Alat pelindung diri


Adalah perlengkapan wajib yang digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko
kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiridan orang di sekelilingnya.
Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:
a.

Safety helmet

Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b.

Safety belt

Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.


c.

Penutup telinga

Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.


d.

Kaca mata pengamanan

Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.


e.

Pelindung wajah

Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.


f.

Masker

Berfungsi: sebagai penyaring udara yang dihisap di tempat yang kualitas udaranya kurang
bagus.

g.

Pakaian kerja ( Baju Praktek )

Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap pengaruh
pengaruh yang kurang sehat atau dapat melukai badan.
h.

Sepatu kerja

Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki untuk mengindari
benda benda tajam.
i.

Sarung tangan

Tujuan dari penggunaan sarung tangan adalah untuk melindungi tangan dari benda benda tajam dan keras selama menjalankan kegiatan.
j.

P3K

Apabila terjadi kecelakaan kerja baik ringan ataupun berat

sudah seharusnya

dilakukan pertolongan pertama di proyek.


Sasaran.

Menjamin keselamatan operator & orang lain

Menjamin penggunaan perlatan aman dioperasikan

Menjamin proses produksi aman dan lancar

Pendekatan k3

Pendekatan Ekonomi

K3 mencegah kerugian

Meningkatkan produktivitas

Pengetian kecelakaan kerja


Adalah Suatu kejadian tak diduga, yang mengakibatkan kacaunya proses pekerjaan/
produksi yang direncanakan sebelumnya.
Catatan :

Kecelakaan kerja tidak selalu diukur adanya korban manusia cidera atau mati.

Prinsip dasar penerapan K3

Risk assessment identifikasi & analisa potensi bahaya


Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.

HAZARD
Pengertian hazard
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial
dapat mengancam keselamatan
Hazard dapat berupa : bahan-bahan , bagian-bagian mesin, bentuk energi, metode kerja atau
situasi kerja.
SAFE.
Safe adalah suatu kondisi sumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikan
ke tingkat yang memadai.
DEFINISI INCIDENT
Suatu event / kejadian/ peristiwa, yang berpotensi mengarah dapat mengakibatkan
terjadinya konsekuensi resiko berupa :kematian, cidera, sakit fisik/ mental, kerusakan
properti, kerugian produksi, kerusakan lingkungan atau kombinasi dari kerugian-kerugian
tadi.
Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
baik manusia maupun peralatan.
C.

RANGKUMAN

1. Pengertian K3
a.

Secara Filosofis

Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b.

Secara Keilmuan

Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya


kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
2 Tujuan dari k3:
a.

Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.

b.

Meningkatkan efisiensi kerja.

c.

Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3. Sasaran k3 :
a.

Menjamin keselamatan pekerja

b.

Menjamin keamanan alat yang digunakan

c.

Menjamin proses produksi yang aman dan lancar.

4. Istilah-istilah yang ditemui dalam dalam dunia kerja :


a.

Harzard adalah suatu keadaan yng dapat menimbulkan kecelakaan, penyakit dan

kerusakan yang menghambat kemampuan pekerja.


b.

Danger/ bahaya adalah tingkat bahaya suatu kondisi yang dapat mengakibatkan

peluang bahaya yang mulai tampak sehingga mengakibatkan memunculkan suatu tindakan.
c.

Risk adalah prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.

d.

Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak

dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.


e.

Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian

baik manusia maupun peralatan.


D.

TUGAS

1.

Jelaskan pengertian dari k3lh baik secara silosofi maupun keilmuan?

2.

Jelaskan pengertian dari hazard?

3.

Jelaskan tujuan dari k3lh?

4.

Berikan contoh alat alat k3lh dan tujuannya minimal 5 buah?

5.

Jelaskan pengertian dari incident dan accident?

E.

JAWABAN SOAL TUGAS

1.

Pengertian K3

a.

Secara Filosofis

Suatu pemikiran atau upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani
maupun rohani, tenaga kerja pada khususnya dan masyarakat pada umumnya terhadap hasil
karya dan budayanya menuju masyarakat adl dan makmur.
b.

Secara Keilmuan

Ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya


kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

2.

Pengertian hazard
Adalah suatu obyek dimana terdapat energi, zat atau kondisi kerja yang potensial

dapat mengancam keselamatan


3.

Tujuan dari k3:

a.

Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.

b.

Meningkatkan efisiensi kerja.

c.

Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

4.
a.

Adapun bentuk peralatan dari alat pelindung:


Safety helmet

Berfungsi: sebagai pelindung kepala dari benda-benda yang dapat melukai kepala.
b.

Safety belt

Berfungsi: sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat trasportasi.


c.

Penutup telinga

Berfungsi: sebagai penutu telinga ketika bekerja di tempat yang bising.


d.

Kaca mata pengamanan

Berfungsi: sebagai pengamanan mata ketika bekerja dari percikan.


e.

Pelindung wajah

Berfungsi: sebagai pelindung wajah ketika bekerja.


5.

INCIDENT DAN ACCIDENT


Incident adalah memunculnya kejadian yang bahaya yang dapat mengadakan kontak

dengan sumber energi yang melebihi ambang batas normal.


Accident adalah kejadan bahaya yang disertai dengan adanya korban atau kerugian
baik manusia maupun peralatan.

F.

SUMBER PELAJARAN

Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.

KEGIATAN BELAJAR 2
A.

TUJUAN

1.

Siswa dapat menjelaskan pengertian dari istilah istilah dalam K3LH

2.

Siswa dapat menerapkan pengetahuan istilah K3LH di suatu pekerjaan .

3.

Siswa mengetahui istilah istilah dalam K3LH.

B.

URAIAN MATERI

ISTILAH-ISTILAH KESELAMATAN KERJA


Keselamatan kerja adalah rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang
aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan,
misalnya penerapan OHSAS, Penggunaan APD yang baik dan benar, rotasi pekerja,
penerapan K3, dan lain sebagainya. Tindakan yang di lakukan adalah manajemen
keselamatan kerja, penerapan HSE, dan lain-lain (Sumamur, 2001). Beberapa istilah dalam
keselamatan kerja, antara lain:
1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian
dapat berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang
telah ditetapkan.
Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya, genangan air di tempat
kerja, kabel listrik yang mengelupas.
Tindakan yang diambil berupa upaya pengendalian bahaya (program K3).
2. Risk adalah peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena
bahaya sehingga terjadi kecelakaan akibat hal tersebut pada periode tertentu.
Contoh: terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
Tindakan yang diambil berupa upaya pencegahan/warning.
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat
menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.

4. Near miss adalah


Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.
Sebuah peristiwa yang tak terencana, tidak menyebabkan cedera, penyakit, kerusakan,
namun memiliki potensi untuk melakukannya.
Contoh: terpeleset, tersandung, salah dalam pengambilan bahan kimia.
Tindakan yang diambil berupa investigasi.
5. Incident adalah
Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber energi yang
melebihi nilai ambang batas.
Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.
Contoh: debit air dalam pipa mengalami peningkatan, kenaikan temperatur mesin, genangan
oli, terjadi konslet/arus pendek listrik pada lingkungan kerja.
Tindakan yang diambil dapat berupa emergency response.
6. Unsafe action adalah
Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja.
Suatu bentuk pelanggaran terhadap prosedur keselamatan yang telah ditetapkan dimana
memberikan peluang untuk terjadinya kecelakaan kerja.
Contoh: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational Procedure),
mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja, tidak
memakai APD, menjalankan pekerjaan yang tidak sesuai keahliannya.
Tindakan yang diambil dapat berupa komunikasi, training, sanksi.
7. Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan
secara langsung timbulnya kecelakaan.
Contoh: pecahan kaca, paparan bising, lantai licin, pencahayaan yang kurang, peralatan yang
sudah tidak layak pakai, paparan radiasi, kondisi suhu yang yang membahayakan.
Tindakan yang diambil berupa standarisasi tempat kerja, pemakaian APD, profesional kerja.

