(Perseroan)
LAPORAN HASIL
PAPARAN PUBLIK TAHUNAN
: Untuk tahun 2016, Perseroan memproyeksikan target penjualan dan laba bersih
segmen usaha kabel masing-masing sebesar Rp 1,4 triliun dan 34,3 miliar.
2. Pertanyaan : Apakah Perseroan akan membagikan dividen tahun 2016 atas keuntungan tahun
lalu. Jika ya, berapa besar dividen yang akan dibagikan? Dan berapa persen dari
total laba?
Jawaban
Halaman 1 dari 3
: Cu/tembaga
=
Al/Aluminium =
RF Cable
=
1200 ton/bulan
400 ton/bulan
100 km/bulan
5. Pertanyaan : Apakah akan ada rencana penambahan kapasitas atau modal tahun 2016. Jika
ada, berapa besar modal yang akan diinvestasi?
Jawaban
6. Pertanyaan : Berapa persen penjualan Perseroan kepada swasta dan kepada proyek
Pemerintah?
Jawaban
: Tahun 2015 penjualan Perseroan ke sektor swasta sebesar 72% dan sektor
Pemerintah sebesar 28%.
7. Pertanyaan : Bagaimana strategi Perseroan mengatasi harga bahan baku yang sering
bergejolak diluar negeri baik atas tembaga juga pada aluminium?
Jawaban
: Perseroan menetapkan harga jual berdasarkan harga bahan baku yang berlaku
saat itu.
9. Pertanyaan : Kabelindo sudah memasuki galangan kapal dan pelabuhan, berapa investasi
untuk itu, serta bermitra dengan siapa sajakah?
Jawaban
: Penjualan kabel shipboard ataupun kabel sejenisnya, relatif masih kecil. Karena
sejauh ini standarisasi untuk produk yang dipakai di Indonesia masih sangat luas,
jenis variasi tipe, serta ukurannya sangat banyak, sehingga selama belum ada
skala ekonomi length yang disepakati, untuk mencapai produk output yang
banyak tersebut masih perlu waktu. Perseroan mendapat technical support
secara tidak langsung dari Furukawa Electric.
Halaman 2 dari 3
10. Pertanyaan : Apakah Perseroan sudah melakukan komunikasi dengan Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI) terkait kabel-kabel yang dipakai di galangan kapal maupun di
dermaga atau pelabuhan?
Jawaban
: Sudah ada komunikasi dengan BKI, Perseroan sudah menanyakan kepada BKI
data jenis kabel-kabel yang diimport agar dapat menganalisa dan
mengembangkan jenis standar yang dibutuhkan pasar, namun Perseroan belum
mendapatkan jawaban yang memadai/memuaskan.
11. Pertanyaan : Apakah Perseroan pernah menemukan kabel-kabel di pasar yang tidak sesuai
dengan standar SNI?
Jawaban
: Sejauh yang kami monitor, tidak ada pemalsuan merk Kabelindo. Bahwa di
pasar, ada kabel yang tidak memenuhi standar mutu memang ada, namun
merknya kami kurang tahu. Pada umumnya kabel yang tidak sesuai standar di
pasar adalah dimensinya atau ukurannya. Kabel yang tidak sesuai standar
lainnya, biasanya adalah jenis bahan plastiknya bermutu rendah, sehingga kabel
menjadi kaku dan cepat sobek.
13. Pertanyaan : Apakah benar penjualan RF Cable, produk Indonesia lebih dominan dijual di
Indonesia?
Jawaban
: Pada kenyataannya, masih banyak perusahaan yang membeli kabel impor. Kami
sudah mengupayakan untuk melakukan pendekatan melalui Tingkat Kandungan
Dalam Negeri (TKDN), sejauh ini belum mendapatkan respon yang positif.
Halaman 3 dari 3