ILMU HARMONI
Disusun Oleh:
Abdul Rozak, S.Sn., M.Sn.
NIP 199301192019031012
Dosen Pengampu:
Abdul Rozak, S.Sn., M.Sn.
Berlian Denada, S.Pd., M.Sn.
penulis dapat menyelesaikan modul “Ilmu Harmoni”. Modul ini merupakan bahan
Materi dalam modul ini berisi tentang pengetahuan dan berbagai macam teori
not-not secara simultan atau serempak. Fokus isian pembelajaran dalam modul ini
kekurangan dan kesalahan, baik dari segi bahasa maupun penulisannya. Oleh karena
itu, kritikan dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan ke
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER DALAM.................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
BAB II TANGGANADA, TRINADA, DAN MODES SCALE
A. TANGGANDA MAYOR ................................................................................. 3
B. TANGGANADA MINOR ............................................................................... 4
C. TRINADA .................................................................................................... 7
D. MODES SCALE .......................................................................................... 9
BAB III PEMAHAMAN MATERI DAN LATIHAN
A. PEMAHAMAN MATERI ............................................................................. 12
B. LATIHAN ................................................................................................... 12
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ........................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Ilmu Harmoni, pada umumnya mudah dipahami dan dimengerti sebagai ilmu
penegetahuan teori tentang akor-akor dan progresinya. Sebagai ilmu yang sudah baku, Ilmu
Harmoni dapat dipergunakan untuk keperluan aransemen, penciptaan, dan lain sebagainya.
Harmoni merupakan sebuah ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan
perihal keindahan komposisi musik (Banoe: 180). Ditinjau dari sudut pandang estetika musik,
harmoni merupakan suatu ide, gagasan tentang kebudayaan yang terdapat pada manusia.
Kedamaian, ketenangan, keberanian, kepahlawanan, dan lain-lain yang menjadi bagian dinamika
kehidupan manusia disimbolkan dalam bentuk akor dan progresi. Harmoni menjadi suatu teori
yang mudah dipelajari, sekaligus dapat dipelajari cara bagaimana suatu keindahan itu
Ilmu Harmoni adalah pengetahuan musik yang memberikan bekal dalam mengembangkan
melodi berdasarkan akor dan tangganadanya. Mengembangkan melodi biasanya dilakukan pada
saat seorang pemain musik memberikan isian-isian tertentu dan yang paling banyak pada saat
mengisi interlude pada suatu lagu (improvisasi). Ilmu Harmoni dapat dijadikan dasar dalam
improvisasi, yang pada dasarnya bertujuan agar lagu menjadi lebih indah dan menarik dengan
Teori dalam Ilmu Harmoni dimulai dari pembentukan triad atau biasa disebut akor tiga
nada, baik itu di dalam tangganada mayor maupun dalam tangganada minor. Akor-akor pokok
tersebut seperti, akor tonika, sub-dominan, dan dominan adalah bentuk keselarasan nada-nada
yang disusun secara vertikal berdasarkan tangganada. Kemudian akor-akor inilah yang
sebenarmya memiliki kedudukan dan peranan penting dalam seluruh karya atau komposisi musik.
Jenis akor-akor yang pokok itu adalah akor tonika, sub-dominan, dan dominan. Jenis
1. Tonika, yaitu akor tingat I dalam tangganada mayor, dan akor tingat i dalam
tangganada minor.
1
2. Sub-dominan, yaitu akor tingkat IV dalam tangganada mayor, dan akor tingkat iv
3. Dominan, yaitu akor tingkat V pada tangganada mayor, dan akor tingkat v pada
tangganada minor.
Materi perkuliahan Ilmu Harmoni ini, akan disesuaikan dengan bobot sks yang telah
direncanakan dan dicantumkan dalam kurikulum yang berlaku saat ini, yaitu 2 sks. Berdasarkan
pedoman inilah, materi kuliah Ilmu Harmoni untuk satu semester direncanakan meliputi:
1. Tangganada;
2. Trinada; dan
Tujuan utama pemahaman materi kuliah Ilmu Harmoni ini, antara lain adalah: Pemahaman
dasar tentang macam dan jenis akor pokok dan progresinya; pemahaman dasar tentang berbagai
teknik, cara dan strategi dalam pembentukan dan progresi berbagai jenis akor pokok; pemahaman
tentang nilai dan sifat karakter dari berbagai macam jenis akor; dan pemahaman berbagai jenis
tangganada modus.
