Buku Informasi Sistem Starter Dan Pengisian
Buku Informasi Sistem Starter Dan Pengisian
KOMPETENSI
SEKTOR OTOMOTIF
SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN
BUKU INFORMASI
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
PRODUKTIVITAS
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
Halaman: 2 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
DAFTAR ISI
Daftar
Isi ........................................................................................
........
1
BAB
PENGANTAR
2
I
......................................................................
1.1. Konsep
Dasar
Pelatihan
Berbasis
Kompetensi
....................................
2
1.2. Penjelasan
Modul
............................................................................
2
1.3. Pengakuan
Kompetensi
Terkini
(RCC)
...............................................
4
1.4. Pengertian-pengertian
Istilah
.............................................................
4
BAB II
STANDAR
KOMPETENSI
6
...................................................
2.1. Peta
Paket
Pelatihan
..........................................................................
6
2.2. Pengertian
Unit
Standar
......................................................................
6
2.3. Unit
Kompetensi
yang
Dipelajari
.........................................................
7
2.3.1. Judul
Unit
........................................................................................
7
2.3.2. Kode
Unit
........................................................................................
7
Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian
Buku Informasi
Versi: 18-052006
Halaman: 1 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
2.3.3. Deskripsi
Unit
....................................................................................
7
2.3.4. Elemen
Kompetensi
...........................................................................
8
2.3.5. Kriteria
Unjuk
Kerja
...........................................................................
8
2.3.6. Batasan
Variabel
...............................................................................
9
2.3.7. Panduan
Penilaian
.............................................................................
10
2.3.8. Kompetensi
Kunci
..............................................................................
11
BAB
III
PELATIHAN
12
3.1. Strategi
Pelatihan
12
3.2. Metode
Pelatihan
13
STRATEGI
DAN
METODE
........................................
................................................................................
................................................................................
BAB
KOMPETENSI
15
IV
MATERI
UNIT
.......................................................
Daya
..........................................................................
..............................................................
Halaman: 2 dari 35
5.3. Daftar
Bahan
35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Peralatan/Mesin
dan
........................................................
Halaman: 3 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
BAB I
PENGANTAR
1.1.Konsep Dasar Competency Based Training (CBT)
Apakah pelatihan berdasarkan kompetensi?
Pelatihan berdasarkan kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja
agar dapat melakukan pekerjaan dengan kompeten. Standar Kompetensi
dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.
Apakah artinya menjadi kompeten ditempat kerja?
Jika anda kompeten dalam pekerjaan tertentu, anda memiliki seluruh
keterampilan, pengetahuan dan sikap yang perlu untuk ditampilkan
secara efektif ditempat kerja, sesuai dengan standar yang telah disetujui.
1.2.Penjelasan Modul
Desain Modul
Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada Pelatihan Klasikal dan
Pelatihan Individual / mandiri :
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang disampaiakan oleh seorang
pelatih.
Pelatihan individual / mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan oleh
peserta dengan menambahkan unsur-unsur / sumber-sumber yang
diperlukan dengan bantuan dari pelatih.
Isi Modul
Buku Informasi
Buku informasi ini adalah sumber pelatihan untuk pelatih maupun peserta
pelatihan.
Buku Kerja
Buku kerja ini harus digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat
setiap pertanyaan dan kegiatan praktik baik dalam Pelatihan Klasikal
maupun Pelatihan Individual / mandiri.
Buku ini diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :
Kegiatan-kegiatan yang akan membantu peserta pelatihan untuk
mempelajari dan memahami informasi.
Halaman: 4 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Halaman: 5 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
menetapkan
serta
Halaman: 6 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Kompetensi
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek
sikap, pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga
aspek tersebut ditempat kerja untuk mwncapai unjuk kerja yang
ditetapkan.
Standar Kompetensi
Standar kompetensi adalah standar yang ditampilkan dalam istilahistilah hasil serta memiliki format standar yang terdiri dari judul unit,
deskripsi unit, elemen kompetensi, kriteria unjuk kerja, ruang lingkup
serta pedoman bukti.
Sertifikat Kompetensi
Adalah pengakuan tertulis atas penguasaan suatu kompetensi tertentu
kepada seseorang yang dinyatakan kompeten yang diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Profesi.
Sertifikasi Kompetensi
Adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses penilaian / uji
kompetensi
Halaman: 7 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
BAB II
STANDAR KOMPETENSI
2.1.
dan
Halaman: 8 dari 35
2.3.
