Anda di halaman 1dari 19

SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok.

IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 1/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1
BINANGUN
Jl. Lapangan Desa Jati, Binangun Cilacap Kode Pos 53281 Telepon 081125613264
Surat Eektronik: smkn1binangun@yahoo.co.id

MODUL AJAR 4
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DAN BUDAYA
KERJA INDUSTRI

Kelas / Semester : X/1


Tahun Pelajaran : 2022/2023

Nama Guru : SILVIA WAHYU PALUPI, S.Pd.


NIP : 19931001 202221 2 013
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 2/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

MODUL AJAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LINGKUNGAN HIDUP (K3LH) DAN BUDAYA KERJA
INDUSTRI

Identitas
Nama Guru SILVIA WAHYU PALUPI, S.Pd.
Sekolah SMK N 1 BINANGUN
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang SMK
Fase / Kelas E/X
Domain / Topik Wawasan Bisnis, Perkembangan, Kewirausahaan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Lingkungan Hidup, di Bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi /
Kata Kunci K3LH, Budaya Kerja Industri
Alokasi Waktu menit
Jumlah Pertemuan (JP) 24 JP (6 pertemuan @ 4 x 45 menit)
Deskripsi Kompetensi Peserta didik dapat memahami penerapan K3LH dan budaya kerja industri, antara
Awal lain: praktik-praktik kerja yang aman, bahaya-bahaya di tempat kerja, prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat
Profil Pelajar Pancasila Berpikir Kritis
Gotong royong
Kreatif
Alat dan Bahan Laptop, LCD, LAS (Lembar Aktifitas Siswa), Link G Meet
Media Belajar Power point, GC
Sumber Belajar 1.

Target  Siswa menguasai materi dengan baik.


 Siswa dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
 Siswa dapat bertanggung jawab terhadap tugas, dapat bekerja sama dan berfikir
kritis dan kreatif.
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Metode Pembelajaran Diskusi, tanya jawab dan penugasan
Moda Tatap Muka, Daring

Komponen Inti
Tujuan 1. Menjelaskan Konsep Keselamatan Kerja Bidang Teknologi Jaringan Komputer dan
pembelajaran Telekomunikasi
2. Mengidentifikasi Jenis Bahaya di lokasi kerja bidang Teknologi Jaringan Komputer dan
Telekomunikasi
3. Mengidentifikasi Penerapan Budaya Kerja Keselamatan di Industri
4. Mengidentifikasi Standar Operasional Prosedur dalam Keadaan Darurat Kerja
Pemahaman 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan dan kesehatan kerja
Bermakna merupakan dasar hukum pelaksanaan K3 di lingkungan kerja.
2. Tanda rambu K3 (safety sign) yang terdapat di lingkungan sekitar harus dipatuhi untuk
menghindari resiko kecelakaan kerja.
3. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan upaya terakhir untuk meminimalisir
resiko kecelakaan kerja.
4. Identifikasi bahaya-bahaya di tempat kerja apabila terjadi kecelakaan kerja diperlukan
agar situasi bekerja dengan aman dapat tercapai.
5. Prosedur-prosedur dalam keadaan darurat menjadi hal penting yang harus dipahami
apabila terjadi kecelakaan kerja.
6. Budaya kerja industri (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) merupakan cerminan
pekerja yang berkarakter baik
Pertanyaan  Apakah yang Anda pahami tentang undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Pemantik keselamatan dan kesehatan kerja?
 Pernahkah kalian melihat tanda rambu K3 ( safe sign) yang terdapat di lingkungan
sekitar?
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 3/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

 Pernahkah kalian melihat pekerja menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)?


 Pernahkah kalian melihat kecelakan kerja atau bahaya-bahaya yang timbul di tempat
kerja?
 Apa manfaat yang diperoleh apabila tempat kerja itu menerapkan 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin)?
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa bersama terlebih dahulu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan lingkungan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Orientasi siswa kepada masalah
( 70 menit ) Guru menyajikan gambaran permasalahan tentang konsep keselamatan kerja bidang
teknologi jaringan komputer dan telekomunikasi kepada peserta didik serta
mengingatkan peserta didik tentang materi yang sudah dibagikan sebelumnya di GC
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru menyajikan permasalahan tentang konsep keselamatan kerja bidang teknologi
jaringan komputer dan telekomunikasi kepada peserta didik agar tumbuh kreativitas
dalam belajar tentang konsep keselamatan kerja bidang teknologi jaringan komputer
dan telekomunikasi
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong peserta didik berfikir kritis dengan mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah tentang keselamatan kerja bidang teknologi jaringan komputer dan
telekomunikasi
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan penyajian hasil
belajar dalam bentuk presentasi tentang keselamatan kerja bidang teknologi jaringan
komputer dan telekomunikasi untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling
membantu
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Peserta didik menyajikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya tentang keselamatan
kerja bidang teknologi jaringan komputer dan telekomunikasi secara mandiri dan
sebagai wujud tanggung jawab terhadap permasalahan yang sudah diselesaikan,
kemudian guru memberikan refleksi terhadap pekerjaan anak tersebut sekaligus
menyimpulkan materi pada pertemuan ini
Penutup 1. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan memberi salam.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa bersama terlebih dahulu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan lingkungan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
( 70 menit ) 5. Guru menyajikan gambaran permasalahan tentang jenis bahaya di lokasi kerja bidang
teknologi jaringan komputer dan telekomunikasi kepada peserta didik serta
mengingatkan peserta didik tentang materi yang sudah dishare sebelumnya di GC.
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru menyajikan permasalahan tentang jenis bahaya di lokasi kerja bidang teknologi
jaringan komputer dan telekomunikasi kepada peserta didik agar tumbuh kreativitas
dalam belajar
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 4/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok


Guru mendorong siswa berfikir kritis dengan mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah
tentang tentang jenis bahaya di lokasi kerja bidang teknologi jaringan komputer dan
telekomunikasi
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan penyajian hasil belajar
dalam bentuk presentasi tentang tentang jenis bahaya di lokasi kerja bidang teknologi
jaringan komputer dan telekomunikasi untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan
saling membantu
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Siswa menyajikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya tentang tentang jenis bahaya di
lokasi kerja bidang teknologi jaringan komputer dan telekomunikasi secara mandiri dan
sebagai wujud tanggung jawab terhadap permasalahan yang sudah diselesaikan,
kemudian guru memberikan refleksi terhadap pekerjaan anak tersebut sekaligus
menyimpulkan materi pada pertemuan ini
Penutup 1. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan memberi salam.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 3
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa bersama terlebih dahulu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan lingkungan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Orientasi siswa kepada masalah
( 70 menit ) Guru menyajikan gambaran permasalahan tentang identifikasi bahaya-bahaya di
tempat kerja dan prosedur-prosedur dalam keadaan darurat apabila terjadi kecelakaan
kerja kepada peserta didik serta mengingatkan peserta didik tentang materi yang
sudah dishare sebelumnya di GC
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru menyajikan permasalahan tentang identifikasi bahaya-bahaya di tempat kerja dan
prosedur-prosedur dalam keadaan darurat apabila terjadi kecelakaan kerja kepada
peserta didik agar tumbuh kreatif dalam belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong peserta didik berfikir kritis dengan mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah tentang bahaya-bahaya di tempat kerja dan prosedur-prosedur dalam
keadaan darurat apabila terjadi kecelakaan kerja
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan penyajian hasil
belajar dalam bentuk presentasi tentang bahaya-bahaya di tempat kerja dan prosedur-
prosedur dalam keadaan darurat apabila terjadi kecelakaan kerja untuk menumbuhkan
rasa kebersamaan dan saling membantu
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Siswa menyajikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya tentang bahaya-bahaya di
tempat kerja dan prosedur-prosedur dalam keadaan darurat apabila terjadi kecelakaan
kerja secara mandiri dan sebagai wujud tanggung jawab terhadap permasalahan yang
sudah diselesaikan, kemudian guru memberikan refleksi terhadap pekerjaan peserta
didik tersebut sekaligus menyimpulkan materi pada pertemuan ini
Penutup 1. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan memberi salam.
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 5/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 4


Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa bersama terlebih dahulu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan lingkungan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Orientasi siswa kepada masalah
( 70 menit ) Guru menyajikan gambaran permasalahan tentang penerapan budaya kerja
keselamatan di industri kepada peserta didik serta mengingatkan peserta didik tentang
materi yang sudah dishare sebelumnya di GC
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru menyajikan permasalahan tentang penerapan budaya kerja keselamatan di
industri kepada peserta didik agar tumbuh kreatif dalam belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
4. Guru mendorong peserta didik berfikir kritis dengan mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah tentang penerapan budaya kerja keselamatan di industri kepada peserta didik
5. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan penyajian hasil
belajar dalam bentuk presentasi tentang penerapan budaya kerja keselamatan di
industri untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling membantu
6. Menganalisis dan mengevaluasi
Peserta didik menyajikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya tentang penerapan
budaya kerja keselamatan di industri kepada peserta didik secara mandiri dan sebagai
wujud tanggung jawab terhadap permasalahan yang sudah diselesaikan, kemudian
guru memberikan refleksi terhadap pekerjaan peserta didik sekaligus menyimpulkan
materi pada pertemuan ini
Penutup 1. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan memberi salam.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 5
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa bersama terlebih dahulu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan lingkungan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Orientasi peserta didik kepada masalah
( 70 menit ) Guru menyajikan gambaran permasalahan tentang pencegahan kecelakaan kerja di
tempat tinggi dan prosedur kerja di tempat tinggi serta mengingatkan peserta didik
tentang materi yang sudah dishare sebelumnya di GC
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru menyajikan permasalahan tentang pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi
dan prosedur kerja di tempat tinggi kepada peserta didik agar tumbuh kreatif dalam
belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong peserta didik berfikir kritis dengan mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah tentang pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di
tempat tinggi
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan penyajian hasil
belajar dalam bentuk presentasi tentang pencegahan kecelakaan kerja di tempat tinggi
dan prosedur kerja di tempat tinggi untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 6/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

