ICS 65.150
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Daftar isi.....................................................................................................................................i
Prakata .................................................................................................................................... iii
Kata pengantar .........................................................................................................................v
1
Acuan normatif................................................................................................................... 1
Prinsip ................................................................................................................................ 1
Perlengkapan..................................................................................................................... 3
Contoh ............................................................................................................................... 3
Jumlah pengujian............................................................................................................... 5
10
Prosedur uji...................................................................................................................... 7
11
12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Daftar isi
Contents....................................................................................................................................ii
Foreword ..................................................................................................................................vi
1
Scope ................................................................................................................................. 2
Principle ............................................................................................................................. 2
Apparatus........................................................................................................................... 4
Sampling ............................................................................................................................ 4
Number of tests.................................................................................................................. 6
10
11
12
Test report........................................................................................................................ 8
ii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Contents
SNI ini adalah merupakan adopsi identik dari standar ISO 1806:2002, Fishing net Determination of mesh breaking force of netting. Penulisan SNI ini disusun dengan
menyertakan bahasa Inggris sesuai aslinya. Panitia Teknis yang bertanggung jawab untuk
standar ini adalah Subpanitia Teknis 65-05-S1: Perikanan Tangkap. Standar ini berisi
tentang cara penentuan gaya putus dan gaya putus simpul benang jaring.
Standar ini disusun dengan memperhatikan:
1. Undang-Undang no. 31 tahun 2004 tentang perikanan sebagaimana telah diubah
menjadi Undang-Undang no. 45 tahun 2009.
2. Peraturan menteri kelautan dan perikanan Nomor : PER.12/MEN/2009 tentang
Perubahan terhadap Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor:
PER.05/MEN/2008
Standar ini dibahas dalam rapat konsensus pada tanggal 17 s/d 20 November 2009 di Balai
Besar Pengembangan Penangkapan Ikan (BBPPI) Semarang.
SNI ini merupakan SNI baru, yang akan digunakan sebagai acuan teknis bagi
pembuat/pengrajin alat penangkap ikan dalam membuat alat penangkap ikan berupa
penentuan gaya putus dan gaya putus simpul benang jaring.
Untuk tujuan standar ini, dibuat perubahan editorial berikut :
a) dalam judul kata force diartikan sebagai gaya yang akan dijadikan sebagai istilah yang
harus konsisten dengan judul SNI ini.
b) Lampiran informatif nasional disesuaikan dengan aslinya dengan penyempurnaan
gambar untuk lebih memperjelas gambar yang digunakan.
Standar ini telah melalui proses jajak pendapat pada tanggal 3 Maret 2010 sampai dengan
2 Mei 2010 dengan hasil akhir RASNI.
iii
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Prakata
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Kata pengantar
vi
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Foreword
Ruang lingkup
Standar ini secara khusus menetapkan suatu metoda dalam menentukan gaya putus mata
jaring dalam penangkapan ikan.
Pengujian dapat dilaksanakan dalam dua status yaitu basah dan kering, tetapi pengujian
dalam status basah dianggap lebih utama karena sesuai dengan tujuan keperuntukan jaring.
Acuan normatif
Acuan standar ini tergabung yang bertanggal atau tidak bertanggal, ketentuan dari publikasi
lainnya. Acuan normatif ini disebutkan pada tempat yang sesuai dalam naskah, dan publikasi
terdaftar pada naskah ini. Untuk acuan bertanggal, amandemen atau revisi berikutnya dari
publikasi lain diterapkan hanya untuk standar ini bila tergabung dalam amandemen atau
revisi. Untuk acuan tidak bertanggal edisi terakhir dari publikasi yang diacu untuk diterapkan
(termasuk amandemen).
ISO 139, Textiles Standard atmospheres for conditioning and testing.
ISO 1805, Fishing nets Determination of breaking load and knot breaking load of netting
yarns.
Prinsip
Mata jaring diregangkan dalam keadaan basah atau kering sampai salah satu dari simpul
atau sambungan mencapai gaya dalam pecahan. Uji dilakukan menggunakan suatu piranti
yang mampu merekam atau mengindikasikan gaya yang diterapkan.
Mesin uji dioperasikan hingga tingkat rata-rata waktu putus dari sejumlah contoh pada
satuan waktu yang ditetapkan.
1 dari 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Alat penangkap ikan berbahan jaring Penentuan gaya putus mata jaring
Scope
This European Standard specifies a method of determining the mesh breaking force of
netting for fishing.
Tests may be carried out in both the dry and wet states, but test in the wet state are
considered to be particularly appropriate in indicating the behavior of the netting in use.
