Anda di halaman 1dari 21

LANDASAN DAN ASASASAS PENDIDIKAN SERTA

PENERAPANNYA

Presented by :
Kelompok 9A
Kelompok 4B
FKIp Matematika UNS

KELO
M

POK
9A

M RO
SY I D
RINI
BUDI
A ST U
VE R O
NICA
TI
A MA
LIA

(K 1 3
12 04
7)
(K 1 3
12 06
1)
(K 1 3
1207
5)

KELOMPOK 4B
GILANG ALFURQONI SKN
(K1312036)
ISTIQOMAH
(K1312042)
SRI SULASTRI NATALIA
(K1312068)

Apa yang akan kita pelajari?


Asas-asas
Pendidikan
Landasanlandasan
Pendidikan

Penerapan
Asas-asas
Pendidikan

Landasan Pendidikan
Landasan-landasan pendidikan
meliputi :
Landasan Filosofis
Landasan Sosiologis
Landasan Kultural / Kebudayaan
Landasan Psikologis
Landasan Ilmiah dan Teknologis

Landasan Filosofis
Landasan adalah suatu dasar / alas /
pondamen untuk tegak berdirinya
suatu
pembangunan.
Landasan
filosofis adalah suatu dasar atau
pondamen yang berasal dari pemikiran
manusia yang mengandung nilai atau
norma-norma hakiki esensial yang
dapat dijadikan pegangan, pedoman,
arah, pandangan untuk bertindak,
termasuk di dalamnya adalah kegiatan
dunia pendidikan.

Pancasila Sebagai Landasan Filosaofis sistem


Pendidikan di Indonesia.

Pasal 2 UU RI No.2 Tahun 1989 menetapkan


bahwa pendidikan nasional berdasarkan
pancasila dan UUD 1945. sedangkan Ketetapan
MPR RI No. II/MPR/1978 tentang P4 menegaskan
pula bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh
rakyat indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia,
dan dasar negara Indonesia.

Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis adalah suatu
landasan
yang
didasarkan
atas
hubungan sosialitas antar manusia
yang
bersangkutan
dengan
perkembangan dan kebutuhannya. Di
dalam
hubungan
sosialitas
dan
perkembangan serta kebutuhan inilah
mengandung nilai-nilai yang dapat
melandasi pelaksanaan pendidikan.

Masyarakat indonesia sebagai Landasan


Sosiologis Sistem Pendidikan Nasional
Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke
masa telah mempengaruhi sistem pendidikan
nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat
kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat
dan komplek.
Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk
menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan
masyarakat terutama dalam hal
menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an,
baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya
dengan pelajaran PPKn, Sejarah Perjuangan
Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur
pendidikan luar sekolah (penataran P4,
pemasyarakatan P4 nonpenataran)

Landasan
Kultural/Kebudayaan
Yaitu
suatu
landasan
yang
didasarkan
hasil
budidayanya
manusia pada suatu bangsa, yang
dapat dipakai sebagai isi/materi dari
pada penyelenggaraan pendidikan
untuk dikembangkan.

Landasan Psikologis
Yaitu landasan yang didasarkan atas
perkembangan kepribadian kejiwaan
manusia. Perkembangan kepribadian
kejiwaan manusia berbeda satu
sama
lain
sehingga
dengan
diketahuinya
perkembangan
kepribadian kejiwaaan manusia ini
guru dapat memberikan pendidikan
yang tepat.

Landasan
Ilmiah dan
Teknologis
Yaitu
suatu
landasan
yang didasarkan atas
perkembangan/kebenara
n/keilmiahan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
yang
bermanfaat
bagi
manusia.

Asas-asas Pokok Pendidikan


Asas Tut Wuri Handayani
Asas Belajar Sepanjang Hayat
Asas Kemandirian dalam Belajar

Asas Tut Wuri Handayani


Yaitu suatu asas pendidikan yang
mendasarkan perkembangan kodrati
manusia, dengan tidak melakukan
perintah dan paksaan tetapi mengikuti
di
belakang
sambil
memberikan
pengaruh, artinya membiarkan anak
berjalan dengan sendirinya, baru kalau
jalan anak tersebut menyimpang
pendidik meluruskannya.

Asas Belajar Sepanjang


Hayat
Yaitu
asas
belajar
selama
manusia
masih
hidup,
dari
kandungan sampai meninggal,
tidak terbatas waktu, tempat,
dan umur, kapan saja, dimana
saja.

Asas Kemandirian dalam


Belajar
Dalam
kegiatan
belajar
mengajar,
sedini
mungkin
dikembangkan
kemandirian
dalam
belajar
itu
dengan
menghindari campur tangan
guru, namun guru selalu siap
untuk ulur tangan bila diperlukan.

Penerapan Asas-asas
Pendidikan
Di dalam pendidikan modern
mengakui bahwa anak siswa
mempunyai
kemampuan
dan
tujuan yang berbeda-beda dimana
tujuan dan kemampuan itu dapat
dikembangkan sendiri.

Asas Tut Wuri


Handayani

Fungsi guru tidak lagi berfungsi


menggurui
atau
sebagai
pusat
kegiatan
atau
perhatian
siswa,
melainkan siswalah yang menjadi
penentu
keberhasilan
studinya,
sehingga guru berfungsi sebagai
fasilitator saja yang membantu siswa
atau anak untuk mengembangkan
kemampuannya secara optimal.

Asas Belajar Sepanjang


Hayat
Melalui
Pendidikan seumur hidup
manusia
diharapkan
mampu
untuk
meningkatkan
kualitas
kehidupannya
secara terus menerus, mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dan perkembangan masyarakat
sebagai
akibatnya,
budaya
untuk
menghadapi tantangan masa depan,
serta mau dan mampu untuk mengubah
tantangan menjadi peluang.

Asas Kemandirian dalam


Belajar
Asas kemandirian dalam belajar akan
menempatkan guru dalam peran utama
sebaga fasilitator dan motivator. Sebagai
fasilitator, guru diharapkan menyediakan
dan mengatur berbagai sumber belajar
sedemikian sehingga memudahkan peserta
didik berinterkasi dengan sumber-sumber
tersebut. Sedang sebagai motivator, guru
mengupayakan timbulnya prakarsa peserta
didik untuk memanfaatkan sumber belajar
itu.

d
n
E
The

r
o
f
s
k
n
Tha ur
yo

n
o
i
t
n
atte

Anda mungkin juga menyukai