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Halaman: 9 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
05-
Menguji
sistem/kompone
n
dan
mengidentifikasi
kesalahan/kerus
akan
1.1
Pengujian
dilaksakan
tanpa
menyebabkan kerusakan terhadap komponen
atau sistem lainnya.
1.2
Informasi yang benar diakses dari
spesifikasi pabrik dan dipahami.
1.3
Tes/pengujian
dilakuakan
untuk
menentukan kesalahan/kerusakan
dengan
menggunakan peralatan dan tehnik yang
sesuai.
1.4
Mengidentifikasi
kesalahan
dan
menentukan
langkah
perbaikan
yang
diperlukan.
1.5
Seluruh
kegiatan
pengujian
dilaksanakan berdasarkan SOP (Standard
Operation Procedures), undang-undang K 3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja), peraturan
perundang-undangan dan prosedur/kebijakan
perusahaan.
OTO.KR05006.03
Memperbaiki
sistem starter,
sistem
pengisian dan
komponen-
Informasi
yang
benar
diakses
spesifikasi pabrik dan dipahami.
Perbaikan
yang diperlukan,
dari
penggantian
Halaman: 10 dari 35
komponennya
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
komponen,
penyetelan
dilaksanakan
dengan menggunakan peralatan, tehnik
dan bahan yang sesuai.
4
Batasan Variabel
Batasan Konteks
Standar kompetensi ini digunakan untuk:
Kendaraan ringan
Sumber informasi/dokumen dapat termasuk:
spesifikasi pabrik kendaraan
SOP (Standard Operation Procedures) perusahaan
kebutuhan pelanggan
Kegiatan:
Kegiatan harus dilaksanakan dibawah kondisi kerja normal dan harus
meliputi:
Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian
Buku Informasi
Versi: 18-052006
Halaman: 11 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
pekerjaan
pelatihan
tipe yang
penilaian
Aspek-aspek penting:
Kompetensi penting diamati secara menyeluruh agar mampu
menerapkan kompetensi pada keadaan yang berubah-ubah dan
merespon situasi yang berbeda pada beberapa aspek-aspek berikut:
Pengetahuan dasar:
Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian
Buku Informasi
Versi: 18-052006
Halaman: 12 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
undang-undang K 3
pemahaman petunjuk teknis material, simbol grafik dan diagram
prosedur pengujian
konstruksi dan kerja sistem pengisian dan starter yang sesuai
penggunaan
prinsip-prinsip kerja dan penggunaan dari sistem pengisian dan starter
prosedur perbaikan
Penilaian praktek:
Halaman: 13 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
2.3.8
ompetensi Kunci
N
o
1
2
3
4
5
6
7
Tingka
t
1
1
1
1
1
2
1
Karakteristik
Melakukan tugas-tugas rutin berdasarkan prosedur
yang baku dan tunduk pada pemeriksaan kemajuannya
oleh supervisor
Melakukan tugas-tugas yang lebih luas dan lebih
kompleks dengan peningkatan kemampuan untuk
pekerjaan yang dilakukan secara otonom supervisor
melakukan pengecekan
Melakuakan aktifitas-aktifitas kompleks dan non rutin,
yang diatur sendiri dan bertanggung jawab atas
pekerjaan orang lain.
Halaman: 14 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
BAB III
STRATEGI DAN METODE PELATIHAN
3.1.Strategi Pelatihan
Belajar dalam suatu sistem Berdasarkan Kompetensi berbeda dengan
yang sedang diajarkan di kelas oleh Pelatih. Pada sistem ini Anda akan
bertanggung jawab terhadap belajar Anda sendiri, artinya bahwa Anda
perlu merencanakan belajar Anda dengan Pelatih dan kemudian
melaksanakannya dengan tekun sesuai dengan rencana yang telah
dibuat.
Persiapan / perencanaan
a. Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap
belajar dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi
proses belajar Anda.
b. Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.
c. Memikirkan
bagaimana
pengetahuan
baru
yang
diperoleh
berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda
miliki.
d. Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan Anda.
Permulaan dari proses pembelajaran
a. Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas praktik yang
terdapat pada tahap belajar.
b. Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan
pengetahuan Anda.
Pengamatan terhadap tugas praktik
a. Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh Pelatih
atau orang yang telah berpengalaman lainnya.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Pelatih tentang konsep sulit yang
Anda temukan.
Implementasi
a. Menerapkan pelatihan kerja yang aman.
b. Mengamati indicator kemajuan personal melalui kegiatan praktik.
c. Mempraktikkan keterampilan baru yang telah Anda peroleh.