Normative references
This European Standard incorporates by dated or undated reference, provisions from other
publications. These normative references are cited at the appropriate places in the text, and
the publications are listed hereafter. For dated references, subsequent amendments to or
revisions of any of these publications apply to this European Standard only when
incorporated in it by amendment or revision. For undated references the latest edition of the
publication referred to applies (including amendments)
ISO 139, Textiles Standard atmospheres for conditioning and testing.
ISO 1805, Fishing nets Determination of breaking load and knot breaking load of netting
yarns.
For the purposes of this European Standard, the following terms and definitions apply.
3.1
dry mesh breaking force
maximum force measured during a tensile test on meshes of netting in standard atmosphere
3.2
wet mesh breaking force
maximum force measured during a tensile test on meshes of netting in wet conditions
3.3
time-to-break
time, in seconds, taken to reach the mesh breaking force, measured from the moment of
application of the force
Principle
A mesh is extended in the dry or wet state until one of the knots or joints reaches the force at
rupture. The test is performed using a suitable apparatus that records or indicates the
applied force.
The testing machine is operated at such a rate that the average time-to-break of a group of
samples falls within specified time limits.
2 of 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Perlengkapan
5.1
5.1.1
Peralatan untuk menghasilkan dan memelihara uji standard atmospir (lihat 8.1).
5.3
Peralatan di mana contoh dapat dimasukkan dalam air untuk persiapan uji basah
5.4
Contoh
Uji contoh harus dipilih secara acak dari jaring agar dapat mewakili dari contoh keseluruhan.
3 dari 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Apparatus
5.1
5.1.1
Test samples shall be selected at random from the netting so as to be representative of the
whole.
4 of 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
8
8.1
Kebutuhan uji
Uji atmosfir (udara)
Seperti ditetapkan dalam ISO 139, semua contoh untuk diuji dalam status kering (terkecuali
contoh untuk uji dalam status basah) harus diunjukkan (sesuai) standar atmosfir dengan
suhu 20 C 2 C dan kelembaban relatif 65% 2% sampai mencapai keseimbangan.
Untuk jaring buatan tangan dari bahan serat, biasanya dianggap cukup setelah diekspose
selama 24 jam.
Di mana tidaklah mungkin untuk menyelesaikan test dalam standard atmospir, test harus
dilaksanakan dengan segera setelah contoh dipindah dari dari uji standar atmospir.
8.2
Semua contoh diuji dalam keadaan basah harus benar-benar basah sebelum diuji. Untuk
mencapai kebasahan yang diinginkan, semua contoh harus dimasukkan dalam air tanpa zat
pembasah pada kondisi temperatur 20 C 2 C dalam waktu tidak kurang dari 12 jam atau
dalam larutan kimia dari 1 g zat pembasah per 1 liter air pada temperatur 20 C 2 C
selama 1 jam.
Waktu tersingkat pencelupan yang dibolehkan jika contoh dapat ditunjukkan dalam keadaan
basah kurang dari 1 jam.
8.3
Waktu putus
Jangka waktu rata-rata uji harus 20 detik 3 detik. Ini harus ditentukan dalam persiapan uji.
Jumlah pengujian
5 dari 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Preparation of samples
8
8.1
As specified in ISO 139, all samples to be tested in the dry state (with the exception of the
samples for the test in the wet state) shall be exposed to the standard atmosphere for testing
of 20 C 2 C and a relative humidity of 65 % 2 % until they have reached equilibrium.
For netting of man-made fibres, a period of 24 h exposure is generally sufficient.
Where it is not possible to carry out the tests in the standard atmosphere the tests shall be
carried out immediately after removal of the samples from the standard atmosphere.
8.2
All samples to be tested in the wet state shall be fully wetted before testing. To achieve
wetting, they shall be immersed in tap water without wetting agents at a temperature of 20 C
2 C for a period of not less than 12 h or in a chemical solution of 1 g wetting agent per 1
litre tap water at a temperature of 20 C 2 C for a period of 1 h.
A shorter time of immersion is allowed if it can be shown that the sample is completely
wetted in less than 1 h.
8.3
Time-to-break
Number of tests
At least 10 single tests on each piece of netting shall be carried out, unless otherwise agreed
between the purchaser and supplier. If a distinct confidence interval for the mean value is
prescribed, as many additional tests shall be carried out as are necessary to secure this
confidence interval.
6 of 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Prosedur uji
10.1 Memeriksa bahwa pasak atau loops mesin uji benar-benar mendatar dan paralel
sedemikian rupa sehingga aplikasi kekuatan pada contoh tidak akan menyebabkan
membuat sudut (tidak segaris).,
10.2 Memasang contoh pada pasak mesin uji atau pada loops sedemikian rupa sehingga
simpul tidak menyentuh (berada pada posisi) pasak atau loops. (lihat Gambar 1 dan Gambar
2).
