Sumsum tulang ini terdapat di dalam ruang sumsum tulang (marrow cavity). Pada
bayi semua sumsum tulang berwarna merah, tetapi hal ini akan berubah pada saat
dewasa dimana sumsum tulang merah hanya tersisa di dalam tulang pipih saja
misalnya tulang tengkorak (cranium), sternum, maupun tulang iga. Tulang tulang
panjang berubah menjadi sumsum tulang kuning yang merupakan tempat
penyimpanan lemak, sednagkan sumsum tulang merah merupakan pabrik sel
darah.
Sumsum Tulang Merah
Komposisinya terdiri dari
1. Jaringan ikat penyangga
Jaringan ini terdiri dari sel dan sabut retikuler, sel makrofag, dan sinusoidsinusoid.
2. Jala-jala jaringan myeloid
Disusun oleh elemen-elemen darah, sel induk darah, dan plasma sel
(plasmosit).
Sumsum Tulang Kuning
Isi dari sumsum tulang kuningini terutama adalah lemak, tetapi juga ada sek
makrofag, undiferentiated mesenchymal cell dan sel retikuler.
SERI RUBRISITIK
1. Rubiblast
Mempunyai sel termuda, dan berbentuk bulat, mempunyai inti bulat open
faced type, mempunyai ukuran paling besar dalams seri ini, tidak
mem[punyai granula dalam sitoplasmanya, sitoplasmanya berwarna biru
keruh (opaque blue).
2. Prorubrisit
Sel ini mempunyai ukuran lebih kecil dari rubiblast, intinya bulat dengan
gambaran lebih dense, sel ini lebih tua dari rubiblast dengan bentuk tetap
bulat, sitoplasma biru dan tidak memiliki granula.
3. Rubrisit
Ukuran semakin kecil tetapi bentuknya bulat, bentuk inti bulat dan dense
chromatin type, warna sitoplasma mulai tercampur dengan warna merah
(buffy).
4. Metarubrisit
Ukuran sangat kecil seperti ukuran eritrosit, bentuk sel tetap bulat, inti
bulat piknotis serta terletak eksentrik, sitoplasma buffy dan tidak
bergranula.
5. Eritrosit
Mempunyai bentuk seperti cakram-biconcave, inti sudah menghilang,
warna sitoplasma menjadi merah muda.
SERI MYELOSITIK
1. Myeloblast
Didalam seri ini sel myeloblasr merupakan sel yang terbesar dan nantinya
sel ini akan semakin mengecil. Bentuk selnya bulat dengan inti yang open
faced type, sitoplasma pucat jernih seperti tak berwarna, di dalam
sitoplasma tidak terdapat granula.
2. Promyelosit
Sel ini lebih kecil, tetapi bentuknya tetap bulat, mempunyai inti bulat dan
mulai dense, sitoplasma tetap pucat jernih tetapi mulai timbul granula
azurofilik.
3. Myelosit
Sel ini tetap bulat, tetapi ukurannya menjadi lebih kecil lagi. Inti tetap
bulat dan dense chromatin type, sitoplasma pucat jernih dan mulai timbul
granula spesifik sehingga pada fase ini dapat terbagi menjadi tiga macam
sel:
SERI THROMBOSITIK
1. Megakaryoblast
Bentuk sel ini tidak teratur karena sitoplasmanya berupa tonjolan
tonjolan , dalam seri ini sel mempunyai ukuran paling kecil dan nantinya
akan semakin besar pad sel yang lebih tua, mempunyai inti bulat open
faced type, sitoplasma biru keruh, tidak memiliki granula.
2. Promegakaryosit
Ukuran sel lebih besar dari megakaryoblast demikian pula bentuk selnya
yang tidak teratur karena tonjolan sitoplasma, yang berbeda adlaah bentuk
intinya yang menggelambir dan tidak bergranula sitoplasmanya.
3. Magakaryosit
Ukuran sel ini sangat besar, inti menjadi sangat lobulated sehingga
kadang-kadang menyerupai bunga, sitoplasma mengandung granula halus
yang berwarna ungu dan tersebar merata.
4. Metamegakaryosit
Sel ini mempunyai ukuran paling besar, granula dalam sitoplasma yang
semua tersebar rta mulai membentuk kelompok-kelompok pada bagian
tepi sel untuk nantinya membentuk granula dari platelets
5. Platelets
Raharjo, Iskantijah Budi. 2015. Buku Histologi I: Sel dan Jaringan Utama.
Departemen Anatomi dan Histologi Universitas Airlangga Surabaya