Penilaian
Melaksanakan tugas penilaian untuk penyelesaian belajar Anda
Halaman: 15 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
3.2.Metode Pelatihan
Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam
beberapa kasus, kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.
Belajar secara mandiri
Belajar secara mandiri membolehkan Anda untuk belajar secara
individual, sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Meskipun proses belajar dilaksanakan secara bebas, Anda disarankan
untuk menemui Pelatih setiap saat untuk mengkonfirmasikan
kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.
Belajar Berkelompok
Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama
secara teratur dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok.
Walaupun proses belajar memiliki prinsip sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing, sesi kelompok memberikan interaksi antar
peserta, Pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.
Belajar terstruktur
Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang
dilaksanakan oleh Pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar ini umumnya
mencakup topic tertentu.
Halaman: 16 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
BAB IV
MATERI UNIT KOMPETENSI
1. Pengertian dan fungsi sistim Starteri
SISTEM STARTER
Uraian
Suatu mesin tidak dapat mulai hidup (start) dengan serndirinya, maka mesin
tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros engkol dan
membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang ada , mobil pada
umumnya menggunakan motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch yang
memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan ke pada
bagian luar dari fly wheel, sehingga ring gear berputar ( dan juga poros engkol ).
Motor starter harus dapat menghasilkan momen yang besar dari tenaga yang kecil
yang tersedia pada baterai. Hal lain yang harus diperhatikan ialah bahwa motor
starter harus sekecil mungkin. Untuk itulah , motor serie DC (arus searah)
umumnya yang dipergunakan.
Halaman: 17 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
MOTOR STARTER
Motor starter yang dipergunakan pada automobile dilengkapi dengan magnetic
switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion )
untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi fly wheel
(roda gila) yang dibuat pada poros enngkol. Saat ini kita mengenal dua tipe motor
starter yang digunakan pada kendaraan atau truck-truck kecil, yaitu motor starter
konvensional dan reduksi. Mobil-mobil yang dirancang untuk dipergunakan pada
daerah dingin mempergunakan motor starter tipe reduksi, yang dapat
menghasilkan momen yang lebih besar yang diperlukan untuk mensart mesin
pada cuaca dingin. Motor starter tipe ini dapat menghasilkan momen yang lebih
besar dari pada motor starter konvensional untuk ukuran dan berat yang sama.,
saat ini mobil cenderung mempergunakan tipe ini meskipun untuk daerah yang
panas. Pada umumnya motor starter digolongkan (diukur) berdasarkan output
nominalnya (dalam KW) makin besar output makin besar kemampuan starternya
Halaman: 18 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
2. Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan
mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat
membangkit medan magnet.
Pada starter biasanya digunakan empat field coil yang berarti mempunyai empat
core.
3. Armature dan Shaft
Halaman: 19 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slotslot,poros,komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah
energi listrik menjadi energi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
4. Brush
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari
field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter
memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
a. Dua buah disebut dengan brush positif.
b. Dua buah disebut dengan brush negative.
5. Armature Brake
Halaman: 20 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
6. Drive Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan
dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda
penerus.
7. Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengaman
dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear.
8. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Halaman: 21 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Apabila starter switch diputar ke posisi ON, maka arus baterai mengalir melalui
hold in coil ke massa dan dilain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui
armature. Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah
yang sama, dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut
sama.Seperti pada gambar diatas.
Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kea rah menutup main
switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch kea rah posisi
Halaman: 22 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adalah sebagai
berikut:
Bateraiterminal 50hold in coilmassa
Bateraiterminal 50pull in coilfield coilarmaturemassa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu , relative kecil maka
armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear
menjadi lembut. Pada kendaraan ini kontak plate belum menutup main switch.
c.
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear , kontak plate akan mulai
menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir
sebagai berikut:
Bateraiterminal 50hold in coilmassa
Bateraimain switchterminal cfield coilarmaturemassa
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil
tidak dapat mengalir, akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil
saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field
Judul Modul: Memperbaiki Sistim Starter dan Pengisian
Buku Informasi
Versi: 18-052006
Halaman: 23 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
d.
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi off, dan main switch dalam keadaan
belum membuka (belum bebas dari kontak plate).Maka aliran arusnya sebagai
berikut:
Bateraiterminal 30main switchterminal C
Field coilarmaturemassa
Halaman: 24 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Oleh karena starter switch off maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus
dari teminal 50 melainkan dari teminal C.Sehingga aliran arusnya akan menjadi:
Bateraiterminal 30main switchterminal C
Pull in coilHold in coilmassa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga
berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal iini mengakibatkan
kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi
semula.Dengan demikian drive lever menarik sarter clutch dan pinion gear
terlepas dari perkaitan.