10.3
Contoh status basah harus diuji segera setelah dipindahkan dari air (lihat 8.2).
Jika contoh tidak putus pada satupun simpul atau sambungan, uji ini harus dibuang.
10.6 Buangan semua hasil perolehan pengamatan pada contoh yang simpulnya tidak
putus (bergeser) atau berubah. Pengujian seperti itu harus diulangi dengan menggunakan
contoh baru. Semua hasil observasi yang gagal (dibuang) seperti diatas harus dicatat.
10.7 Jika lebih dari separuh hasil uji, simpul tergelincir, metoda pengujian mata jaring
berdasarkan European Standard dalam hal ini tidak digunakan. Hal tersebut harus
digantikan oleh metoda penentuan beban putus benang jaring dengan mengikatkan semua
empat sudutnya pada perlengkapan mesin uji. (lihat ISO 1805). Jika mata jaring terlalu kecil
untuk memastikan bahwa semua empat simpul tersangkut pada alat pemilikan, mata simpul
di sekitar simpul yang diuji harus dibuka (lihat Gambar 3).
CATATAN Hasil uji gaya putus sejumlah simpul tersebut bukan untuk diperbandingkan dengan hasil
uji gaya putus mata jaring, kemudian belakangan selalu memberi nilai yang lebih rendah dibanding
dengan uji gaya putus simpul.
11
Rata-Rata gaya putus mata jaring harus dihitung dalam daN dan if perlu, variasi koefisien
dan interval kepercayaan. Membuanglah semua hasil pengamatan yang diperoleh pada
contoh di antaranya yang lepas (tidak menyangkut) mata jaring dengan simpul yang
bergeser atau berubah. Banyaknya hasil pengamatan yang dibuang (tidak terpakai) seperti
diatas harus dicatat.
12
Laporan Uji
7 dari 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
10
Test procedure
10.1 Check that the pins or loops of the testing machine are properly aligned and parallel
so that the subsequent application of force to the sample will not cause any angular
deflection.
10.2 Mount the sample in the testing machine over the pins or in the loops in such a way
that its knots do not touch the pins or loops (see Figures 1 and 2).
10.3
Wet samples should be tested immediately after removing from water (see 8.2).
10.4
10.5
If a sample does not break at one of the knots or joints, this test shall be discarded.
10.6 Discard all observations obtained on samples of which the loose ends of the mesh slip
in the knots or the joints distort. Such a test shall be repeated with a new sample. The
number of observations discarded as directed above shall be noted.
10.7 If in more than half of the tests, the knots slip, the method of mesh testing described in
this European Standard shall not be used. It shall be replaced by the method of determining
the knot breaking load of netting yarns by fastening all four ends in the holding devices of the
testing machine (see ISO 1805). If the meshes are too small to ensure that all four ends of
the knot are gripped by the holding devices, the knots around the knot to be tested shall be
opened (see Figure 3).
NOTE
The results of such knot breaking force tests are not comparable with the results of mesh
breaking force tests, the latter always giving lower values than knot breaking force tests.
11
The average mesh breaking force shall be calculated in daN and if necessary, the coefficient
of variation and the confidence interval. Discard all observations obtained on samples of
which the loose ends of the mesh slip in the knots or the joints dissolve. The number of
observations discarded as directed above shall be noted.
12
Test report
8 of 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
10
f) Jumlah contoh yang diuji (jumlah mata jaring yang putus pada simpul atau sambungannya)
g) Jumlah mata jaring yang rusak pada bagian luar simpul atau sambungannya;
h) rata-rata gaya putus dalam daN koefisien variasi dan interval kepercayaan dan jika
diperlukan;
i) gaya putus mata jaring basah jika diperlukan;
j) suatu penyimpangan dari prosedur uji ditetapkan;
k) Tanggal pengujian.
9 dari 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
e) jenis peralatan pengunci untuk mata jaring : pasak, pengait atau cincin.
f) the number of sample tested (number of meshes broken in the knots or in the joints);
g) the number of the meshes broken outside the knots or joints;
h) the average breaking force in daN; the coefficient of variation and confidence interval if
required;
i) the wet mesh breaking force if required;
j) any deviation from the specified test procedure;
k) the date of the test.
10 of 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
e) the type of holding device for the meshes : pin, hook or loops;
Kunci
1 Simpul yang di uji
11 dari 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan
Key
1 Knot to be tested
12 of 12
Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan