Anda di halaman 1dari 7

terbatas (± 0,02 mm), tetapi mempunyai kecermatan pembacaan yang tinggi

(0,001 mm).

Gambar 1. 11 Mikrometer indikator

9 Mikrometer batas (Limit micrometer)


Mikrometer batas adalah dua buah mikrometer yang disatukan sebagaimana
yang ditunjukkan gambar dibawah
Mikrometer ini dapat digunakan sebagai kaliber batas bagi benda ukur
dengan suatu ukuran dan daerah toleransi yang tertentu. Mulut ukur
mikrometer yang di atas diatur dan dimatikan sehingga sesuai dengan ukuran
minimum. Pengaturan jarak mulut ukur tersebut dilakukan dengan bantuan
alat ukur standar (blok ukur). Benda ukur yang baik harus dapat masuk
(melewati) mulut ukur di atas (GO) dan tidak masuk pada mulut ukur di
bawah (NOT GO). Dalam hal ini mikrometer tersebut berfungsi sebagai
kaliber rahang.

Gambar 1. 12 Mikrometer batas

1.2.2. Alat ukur linier tak langsung


Tidak semua masalah pengukuran dapat diatasi dengan menggunakan alat ukur langsung,
karena dalam beberapa hal mungkin diperlukan kecermatan yang lebih tinggi atau kondisi
obyek ukur tidak memungkinkan dalam penggunaan alat ukur langsung. Untuk itu
diperlukan cara pengukuran tak langsung yang dilaksanakan dengan meenggunakan dua

7 / 49
jenis alat ukur yaitu alat ukur standar dan alat ukur pembanding. Beberapa macam alat
ukur dari dua jenis alat ukur tersebut antara lain adalah:
} Alat ukur standar:
~ Blok ukur (gauge block)
Blok ukur sering disebut juga sebagai End gauge, Slip gauge, Jo gauge atau
Johannsen gauge adalah merupakan alat ukur standar. Sesuai fungsinya maka
blok ukur mempunyai dua permukaan yang disebut muka ukur, dimana kedua
permukaan ini sangat halus, rata, sejajar serta bertolak belakang dengan jarak/
ukuran tertentu.

Gambar 1. 13 Satu set blok ukur dan batang ukur


Dua atau lebih blok ukur dapat disusun sedemikian rupa dengan cara
mempertemukan muka ukurnya. Karena kehalusan dan kerataan muka ukur
tersebut, maka dua muka ukur dapat disatukan dengan rapat dan kuat. Selanjutnya
ukuran yang diperoleh tersebut dapat dipakai sebagai ukuran standar untuk
digunakan pada proses kalibrasi suatu alat ukur atau untuk proses pengukuran tak
langsung.
Blok ukur biasanya dipakai secara kombinasi, oleh sebab itu blok ukur tersedia
dalam suatu set yang terdiri dari bermacam-macam ukuran. Jumlah blok ukur
dalam satu set dapat bermacam-macam, menurut standar metrik jumlah blok ukur
tersebut adalah 27, 33, 50, 87 105 atau 112 buah.

Tabel 1. 1 Set blok ukur 112 buah dengan tebal dasar 1 mm


Selang/ jarak antara Kenaikan Jumlah blok

1,001 – 1,009 0,001 9


1,010 – 1,490 0,010 49
0,50 – 24,50 0,50 49
25 – 100 25 4
1,0005 - 1

8 / 49
Tabel 1. 2 Set blok ukur 112 buah dengan tebal dasar 2 mm
Selang/ jarak antara Kenaikan Jumlah blok

2,001 – 2,009 0,001 9


2,010 – 2,490 0,010 49
0,50 – 24,50 0,50 49
25 – 100 25 4
2,0005 - 1
Masing-masing set blok ukur dibuat menurut kualitas tertentu yang sesuai dengan
kualitas toleransi pembuatannya, yaitu: kelas 01, kelas 0, kelas 1 dan kelas 3.
Penggunaan blok ukur berdasarkan pembagian kelas disesuaikan dengan tingkat
kecermatan pengukuran yang diperlukan sebagaimana yang dijelaskan pada tabel
di bawah
Tabel 1. 3 Kelas blok ukur dan penggunaannya

