PENGERTIAN
Indikator mutu adalah parameter yang dapat diukur, yang mewakili input, proses maupun hasil akhir
dari suatu pelayanan dan proses manajerial yang digunakan untuk mengukur mutu dari pelayanan dan
proses manajerial tersebut.
TUJUAN
1.
2.
Untuk mengukur mutu dari pelayanan kesehatan dan proses manajerial di RSUD
Dr.R.SOETIJONO BLORA
Untuk meningkatkan mutu pelayanan (quality improvement) di RSUD Dr.R. SOETIJONO
BLORA
Tida
k
Apakah indikator
telah
divalidasi
atau dipakai di
Indonesia ?
Tida
k
Apakah indikator
ini aplikasi dari
prinsip-prinsip
mutu?
Y
a
Apakah ada
bukti
adanya gap
dalam
pelaksanaa
n?
Y
a
Y
a
Atau
Apakah hal
tsb
penting?
Contohnya:
Berkontribu
si
kepada
morbidity
dan
mortality?
Berhubung
an dengan
utilisasi
yang
tinggi?
Tida
k
Apakah
indikato
r
bisa
dikenda
likan
oleh
petugas
rumah
sakit?
Tida
k
TIDAK
Y
a
Tida
k
Apak
ah
indika
tor
akan
bisa
diuku
r
deng
an
upaya
yang
cukup
?
Y
a
Tida
k
DIPILIH
Dalam menentukan prioritas atas kegiatan monitoring didasarkan pada beberapa proses, diantaranya :
1. Duduk bersama diantara para pimpinan
2. Rekomendasi dari tim konsultan JCI
3. Keputusan dari Direktur
Kemudian indikator-indikator tersebut diajukan ke departemen mutu untuk secara bersama-sama
membuat rumusan cara pengukuran, frekuensi pengukuran & periode analisa, rentang nilai yang
diharapkan serta mengintegrasikan proses pengumpulan data indikator tersebut ke dalam aktivitas
kerja harian petugas unit / departemen / direktorat terkait.
Rentang nilai yang diharapkan diperoleh dari :
1. Data dari RSSS seiring berjalannya waktu.
D
I
P
I
L
I
H
2.
3.
4.
RUANG LINGKUP
Untuk melakukan pengawasan mutu, maka pimpinan RSSS menetapkan dua puluh satu (21) aspek
pelayanan maupun proses klinis dan manajerial yang harus memiliki indikator mutu, sebagai berikut :
1. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek pengkajian pasien
2. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek pelayanan laboratorium
3. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek pelayanan radiologi dan diagnostik imaging
4. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek prosedur pembedahan
5. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek penggunaan antibiotika dan obat-obatan lain
6. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek pemantauan atas kesalahan-kesalahan
pengobatan dan kejadian nyaris celaka (KNC).
7. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek anestesi dan sedasi
8. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek penggunaan darah dan produk-produk
darah
9. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek ketersediaan, isi dan penggunaan rekam
medik pasien
10. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek pengendalian infeksi, pengawasan, dan
pelaporan
11. Monitoring klinis meliputi aspek-aspek penelitian klinis
12. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek pengadaan obat-obatan dan bahan
habis pakai yang penting bagi pasien serta cadangan-cadangan yang dibutuhkan
13. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek pelaporan kegiatan-kegiatan demi
kepentingan hukum dan peraturan
14. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek manajemen risiko
15. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek manajemen penggunaan peralatanperalatan
16. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek harapan dan kepuasan pasien dan
keluarga pasien
17. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek harapan dan kepuasan karyawan
18. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek demografi pasien dan diagnosis klinis
19. Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek manajemen keuangan
20.Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek pencegahan dan pengendalian
kejadian-kejadian yang mengancam keselamatan pasien, keluarga pasien dan
karyawan, termasuk International Patient Safety Goals.
21.Monitoring manajerial meliputi aspek-aspek Facility Management And Safety
KEBIJAKAN
Untuk pelaksanaan monitoring mutu di setiap unit pelayanan, akan dibentuk tim Safety, Quality dan
Infection Control
Pelaksanaan analisa hasil monitoring indikator mutu, rekomendasi perbaikan dan pengawasan
pelaksanaan hasil perbaikan dikoordinasikan oleh Departemen Resiko, Mutu & Keselamatan serta
Satuan Pengawas Internal RSUD Dr. R. SOETIJONO BLORA
NUMERATOR
DENOMINATOR
FORMULA
STANDAR
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
REKAPITULASI
UNIT
ANALISA
&
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
Hanya bisa surveilans (observasi langsung) dengan purposive sampling ketika ada
kegiatan yang memerlukan identifikasi pasien. Dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/
instalasi (dilakukan dengan cross monitoring jika memungkinkan) setiap hari Senin
pk. 08.00 10.00 WIB
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang sebagai informasi awal,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan
Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Ketua Panitia KP-RS, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
ALASAN
DAN
IMPLIKASI
N
O
UNIT
1 2
1
2
3
4
d
s
t
Verifikasi :
STANDAR
JUDUL
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
PROFESI
JENIS KEGIATAN
YANG
DILAKUKAN DAN
MEMERLUKAN
IDENTIFIKASI
PASIEN
PELAKSANAAN
IDENTIFIKASI
PASIEN
DILAKUKAN
TEPAT DAN
BENAR (ya/tidak)
DENOMINATOR
FORMULA
STANDAR
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
REKAPITULASI
UNIT
ANALISA
&
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
Pengambilan sample dapat dilakukan dengan teknik random sampling atau purposive
sampling dengan data dokumentasi retrospektif ketika ada kegiatan instruksi verbal
yang memerlukan read back. Monitoring dilakukan oleh kepala ruangan (dilakukan
dengan cross monitoring jika memungkinkan)
Setiap bulan dilakukan oleh Kepala Ruangan di Instalasi Rawat Inap
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang sebagai informasi awal,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan
Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Ketua Panitia KP-RS, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
TANGGAL
NUMERATOR
dengan memberikan stempel Read back pada catatan instruksi dan pemberi instruksi harus
segera menandatangi instruksi (sign here) tersebut paling lambat dalam 1 x 24 jam
Pemberi instruksi adalah dokter DPJP yang memberikan instruksi melalui telephone
(instruksi obat, instruksi perubahan terapi, instruksi rencana tindakan, dll).
