B. PERMASALAHAN
1. Apakah double-gloves benar-benar melindungi tim ahli bedah dalam
melakukan operasi?
2. Bagaimana perbandingan tingkat perforasi antara single dan doublegloves?
C. PEMBAHASAN
Metode
Subyek
Sebanyak 72 orang yang bekerja di bidang operasi di rumah sakit
termasuk ortopedi, kebidanan dan ginekologi, departemen urologi, kardiotoraks,
dan bedah umum diundang untuk berpartisipasi dalam sebuah penelitian, 63 orang
bersedia (55 perempuan dan 8 laki-laki). 63 orang termasuk 13 perawat tercatat
dan 50 perawat terdaftar. Rata-rata pengalaman bekerja perawat di ruang operasi
selama 6,73 tahun. Pada tahap pertama, 32 perawat dialokasikan untuk kelompok
single gloving dan 31 perawat dialokasikan untuk kelompok double gloving
(kelompok eksperimen). Tahap kedua, 31 perawat berada di kelompok single
gloving dan 32 berada di kelompok double gloving.
Prosedur Penelitian
Sebuah studi prospektif dan acak dilakukan. Durasi pengumpulan data
adalah selama 4 minggu. Saat operasi, perawat pada kelompok double gloves
harus memakai 2 pasang gloves selama operasi bedah, gloves ukuran setengah
lebih besar dari ukuran gloves perawat dipasang di atas gloves bagian dalam yang
ukurannya sesuai dengan perawat tersebut. Perawat pada kelompok single gloves
mengenakan sepasang gloves untuk bedah dengan ukuran yang sesuai dengan
ukuran tangan perawat tersebut. Semua gloves yang digunakan untuk operasi
bedah, dikumpulkan setelah operasi, termasuk dari operasi caesar yaitu
kolesistektomi,
kolektomi,
gastrektomi,
perbaikan
hernia,
histerektomi,
dan untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi yang ditularkan melalui darah
sebelum dibuang dan setelah dilakukan pengetesan.
Pada akhir operasi pembedahan, dilakukan tes udara dan tes kebocoran
pada gloves untuk membandingkan dan memvalidasi adanya gelembung dan
kebocoran. Pada tes udara atau adanya gelembung, diperlukan sebuah baskom
berisi air. Gloves yang dikumpulkan pertama-tama dipompa hingga volumenya
meningkat 1,5 sampai 2 kali. Kemudian, glove diletakkan ke dalam baskom berisi
air untuk mengamati adanya gelembung udara. Jika ada gelembung udara,
membuktikan bahwa gloves berlubang dan kemudian ditandai. Untuk melihat
adanya kebocoran pada gloves, dibutuhkan sebuah botol berisi air 1 L, lalu
dituangkan ke dalam gloves. Kemudian, gloves diamati selama 2 menit untuk
melihat adanya kebocoran. Bagian yang perforasi (berlubang) ditandai jika ada
yang mengalami kebocoran. Jika satu gloves berlubang, maka pasangan dari
gloves tersebut juga dianggap berlubang.
Analisis Statistik
Semua data yang dikumpulkan dan
Hasil
Perforasi (lubang) terdeteksi pada 10 dari 112 set single gloves (8,93%) dan 12
dari 106 set outer gloves pada kelompok double-gloved (11,32%). Namun, tidak
terjadi perforasi pada inner double-glove (0%). Total perforasi gloves berjumlah
22 buah dari 218 (10,09%).
Gambar
Peran Perawat
Perforasi single gloves berjumlah 6 dari 112 (5.36%) pada asisten pertama dan
pada scrub nurses berjumlah 4 dari 112 (3,57%) set single gloves. Perpofasi
double gloves berjumlah 5 dari 106(4,72%) set outer gloves pada asisten pertama
dan pada scrub nurses berjumlah 7 dari 106 (6.60%)set outer gloves.
Tidak ada perbedaan yang signifikan terlihat pada peran perawat yang berbeda (P
< 0,05).
Area perforasi
Area perforasi paling sering terjadi di jari tengah tangan kiri dengan jumlah
perforasi 5 dari 22 (22,73%), kedua adalah jari manis tangan kiri dengan jumlah
perforasi 4 dari 22 (18,18%), dan yang ketiga adalah jari telunjuk tangan kiri dan
jari manis tangan kanan dengan jumlah perforasi 3 dari 22 (13,64%)
Tidak ada perforasi di ibu jari dan jari kelingking tangan kiri (0%).
Semua gloves yang menjalani tes kebocoran air dan pompa udara, memiliki hasil
yang sama. Area perforasi yang terdeteksi dalam gloves hampir sama ketika diuji.
D. KESIMPULAN
Berdasarkan jurnal di atas dapat diambil kesimpulan bahwa :
Frekuensi glove yang berlubang pada single gloving dan double gloving
sebanding yaitu 8,93% dan 11,32% . Dan tidak ditemukan adanya perforasi
(lubang) 0% pada double gloving.
Tingkat perforasi gloves pada inner gloves lebih rendah dari single gloves dan
outer gloves.
Jari tengah tangan kiri sering mengalami perforasi yaitu 5 dari 22 perforasi
(22,73%).
penjahitan luka sedangkan scrub nurse yang membantu ahli bedah dalam
pengambilan instrumen, spons, dan barang-barang lain yang dibutuhkan
selama operasi bedah berlangsung.
E. DAFTAR PUSTAKA
Guo, Yue Ping, P.hD, Po Ming Wong, M.S., Yi Li, P.hD., Peggy Pui Lai Or,
M.S. 2012. Is double-gloving really ptotective? A comparison between
the glove perforation rate among perioperative nurses with single and
double gloves during surgery : The American Journal of Surgery.
http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002961012000049
(diakses pada tanggal 17 September 2015)