Digunakan sbg
Kelas blok ukur Kenaikan ukuran standar
pada

Kelas 3♣ Komparator, dibandingkan blok ukur kelas 2 Bagian produksi


Kelas 2 Komparator peka, dibandingkan blok ukur kelas 1 Kamar ukur
Kelas 1 Komparator peka, dibandingkan blok ukur kelas 0 Lab metrologi indtr
Kelas 0♦ Komparator peka, dibandingkan blok ukur kelas 01 Lab metrologi indtr
Kelas 01♥ Interferometer Lab metro nasional

Jarang terdapat, karena merupakan kelas yang kasar

Disebut sebagai master gauge, untuk kalibrasi blok ukur kualitas yang lebih
rendah dan alat ukur peka

Sebagai standar nasional
Pemeliharaan dan pemakaian blok ukur
Blok ukur disimpan dalam kotak khusus dan masing-masing blok ukur memiliki
tempat sendiri, dengan tujuan agar ukuran yang dikehendaki dapat diambil dengan
mudah serta tidak tercampur apabila kotak tersebut dipindahkan. Blok ukur hanya
digunakan dalam ruangan yang bersih dan sebaiknya temperatur ruangan
dikontrol pada 20° C dan 50 - 60% RH.
Cara penggunaan blok ukur yang dianjurkan adalah sebagai berikut:

Gambar 1. 14 Menggabungkan blok ukur

9 / 49
Blok ukur dapat digunakan secara langsung dalam beberapa proses pengukuran
dan atau kalibrasi.
Dengan menggunakan perlengkapan khusus , maka kemampuan serta kemudahan
proses pengukuran yang menggunakan blok ukur dapat ditingkatkan.

Gambar 1. 15 Perlengkapan blok ukur

~ Batang ukur (length bar)


Batang ukur berfungsi seperti blok ukur, variasi ukuran alat ukur ini tidak
sebanyak variasi ukuran pada set blok ukur.

Gambar 1. 16 Batang ukur

~ Kaliber induk tinggi (height master)


Prinsip kerja kaliber induk tinggi adalah merupakan gabungan antara susunan
blok ukur dan mikrometer yang peka. Beberapa blok ukur dengan ukuran/ tebal
tertentu (10 mm atau 20 mm) dipasang tetap secara berurutan dengan posisi
sedemikian rupa sehingga ujung dari satu blok dengan ujung blok berikutnya
tidak pada bidang datar (yang satu lebih menonjol dari yang lain). Dengan
demikian diperoleh suatu tingkatan permukaan (muka ukur) dengan jarak yang
tetap sesuai dengan tebal dari dua blok ukur (yang menonjol dan yang tidak).

10 / 49
Gambar 1. 17 Contoh penggunaan kaliber induk tinggi

Susunan blok tersebut dipasang dalam alur vertikal pada suatu rangka/ badan dan
dapat dinaikan atau diturunkan melalui suatu mikrometer peka yang terletak diatas
badan. Terkadang dua susunan blok ukur dipasang tetap secara berdampingan
dengan posisi tonjolan blok yang berbeda. Jarak gerak mikrometer terbatas sesuai
dengan jarak antara tingkatan muka ukur (15 mm, 20 mm atau 25 mm).

Gambar 1. 18 Kaliber induk tinggi

Pada penggunaanya, kaliber induk tinggi diletakkan bersama-sama dengan alat


ukur pembanding dan benda ukur di atas meja rata. Suatu kebiasaan yang baik
untuk memeriksa kedudukan nol sebelum alat ukur digunakan.

} Alat ukur pembanding:


~ Jam ukur (dial indicator)
Jam ukur merupakan alat ukur pembanding yang banyak digunakan. Kecermatan
pembacaan skala adalah 0,01, 0,005 atau 0,002 mm dengan kapasitas ukur yang

11 / 49
berbeda, misalnya 20, 10, 5, 2 atau 1 mm. Untuk kapasitas ukur yang besar
biasanya dilengkapi dengan jam kecil pada piringan jam yang besar, dimana satu
putaran penuh dari jarum jam yang besar adalah sesuai dengan satu angka dari
jam yang kecil. Pada pinggir piringan adakalanya dilengkapi dengan dua tanda
pembatas yang dapat diatur kedudukannya. Pembatas ini menyatakan batas atas
dan batas bawah dari daerah toleransi suatu produk yang akan diperiksa. Selain itu
piringan skala dapat juga diputar untuk mengatur posisi nol sewaktu pengukuran
dimulai.

Gambar 1. 19 Jam ukur (dial indicator)


~ Jam ukur test/ Pupitas (dial test indicator)
Pupitas adalah sejenis jam ukur dengan kapasitas pengukuran yang lebih kecil
(0,8 mm atau 0,2 mm), sebab lintasan gerakan sensor tidak merupakan garis lurus,
melainkan berupa busur yang pendek.

Gambar 1. 20 Pupitas

12 / 49
Posisi jarum peraba (sensor) dapat diatur sehingga dapat membuat sudut atau
sejajar dengan sumbu badan pupitas. Pada setiap kedudukan tersebut sensor dapat
digerakkan secara perlahan-lahan melintasi busur yang pendek dengan arah
tertentu sehingga jarum jam penunjuk bergerak searah jarum jam. Setelah jarum
penunjuk bergerak satu putaran lebih sedikit maka penekanan pada sensor lebih
lanjut tidak akan menggerakkan jarum penunjuk melainkan hanya akan mengubah
posisi sensor (dengan demikian posisi nol berubah). Gerakan pengukuran dapat
diubah dengan mengubah posisi kunci pada badan pupitas, sehingga
memungkinkan pengukuran permukaan pada dua arah (menghadap ke atas atau ke
bawah). Suatu jenis pupitas yang lain mampu mengukur dalam dua arah gerakan
pengukuran (tanpa kunci pengubah).
Kedudukan sensor sewaktu melakukan pengukuran harus diperhatikan, sebab
dalam segala hal garis pengukuran harus berimpit dengan garis dimensi dari
obyek ukur. Sesungguhnya garis pengukuran dari sensor pupitas adalah berupa
busur, akan tetapi karena kecilnya sudut gerakan sensor maka panjang busur
tersebut hampir sama dengan tali busurnya. Dengan demikian tali busur ini harus
tegak lurus terhadap permukaan benda ukur atau dengan kata lain posisi sensor
harus sejajar dengan permukaan benda ukur. Apabila posisi sensor terlalu miring
maka akan terjadi kesalahan cosinus sebagaimana yang ditunjukkan pada gambar
1.25.
Karena lemahnya tekanan sensor maka pupitas sangat sesuai sebagai alat ukur
pembanding, dalam hal ini diperlukan alat pemegang pupitas yang disebut sebagai
dudukan pemindah (transfer stand).

Gambar 1. 21 (a) Dudukan pemindah (transfer stand) (b) Dudukan bermagnit

1.3. Alat ukur sudut


Selain pengukuran linier, pengukuran sudut merupakan hal yang penting untuk menjamin
sifat mampu tukar maupun fungsional dari komponen mesin.
1
Satu derajat (1°) adalah sudut 360 bagian dari lingkaran sempurna. Sebagaimana dengan
pengukuran linier, maka pengukuran sudut dapat dilaksanakan dengan dua cara yaitu, cara
langsung dan cara tak langsung. Beberapa jenis alat ukur sudut yang akan dibahas adalah:

13 / 49

Anda mungkin juga menyukai