5. SISTEM PENGISISAN
Uraian
Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada
komponen-komponen listrik pada mobil tersebut seperti motor starter, lampulampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterai sangatlah
terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus
menerus.
Dengan demikian, baterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai
kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen-komponen
listrik.Untuk itu pada mobil diperlukan siatem pengisian yang akan memproduksi
listrik agar baterai selalu terisi penuh.
Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk menngsi
kembali baterai dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya
pada saat mesin dihidupkan.
Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolakbalik yang lebih baik dari pada dynamo yang menghasilkan arus searah dalam hal
tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.
Mobil yang menggunakan arus searah (direct current), arus bolak-balik yang
dihasilkan oleh alternator harus disaerahkan menjadi arus searah sebelum
dikeluarkan.
Halaman: 25 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
ALTERNATOR
Fungsi alternator adalah untuk mengubah energi mekanis yang didapatkan dari
mesin tenaga listrik . Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang
memutarkan roda dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik
bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode.
Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet
listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang
menyearahkan arus.
Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor
untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-bearing yang
memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan
rotor, stator dan diode.
Halaman: 26 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Halaman: 27 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Rotor ditumpu oleh dua buah bearing, pada bagian depannya terdapat puli dan
kipas, sedangkan di bagian belakang terdapat slip ring.
d. Stator
Pada ganbar diatas terlihat ganbar konstruksi dan stator coil.Kumparan stator
adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu
ujung-ujungnya dijadikan satu. Pada gambar sebelah kanannya terlihat teori
gambar konstruksi ini disebut hubungan Y atau bintang tiga fhase. Bgian tengah
yang menjadi satu adalah pusat gulungan.Dan bagian ini disebut terminal N.
Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik (AC) tiga
phase.
e. Rectifier (Diode)
Halaman: 28 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Pada gambar diatas memperlihatkan konstruksi dan hubungan antara stator coil
dengan diode. Ketiga ujung dari stator dihubingkan dengan kedua macam diode.
Pada model yang lama terdapat dua bagian yang terpisah antara diode positif (+)
dan diode negative (-). Bagian positif (+) mempunyai rumah yang lebih besar
daripada yang negative (-). Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan lainnya
yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negative.
Fungsi dari diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan
oleh stator coil menjadi arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus
balik dari baterai ke alternator.
REGULATOR
Tegangan listrik dari alternator tidak selalu constant hasilnya. Karena hasil listrik
alternator tergantung daripada kecepatan putaran motor. Makkin cepat putarannya
makin besar hasilnya demikian juga sebaliknya.
Rotor berfungsi sebagai magnet.Adapun magnet yang dihasilkan adalah magnet
listrik, maka dengan menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor
coil akan mempengaruhi daya magnet tersebut sehingga hasil pada stator coilpun
akan terpengaruh.Jadi hasil alternator sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik
yang masuk ke rotor coil.
Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil
sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap constant (sama) menurut
harga yang telah ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain
daripada itu regulator juga berfungsi untuk mematikan tanda dari lampu pengisian,
lampu tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila alternator sudah
menghasilkan arus listrik.
Halaman: 29 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Adapun cirri-ciri IC regulator yang dibuat jadi satu dengan alternator adalah sebagai
berikut :
a) Ukuran kecil dan output-nya tinggi
b) Tidak diperlukan penyetelan voltage (tegangan)
c) Mempunyai silet konpensasi temperature untuk control tegangan yang dimiliki
untuk pengisisan baterai dan suplai ke lampu-lampu.
Halaman: 30 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Halaman: 31 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Bila kinci kontak diputar ke posisi ON , arus dari baterai akan mengalir ke rotor dan
merangsang rotor coil.Pada waktu yang sama, arus baterai juga mengalir ke
lampu pengisisan (CHG) dan akibatnya lampu menjadi menyala (ON).
Secara keseluruhan mengalirnya arus listrik sebagai berikut :
a. Arus yang ke field coil
Terminal(+)bateraifusible linkkunci kontak (IG switch)sekeringterminal
regulatorpoint
PLpoint
PLterminal
F
regulatorterminal
alternatorbrushslip
ringrotor
coiilslip
ringbrushterminal
alternatormassabodi.
Aibatnya rotor terangsang dan timbul kemagnetan yang selanjutnya arus
disebut araus medan (field current).
IG
F
E
ini
Halaman: 32 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Catatan :
Bila gerakan P dari voltage relay, membuat hubungan dengan titik kontak P, maka
pada sirkuit sesudah dan sebelum lampu pengisian (charge) tegangannya sama.
Sehingga pada aris tidak akan mengalir ke lampu dan akhirnya lampu mati. Untuk
jelasnya aliran arus pada masing-masing peristiwa sebagai berikut :
a. Tegangan Netral
Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet coil dari voltage
relayterminal E reguilatormassa bodi.
Akibatnya pada magnet coil dari voltage relay akan terjadi kemagnetan dan dapat
menarik titik kontak P dari P dan selanjutnya P akan bersatu dengan P. Dengan
demikian lampu pengisian (charge) jadi mati.
b. Tegangan yang keluar (output Voltage)
Terminal B alternatortrminal B regulatortitik kontak Ptitik kontak Pmagnet
coil dari voltage regulatorterminal E regulatormassa bodi.
Akibatnya pada coil voltage regulator timbul kemagnetan yang dapat
mempengaruhi posisi dari titik kontak (point) PL.
Dalam hal ini PL akan tertarik dari PL sehingga pada kecepatan sedang PL akan
mengambang (seperti terlihat pada gambar diatas).
c. Arus yang ke field
Termional B alternatorIG switchFuseterminal IG regulatorPoint PLPoint
PLReristor RTerminal F regulatorTerminal F alternatorRotor coilterminal
E alternatormassa bodi.
Dalam hal ini jumlah arus/tegangan yang masuk ke rotor coil bias melalui dua
saluran.
Bila kemagnetan di voltage regulator besar dan mampu menarik PL dari PL,
maka arus yang ke rotor coil akan melalui resistor R.Akibatnya arus akan kecil dan
kemagnetan yang ditimbulkan rotor coil-pun kecil (berkurang).
d. Out Put current
Terminal B alternator baterai dan bebanmassa bodi.
Halaman: 33 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
Bila putaran mesin bertambah , voltage yang dihasilkan oleh kumparan stato naik,
dan gaya tarik dari kemagnetan kumparan voltage regulator menjadi lebih kuat.
Dengan daya tarik yang lebih kuat, field current yang ke rotor akan mengalir
terputus-putus (intermittently).Dengan kata lain , gerakan titik kontak PL dari
voltage regulator kadang-kadang membuat hubungan dengan titik kontak PL .
Catatan :
Bial gerakan titik kontak PL pada regulator berhubungan dengan titik kontak
PL,field current akan dibatasi. Bagaimanapun juga point dari voltage relay tidak
akan terpisah dari point P,sebab tegangan netral terpelihara dalam sisa flux dari
rotor. Aliran arusnya adalah senagai berikut :
a. Voltage Netral (Tegangan Netral)
Terminal N alternatorterminal N regulatormagnet
relayterminal E regulatormassa bodi.
Arus ini juga sering disebut netral voltage.
coil
dari
voltage
Halaman: 34 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
BAB V
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI
5.1.Sumber Daya Manusia
Pelatih
Pelatih Anda dipilih karena dia telah berpengalaman. Peran Pelatih
adalah untuk :
a. Membantu Anda untuk merencanakan proses belajar.
b. Membimbing Anda melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan
dalam tahap belajar.
c. Membantu Anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan
untuk menjawab pertanyaan Anda mengenai proses belajar
Anda.
d. Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang Anda perlukan untuk belajar Anda.
e. Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f.
Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu
jika diperlukan.
Penilai
Penilai Anda melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk
penilaian di tempat kerja. Penilai akan :
a. Melaksanakan penilaian apabila Anda telah siap dan
merencanakan proses belajar dan penilaian selanjutnya dengan
Anda.
b. Menjelaskan kepada Anda mengenai bagian yang perlu untuk
diperbaiki dan merundingkan rencana pelatihan selanjutnya
dengan Anda.
c. Mencatat pencapaian / perolehan Anda.
Teman kerja / sesama peserta pelatihan
Teman kerja Anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber
dukungan dan bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses
belajar dengan mereka. Pendekatan ini akan menjadi suatu yang
berharga dalam membangun semangat tim dalam lingkungan
belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar
Anda.
Halaman: 35 dari 35
5.2.
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
:
:
:
:
Judul
Pengarang
Penerbit
Tahun terbit
:
:
:
:
Halaman: 36 dari 35
Kode Modul
OTO.KR05.006.03
1.
2.
3.
4.
5.
6.
B.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Halaman: 37 dari 35