22des Perawatan Pasien Dalam Kondisi Terminal Dan Home Care DR Lucy PDF
22des Perawatan Pasien Dalam Kondisi Terminal Dan Home Care DR Lucy PDF
Penyakit terminal
Penyakit terminal adalah suatu penyakit yang
tidak bisa disembuhkan lagi.Kematian adalah
tahap akhir kehidupan.
Kondisi Terminal
Kondisi terminal merupakan suatu kondisi
dimana seseorang mengalami sakit atau
penyakit yang tidak mempunyai harapan
untuk sembuh dan menuju pada proses
kematian dalam < 6 (enam) bulan.
Kematian bisa disebabkan oleh penyakit
degeneratif seperti kanker dan stroke atau
kecelakaan
1. Fase Prediagnostik
Terjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor risiko
penyakit.
2. Fase Akut
Terpusat pada kondisi krisis. Pasien dihadapkan
pada serangkaian keputusasaan, termasuk kondisi
medis, interpersonal, maupun psikologis.
3. Fase Kronis
Pasien bertempur dengan penyakit dan
pengobatannya.
4. Fase Terminal
Dalam kondisi ini kematian bukan lagi hanya
kemungkinan, tetapi pasti terjadi
Pasien prioritas 1
Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis
tidak stabil,yang memerlukan perawatan
intensif ,dengan bantuan alat2 ventilasi
,monitoring, dan obat2 vasoakif.
Misalnya pasien bedah kardiotorak,atau
pasien shock septik.
Pasien Prioritas 2
Pasien ini memerlukan pemantauan di ICU.
Pasien ini berisiko sehingga memerlukan
terapi segera,karenanya pemantauan intensif
menggunakan metoda seperti pulmonary
arteri cateteter sangat menolong.
Misalnya pada pasien penyakit
jantung,paru,ginjal, setelah mengalami
pembedahan mayor.
Pasien Prioritas 3
Pasien kelompok ini sakit kritis dan tidak stabil,
dimana status kesehatan sebelumnya,penyakit
yang mendasarinya atau penyakit akutnya, baik
masing2 atau kombinasinya,kecil kemungkinan
sembuh dan atau mendapat manfaat dari terapi
ICU.
Contoh pasien ini adalah
Pasien dengan keganasan metastasik disertai penyulit
infeksi pericardial tamponade
Sumbatan jalan napas
Pasien menderita penyakit jantung atau paru terminal
disertai komplikasi penyakit akut berat
Perubahan Psikologis
Dokter harus peka dan mengenali kecemasan
yang terjadi pada pasien terminal, dapat
mengenali ekspresi wajah yang ditunjukkan
(sedih/depresi/marah).
Problem psikologis lain pada pasien terminal
antara lain : ketergantungan, kehilangan
harga diri & harapan.
2. Anger (Marah)
Individu melawan kondisi terminalnya, dia dapat bertindak
pada seseorang atau lingkungan di sekitarnya seperti tidak
mau minum obat, menolak tindakan medis, tidak ingin
makan adalah respon yg mungkin ditunjukkan pasien.
Petugas kes perlu membantu pasien agar mengerti bahwa
masih mrp hal yang normal dalam merespon perasaan
kehilangan menjelang kamatian.
4. Depresion (Depresi)
Saat kondisi semakin memburuk pasien merasa sangat
kesepian dan menarik diri. Komunikasi terjadi kesenjangan,
banyak berdiam diri dan menyendiri,, dan sering bertanya
tentang kondisi penyakitnya.
Pada fase ini petugas kesehatan selalu hadir di dekatnya dan
mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh pasien.
Akan lebih baik jika berkomunikasi secara non verbal yaitu
duduk dengan tenang disampingnya dan mengamati reaksireaksi non verbal dari pasien shg menumbuhkan rasa aman
bagi pasien.
12-18 tahun
Mereka takut dengan kematian yang menetap, kadangkadang memikirkan tentang kematian yang dikaitkan
dengan sikap religi.
18-45 tahun
Memiliki sikap terhadap kematian yang dipengaruhi oleh
religi dan keyakinan
45-65 tahun
Menerima tentang kematian terhadap dirinya. Kematian
merupakan puncak kecemasan
65- tahun ke atas
Takut kesakitan yang lama. Kematian mengandung
beberapa makna : terbebasnya dari rasa sakit dan reuni
dengan anggota keluarga yang telah meninggal.
4. Problem suhu
Ekstremitas dingin, menyebabkan harus memakai
selimut/penghangat
5. Problem Sensori
Penglihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat
mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada
kornea, kemampuan konsentrasi menurun, pendengaran
berkurang, sensasi menurun.
6. Problem nyeri
Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri
dilakukan secara intra vena, pasien harus selalu
didampingi untuk menurunkan kecemasan dan
meningkatkan kenyaman.
7. Problem Kulit dan Mobilitas
Seringkali tirah baring lama menimbulkan
masalah pada kulit sehingga pasien terminal
memerlukan perubahan posisi yang sering.
8. Masalah Psikologis
Pasien terminal dan orang terdekat biasanya mengalami
banyak respon emosi, perasaaan marah dan putus asa
seringkali ditunjukan.
Problem psikologis lain yang muncul pada pasien terminal
antara lain ketergantungan, hilang kontrol diri, tidak
mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri
dan harapan, kesenjangan komunikasi/ barrier komunikasi.
9. Perubahan Sosial-Spiritual
Pasien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi
terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat
memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap
penderitaan.
Inti Tatalaksana
Inti dari penanganan pasien yang menghadapi
kondisi terminal adalah memberikan
perawatan yang tepat seperti memberikan
perhatian yang lebih terhadap pasien
sehingga pasien dan keluaga lebih sabar dan
ikhlas dalam menghadapi kondisi yang
dihadapi.
3)
Kesimpulan
Aspek sosial tidak dapat dihindari
Aspek sosial dapat menjadi faktor utama
dalam intervensi
Dokter keluarga harus memahami aspek sosial
(pada kondisi penyakit terminal) dalam upaya
peningkatan penatalaksanaan komprehensif
bagi pasien