Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk.
Menyeimbangkan dacin
Menimbang balita
Mencatat hasil penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas
Membuat laporan pelacakan gizi buruk dan atau KLB ke Dinas Kesehatan
J. Bagan
K. Dokumen terkait
Leaflet
L. Unit Terkait
Bidan Desa, KIA/BP
M. Formulir yang dipergunakan
Formulir Pelacakan Gizi Buruk
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
Undang-Undang
07.41 undang-undang No comments
Tahun 1997
UU No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Tahun 1998
UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Tahun 1999
UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Tahun 2002
UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
Tahun 2003
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2004
UU No. 10 tahun 2004 Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Tahun 2007
UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
UU No. 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan
Tahun 2009
UU No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
UU No. 26 tahun 2009 tentang Pajak Retribusi Daerah
UU No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Lingkungan Hidup
UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika
UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
UU No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
Tahun 1997
Tahun 1998
Tahun 1999
Tahun 2002
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2007
Tahun 2009
Tahun 1998
Tahun 1999
Tahun 2002
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2007
Tahun 2009
Tahun 1998
Tahun 1999
Tahun 2002
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2007
Tahun 2009
Tahun 1998
Tahun 1999
Tahun 2002
Tahun 2003
Tahun 2004
Tahun 2007
Tahun 2009
Nomor : 84 TAHUN 2014
Judul : Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2015
[ Download File]
DISTRIBUSI TABLET Fe
15.54 Gizi, Konsultasi Gizi No comments
Tablet Fe
A. Kebijakan
Merupakan upaya pencegahan terhadap masalah gizi (anemia).
B. Tujuan
Semua ibu hamil mendapatkan tablet tambahan darah minimal 90 tablet.
C. Referensi
Buku Pedoman Distribusi Tablet Fe.
D. Ruang Lingkup
Ibu hamil mendapatkan tablet tambah darah sampai 90 tablet, pemberiannya dilakukan
di pelayanan KIA Puskesmas maupun di Polindes dan Bidan Praktek Swasta.
E. Penanggung Jawab
Petugas Gizi
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Distribusi tablet Fe adalah pemberian tablet Fe untuk ibu hamil sebanyak minimal 90
tablet.
H. Alat dan Bahan
Buku KIA, Tablet Fe
I. Langkah-langkah
Menyiapkan tablet Fe
Mendistribusikan tablet Fe
A. Kebijakan
Terselenggaranya tindaklanjut penyampaian informasi untuk menyamakan
persepsi kegiatan program gizi.
B. Tujuan
Semua sasaran memperoleh kejelasan tentang informasi program-program gizi.
C. Referensi
Hasil rapat/pertemuan di tingkat Kabupaten dan Buku Pedoman yang terbaru.
D. Ruang Lingkup
Semua sasaran stakeholder baik lintas program maupun lintas sektor terkait.
E. Penanggung Jawab
Petugas Gizi.
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Infokes/sosialisasi gizi adalah suatu proses untuk menyamakan persepsi
dalam menjelaskan informasi program gizi.
H. Alat dan Bahan
Materi, Handout,Referensi terkait dan terkini
I. Langkah-langkah
1. Menyiapkan bahan rapat/sosialisasi
2. Menjelaskan/sosialisasi program gizi
3. Membuat kesepakatan dan tindak lanjut
4. Membuat notulen
5. Membuat hasil rapat
6. Memberikan umpan balik
J. Dokumen terkait
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Program Rutin.
K. Unit Terkait
Lintas sektor dan lintas program.
L. Formulir yang dipergunakan
Buku Pedoman SPM
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
Membuat laporan.
Leaflet, poster
L. Unit Terkait
Bidan Desa.
M. Formulir yang dipergunakan
Formulir Pendataan Kadarzi.
C. Referensi
Buku Petunjuk Monitoring Garam Tingkat Rumah Tangga.
D. Ruang Lingkup
Rumah tangga dari populasi posyandu terpilih.
E. Penanggung Jawab
sawitri nur handayani
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Monitoring garam adalah kegiatan yang dilakukan secara berkala minimal setiap tahun
sekali melalui pemeriksaan garam (NaCl) baik jenis maupun mutu yang dikonsumsi
oleh rumah tangga.
H. Alat dan Bahan
Garam dapur, Iodina tes
I. Langkah-langkah
a. Persiapan
v Petugas menentukan sampel sesuai dengan metodologi yang telah disepakati
v Petugas membuat rencana kegiatan
v Petugas membuat jadwal kegiatan setelah berkoordinasi dengan bidan desa
v Petugas menyiapkan alat dan bahan
b. Pelaksanaan
v Petugas datang ke lokasi sesuai jadwal yang telah disepakati
v Petugas menyampaikan maksud dan tujuan
v Petugas melakukan pemeriksaan garam, yang dibawa sasaran (sampel) dengan
cara sbb :
1. Petugas mengambil sendok makan garam yang akan diuji. Bila garam
berbentuk briket, terlebih dahulu garam tersebut dihaluskan.