membantu
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Peserta didik menyajikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya tentang pencegahan
kecelakaan kerja di tempat tinggi dan prosedur kerja di tempat tinggi secara mandiri
dan sebagai wujud tanggung jawab terhadap permasalahan yang sudah diselesaikan,
kemudian guru memberikan refleksi terhadap pekerjaan peserta didik sekaligus
menyimpulkan materi pada pertemuan ini
Penutup 1. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan memberi salam.
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 6
Pendahuluan 1. Guru mengucap salam.
( 10 menit ) 2. Guru mengarahkan peserta diidik untuk berdoa bersama terlebih dahulu
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kebersihan lingkungan
5. Guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan dipelajari
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Inti 1. Orientasi siswa kepada masalah
( 70 menit ) Guru menyajikan gambaran permasalahan tentang standar operasional prosedur
dalam keadaan darurat kerja kepada peserta didik serta mengingatkan peserta didik
tentang materi yang sudah dishare sebelumnya di GC
2. Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru menyajikan permasalahan tentang standar operasional prosedur dalam keadaan
darurat kerja kepada peserta didik agar tumbuh kreatif dalam belajar
3. Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok
Guru mendorong peserta didik berfikir kritis dengan mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah tentang standar operasional prosedur dalam keadaan darurat kerja
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan penyajian hasil
belajar dalam bentuk presentasi tentang standar operasional prosedur dalam keadaan
darurat kerja untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan saling membantu
5. Menganalisis dan mengevaluasi
Peserta didik menyajikan dan menjelaskan hasil pekerjaannya tentang standar
operasional prosedur dalam keadaan darurat kerja secara mandiri dan sebagai wujud
tanggung jawab terhadap permasalahan yang sudah diselesaikan, kemudian guru
memberikan refleksi terhadap pekerjaan anak tersebut sekaligus menyimpulkan materi
pada pertemuan ini
Penutup 1. Bersama peserta didik menyimpulkan materi yang sudah dipelajari.
(10 menit ) 2. Guru menyampaikan informasi materi dan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengakhiri pertemuan dengan mengucap rasa syukur dan memberi salam.
Asesmen
Jenis Asesmen 1. Diagnostik
 Bagaimana cara belajar kamu untuk memahami materi dasar-dasar teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi?
 Bagaimana fasilitas di rumah yang perlukan dalam belajar?
 Apa yang kamu sukai dan tidak disukai dalam materi dasar-dasar teknik jaringan
komputer dan telekomunikasi?
 Apa kesulitan utama dalam belajar?
2. Formatif
Terlampir
3. Sumatif
Terlampir
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 7/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Bentuk Asesmen 1. Sikap


Observasi, penilaian teman sebaya dan penilaian diri
2. Performa
Presentasi
3. Tertulis
Esai dan pilihan ganda
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan Terlampir
Remidial Terlampir

Refleksi Guru
 Apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai?
 Apakah siswa belajar aktif dan mengikuti dengan baik?
 Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?
 Langkah perbaikan apa yang dilakukan agar bisa lebih baik lagi ?

Refleksi peserta didik


 Materi mana yang sulit dipahami ?
 Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu ?
 Siapa yang bisa membantu untuk memahami ?
 Jika ada soal, kira-kira berapa nilai yang dapat kamu perolah jika rentang antara 1 – 5 ?

Lampiran
A. Ringkasan Materi
1. Konsep Keselamatan Kerja Bidang Teknologi Jaringan Komputer dan Telekomunikasi
a. Pengertian K3LH
K3LH merupakan kepanjangan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
Dilihat dari kepanjangan nya saja, kita dapat memahami bahwa, K3LH merupakan program
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu Instansi atau Perusahaan
yang memiliki pekerja (karyawan). 

b. Prinsip K3LH
K3LH memiliki prinsip-prinsip beberapa diantaranya yaitu:
 Memiliki Prinsip dalam menjamin kesempurnaan melalui perlindungan atas kesehatan kerja,
keselamatan kerja, yang dilakukan oleh para pekerja dalam melakukan pekerjaannya.
 Prinsip berikutnya yaitu jaminan kesehatan, dan keselamatan kerja merupakan hak pekerja yang
harus di terapkan.

Selain itu berikut ini beberapa prinsip K3LH (Sutrisno dan Ruswandi, 2007) :
 Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja. 
 Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya. 
 Adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. 
 Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syarat-syarat lingkungan kerja) antara
lain tempat kerja steril dari debu,kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi, getaran mesin dan
peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu penerangan cukup memadai,
ventilasi dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan kerja atau aturan keprilakuan. 
 Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja. 
 Adanya sarana dan prasarana yang lengkap ditempat kerja. 
 Adanya kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja

c. Ciri - Ciri K3LH


Berikutnya K3LH (Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) memiliki beberapa ciri-
ciri sebagai berikut :
 Perusahaan atau Instansi memberikan seragam kerja lapangan yang mensupport dalam
melakukan pekerjaan di lapangan, serta sepatu keselamatan ( safety shoes).
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 8/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

 Perusahaan meletakan banner atau slogan di lingkungan kerja, yang berisi tentang K3LH itu
sendiri, supaya para pekerja selalu ingat dan mengerti untuk lebih mengutamakan Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
 Pada aspek kesehatan, pastinya lingkungan yang bersih merupakan pendukung yang sangat
baik pada kesehatan, beberapa contoh seperti membuang sampah pada tempatnya, mencuci
tangan sebelum makan, dan lainya. 

d. Tujuan K3LH
Berikutnya K3LH (Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup) memiliki tujuan yang
harus dicapai sebagai berikut :
 Perusahaan atau Instansi menjamin dan melindungi tenaga kerja / pekerja / karyawan atas K3LH
tersebut, diantaranya 
o Hak atas Kesehatan
o Hak atas Keselamatan 
 Menjaga dan Memelihara hasil dari produk yang di lakukan oleh tenaga kerja / pekerja.
 Menjamin Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup.
 Mencegah Terjadi Kecelakaan saat bekerja.
 Mencegah sumber penyakit di lingkungan kerja.

Ketika tujuan dari K3LH tercapai maka proses produksi pada instansi atau perusahaan dapat
tercapai pula dengan baik. 

e. Manfaat Prosedur K3LH


 Menciptakan rasa aman pada para pekerja / karyawan dilingkungan pekerjaan ketika
melaksanakan tugas.
 Proses penerapan K3LH berjalan dengan baik karena sudah diciptakannya SOP atau langkah-
langkah sesuai dengan prosedur K3LH.
 Penerapan Prosedur pada K3LH dapat berjalan dengan efisien, efektif dan terarah pada instansi
atau perusahaan ketika tenaga kerja melakukan tugasnya.

f. Implementasi K3LH
Implementasi merupakan sebuah tindakan-tindakan yang dilakukan dalam mewujudkan suatu hal
yang sudah dirancang atau didesign sedemikian rupa.

Oleh karena itu Implementasi pada K3LH merupakan tindakan yang dilakukan agar Prosedur K3LH
dapat berjalan dengan maksimal.

Bagaimana jika contoh nya di SMK Jurusan TKJ?


 Menggunakan Gelang Antistatik ketika melakukan perakitan komputer.
 Menggunakan alas kaki ketika berhubungan dengan listrik dalam kegiatan perakitan komputer.
 Menggunakan safety belt ketika melakukan instalasi Jaringan.
 Menggunakan helm dan pakaian khusus.
 dan lainya.

2. Jenis Bahaya di Lokasi Kerja Bidang Teknologi Jaringan Komputer dan Telekomunikasi

a. Identifikasi bahaya adalah upaya untuk mengetahui, mengenal, dan memperkirakan adanya bahaya
pada suatu sistem, seperti peralatan, tempat kerja, proses kerja, prosedur, dll.
b. Penilaian risiko adalah proses penilaian suatu risiko dengan membandingkan tingkat/kriteria risiko yang
telah ditetapkan untuk menentukan prioritas pengendalian bahaya yang sudah diidentifikasi.
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 9/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Identifikasi bahaya dan penilaian risiko merupakan salah satu tahap perencanaan dalam Sistem
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang diwajibkan dalam standar ISO 45001:2018
maupun PP No.50 Tahun 2012 terkait SMK3.

Pekerja IT atau yang berhubungan dengan komputer dan jaringan tidak selamanya di tempat yang
nyaman. Ruang lingkup pekerjaan IT sangat luas. Dibawah adalah daftar Pekerjaan IT yang dapat
diidentifikasi.

Mengidentifikasi Bahaya Kerja di Ruang Tertutup


Ruang tertutup seperti Laboratorium, ruang server, dan ruang khusus komputer lainnya memiliki  resiko
bahaya tersembunyi yang harus diwaspadai.
Contoh bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat di ruang tertutup:
1. Kebakaran akibat konsleting karena kesalahan instalasi listrik, kelalaian akibat abai keselamatan atau
abai terhadap tanda-tanda kerusakan kabel listrik
2. Hipotermia (kedinginan) yang akut atau paru-paru basah karena terlalu lama bekerja di ruang server
dengan AC pendingin yang bekerja maksimal.
3. Sikap berbahaya seperti abai terhadap kerapihan tempat kerja dapat berakibat fatal terjatuh, terpeleset
dan lain-lain
4. Tersengat listrik dari badan komputer karena lupa perawatan berkala

Mengidentifikasi Bahaya Kerja di Ketinggian (Tower Jaringan)


Pekerjaan di bidang Jaringan komputer dan telekomunikasi memiliki resiko bahaya tersembunyi yang
cukup besar dan dapat merenggut nyawa kita jika tidak waspada dan menggunakan alat pengaman
diri (APD) yang sesuai standar.

Bidang pekerjaan IT komputer dan jaringan telekomunikasi tidak jarang harus bekerja di ketinggian seperti
tiang telepon, tangga, atap rumah, atap gedung dan tower telekomunikasi.
Contoh bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat bekerja di ketinggian:

1. Terjatuh akibat lalai menggunakan APD yang standar,tidak mengecek kondisi alat dan bahan, tidak
memperhatikan lingkungan sekitar saat menaiki tangga.
2. Takut ketinggian tapi memaksa bekerja berakibat pingsan. Sangat tidak dianjurkan orang-orang yang
memiliki phobia ketinggian untuk melakukan pekerjaan berbahaya ini
3. Sikap berbahaya seperti abai terhadap peringatan atau belum memiliki sertifikasi K3 bekerja di
ketinggian
4. Tersengat listrik dari tiang telepone, atap gedung atau rumah, dan besi tower yang tidak sengaja teraliri
listrik karena lalai mengecek kondisi lingkungan dan sekitarnya

Mengidentifikasi Bahaya di Tempat Kerja Komputer Dan Jaringan Serta K3LH Menurut ISO 45001:2018
Sesuai ISO 45001:2018, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan pemilik usaha atau pekerjaan dan
pekerja atau karyawan dalam melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko di tempat kerja, di
antaranya:
1. Aktivitas rutin dan non-rutin di tempat kerja
2. Aktivitas semua pihak yang memasuki tempat kerja termasuk kontraktor, pemasok, pengunjung, dan
tamu
3. Perilaku manusia, kemampuan, dan faktor manusia lainnya
4. Bahaya dari luar lingkungan tempat kerja
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 10/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Kategori bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan menurut ISO 45001:2018
Bahaya-bahaya dan resiko kerja yang teridentifikasi menurut ISO 45001:2018 dapat dikelompokkan dalam
kategori-kategori.

Pengelompokan ini bertujuan mempermudah dalam merencanakan penilaian resiko kerja yang mungkin
terjadi.

KATEGORI A KATEGORI B KATEGORI C KATEGORI D

Potensi bahaya yang Potensi bahaya yang Risiko terhadap Potensi bahaya yang
menimbulkan risiko jangka menimbulkan risiko kesejahteraan atau menimbulkan risiko
panjang pada kesehatan. langsung pada keselamatan. kesehatan sehari-hari. pribadi dan psikologis.

1. Bahaya kimia (debu, uap,


gas, asap)
2. Bahaya biologis (penyakit
dan gangguan oleh virus,
1. Kebakaran
bakteri, binatang dsb.) 1. Pelecehan,
2. Listrik
3. Bahaya fisik (kebisingan, 1. Air Minum termasuk intimidasi
3. Potensi bahaya
penerangan, getaran, 2. Toilet dan fasilitas dan pelecehan
mekanik (tidak adanya
iklim kerja, terpeleset, mencuci seksual
pelindung mesin)
tersandung, dan jatuh) 3. Ruang makan atau 2. Terinfeksi HIV/AIDS
4. Tata graha/
4. Bahaya ergonomi (posisi kantin 3. Kekerasan di tempat
housekeeping
duduk, pekerjaan 4. P3K di tempat kerja
(penataan dan
berulang-ulang, jam kerja kerja 4. Stres
perawatan buruk pada
yang lama) 5. Transportasi 5. Narkoba di tempat
peralatan dan
5. Potensi bahaya kerja
lingkungan kerja)
lingkungan yang
diakibatkan oleh
polusi/limbah yang
dihasilkan perusahaan

Langkah-langkah Mengidentifikasi bahaya di tempat kerja bidang Komputer dan Jaringan


Upaya atau langkah mengidentifikasi bahaya dan resiko terkait pekerjaan Komputer dan jaringan:

a. Mengumpulkan informasi terkait bahaya yang ada di tempat kerja


b. Melakukan inspeksi secara langsung untuk menemukan potensi bahaya yang ada di tempat kerja
c. Melakukan identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja
d. Melakukan investigasi pada setiap insiden yang terjadi
e. Melakukan identifikasi bahaya yang terkait dengan situasi darurat dan aktivitas non-rutin
f. Membuat kategori sifat bahaya yang teridentifikasi, menentukan langkah-langkah pengendalian
sementara, dan menentukan prioritas bahaya yang perlu pengendalian secara permanen

3. Penerapan Budaya Kerja Keselamatan di Industri


Bagaimana penerapan budaya kerja di industri? Di industri, semua pekerjaan sudah terencana dan
terukur. Penerapan keselamatan dan kesehatan kerjapun telah dilaksanakan dan selalu diingatkan
berbagai peringatan. Namun demikian, tetap saja ada kecelakaan kerja seperti tersengat listrik, tersayat,
terpeleset, tersandung dan lain sebagainya. Ini menandakan bahwa harus ada gerakan yang bersumber
dari pekerja dan tidak hanya dari sisi eksternal seperti manajemen perusahaan.

Untuk itulah budaya-budaya kerja di industri harus dibangun untuk menunjang keselamatan kerja dan
penigkatan prouktifitas. Salah satu budaya kerja yang bisa diterapkan adalah budaya 5R.
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 11/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Budaya Kerja 5R
Apakah itu budaya 5R? Budaya 5R adalah singkatan dari Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Kegiatan
ini adalah kegiatan sederhana yang diaplikasikan mendasari pada kegiatan di industri sehingga menjadi
kebiasaan dan tercipta budaya kerja industri. 5R tidak hanya menjadi slogan namun harus dijiwai dan
diterapkan di sekolah utuk membiasakan budaya ini.

5R adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan penjelasan
sebagai berikut:

1) Ringkas
Ringkas adalah aktivitas menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan sehingga segala benda
yang ada di lingkungan kerja hanyalah benda yang benar-benar dibutuhkan dalam kegiatan bekerja.

2) Rapi
Begitu kompleksnya pekerjaan, benda-benda yang digunakan dalam bekerja harus diposisikan sesuai
posisi yang telah ditetapkan sehingga sudah siap digunakan pada saat diperlukan

3) Resik
Resik artinya bersih, yaitu menyangkut kegiatan membersihkan peralatan dan lingkungan kerja
sehingga segala peralatan dan lingkungan kerja tetap terjaga dalam keadaan baik.

4) Rawat
Rawat adalah aktivitas mempertahankan hasil dari 3R (Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya 

5) Rajin
Rajin merupakan proses pemeliharaan kedisiplinan masing-masing pekerja secara pribadi dalam
menjalankan seluruh tahapan 5R.

Penerapan Budaya Kerja 5R


Dalam pelaksanaannya, penerapan 5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutan. Ringkas
dilakukan pertama kali, baru resik dan seterusnya supaya tahap berikutnya dapat dijalankan maksimal. 5R
dapat diterapkan di lingkungan kerja, sekolah, dan di mana pun karena manusia akan merasa senang dan
nyaman bekerja di tempat yang bersih, rapi, aman dan nyaman. 5R merupakan metode yang sederhana,
mudah dimengerti, dan dikembangkan ke berbagai kondisi.

5R digunakan untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang sangat tinggi. Efisiensi berhubungan
dengan biaya (cost) dan efektif berhubungan dengan waktu. Jika diterapkan dengan baik akan
memberikan efek yang baik pula. 

5R digalakkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi, aman, nyaman dan
menyenangkan yang akan membentuk kepribadian yang disiplin, budaya positif, sikap kerja yang positif
peka dan kreatif serta akan membentuk budaya disiplin. 

