Review Structure Design Power House BLDG (Calculation)
Review Structure Design Power House BLDG (Calculation)
I.
Calculation Design
B1
B1
B2
B4
l2
B1
B2
B3
B1 Elv. + 6.000B1
l3
B3
B5
B1
lebar balok
B1
B1
B2
B3
hmin
terbesar
(cm)
l/16
37.50
31.25
25.00
hmin
terbesar
(cm)
2/3 (h)
25.00
20.83
16.67
1
b. Dimensi masing-masing Balok Anak
hmin
hmin
hmin
terbesar
(cm)
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
l/21
23.81
19.05
l/21
23.81
19.05
(cm)
25.00
20.00
lebar balok
tinggi balok
B4
B5
hmin
(cm)
31.00 B4
25.00 B5
hmin
terbesar
(cm)
2/3 (h)
15.87
12.70
Dalam pelaksanaannya, balok induk B1, B2 dan B3 disamakan nama typenya menjadi type B
dan balok anak B4 dan B5 disamakan nama typenya menjadi type B2 saja dengan ukuran 35
B1 > B1
55 x 35
cm
B2 > B1
55 x 35
cm
B3 > B1
55 x 35
cm
B4 > B2
40 x 25
cm
B5 > B2
40 x 25
cm
220
B6
B6
B6
B9
B6
B6
B6
B7
B7
B6
B
B6
6
Elv. + 4.000
B9
B6
B6
B7
B7
B8
K
B8
l4
l6
l5
Pada denah balok atap elv. + 4.000, berdasarkan Psl. 10.7.2 SNI-03-2847-2002, dengan bent
menerus sebagai
hmin terbesar dan balok yang pada kedua ujungnya menerus sebagai nilai
l l l
l4
l5
l6
l7
hmin
hmin
hmin
terbesar
(cm)
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
l/18,5
43.24
27.03
10.81
l/21
38.10
23.81
9.52
lebar balok
tinggi balok
B6
B7
B8
hmin
(cm)
45.00
30.00
15.00
(cm)
56.00 B6
38.00 B7
19.00 B8
hmin
terbesar
(cm)
2/3 (h)
28.83
18.02
7.21
hmin
hmin
hmin
terbesar
(cm)
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
lebar balok
tinggi balok
hmin
hmin
terbesar
(cm)
B9
B9
l/21
33.33
33.33
(cm)
35.00
35.00
33.33
33.33
Dalam pelaksanaannya,
sebagai berikut :
B6 > B3
60 x
B7 > B4
40 x
B8 > B5
30 x
B9 > B6
45 x
lebar balok
tinggi balok
l/21
(cm)
44.00 B9
44.00 B9
2/3 (h)
22.22
22.22
balok induk B6, B7, B8 dan B9 diganti nama typenya menjadi type B
40
30
20
30
cm
cm
cm
cm
2 Penentuan Syarat-Syarat Batas Tumpuan, Panjang Bentang dan Dimensi Pelat Ata
Pada denah pelat atap elv. + 6.000 diatas, terdapat 6 type pelat : A, B, C, D, E & F, dan sesua
Psl. 11.5.(3).(3).(b) SNI 01-2847-2002, untuk tebal minimum pelat lantai atau atap yang dihu
m < 2, pakai h
ln
h1 =
0,8 +
fy
1500
hmin
36 + 5(m - 0,2)
ln
0,8 +
h2 =
fy
1500
120 mm
> 2, pakai
36 + 9
min
90 mm
Dari type A, B, C, D, E dan F diatas, hanya type pelat E dan F yang dihitung dan selanjutnya
pelat tersebut akan diaplikasikan pada pelat type A, B, C dan D.
dimana :
h
: adalah tebal pelat yang dicari
ln
: panjang bentang nominal (lx atau ly - bw (lebar balok)), dimana lx dan ly adalah
harga ln diambil yang terpanjang.
fy
: nilai rata-rata
n terpanjang
(lng)/
n terpendek ( np))
untuk semua balok pada tepi-tepi dari pelat (balok arah_X + balok arah
balok arah_X
kbalok arah_X
kpelat arah_X
dimana,
kbalok arah_X
Ibalok arah_X
balok arah_y
kbalok arah_y
kpelat arah_y
dimana,
kbalok arah_y
Ibalok arah_y
Dengan metode perencanaan langsung, diasumsikan tebal pelat yang minimal yaitu 100 mm
mempercepat pekerjaan maka perhitungan ditabelkan sebagai berikut :
Type Pelat E; tebal pelat asumsi
10
cm
ly
500
cm
bwki
35
cm
bwka
25
cm
lx
300
cm
ng
470
np
265
kbalok arah_X
kbalok arah_y
balok arah_X
1617.53
618.59
19.410
kpelat arah_X
kpelat arah_y
balok arah_y
83.33
83.33
7.423
bwki
35
cm
bwka
35
cm
1.774
lny
lnx
470
cm
<2
265
cm
pelat 2 arah
10
ly
400
cm
bwki
35
cm
bwka
25
cm
lx
300
cm
265
bwki
35
cm
bwka
35
cm
1.396
lny
lnx
370
cm
<2
265
cm
pelat 2 arah
ng
370
np
cm
kbalok arah_X
kbalok arah_y
balok arah_X
1617.53
606.58
19.410
kpelat arah_X
kpelat arah_y
balok arah_y
83.33
83.33
7.279
Kesimpulan: masing-masing ketebalan pelat atap elevasi + 6.000 adalah sebagai berikut :
Type
A
=
#REF! mm
B
=
#REF! mm
C
=
#REF! mm
D
=
#REF! mm
E
=
#REF! mm
F
=
#REF! mm
Pada denah pelat atap elv. + 4.000 diatas, terdapat 8 type pelat : A, D, F, G, H, I, J & K, dan s
metode perhitungan pelat elevasi + 6.000 diatas, untuk pelat elevasi + 4.000 yang terdiri da
hanya type pelat F, G, H dan K yang dihitung dan selanjutnya hasil perhitungan atas type pe
pada pelat type A, D, I, dan J.
Perhitungan tebal pelat atap elevasi + 4.000 ditabelkan sama seperti diatas :
Type Pelat F; tebal pelat asumsi
10
ly
300
cm
bwki
40
cm
bwka
30
cm
lx
400
cm
360
bwki
40
cm
bwka
40
cm
0.736
lny
lnx
265
cm
<2
360
cm
pelat 2 arah
ng
265
np
ly
400
cm
bwki
40
cm
bwka
30
cm
ng
365
np
cm
kbalok arah_X
kbalok arah_y
balok arah_X
1800.00
1706.25
21.600
kpelat arah_X
kpelat arah_y
balok arah_y
83.33
83.33
20.475
kbalok arah_X
kbalok arah_y
balok arah_X
1800.00
1184.77
21.600
kpelat arah_X
kpelat arah_y
balok arah_y
10
cm
lx
400
cm
360
bwki
40
cm
bwka
40
cm
1.014
lny
lnx
365
cm
<2
360
cm
pelat 2 arah
ly
500
cm
bwki
40
cm
bwka
30
cm
lx
400
cm
365
bwki
30
cm
bwka
40
cm
1.274
lny
lnx
465
cm
<2
365
cm
pelat 2 arah
ng
465
np
83.33
83.33
14.217
kbalok arah_X
kbalok arah_y
balok arah_X
1100.00
880.00
13.200
kpelat arah_X
kpelat arah_y
balok arah_y
83.33
83.33
10.560
kbalok arah_X
kbalok arah_y
balok arah_X
225.00
683.33
2.700
kpelat arah_X
kpelat arah_y
balok arah_y
83.33
83.33
8.200
10
10
ly
150
cm
bwki
30
cm
bwka
20
cm
lx
200
cm
180
bwki
20
cm
bwka
20
cm
0.694
lny
lnx
125
cm
<2
180
cm
pelat 2 arah
ng
125
np
cm
cm
Kesimpulan: masing-masing ketebalan pelat atap elevasi + 4.000 adalah sebagai berikut :
Type
A
=
120
mm
D
=
120
mm
F
=
120
mm
G
=
120
mm
H
=
120
mm
I
=
120
mm
J
=
120
mm
K
=
120
mm
Volume
28.85 x
28.60 x
2400 =
2400 =
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
kg/m3
kg/m3
kg/m3
kg/m2
kg/m2
kg/m2
kg/m3
kg/m2
kg/m3
kg/m2
2.51
0.47
14.33
366.40
240.44
240.44
48.09
207.50
22.00
207.50
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
2400
2400
2400
250
96.5
100
1000
250
2400
960.00
faktor koreksi
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
jumlah tiang (yang dianggap menerima beban) =
Pu per_tiang kolom =
Berdasarkan data tabel diatas, maka dimensi kolom K1 dapat diasumsi untuk keperluan preli
seperti yang terdapat didalam tabel dibawah ini dengan K2 dan KP ditetapkan tanpa dihitung
Tabel 1.2. Preliminary Design Dimensi Kolom
Jenis
Kolom
K1
K2
K3
KP
Pu
f'c
A=P/(0,3xf'c)
Aperlu = A
Kg
83777.70
ditetapkan
ditetapkan
ditetapkan
Kg/cm2
#REF!
cm2
#REF!
cm
#REF!
Apakai
cm
40.00
b. Perhitungan Beban-Beban
1. Beban Vertikal (Gravity Loads)
a. Beban Mati (Dead Load/DL)
(Beban Mati adalah berat seluruh bahan konstruksi gedung yang bersifat tetap term
tambahannya baik yang bersifat arsitektural maupun struktural yang merupakan ba
terpisahkan dari bangunan Power House yang dimaksud) yaitu :
1. Beban mati sendiri (Self Weight/SW) dihitung secara otomatis oleh program SAP2
2. Beban dinding batu-bata tebal 1/2 bata (penahan genangan air pada pelat atap)
250.00 x
0.20
=
50.00 kg/m'
(pada sistem UTF beban dinding dipisahkan karena pemodelan struktur bersifat ope
dianggap sebagai beban garis pada balok, namun jika pemodelan struktur bersifat
sistem Meshing maka dinding akan dianggap sebagai beban merata seluas pelat ya
proporsional pada setiap balok sekeliling pelat).
b. Beban Mati Tambahan (Super Imposed Dead Load/SIDL)
Koefisi
perenc. Ba
dan por
(pen
1.00
=
1.00
1.00
1.00
1.00
2. Beban Horisontal
a. Beban Angin
Beban angin minimum pada bangunan yang terletak cukup jauh dari tepi laut d
kecepatan angin 20 m/detik pada ketinggian 10m di atas permukaan tanah den
P = tekanan tiup angin (kg/m2)
V = kecepatan angin (m/det)
Sesuai dengan ketentuan PPPURG 1987 dalam pasal 24. sub pasal 2.1.3.4, deng
beban angin dapat diabaikan (tidak dihitung).
Namun mengingat kecepatan angin diwilayah lokasi rencana tapak bangunan p
(sesuai laporan data ), maka demi mengh
b. Beban Gempa
Berdasarkan hasil Penentuan Bentuk Konfigurasi Bangunan yang telah dilakuka
konfigurasi bangunan Power House tidak dapat sepenuhnya dikatakan sebagai
dapat dikatakan sebagai Gedung Tak Beraturan, Oleh karena itu sehubungan de
Peraturan SNI 03-1726-2002, perhitungan beban Gempa yang bekerja pada ban
metode Static Equivalent, Spectrum Response dan Time History. Dan dari ketiga
metode mana yang memberikan efek paling ekstreem/membahayakan pada ge
metode itulah yang akan di input kedalam program SAP untuk diproses lanjut.
a. Dengan metode Static Equivalent
V=
C1 x I
R
Wt
dimana,
: VGaya geser dasar nominal statik ekuivalen
: CC11 adalah nilai Faktor Respons Gempa, dari Spektrum Respons Gempa Rencana
alami fundamental T.
