6 - SALT WATER SYSTEM FOR SPA Revisi PDF
6 - SALT WATER SYSTEM FOR SPA Revisi PDF
Disusun Oleh :
Kelompok 6 Pengelolaan Air
101211132106
2. Maulidiana P
101211132030
3. Nurul Kholifah
101211133013
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 3
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan ............................................................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Solus Per Aqua (SPA) ..................................................................... 5
2.2 Sejarah SPA .................................................................................... 5
2.3 Pembagian Jenis SPA...................................................................... 7
2.4 Pembagian Jenis Ruang dalam SPA ............................................... 8
2.5 Fungsi dan Manfaat SPA ................................................................ 9
2.6 Macam-macam Perawatan dalam SPA ........................................... 10
2.7 Peraturan terkait SPA ...................................................................... 12
2.8 Terapi Hidro pada Pelayanan Kesehatan SPA ................................ 12
2.9 Garam .............................................................................................. 14
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Hal yang perlu diperhatikan untuk SPA ......................................... 15
3.2 Tujuan dilakukan Water Treatment untuk SPA .............................. 17
3.3 Salt Water Treatment SPA .............................................................. 18
3.4 Cara Kerja Salt Water Treatment SPA............................................ 18
3.5 Cara Memelihara Salt Water Treatment untuk SPA ....................... 20
3.6 Keuntungan Menggunakan Salt Water Treatment System .............. 20
3.7 Kelemahan Menggunakan Salt Water Treatment System ............... 20
3.8 Azerbaijan Naftalan SPA sebagai contoh Medical SPA ................. 21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 22
4.2 Saran ................................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar belakang
Seiring berkembangnya kemajuan peradaban manusia, tuntutan
pekerjaan yang diemban juga semakin meningkat. Kondisi tersebut tak
jarang menimbulkan berbagai efek samping, baik secara fisik maupun
psikis. Berbagai metode untuk mengurangi efek samping seperti stress dan
pegal mulai marak dicari masyarakat. Salah satu upaya untuk meredakan
efek samping tersebut adalah metode SPA.
SPA atau Solus per aqua merupakan salah satu metode kesehatan
yang dapat meningkatkan kesehatan melalui serangkaian perawatannya
dengan menggunakan bahan baku air bersih. SPA yang awalnya berasal
dari
Eropa
ini
mulai
populer
karena
manfaatnya
yang
dapat
1.3.Tujuan
a. Menjelaskan perlunya water treatment untuk air Solus per Aqua
b. mendekripsikan metode pengolahan salt water treatment untuk air
Sous per Aqua
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Aquam yang berarti perawatan dan penyembuhan melalui air. Kemudian kota
SPA, di Belgia didirikan untuk tujuan ini, yang kemudian menjadi terkenal
pada abad ke-14 dan masih ada sampai sekarang (Brown, 2007)
Secara Etimologi menurut kamus bahasa Inggris Meriem-Webster, kata
SPA berarti tempat yang berair di kota kecil provinsi Belgia Liege, Belgia. Di
kota SPA ini, ada sebuah mata air terkenal yang mengandung mineral dan
telah dikunjungi sejak abad ke-14, temperatur mata air panas sekitar 32C.
Penggunaan SPA sebagai sarana pengobatan telah tercantum dalam suatu
kepustakaan medis pada tahun 1500 SM dengan judul Rig Veda yang berarti
perawatan air untuk penyembuhan demam. (Brown, 2007)
Dalam dunia kedokteran, Hipokrates sebagai Bapak Kedokteran
Modern telah mempergunakan SPA secara luas untuk pengobatan sejak tahun
400 SM. Ia juga menjelaskan secara luas indikasi dan kontra-indikasi
perawatan dengan air. Prinsip prinsip dasar yang diuraikan Hipokrates ini
menjadi titik tolak munculnya SPA Medic (Terapi Air). Di jaman modern
perawatan SPA Medic dimulai pada abad 17 (1697), diperkenalkan oleh Sir
John Floyer dalam tulisannya yang berjudul The History of Cold
Bathing.(Sinaga, 2015)
Mengikuti cara Floyer yang mempunyai dasar ilmiah klinis kuat
mengenai penggunaan air sebagai upaya penyembuhan maka di daratan Eropa
mulai muncul beberapa ahli baik medis maupun non-medis yang
berkecimpung dalam dunia SPA di antaranya adalah Priessnitz, Rausse dan
Father Kneipp. Mereka sangat populer dalam mempergunakan SPA sebagai
metode pengobatan sampai akhir abad 19. (Sinaga, 2015).
Dalam perkembanganya SPA bermunculan untuk menawarkan beragam
program bagi yang membutuhkan kesegaran, tenaga serta semangat yang
baru. Bahkan dengan kemajuan teknologi dan kebutuhan manusia, SPA
modern tidak lagi sekedar kegiatan berendam di air panas atau pijat
tradisional, tapi lebih dari itu SPA ini telah menjadi pendekatan holistik atau
sarana yang bertujuan untuk menyelaraskan kehidupan manusia melalui
terapi alternatif secara tiga dimensi yaitu tubuh, pikiran dan emosi yang
disalurkan melalui enam indra. Enam indra yang dimaksud antara lain sebagai
berikut:
a. Indra mata, melalui warna serta keindahan ruang atau apa yang disebut
sebagai atmosfer terapi.
b. Indra hidung, melalui penciuman atau aroma terapi, karena dengan
mencium aroma terapi essensial yang khas dapat menimbulkan efek
menyenangkan.
c. Indra telinga, melalui musik terapi dengan mendengarkan musik-musik
yang tenang.
d. Indera lidah, melalui minuman dan makanan yang sehat tentunya
menjadi suguhan setiap tamu di SPA guna menunjang perawatan SPA.
e. Indra kulit, melalui pijatan yang lembut sehingga membuat perasaan
yang nyaman yang disebut pijatan terapi.
f. Indra otot, melalui tekanan pada bagian-bagian tubuh tertentu akan di
capai efek rileks.(Benge and Tara, 2004)
menyediakan
kebugaran
fisik,
program
edukasi
dan
fasilitas
Susan
stein,
pakar
terapi
dan
manajemen
SPA
pedicure, dan refleksi dilakukan dalam ruangan privat. Jenis terapi basah
biasanya berupa berendam di air wangi, lulur, bodyscrub, dan bodymask.
Terapi ini membutuhkan tempat bilas (shower) atau bathub. Tamu juga dapat
menikmati terapi kombinasi, yaitu, kombinasi antara terapi kering dan terapi
basah dalam satu perawatan. Terapi ini membutuhkan sebuah ruang sendiri
sehingga seluruh perabot dan alat dapat ditempatkan dalam satu ruang
perawatan, yang tujuannya untuk memberikan kenyamanan dan kemudahan
kepada tamu serta kemudahan operasional.
10
c. Terapi Air
Uap dari air panas bagian dari terapi ini untuk kebersihan, kesehatan kulit
dan relaksasi. Perawatan dengan uap dan air panas antara lain steam,
sauna, kompres dan mandi. Manfaat uap dan air panas antara lain:
Melancarkan peredaran darah dan melembabkan kulit.
Mengendurkan otot yang tegang.
Memudahkan peyerapan nutrisi bagi kulit.
Relaksasi untuk menimbulkan rasa tegang, santai dan nyaman.
(Gaya SPA, Majalah Perkawinan. Edisi Januari 2002; hal 41)
Pengertian mandi dalam SPA:
- Mandi aroma dapat menyembuhkan penyakit sinusitis, asma,
infuinza, tekanan darah rendah, kulit.
- Mandi mineral: yaitu air panas dan garam untuk menyembuhkan
penyakit kulit, jerawat, eksim, infeksi kulit, sakit pinggang, dan
rematik.
- Mandi rempah untuk menghilangkan gatal-gatal alergi, rematik,
keputihan, dan untuk melancarkan peredaran darah, kesegaran
rubuh, mengurangi bau badan.
- Mandi sauna untuk menghancurkan lemak.
- Mandi teh (herbal tea) untuk meremajakan kulit dan kesegaran
wajah.
- Mandi buah untuk melembabkan kulit.
- Mandi susu (milky bath) untuk menghaluskan dan memutihkan
kulit.
d. Relaksasi
Relaksasi adalah suatu kegiatan untuk melepas ketegangan, tekanan, dan
beban yang dapat berupa kegiatan rekreasi . Relaksasi merupakan kegiatan
untuk mengendurkan ketegangan, pertama-tama ketegangan jasmaniah
yang nantinya akan berdampak pada penurunan ketegangan jiwa
(Wiramihardja,2006).
11
12
13
Pemeriksaan kadar air griya SPA dibandingkan dengan standar air pada
tabel diatas. Kadar yang aman apabila tidak melewati batas maksimal.
Contoh: hasil pemeriksaan didapatkan kadar E.coli 0,5/100 ml. Pada Tabel
batas maksimum kadar E. Coli 1/100ml. Kesimpulan: Kadar E. Coli dalam air
dikatakan aman untuk digunakan dalam pelayanan. Pada terapi hidro, air
yang digunakan adalah air hangat (warm water) dengan suhu 34,44 - 36,6 oC.
2.9 Garam
Secara fisik, garam adalah benda padatan berwarna putih berbentuk
kristal yang merupakan kumpulan senyawa dengan bagian terbesar Natrium
Chlorida (>80%) serta senyawa lainnya seperti Magnesium Chlorida,
Magnesium Sulfat, Calsium Chlorida, dan lain-lain. Garam mempunyai sifat /
karakteristik higroskopis yang berarti mudah menyerap air, bulk density
(tingkat kepadatan) sebesar 0,8 - 0,9 dan titik lebur pada tingkat suhu 8010 C
( Burhanuddin, 2001).
14
BAB III
PEMBAHASAN
yang
dalam
SPA
water
harus
berdasarkan
range
yang
telah
15
d. Total Alkalinity
Total Akalinitas adalah ukuran jumlah dari komponen alkali (Karbonat
dan Bikarbonat) di dalam air yang bertindak sebagai buffer untuk
mengatasi perubahan pH yang terjadi secara cepat. Total alkalinitas yang
direkomendasikan sebesar 80-120 PPM. Total alkalinitas yang sesuai
standar sangat penting untuk memastikan optimalnya keseimbangan kimia
di dalam SPA.
Alkalinitas yang Tinggi
Cloudy water
Rendahnya
perubahan
pH
atau lonjakan pH
efisiensi
Cepatnya
dari
sanitizer
e. Calcium Hardness
Calcium Hardness (CH) merupakan jumlah kalsium terlarut dalam air. CH
yang direkomendasikan adalah 200-400 PPM. Apabila CH terlalu rendah
maka dapat membuat permukaan SPA menjadi kotor karena disebabkan
berkaratnya SPA dan peralatannya.
f. TDS (Total Dissolve Solid)
TDS (Total Dissolve Solid) merupakan jumlah konstentrasi dari material
yang terlarut dalam air.
16
Material
Kadar ideal
Chlorine
Bromine
pH
Total Alkalinity
Calcium Hardness
pools,
above
1,500
your
ppm
start-up
TDS in SPAs
g. Temperatur
Temperatur yang direkomendasikan untuk SPA water adalah 28-37 derajat
celcius.
17
18
Garam
yang
digunakan
dapat
Natrium
lebih efektif
bekerja di
air panas
dibandingkan Clorine.
Sistem sel elektrolisis terpasang secara langsung di dalam dengan SPA
atau peralatan bak mandi. Unit kontrol power kemudian ditransfer ke paket
kontrol elektronik. Sehingga air yang mengandung garam tersebut
dijernihkan ketika pompa
filtrasi sedang berjalan.
saat air mengalir melalui
sel
elektrolisis,
elektrolisis
proses
memisahkan
19
20
eksim dan psoriasis. Terapi dilakukan dengan cara berendam dalam bath up
berisi minyak mentah yang mengandung naftalena sekitar 10 menit sebelum
dilakukan pembersihan dengan paper towel dan serangkaian pemandian.
Terapi naftalena ini sudah diyakini aman oleh serangkaian penelitian yang
dilakukan oleh para ahli di uni soviet yang mengidentifikasi anti biotik dan
anti inflamasi pada kandungan naftalen SPA.
Pasien berendam pada naftalan dengan suhu 40oC. Pasien merasa dengan
suhu tersebut dapat memberikan relaksasi pada persendian dan ingin lebih
lama berendam dalam naftalan. Namun, karena kandungan SPA ini adalah
50% naftalan, maka akan berpotensi karsinogenik pada pasien jika terlalu
lama berendam.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
SPA merupakan upaya kesehatan menggunakan air dan perangkat
tambahan lainnya yang berguna untuk memberikan keseimbangan tubuh,
pikiran dan emosi pada penggunanya. Terdapat berbagai macam jenis
perawatan pada SPA yang dipilih sesui kebutuhan dan keluhan pasien.
Peraturan terkait SPA adalah PERMENKES RI No. 8 Tahun 2014 tentang
Pelayanan Kesehatan SPA. Air yang digunakan untuk SPA adalah air bersih
yang terbebas dari mikroorganisme patogen dan ditambah mineral maupun
zat lain sesuai dengan jenis dan tujuan perawatan SPA yang sedang diberikan.
Salt Water Treatment SPA merupakan teknologi baru yang menjawab
kelemahan desinfeksi menggunakan bromin dan klorin yang menimbulkan
iritasi dan alergi pada beberapa penggunanya. Pengontrolan rutin terhadap air
SPA perlu dilakukan untuk menjaga kestabilan kadar garam dan meyakinkan
berfungsinya dengan baik komponen peralatan SPA karena kadar garam yang
berlebih dapat berefek korosif terhadap peralatan SPA. Kelemahan lain pada
teknologi ini adalah harga yang lebih mahal jika dibandingkan dengan
desinfeksi menggunakan klorin maupun bromin.
4.2 Saran
Manajemen SPA harus secara berkala mengadakan monitoring terhadap
kualitas pelayanan SPA yang diberikan demi kesehatan dan keselamatan
pelanggan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2008. Spa Definition. Available from http://www.intelligentspas.com
Benge & Tara, Sophie & Elizabeth. 2000. Buku Pintar Terapi Spa. Jakarta :
Taramedi & Restu Agung.
Brown Anitra. 2007. Spa History. Available from http://www.spaabout.com
Burhanuddin. 2001. Strategi
Kanisius, Yogyakarta.
Pengembangan
Industri Garam di
Indonesia,.
Custom Built Spas. Saltwater Sanitizing Systems For Spas and Pools! It's Time
To Make The Change! http://custombuiltspas.com/saltwater_systems.htm
Engineering Logistics Marketing. 2015. Genesis Canada Frequently Asked
Qquestion,
[Online],
Available
at
http://elmsalesandequipment.com/genesis-faq.htm
Health Protection Agency. 2006. Controlling The Risk of Infection.
https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/
file/323928/Management_of_Spa_Pools_controlling_the_risk_oof_infecti
ons_Part_2.pdf
Just
Spa.
Maintaining
Your
Spa
Water.
http://www.justspas.com.au/files/Just_spas%20maintaining%20your%20s
pa%20water.pdf
tersedia
di
Timeout SPA and Sauna. 2000. Salt Water System. [Online], Available at
http://www.timeoutspas.com/en/salt.htm, diakses 11 April 2015
23
24