Akreditasi
IDI - 3 SKP
Penatalaksanaan
Gastroesophageal(GERD)Reflux D
Muhammad
Begawan Bestari
ABSTRAK
Penyakit refluks gastroesofageal (gastroesophageal reflux di endoskopiknya lebih ringan di Asia dibandingkan di negara-ne terjadi
peningkatan frekuensi penyakit tersebut di Asia. Pe endoskopi saluran cerna atas. Sementara itu, tidak terdapat erosif (non-erosive
reflux disease, NERD) dan diagnosisnyaproton m pump inhibitor(PPI). Sasaran pengobatan GERD adalah menyembuhkan es pasien
tetap bebas gejala, memperbaiki kualitas hidup, dan m medikamentosa yang paling efektifondemand.Sesudahdapatefektifpengobatanpada awal,beber penderita NERD atau esofagitis erosif ringan. Bedah anti-re hasil-akhir yang
sama, dengan mortalitas operatif sebesar 0 ketersediaan dokter bedah yang berpengalaman. Pada penderita symptoms)saat
pemeriksaan di layanan primer, pengobatan dapat d responsnya sesuai, PPI dilanjutkanon-dse.mlandma 4 minggu sebelum ma
positif, berba
dan
11
endoskopiknonormal-erosive( reflux
asam lambung.H.Efekpyloripadaeradik
gambaran esofagitis,erosifsebagiadalahnbesarendoskopikasusdua
Yang
kedua
fsaluranktor: (i)cernadisatasribus.
grade A
esofagus, atau
atau B. Esofagus
adenokarsinoma
erosif (non-erosive
13
(90%) merupakan esofagitis Los Ange es (LA)dan (ii) ada tidaknya GERD
Barrett,
triktur
juga disebutendoscopicGERD,-negative
esofagus
Diagnosis
GERD
gejala klasik
anamnesispemeriksaanyang cermat,
endo-
diagnosis. Pada b
4
bacter dipyloriAsia (30-60%)skopilebihsalurantinggicerna. patokan
dibandingkan di negara Barat.
GERD perlu
dibedakan
dar
Saat
ini,
telah diusulkanmisalnya konseppenyakityangtraktus
GERD harus dibedakan membagidaripenyakitGERDmenjadisalurnrteritiga koronerkelompok,.Pemeriksa
cerna atas Hyang.pylori,terutterkaityituma
penyakit
refluksdapatnonmenegakkan-erosif,esofagitisdiagnosis
ulkus peptikum dan kankererosif,lambungdanesofagus. Barrett.
Sekitar
50% pasien GERD
Definisi
Patogenesis
memperlihatkan hasil
pHBerdasarkanGenval WorkshopTidak,definisiadakorelasipaH-.pyloridanntarormal,infeksisementara hanya 2
sien GERD adalah semuaGERD.individuHanyasedikityang
esofagitisbuktiyang erosifmenunjukdan7%
terpapar risiko
komplikasikanbahwafisH.ipylorinfekmempunyaiibatksi refluksBarrettperan
yang menunjukkan
endo
6
gastroesofageal, ataupatogmerekanikyanglangsungmenga-normal.terhadap Pemeriksaankejadian
lami gangguan nyata GERDterkait. dengan kese-esofagitis
erosif menuru
hatan (kualitas hidup) akibat gejala-gejalamempunyai korelasi positi
yang terkait dengan Tidakrefluksterdapat.SecarakorH.sepylorilasiderdengantara-pH- metriinfeksiesofagus
7
hana, definisi
GERD danadalahesofgangguangitis,
btetapirugalur (strain
gejala-gejala klinisnya.
infeksi
490
C
O
N
T
I
N
U
I
N
G
M
E
D
I
C
A
L
Tes PPI
Beberapa
meneliti
GERD. Tes
ma 2 minggu
uji
17
nonsteroid,
odinofagia, dan usia >40
danranitidine memperliha
tinggi
cimetidi
kanker
gejala GER
sedang, dengan
PPI sebesar 68-
18-20
Uji klinik
60% - 70%.
penyemb
8,9
belum memperlihatkan
ponsif terhadap
minggu tersebut.
terapibahwaPPIalkohol,selamadiet,2
berperan signifikan
kasi gaya hidup dapat mengurangi episode refluks individual; pasien yang me-
10
sebuah
diagnostik yang
diagnosis GERD.
ngalami eksaserbasi
selalu sebanding
begitu
merta
bukan keharusan
lansoprazole,danrabeprazolepantopraz
menghasi
makanan
atau
atau
gastriti
faktor
gejala, PPI
displasia ata
23
terdapat penelitian
penelitian
aman; insidens
dengan heartburngejala
psikologis
dosis standar
14
dapatminumanmenyingkirkanbersangkutan.
8,9
dan
faktor
dalam GERD. Modifi-
berbag i PPI,omeprazole,emberia
berhubungan dengan
minuman tertentu dapat direkomendasikan untuk menghindari makanan atau
PPI tidak
nosis GERD,
tidak serta
modalitas
p nderita esofagitis
intervensional
dosis stand
yang
15
pemeriksaan
dan
Bedah Anti-refluks
primer GERD.
katerapiena
mahalnya biaya
yaitu denga
Pembedahan,
merupakan
salah satu
terapi
samping
15
risiko GERD.
yang
terbukti
mortalitas pasca-operas
keterampilan
PPI)bahwapadapenurunanpenderitaberat badan
pilihan
antara terapi
asam
berpulan
pada
Indonesia
sebagian
me-
pada
khususn
mencegah
besar
pasien
atau
endoskopi.
Pasien harus
dirujukTerapiuntuk medikamentosamenjalankan untuk
pemeriksaan endoskopiringansalurangejalacernaGERDjikamencakup pemberian
harus
tidak responsif
terhadapantasida,PPI,H2prokinetik,-mengalamireceptorantagnists
mekanisme
relaps berulang, gejala(H2-atipikRA),danl, PPIgejala.Untukberat,mengontrol
bedah.
16
pada pemeriksaan
dokter bed
dapat
bedah
tindakan
kelainan
medikam
dalitas diagnostik
masihrupakanterbsatlash disatuIndofaktornesia. Setelah diagnosisNamun,klinisdari ditegsebuahkkan,penelitian
PPI dosis standar dapatmenggunakandiberikankontrol,selama 1 belum
atau 2 mingu (tes
al
pengontrolan gejala.
mempe-
e
perlu dimengerti lebih b
diarahkan
pada fa
gejala
patofisiologi
CONTINUING
MEDICAL EDUCATION
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
Kang JY, Ho KY. Different prevalences of reflux oesophagitis and hiatus her 1999;11(8):845-50.
Goh KL, Chang CS, Fock KM, Ke M, Park HJ, Lam SK. Gastro-oesophageal reflux d
Wong WM, Lam SK, Hui WM, et al. Long-term prospective follow-up of endoscopi Pharmacol Ther. 2002;16(12):2037-42.
4.
5.
6.
7.
Lundell LR, Dent J, Bennett JR, et al. Endoscopic assessment of oesophagitis 1999;45(2):172-80.
8.
9.
Fass R, Ofman JJ, Gralnek IM, et al. Clinical and economic assessment of the Arch Intern Med. 1999;159(18):2161-8.
10.
11.
Vicari JJ, Peek RM, Falk GW, et al. The seroprevalence of cagA-positive Heli 1998;115(1):50-7.
12.
Laheij RJ, Van Rossum LG, De Boer WA, Jansen JB. Corpus gastritis in patie Pharmacol Ther. 2002;16(5):887-91.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Galmiche JP, Shi G, Simon B, Casset-Semanza F, Slama A. On-demand treatment o 200 mg or placebo. Aliment Pharmacol Ther. 1998;12(9):909-17.
21.
Chiba N, De Gara CJ, Wilkinson JM, Hunt RH. Speed of healing and symptom re 1997;112(6):1798-810.
22.
Klok RM, Postma MJ, van Hout BA, Brouwers JR. Meta-analysis: comparing th 2003;17(10):1237-45.
23.
DeVault KR, Castell DO. Guidelines for the diagnosis and treatment of gastr Gastroenterology. Arch Intern Med. 1995;155(20):2165-73.
Locke GR, 3rd, Talley NJ, Fett SL, Zinsmeister AR, Melton LJ, 3rd. Risk facto
Pandolfino JE, Kahrilas PJ. Smoking and gastro-oesophageal reflux disease. E
Kjellin A, Ramel S, Rossner S, Thor K. Gastroesophageal reflux in obese pati
Weberg R, Berstad A. Symptomaticflux effectoesophagitisoflow.Scand-dose antacidJGastroenterolregimen.in1989;re
Paul K, Redman CM, Chen M. Effectiveness and safety of nizatidine, 75 mg, for
Ciociola AA, Pappa KA, Sirgo MA. Nonprescription doses of ranitidine are eff
492