Anda di halaman 1dari 12

VIRGINA MARIANA

ARAY
13208244002

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI - PENDIDIKAN SENI MUSIK KELAS B

[TUGAS TEORI
MUSIK]
OTHER-LETS : Pembagian nada-nada ke dalam nada-nada yang lebih kecil dengan menggunakan triplet dan
duplet dengan memperpanjangnya menjadi jumlah yang lebih besar, yang dikenal sebagai tuplets ogruppo
irregolare. Ada kaidah atau ketentuan dalam menulis pengelompokkannya yang memberitahu total nilai
waktu dari kelompok-kelompok tersebut.

TUGAS TEORI MUSIK

Virgina Mariana Aray


(13208244002)
1. OTHER-LETS
Pembagian nada-nada ke dalam nada-nada yang lebih kecil dengan menggunakan triplet dan
duplet dengan memperpanjangnya menjadi jumlah yang lebih besar, yang dikenal sebagai tuplets
ogruppo irregolare. Ada kaidah atau ketentuan dalam menulis pengelompokkannya yang
memberitahu total nilai waktu dari kelompok-kelompok tersebut.
Simple time

Compound time

Pembagian pada Simple Time


1

3 nada tertulis dalam waktu 2 nada


yang sama.
Misalnya 3 not seperdelapan dalam
waktu 2 not seperdelapan.
5, 6 dan 7 nada yang tertulis
dalam waktu 4 nada yang sama.
Misalnya 5 not seperdelapan dalam
waktu 4 not seperdelapan.
9, 10, 11, 13 dan 15 nada tertulis
dalam waktu 8 nada yang sama.
Misalnya 13 not seperdelapan
dalam waktu 8 not seperdelapan.

Pembagian pada Compound Time


1
2 nada tertulis dalam waktu 3 nada
yang sama.
Contoh : 2 not seperdelapan dalam
waktu 3 not seperdelapan.
2
4 nada tertulis dalam waktu 3
nada yang sama, tapi juga dalam
waktu 3 ketukan dari dua kali
lipatnya nilai waktu.
Contoh : 4 not seperdelapan dalam
waktu 3 not seperdelapan, kadangkadang juga 4 not seperenambelas
dalam waktu 3 not seperdelapan.

Pembagian pada
compound time
sangat jarang
dan ketentuan
notational nya
tidak tetap dan
selalu berubahubah, sedangkan
pembagian simple
time jauh lebih
umum.

2. INTERVAL CALCULATOR
Kalkulator interval merupakan sebuah alat atau aplikasi yang diciptakan dan digunakan untuk
menghitung interval antara satu not ke not yang lain. Ada berbagai macam model aplikasi yang
bisa di dapat di internet dan dapat digunakan dengan mudah.

Contoh aplikasi kalkulator interval :

Pada sebuah situs teori musik online, ada interval kalkulator


yang ada memiliki beberapa kegunaan yang lebih spesifik
yaitu sebagai berikut :
- mengungkapkan dalam sen interval antara dua catatan yang
frekuensinya dikenal.
- meningkatkan atau menurunkan frekuensi yang dipilih
melalui interval yang dinyatakan dalam sen.
- menghitung frekuensi harmonik tertentu dari fundamental,
juga memperkirakan not yang terdekat dengan harmonik
diambil dari skala kromatik equal-tempered.

3. TRIADS AND CHORDS


Triad adalah 3 (tiga) buah nada yang disusun ke atas, didasarkan pada interval terts nada pertama
ke nada kedua, dan nada kedua ke nada ketiga. Triad merupakan susunan 3 nada yang selalu
disusun keatas. Dalam susunannya, triad mempunyai nada root, terts (3 rd) dan juga kuint (5th).

Triad ada 4 jenis yaitu triad mayor, triad minor, triad diminished, dan triad augmented.
-

Simbol
M
m
d
A

Triad Mayor, susunan intervalnya berurut keatas


yaitu 3M (Mayor) dan 3m (minor)
Triad minor, susunan intervalnya berurut keatas
yaitu 3m (minor) dan 3M (Mayor)
Triad diminished, susunan intervalnya berurut
keatas yaitu 3m (minor) dan 3m (minor)
Triad Augmented, susunan intervalnya berurut
keatas yaitu 3M (Mayor) dan 3M (Mayor)

untuk menunjukan kualitas akor adalah sebagai berikut :


: Mayor
: minor
: diminished
: Augmented

Dalam T.N Mayor, (triad I,IV, dan V) memiliki kualitas Mayor, (triad II,III, dan VI) memiliki kualitas
minor, dan triad VII berkualitas diminished. Sedangkan dalam T.N minor harmonis, (triad V dan VI)
memiliki kualitas Mayor, (triad I dan IV) memiliki kualitas minor, (triad II dan VII) memiliki kualitas
diminished, dan triad III berkualitas Augmented.
Nama-nama untuk setiap tingkatan akor atau triad adalah sebagai berikut :
I
II
III
IV
V
VI
VII

:
:
:
:
:
:
:

TONIKA
SUPERTONIKA
MEDIAN
SUBDOMINAN
DOMINAN
SUBMEDIAN
LEADINGTONE

Triad memiliki posisi dasar dan juga posisi pembalikan dijelaskan sebagai berikut :
Triad dalam posisis dasar, jika root (tonika) dari triad berlaku sebagai bass atau nada
terendah.
Disebut pembalikan I atau 1 st inversion apabila nada ketiga dari tonika berlaku sebagai
bass atau nada terendah.
Disebut pembalikan II atau 2nd inversion apabila nada kelima dari tonika berlaku sebagai
bass atau nada terendah.
Triad dapat dibalik dengan cara memposisikan nada terendah menjadi satu oktaf lebih
tinggi.

4. DIATONIC TRIADS
Dalam pembahasan tentang tangga nada diatonis dapat diketahui perbedaan antara nada kromatik
dan diatonis. Bahwa nada yang ada dalam tangga nada mayor dan minor dari kunci tertentu
disebut diatonis sedangkan nada yang tidak muncul dalam dalam tangga nada tersebut adalah
kromatis. Jadi dalam kunci C , E natural ( yang muncul dalam tangga nada C Mayor ) dan E

( yang muncul dalam tangga nada C minor) adalah diatonis tapi E# (yang tidak muncul dalam
tangga nada C ) adalah kromatik.

Sebuah triad adalah sebuah akor dengan tiga nada dan tiga interval , yaitu jika nada diberi
nama X , Y dan Z maka tiga interval tersebut adalah satu (antara X dan Y) , dua (antara X dan Z)
dan tiga (antara Y dan Z). Ketika ditulis dalam posisi akar yang dekat , ini berarti bahwa nada
terendah adalah akar , nada terendah dan nada tengah adalah sebuah interval, dan dari nada
tengah ke nada tertinggi adalah sebuah interval juga. Interval antara terendah dan nada tertinggi
adalah kelima .
Fungsi root selain sebagai nada dasar ketika menentukan apakah dua nada lain dalam
triad adalah diatonis atau kromatik, dia juga menentukan apakah triad yang ada adalah diatonis
atau tidak . Jika root adalah C dan triadnya adalah [ C - E - G ] atau [ C - E - G ] , maka triad
tersebut adalah triad diatonis , karena E , E dan G semuanya muncul dalam tangga nada C. Triad
[ C - E G# ] dan [ C - E - G ] tidak diatonis karena baik G# maupun G , kedua-duanya tidak
muncul dalam tangga nada mayor atau minor pada kunci C.

5. CHORDS
Chords atau akord adalah susunan tiga nada atau lebih yang serentak dibunyikan sehingga
menghasilkan bunyi yang harmonis. Macam-macam akord antara lain akord mayor, akord
minor, akord seventh , akord diminished, akord augmented, akord minor 6, akord mayor 7, akord
suspended dan masih banyak yang lainnya. Akord yang paling sering dipakai dalam suatu lagu
yang sederhana adalah akord mayor, akord minor dan akord dominan septim. Akord lainnya
digunakan untuk memperindah atau mengubah kualitas suatu lagu. Penyisipan akord yang
berbeda akan memberikan efek rasa yang berbeda dalam iringan suatu lagu.
Ini menjadi semakin penting ketika sebuah akord terdiri dari sejumlah nada-nada . Perlu
dibedakan
hal-hal
seperti
open
harmony
dan
close
harmoiny
( seperti pada triad ) , akord yang
nadanya di ulang pada pitch yang
berbeda, dan akord yang didalamnya
terdapat nada tambahan ( yaitu 7th ,
9th , dan lain-lain) . Ketika jumlah
nada
yang
berbeda
semakin
diperbanyak, dapat ditemukan dan
diketahui bahwa pengaturan yang
sama
dari
nada-nada
dapat
dinamakan dengan lebih dari satu
cara dan ada juga pembalikan yang
dapat ditemukan sangat banyak dan
bervariasi
berdasarkan
akordnya
dasarnya juga.

6. CHORDS IN JAZZ
Dalam jazz, root dari triad dinamakan dengan huruf kapital, dengan tambahan M artinya Mayor,
'm' artinya minor , '+' atau 'aug' jika augmented dan 'o' atau 'dim' jika diminished. Nada ke-3 dan
ke-5 dari triad dapat sangat mudah untuk disimpulkan sehingga hanya perlu untuk
mengidentifikasi nada tambahan dengan angka-angka yang kecil.
Dalam akord Cmaj7 , mayor 7th telah ditambahkan ke triad C, E dan G, dan pada akord C 7 , minor
7th yang telah ditambahkan ke triad C, E dan G.

Para pemain bebas untuk menikmati melodi dan extemporisasi harmoniknya dan untuk alasan ini
notasi jazz tidak preskriptif. Notasi jazz adalah deskriptif dari ide-ide umum yang mungkin timbul
dari bentuk melodi atau dari progresi akor.

7. BROKEN & SPREAD CHORDS

Broken chords disebut juga dengan istilah arpeggio. Sebuah akord tidak selalu harus dimainkan
secara serempak. Akor dapat di pisahkan dalam untaian yang dimainkan satu per satu secara naik
atau turun yang pada dasar berasal dari akord aslinya.

Akord arpeggio merupakan sebuah akor yang tersebar sehingga dapat


disebut spread chords, yaitu, note tidak dimainkan tepat pada saat yang
sama, tetapi tersebar dari oktaf terendah hingga oktaf tertinggi
ataupun sebaliknya. Dalam penggunaannya, teknik arpeggio ini
sering di pakai dalam permainan instrument piano, gitar, harpa, dan
masih banyak lagi.

8. CHORDS: STRUCTURE VS. FUNCTION

Sebelumnya telah diketahui nomenklatur apa saja yang digunakan untuk mengidentifikasi akord
yang berbeda. Ditemukan istilah seperti mayor, minor, dominan , dominan seventh , dan
sebagainya.
Ada satu aspek dari penamaan akord yang menyebabkan banyak orang menemukan masalah.
Teori musik kadang-kadang menamakan akord berdasarkan bagaimana mereka membuat atau
menyusunnya. Ini dapat disebut sebagai pendekatan struktural. Namun, teori musik juga dapat
menamakan akord sesuai dengan peran yang dimainkan dalam progresi harmonik tertentu . Hal
seperti ini disebut sebagai pendekatan fungsional. Mahasiswa yang mempelajari teori musik harus
akrab atau familiar dengan kedua pendekatan ini sehingga dapat menghargai manfaat dari
memahami akord apa yang baik sesuai dengan apa yang dibuat.
Hal ini sangat penting karena penerbit yang berbeda bekerja dalam tradisi penamaan yang
berbeda dan dapat menggunakan gaya penamaan yang berbeda juga. Dalam bagian ini akan
dikenalkan lebih lagi tentang akord-akord eksotis , untuk menunjukkan bagaimana akord-akord
tersebut dapat dinotasikan dan bagaimana mereka dapat digunakan .

9. DOMINANT SEVENTH CHORD

Akord dominan seventh adalah semua akord yang dibentuk dengan cara menambahkan minor
seventh ke triad mayornya. Nama nada akord ditentukan oleh nada rootnya . Contoh : G-B-D-F

ditulis sebagai G7 karena nada yang


merupakan nada akar atau rootnya
adalah G. G-B-D adalah triad Mayor
dan F adalah minor seventh diatas
nada G. Oleh karena itu, akor ini
merupakan akord dominan seventh.

Dalam kunci C mayor , nada G-B-D-F membentuk akord seventh pada tingkat ke-V , yaitu sebuah
dominan seventh pada dominan (tingkat ke-V) tangga nadanya. Hal ini juga berlaku untuk tangga
nada C minor natural dan C minor melodis. Namun, G-B-D-F juga adalah sebuah akord G7 dan
sebuah dominan seventh pada tingkat ke-IV tangga nada D minor melodis. Selain itu, dapat
ditemukan juga bahwa G-B-D-F merupakan akord G7 dan dominan seventh pada tingkat-VII
tangga nada A minor natural.

10. NAMING SEVENTH CHORDS


Salah satu ketentuan untuk penamaan akord seventh adalah:

Yang ditulis pertama adalah huruf nada akar/root, kemudian disusul dengan akord yang
mewakili kualitas triad dan kualitas ketujuh atau seventh.
Misalnya pada akord Ab mayor minor 7,
Istilah pertama yaitu Ab menunjukkan nada root atau akar akord;
Istilah kedua mayor mengidentifikasi kualitas triad yang membentuk tiga nada yang
lebih rendah dari akord seventh
Sedangkan istilah yang ketiga yaitu minor mengidentifikasi kualitas interval ketujuh
yang terbentuk antara nada akar dan nada ketujuhnya.
Nama akord

Singkatan

F major major 7
F major minor 7
F minor major 7
F minor minor 7
F diminished major
7
F diminished minor
7
F augmented major
7
F augmented minor
7
F diminished 7

FM7, FMaj7, F Major 7


F7, disebut juga 'dominant 7'
FmM7
Fm7, Fmin7, F minor 7
FdM7

Nada-nada akord (dari root ke


seventh)
FACE
F A C Eb
F Ab C E
F Ab C Eb
F Ab Cb E

F7, Fm7b5

F Ab Cb Eb

F+M7, FM7#5

F A C# E

F+7, F7#5

F A C# Eb

F7, Fdim7

F Ab Cb Ebb

11. SLASH CHORDS


Pembalikan-pembalikan akord dapat dinotasikan menggunakan notasi slash. Akord yang telah
dibalik dapat ditampilkan yaitu dengan menggunakan notasi dari tipe akord, (dinamakan atau di
beri nomor), kemudian disusul sebuah slash /, lalu
disusul dengan nama (atau nomor) dari nada bass, yaitu
nada pada bagian bawah akord yang dimainkan. Inilah
yang disebut dengan Slash Notation.
Sebagai contoh:
C/B, D/F#, G/B, G#/C adalah beberapa contoh slash
chord yang umum dipakai. Huruf sebelum garis miring
(slash) menunjukkan nada dasar akordnya, sedangkan
huruf setelah slash menunjukan nada bass yang harus
dimainkan. Jadi, C/B berarti, memainkan akord C mayor
dengan bass-nya yaitu B. D/F# berarti memainkan akord
D dengan bass pada nada F#. Dalam mempraktekkannya,
C/B biasa disebut atau dibaca C on B, D/F# dibaca D on
F#, dan seterusnya.
Secara

diartikan sebagai akord yang nada


bassnya di inversi sehingga berbeda dengan
nada dasar (root note) akordnya. Slash
chord sangat dipakai dalam musik
populer.

sederhana,

slash

chord

12. EXTENDED CHORDS (9TH, 11TH, 13TH)


Extended chords adalah akor-akor atau triad yang mengalami penambahan atau perpanjangan
nada pada nada ke 9,11 dan 13. Akor-akor ini umumnya digunakan untuk mendapatkan suasana,
ataupun kesan berbeda dan bervariasi. Hal yang perlu diingat adalah :
-

9th ditambahkan ke akord 7th untuk menghasilkan akord 9th,


11th dan 9th keduanya ditambahkan ke akord 7th untuk menghasilkan akord 11th,
13th , 11th dan 9th semua ditambahkan ke akord 7th untuk menghasilkan akord 13th.

Dalam penyusunan akordakord 4 nada atau lebih,


pemilihan
not
sangat
penting
agar
dapat
dihasilkan
nada yang terdengar merdu. Efek dari akord yang di
bunyikan sangat diperngaruhi oleh not yang dipilih. third, seventh
dan
extended tone harus menjadi prioritas karena berpengaruh pada
fungsi
dan kualitas dari akord. Namun nada akar/root dan nada
terts/ketiga juga tidak kalah pentingnya dan tidak pernah
diabaikan dari susunan akord. Root merupakan nada
penentu akord yang ada sementara nada terts/ketiga dari akord adalah penegas dari kualitas
sebuah chord. Mayor atau minornya suatu akord dilihat dari nada terts yang ada.
Nada-nada tambahan/extended note memeberi
penegasan pada kualitas pola nada yang bisa
saja mayor, minor, perfect, ataupun augmented.
Seventh adalah faktor yang membantu untuk
menegaskan bahwa nada-nada tambahan juga
menambah pengaruh pada tekstur.

13. HARMONIC CADENCE

Kadens adalah suatu istilah dalam musik yang menandakan atau menunjukkan sebuah akhir dari
suatu bagian karya musik. Karya musik terdiri atas kalimat-kalimat yang memiliki phrase-phrase.
Pada setiap bagian akhir dari phrase inilah kadens selalu digunakan. Ada 2 kadens yang umum
digunakan saat ini yaitu kadens autentik (komposisi triad V dan I) dan kadens plagal (komposisi
triad IV dan I). Terdapat juga kadens canggung/deceptive yang sangat jarang dipakai.
-

Kadens autentik sempurna (V-I), triad V dan I dalam posisi dasar dan tonika triad akhir (I)
berada di range suara sopran.
Kadens autentik tidak sempurna (V-I), triad V dan I dalam posisi dasar dan terts/quint
triad akhir (I) berada di range suara sopran.
Kadens autentik setengah (I-V), triad I dan V dalam posisi dasar.
Kadens plagal sempurna (IV-I), triad IV dan I dalam posisi dasar dan tonika triad akhir (I)
berada di range suara sopran.
Kadens plagal tidak sempurna (IV-I), triad IV dan I dalam posisi dasar dan terts/quint triad
akhir (I) berada di range suara sopran.
Kadens plagal setengah (I-IV)
Kadens canggung/deceptive (V-VI,V-IV)

Contoh penggunaan kadens auntentik, kadens plagal, dan kadens canggung.

Kadens autentik setengah ^

DAFTAR PUSTAKA

http://www.musictheoryhelp.co.uk/guides/rhythm/9-tuplets/
http://tulislagu.wordpress.com/tag/diatonis/
http://archive.kaskus.co.id/thread/7345493/20
http://id.wikipedia.org/wiki/Akord
http://en.wikipedia.org/wiki/Dominant_seventh_chord
http://www.enableguitar.com/theseven.htm
http://www.dolmetsch.com

Anda mungkin juga menyukai