C.

RANGKUMAN

1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan


2. Risk adalah peluang (tinggi, sedang, dan rendah) atau kemungkinan seseorang terkena
bahaya
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat
menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
4. Near miss adalah Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan.
5. Incident adalah Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan
sumber energi yang melebihi nilai ambang batas.
6. Unsafe action adalah

Faktor perilaku manusia yang dapat menyebabkan terjadinya

kecelakaan kerja.
7. Unsafe condition adalah suatu kondisi fisik ditempat kerja yang berbahaya memungkinkan
secara langsung timbulnya kecelakaan.
D.

TUGAS

1.

Jelaskan pengertian dari hazard dan contohnya?

2.

Sebutkan contoh dari risk dalam suatu pekerjaan?

3.

Jelaskan 2 istilah dalam K3LH menurut pemikiran sendiri?

4.

Berikan contoh unsafe action yang anda ketahui?

5.

Jelaskan pengertian dari incident dan accident?

E.

JAWABAN SOAL TUGAS

1. Hazard adalah suatu keadaan yang dapat memungkinkan timbullnya kecelakaan/ kerugian
dapat berupa cedera, penyakit, kerusakan dan ketidakmampuan melaksanakan fungsi yang
telah ditetapkan.
Contoh: penyimpanan bahan bakar di tempat yang tidak semestinya, genangan air di tempat
kerja, kabel listrik yang mengelupas.
2. Contoh risk : terpapar kebisingan, heat stress, tersengat listrik, keracunan bahan kimia.
3. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat
menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Incident yang tidak menimbulkan cidera manusia atau kerusakan / kerugian lainnya.
4.contoh unsafe action: bekerja dengan tidak memperhatikan SOP (Standart Operational
Procedure), mengangkut beban yang berlebihan, bekerja berlebihan atau melebihi jam kerja
5. Accident Adalah suatu kejadian/ peristiwa yang tidak diinginkan dimana dapat
menyebabkan cedera pada manusia dan kerusakan lainnya.
Contoh: kebakaran, kecelakaan industri, kecelakaan perjalanan, kecelakaan kerja.
Tindakan yang diambil berupa investigasi sumber penyebab accident.
Incident adalah
Kejadian yang tidak diinginkan dimana telah melakukan kontak dengan sumber energi yang
melebihi nilai ambang batas.
Kejadian yang dapat menimbulkan/ berpotensi timbulnya kecelakaan kerja.
Contoh: debit air dalam pipa mengalami peningkatan, kenaikan temperatur mesin, genangan
oli, terjadi konslet/arus pendek listrik pada lingkungan kerja.
Tindakan yang diambil dapat berupa emergency response.

F.

SUMBER PELAJARAN

Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K., 2007,Akuntansi,Arya Duta,
Depok.

KEGIATAN BELAJAR 3
A.

TUJUAN

1.

Siswa dapat menjelaskan pengertian dari alat pelindung diri dalam pekerjaan.

2.

Siswa dapat menerapkan prilaku K3LH dalam melakukan kegiatan pekerjaan.

3.

Siswa mengetahui alat alat dalam K3LH.

B.

URAIAN MATERI
Menerangkan pengertian alat alat yang digunakan untuk suatu pekerjaan tertentu.
Alat Pelindung Diri Dalam K3 Dan Cara Penggunaanya
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja

sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga
Kerja Republik Indonesia.Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika
menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat,
dan lain-lain)
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat
yang becek ataupun berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki
dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sepatu pelindung (safety shoes) Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi
metal dengan sol dari karet tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang
menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat
atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di
ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat
bekerja di tempat yang bising.
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika
bekerja (misalnya mengelas).
Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di
tempat dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan
benda asing saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang
benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L 'Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan')
CARA MENGGUNAKAN APD
Secara teknis APD tidaklah secara sempurna dapat melindungi tubuh tetapi akan
dapat meminimaliasi tingkat keparahan kecelakaan atau keluhan / penyakit yang terjadi.
Dengan kata lain, meskipun telah menggunakan APD upaya pencegahan kecelakaan kerja
secara teknis, teknologis yang paling utama. APD dipakai apabila usaha rekayasa
( engineering ) dan cara kerja yang aman ( work praktis ) telah maksimum. Dalam
penggunaan APD masih memiliki beberapa kelemahan seperti :
a.Kemampuan perlindungan yang tidak sempurna
b.Tenaga kerja tidak merasa aman
c.Komunikasi terganggu.
Adapun jenis jenis Alat Pelindung diri yang digunakan yaitu :
a.Alat pelindung kepala
-Topi pengaman ( safety helmet ), untuk melindungi kepala dari benturan atau pukulan benda
benda
-Topi / Tudung, untuk melindungi kepala dari api, uap, debu, kondisi iklim yang buruk.
-Tutup kepala, untuk melindungi kebersihan kepala dan rambut.

b.Alat pelindung telinga


-Sumbat telinga ( ear plug )
-Tutup telinga ( ear muff )
c.Alat pelindung muka dan mata ( face shield )
-Kaca mata biasa

-Goggles
d.Alat perlindungan pernafasan
-Respirator yang sifatnya memurnikan udara
-Respirator yang dihubungkan dengan supply udara bersih
-Respirator dengan supply oksigen
e.Pakaian kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber sumber bahaya tertentu seperti :
-Terhadap radiasi panas
-Terhadap radiasi mengion
-Terhadap cairan dan bahan bahan kimia.
Pakaian pelindung dipakai pada tempat kerja tertentu misalnya Apron (penutup /
menahan radiasi), yang berfungsi untuk menutupi sebagian atau seluruh badan dari panas,
percikan api, pada suhu dingin, cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau beracun, serta dari
sinar radiasi.
f.Tali / sabuk Pengaman
Berguna untuk melindungi tubuh dari kemungkinan terjatuh, biasanya digunakan pada
pekerjaan konstruksi dan memanjat serta tempat tertutup atau boiler.
g.Sarung Tangan
Fungsinya melindungi tangan dan jari jari dari api, panas, dingin, radiasi, listrik,
bahan kimia, benturan dan pukulan, lecet dan infeksi.
h.Pelindung kaki
Fungsinya untuk melidungi kaki dari tertimpah benda benda berat, terbakar karena
logam cair, bahan kimia, tergelincir, tertusuk.
Namun demikian APD memiliki syarat syarat sebagai berikut :
1.Enak dipakai
2.Tidak mengganggu
3.Memberikan perlindungan yang efektif sesuai dengan jenis bahaya tempat kerja.
C.

RANGKUMAN

1. Alat Pelindung Diri Dalam K3 Dan Cara Penggunaanya


Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
2. Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat
transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain)
3.

Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang
becek ataupun berlumpur

4. Sepatu pelindung (safety shoes) Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa
kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
5.

Sarung Tangan Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau
situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan

6. Tali Pengaman (Safety Harness) Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian
7. Penutup Telinga (Ear Plug / Ear Muff) Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja
di tempat yang bising.
8.

Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja
(misalnya mengelas).

9. Masker (Respirator) Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat
dengan kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
10. Pelindung wajah (Face Shield) Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing
saat bekerja (misal pekerjaan menggerinda)
D.

TUGAS

1.

Jelaskan pengertian dari alat perlindungan diri dalam pekerjaan?

2.

Jelaskan 4 nama alat dan fungsi dari alat K3LH ?

3.

Jelaskan tujuan dari alat sepatu pelindung?

4.

Berikan contoh akibat bila tidak menggunakan alat alat k3lh minimal 5 buah?

5.

Jelaskan tujuan dari alat pelindung pernapasan dan baju praktek?

