ARAY
13208244002
[TUGAS TEORI
MUSIK]
OTHER-LETS : Pembagian nada-nada ke dalam nada-nada yang lebih kecil dengan menggunakan triplet dan
duplet dengan memperpanjangnya menjadi jumlah yang lebih besar, yang dikenal sebagai tuplets ogruppo
irregolare. Ada kaidah atau ketentuan dalam menulis pengelompokkannya yang memberitahu total nilai
waktu dari kelompok-kelompok tersebut.
Compound time
Pembagian pada
compound time
sangat jarang
dan ketentuan
notational nya
tidak tetap dan
selalu berubahubah, sedangkan
pembagian simple
time jauh lebih
umum.
2. INTERVAL CALCULATOR
Kalkulator interval merupakan sebuah alat atau aplikasi yang diciptakan dan digunakan untuk
menghitung interval antara satu not ke not yang lain. Ada berbagai macam model aplikasi yang
bisa di dapat di internet dan dapat digunakan dengan mudah.
Triad ada 4 jenis yaitu triad mayor, triad minor, triad diminished, dan triad augmented.
-
Simbol
M
m
d
A
Dalam T.N Mayor, (triad I,IV, dan V) memiliki kualitas Mayor, (triad II,III, dan VI) memiliki kualitas
minor, dan triad VII berkualitas diminished. Sedangkan dalam T.N minor harmonis, (triad V dan VI)
memiliki kualitas Mayor, (triad I dan IV) memiliki kualitas minor, (triad II dan VII) memiliki kualitas
diminished, dan triad III berkualitas Augmented.
Nama-nama untuk setiap tingkatan akor atau triad adalah sebagai berikut :
I
II
III
IV
V
VI
VII
:
:
:
:
:
:
:
TONIKA
SUPERTONIKA
MEDIAN
SUBDOMINAN
DOMINAN
SUBMEDIAN
LEADINGTONE
Triad memiliki posisi dasar dan juga posisi pembalikan dijelaskan sebagai berikut :
Triad dalam posisis dasar, jika root (tonika) dari triad berlaku sebagai bass atau nada
terendah.
Disebut pembalikan I atau 1 st inversion apabila nada ketiga dari tonika berlaku sebagai
bass atau nada terendah.
Disebut pembalikan II atau 2nd inversion apabila nada kelima dari tonika berlaku sebagai
bass atau nada terendah.
Triad dapat dibalik dengan cara memposisikan nada terendah menjadi satu oktaf lebih
tinggi.
4. DIATONIC TRIADS
Dalam pembahasan tentang tangga nada diatonis dapat diketahui perbedaan antara nada kromatik
dan diatonis. Bahwa nada yang ada dalam tangga nada mayor dan minor dari kunci tertentu
disebut diatonis sedangkan nada yang tidak muncul dalam dalam tangga nada tersebut adalah
kromatis. Jadi dalam kunci C , E natural ( yang muncul dalam tangga nada C Mayor ) dan E
( yang muncul dalam tangga nada C minor) adalah diatonis tapi E# (yang tidak muncul dalam
tangga nada C ) adalah kromatik.
Sebuah triad adalah sebuah akor dengan tiga nada dan tiga interval , yaitu jika nada diberi
nama X , Y dan Z maka tiga interval tersebut adalah satu (antara X dan Y) , dua (antara X dan Z)
dan tiga (antara Y dan Z). Ketika ditulis dalam posisi akar yang dekat , ini berarti bahwa nada
terendah adalah akar , nada terendah dan nada tengah adalah sebuah interval, dan dari nada
tengah ke nada tertinggi adalah sebuah interval juga. Interval antara terendah dan nada tertinggi
adalah kelima .
Fungsi root selain sebagai nada dasar ketika menentukan apakah dua nada lain dalam
triad adalah diatonis atau kromatik, dia juga menentukan apakah triad yang ada adalah diatonis
atau tidak . Jika root adalah C dan triadnya adalah [ C - E - G ] atau [ C - E - G ] , maka triad
tersebut adalah triad diatonis , karena E , E dan G semuanya muncul dalam tangga nada C. Triad
[ C - E G# ] dan [ C - E - G ] tidak diatonis karena baik G# maupun G , kedua-duanya tidak
muncul dalam tangga nada mayor atau minor pada kunci C.
5. CHORDS
Chords atau akord adalah susunan tiga nada atau lebih yang serentak dibunyikan sehingga
menghasilkan bunyi yang harmonis. Macam-macam akord antara lain akord mayor, akord
minor, akord seventh , akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord
suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu
yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya
digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang
berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.
Ini menjadi semakin penting ketika sebuah akord terdiri dari sejumlah nada-nada . Perlu
dibedakan
hal-hal
seperti
open
harmony
dan
close
harmoiny
( seperti pada triad ) , akord yang
nadanya di ulang pada pitch yang
berbeda, dan akord yang didalamnya
terdapat nada tambahan ( yaitu 7th ,
9th , dan lain-lain) . Ketika jumlah
nada
yang
berbeda
semakin
diperbanyak, dapat ditemukan dan
diketahui bahwa pengaturan yang
sama
dari
nada-nada
dapat
dinamakan dengan lebih dari satu
cara dan ada juga pembalikan yang
dapat ditemukan sangat banyak dan
bervariasi
berdasarkan
akordnya
dasarnya juga.
6. CHORDS IN JAZZ
Dalam jazz, root dari triad dinamakan dengan huruf kapital, dengan tambahan M artinya Mayor,
'm' artinya minor , '+' atau 'aug' jika augmented dan 'o' atau 'dim' jika diminished. Nada ke-3 dan
ke-5 dari triad dapat sangat mudah untuk disimpulkan sehingga hanya perlu untuk
mengidentifikasi nada tambahan dengan angka-angka yang kecil.
Dalam akord Cmaj7 , mayor 7th telah ditambahkan ke triad C, E dan G, dan pada akord C 7 , minor
7th yang telah ditambahkan ke triad C, E dan G.
Para pemain bebas untuk menikmati melodi dan extemporisasi harmoniknya dan untuk alasan ini
notasi jazz tidak preskriptif. Notasi jazz adalah deskriptif dari ide-ide umum yang mungkin timbul
dari bentuk melodi atau dari progresi akor.
Broken chords disebut juga dengan istilah arpeggio. Sebuah akord tidak selalu harus dimainkan
secara serempak. Akor dapat di pisahkan dalam untaian yang dimainkan satu per satu secara naik
atau turun yang pada dasar berasal dari akord aslinya.
Sebelumnya telah diketahui nomenklatur apa saja yang digunakan untuk mengidentifikasi akord
yang berbeda. Ditemukan istilah seperti mayor, minor, dominan , dominan seventh , dan
sebagainya.
Ada satu aspek dari penamaan akord yang menyebabkan banyak orang menemukan masalah.
Teori musik kadang-kadang menamakan akord berdasarkan bagaimana mereka membuat atau
menyusunnya. Ini dapat disebut sebagai pendekatan struktural. Namun, teori musik juga dapat
menamakan akord sesuai dengan peran yang dimainkan dalam progresi harmonik tertentu . Hal
seperti ini disebut sebagai pendekatan fungsional. Mahasiswa yang mempelajari teori musik harus
akrab atau familiar dengan kedua pendekatan ini sehingga dapat menghargai manfaat dari
memahami akord apa yang baik sesuai dengan apa yang dibuat.
Hal ini sangat penting karena penerbit yang berbeda bekerja dalam tradisi penamaan yang
berbeda dan dapat menggunakan gaya penamaan yang berbeda juga. Dalam bagian ini akan
dikenalkan lebih lagi tentang akord-akord eksotis , untuk menunjukkan bagaimana akord-akord
tersebut dapat dinotasikan dan bagaimana mereka dapat digunakan .
Akord dominan seventh adalah semua akord yang dibentuk dengan cara menambahkan minor
seventh ke triad mayornya. Nama nada akord ditentukan oleh nada rootnya . Contoh : G-B-D-F
Dalam kunci C mayor , nada G-B-D-F membentuk akord seventh pada tingkat ke-V , yaitu sebuah
dominan seventh pada dominan (tingkat ke-V) tangga nadanya. Hal ini juga berlaku untuk tangga
nada C minor natural dan C minor melodis. Namun, G-B-D-F juga adalah sebuah akord G7 dan
sebuah dominan seventh pada tingkat ke-IV tangga nada D minor melodis. Selain itu, dapat
ditemukan juga bahwa G-B-D-F merupakan akord G7 dan dominan seventh pada tingkat-VII
tangga nada A minor natural.
Yang ditulis pertama adalah huruf nada akar/root, kemudian disusul dengan akord yang
mewakili kualitas triad dan kualitas ketujuh atau seventh.
Misalnya pada akord Ab mayor minor 7,
Istilah pertama yaitu Ab menunjukkan nada root atau akar akord;
Istilah kedua mayor mengidentifikasi kualitas triad yang membentuk tiga nada yang
lebih rendah dari akord seventh
Sedangkan istilah yang ketiga yaitu minor mengidentifikasi kualitas interval ketujuh
yang terbentuk antara nada akar dan nada ketujuhnya.
Nama akord
Singkatan
F major major 7
F major minor 7
F minor major 7
F minor minor 7
F diminished major
7
F diminished minor
7
F augmented major
7
F augmented minor
7
F diminished 7
F7, Fm7b5
F Ab Cb Eb
F+M7, FM7#5
F A C# E
F+7, F7#5
F A C# Eb
F7, Fdim7
F Ab Cb Ebb
sederhana,
slash
chord
Kadens adalah suatu istilah dalam musik yang menandakan atau menunjukkan sebuah akhir dari
suatu bagian karya musik. Karya musik terdiri atas kalimat-kalimat yang memiliki phrase-phrase.
Pada setiap bagian akhir dari phrase inilah kadens selalu digunakan. Ada 2 kadens yang umum
digunakan saat ini yaitu kadens autentik (komposisi triad V dan I) dan kadens plagal (komposisi
triad IV dan I). Terdapat juga kadens canggung/deceptive yang sangat jarang dipakai.
-
Kadens autentik sempurna (V-I), triad V dan I dalam posisi dasar dan tonika triad akhir (I)
berada di range suara sopran.
Kadens autentik tidak sempurna (V-I), triad V dan I dalam posisi dasar dan terts/quint
triad akhir (I) berada di range suara sopran.
Kadens autentik setengah (I-V), triad I dan V dalam posisi dasar.
Kadens plagal sempurna (IV-I), triad IV dan I dalam posisi dasar dan tonika triad akhir (I)
berada di range suara sopran.
Kadens plagal tidak sempurna (IV-I), triad IV dan I dalam posisi dasar dan terts/quint triad
akhir (I) berada di range suara sopran.
Kadens plagal setengah (I-IV)
Kadens canggung/deceptive (V-VI,V-IV)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.musictheoryhelp.co.uk/guides/rhythm/9-tuplets/
http://tulislagu.wordpress.com/tag/diatonis/
http://archive.kaskus.co.id/thread/7345493/20
http://id.wikipedia.org/wiki/Akord
http://en.wikipedia.org/wiki/Dominant_seventh_chord
http://www.enableguitar.com/theseven.htm
http://www.dolmetsch.com