Jumlah dokumentasi read back, write back yang ditandatangani dlm waktu 1 X 24
jam sejak instruksi
Jumlah seluruh read back, write back instruksi verbal yang terdokumentasi
Jml read back, write back yang ditandatangani dlm waktu 1X24 jam sejak instruksi
X 100
Jumlah seluruh read back instruksi verbal yang terdokumentasi
Pelaksanaan read back, write back & sign here 100% ,
Seluruh instruksi verbal yang terdokumentasi
NO
RUANGA
N
DPJP
JUMLAH INSTRUKSI
VERBAL
YANG
TERIDENTIFIKASI
JUMLAH
INSTRUKSI
VERBAL YANG
TELAH DI READ
BACK, WRITE
BACK & SIGN
HERE DENGAN
TEPAT DAN
BENAR
6
%
PENCAPAIAN
1
2
3
4
5
6
7
dst
VALIDASI :
STANDAR
JUDUL
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
NORUM / LASA ( Look Alike Sound Alike ) adalah obat-obat yang memiliki nama,
ALASAN
DAN
IMPLIKASI
NUMERATOR
DENOMINATOR
FORMULA
STANDAR
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
REKAPITULASI
UNIT
ANALISA
&
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
rupa dan ucapan mirip yang perlu diwaspadai khusus agar tidak terjadi kesalahan
pengobatan (dispensing error) yang bisa menimbulkan cedera pada pasien, yang
daftarnya diperoleh dari unit pelayanan RSUD Dr R. SOETIJONO BLORA.
Penanganan obat LASA adalah segala sesuatu yang harus dilakukan terkait obat LASA
sejak obat diresepkan sampai obat diberikan pada pasien meliputi peresepan,
penyimpanan, penyiapan, peracikan dan pemberian obat
Kesalahan pemberian obat LASA sangat fatal akibatnya terhadap pasien, dapat
mengakibatkan terjadinya kematian (sentinel event) maupun Kejadian yang Tidak
Diharapkan (KTD)
Jumlah obat LASA yang diresepkan dalam satu bulan benar dan tepat penyimpanan
Jumlah obat LASA yang diresepkan dalam satu bulan
Jumlah obat LASA yang diresepkan dalam satu bulan benar dan tepat penyimpanan
(dibagi ) : Jumlah obat LASA yang diresepkan dalam satu bulan x 100 %
100 %
Seluruh obat LASA yang telah diberi stiker LASA
Pengambilan data dapat dilakukan cara pencatatan lebar obat LASA pada inventaris
obat ruang rawat inap oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
Setiap bulan dilakukan oleh kepala unit/ ruangan/ instalasi
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang sebagai informasi awal,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan
Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Ketua Panitia KP-RS, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
TANGGAL
1
2
1
2
3
4
dst
Verifikasi :
STANDAR
JUDUL
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
Dr.YANG
JENIS OBAT
MERESEPKAN
LASA
BENAR
STIKER OBAT LASA
PENYIMPA
KET
NAN
yang benar, dilakukan di tempat dimana tindakan akan dilakukan tepat sebelum
tindakan dimulai dan melibatkan seluruh anggota tim operasi.
ALASAN
DAN Tindakan operasi merupakan suatu tahapan pelayanan di rumah sakit yang
IMPLIKASI
membutuhkan tingkat ketelitian, kecermatan yang tinggi dan persiapan yang
menyeluruh, oleh karena tindakan operasi merupakan tindakan risiko tinggi (high
risk) terhadap keselamatan pasien.
NUMERATOR
Jumlah insiden salah sisi, salah orang, salah prosedur operasi
DENOMINATOR Jumlah seluruh tindakan operasi
FORMULA
Jumlah insiden salah sisi, salah orang, salah prosedur operasi
X 100
Jumlah seluruh tindakan operasi
ANALISA
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
0%
Seluruh tindakan operasi
Pencatatan register pasca bedah dilakukan setiap hari di ruang pulih (Recovery
Room).
Dilakukan setiap ada sentinel event dengan total sampling ketika ada insiden salah
sisi, salah orang, salah prosedur operasi, dilakukan oleh patient safety officer di
kamar bedah setiap bulan.
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala IBS sebagai informasi awal,
direkapitulasi dan dianalisis oleh Ketua Panitia KP-RS, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien
N
O
TANGGAL
STANDAR
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
NA
MA
PAS
IEN
1 2
3
1
2
3
d
s
t
Verifikasi :
STANDAR
JUDUL
NO
RM
TINDAKAN
OPERASI
PROSEDUR
TIME OUT
CEK
DOKUMEN
(ya/tidak)
SALAH
SISI
(ya/tidak)
SALAH
ORANG
(ya/tidak)
SALAH
PROSED
UR
(ya/tidak)
KET
FORMULA
STANDAR
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Hanya bisa surveilans (observasi langsung) dengan purposive sampling ketika ada kegiatan yang
dilakukan kebersihan tangan dengan metode enam langkah dan lima momen. Dilakukan oleh k
ruangan/ instalasi (dilakukan dengan cross monitoring jika memungkinkan)
ANALISA
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang sebagai informasi awal, kemudia
dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi d
PELAPORAN
oleh Ketua Panitia KP-RS, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan Direktur. Secara umum data aka
serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan o
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
TANGGAL
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
FORMAT
PENCATATAN
NO
1
1
2
3
dst
UNIT
NAMA
PETUGAS
YANG
DIMONITORIN
G
AKTIFITAS
PETUGAS YG
DIMONITORIN
G
%
KEPATUHAN
CUCI
TANGAN
PADA 5
MOMENT
(YA / TDK)
%
KEPATUHAN
6 LANGKAH
CUCI
TANGAN
(YA / TDK)
RERATA %
PENCAPAIA
N
PETUGA
MONITO
NG
Verifikasi :
STANDAR
JUDUL
TUJUAN
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Kejadian jatuh oleh: Pengunjung, Siswa, Staf rumah sakit, Pasien saat sedang tidak berada
pada unit perawatan pasien tersebut (mis. Pasien jatuh di unit radiologi), Pasien yang jatuh
dengan kategori level luka 1 none
Setiap ada insiden dengan pelaporan IKP-RS yang dapat dicatat berdasarkan format pelaporan
yang ditetapkan rumah sakit
ANALISA
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang sebagai informasi awal,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat
PELAPORAN
Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Ketua Panitia KP-RS, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien
TANGGAL
MRS
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
1
2
1
2
3
dst
Verifikasi :
NAMA
PASIEN
/
UMUR
NO. RM
TANGGAL /
JAM
INSIDEN
PASIEN
JATUH
KLASIFIKASI
PERLUKAAAN
TINDAK
LANJUT
PELAPORAN
INSIDEN KPRS
(ya/tidak)
KET
Outcome
INDIKATOR
TUJUAN
Tergambarnya pelayanan keperawatan yang aman bagi pasien
DEFINISI
Pengkajian keperawatan adalah pemikiran dasar dari proeses keperawatan yang bertujuan untuk
megumpulkan informasi atau data tentang klien agar dapat mengidentifikasi ,menegenali
OPERASIONA
masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik maupun ,mental,sosial
L
dan linkungan( Efendy,1995)
Angka kelengkapan dokumentasi pengkajian keperawatan pasien rawat inap dalam 24 jam sejak
pasien masuk rawat inap sangat diperluksn untuk mengidentifikasi maslah perawatan pasien .
