Jurnal Penetapan Kadar Nitrat Dan Nitrit Dalam Produk Olahan Daging
Jurnal Penetapan Kadar Nitrat Dan Nitrit Dalam Produk Olahan Daging
*)Email: windiriyadi@gmail.com
Abstrak
Nitrat dan nitrit merupakan salah satu zat pengawet yang digunakan dalam proses pengawetan daging untuk
memperoleh warna yang baik dan mencegah pertumbuhan mikroba. Kombinasi dari penggunaan senyawa nitrat dan
senyawa nitrit sebagai pengawet dalam makanan dapat meningkatkan daya tahan makanan, karena pengingkatan efek
antimikrobanya, nitrat nitrit dalam bentuk garam banyak digunakan untuk memperoleh warna merah yang seragam
pada produk daging yang diawetkan. Nitrit dan nitrat sebagai pengawet diijinkan penggunaannya, tetapi tidak
melampaui batas, sehingga tidak berdampak negatif terhadap kesehatan manusia. Batasan maksimum pada
penggunaan nitrat 500 mg/kg per kg bahan, nitrit batas maksimum 125 mg/kg bahan. Penetapan kadar nitrat dan nitrit
merupakan percobaan untuk mengetahui keberadaan senyawa nitrat dan nitrit secara kualitatif. Percobaan penetapan
kadar nitrat dan nitrit ini menggunakan sampel olahan daging, yaitu sosis (kelompok 1), kornet (kelompok 2), daging
sapi beku (kelompok 3), kulit ayam (kelompok 4) dan beef burger (kelompok 5). Percobaan ini dilakukan dengan
menguji setiap sampel dengan beberapa reagen, yaitu reagen pertama larutan AgNO3, reagen kedua larutan H2SO4,
KI, kanji dan reagen ketiga larutan H2SO4 dan KMnO4. Berdasarkan percobaan sampel positif pada uji nitrit, kecuali
uji nitrit dengan menggunakan larutan H2SO4, KI dan kanji. Semua sampel negatif pada uji nitrat.
Kata Kunci: nitrat, nitrit, pengawet, pewarna makanan
I. PENDAHULUAN
Saat ini, industri makanan telah berkembang
demikian pesat dengan proses pengolahan yang sangat
maju. Bahkan dalam rumah tangga pun telah
menggunakan bahan-bahan tambahan (Hasna, 2011).
Bahan Tambahan Makanan (food additive) adalah
bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai
makanan dan bukan komponen khas makanan yang
mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang
dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk
maksud teknologi pada pembuatan pengolahan,
penyiapan, perlakuan, pengepakan, pengemasan dan
penyimpanan (Depkes RI, 1999).
Cara Kerja
Persiapan Sampel
Ditimbang 30 gram sampel, kemudian
dihaluskan. Ditambahkan aquadest secukupnya
hingga larut. Dimasukkan larutan sampel ke dalam
tabung sentrifuge sampai tanda batas. Larutan sampel
disentrifuge dengan kecepatan 3000rpm selama 20
menit. Diambil lapisan yang bening untuk diuji nitrit
dan nitratnya.
Persiapan Kontrol
Untuk kontrol positif, pads uji nitrit menggunakan
larutan NaNO2 1% dan pada uji nitrat menggunakan
larutan NaNO3 1% sebagai pengganti sampel dengn
perlakuan yang sama terhadap sampel yang dianalisis.
Untuk kontrol negatif menggunakan aquadest sebagai
pengganti sampelnya dengan perlakuan yang sama.
Uji Nitrit
Larutan yang bening hasil sentrifuge dibagi dalam
7 tabung reaksi berbeda. Tabung pertama ditambahkan
larutan AgNO3 0,1 N. Tabung kedua ditambahkan
larutan H2SO4, KI dan Kanji. Tabung ketiga
ditambahkan larutan H2SO4 dan KMnO4. Tabung
keempat ditambahkan NH4Cl padat secara berlebih.
Uji Nitrat
Larutan yang bening hasil sentrifuge dibagi dalam
2 tabung reaksi berbeda. Tabung pertama ditambahkan
larutan H2SO4 dan Fe3SO4. Tabung kedua
ditambahkan H2SO4 pekat.
III.
No
Kontrol
Positif
Kontrol
Negatif
endapan
putih
Larut
Kedua
Ungu
Ungu
Ketiga
Warna
ungu
hilang
Ungu
Keempat
Larut
Larut
Pertama
Identifikasi Nitrit
dalam
Identifikasi Nitrat
dalam
Kontrol
Positif
Kontrol
Negatif
Tidak
terjadi
perubahan
Tidak
terjadi
perubahan
Tidak
terjadi
perubahan
Tidak
terjadi
perubahan
Sampel
No
1
2
3
4
5
Nama
Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Pertama
+
+
+
+
Nama Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
IV.
KESIMPULAN
Daftar Pustaka
Adams, M. & Motarjemi, Y. 2004. Dasar-Dasar
Keamanan Makanan untuk Petugas
Kesehatan. Jakarta: EGC.
Anonimus. 1988. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia No.722/Menkes/Per/88
Tentang Bahan Tambahan Makanan
Menurut Tujuan Penggunaan. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. 1999. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1168/Menkes/Per/X/1999 Tentang Bahan
Tambahan Makanan. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Hayati Nur, Hasna, Dyah Suryani.2011. Analisis
Kandungan Nitrit Dalam Sosis Pada
Distributor Sosis Di Kota Yogyakarta.
Fakultas Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.
Cory, M. S. 2009. Analisis Kandungan Nitrit dan
Pewarna Merah Pada Daging Burger Yang
Dijual di Grosi Bahan Baku Burger di Kota
Medan. Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Lu, F. C. 1995. Toksikologi Dasar. Edisi Kedua,
Hal. 307-315. Jakarta: UI Press.
Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Hal
1-2 dan 237-241. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.