Sap Posyandu
Sap Posyandu
KELOMPOK 1 :
Emelia Handayani
Adzra Eldira
Erni Karlina
Muniratul Hidayah
Angguh Prilian
Fajar Agustina
Nurul Rizqa
Areista
Fortunella Cassa
Riyana Ulfa
Ayu Mutiara
Gustia Pebriani
Chairil Bonisya
Husnul Khotimah P
Ika Saputri
Tri Nopianti
MATA KULIAH :
Waktu
09.40
Tempat
F. Kegiatan
1. Setelah para kader berkumpul, mahasiswa menjelaskan tujuan pembentukan
dan pelatihan kader Posyandu
2. Mahasiswa memberikan penyuluhan kepada kader
3. Mahasiswa mendemonstrasi kegiatan Posyandu sesuai sistem 5 meja.
4. Mahasiswa bersama kader Posyandu menerapkan kegiatan Posyandu sesuai
sistem 5 meja.
G. Kegiatan
No
Tahap
1
Pembukaan
Waktu
5 menit
20 menit
Penyampaian
materi
Kegiatan
- Salam perkenalan
- Menjelaskan tujuan
pertemuan
- Menyamakan persepsi
terhadap kader
Menjelaskan :
a. Definisi posyandu
b. Tujuan pelayanan
Media
Power point
LCD
KMS
c.
d.
3
Demostrasi
dan Simulasi
40 menit
1.
2.
3.
4.
Penutup
10 menit
posyandu
Macam-macam kegiatan
posyandu
Prinsip pelaksanaan
kegiatan posyandu
Sistem 5 meja
Pengisian KMS
Balok SKDN
Sistem pencatatan dan
pelaporan
Mengajukan pertanyaan
kembali kepada para
kader/memberikan
evaluasi
Memberikan kesimpulan
Menutup pembelajaran
dengan salam
H. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab/diskusi
c. Demostrasi
I. Media
-
Power point
LCD
Alat tulis
KMS
Alat pengukur
Timbangan
J. Evaluasi
1. Apakah yang dimaksud dengan posyandu?
2. Apa tujuan dari pelayanan kesehatan di posyandu?
3. Apa saja kegiatan di posyandu?
4. Jelaskan system 5 meja yang ada di posyandu!
5. Sebutkan prinsip pelaksanaan kegiatan posyandu!
Alat
pengukur,
Timbangan,
KMS
Alat tulis
Adalah pengurus yang dibentuk oleh ketua RW yang berasal dari kader
kesehatan yang ada diwilayah tersebut.
Tugas kader posyandu adalah :
1) Mempersiapkan sasaran posyandu.
2) Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Bila ada alat yang belum
tersedia dapat meminjam, minta pada petugas kesehatan atau membuat
sendiri.
3) Membuat pembagian tugas diantara para kader dibantu ibu ibu yang
lain. ( Depkes RI 2000 )
F. Lokasi
Pemilihan
lokasi
untuk
pelaksanaan
kegiatan
posyandu
harus
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Berada ditempat yang mudah didatangi oleh masyarakat.
b. Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri.
c. Dapat merupakan lokasi tersendiri.
d. Bila memungkinkan dapat dilaksanakan dirumah penduduk,balai desa,pos
RT/RW atau pos yang lainnya. (Depkes RI,1996)
G. Pelayanan Kesehatan Yang Dijalankan
1. Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
a. Penimbangan bulanan
b. Pemberian makanan tambahan bagi yang berat badannya kurang
c. Imunisasi bayi 0-12 bulan
d. Pemberian oralit untuk menanggulangi diare
e. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
2. Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur
a. Pemeriksaan kesehatan umum
b. Pemeriksaan kehamilan dan nifas
c. Pelayanan kesehatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah
darah
d. Imunisasi TT untuk ibu hamil
e. Penyuluhan kesehatan dan KB
f. Pemberian alat kontrasepsi KB
g. Pemberian oralit pada ibu yang terkena diare
h. Pengobatan penyakit sebagai pertolongan pertama
i. Pertolongan pertama pada kecelakaan
H. Sistem Lima Meja
a. Meja 1 ( Pendaftaran ).
Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita. Bila anak sudah punya KMS
berarti bulan lalu sudah pernah ditimbang dan namanya dicatat pada secarik
kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS . Kemudian ibu balita diminta
membawa anaknya menuju tempat penimbangan.
b. Meja 2 ( Penimbangan Balita )
Langkah pertama : Mengisi nama anak dan nomor pendaftaran. Pada halaman
muka KMS, isilah nama anak dan nomor pendaftaran sesuai
dengan nomor registrasi yang ada di posyandu.
Langkah kedua : Mengisi kolom identitas yang tersedia pada halaman dalam KMS
Balita
1. Kolom "posyandu" diisi nama posyandu tempat dimana anak didaftar
2. Kolom "Tanggal pendaftaran" diisi tanggal, bulan dan tahun anak didaftar
pertama kali.
3. Kolom "Nama anak" diisi nama jelas anak, sama seperti halaman depan KMS
4. Kolom "Laki-laki" diisi tanda apabila anak tersebut laki-laki dan demikian
pula bila perempuan.
5. Kolom "anak yang ke" diisi nomor urut kelahiran anak dalam keluarga
(termasuk anak yang meninggal).
6. Kolom Tanggal lahir diisi bulan dan tahun lahir anak. *)
7. Kolom "Berat Badan Lahir" diisi angka hasil penimbangan berat badan anak
saat dilahirkan, dalam satuan gram. "Berat Badan Lahir" ini kemudian
dicantumkan dalam grafik KMS pada bulan "0".
8. Kolom "Nama ayah" dan "Nama Ibu" beserta pekerjaannya diisi nama dan
pekerjaan ayah dan ibu anak tersebut.
9. Kolom "alamat" diisi alamat anak menetap.
Catatan *)
Bila ada kartu kelahiran, catat bulan lahir anak dari kartu tersebut
Bila tidak ada kartu kelahiran, tetapi ibu ingat, catat tanggal lahir anak sesuai
jawaban ibu
Bila ibu ingat bulan Hijriah/Jawa, perkirakan bulan nasional / masehi-nya dan catat.
Bila ibu tidak ingat bulan lahir, tuntun untuk mengingat umur anak (dalam bulan),
kemudian perkirakan bulan lahir anak, dan catat.
Langkah ketiga : Mengisi kolom bulan lahir.
Selanjutnya cantumkan bulan lahir anak pada kolom 0, kemudian isilah semua
kolom bulan secara berurutan
Misalnya : Bulan lahir anak Agustus 2000, maka cantumkan bulan Agustus 2000 di
kolom tersebut. Kemudian isi semua kolom bulan September
2000, Oktober 2000, dan seterusnya.
Langkah keempat : Meletakkan titik berat badan pada grafik KMS-Balita.
Setelah anak ditimbang, letakkan titik berat badannya pada titik temu garis tegak
(sesuai dengan bulan penimbangan) dan garis datar (berat
badan).
Contoh : Rudi dalam penimbangan bulan Mei 2000 berat badannya 7,5 kg. Karena
baru satu kali ditimbang, maka hanya ada satu titik berat badan
dan tidak bisa dibuat.
Langkah kelima : Mencatat keadaan kesehatan, makanan dan keadaan lainnya.
Catat juga semua kejadian yang dialami anak yang dapat mem-pengaruhi
kesehatannya, pada garis tegak (lihat contoh), sesuai bulan
bersangkutan.
Misal :
Anak tidak mau makan
Anak sakit panas
Anak diare
Anak diberi nasi tim
Ibu meninggal
Ayah di-PHK
Anak dikirim ke Puskesmas
Langkah keenam : Mengisi kolom pemberian imunisasi.
Kolom ini diisi langsung oleh petugas imunisasi setiap kali setelah imunisasi
diberikan (lihat contoh disamping)
Langkah ketujuh : Mengisi kolom pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi
Kolom ini digunakan oleh kader untuk mencatat tanggal
pemberian kapsul vitamin A yang diberikan kepada bayi 6-11
bulan (warna biru) dan anak 12-59 bulan (warna merah) pada
setiap bulan Februari dan Agustus.
Langkah kedelapan : Mengisi kolom Periode Pemberian ASI Ekslusif
Pada pemnimbangan kedua dan seterusnya
1. Lakukan langkah keempat
Jika bulan lalu anak ditimbang, hubungkan titik berat badan bulan ini
dengan bulan lalu dalam bentuk garis lurus. Jika jarak antara penimbangan bulan
ini dan penimbangan sebelumnya lebih dari satu bulan, maka titik berat badan
bulan ini tidak dapat dihubungkan dengan titik berat badan sebelumnya.
2. Lakukan langkah kelima
Catat juga semua kejadian yang dialami anak pada garis tegak sesuai bulan
bersangkutan.
Jika terjadi sebuah kasus balok K, D, N lebih tinggi maka petugas kesehatan yang
bersangkutan dilapangan harus di kontrol dan di evaluasi karena kemungkinan
besar terjadi kelalaian pada prosesnya pembuatan balok SKDN.
CONTOH BALOK SKDN