ALASAN/
Pengkajian pelayanan keperawatan yang lengkap dapat menjadi acuan dalam mengatasi
permasalahan perawatan pasien selama dirawat inap dan mengidentifikasi masalah yang
IMPLIKASI/
timbul . Dari pengkajian awal pasien dapat ditentukan kelanjutan perawatan pasien selama di
RASIONALISA
ruang rawat inap,sehingga dapat meningkatkan keefektivis pelayanana keperawatan.
SI
FORMULA
Jumlah pasien dengan pengkajian yang lengkap dalam 24 jam selama 1 bulan : jumlah pasien
baru dalam satu bulan x 100%
NUMERATOR
Jumlah pasien dengan pengkajian yang lengkap dalam 24 jam selama 1 bulan
DENOMINAT
Jumlah pasien baru dalam 1 bulan
OR
TARGET
100%
SAMPLING
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat rekam medis pasien.
KRITERIA
Semua pasien rawat inap termasuk mutasi ruang
INKLUSI
KRITERIA
Pasien yang pulang paksa kurang dari 24 jam setelah rawat inap
EKSKLUSI
Pasien yang meninggal di IGD
PENCATATAN
ANALISA
&
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATA
N
1
1
2
3
TGL
MRS
NAMA
/ TL
NO.
RM
RUANG
PERAWATAN
KELENGKAPAN
PENGKAJIAN
(YA)
KELENGKAPAN
PENGKAJIAN
(TIDAK)
KET
Validasi
ANALISA
PELAPORAN
&
AREA
PIC
klinik.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Laboratorium
Patologi Klinik sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data
akan dilaporkan kepada Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, dan
Diretur. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien
Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik
N
O
TANGGAL
FORMAT
PENCATATAN
NAMA
PASIE
N
NO.
RM
JENIS
PEMERIKSA
AN
JAM
SAMPEL
DIAMBIL
(Pk. __.__
WITA)
JAM
HASIL
DITERIMA
LOKET
HASIL
(Pk. __.__
WITA)
RENTANG
WAKTU
KOLOM 6
& 7 (menit)
KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Verifikasi :
tur
s
me
Outcome
INDIKATOR
TUJUAN
Pembacaan dan verifikasi hasil pemeriksaan rontgen dilakukan oleh tenaga ahli untuk
memastikan ketepatan diagnosis
DEFINISI
Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter spesialis Radiologi yang mempunyai
kewenangan untuk melakukan pembacaan foto rontgen/ hasil pemeriksaan radiologi.
OPERASIONAL
Bukti pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkannya tanda tangan dokter spesialis
radiologi pada lembar hasil pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta
ALASAN/
Pelayanan radiologi merupakans alah salah satu penunjang diagnose pasien,maka untuk
meningkatan mutu pelayanan terhadap pasien bahwa pelaksana expertise adalah dokter
IMPLIKASI/
radiologi sehingga dan dilaksanakan medikasi yang sesuai dengan hasil expertise hasil
RASIONALISASI
radiologi tersebut.
FORMULA
Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter spesialis radiologi dalam 1
bulan : Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam 1 bulan X 100%
NUMERATOR
Jumlah foto rontgen yang dibaca dan diverifikasi oleh dokter spesialis radiologi dalam 1
bulan.
DENOMINATOR
Jumlah seluruh pemeriksaan foto rontgen dalam 1 bulan
TARGET
SAMPLING
100%
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat jumlah
seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan radiologi . Data diukur dengan melihat
data dari buku kegiatan radiologi.
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
PELAPORAN
AREA
PIC
&
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh kepala instalasi Radiologi. Data
diukur dengan melihat data buku kegiatan radiologi.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala instalasi Radiologi sebagai
informasi awal, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan
Medis, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Peningkatan Mutu
dan keselamatan Pasien mellaui penanggung jawab pengumpul dan pengolah data..
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu
Insatalasi radiologi
Kepala Instalasi Radiologi
FORMAT
PENCATATAN
NO
NAMA /
TL
TGL
NO.
RM
DIAGNOS
A MEDIK
TANGGAL/JAM
KRS
DIRESEPKAN ACEI
ATAU ARB SAAT
KRS (ya/tidak)
KET
1
2
3
Validasi
Struk
Prose
Outco
Proses
&
tur
s
me
Outcome
Mencegah KTD
Terselenggaranya ketelitian pelaksanaan operasi dan kesesuaian tindakan operasi sesuai
yang direncanakan .
Pelaksaaan operasi harus memenuhi ketepatan pasien,tindakan,lokasi demi menghindari
kejadian yang tidak diinginkan, atau pun menyebabkan kerugian pada rumah sakit.
Ketelitian pelaksanaan operasi mutlak dilakukan demi mendukung pelayanan dan
keselamatan pasien.
Jumlah tindakan operasi tanpa adanya kesalahan pasien , tindakan maupun lokasi
operasi : Jumlah tindakan operasi x 100%
Jumlah tindakan operasi tanpa adanya kesalahan pasien , tindakan maupun lokasi
operasi
Jumlah tindakan operasi
100 %
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat rekam medis
seluruh pasien yang dilakukan tindakan operasi. Data diukur dengan melihat data
dokumentasi rekam medis.
Operasi dilakukan secara elektif
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATOR
TARGET
SAMPLING
KRITERIA INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
&
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
TANGGAL
NAM
A/
NO. RM
UMU
R
DIAGNOSA
MEDIK
TINDAKA
N
OPERASI
SESUAI
KET
(YA/TIDAK)
1
2
3
Verifikasi
lainnya
JUDUL
INDIKATOR
TIPE INDIKATOR
TUJUAN
tur
s
me
Outcome
Untuk mengetahui kualitas pelayanan pasien AMI, sebab terapi Aspirin pada pasien
yang menderita acute myocardial infarction (AMI) dapat mengurangi resiko adverse
events dan kematian
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat yang
sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri minor),
antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan).
Aspirin diresepkan untuk pasien dengan acute myocardial infarction (AMI) pada saat
pasien di IGD yang dimaksud adalah hasil ukur check dokumen bahwa setiap pasien
acute myocardial infarction (AMI) pada di IGD
Penelitian menunjukkan bahwa Aspirin dapat mengurangi resiko adverse events dan
kematian sebesar 20%. Pedoman klinis sangat merekomendasikan penggunaan Aspirin
dalam periode waktu yang lama untuk pencegahan sekunder terhadap kejadian serangan
jantung susulan pada pasien dengan AMI saat pasien tersebut pulang / keluar rumah
sakit.
Jumlah pasien AMI yang diresepkan Aspirin saat pasien pulang / keluar rumah sakit
dalam satu bulan (orang) : Jumlah seluruh pasien AMI yang pulang / keluar rumah sakit
dalam bulan yang sama (orang) x 100%
Jumlah pasien AMI yang diberi Aspirin 24 jam sejak pasien masuk di IGD
Jumlah seluruh pasien AMI yang dilayanani di IGD
100%
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat rekam medis
pasien dengan AMI yang melalui IGD
Pasien dengan AMI
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATOR
TARGET
SAMPLING
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
PELAPORAN
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap setelah
pasien keluar dari Rawat Inap untuk semua pasien AMI. Data diukur dengan melihat
data dokumentasi rekam medis.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala IGD sebagai informasi
awal, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis.,
Kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Peningktan Mutu dan
Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang
dikoordinasikan oleh Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
Instalasi gawat darurat
&
AREA
PIC
Ka IGD
FORMAT
PENCATATAN
NO
TANGGA
L
NAM
A/
UMU
R
NO.R
M
DIAGNOSA
MEDIK
TANGGAL /
JAM KRS
DIRESEPKAN
ASPIRIN di
IGD
(ya/tidak)
KET
1
2
3
Verifikasi
Outcome
INDIKATOR
TUJUAN
1.
Tergambarnya upaya rumah sakit dalam mencegah kesalahan pemberian obat, untuk
mengantisipasi terjadinya kejadian nyaris cedera dalam pengobatan.
2.
Terwujudnya ketepatan penyiapan obat oleh Instalasi Farmasi dan keselamatan penggunaan
obat bagi pasien
DEFINISI
Kesalahan pemberian obat adalah : kesalahan memberikan obat kepada pasien yang tidak sesuai yang
dapat membahayakan keselamatan pasien .
OPERASIONAL
ALASAN/
Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan kebijakan Instalasi Farmasi tentang
Keselamatan Pasien dalam mengurangi insiden yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan (KTD),
IMPLIKASI/
RASIONALISASI kejadian nyaris cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
apoteker dan tenaga farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden.
FORMULA
Jumlah Kesalahan pemberian (resep) dalam satu bulan (item) : Jumlah seluruh permintaan obat
(resep) dalam bulan yang sama (item) x 100%
NUMERATOR
Jumlah kejadian kesalahan memberikan obat pasien 1 bulan
DENOMINATOR TARGET
0%
SAMPLING
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling (yaitu dengan melihat adanya tidaknya kesalahan
pemberian obat pada pasien yang dirawat inap ,muapun rawat jalan
Seluruh Prescription order
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
PELAPORAN
&
AREA
PIC
Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh staf Instalasi Farmasi dengan melihat adanya
ketidakkejelasan aturan pakai, bentuk sediaan, dosis dan paraf dokter pada setiap resep, sampai
jumlah sampel terpenuhi setiap bulannya.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Farmasi sebagai informasi
awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Komite Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh
Komite Peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien.
Instalasi Farmasi
Kepala Instalasi Farmasi
TANGGAL
FORMAT
PENCATATAN
NO
NAMA NO.
PASIEN RM
RUANGAN
NAMA
OBAT
BENTUK
DOSIS
SEDIAAN
ATURAN
PAKAI
10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Verifikasi
tur
s
me
Outcome
TUJUAN
Terpenuhinya Asesmen Pra Anestesi oleh dokter Anestesi pada tindakan operasi elektif
pasien rawat inap
DEFINISI
Pengkajian pra-anesthesi adalah dimana ahli anestesia melaksanakan penentuan status
medis pasien, membuat rencana pengelolaan anestesi dan memberi informasi tindakan
OPERASIONAL
anestesia kepada pasien dan atau keluarganya.
Pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk pasien pra-operasi elektif dengan anesthesi
umum adalah semua pasien operasi elektif dengan general anasthesi harus menerima
penilaian pra anestesi sebelum operasi dengan format pengkajian yang lengkap dan benar.
ALASAN/
Seseorang yang memenuhi kualifikasi melaksanakan asesmen praanestesi, sebagai dasar
untuk menentukan proses perencanaan anestesia dan sedasi yang aman dan sesuai.
IMPLIKASI/
Perencanaan anasthesi yang baik dapat mengurangi insiden keselamatan pasien selama
RASIONALISASI
menjalani operasi.
FORMULA
Jumlah pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk pasien pra-operasi elektif dengan
anesthesi umum dalam satu bulan (orang) : Jumlah seluruh pasien pra-operasi elektif
dengan anesthesi umum dalam bulan yang sama (orang) x 100%
NUMERATOR
Jumlah pengkajian pre-anasthesi dilaksanakan untuk pasien pra-operasi elektif dengan
anesthesi umum dalam satu bulan
DENOMINATOR
Jumlah seluruh pasien pra-operasi elektif dengan anesthesi umum dalam bulan yang sama
TARGET
100%
SAMPLING
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, dengan mengidentifikasi seluruh
kegiatan operasi yang dilaksanakan, data didapatkan dengan sumber sekunder rekam
medis untuk format pengkajian pra anesthesia.
KRITERIA INKLUSI Seluruh pasien operasi elektif dengan General Anasthesi
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Setiap hari kerja (Senin sampai dengan Sabtu), oleh staf Instalasi Bedah Sentral (IBS),
11
ANALISA
PELAPORAN
AREA
PIC
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala IBS sebagai informasi awal,
kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Bidang Pelayanan Medis., Kemudian
setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Peningktan Mutu dan Keselamatan
Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Instalasi Bedah Sentral (IBS), OK IRD, OK WA
Bidang Pelayanan Medis
TANGGAL
FORMAT
PENCATATAN
NO
NAMA PASIEN
NO. RM
DIAGNOSA MEDIS /
TINDAKAN OPERASI
PENGKAJIAN PRAKET
ANASTHESI (ya/tidak)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
dst
tur
s
me
Outcome
Mencegah insiden KNC, KTD, Sentinel karena tranfusi darah
TUJUAN
DEFINISI
Produk darah adalah komponen darah yang digunakan untuk memberikan therapy
kebutuhan darah pasien di rumah sakit.
OPERASIONAL
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu
orang ke sistem peredaran orang lainnya.
Kesalahan tranfusi dapat berupa :
a.
Salah identitas darah
b.
Salah golongan darah
c.
Salah jenis darah
d. Salah jumlah darah
ALASAN/
Kebutuhan akan transfuse darah pada beberpa kasus penyakit mutlak diperlukan,dan
harus sesuai dengan kebutuhan. Pemberian transfuse darah yang salah ada pasien dapat
IMPLIKASI/
menyebabkan reaksi alergi hingga syok anafilaktik, yang dapat berakibat pada kematian
RASIONALISASI
FORMULA
NUMERATOR
Jumlah Kejadian salah pemberian Transfusi darah
DENOMINATOR
Jumlah darah yang tidak dipakai setelah diorder dalam satu bulan (kantong
TARGET
0
SAMPLING
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan mencatat kejadian
salah pemberian transfuse darah pada masing masing unit perawatan
KRITERIA INKLUSI Seluruh darah yang diorder
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Melalui formulir incident report
ANALISA
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh kepada Komite Peningkatan Mutu
dan keselamatan Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
PELAPORAN
dideseminasikan kepada seluruh komponen setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh
Unit Penjaminan Mutu
AREA
Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan transfusi
PIC
Kepala Bank Darah
FORMAT
PENCATATAN
TANGGAL
NO
NAMA
PASIEN
JENIS
TRANSFU
SI
NO.
RM
JUMLAH
DARAH
YANG
DIORDER
TEPAT
PASIEN
KESALAHAN
PEMBERIAN/TID
AK TEPAT PASIEN
KET
JENIS
REAKSI
1
2
3
4
5
6
7
8
dst
Verifikasi :
Outcome
INDIKATOR
TUJUAN
Tergambarnya tanggung jawab staf medis dalam kelengkapan informasi rekam medik
DEFINISI
Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang lengkap diisi oleh staf medis yang
OPERASIONAL meliputi : identitas pasien, riwayat keluar masuk, resume dan instruksi dokter (dinyatakan
lengkap/tidak lengkap oleh petugas IRM). Rekam medik harus disetor ke IRM selambatlambatnya 24 jam setelah selesai pelayanan rawat inap
ALASAN/
Sesuai dengan UU Hukum Kesehatan No. 44 tahun 2008, UU Praktek Kedokteran No. 28
tahun 2008, UU Rekam Medis hukum No. 269 tahun 2008. Tujuan Rekam Medis adalah untuk
IMPLIKASI/
RASIONALISA menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka
SI
tertib administrasi tidak akan berhasil. Sehingga kelengkapan rekam medis harus dipastikan
dan dipatuhi untuk dilaksanakan. Rekam medis adalah bukti satu-satunya pelayanan kesehatan
yang diberikan di rumah sakit
Rekam medis harus benar, lengkap, terkini dan tepat waktu. Rekam medis juga merupakan
skema asuransi kesehatan publik (Jamkesmas). Rata-rata ada 2 kasus per minggu yang tertunda
pelayanan kesehatan saat rawat jalan dipoliklinik karena ketidaklengkapan rekam medis saat
pasien pulang setelah rawat inap.
FORMULA
Jumlah rekam medik yang tidak lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam untuk pasien
pulang rawat inap dalam satu bulan (orang) : Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai
pelayanan rawat inap dalam bulan yang sama (orang) x 100% = ___%
NUMERATOR
Jumlah rekam medik yang tidak lengkap diisi oleh staf medis dalam 24 jam untuk pasien
pulang rawat inap dalam satu bulan (orang)
DENOMINATO Jumlah pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap dalam bulan yang sama
(orang)
R
TARGET
5%
SAMPLING
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan mencatat seluruh
ketidaklengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat inap dalam satu bulan
KRITERIA
Seluruh pasien yang dinyatakan telah selesai pelayanan rawat inap
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Pencatatan dilaksanakan setiap hari oleh Staf Instalasi Rekam Medik dengan mencatat adanya
ketidaklengkapan rekam medis untuk pasien pulang rawat inap setiap bulannya.
ANALISA
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala catatan Medik sebagai informasi
awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Komite
PELAPORAN
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi
serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan
oleh Komite Peningkatan Mutu dan keselamatan pasien
AREA
Instalasi catatan Medik
PIC
Kepala Instalasi Rekam Medik
TANGGAL
FORMAT
PENCATATAN
NO
NAMA
PASIE
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
dst
Verifikasi :
NO.
RM
DIAGNOS
A
RUANG
PERAWATAN
KELENGKAPAN
(lengkap/tidak
lengkap)
DIKIRIM 24
JAM
SELETAH KET
BPL
(ya/tidak)
Klinik 10 : Pencegahan
pengawasan, serta pelaporan infeksi
JUDUL
INDIKATOR
TIPE INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
FORMULA
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
Struk
Prose
Outco
Proses
&
tur
s
me
Outcome
Mengetahui hasil pengendalian infeksinosokomial rumah sakit
Angka Kejadian Infeksi Karena Jarum Infus (AIKJ) adalah Indikator pelayanan non
bedah untuk menghitung banyaknya kejadian infeksi kulit karena jarum infus, dan angka
ini menunjukkan tinggi rendahnya mutu pelayanan keperawatan
Infeksi karena jarum infus adalah keadaan yang terjadi di sekitar tusukan atau bekas
tusukan jarum infus di rumah sakit yang ditandai dengan rasa panas (kalor),
pengerasan(tumor), kemerahan (rubor), dan dengan atau tanpa nanah (pus) pada daerah
bekas tusukan jarum infus dalam waktu 3 X 24 jam atau kurang dari waktu tersebut bila
infus masih terpasang
Angka Kejadian Infeksi Karena Jarum Infus (AIKJ) adalah Indikator pelayanan non
bedah untuk menghitung banyaknya kejadian infeksi kulit karena jarum infus, dan angka
ini menunjukkan tinggi rendahnya mutu pelayanan keperawatan
&
X 100 %
ANALISA
PELAPORAN
pengendalian,
NUMERATOR
DENOMINATOR
TARGET
SAMPLING
KRITERIA INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
dan
NO
1
1
2
3
4
5
dst
NAMA
PASIEN
BAR
NO.
RM
DIAGNOSA
MEDIS
TANGGAL
PEMASANGA
N INFUS
INFEKSI AKIBAT
JARUM INFUS
KET
(YA/TIDAK)
3.
STANDAR
PMKP 3. Manajemen 1:
Pengadaan suplai serta obat-obatan penting bagi pasien yang
dibutuhkan secara rutin
JUDUL
INDIKATOR
TIPE
INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN DAN
IMPLIKASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATO
R
TARGET
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Struk
tur
Pros
es
Outco
me
Proses &
Outcome
ANALISA DAN
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
TANGGAL
JML AWAL
MASUK
KELUAR
KET STOK
Dr.YANG
MEMAKAI
VALIDASI
STANDAR
JUDUL
INDIKATOR
PMKP 3. Manajemen 2:
Pelaporan kegiatan, seperti diatur oleh undang-undang dan peraturan
Ketepatan Waktu Laporan Indikator Mutu
TIPE
INDIKATOR
Strukt
ur
Proses
Outcome
Proses
&
Outcom
e
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
Jumlah unit yang menyerahkan laporan indicator mutu tepat waktu X 100%
Jumlah unit yang harus menyampaikan laporan indicator mutu
NUMERATOR
DENOMINATO
R
TARGET
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA DAN
PELAPORAN
AREA
PIC
Bag Monev
Setiap bulan oleh Kasub Bag Monev
FORMAT
PENCATATAN
BULANAN
JENIS LAPORAN
TANGGAL
PENGIRIMAN
LAPORAN
PETUGAS
PENGIRIM
KET
VALIDASI
STANDAR
JUDUL
INDIKATOR
TIPE
INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
PMKP 3. Manajemen 3 :
Manajemen risiko
Kejadian pulang paksa
Struktu
r
Prose
s
Outco
me
Proses
&
Outcome
KRITERIA
Semua pasien rawat Inap
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Rekam Medis
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan
PELAPORAN
Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian
data akan dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa
Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala
Instalasi Rawat Inap, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan
kepada komite peningkatan Mutu dan keselamatan pasien, dan Direktur.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh
komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite
peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien
AREA
Ruang rawat Inap
PIC
FORMAT
PENCATATAN
KEJADIAN PULANG
PAKSA
TANGGAL
KEJADIAN
ALASAN
RUANG
PERAWATAN
VALIDASI
STANDAR
PMKP 3. Manajemen 4 :
Manajemen penggunaan Alat;
JUDUL
INDIKATOR
TIPE
INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
Strukt
ur
Pros
es
Outcome
Proses
&
Outcom
e
ALASAN
DAN Utilisasi penting diperlukan terutama untuk megetahui efektivitas
IMPLIKASI
penggunaan ruang vip (anthurium),dengan melihat dari gambaran data
BOR,LOS,TOI,BTO.sehingga tercipta pelayanan yang efektif dan
efesien.
FORMULA
Sensus harian Rumah Sakit
NUMERATOR
Data BOR,LOS,TOI,BTO, ruang VVIP
DENOMINATOR
Data BOR,LOS,TOI,BTO Rumah sakit
TARGET
1. BOR : 60-80%
2. LOS : 6-9 Hari
3. TOI : 1-3 hari
BTO 30-40 Kali/Tahun
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
Catatan medis
ANALISA DAN Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala bidang Catatan
medis sebagai informasi awal, data akan dilaporkan kepada komite peningkatan
PELAPORAN
Mutu dan keselamatan pasien, dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi
serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang
dikoordinasikan oleh Komite peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien
AREA
catatan medis
PIC
FORMAT
PENCATATAN
TANGAL
BOR
LOS
TOI
BTO KET
VALIDASI
JUDUL
INDIKATOR
TUJUAN
TIPE
INDIKATOR
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN DAN
IMPLIKASI
FORMULA
PMKP 3: Manajemen 5
Kepuasan Pelanggan
Untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan
rumah sakit
Strukt
Prose
Outcome
Proses
&
ur
Outcom
e
X 100%
DENOMINATO
R
TARGET
KRITERIA
INKLUSI
100 %
1. Komplain berasal dari survey pasien Rawat Inap dan Rawat
Jalan,IGD,
2. Pihak yang menyampaikan Komplain sudah dapat menerima
penjelasan yang disampaikan atau perbaikan yang dilakukan
3. Sudah terpenuhinya apa yang diharapkan oleh pihak yang
menyampaikan complain
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA DAN
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
UNIT
JENIS PELAYANAN
VALIDASI
STANDAR
PMKP 3. Manajemen 6 :
Harapan dan kepuasan staf
TERSELESAIKAN
DALAM KURUN
WAKTU 14 HARI
BELUM
DISELESAIKAN
KET
JUDUL
INDIKATOR
TIPE
INDIKATOR
Strukt
ur
Pros
es
Outcom
e
Proses
&
Outcome
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
NO
TANGGAL PEMBERIAN
JASA PELAYANAN
TANGGAL 20 ( h-1,+1)
TIDAK SESUAI
TANGGAL
KET
VALIDASI
STANDAR
JUDUL
INDIKATOR
PMKP 3. Manajemen 7 :
Demografi dan diagnosis klinis pasien
Demografi pasien dengan diagnosis klinik DHF
TIPE
INDIKATOR
Strukt
ur
Proses
Outco
me
Proses
&
Outcome
DENOMINATOR
TARGET
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA DAN
Jumlah Seluruh pasien DHF yang dirawat pada periode yang sama
Tersedianya table distribusi frekwensi dan grafik batang setiap semester
Data Pasien DHF yang Dirawat di Ruang Rawat inap
Setiap bulan oleh subid rekam medik
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala sub Bag Catatan
PELAPORAN
Medis sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan
dilaporkan kepada Kepala Instalasi Rawat Inap. Data beberapa Ruangan Rawat
Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Instalasi Rawat Inap,
kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada komite peningkatan Mutu
dan keselamatan pasien, dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta
dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang
dikoordinasikan oleh Komite peningkatan Mutu dan keselamatan Pasien
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
NO
RUANG
PERAWATAN
VALIDASI
STANDAR
TIPE
INDIKATOR
DEFINISI
OPERASIONA
L
ALASAN DAN
IMPLIKASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATO
R
TARGET
SMT
TH
UMUR
JK
SEMBUH
RUJUK
MENINGG
AL
KET
PMKP 3. Manajemen 8 :
Keuangan
Ketepatan waktu Penyusunan Laporan keuangan
JUDUL
INDIKATOR
TUJUAN
ALAMAT
Strukt
ur
Proses
Outcom
e
Proses
&
Outcome
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA DAN
PELAPORAN
AREA
BAG Keuangan
PIC
FORMAT
PENCATATAN
PERIODE
VALIDASI
STANDAR
CAPAIAN
KET
STANDAR
JUDUL
INDIKATOR
PMKP 3. Manajemen 9 :
Pencegahan dan pengendalian peristiwa
keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf.
FORMULA
membahayakan
TIPE
INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN DAN
IMPLIKASI
yang
Strukt
ur
Proses
Outcome
Proses &
Outcome
NUMERATOR
DENOMINATO
R
TARGET
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA DAN
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
SUBDIT DIKLAT
Kasubdit DIKLAT
TAHUN
JADWAL PELATIHAN
VALIDASI
PEGAWAI YANG
MENGIKUTI
PEGAWAI YANG
MAMPU DAN
TERLATIH
STANDAR
JUDUL
Aspirin diresepkan untuk pasien dengan acute myocardial infarction (AMI)
INDIKATOR
saat di rumah sakit
TIPE INDIKATOR
Struktur
Proses
Outcome
Proses & Outcome
TUJUAN
Untuk mengetahui kualitas pelayanan pasien AMI, sebab terapi Aspirin pada pasien
yang menderita acute myocardial infarction (AMI) dapat mengurangi resiko adverse
events dan kematian
DEFINISI
Aspirin atau asam asetilsalisilat (asetosal) adalah sejenis obat turunan dari salisilat
OPERASIONAL
yang sering digunakan sebagai senyawa analgesik (penahan rasa sakit atau nyeri
minor), antipiretik (terhadap demam), dan anti-inflamasi (peradangan).
acute myocardial infarction (AMI) adalah kematian otot jantung akibat suplai darah
tidak cukup untuk jantung, acute myocardial infarction (AMI) .Aspirin diresepkan
untuk pasien dengan acute myocardial infarction (AMI) pada saat pulang / keluar
rumah sakit yang dimaksud adalah hasil ukur check dokumen bahwa setiap pasien
acute myocardial infarction (AMI) pada saat pulang / keluar rumah sakit dalam
keadaan hidup harus diresepkan Aspirin .
ALASAN/
Penelitian menunjukkan bahwa Aspirin dapat mengurangi resiko adverse events dan
IMPLIKASI/
kematian sebesar 20%. Pedoman klinis sangat merekomendasikan penggunaan
RASIONALISASI
Aspirin dalam periode waktu yang lama untuk pencegahan sekunder terhadap
kejadian serangan jantung susulan pada pasien dengan AMI saat pasien tersebut
pulang / keluar rumah sakit.
FORMULA
Jumlah pasien AMI yang diresepkan Aspirin saat di rawat di rumah sakit dalam satu
bulan (orang) : Jumlah seluruh pasien AMI yang dirawat di rumah sakit dalam bulan
yang sama (orang) x 100%
NUMERATOR
Jumlah pasien AMI yang diresepkan Aspirin saat pasien dirawat di rumah sakit
dalam satu bulan
DENOMINATOR
Jumlah seluruh pasien AMI yang dirawat rumah sakit dalam bulan yang sama
TARGET
100%
SAMPLING
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat rekam
medis pasien dengan AMI dirawat dirumah sakit.
KRITERIA
Pasien dengan AMI
INKLUSI
KRITERIA
Pasien yang meninggal pada saat masuk rumah sakit
EKSKLUSI
Pasien dengan dokumentasi Alasan Tanpa Aspirin saat MRS
PENCATATAN
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap
setelah pasien keluar dari Rawat Inap untuk semua pasien AMI. Data diukur dengan
melihat data dokumentasi rekam medis.
ANALISA
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap
PELAPORAN
sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan
kepada Kepala Bid Pelayanan Medik. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Unit Penjaminan Mutu dan Direksi. Secara
umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen rumah
setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu
AREA
Instalasi Rawat Inap
PIC
Bidang Pelayanan Medis
FORMAT
TG
DIAGNO
TANGGAL
PENCATATAN
NAMA /
NO.
DILAKUKAN REHABILITASI
L
NO
SA
DILAKUKAN MULAI
KET
M
RS
TL
1
2
3
Validasi
RM
MEDIK
MEDIS (ya/tidak)
REHABILITASI MEDIS
STANDAR
JUDUL
INDIKATOR
TIPE
INDIKATOR
TUJUAN
Proses
Outcome
Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat menyebabkan
konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan banyak
pasien,mencegah KTD,KNC.
Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami insiden secara cepat dan tiba-tiba
berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh
berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai
berat atau tidak menimbulkan cedera
Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan
membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Salah satu upaya
untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah dengan menempatkan perawat
profesional pada bangsal-bangsal tempat perawatan pasien.
Jumlah pasien jatuh selama 1 bulan kalender (orang) : Jumlah pasien yang dirawat
dalam 1 bulan kalender dikali 100%
Jumlah pasien jatuh selama 1 bulan kalender
DEFINISI
OPERASIONAL
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATOR
TARGET
SAMPLING
0%
Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat rekam medis pasien
dengan ischemic atau hemorrhagic stroke setelah pasien keluar rumah sakit.
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
&
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
TGL
MRS
NO
NAMA / TLNO. RM
TANGGAL / JAM
INSIDEN
PASIEN
JATUH
TINDAK
LANJUT
PELAPORAN
Insiden KPRS
(ya/tidak)
KLASIFIKASI
PERLUKAAAN
1
2
3
Validasi
Proses
&
Outcome
KET
JUDUL
INDIKATOR
TIPE
INDIKATOR
TUJUAN
Proses
&
Outcome
Tergambarnya kualitas pelayanan keperawatan di rumah sakit terhadap pencegahan insiden
dekubitus
DEFINISI
Dekubitus merupakan sebuah ulkus akibat tekanan yang terlokalisir pada kulit dan / atau pada dasar
OPERASIONAL
jaringan yang biasanya terjadi pade area tonjolan tulang, sebagai akibat dari tekanan, atau tekanan
yang dikombinasi dengan pergeseran dan / atau gesekan (National Pressure Ulcer Advisory Panel,
NPUAP, 2009).
Insiden dekubitus akibat perawatan di rumah sakit ditemukan atau didokumentasikan setelah 24 jam
pertama sejak mulai waktu rawat inap.
ALASAN/
Dekubitus merupakan insiden yang disebabkan oleh kualitas pelayanan keperawatan yang buruk,
IMPLIKASI/
sehingga pemantauan sangat diperlukan untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi kualitas
RASIONALISASI
pelayanan keperawatan. Insiden dekubitus dilaporkan berkisar antara 2,7 persen sampai dengan 29,5
persen dalam berbagai studi klinis.
FORMULA
Jumlah pasien dekubitus dengan katagori dalam jangka waktu tertentu (orang) : Jumlah seluruh
pasien baru dalam periode yang sama x 100%
NUMERATOR
Jumlah pasien dekubitus dalam jangka waktu tertentu
DENOMINATOR
Jumlah seluruh pasien baru yang dalam periode yang sama
TARGET
2.7%
SAMPLING
Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan dengan Quick Survey dengan menggunakan purposive
sampling (dengan proporsi populasi) pada periode survey sesuai dengan kriteria inklusi
KRITERIA
1. Insiden dekubitus
INKLUSI
2. Semua pasien baru setelah 24 jam MRS
KRITERIA
1. Pasien yang berusia kurang dari 18 tahun
EKSKLUSI
2. Pasien dengan Ulkus Dekubitus yang didapat di luar rumah sakit
3. Pasien yang menolak dilakukan pengkajian
4. Pasien yang kondisinya tidak stabil (hemodinamik, nyeri tidak terkontrol)
5. Pasien terminal, kebidanan (Post Partum dan SC tanpa komplikasi)
PENCATATAN
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap setiap ada pasien
baru dengan risiko dekubitus. Data diukur dengan melihat secara langsung ke pasien.
ANALISA
& Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap sebagai informasi
PELAPORAN
awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala ka Sie pelayanan
Keperawatan. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis oleh kasie
Pelayanan Keperawatan, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Unit Penjaminan
Mutu dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Unit Penjaminan Mutu
AREA
Instalasi Rawat Inap
PIC
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
Proses
Outcome
NB : data yang dimasukkan dalam format ini hanya pasien sesuai dengan kriteria inklusi
NO
TANGGAL
FORMAT
PENCATATAN
Struktur
NO. RM
DIAGNOSA
MEDIS
KEJADIAN
DEKUBITUS
(ya/tidak)
1
2
3
4
5
dst
JUDUL INDIKATOR
Angka bayi baru lahir yang mendapatkan ASI exclusive selama dirawat di Ruang
Perinatalogi
TIPE INDIKATOR
TUJUAN
Struktur
Proses
Outcome
Proses & Outcome
DEFINISI
OPERASIONAL
ASI exlusive adalah pemberian asi kepada bayi baru lahir tanpa ada pemberian
makanan tambahan ,cairan gula maupun susu formula.
.
Pemberian asi exlusive pada bayi selama dirumah sakit bertujuan meningkatkan
imunitas bayi dan kemudian diteruskan sampai dengan usia 6 bulan.
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
FORMULA
Jumlah bayi baru lahir yang mendapatkan ASI diruang perinatalogi selama 1 bulan
(dibagi) : Jumlah semua bayi baru lahir yang dirawat diruang perinatologi selama
1bulan x 100 %
Jumlah bayi baru lahir yang mendapatkan ASI exlusive yang dirawat diruang
Perinatalogi selama 1bulan
DENOMINATOR
TARGET
SAMPLING
KRITERIA INKLUSI
KRITERIA EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
PELAPORAN
AREA
PIC
FORMAT
PENCATATAN
&
Jumlah semua bayi baru lahir yang dirawat diruang perinatologi selama 1 bulan
100 %
Kegiatan pengumpulan data dilaksanakan dengan Quick Survey dengan menggunakan
purposive sampling (dengan proporsi populasi) pada periode survey sesuai dengan
kriteria inklusi
Bayi baru lahir dengan kelahiran spontan maupun section saecarea dengan kondisi
umum baik.
Ibu dengan keadaan umum baik
Semua bayi sehat yang dirawat di ruang perinatalogi
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap setiap
ada pasien baru dengan risiko dekubitus. Data diukur dengan melihat secara langsung
ke pasien.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Perinatalogi
sebagai informasi awal, kemudian data akan dilaporkan kepada Kepala Bid pelayanan
keperawatan. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan direkapitulasi dan dianalisis
oleh Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, kemudian setiap bulannya data akan
dilaporkan kepada Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien, dan Direksi.
Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada seluruh komponen
rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Komite Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien.
Ruang Perinatalogi
Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan
NB : data yang dimasukkan dalam format ini hanya pasien sesuai dengan kriteria
inklusi
KET
NO
TANGGAL
NUMERATOR
NAMA BAYI
1
1
2
3
4
5
dst
NO.
RM
JENIS
KELAMIN
K.U
IBU
BAIK
K.U
BAYI
BAIK
ASI EXLUSIVE
JUDUL
INDIKATOR
TIPE INDIKATOR
TUJUAN
DEFINISI
OPERASIONAL
Struktur
Proses
&
Outcome
Mengidentifikasi kualitas pelayanan pasien stroke yang dihubungkan dengan penanganan
pasien stroke dengan pelayanan rehabilitasi
Stroke hemorrhagic adalah sebuah perdarahan non-traumatik intraserebral, perdarahan
subarachnoid atau hemoragik infark
Stroke ischemic adalah defisit neurologis terukur onset mendadak, dianggap sekunder
berfokus iskemia otak, dan bukan disebabkan perdarahan intraserebral (ICH) atau
proses penyakit lain. Gangguan cerebrovascular ini disebabkan oleh kekurangan
aliran darah ke area otak, umumnya sebagai akibat trombosis, emboli, atau
Proses
Outcome
ALASAN/
IMPLIKASI/
RASIONALISASI
FORMULA
NUMERATOR
DENOMINATOR
TARGET
SAMPLING
KRITERIA
INKLUSI
KRITERIA
EKSKLUSI
PENCATATAN
ANALISA
PELAPORAN
AREA
PIC
&
Pencatatan dilaksanakan setiap hari, dilakukan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap setelah
pasien keluar dari Rawat Inap untuk semua pasien stroke. Data diukur dengan melihat
data dokumentasi rekam medis.
Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruangan Rawat Inap
sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan
kepada Kepala Bidang pelayanan medis. Data beberapa Ruangan Rawat Inap akan
direkapitulasi dan dianalisis oleh Kepala Bidang Pelayanan Medis, kemudian setiap
bulannya data akan dilaporkan kepada Komite Peningkatan Mutu dan keselamatan
Pasien dan Direktur. Secara umum data akan dievaluasi serta dideseminasikan kepada
seluruh komponen rumah setiap tiga bulan yang dikoordinasikan oleh Unit
Penjaminan Mutu
Ruangan Rawat Inap
Bidang Pelayanan Medis
FORMAT
PENCATATAN
TGL
MRS
NO
1
2
3
Validasi
NAMA
/
NO. RM
DIAGNOSA
MED
IK
DILAKUKAN
REHABI
LITASI
MEDIS
(ya/tidak)
T
L
TANGGAL
DILAKU
KAN
MULAI
REHABI
LITASI
MEDIS
KET