2. Petugas meneteskan 2-3 tetes cairan uji garam beryodium (iodina tes) ke
permukaan garam tersebut.
3. Petugas memperhatikan perubahan warna yang terjadi pada garam segera
setelah ditetesi cairan uji garam beryodium.
4. Petugas membaca hasil dengan kriteria sbb:
Bila garam berubah warna menjadi ungu tua (seperti tertera pd etiket botol),
maka
garam tersebut mengandung cukup yodium (> 30 ppm)
Bila berwrna ungu muda atau keputih-putihan berarti garam
tersebut mengandung
yodium kurang dari 30 ppm.
Bila warna tidak berubah, garam tersebut tidak mengandung yodium.
J. Hal-Hal yang perlu diperhatikan
Pembacaan indikator warna harus hati-hati karena pada prinsipnya merupakan uji
kualitatif (sensitivitasnya kurang karena faktor pencahayaan).
K. Dokumen terkait
Register sasaran
Leaflet, poster
L. Unit Terkait
Bidan Desa, Posyandu
M. Formulir yang dipergunakan
Formulir Laporan Hasil Monitoring Garam Tingkat Rumah Tangga.
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
Kapsul Vitamin A
A. Kebijakan
Merupakan upaya pencegahan terhadap masalah gizi akibat Kekurangan Vitamin A
(KVA).
B. Tujuan
Semua bayi 6-11 bln, anak balita dan ibu nifas mendapat kapsul vitamin A.
C. Referensi
Buku Pedoman Distribusi Vitamin A.
D. Ruang Lingkup
Bayi umur 6-11 bln, balita serta ibu nifas di wilayah kerja Puskesmas Boyolali I.
E. Penanggung Jawab
sawitri nur handayani
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali
G. Definisi
Distribusi vitamin A adalah pemberian kapsul vitamin A untuk bayi (6-11 bln) dengan
dosis 100.000 UI dan anak balita maupun ibu nifas dengan dosis 200.000 UI.
Distribusi untuk bayi dan balita dilakukan 2x dalam setahun yaitu pada bln. Pebruari
dan Agustus, sedangkan untuk ibu nifas diberikan sesaat setelah melahirkan dan 24
jam setelah melahirkan oleh bidan desa.
H. Alat dan Bahan
KMS Balita, Buku KIA, Kapsul Vitamin A.
I. Langkah-langkah
K. Dokumen terkait
Register sasaran
Leaflet, poster
L. Unit Terkait
Bidan Desa, KIA
M. Formulir yang dipergunakan
Formulir Laporan Hasil Distribusi Vitamin A
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
bottom-up,
B. Tujuan
Sebagai acuan pengolahan data bulanan dari desa guna mendapatkan data yang
valid, akurat dan tepat waktu.
C. Referensi
Buku Pedoman Kerja Pelayanan Gizi di Puskesmas.
D. Ruang Lingkup
Data riil bulanan dari desa.
E. Penanggung Jawab
Petugas Gizi
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Pengolahan data adalah kegiatan untuk mengumpulkan, mengelompokkan dan
menganalisa data yang didapat dipakai sebagai alat monitoring dan evaluasi program.
Pengolah data adalah petugas gizi Puskesmas. Jenis laporan yang diolah adalah
SKDN, Status Gizi Balita, Bumil/Bufas KEK, BBLR, ASI Eksklusif, Vitamin A dan Tablet
Fe.
H. Alat dan Bahan
Blangko FI Gizi
I. Langkah-langkah
1). Persiapan
Laporan data dari desa atau posyandu masuk paling lambat tanggal 25.
2). Pelaksanaan
Data yang sudah masuk direkap dan dimasukkan dalam format F III Gizi
lagi.
L. Unit Terkait
Posyandu, Bidan Desa
M. Formulir yang dipergunakan
Formulir (F-I Gizi), Format analisa data
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
A. Kebijakan
Screening kasus gizi buruk untuk mewujudkan Kecamatan Bebas Gizi Buruk tahun
2015.
B. Tujuan
Untuk mengetahui kejadian dan jumlah balita gizi buruk.
C. Referensi
Buku Pedoman Penanganan Gizi Buruk.
D. Ruang Lingkup
Wilayah kerja Puskesmas Boyoalali I.
E. Penanggung Jawab
sawitri nur handayani.
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Pelacakan adalah menemukan kasus balita gizi buruk melalui pengukuran BB dan TB
serta melihat tanda-tanda klinis.
H. Alat dan Bahan
KMS, Dacin, Microtoise, Pita LILA, Indikator Status Gizi (Standar WHO.NCHS).
I. Langkah-langkah
Mendatangi posyandu atau rumah balita yang diduga menderita gizi buruk.
Menyeimbangkan dacin
Menimbang balita
Mencatat hasil penimbangan, pengukuran tinggi badan dan lingkar lengan atas
Membuat laporan pelacakan gizi buruk dan atau KLB ke Dinas Kesehatan
J. Bagan
K. Dokumen terkait
Leaflet
L. Unit Terkait
Bidan Desa, KIA/BP
M. Formulir yang dipergunakan
Formulir Pelacakan Gizi Buruk
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook
Reaksi:
Konsultasi gizi
A. Kebijakan
Pelaksanaan konseling gizi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang dalam
intruksi kerja.
B. Tujuan
Meningkatkan mutu pelayanan gizi di Puskesmas guna mempercepat proses
penyembuhan pasien.
C. Referensi
Buku Pedoman Pelayanan POZI (Pojok Gizi) di Puskesmas.
D. Ruang Lingkup
Makanan Seimbang, ASI Eksklusif, MP-ASI, Diit DM, Diit Hipertensi, Diit Obesitas,
Diit Rendah Purin, Diit KEP, Daftar Penukar Bahan Makanan.
E. Penanggung Jawab
sawitri nur handayani.
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Konseling Gizi adalah suatu proses komunikasi 2 arah antara konselor dan klien dalam
mengenali dan mengatasi masalah gizi dan atau mempercepat penyembuhan.
H. Alat dan Bahan
Leaflet, Penuntun Diit, AKG
Konsultasi gizi
I. Langkah-langkah
1. Bina Suasana :
Memberikan salam
Memperkenalkan diri
2. Anamnesa :
Penentuan diit
J. Bagan
A. Kebijakan
Pelaksanaan konseling laktasi harus mengikuti langkah - langkah yang tertuang
dalam
intruksi kerja.
B. Tujuan
Untuk membantu ibu mengatasi masalah masalah dalam kegiatan menyusui agar
dapat menyusui secara ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya sampai 2 tahun
atau lebih.
C. Referensi
Pelatihan Konselor Laktasi, UNICEF, 1993
D. Ruang Lingkup
Prosedur ini berlaku untuk ibu hamil, ibu menyusu, dan balita yang datang ke
klinik/pojok konseling laktasi.
E. Penanggung Jawab
sawitri nur handayani
F. Masa berlaku
Ditinjau ulang setiap setahun sekali.
G. Definisi
Klinik konseling laktasi adalah tempat pelayanan konsultasi untuk membantu ibu dalam
mengatasi masalah masalah dalam kegiatan menyusui.
H. Alat dan Bahan
Alat tulis, boneka bayi, spuit, selang NGT, sampel payudara.
I. Langkah-langkah
Petugas menanyakan identitas (nama, umur, jenis kelamin, dan alamat) ibu dan
balita yang datang.
J. Dokumen terkait
Buku Register Konseling Laktasi
K. Unit Terkait
Polindes/PKD, Pustu, BP, KIA.
L. Formulir yang dipergunakan
Urusan surat menyurat (ketatausahaan) adalah suatu bagian yang penting dari pekerjaan
administrasi kesekretariatan. Surat pada hakekatnya adalah bentuk penuangan ide atau kehendak
seseorang dalam bentuk tulisan. Secara terperinci, dikatakan pengertian surat sebagai berikut:
Dengan demikian surat merupakan jembatan pengertian dan alat komunikasi bagi seseorang
dengan orang lain. Karena sifatnya yang demikian, maka surat-surat harus disusun secara singkat
dan padat tetapi jelas dan tegas. Bahasa yang dipakai haruslah mudah dimengerti, sederhana, dan
teratur.
Penulis surat harus memikirkan terlebih dahulu dengan sungguh-sungguh apa yang akan ditulis
serta menyadari kepada siapa tulisan itu ditujukan. Karena melalui surat itu berarti penulis telah
mengantarkan dan membawa idenya kepada orang lain.
Dalam menyelenggarakan tata cara penomoran surat menyurat dimaksudkan terwujudnya
keseragaman dan tata tertib administrasi surat menyurat dan kearsifan dalam suatu organisasi
atau instansi.
Bebarapa hal tentang Surat
Kepanjangan dari nama instansi /organisasi, Nama dipaling atas dari kepala
surat dan seluruhnya menggunakan huruf kapital dan warna huruf hitam
tebal
.
