Serah Terima Barang/Pekerjaan (PHO/FHO): Prosedur dan Mekanisme
November 1, 2011 by Posmaria | 68 Comments Dua atau tiga bulan menjelang akhir tahun anggaran seperti saat posting ini dipublikasikan, biasanya banyak kegiatan pelaksanaan pekerjaan berakhir, khususnya untuk pekerjaan tahunan dan/atau pekerjaan konstruksi/jasa konsultansi. Pada saat itu, Penyedia Barang/Jasa untuk dapat mencairkan keseluruhan biaya pekerjaan harus melakukan serah terima barang/pekerjaan kepada Pengguna Barang/Jasa. Serah Terima Pekerjaan (PHO/FHO) Nah, apa saja yang perlu diketahui dan dipersiapkan untuk Serah Terima Barang/Pekerjaan ini? Pada posting ini akan dibahas mengenai prosedur untuk melakukan Serah Terima Barang/Pekerjaan dan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk melakukan Serah Terima Barang/Pekerjaan ini. Untuk dapat membahas mengenai Serah Terima Barang/Pekerjaan, perlu dilihat aturan dasar Serah Terima Barang/Pekerjaan pada pengadaan barang/jasa Pemerintah. Perpres 54 tahun 2010 Pasal 95 menyatakan mengenai Serah Terima Pekerjaan adalah sebagai berikut:
1. Pekerjaan Selesai 100%
Berdasarkan Pasal 95 ayat (1) tersebut di atas, jelas bahwa untuk mengajukan Serah Terima Barang/Pekerjaan, Penyedia Barang/Jasa harus telah menyelesaikan 100% volume seluruh pekerjaan baik dalam bentuk penyediaan barang/jasa. Hal ini ditunjukkan dengan laporan telah selesainya pekerjaan 100% baik dalam bentuk laporan berkala atau laporan ekspedisi. Dalam pekerjaan konstruksi biasanya ditunjukkan dengan Laporan Harian, Mingguan dan Bulanan, ditambah Final Quantitiy Report (Laporan Kuantitas Akhir). Kesemua laporan tersebut memperlihatkan kemajuan (progress) pekerjaan telah mencapai 100%. Setelah itu Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan surat pengajuan kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk menyelenggarakan Serah Terima Barang/Pekerjaan.
2. Panitia Serah Terima Barang Menilai Hasil Pekerjaan
Setelah Penyedia Barang/Jasa mengajukan Serah Terima Barang/Pekerjaan, PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) memerintahkan Panitia Penerima Hasil Pekerjaan/Serah Terima Barang atau sering disebut Panitia PHO (Provisional Hand Over) pada kegiatan pekerjaan konstruksi