Anda di halaman 1dari 10

Kromatografi Lapis

Tipis
(KLT)

Kelompok 4 :
Iwan Syahputra (140208072)
Zulfan Firda (140208046)
Zahlul Bawadi (140208068)

JUDUL :
Analisis Kandungan Zat Pengawet Nitrit
Pada Sosis Menggunakan Kromatografi Lapis
Tipis
TUJUAN :
1. Untuk identifikasi zat pengawet nitrit dalam
sosis secara kualitatif.
2. Untuk menganalisis zat pengawet nitrit
yang terkandung di dalam sosis
menggunakan
kromatografi lapis tipis.
3. Untuk menghitung besar nilai Rf yang
dihasilkan ketika bercak noda menaiki plat.

Pengertian Kromatografi Lapis


Tipis (KLT) dan Pengawet Nitrit
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah
salah satu metode pemisahan komponen
yang menggunakan fasa diam berupa
plat dan fasa gerak berupa pelarut.
Nitrit merupakan zat tambahan pangan
yang digunakan sebagai pengawet pada
pengolahan daging.

Dampak Pengawet Nitrit


Terhadap Kesehatan
Orang yang mengkonsumsi produk
makanan yang menggunakan nitrit
berlebihan akan mengalami sakit dibagian
kepala dan muka memerah yang muncul
dalam 30 menit setelah mengkonsumsi
makanan tersebut.
Permenkes RI No. 1168/Menkes/Per/X/1999
membatasi penggunaan maksimum
pengawet nitrit didalam produk daging
olahan yaitu sebesar 125 mg/kg.

Waktu Retensi (Rf)


Waktu Retensi adalah ukuran waktu
mulai injeksi cuplikan hingga suatu
komponen campuran menaiki plat
KLT.
Nilai Rf dapat dihitung dengan rumus
berikut :
Rf =

PROSEDUR KERJA
1. Ditimbang masing-masing sampel sosis sebanyak 10
gram yang telah
dihaluskan.
2. Masing-masing sampel sosis ditambah aquades 50 mL.
3. Disaring larutan sampel dan diambil residunya.
4. Diambil 1 mL residu sosis ayam direaksikan dengan 2
mL larutan HCl.
5. Kemudian 1 mL residu sosis sapi direaksikan dengan 2
mL larutan KMnO4.
6. Selanjutnya sisa residu sosis ayam dan sapi diuji
dengan KLT.
7. Ditandai plat dengan pensil kemudian ditotolkan residu
sosis ayam dan sapi secara bersebelahan.
8. Kemudian dimasukkan plat kedalam wadah yang
tertutup yang berisi
pelarut etanol 96% : air (70 : 30) dan butanol : asam

MEKANISME
Penambahan Aquades untuk
melarutkan dan menghaluskan sampel.
Penambahan pereaksi HCL dan KMnO 4
untuk mengetahui ada tidaknya
kandungan nitrit didalam sampel sosis.
Eluen Etanol 96% : Air dan Butanol :
Asam Asetat : Air (80:20:20) berfungsi
sebagai pelarut untuk mendorong
noda menaiki plat KLT.

HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan
ketika 1 mL residu sosis ayam direaksikan dengan 2
mL larutan HCL menghasilkan reaksi yang positif
yang ditandai dengan timbulnya gelembung.
Kemudian ketika 1 mL residu sosis sapi direaksikan
dengan 2 mL larutan KMnO4 menghasilkan reaksi
yang positif yang ditandai dengan perubahan warna
KMnO4 yang awalnya ungu menjadi hilang secara
perlahan-lahan.
Artinya dari kedua uji secara kualitatif ini
membuktikan bahwa pada sampel sosis tersebut
mengandung pengawet zat nitrit.

Selanjutnya berdasarkan hasil percobaan


yang telah kami lakukan Secara Kuantitatif
menggunakan metode KLT. Jadi, pada plat KLT
tidak ada terdapat bercak noda yang dibawa
oleh pelarut menaiki plat dan kami mencoba
kembali mengamatinya melalui sinar UV
ternyata tidak juga ada terlihat bercak noda
pada plat KLT mungkin dikarenakan warna
residu sampel yang ditotolkan sama warna
nya dengan warna plat KLT. Sehingga nilai Rf
nya juga tidak dapat ditentukan. Hal ini
mungkin karena polaritas pelarut yang kami
gunakan tidak sesuai.

KESIMPULAN
Reaksi positif yang ditandai ada nya nitrit dalam
sosis secara kualitatif, yaitu ketika residu sosis
direaksikan dengan HCl terdapat gelembung dan
apabila direaksikan dengan KMnO4 warna ungu
pada KMnO4 hilang.
Analisis zat pengawet nitrit dengan menggunakan
KLT tidak terdapat bercak noda yang menaiki plat
KLT.
Nilai Rf yang dihasilkan nol karena tidak ada
terdapat bercak noda menaiki plat yang dibawa
oleh pelarut.

Anda mungkin juga menyukai