: IFaktor Keutamaan I menurut Tabel 1
: RFaktor Reduksi Gempa menurut Tabel 1
Wt
Uraian Beban
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
Beban Hidup
LL (Kg)
600.00
1,000.00
Wt =
1.00 x 1.40
5.50
56,000.00
14,254.55
Widi 2
T = 6,3
i=1
gFidi
i=1
dimana,
di
g
Wi
Fi
: beban gempa nominal statik ekuivalen pada pusat massa lantai tingka
Grafik Respon spektrum gempa rencana untuk wilayah gempa 3, tanah sedang
adalah sebagai berikut :
0.00
0.20
0.40
0.60
0.70
0.80
0.90
1.00
1.10
1.20
1.30
1.40
1.50
1.60
1.70
1.80
1.90
2.00
2.10
0.23000
0.55000
0.55000
0.55000
0.47143
0.41250
0.36667
0.33000
0.30000
0.27500
0.25385
0.23571
0.22000
0.20625
0.19412
0.18333
0.17368
0.16500
0.15714
2.20
2.30
2.40
2.50
2.60
2.70
2.80
2.90
3.00
0.15000
0.14348
0.13750
0.13200
0.12692
0.12222
0.11786
0.11379
0.11000
Faktor Keutamaan untuk wilayah gempa 3, sesuai ketentuan peraturan SNI 03-1726
yang berfungsi sebagai tempat Genset (pembangkit tenaga listrik);
Tabel 1. Faktor Keutamaan I untuk berbagai kategori gedung dan b
Faktor K
Kategori Gedung
I1
Gedung umum seperti untuk penghunian,
perniagaan dan perkantoran
Monumen dan bangunan monumental
Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit,
instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik,
pusat penyelamatan dalam keadaan darurat,
fasilitas radio dan televisi.
Gedung untuk menyimpan bahan berbahaya
seperti gas, produk minyak bumi, asam, bahan
beracun.
Cerobong, tangki di atas menara
I = I1
I1
1.00
1.00
1.40
1.60
1.50
I2
dimana,
: Faktor Keutamaan untuk menyesuaikan perioda ulang gempa berkaita
probabilitas terjadinya gempa itu selama umur gedung
I2
: Faktor Keutamaan untuk menyesuaikan perioda ulang gempa berkaita
gedung.
Nilai I yang memenuhi adalah
:
1.40
x
Sesuai Tabel 3 Faktor daktilitas maksimum, faktor reduksi gempa maksimum, faktor
faktor tahanan lebih total beberapa jenis sistem dan subsistem struktur gedung SN
Sistem dan subsistem
struktur gedung
1. Sistem dinding penumpu
(Sistem struktur yang tidak memiliki
rangka ruang pemikul beban
gravitasi secara lengkap.
Dinding penumpu atau sistem
a. Baja
b. Beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5
& 6).
1. Rangka bresing eksentris baja (RBE)
2. Dinding geser beton bertulang
3. Rangka bresing biasa
a.Baja
b.Beton bertulang (tidak untuk Wilayah 5 & 6)
4. Sistem ganda
(Terdiri dari: 1) rangka ruang yang
memikul seluruh beban gravitasi; 2)
pemikul beban lateral berupa
dinding geser atau rangka bresing
dengan rangka pemikul momen.
Rangka pemikul momen harus
direncanakan secara terpisah
mampu memikul sekurang kurangnya 25% dari seluruh beban
lateral; 3) kedua sistem harus
direncanakan untuk memikul secara
bersama-sama seluruh beban
lateral dengan memperhatikan
interaksi/sistem ganda)
1. Dinding geser
a.Beton bertulang dengan SRPMK beton bertulang
2. RBE baja
a.Dengan SRPMK baja
b.Dengan SRPMB baja
3. Rangka bresing biasa
a.Baja dengan SRPMK baja
b.Baja dengan SRPMB baja
c.Beton bertulang dengan SRPMK beton bertulang
(tidak untuk Wilayah 5 & 6)
d.Beton bertulang dengan SRPMM beton bertulang
(tidak untuk Wilayah 5 & 6)
Disain gedung Power House ini direncanakan memakai sistem rangka pemikul mom
dimana sistem struktur gedung direncanakan sebagai sistem struktur yang pada da
pemikul beban gravitasi secara lengkap, dimana beban lateral akibat gempa dipiku
terutama melalui mekanisme lentur. Oleh karena itu berdasarkan tabel diatas, diam
Tabel 2 Parameter daktilitas struktur gedung
Taraf kinerja struktur
gedung
Elastik penuh
1
R
pers.( 6)
1.6
Daktail parsial
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
2.4
3.2
4
4.8
5.6
6.4
7.2
8
Daktail penuh
5.3
8.5
Berdasarkan nilai R tersebut dan sesuai dengan klasifikasi pada tabel 2 diatas, Desi
bersifat Daktail Parsial
Wt
Beban Gempa Nominal Static Equivalent Pada Pusat Massa Lantai Tingkat
Beban geser dasar nominal V selanjutnya akan dibagikan sepanjang tinggi struktur
gempa nominal statik ekuivalen Fi yang menangkap pada pusat massa lantai tingka
berikut dibawah ini :
Fi =
Wi
x Zi
Wi
i=1
dimana,
x Zi
Fi
: beban gempa nominal statik ekuivalen pada pusat massa lantai tingka
Wi
Zi
: Ketinggian lantai tingkat ke-i diukur dari taraf penjepitan lateral (kg)
n
: Nomor Lantai tingkat paling atas
V
: Gaya geser dasar nominal statik ekuivalen
namun, sesuai dengan Pasal 6.1.4 SNI 03-1726-2002 jika rasio h/lebar denah dalam
0,1 V harus dianggap sebagai beban horisontal terpusat yang menangkap pada pus
atas, sedangkan 0,9 V sisanya harus dibagikan sepanjang tinggi struktur gedung m
nominal statik ekuivalen
`
210
905
695
Gempa arah X
100%
900
Fi
Ju
Po
(kg)
4
210
695
1800
Tabel 2.3. Distribusi Gaya Gempa Tiap Lantai arah-Y
Zi
Wi
Wi x Zi
Tingkat
(m)
(kg)
(kg)
Fi
Ju
Po
(kg)
5
0,5
0,5
0,5
0,6
0,7
0,8
Cv = Ao I
0,20
0,19
0,18
0,17
0,16
0,15
T1 < n
Tabel 1.4. Faktor Keutamaan I Untuk Berbagai Kategori Gedung SNI 1726 - 2002
Dalam peraturan SNI 1726-2002, struktur bangunan tahan gempa pada prinsipnya direncana
gempa yang direduksi dengan suatu faktor modifikasi struktur (faktor R) yang merepresenta
daktilitas yang dimiliki oleh struktur. Hal ini dimaklumi karena untuk merencanakan banguna
terhadap beban gempa elastis akan membutuhkan biaya yang mahal. Detailing tulangan yan
daktilitas struktur beton bertulang diatur dalam SNI 03-2847-2002 Pasal 23.
Faktor modifikasi struktur atau bisa dikatakan juga sebagai faktor reduksi gempa (R) untuk s
Rangka Pemikul Momen Menengah (SRPMM) maksimum adalah 5,5
a. Dengan metode Respons Dynamic Analysis
Perhitungan beban Gempa dengan metode Respons Dynamic Analysis
c. Beban Khusus
Yang termasuk sebagai beban khusus adalah beban dinamik yang berasal dari p
terdapat didalam gedung Power House tersebut seperti beban dinamis mesin G
alok Atap
elv. + 6.000, berdasarkan Psl. 10.7.2 SNI-03ntuk balok yang menerus pd kedua ujungnya
hmin
hmin
hmin
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
l/21
28.57
23.81
19.05
(cm)
40.00
35.00
30.00
(cm)
50.00
44.00
38.00
hmin
hmin
hmin
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
2/3 (h)
19.05
15.87
12.70
(cm)
25.00
25.00
20.00
(cm)
31.00
31.00
25.00
hmin
hmin
hmin
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
2/3 (h)
15.87
12.70
(cm)
20.00
15.00
(cm)
25.00
19.00
l7
B8
agai nilai
hmin
hmin
hmin
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
2/3 (h)
25.40
15.87
6.35
(cm)
30.00
20.00
10.00
(cm)
38.00
25.00
13.00
hmin
hmin
hmin
terkecil
(cm)
hitungan
terbesar
prelimin
design
2/3 (h)
22.22
22.22
(cm)
25.00
25.00
(cm)
31.00
31.00
elat Atap
dan sesuai dengan ketentuan dalam
ang dihubungkan oleh balok pada
awah ini,
kut ini.
balok arah_y) : 2
balok arah_X
balok arah_y
l
l
; kpelat arah_X
Ipelat arah_X : lx
; kpelat arah_y
Ipelat arah_y : ly
h1 (mm)
h2 (mm)
13.42
#REF!
m > 2
rounded
pakai
h2
#REF!
h1 (mm)
h2 (mm)
13.34
#REF!
m > 2
rounded
pakai
h2
#REF!
harus > 90
pakai
100
erikut :
h1 (mm)
h2 (mm)
21.04
#REF!
m > 2
rounded
pakai
h2
#REF!
harus > 90
pakai
100
h1 (mm)
h2 (mm)
17.91
#REF!
m > 2
rounded
pakai
h2
#REF!
harus > 90
pakai
100
h1 (mm)
h2 (mm)
11.88
#REF!
m > 2
rounded
pakai
h2
#REF!
harus > 90
pakai
120
h1 (mm)
h2 (mm)
5.45
#REF!
m > 2
rounded
pakai
h2
#REF!
harus > 90
pakai
120
erikut :
W
69246.72 Kg
68628.60 Kg
6033.60 Kg
1123.20 Kg
34380.00 Kg
91600.00 Kg
23202.46 Kg
24044.00 Kg
48088.00 Kg
51875.00 Kg
52800.00 Kg
199200.00 Kg
670221.58 Kg
1.5 x
1005332.4 Kg
12 unt
83777.70 Kg
Dimensi Kolom
(preliminaries)
cm
40
x
40
30
x
30
20
x
20
13
x
13
am SAP2000
0.90
180.00
100.00
0.90
90.00
40.00
0.90
36.00
40.00
0.90
36.00
Beban Mati
DL (Kg)
41,130.00
23,731.20
2,916.00
9,504.00
1,483.20
3,223.44
39,624.96
2,622.24
1,094.40
6,781.63
25,344.00
25,344.00
51,840.00
25,344.00
25,344.00
###
ng dan bangunan
Faktor Keutamaan
I1
1.00
1.00
1.60
1.60
1.00
1.40
1.00
1.60
1.00
1.50
m
2.70
1.80
Rm
Pers. (6)
4.50
2.80
f
Pers. (39)
2.80
2.20
2.80
1.80
4.40
2.80
2.20
2.20
4.30
3.30
7.00
5.50
2.80
2.80
3.60
3.60
5.60
5.60
2.20
2.20
4.10
4.00
3.60
6.40
6.50
6.00
2.20
2.80
2.80
3.30
5.50
2.80
5.20
5.20
3.30
8.50
8.50
5.50
2.80
2.80
2.80
2.70
2.10
4.00
4.50
3.50
6.50
2.80
2.80
2.80
5.20
2.60
4.00
8.50
4.20
6.50
2.80
2.80
2.80
5.20
2.60
8.50
4.20
2.80
2.80
4.00
2.60
4.00
6.50
4.20
6.50
2.80
2.80
2.80
2.60
4.20
2.80
4.60
2.60
1.40
7.50
4.20
2.20
2.80
2.80
2.00
3.40
5.50
2.80
5.20
5.20
8.50
8.50
2.80
2.80
3.30
5.50
2.80
4.00
6.50
2.80
3.30
5.50
2.80
Tingkat ke-i
struktur gedung menjadi beban-beban
tai tingkat ke-I sesuai persamaan
al (kg)
Jumlah
Portal
Fi
per Portal
905
Gempa arah Y
30%
Jumlah
Portal
Fi
per Portal