Penerapan 5R dimulai dari komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan kita dan dilakukan oleh seluruh
pimpinan dan karyawan dalam industri, kalau disekolah maka harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah,
sehingga butuh kebersamaan dari seluruh warga sekolah dalam penerapanya.

Adapun kegiatan yang dilakukan untuk menerapkan budaya kerja yaitu:


1.       Membuat alur kerja yang disesuaikan dengan buday akerja
2.       Membuat peraturan yang disesuaikan degan 5R
3.       Melaksanakan marking dan pelabelan dari lingungan kerja
4.       Membuat slogan dan poster bertema 5R sebagai pengingat
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 12/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

B. Bahan Bacaan Guru Dan Peserta Didik


 https://www.dinginaja.com/2021/08/penerapan-budaya-kerja-industri.html
 https://www.rsetiawan.com/2020/10/identifikasi-bahaya-k3lh.html

C. Glosarium
1. K3LH: Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup, Merupakan program Kesehatan
dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu Instansi atau Perusahaan yang
memiliki pekerja (karyawan)
2. APD: merupakan Alat Pelindung Diri
3. SSLK: merupakan Syarat-Syarat Lingkungan Kerja
4. Gelang Antistatik: merupakan alat yang digunakan untuk mencegah pengosongan elektrostatis
dengan membumikan (grounding) seseorang yang sedang mengerjakan alat elektronika
5. 5R: merupakan Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin

D. Daftar Pustaka
1.
2.

E. ASESMEN - ASESMEN
Observasi (SESUAIKAN DENGAN DIMENSI P5BK MENURUT KARAKTERISTIK MATERI)
Aspek Yang Dinilai Jml
Nilai
No. Nama Siswa Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Keterangan:
 Aspek yang dinilai :
1. Kritis
2. Gotong royong
3. Kreatif
4. Disiplin
 Skor yang dituangkan dalam tiap kolom :
1 Jika kurang baik
2 Jika cukup baik
3 Jika baik
4 Jika sangat baik

Penilaian diri (PERNYATAAN SESUAI DENGAN MATERI YANG DIAJARKAN)


Penilaian Diri Ya Tidak

Saya dapat menyatakan pengertian K3LH


Saya dapat memahami prinsip-prinsip K3LH
Saya dapat memahami implementasi K3LH
Saya dapat memahami tujuan K3LH
Saya dapat mengidentifikasi bahaya kerja di ruang tertutup
Saya dapat mengidentifikasi bahaya kerja di tempat ketinggian
Saya dapat menentukan langkah-langkah mengidentifikasi bahaya di
tempat kerja bidang komputer dan jaringan
Saya dapat menerapkan budaya kerja 5 R

Catatan :
Jika ada jawaban “Tidak” maka pelajari Kembali materi tersebut dengan baik atau tanyakan kepada teman
atau guru
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 13/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Penilaian teman sejawat


Aspek Yang Dinilai Jml
Nilai
No. Nama Teman Skor
1 2 3 4
1
2
3
4
5
Aspek : Skor :
 Kritis 1. Jika kurang baik
Lembar Kerja Siswa 1
 Kerja
Gotong royong 2. Jika cukup baik
Lembar Siswa 2
 Kreatif 3. Jika baik
 Disiplin 4. Jika sangat baik

F. Lembar Kerja Siswa

Budaya-budaya kerja di industri harus dibangun untuk menunjang keselamatan kerja dan penigkatan
produktifitas. Bagaiamana penerapan budaya industri di sekolah Anda?
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 14/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

G. Formatif
Skor = 100
Soal Kunci Jawaban Skor
1. Apakah cara terbaik untuk mengurangi a. Belajar bekerja dengan aman 5
risiko mengalami kecelakaan kerja? b. Mematuhi aturan-aturan keselamatan umum 5

2. Tujuan setiap pekerja seharusnya adalah a. Menghilangkan bahaya sendiri asalkan 5


mengilangkan kemungkinan penyebab- memang aman untuk melakukannya
penyebab kecelakaan saat mereka b. Mengharapkan kru maintenance untuk 5
mengetahuinya, dengan melaporkannya menghilangkan bahaya sebagai bagian dari
kepada supervisor atau dengan? pekerjaan rutin harian mereka

3. Apabila kode Bahan Berbahaya adalah a. Kabut air atau alat pemadam kebakaran
2WE, apakah arti dari kode ini? dengan nomor yang lebih tinggi harus 5
digunakan
b. Bahan ini dapat menimbulkan risiko reaksi 5
yang hebat atau ledakan
c. Pakaian pelindung lengkap harus digunakan 5
d. Bahan harus dikendalikan 5
e. Evakuasi di area sekitar harus 5
dipertimbangkan
4. Apakah yang Anda maksud dengan budaya 5R adalah suatu metode yang digunakan untuk
kerja 5R? meningkatkan kinerja perusahaan dengan
penjelasan sebagai berikut:
1) Ringkas
Ringkas adalah aktivitas menyingkirkan benda-
benda yang tidak diperlukan sehingga segala 5
benda yang ada di lingkungan kerja hanyalah
benda yang benar-benar dibutuhkan dalam
kegiatan bekerja.
2) Rapi
Begitu kompleksnya pekerjaan, benda-benda
5
yang digunakan dalam bekerja harus diposisikan
sesuai posisi yang telah ditetapkan sehingga
sudah siap digunakan pada saat diperlukan.
3) Resik
Resik artinya bersih, yaitu menyangkut kegiatan 5
membersihkan peralatan dan lingkungan kerja
sehingga segala peralatan dan lingkungan kerja
tetap terjaga dalam keadaan baik.
4) Rawat
Rawat adalah aktivitas mempertahankan hasil 5
dari 3R (Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya.
5) Rajin
Rajin merupakan proses pemeliharaan 5
kedisiplinan masing-masing pekerja secara
pribadi dalam menjalankan seluruh tahapan 5R.
5. Apakah contoh bahaya tersembunyi yang Contoh bahaya tersembunyi yang sering
sering terabaikan saat bekerja di terabaikan saat bekerja di ketinggian:
ketinggian? a. Terjatuh akibat lalai menggunakan APD yang 5
standar,tidak mengecek kondisi alat dan
bahan, tidak memperhatikan lingkungan
sekitar saat menaiki tangga.
b. Takut ketinggian tapi memaksa bekerja
berakibat pingsan. Sangat tidak dianjurkan 5
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 15/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