2
BAB II
TANGGANADA, TRINADA, DAN MODES SCALE
A. TANGGANADA MAYOR
tangganada tersebut. Sebagai permulaan, adalah tentang penjelasan mengenai pengertian jarak
antar nada. Jarak antar dua nada yang paling kecil ialah -1/2 (tunjukkan pada piano e-f, b-c, fis-g
atau a-bes). Dua jarak -1/2 merupakan jarak 1 (tunjukkan jarak c-d, cis-dis, e-fis, atau b-cis).
c – d – e – f – g – a – b – c (nama-nama asli)
Harus dijelaskan bahwa jarak -1/2 ini begitu penting karena akan memberikan
Tangganada ini adalah tangganada mayor. Jika dibentuk tangganada mayor pada nada lain,
maka untuk mempertahankan jarak -1/2 ini harus dipakai pertinggian dan perendahannya.
3
URUTAN TANGGANADA KREIS/SHARP (#)
B. TANGGANADA MINOR
Untuk menerangkan mayor dan minor, harus diperdenganrkan lagi tangganada mayor,
terutama terst pertamanya, yaitu terst pada nada dasar dan tingkat ke-3. Sejajar dengan setiap
tangganada mayor terdapat pula tangganada minor yang nada-nadanya sama dengan tangganada
mayor, akan tetapi tangganada minor dimulai pada nada ke-6 di tangganada mayor. Maka tingkat
4
Tingkat nada : 1 – 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 7 - 8
a – b – c – d - e – f – g – a (nama nada)
1 – 2 – 3 –4 –5 – 6 – 7 – 8 (tingkat nada)
Istilah untuk hubungan antara tangganada mayor dan minornya ini adalah “sejajar”.
5
URUTAN TANGGANADA MOL/FLAT (b)
1. Minor Asli: tangganada minor yang masih orisinil (asli, otentik, minor dasar)
2. Minor Harmonis: tangganada minor yang mengalami perubahan pada nada ke-7 dinaikkan
½ laras.
3. Minor Melodis: tangganada minor yang mengalami perubahan pada nada ke-6 dan nada ke-
4. Minor Zigana: tangganada minor yang mengalami perubahan pada nada ke-4 dan nada ke-
7 dinaikkan ½ laras. Minor Zigana disebut juga dengan Arabian Minor Scale.
6
Notasi 7. Tangganada Minor Zigana
C. TRINADA
Dengan ketiga nada ini dapat dibuat berbagai variasi dan latihan. Tetapi lebih dulu harus
Trinada adalah suatu istilah di dalam musik yang berarti tiga nada. Fungsi maupun
tujuannya adalah sebagai akor. Dibentuk dengan cara: menentukan sebuah nada tonik, terst dan
kwint yang dapat diperoleh dari susunan nada sebuah tangganada. Atau menyusun trinada
Oleh karena itu, ada dua kemungkinan cara pembentukan trinada atau akor. Pertama,
pembentukan akor yang berkaitan langsung dengan konsep tangganada, baik tangganada mayor
maupun tangganada minor. Trinada dengan cara ini berarti mempergunakan nada-nada yang
Tonika I C-E-G
Supertonika ii D-F-A
Sub-dominan IV F-A-C
Dominan V G-B-D
Sub-median vi A-C-E
Melalui konsep pembentukan atau cara pembentukan trinada yang berlaku umum, maka
telah dapat diperoleh berbagai jenis trinada yang berfungsi sebagai akor. Jenis-jenis trinada yang
dimaksud itu dapat dibentuk dan disusun dalam berbagai tangganada diatonis lainnya.
tangganada mayor, dapat dipastikan berlaku dalam pembentukan trinada dalam tangganada minor.
Hal ini dapat dipahami, yaitu karena pola dasar atau peraturan dasar dalam pembentukan
tangganada mayor dan minor adalah sama, yaitu: pertama, ditemukannya tangganada mayor
dengan peraturan penggunaan kerangka interval. Kedua, tangganada minor juga dibentuk dan
disusun berdasarlan pola pikir dengan penggunaan kerangka interval. Ketiga, adanya pola pikir
dengan penggunaan sistem relatif mayor dan relatif minor. Tangganada minor memiliki berbagai
trinada. Seperti trinada dalam tangganada minor harmonis, dan ada juga trinada dalam tangganada
minor melodis.
Tonika i A-C-E
Supertonika ii B-D-F
Sub-dominan iv D-F-A
Dominan V G-B-D
Sub-median VI F-A-C
D. MODES SCALE
Dalam teori musik Barat, modes adalah jenis skala musik yang ditambah dengan perjalanan
melodi yang khas. Modes telah menjadi bagian dari pemikiran musikal Barat sejak abad
pertengahan, dan terinspirasi oleh teori musik Yunani kuno. Mode berasal dar modus kata latin,
Pada abad pertengahan, musik sering disusun dengan langkah (step) dan setengah langkah
(half step), lain dari jarak dalam tangganada mayor ataupun minor. Pola tangganada awal ini
disebut dengan modes (modus). Sejak abad XVI, Greater Model System, termasuk tujuh prinsip
modus (authentic) dan tujuh bentuk sekunder (plagal atau hypo modes). Bentuk-bentuk plagal dari
modus, dengan akhir yang sama, atau nada kunci, seperti bentuk-bentuk authentic, menggunakan
range yang berbeda; karena range bukan lagi suatu pertimbangan dalam musik modern.
9
Notasi 11. Modes
Modus Ionian dan Aeolian mirip dengan tangganada Mayor dan minor asli. Sedangkan
Modus Locrian jarang digunakan karena akor tonika yang terbentuk adalah akor diminished.
Modus-modus yang sama dapat dibandingkan dengan cara menyusun modus-modus tersebut
dalam tonika yang sama, sehingga dapat dengan jelas terlihat perbedaan pola dari jarak setengah
Sebagai contoh, dari keenam modus dasar, dengan diawali nada C, akan terlihat pola-pola
sebagai berikut.
Untuk menyusun modus-modus lain dengan nada kunci berbeda, dapat dilakukan dengan
memahami pola-pola modus dalam tangganada C mayor yang dikenal saat ini, sebagai berikut.
10
Notasi 13. Tonika Modus
Contoh:
Modus 2#, tonika pada nada fis, maka modus tersebut adalah Phrygian
Modus 3b, tonika pada nada as, maka modus tersebut alah Lydian
11
BAB III
PEMAHAMAN MATERI DAN LATIHAN
A. Pemahaman Materi
Dalam proses pemahaman tentang materi perkuliahan, mahasiswa akan dituntut dalam
teori tentang bahan perkuliahan, dan selanjutnya akan dilakukan praktek langsung. Praktek
dilaksanakan dengan menggunakan media instrumen keyboard atau gitar. Untuk melatih
kemampuan praktek, bahan perkuliahan akan disesuaikan dengan capaian per mata kuliah.
Sebelum dilakukan praktek langsung, mahasiswa dituntut untuk memahami bagaimana capaian
B. Latihan
Untuk melatih kemampuan pemahaman dalam Ilmu Harmoni, dapat mengikuti langkah-
1. Memahami penerapan teori dasar musik yang umum di dalam permainan musik;
12
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Harmoni merupakan sebuah ilmu pengetahuan musik yang membahas dan membicarakan
perihal keindahan komposisi musik (Banoe: 180). Ditinjau dari sudut pandang estetika musik,
harmoni merupakan suatu ide, gagasan tentang kebudayaan yang terdapat pada manusia.
Kedamaian, ketenangan, keberanian, kepahlawanan, dan lain-lain yang menjadi bagian dinamika
kehidupan manusia disimbolkan dalam bentuk akor dan progresi. Harmoni menjadi suatu teori
yang mudah dipelajari, sekaligus dapat dipelajari cara bagaimana suatu keindahan itu
Teori dalam Ilmu Harmoni dimulai dari pembentukan triad atau biasa disebut akor tiga
nada, baik itu di dalam tangganada mayor maupun dalam tangganada minor. Akor-akor pokok
tersebut seperti, akor tonika, sub-dominan, dan dominan adalah bentuk keselarasan nada-nada
yang disusun secara vertikal berdasarkan tangganada. Kemudian akor-akor inilah yang
sebenarmya memiliki kedudukan dan peranan penting dalam seluruh karya atau komposisi musik.
Tujuan utama pemahaman materi kuliah Ilmu Harmoni ini, antara lain adalah: Pemahaman
dasar tentang macam dan jenis akor pokok dan progresinya; pemahaman dasar tentang berbagai
teknik, cara dan strategi dalam pembentukan dan progresi berbagai jenis akor pokok; pemahaman
tentang nilai dan sifat karakter dari berbagai macam jenis akor; dan pemahaman berbagai jenis
tangganada modus.
13
DAFTAR PUSTAKA
Kodijat, Latifah, dan Marzoeki. 1996. Tangganada dan Trinada. Jakarta: Penerbit Djambatan
Kustilo, Anton. 2011. Teori Musik Barat (Buku Panduan). Padangpanjang: Jurusan Musik Institut
Persichetti, Vincent. 1978. Twentieth Century Harmony, Creative Aspects and Practice. London:
Silaen, Tumbur, dan Yulianto, Agus Untung. 2014. Ilmu Harmoni I. Yogyakarta: Jurusan
Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta.
Mudjlah, Hanna Sri. 2010. Teori Musik 2. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas
Yonathan, Heri. 2013. Harmoni Modern. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
14