E.

JAWABAN SOAL TUGAS

1.

Alat Pelindung Diri Dalam K3 Dan Cara Penggunaanya

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai
bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya
2.

Alat Pelindung Diri Dalam K3 Dan Cara Penggunaanya

Safety Helmet Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala
secara langsung.
Sabuk Keselamatan (safety belt) Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat
transportasi ataupun peralatan lain yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain)
Sepatu Karet (sepatu boot) Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang
becek ataupun berlumpur
Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses) Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja
(misalnya mengelas).
3.

Sepatu pelindung (safety shoes) Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang

menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
4.

lecet dan infeksi.terkena percikan api, tertimpa benda berat di kaki, mata menjadi

sakit
5.

alat pelindung pernapasan

-Respirator yang sifatnya memurnikan udara


-Respirator yang dihubungkan dengan supply udara bersih
-Respirator dengan supply oksigen
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber sumber bahaya tertentu seperti :
-Terhadap radiasi panas
-Terhadap radiasi mengion
-Terhadap cairan dan bahan bahan kimia
F.

SUMBER PELAJARAN

Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 Depdiknas,
Jakarta

KEGIATAN BELAJAR 4
A.
1.

TUJUAN

Siswa dapat menjelaskan fungsi dari keselamatan an kesehatan kerja lingkungan hidup.
2.
Siswa dapat menyebutkan akibat bila tidak menggunakan alat alat K3LH.
3.
Siswa mengetahui fungsi K3LH berdasarkan undang undang.
B.

URAIAN MATERI
FUNGSI K3LH DAN PENERAPANNYA.

1.

Penerapan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki bebrapa tujuan dalam


pelaksanaannya berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Di dalamnya terdapat 3 (tiga) tujuan utama dalam Penerapan K3 berdasarkan UndangUndang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja yaitu antara lain :
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Secara umum pakar mengatakan hal hal berikut:
1.

K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi, proses produksi dan pada
gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja.
Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan, pencemaran dan kejadian
berbahaya lainnya akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak
langsung.
Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus dianalisis, dilaporkan
dijadikan model untuk mencegah kejadian serupa.
Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan peraturan perundangan K3.
Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan kebijakan baik Nasional, regional
maupun di tingkat
perusahaan.
Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan melaporkan kinerja K3 di tingkat
Internasional (ILO).
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko
kecelakaan kerja (zero accident) Maksud utama dibutuhkannya k3 adalah untuk mencegah
terjadinya cacat/kematian pada tenaga kerja, mencegah kerusakan tempat dan peralatan kerja,
mencegah pencemaran lingkungan dan masyarakat disekitar tempat kerja, dan norma
kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yg menciptakam dan memelihara derajat
kesehatan kerja
C.

1.

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

D.

RANGKUMAN

Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


yaitu antara lain :
1.
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja di tempat kerja.
2.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
2.
K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat
Manfaat K-3 menjamin keamanan penggunaan mesin, instalasi, proses produksi dan pada
gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja.
Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan, pencemaran dan kejadian
berbahaya lainnya akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak
langsung.
Setiap kecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus dianalisis, dilaporkan
dijadikan model untuk mencegah kejadian serupa.
Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan peraturan perundangan K3.
Laporan kecelakaan sangan berguna sebagai bahan kebijakan baik Nasional, regional
maupun di tingkat
perusahaan.
Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan melaporkan kinerja K3 di tingkat
Internasional (ILO).
Tujuan utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan
kerja (zero accident)

TUGAS

1.

2.

1.
2.
3.
4.

Jelaskan fungsi dari k3lh berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970?


Jelaskan fungsi utama k3lh?
Jelaskan akibat bila tidak menggunakan alat K3LH?
Berikan pemikiran dari fungsi k3lh minimal 3buah?

E.

JAWABAN SOAL TUGAS

Penerapan K3 berdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


yaitu antara lain :
1.
Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja di tempat kerja.
2.
Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3.
Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
Fungsi utama k3 adalah mencegah, mengurangi bahkan menghilangkan resiko kecelakaan
kerja (zero accident).
3.
pekerja akan mengalami cidera yang cukup serius bahkan bisa mengekibatkan
kematian
4.

1. Menjamin keselamatan pekerjaan saat bekerja


2. Meminilisir bila terjadi kecelakaan kerja
3. melakukan tindakan yang tepet saat terjadi kecelakaan kerja

F.

SUMBER PELAJARAN

Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Sekretaris/Administrasi
Bisnis , Depdiknas, Jakarta.

KEGIATAN BELAJAR 5

TUJUAN

1.
2.

Siswa dapat menjelaskan peraturan UU RI yang mengatur K3LH.

Siswa dapat menerapkan prilaku K3LH dalam melakukan kegiatan praktek di workshop.
3.

Siswa mengetahui istilah istilah dalam K3LH.

B.

URAIAN MATERI

PERATURAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA YANG MENGATUR


K3LH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG


KESELAMATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
A

bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta


produktivitas Nasional;

bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula

keselamatannya;
C

bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan

effisien;
D.

bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina

norma-norma perlindungan kerja;


E.

bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang

memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan


perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi;
Mengingat :
1. Pasal-pasal 5, 20 dan 27 Undang-Undang Dasar 1945;
2.

Pasal-pasal 9 dan 10 Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 2912);
Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong.
MEMUTUSKAN :
1.

Mencabut : Veiligheidsreglement Tahun 1910 (Stbl. No. 406),

2.

Menetapkan :
UNDANG-UNDANG TENTANG KESELAMATAN KERJA.
BAB I.
TENTANG ISTILAH-ISTILAH
Pasal 1

Dalam Undang-undang ini yang dimaksudkan dengan :


(1)

tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau

tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci
dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;

(2) pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) pengusaha ialah :
a.

orang atau badan hukum yang menjalankan sesuatu usaha

milik sendiri dan untuk

keperluan itu mempergunakan tempat kerja;


b

orang atau badan hukum yang secara berdiri sendiri menjalankan sesuatu usaha bukan
miliknya dan untuk keperluan itu mempergunakan tempat kerja;

c.

orang atau badan hukum, yang di Indonesia mewakili orang atau badan hukum termaksud
pada (a) dan (b), jikalau yang diwakili berkedudukan di luar Indonesia.
(4) direktur ialah pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk melaksanakan
Undang-undang ini;
(5) pegawai pengawas ialah pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga
Kerja;
(6)

ahli keselamatan kerja ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen

Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi ditaatinya Undangundang ini.
BAB II.
RUANG LINGKUP
Pasal 2.
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
(2)
a.

Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat, mekanik. perkakas,

peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau
peledakan;
b.

dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut

atau disimpan

bahan atau barang yang : dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan
infeksi, bersuh tinggi;
c.

dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan

atau pembongkaran

rumah, gedung atau bangunan lainnya, termasuk bangunan pengairan, saluran atau
terowongan di bawah tanah dan sebagainya atau dimana dilakukan pekerjaan persiapan;

d.

dilakukan usaha : pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan,

pengolahan kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;
e.

edilakukan usaha pertambangan dan pengolahan : emas, perak, logam atau bijih logam

lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam
bumi, maupun di dasar perairan;
f.

dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui

terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara;


g.

dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau

gudang;
h.

dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;

i.

dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;

j.

dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;

k.

dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena

pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;


BAB III.
SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA.
Pasal 3.
(1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a.

mencegah dan mengurangi kecelakaan;

b.

mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

c.

mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d.

memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya;


e.

memberi pertolongan pada kecelakaan;

f.

memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;

g.

mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu,

kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran;
h.

mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun

psychis, peracunan, infeksi dan penularan;


i.

memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;

j.

menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;

k.

menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;

l.

memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;

m.

memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses

kerjanya;
n.

mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;

o.

mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;

p. mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan penyimpanan


barang;
q.

mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;

r.

menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya

kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.


