Anda di halaman 1dari 2

PANJI RISQI MAWAS DIRI 5130911058

JOGLO
Karena saya asli jogja jadi bangunan terdekat dengan kehidupan saya adalah joglo.
Bentuk rumah joglo yang merespon iklim
ATAP
Kemiringan Atap
Dibuat seperti itu untuk mengalirkan air dengan cepat agar tidak terampung karena
curah hujan yang sangat tinggi. Sebab jika dibuat datar air akan mengapung dan atap
berjamur, lama-kelamaan akan lapuk busuk dan ambruk. Bagian tengah dibuat tinggi
agar udara didalam tidak sedikit dan panas lebih diminimalisir.
Tritisan
Adalah bagian ujung atap yang menunjukkan keluar memiliki dinding.
Difungsikan agar air hujan diluar dinding dan menghambat radiasi matahari
masuk ruangan.

DINDING
Dinding dan Bukaan
Pada dasarnya bentuk dinding hanya sederhana berbentuk persegi. Tetapi
biasanya dinding tidak mati bisa di buku dan tidak terlalu tinggi ( 2,5m 3m).
Sedangkan bukaannya hanya berbentuk jendela dan pintu sedang. Tetapi cukup
banyak tiap sisi memiliki jendela agar terjadi pertukaran sirkulasi udara.

PONDASI
Memakai pondasi bebatur, yaitu tanah yang diratakan dan lebih tinggi dari tanah
disekelilingnya.
Diatas bebatur ini dipasang umpak yang sudah diberi purus wedokan. Karena
berdada di daerah rawan gempa pondasi umpak berfungsi untuk meminimalkan
guncangan saat terjadi gempa.

TANGGA
Karena bangunan di buat lebih tinggi 0,5m dari tanah sehingga membutuhkan
tangga untuk penghuni/orang naik sampai rumah kira-kira 1m, tinggi 20 cm dan
lebar 30cm.

KETINGGIAN BANGUNAN
Tinggi keseluruhan bangunan 7m. 2,5m 3m untuk dinding dan 3 meter untuk
atap. Lantai ditinggikan dari tanah 0,5m di fungsikan untuk menghambat air
masuk saat hujan atau melindungi dari gangguan binatang seperti kalajengking,
ular dan lain-lain.

ARSITEKTUR BIOKLIMATIS

PANJI RISQI MAWAS DIRI 5130911058


Bentuk rumah joglo karena budaya

Bagian-bagian Joglo
(peninggian lantai-dinding-atap) dapat dianalogikan secara fisik menurut bagianbagian tubuh manusia (kaki-badan-kepala)
dan
secara non-fisik menurut perjalanan hidupnya (lahir-hidup-mati).
. Nilai-nilai kosmologi yang dipercaya dan diwariskan oleh orang Jawa melalui
mitos, terepresentasikan pada rumah Jawa. Dimensi atap yang dominan
menunjukkan bahwa orang Jawa mengutamakan bagian kepala dan isinya (pikiran
dan ide) karena dengan kemampuan akal pikirnya akan dapat membawa manusia
untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum mati untuk menemui Tuhan.

Istilah Joglo berasal dari kerangka bangunan utama dari rumah adat jawa terdiri atas
soko guru berupa empat tiang utama dengan pengeret tumpang songo (tumpang
sembilan) atau tumpang telu (tumpang tiga) di atasnya. Struktur joglo yang seperti itu,
selain sebagai penopang struktur utama rumah, juga sebagai tumpuan atap rumah
agar atap rumah bisa berbentuk pencu.
hal ini melambangkan bahwa, pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial yang
tidak bisa menjalani hidup seorang diri, melainkan harus saling bantu membantu satu
sama lain, selain itu soko guru juga melambangkan empat hakikat kesempurnaan
hidup dan juga ditafsirkan sebagi hakikat dari sifat manusia.

ARSITEKTUR BIOKLIMATIS

Anda mungkin juga menyukai