Soal Kunci Jawaban Skor


orang-orang yang memiliki phobia ketinggian
untuk melakukan pekerjaan berbahaya ini
c. Sikap berbahaya seperti abai terhadap
peringatan atau belum memiliki sertifikasi K3 5
bekerja di ketinggian
d. Tersengat listrik dari tiang telepone, atap 5
gedung atau rumah, dan besi tower yang
tidak sengaja teraliri listrik karena lalai
mengecek kondisi lingkungan dan sekitarnya

H. Sumatif
1. Syarat-syarat helm untuk alat pelindung diri yaitu...
A. Tahan benturan, meredam kejutan, tidak mudah terbakar, mudah disesuaikan
B. Mudah terbakar, mudah pecah
C. Tidak kuat, mudah terbakar
D. Bahan mudah pecah, sulit disesuaikan
E. Tidak meredam kejutan, mudah disesuaikan

2. Dibawah ini adalah sarung tangan khusus dalam K3 diantaranya, kecuali...


A. Sarung tangan karet
B. Sarung tangan plastik
C. Sarung tangan asbes
D. Sarung tangan sintesis
E. Sarung tangan alumunium

3. Sarung tangan yang berfungsi melindungi kulit dari benda kimia yang beracun dan berbahaya adalah...
A. Sarung tangan latex
B. Sarung tangan plastik
C. Nitrile gloves
D. Sarung tangan bahan alumunium
E. Sarung tangan kulit

4. Dibawah ini yang bukan termasuk manfaat K3LH bagi kehidupan yaitu...
A. Mencegah kecelakaan dijalan raya
B. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya
C. Menjamin keselamatan dari setiap oranglain berada di tempat kerja
D. Menjaga tubuh tetap sehat
E. Memelihara sumber produksi secara aman dan efisien

5. Keselamatan dapat diartikan sebagai keadaan perihal terhindar dari bahaya, tidak mendapat gangguan,
sehat tidak kurang suatu apapun adalah pengertian K3LH menurut...
A. Sumakmur
B. Simanjuntak
C. Ridley John
D. Mathis dan Jackson
E. WJS Poerwadinata

6. K3LH adalah singkatan dari...


A. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
B. Kesehatan, Kecelakaan Kerja dan Lingkungan Hidup
C. Kesuksesan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
D. Kecelakaan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
E. Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Langkah Hidup

7. Sebutkan apa saja tujuan K3LH, kecuali...


SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 16/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

A. Mencegah terjadinya kecelakaan di tempat kerja


B. Menambah resiko bekerja
C. Mencegah adanya kematian di tempat kerja
D. Mencegah borosnya alat dan modal sumber produksi tenaga kerja
E. Memelihara kebersihan, kedisiplinan dan ketertiban

8. Apa saja ciri-ciri dari K3LH, diantaranya...


A. Memberikan fasilitas kerja 
B. Menerapkan K3LH dalam sistem kerja
C. Memisahkan sampah organik dan anorganik
D. Memasang atribut K3LH pada perusahaan/pt
E. Benar semua

9. Siapa sajakah pihak yang bertanggung jawab terhadap K3 di perusahaan atau instansi, kecuali...
A. Pimpinan
B. Divisi Keamanan
C. Konstruktur
D. Orang tua
E. Karyawan

10. Menyusun Laporan K3 merupakan tanggung jawab...


A. Karyawan
B. Divisi Keamanan
C. Direktur
D. Konstruktur
E. Supervisor

11. Yang bukan termasuk penyebab terjadinya kecelakaan kerja karena Unsafe Condition yaitu...
A. Bergurau dalam bekerja
B. Kondisi peralatan rusak
C. Prosedur kerja berbahaya
D. Storage bahan tidak aman
E. Peralatan keselamatan kurang

12. Suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan tingkat memadai
yang merupakan lawan dari bahaya danger adalah definisi dari...
A. Kesehatan
B. Keamanan
C. Kecelakaan
D. Lingkungan hidup
E. APD

13. Limbah yang memiliki sifat konsentrasinya mengandung zat beracun dan berbahaya dapat merusak
lingkungan, mengganggu kesehatan serta mengancam kelangsungan hidup manusia disebut...
A. Limbah cair
B. LImbah hitam
C. Limbah B3
D. Limbah minyak
E. Limbah radioaktif
14. Dibawah ini adalah jenis-jenis limbah B3 yang dihasilkan rumah tangga domestik, kecuali...
A. Lem perekat
B. Batu baterai
C. Pemutih pakaian
D. Limbah medis
E. Pembersih kaca

15. Apa yang dimaksud dengan peringatan rambu dibawah ini...


SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 17/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

