Anda di halaman 1dari 3

TRADISI BERTAMU

Pada hakekatnya, manusia adalah makhluk sosial yang ingin berkomunikasi


dengan manusia lain. Ada berbagai macam cara berkomunikasi yaitu mengobrol,
menelepon, mengirim surat, dan salah satunya dengan bertamu. Bertamu
adalah kegiatan datang berkunjung ke rumah seseorang dengan suatu tujuan,
sedangkan pengertian bertamu dari segi agama Islam adalah kegiatan
berkomunikasi yang dilakukan seseorang kepada keluarganya, saudara, teman,
tetangga, atau sahabat yang bertujuan untuk menjaga dan menjalin tali
persaudaraan ataupun untuk keperluan lain dalam rangka menciptakan
kebersamaan di antara keduanya.
Kegiatan bertamu telah menjadi tradisi umum masyarakat Indonesia. Ada tata
cara bertamu dari beberapa masyarakat yang sebelum bertamu mereka
memberikan kabar terlebih dahulu melalui pesan singkat dan telepon kepada
sanak saudara atau temannya bahwa ia akan bertamu pada hari dan jam yang
telah ditentukan dan disepakati, tetapi ada juga masyarakat yang inisiatif datang
bertamu tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
Sebelum tuan rumah membukakan pintu, tentunya masyarakat sudah
memegang tata cara bertamu secara baik yang sudah mendarah daging. Pada
zaman dahulu, tata cara seseorang yang bertamu pasti akan diawali dengan
membuka gerbang kemudian masuk ke teras lalu mengetuk pintu rumah
sembari mengucapkan salam dan menunggu sampai pemilik rumah tersebut
membukakan pintu untuk sang tamu. Namun, semakin pesatnya perkembangan
iptek dan zaman yang semakin modern, beberapa orang mulai meninggalkan
cara bertamu yang baik dan terkadang bertingkah tidak sopan. Dengan demikian
nilai negatif pun mulai bermunculan.
Pertama, sang tamu terkesan tidak sopan. Jika penghuni rumah penerima tamu
belum ada yang membukakan pintu, lebih baik sang tamu menunggu terlebih
dahulu di teras rumah atau bertanya pada tetangga.
Kedua, dengan perkembangan IPTEK masyarakat lebih memilih menelepon dan
mengirim pesan singkat kepada pemilik rumah, sang tamu terkesan sebagai
pribadi yang tertutup dan tidak ingin menjalin tali silaturahmi dengan keluarga
penerima tamu.
Ketika, jika sang tamu selalu bertamu dengan cara menelepon tanpa mengetuk
pintu rumah, pastinya tamu tersebut akan menimbulkan kesan tidak sopan di
lingkungan tempat tinggal dan keluarga penerima tamu tersebut serta akan
menimbulkan persepsi, Sering datang namun tidak pernah mengenal keluarga
penerima tamu.
Apapun cara bertamunya, setiap orang memiliki gaya bertamunya masingmasing. Cara bertamu modern sebenarnya baik dan lebih memudahkan tetapi
menimbulkan beberapa dampak negatif yang lebih banyak daripada cara
bertamu gaya lama. Namun alangkah lebih baik jika kita tetap melestarikan tata
cara bertamu dengan mengetuk pintu rumah karena demi kebaikan bersama

antara sang tamu dengan pemilik rumah penerima tamu. Selain itu, tata cara
bertamu dengan mengetuk pintu rumah lebih sopan dan bisa menurun ke
generasi selanjutnya.

Tugas Analisis Kesalahan Berbahasa


Tata Kalimat dan EYD pada Artikel di Koran

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah

: Bahasa Indonesa

Dosen Pengampu : Meilan Arsanti. M.Pd

oleh
CAHAYA PUSPITA SARI
E2
31401505930

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
2015

Anda mungkin juga menyukai