(2)

Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi serta pendapatanpendapatan baru di kemudian hari.
Pasal 4.
(1)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja dalam

perencanaan, pembuatan, pengangkutan, peredaran, perdagangan, pemasangan, pemakaian,


penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan, barang, produk teknik dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.
(2)

Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknik ilmiah menjadi suatu kumpulan

ketentuan yang disusun secara teratur,jelas dan praktis yang mencakup bidang konstruksi,
bahan, pengolahan dan pembuatan, perlengkapan alat-alat perlindungan, pengujian dan
pengesyahan, pengepakan atau pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan,
barang, produk teknis dan aparat produksi guna menjamin keselamatan barang-barang itu
sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.
(3) Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian seperti tersebut dalam ayat (1)
dan (2) : dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan
mentaati syarat-syarat keselamatan tersebut.
C.

TUGAS

1.

Jelaskan peraturan yang mengatur k3lh secara umum ?

2.

Jelaskan salah satu UU tentang k3lh?

3.

Jelaskan sasaran UU tentang K3LH 3 buah?

4.

Berikan syarat syarat keselamatan kerja 5 buah?

D.

JAWABAN SOAL TUGAS

1.

Menimbang :

a.

bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam

melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta


produktivitas Nasional;
b.

bahwa setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula

keselamatannya;
c.

bahwa setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan

effisien;
d.

bahwa berhubung dengan itu perlu diadakan segala daya-upaya untuk membina norma-

norma perlindungan kerja;


e.

bahwa pembinaan norma-norma itu perlu diwujudkan dalam Undang-undang yang

memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan


perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi;
2.

Pasal-pasal 9 dan 10 Undang-undang No. 14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan

Pokok mengenai Tenaga Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No. 55,
Tambahan Lembaran Negara No. 2912);
3.

(1)tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak

atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk
keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya sebagaimana
diperinci dalam pasal 2; termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja
tersebut;
(2) pengurus ialah orang yang mempunyai tugas memimpin langsung sesuatu tempat kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri;
(3) pengusaha ialah :
4. (1) Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja untuk :
a.

mencegah dan mengurangi kecelakaan;

b.

mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

c.

mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

d.

memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau

kejadian-kejadian lain yang berbahaya;


e.

E.

memberi pertolongan pada kecelakaan;

SUMBER PELAJARAN

Tim Penulis PP. 2003. Buku Referensi Untuk Kontraktor Bangunan Gedung dan
Sipil. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional, Penerbit P P M , .--Jakarta.

Daftar Pustaka
Ali A. & Tanzili, 2006, Pedoman Lengkap Menulis Surat, PT Kawan Pustaka, Depok.
Aviana, 2007, Perbedaan Cara Berkomunikasi Antara Pekerja Jepang dan
Pekerja Indonesia Dalam Penerapan Horenso, tesis S2.
Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Billy, Betty K., 2007,Akuntansi,Arya Duta,
Depok.
Depdiknas, 2004, Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Edisi 2004 Depdiknas,
Jakarta.
________, 2004, Standar Kompetensi Nasional Indonesia Bidang Sekretaris/Administrasi
Bisnis , Depdiknas, Jakarta.
Hamdani D. & Sutisna A., 2002, Surat Niaga & Kearsipan, CV.Yrama Widya,Bandung.
Hendarto H. & Tulusharyono, 2002, Menjadi Sekretaris Profesional, Penerbit P P M , .--Jakarta.
Katayama T., 2005,Tegami No Kakikata Jiten (Ensiklopedia Korespondensi), Daiso,
Hiroshima Japan.
Kitamura, Hiroaki dkk, 1997, Joohoo To Hyoogen (Informasi Dan Ekspresi),
SobunshaShuppan, Tokyo Japan.

--

Anda mungkin juga menyukai