A. Ada orang dibalik pintu


B. Overhead crane
C. Penghalangan kepala
D. Jalan menurun
E. Mudah terbakar

I. Pengayaaan
o Program pengayaan diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 sebagai bentuk
pendalaman terhadap materi yang diberikan
o Soal :
1. Simbol yang dilambangkan dengan roda gigi adalah sebuah peringatan untuk...
A. Bekerja dengan kesegaran jasmani dan rohani
B. Mudah terbakar
C. Roda berputar
D. Selamat, sehat dan sejahtera
E. Bebas dari kecelakaan akibat dan PAK

2. Salah satu alat K3 yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan adalah...
A. Hand skun 
B. Earplug
C. Safety shoes
D. Body protector
E. Hazmat

3. Alat yang digunakan untuk melindungi kaki dari benda tajam , jalan yang licin sertabkejatuhan benda
yang berat disebut...
A. Hand skun 
B. Earplug
C. Safety shoes
D. Body protector
E. Hazmat

4. Suatu keadaan sekitar yang dialami seseorang baik biotik dan abiotik merupakan pengertian dari...
A. Kepedulian
B. Keamanan
C. Kesehatan
D. Keselamatan
E. Lingkungan hidup

5. Sebuah kegiatan analisis pemeriksaan sistematis pekerjaan untuk mengtahui adanya potensi bahaya,
menilai tingkat resiko serta mengevaluasi langkah-lamgkah untuk mengendalikan resiko adalah...
A. Analisa keselamatan kerja (JSA)
B. Safety 
C. Keselamatan
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 18/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

D. Kesehatan
E. Keamanan

6. Hal-hal yang harus terkandung dalam prosedur kerja, diantaranya...


A. Pencatatan evaluasi kegiatan
B. Tujuan dan ruang lingkup aktivitas
C. Siapa pelaksana dan apa yanga kan dikerjakan
D. Material, perlengkapn serta dokumen yang dipaki
E. Benar semua

7. Alat yang berfungsi untuk melindungi mata dari partikel partikel yang melayang diudara maupun air
serta mengindari percikan benda panas disebut...
A. Earplug
B. Safety glasess
C. Body protector
D. APD
E. Safety shoes

8. Sebuah usaha yang mengutamakan tindakan pencegahan gangguan kesehatan karena faktor
pekerjaan serta lingkungan kerja. Merupakan pengertian dari...
A. Job safety analysis
B. Keamanan
C. Pemeriksaan kesehatan kerja
D. Lingkungan hidup
E. Kesehatan

9. Faktor penyebab gangguan kesehatan diantaranya, kecuali...


A. Golongan kimia
B. Golongan biologi
C. Golongan psikologis
D. Golongan pribadi
E. Golongan fisik

10. Yang termasuk kedalam golongan fisik adalah...


A. Debu
B. Cairan zat kimia
C. Kerja monoton
D. Sikap netral
E. Suara gaduh

11. Adanya standar K3 yang maju dengan menentukan tingkat kemajuan K3, karena baik buruknya K3
ditempat kerja dapat diketahui melalui...
A. Pemenuhan standar K3
B. Syarat-syarat kerja
C. Sarana dan prasarana 
D. Perlindungan kerja
E. Hak kepedulian perusahaan

12. Tujuan awal dibentuknya standar keselamatan dan kesehatan di tempat kerja yaitu...
A. Bencana
B. Moral
C. Krisis
D. Ekonomi
E. Pertaruhan

13. Dibawah ini merupakan langkah yang dilakukan untuk pencegahan terhadap penyakit, kecuali...
A. Penerangan sebelum bekerja
SMK NEGERI 1 BINANGUN No Dok. IK/751/WKS1/2
Status Revisi 01
FORMAT
Halaman 19/10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Tanggal Terbit 13 Juni 2018

B. Golongan fisik
C. Pendidikan kesehatan dan keamanan
D. Pemeriksaan kesehatan pegawai
E. Keselamatan kerja

14. Suatu rangkaian tata kerja kegiatan yang bersangkutan satu sama lain yang dapat menunjukan
adanya urutan tahap demi tahap dan jalan yang harus ditempuh dalam melaksakan suatu bisang
pekerjaan adalah definisi dari...
A. Keamanan
B. Prosedur kerja
C. Lingkungan hidup
D. Perlindungan diri
E. Job safety analysis

15. Anthroponmetri dapat digunakan sebagai dasar, kecuali...


A. Perancangan lingkungan 
B. Prosedur kerja
C. Perhitungan tunjangan
D. Perancangan alat
E. Area kerja

J. Remidi
o Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 untuk pengetahuan dan
keterampilan.
o Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan remedial teaching terlebih dahulu,
lalu dilanjutkan remedial tes.
o Soal :
1. Bagaimana implementasi K3LH jika diterapkan di SMK Jurusan TKJ?
2. Apakah contoh bahaya tersembunyi yang sering terabaikan saat di ruang tertutup?
3. Apakah bahaya di tempat kerja bidang komputer dan jaringan serta K3LH menurut ISO
45001:2018?
4. Potensi bahaya kategori A yang menimbulkan risiko jangka panjang pada kesehatan adalah?
5. Apakah upaya atau langkah mengidentifikasi bahaya dan resiko terkait pekerjaan Komputer dan
jaringan:

Binangun, 15 Juni 2022


Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Sri Utami, S.Pd., M.M Silvia Wahyu Palupi, S.Pd.


NIP. 19750202 200003 2 005 NIP. 19931001 202221 2 013

Catatan :
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................
...........................................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai