Anda di halaman 1dari 8

ALAT UKUR LINIER PEMBANDING &

STANDAR
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA KULIAH
METROLOGI INDUSTRI

DISUSUN OLEH:
YOGI KUSUMA W

(12-2014-150)

ROEDAL PATRIOT

(12-2014-151)

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI


INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLIGI NASIONAL
BANDUNG

2016

I . FUNGSI
ALAT UKUR STANDAR
pengukuran yang hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada skala
ukur dari alat ukur yang digunakan Linier langsung adalah alat ukur yang
mempunyai skala ukur yang telah dikalibrasikan dan hasil pengukuran
dapat langsung dibaca pada skala tersebut. Dengan demikian alat ukur
yang digunakan adalah alat ukur yang mempunyai skala yang bisa
langsung dibaca skalanya. Contoh :
1.

BLOK UKUR (GAUGE BLOK)

Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya end gauge,
slip gauge, jo gauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka
blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan
namanya yaitu alat ukur standar.
2.

BATANG UKUR (LENGTH HEIGHT)

Batang ukur merupakan alat ukur standar dalam proses pengukuran


tak langsung, diantaranya berfungsi untuk kalibrasi susunan blok ukur dan
penyetelan posisi nol dari alat ukur besar
3.

KALIBER INDUK TINGGI (HEIGHT MASTER)

Kaliber induk tinggi merupakan alat ukur standar dalam proses tak
langsung, diantaranya berfungsi sebagai penyetelan posisi nol pada
micrometer dalam.
ALAT UKUR PEMBANDING
Pengukuran linier tidak langsung adalah pengukuran dengan instrumen
pembanding, maksudnya dengan membandingkan dimensi yang diperoleh
dari hasil pengukuran kemudian membacanya dengan bantuan alat ukur
langsung. Pada pengukuran ini, akan terjadi dua kali proses pengerjaan.
Macam-macam alat ukur linier tidak langsung dibagi menjadi dua yaitu
alat ukur standar dan alat ukur pembanding. Contoh :
1.

JAM UKUR (DIAL GAUGE)

DIAL GAUGE atau ada yang menyebut dial indicator adalah alat ukur
yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil
dari bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran.
2.

PUPITAS (DIAL TEST INDIKATOR)

Pupitas disebut juga jam ukur tes atau dial test indicator yang
berfungsi untuk mengetahui kerataan permukaan benda kerja dan
mengukur daerah toleransi suatu produk.
3.

KALIBER

Kaliber adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa batas


ukur secara langsung atau tidak langsung dan juga sebagai alat
pembanding ukuran.

II . PRINSIP KERJA
PRINSIP KERJA ALAT UKUR STANDAR
1. BLOK UKUR (GAUGE BLOCK)
Dikenal dengan berbagai nama yaitu gauge block, End Block, slip gauge, Jo
Gauge atau johannsen gauge adalah merupakan jenis alat ukur standar.
Mempunyai dua permukaan (disebut dengan muka ukur) yang sangat halus,
rata, sejajar dan kedua muka ukur ini dibuat dengan jarak nominal tertentu.
2. BATANG UKUR (LENGHT BAR)
Batang ukur ini terbuat dari baja karbon dengan penampang lingkaran
berdiameter kurang lebih 22 mm. Proses pengerasan hanya diberikan pada
kedua ujung batang dan selanjutnya digosok halus sehingga rata dan
sejajarguna mencapai harga nominal dalam batas batas toleransisesuai dengan
kelas kuantitasnya. Sehingga dengan blok ukur, batang ukur ini dibuat dalam
beberapa kelas dan setiap set terdiri dari berbagai ukuran. Meskipun kedua
muka ukurnya mempunyai sifat keterlekatan. Namun karena batang ukur lebih
berat, mereka hanya bisa disatukan dengan bantuan baut lepas. Dengan
demikian pada kedua muka ukur dibuat lubang yang berulir
3. KALIBER INDUK TINGGI (HEIGHT MASTER)
Merupakan penggabungan antara susunan blok ukur dengan mikrometer
yang cermat (0.001 mm). Dua kelompok blok ukur dengan ukuran atau tebal
nominal yang sama (10 mm atau 20 mm) mempunyai panjang yang berbeda.
Mereka disusun secara tepat (diikat dengan poros pengikat melalui lubang yang
dibuat disetiap blok) bergantian sehingga terlihat sebagai tonjolan blok blok
yang beraturan setiap 10 (20) mm. Jarak antara muka ukur atas dan muka ukur
atas berikutnya adalah 20 mm, dan selang ini memiliki ketelitian jarang yang
tinggi sehingga bisa dipakai sebagai acuan dalam proses pengukuran tak
langsung.

PRINSIP KERJA ALAT UKUR PEMBANDING


1. JAM UKUR (DIAL GAUGE)
Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi sehingga sensor selalu
menekan ke bawah. Pegas spiral berfungsi sebagai penekan system transmisi
roda gigi sehingga permukaan gigi yag berpasanga selalu meneka sisi yang
sama untuk kedua arah putara (guna meghindari backlash yangmungkin terjadi
karena profil gigi yang tak sempurna ataupun karena keausan). Sebagaimaa
dengan jam tangan mekanik, beberapa jenis jam ukur mempunyai batu (jewel)
untuk mengurangi gesekan pada duduka porors roda giginya
2. DIAL TEST INDICATOR
Sejenis jam ukur dengan kapasitas ukur yang lebih kecil (0.8 atau 0.2 mm),
sebab lintasan gerakan sensor tidak merupakan garis lurus melainkan berupa
busur yang pendek. Posisi jarum peraba (sensor) dapatdiatur sesuai dengan
orientasi permukaan objek ukur, membuat sudut atau sejajar dengan sumbu
badan pupitas.
3. KALIBER
Karakteristik :
Rahang dengan jarak sama dengan diameter poros maksimum (kondisi
material maksimum; memiliki luas penampang yang berisi material paling
besar yang masih diperbolehkan) disebut dengan rahang GO, karena rahang
diperiksa ini akan bisa masuk ke poros yang diperiksa asalkan diameter poros
tidak lebih besar daripada diameter maksimum yang diizinkan.
Rahang dengan jarak sama dengan diameter poros minimum (kondisi material
minimum) disebut denga rahang NOT GO sebab rahang pemeriksa ini tak akan
bisa masuk ke porod yang diperiksa selama diameter poros tidak lebih kecil
daripada diameter minimum yang diizinkan.
Sewaktu pemeriksaan berlangsung suatu poros bisa dikategorikan sebagai :
-

sesuai (baik) bila caliber rahang GO bsa masuk dan sekaligus caliber rahang

NOT GO tidak bisa masuk


Tak sesuai (buruk atau jelek) bila salah satu kondisi berikut ditemukan yaitu
caliber rahang GO tidak bisa masuk (berarti diameter poros terlalu besar)
atau caliber NOT GO bisa masuk (bebarti diameter poros terlalu kecil).

IV. KECERMATAN KETELITIAN DAN KETEPATAN


1.

BLOK UKUR (GAUGE BLOK)


Blok ukur ini tersedia dalam suau set yang terdiri atas bermacam macam

ukuran nominal. Jumlah blok ukur dalam satu set dapt bermacam macam dan
menurut ukuran standar metrik jumlah tersebut adalah : 20 , 33 , 50 , 87 , 105
atau 112
Tabel 02 Set blok ukur 112 buah dengan tebal dasar 1 mm
Selang jarak

Kebaikan

Jumlah blok

antara
1.001 1.009
1.010 1.490
0.50 24.50
25 100
1.0005

0.001
0.010
0.50
25
-

9
49
49
4
-

Tabel 03 set blok ukur 112 buah dengan tebal dasar 2 mm

2.

Selang jarak

Kebaikan

Jumlah blok

antara
2.001 - 2.009
2.010 - 2.490
0.50 - 24.50
25 - 100
2.0005

0.001
0.010
0.50
25
-

9
49
49
4
1

JAM UKUR (DIAL GAUGE)

Kecermatan pembacaan skala dari jam ukur ini ialah 0.01, 0.005 atau 0.002 mm
dengan kapasitas ukur yang beragam misalnya 20, 10, 5, 2 atau 1 mm.

V.APLIKASI PENGGUNAAN
1. BLOK UKUR
Penggunaan blok ukur di bidangindustri yaitu sebagai alat ukur acuan atau
standar untuk alat ukur lainnya
2. DIAL INDIKATOR
Dial indikator atau dial gage dalam bidang industry maupun di bidang lainnya
digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan, end play, back
lash, kerataan, dan sebagainya.
Hasil ukur
1. BLOK UKUR (GAUGE BLOK)
- Misalkan ukuran standar yang harus diperoleh adalah : 58.970 mm
- Mulailah dengan angka desimal yang terbelakang, dalam hal ini adalah 0.005
mm, berarti

blok ukur yang harus diambil adalah berukuran 1.005 mm (atau

2.005 mm bila tebal dasar set yang dipakai adalah 2 mm)


- Sisa ukuran yang tertinggal adalah 58.975 1.005 = 57.970 mm
- Perhatikan dua angka desimal terakhir, jadi diambil blok berukuran 1.47 mm
sebab blok 1.97 mmm tak tersedia. Apabila diambil ukuran 1.07 mm akan
mengharuskan untuk memakai blok sebesar 1.4 mm. Tujuan pemilihan blok ukur
adalah untuk mendapatkan kombinasi beberapa blok ukur dengan jumlah
minimum,
- Sisa ukuran adalah : 57.97 1.47 = 56.5 mm,
- Untuk itu dapat dipilih blok ukur dengan ukuran 6.5 mm dan 50 mm
Dengan demikian, diperoleh susunan sebagai berikut :
1.005 + 1.47 + 9.5 + 50 = 58.975 mm
- Jika tersedia dan akan memakai blok ukur pelindung, tebal dasarnya harus
diperhitungkan terlebih dahulu.
2. JAM UKUR (DIAL GAUGE)

jika jarum panjang pada skala besar bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek
bergerak pada skala 3 maka artinya hasil pengukurannya adalah3,06 mm.
Pengukuran ini diperoleh dari :
skala pada jarum panjang dibaca : 6 x 0,01 mm = 0,06 mm
skala pada jarum pendek dibaca : 3 x 1 mm = 3 mm
maka hasil pengukurannya adalah 0,06 mm + 3 mm = 3,06 mm.

KESIMPULAN
pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian
dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian
tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Bidang ilmu yang
mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
Orang teknik menggunakan banyak alat untuk melakukan pengukuran mereka. Ini dimulai dari
alat yang sederhana seperti penggaris dan stopwatch sampai ke mikroskop elektron dan
pemercepat partikel. Instrumen virtual digunakan luas dalam pengembangan alat pengukur
modern.

ANALISA
Pengukuran harus dilakukan dengan sangat cermat.Mulai dari kesiapan alat himgga
kesiapan operator. Agar alat ukur dapat melakukan pengukuran dengan benar, pemeliharaan alat
ugu harus dijaga mulai dari tempat penyimpanan,temperature dan kelembaban nya harus
diperhatikan

DAFTAR PUSTAKA
-

http://webdiverg3.blogspot.co.id/2012/03/jenis-jenis-alat-ukur.html
http://brianrez.blogspot.co.id/2014/07/alat-ukur-linier-langsung.html

Anda mungkin juga menyukai