NOMOR DAN KODE SURAT
1. Penomoran ditulis pada satu baris yang memuat: nomor surat, kode surat,
kode instansi, kode bulan dan kode tahun kalender.
2. Nomor surat menggunakan tiga digit, mulai dari nomor urut 001, masa
berlaku nomor surat adalah satu periode. Dihitung mulai dari masa bakti
kepengurusan organisasi/instansi masing-masing.
3. Kode surat dapat berupa singkatan dari kode acara yang akan dilaksanakan
atau kode surat yang sesungguhnya.
KODE SURAT
1.
a.
Surat Keputusan
= SKep
b.
Surat Keterangan
= SKet
c.
Surat Edaran
= SEd
d.
Surat Tugas
= ST
e.
Surat Kuasa
= SK
f.
Surat Peringatan
= SP
g.
= SIK
h.
Surat Perjanjian
= SPn
i.
Surat Undangan
= Und
j.
Memorandum
= Mem
k.
Nota Dinas
= Nd
l.
Pengumuman
= Peng
m. Surat Ketetapan
= STap
n.
Surat Perintah
= SPer
o.
=L
2.
Kode surat yang merupakan contoh sebagai singkatan dari acara yang akan
dilaksanakan
a.
Konferensi Zona
= KZ
b.
Seminar Umum
= SU
c.
Seminar Teknologi
= ST
3.
Kode Bulan ditulis dengan menggunakan hurup Romawi dari bulan Januari sampai
dengan Desember yaitu dengan kode I XII
4.
Sangat rahasia : artinya surat yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang
berkepentingan dan jika di ketahui oleh pihak lain akan mengancam
suatu instansi/organisasi.
Biasa : artinya surat yang boleh diketahui oleh pihak yang tidak
berkepentingan dan tidak mengancam kelembagaan.
2.
Kilat, artinya surat tersebut dikirim seketika setelah surat selesai dibuat dan
harus sampai dialamat hari itu juga.
Kilat/Pos, artinya surat tersebut harus dikirim per pos dengan perangko
kilat.
Kilat Khusus/Pos, artinya surat tersebut harus dikirim per pos dengan
perangko kilat khusus.
Tanda klasifikasi surat harus dicantumkan dengan membutuhkan stempel sangat rahasia atau
rahasia dan seterusnya pada amplop, dan lembar surat pada surat pengantarnya.
Kode surat merupakan alat untuk mengenali masalah yang dikandung dalam arsip, dan
disamping itu juga sebagai alat penentu, dimana letak arsip itu dalam urutan hubungan
masalahnya pada susunan seluruh arsip dalam simpanan.
Kode ini juga menunjukkan adanya urutan sistimatis dari masalah-masalah arsip dan kartu
kendali dalam file.
Di bawah merupakan contoh beberapa kode surat, dikarenakan penomoran surat dimulai dari 000
s/d 900 maka penulis di sini mengkhususkan kode nomor surat untuk wilayah instansi
Pendidikan.
000
UMUM
001
Lambang
002
Tanda Kehormatan/Penghargaan
untuk pegawailihat 861.1
003
Hari Raya/Besar
004
Ucapan
005
Undangan
020
PERALATAN
040
PERPUSTAKAAN Dokumentasi /
Kearsipan / Sandi
042
Dokumentasi
045
Kearsipan
060
ORGANISASI / KETATALAKSANAAN
090
PERJALANAN DINAS
230
232
236
239
240
ORGANISASI PEMUDA
410
PEMBANGUNAN DESA
411
.14
Pungutan
.2
.32
.33
Pusat Latihan
.34
Kursus-Kursus
.35
Kurikulum / Sylabus
.36
Ketrampilan
.37
Pramuka
.4
.25
.3
.32
420
Koperasi Desa
Koperasi Usaha Desa
PENDIDIKAN
.1
421
.1
Pra Sekolah
.2
Sekolah Dasar
.3
Sekolah Menengah
.4
Sekolah Tinggi
.5
Sekolah Kejuruan
.6
.7
.71
Reuni Darmawisata
.72
Pelajar Teladan
.73
Resimen Mahasiswa
.8
.9
422
.1
Administrasi Sekolah
Persyaratan Masuk Sekolah, Testing,
Ujian,Pendaftaran, Mapras, peloncoan
.2
Tahun Pelajaran
.3
Hari Libur
.4
.5
Beasiswa
423
Metode Belajar
.1
Kuliah
.2
Ceramah, Simposium
.3
Diskusi
.4
Studi Tur
.5
Kurikulum
.6
Karya Tulis
.7
Ujian
424
425
Sarana Pendidikan
.1
Gedung
.11
Gedung Sekolah
.12
Kampus
.13
.2
Buku
.3
Perlengkapan Sekolah
426
Keolahragaan
.1
.2
Sarana
.21
.22
Stadion
.23
Lapangan
.24
Kolam renang
.3
.4
427
428
Kepramukaan
429
430
KEBUDAYAAN
431
Kesenian
.1
Cabang Kesenian
.2
Sarana
.21
Gedung Kesenian
432
Kepurbakalaan
433
Sejarah
434
Bahasa
435
440
KESEHATAN
441
Pembinaan Kesehatan
442
Obat-obatan
443
Penyakit Menular
444
Gizi
445
446
Tenaga Medis
448
Pengobatan Tadisional
450
AGAMA
451
Islam
.1
Peribadatan
.11
Sholat
.12
Zakat Fitrah
.13
Puasa
.14
MTQ
.2
Rumah Ibadah
.3
Tokoh Agama
.4
Pendidikan
.41
Tinggi
42
Menengah
.43
Dasar
.44
Pondok Pesantren
.45
Gedung Sekolah
.46
Tenaga Pengajar
.47
Buku
.48
Dakwah
.49
.5
.6
Peradilan
.7
.8
456
.1
ONH
.2
Manasik
560
TENAGA KERJA
.1
Pengangguran
561
Upah
562
563
Latihan Kerja
564
Tenaga Kerja
800
KEPEGAWAIAN
810
PENGADAAN
820
MUTASI
822
823
824
Pemindahan / Pelimpahan /
Perbantuan
825
826
828
830
KEDUDUKAN
Meliputi: Perhitungan Masa Kerja,
Penyesuaian Pangkat/
832
833
834
840
KESEJAHTERAAN PEGAWAI
Meliputi: Tunjangan, Dana, Perawatan
Kesehatan, Koperasi, Distribusi,
Permahan/Tanah,
Tunjangan
.1
Jabatan
.2
Kehormatan
.3
Kematian/Uang Duka
.4
.5
.6
Keluarga
.7
842
Dana
.1
Taspen
.2
Kesehatan
.3
Asuransi
843
Perawatan Kesehatan
844
istribusi
845
Perumahan/Tanah
846
Bantuan Sosial
850
860
PENILAIAN
861
Penghargaan
.1
Bintang/Satyalencana
.2
.3
.4
.5
Pegawai Teladan
862
Hukuman
863
864
Ujian Dinas
865
870
871
Formasi
872
873
Registrasi
.1
NIP
.2
KARPEG
.3
Legitiminasi/Tanda Pengenal
.4
874
875
876
Penggajian
.1
SKPP
877
Sumpah/Janji
878
Korps Pegawai
880
PEMBERHENTIAN PEGAWAI
Pemberhentian,Permintaan Sendiri,
Dengan Hak Pensiun, Karena
Meninggal Dunia, Alasan Lain, Dengan
Diberi Uang Pesangon, Uang Tunggu
Untuk
Sementara Waktu Dan Pemberhentian
Tidak Dengan Hormat
881
Permintaan Sendiri
882
883
Karena Meninggal
884
Alasan Lain
885
Uang Pesangon
886
Uang Tunggu
887
888
890
PENDIDIKAN PEGAWAI
Meliputi: Perencanaan, Pendidikan
Reguler, Pendidikan Non-Reguler,
Pendidikan Ke Luar Negeri,
Perencanaan
892
893
894
895
Metode
896
Tenaga Pengajar /
Widyaiswara/Narasumber
897
Administrasi Pendidikan
898
Fasilitas Belajar
899
Sarana
900
KEUANGAN
910
ANGGARAN
920
OTORISASI / SKO
930
VERIFIKASI
940
PEMBUKUAN
950
PERBENDAHARAAN
960
PEMBINAAN KEBENDAHARAAN
961
970
PENDAPATAN
990
BENDAHARAWAN
Demikian rincian singkat tentang Penomoran Surat. Untuk daftaran nomor surat yang lebih
lengkap dapat di klik di sini.
.
Terimakasih untuk kunjungannya.
STANDAR PELAYANAN
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS OMBEN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 188/45/434.101.05/2009
TENTANG
STANDART PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS OMBEN
KEPALA PUSKESMAS OMBEN
Menimbang
: a. Bahwa dalam rangka memberikan kepastian penyelenggaraan pelayanan
public sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, diperlukan standart pelayanan;
1. Bahwa untuk maksud pada huruf a. Standart Pelayanan Publik Puskesmas
Omben ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Omben Kab.
Sampang.
Mengingat
MEMUTUSKAN :
Menetapkan
PERTAMA
: Standart Pelayanan Publik pada Puskesmas Omben sebagai pedoman dalam
memberikan pelayanan kepada publik;
KEDUA
: Standart pelayanan publik pada Puskesmas Omben Kab. Sampang disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
1. Pendahuluan
1. Visi
2. Misi
3. Tupoksi
4. Jenis Pelayanan
2. Standart Pelayanan
1. Jenis Pelayanan
2. Persyaratan Pelayanan
3. Biaya / Tarif Pelayanan
4. Waktu Penyelesaian Pelayanan
5. Produk Pelayanan
6. Prosedur Pelayanan
7. Kompetensi Petugas
8. Sarana dan Prasarana
9. Petugas yang menangani fungsi :
KETIGA
: Uraian secara rinci standart pelayanan Publik sebagaimana dimaksud pada
DIKTUM KEDUA, dimuat dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Puskesmas Omben;
KEEMPAT
: OMBEN
Pada tanggal
: Juli 2009
: 188/45/434.101.05/2009
TANGGAL
: JULI 2009
Dalam menjalankan fungsinya Tugas pokok yang harus dijalankan Puskesmas sebagai ujung
tombak pembangunan kesehatan adalah menjalankan program pokok:
1. Promosi Kesehatan
2. Upaya Penyehatan Lingkungan
3. Upaya Perbaikan Gizi
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak
5. Keluarga Berencana
6. Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
7. Pengobatan
Fungsi Puskesmas
1. Sebagai Pusat Pembangunan Kesehatan Masyarakat di wilayah kerjanya
2. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
Jenis-jenis pelayanan yang menjadi kewenangan dan Tupoksi Puskesmas Omben meliputi
Pelayanan Administrasi dan Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1)
Rawat Jalan : Poli umum, Poli KIA/KB, Poli Gigi, Poli Kusta, Poli TB
2)
Rawat Inap
3)
PONED
4)
UGD
5)
Persalinan Normal
6)
Pelayanan Administratif
7)
Laboratorium
8)
B. STANDAR PELAYANAN
1. PELAYANAN RAWAT JALAN
a. Jenis Pelayanan
kesehatan
b. Jam Kerja
Jumat
Sabtu
Rawat Jalan
: Senin Kamis
Jumat
Sabtu
c. Persyaratan Pelayanan :
v Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di Puskesmas
Omben
v
: Rp. 6.000,-
: Rp. 3.000-5.000,-
: Rp. 8.000-20.000,-
: Rp. 3.000,-
: Rp. 7.500,-
: Rp. 150.000,-
: Rp.300.000,-
: Rp. 12.000,-
Loket
: 3 menit
2)
Poli Umum
: 10 menit
3)
Poli KIA
: 15 menit
4)
Poli Gigi
: 30 menit
: 5 menit
: 15 menit
Konservasi / penambalan
: 30 menit
5)
Apotek
: 3 menit
Laboratorium
: 10-120 menit
1. Kompetensi Petugas
Pasien / Klien ditangani oleh Petugas sesuai bidangnya. Loket ditangani oleh tenaga
administrasi. Poli KIA ditangani oleh bidan. Poli Umum ditangani oleh Perawat. Poli Gigi
ditangani oleh Perawat Gigi. Apotik dilayani oleh tenaga administrasi. Masing-masing Poli
dalam melaksanakan tugasnya berkolaborasi dengan dokter dan dokter gigi.
1. Sarana dan Prasarana
Meja
Kursi
Komputer
Alat medis
Bed pasien
Mesin laminating
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
a. Jenis Pelayanan :Pelayanan jasa kesehatan berupa Pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan
perawatan dengan menyediakan tempat tinggal untuk menginap.
b. Jam Pelayanan
: 24 jam.
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan rawat inap
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan rawat inap harus menyerahkan foto
copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1)
Perawatan / hari
: Rp.27.000,-
2)
Tindakan Ringan I
: Rp. 7.500,-
3)
Tindakan Ringan II
: Rp.12.500,-
4)
Tindakan Sedang
: Rp.40.000,-
5)
Px.Laboratorium
: Menyesuaikan
6)
Ambulan ke Sampang
: Rp. 120.000,-
7)
Ambulan ke Pamekasan
: Rp.160.000,-
8)
: Menyesuaikan
: sesuai kasus
Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan,
kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian
dilakukan pemasangan infus, setelah dilakukan observasi pasien dibawa ke ruang rawat inap. Di
ruang rawat inap, pasien mendapatkan perawatan yang intensif dari Perawat dan dokter. Setelah
kondisinya membaik pasien diijinkan pulang.
ALUR PELAYANAN RAWAT INAP
1. Kompetensi Petugas
1)
2)
Bed Pasien
3)
Alat medis
4)
5)
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan kasus Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar
b. Jam Pelayanan
: 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Poned
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Poned harus menyerahkan foto
copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
: Rp. 350.000,-
: Rp. 650.000,-
: Menyesuaikan kasus
Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan
secara cermat dan tepat oleh bidan atau dokter jaga, kemudian identitas Pasien didata dan
dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan
langkah-langkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Apabila tidak ada kegawat daruratan
di bidang kebidanan, persalinan dapat dilakukan di Puskesmas dan dilakukan observasi ing
pasien pulang. Sebaliknya, apabila ada kegawat daruratan pasien segera dirujuk ke Rumah Sakit
ALUR PELAYANAN PONED
1. Kompetensi Petugas
1)
2)
Bed Obgin
3)
Alat medis
4)
5)
Ruang VK
6)
Status Penderita
7)
Komputer
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan jasa kesehatan berupa penanganan kasus kegawat daruratan
b. Jam Pelayanan : 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan UGD
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Poned harus menyerahkan foto
copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1)
Tindakan Ringan I
: Rp. 7.500,-
2)
Tindakan Ringan II
: Rp.12.500,-
3)
Tindakan Sedang
: Rp.40.000,-
: Sesuai kasus
Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan,
kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Setelah dilakukan
pemeriksaan yang cermat, cepat dan tepat ditentukan apakah Pasien bisa diijinkan pulang atau
perlu rawat inap atau perlu dirujuk ke Rumah Sakit.
ALUR PELAYANAN UGD
1. Kompetensi Petugas
1)
2)
Bed Pasien
3)
Alat medis
4)
5)
Ruang UGD
6)
Status Penderita
7)
Komputer
a.
Normal
b. Jam Pelayanan
: 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Persalinan
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Persalinan harus menyerahkan foto
copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
Persalinan Normal
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan
Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan
secara cermat dan tepat oleh bidan, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke
Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkahlangkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Berbeda dengan Poned, pada pelayanan
persalinan normal jarang ditemukan penyulit di bidang kebidanan.
ALUR PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
1. Kompetensi Petugas
1)
2)
Bed Pasien
3)
Alat medis
4)
5)
Ruang UGD
6)
Status Penderita
7)
Komputer
a.
Normal
b. Jam Pelayanan
: 24 jam
c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan Persalinan
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan Persalinan harus menyerahkan foto
copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan Surat
Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
Persalinan Normal
e. Waktu Penyelesaian Pelayanan
Pasien ibu mau melahirkan datang langsung masuk bagian Poned untuk dilakukan pemeriksaan
secara cermat dan tepat oleh bidan, kemudian identitas Pasien didata dan dimasukkan ke
Blangko Rekam Medik. Kemudian dilakukan pemasangan infus dan menentukan langkahlangkah selanjutnya dalam membantu persalinan. Berbeda dengan Poned, pada pelayanan
persalinan normal jarang ditemukan penyulit di bidang kebidanan.
ALUR PELAYANAN PERSALINAN NORMAL
1. Kompetensi Petugas
1)
2)
Bed Obgin
3)
Alat medis
4)
5)
Ruang VK
6)
Status Penderita
7)
Komputer
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
a. Jenis Pelayanan : Pelayanan administratif berupa Permohonan Surat Keterangan Sehat dan
Surat Keterangan Sakit, beserta legalisir
b. Jam Pelayanan :
Jumat
Sabtu
c. Persyaratan Pelayanan
Untuk Permohonan Surat keterangan sehat : membawa pas foto 34 sebanyak 1 (satu) lembar
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1). Surat Keterangan sehat
: Rp. 5.000,-
: Rp. 5.000,-
3). Legalisir
: gratis
: 5 menit
f. Produk Pelayanan : berupa Surat Keterangan sehat dan Surat Keterangan Sakit serta
legalisirnya
g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
1) Untuk Permohonan Surat Keterangan Sehat dan Surat Keterangan Sakit: Pemohon datang ke
Puskesmas Omben untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan kesehatan di
poli umum. Hasil pemeriksaan akan ditulis di blangko Surat Keterangan kemudian
ditandatangani oleh dokter.
LEGALISIR
i. Kompetensi Petugas
v Petugas yang melayani Permohonan Surat Keterangan Sehat / Sakit : Petugas administrasi
Loket, Perawat dan Dokter
v
Petugas yang melayani Permohonan Legalisir adalah Petugas urusan Tata Usaha
Komputer
2)
Meja
3)
Kursi
4)
5)
Stempel
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf
Puskesmas Omben.
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas Omben
ALUR PELAYANAN PUSKESMAS OMBEN
7. PELAYANAN LABORATORIUM
a. Jenis Pelayanan
spesimen.
b. Jam pelayanan
: Senin Kamis
Jumat
Sabtu
Pemeriksaan Darah
Hb
: Rp. 8.000,-
Hit.Leucosit
: Rp. 5.000,-
: Rp. 3.000,-
Golongan Darah
: Rp. 8.000,-
Hit.Trombosit
: Rp. 7.000,-
Darah Lengkap
: Rp. 20.000,-
: Rp. 10.000,-
Asam Urat
: Rp. 10.000,-
Kolesterol
: Rp. 15.000,-
Trigliserida
: Rp. 14.000,-
BUN / Kreatinin
: Rp. 16.000,-
SGOT / SGPT
: Rp. 22.000,-
Urine
Urine Lengkap
: Rp. 8.000,-
: Rp. 12.000,-
: Rp. 6.000,-
BTA
Serologi
Widal
: Gratis
: Rp.15.000,-
1)
: 10 Menit
2)
Urine Lengkap
: 15 Menit
3)
: 30 Menit
4)
DL / Widal
: 90 Menit
5)
BTA
: 90 Menit
6)
Kimia klinik
: 120 Menit
Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran, dan membayar retribusi serta
biaya cetak kartu (bagi pasien baru / tidak membawa kartu berobat), kemudian dengan diantar
petugas pergi ke Poli, bila hasil pemeriksaan di Poli menunjukkan indikasi yang perlu dilakukan
pemeriksaan Laboratorium, petugas akan merekomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di
1. Kompetensi Petugas
Laboratorium Puskesmas Omben ditangani oleh tenaga yang berkompeten yaitu Analis
Kesehatan
1. Sarana dan Prasarana
Meja
Kursi
Alat laboratorium
Reagan
ATK
Ruangan
1. Petugas Yang Menangani Fungsi :
Jumat
Sabtu
c. Persyaratan Pelayanan :
v
Membawa kartu berobat untuk pasien umum bagi yang sudah pernah berobat di
Puskesmas Omben
v
Pasien datang langsung mendaftarkan diri di Loket pendaftaran, dan membayar retribusi serta
biaya cetak kartu (bagi pasien baru / tidak membawa kartu berobat), kemudian dengan diantar
petugas pergi ke Poli, bila hasil pemeriksaan di Poli menunjukkan indikasi perlu pemeriksaan
status gizi, petugas akan merekomendasikan untuk melanjutkan pemeriksaan di Pojok Gizi
Puskesmas Omben. Setelah dilakukan pemeriksaan dan analisa di Pojok Gizi, Petugas
memberikan konseling kepada pasien, dan bila ada persediaan pasien diberikan makanan
tambahan, susu atau vitamin.
ALUR PELAYANAN POJOK GIZI
1. Kompetensi Petugas
Unit Pelayanan Pojok Gizi Puskesmas Omben ditangani oleh tenaga yang berkompeten yaitu
Nutrisionis
1. Sarana dan Prasarana
Meja
Komputer
ATK
Kursi
Timbangan
Ruangan
1). Pelanggan mengajukan pengaduan keluhan secara langsung dapat berupa lesan ke Petugas di
Puskesmas, atau tertulis lewat lembar kritik dan saran yang disediakan di Puskesmas dan
dimasukkan kedalam kotak saran, atau lewat telepon Puskesmas
2). Petugas di Puskesmas menerima keluhan dari Pelanggan dan mencatat setiap keluhan
Pelanggan di buku keluhan pelanggan.
3). Petugas menyampaikan
Komplain Puskesmas.
unit
5). Tim managemen komplain Puskesmas menginformasikan rencana perbaikan dan pemberian
kompensasi ke Pelanggan.
6). Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan Tim Managemen Komplain Puskesmas tidak
dapat menyelesaikan keluhan pelanggan maka permasalahan keluhan pelanggan akan diteruskan
ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang.
ALUR PELAYANAN PENGADUAN PELANGGAN
f.
Kompensasi
g. Kompetensi Petugas
Tim Managemen Komplain yang menangani keluhan pelanggan :
Ketua
Anggota
: DWI RUSMANTO
HAFSATUN
M. JASULI ADI KARYA
drg. YUNITA PURNAWATI
NURUL KOMARIYAH P.
h. Sarana dan Prasarana
v
Pelanggan mendapatkan kompensasi akibat ketidak sesuaian Pelayanan yang diterima dengan
Standard Pelayanan yang telah ditentukan.
1. C. PENUTUP