Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Abses Otak

.entry-header

Pengertian Abses Otak Abses otak merupakan penumpukan suatu


nanah yang terdapat dalam otak,sehingga si penderita mengalami
keluhan-keluhan yang sangat menyiksa untuk tubuh penderita karena
dapat terjadi gejala-gejala yang sakit pada tubuh. Abses otak
biasanya akibat komplikasi dari suatu infeksi, trauma atau tindak
pembedahan. Keadaan-keadaan ini jarang terjadi, namun demikian
insidens terjadinya abses otak sangat tinggi pada penderita yang
mengalami gangguan kekebalan tubuh (seperti penderita HIV positif
atau orang yang menerima transplantasi organ).

Penyakit Abses ini bisa diderita oleh orang usia berapapun, namun
paling sering adalah orang berusia 10 sampai 35 tahun, dan jarang
diderita orang yang berusia jauh dari itu. penyakit abses otak yang
tidak ditangani maka bisa berakibat fatal bahkan bisa menimbulkan
kamatian.

Penyebab Abses Otak

penyebaran infeksi di bagian lain dari kepala (misal gigi , hidung ,


atau telinga)

cedera kepala yang menembus ke otak


infeksi di bagian tubuh yang lain yang di sebarkan melalui darah

Gejala Abses Otak

Sakit kepala
Deman menggigil
Mual dan muntah
Lambat berfikir
Leher kaku
Mati rasa dan kesemutan didaerah yang terkena
Masalah penglihatan
Rasa mengantuk berulang
Kejang
Perubahan kepribadian dan gejala kelainan fungsi otak lainnya

Pengobatan Ust. Galih Gumelar - Spesialis penyakit dalam Rumah Sakit


Internasional Bintaro, dr Tengku Bahdar Djohan mengatakan masalah gigi
berlubang tidak hanya berhenti di abses gigi namun juga harus waspada
terhadap ancaman fokal infeksi seluruh tubuh.
"Fokal infeksi akibat racun dan sisa kotoran maupun mikroba memicu
terjadinya infeksi pada gigi dan mulut kemudian menyebar ke anggota
tubuh lain," kata dr Tengku Nahdar di Jakarta Selatan, Jumat.
Dalam diskusi bertema Meningkatnya Konsumsi Gula di Indonesia VS
Komplikasi Akut pada Gigi, Bahdar mengatakan bila abses (lubang gigi
bernanah) tidak diobati maka dapat menyebabkan komplikasi berbahaya.
Selain berupa tanggalnya gigi juga menyebabkan peradangan pada dada
(mediastinis), penyebaran infeksi ke jaringan lunak maupun bagian tubuh
lainnya antara lain abses otak, maupun radang paru-paru.
"Warga masyarakat masih menganggap penyakit gigi maupun mulut
dianggap biasa, namun setelah parah baru mereka berkonsultasi ke
dokter," katanya.
Langkah antisipasi untuk mengurangi risiko tersebut adalah peran
pemerintah dan instansi terkait agar segera melakukan sosialisasi ke
masyarakat.
"Selama ini mungkin masyarakat belum mendapatkan informasi mengenai
bahaya penyakit gigi, maka dari itu sangat penting dilakukan sosialisasi ke
warga," kata dokter Tengku Bahdar.
Data hasil survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2004 yang dilakukan
Departemen Kesehatan menyebutkan prevalensi karies (berlubang) gigi di
Indonesia adalah 90,05 persen.
Fakta yang lainnya adalah orang Indonesia yang menderita penyakit gigi
dan mulut tersebut bersifat agresif kumulatif. Artinya daerah yang rusak
tersebut menjadi tidak dapat disembuhkan.
Itu sebabnya masyarakat pada awal-awal sebelum terkena penyakit gigi

dan mulut mengabaikan sakit yang ditimbulkannya. Padahal ketika sudah


menjadi sakit, penyakit gigi merupakan jenis penyakit di urutan pertama
yang dikeluhkan masyarakat.
Data itu berdasarkan hasil survei kesehatan rumah tangga survei
kesehatan nasional (SKRT-Surkesnas) tahun 2001 yang menyebut,
penyakit gigi dikeluhkan 60 persen penduduk Indonesia.
Tanpa disadari keluhan penyakit gigi juga berdampak terhadap
produktivitas si penderita. Yakni gangguan tersebut rata-rata 3,86 hari
dengan kisaran berhenti beraktivitas antara 2,5 hari hingga 5,28 hari.

Abses Otak , Tanda dan Gejala

Abses Otak , Tanda dan Gejala - Abses otak adalah pengunpulan


material infeksius di dalam jaringan otak. Hal itu dapat terjadi oleh
invasi langsung ke dalam otak dari trauma atau pembedahan
intrakranial; oleh penyebaran infeksi dari tempat yang berdekatan,
misalnya, sinus, telinga dan gigi; atau oleh infeksi dari oragan lain
( abses paru, endokarditis infeksitif ); dan dapat merupakan
komplikasi yang berkaitan dengan beberapa bentuk meningitis.( Baca
juga : Asbestos Lung Cancer )
Kondisi mungkin merupakan komplikasi pada pasien yang
mengalami supresi sistem imun akibat terapi atau penyakit. Untuk
mencegah abses otak, atasi otitis media, mastoiditis, sinusitis, infeksi
gigi, dan infeksi sistemik dengan cepat.

Penyebab, Tanda dan Gejala


Umumnya abses otak diakibatkan oleh edema, pergeseran otak,

infeksi atau lokasi abses.


Sakit kepala, biasanya pada pagi hari, merupakan gejala
berkelanjutan yang paling sering.
Muntah, tanda-tanda neurologis fokal ( kelamahan ekstremitas,
penurunan penglihatan, kejang ) mungkin terjadi tergantung
pada tempat abses.
Perubahan dalam status mental, mis, letargis, kekacauan mental,
peka rang*sang, atau perilaku disorientasi.
Demam mungkin ada atu mungkin pula tidak ada.
Untuk memastikan Abses otak yang terjadi, dilakukan pemeriksaan
Scan CT bertujuan untuk mendeteksi lokasi abses pada otak.

Penanganan Abses Otak.


Terapi antimikrobial, insisi pembedahan, atau aspirasi.
Kortikosteroid untuk mengurangi inflamasi edema serebral.
Medikasi antikonvulsan ( anti kejang ) untuk perofilaksis bila terjadi
kejang.
Pantau resolusi abses dengan CT Scan
Defisit neurologis setelah pengobatan dapat mencakup
hemiparesis, kejang, kelainan visual, dan paralisis saraf kranial.
Relaps umum terjadi dengan angka kematian yang tinggi.

Anda mungkin juga menyukai