TEKNOLOGI MELAYU
Nama Anggota:
1. Sherly Novianti
2. Rena Melina
3. Shelvia Karvina
11. 1 RUMAH MELAYU
Orang Melayu sejak dulu sudah mahir dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang menggambarkan bahwa
bangsa Melayu memiliki budaya yang tinggi. Tempat tinggal orang Melayu tertata rapi dengan rumah yang nyaman dan
teknologi yang serasi dengan alam tropis. Bagi orang melayu, rumah memiliki arti yang sangat penting, bukan saja
untuk tempat tinggal, tetapi juga lambang kesempurnaan kehidupan. Rumah Melayu umumnya memiliki halaman yang
luas dan ditanami pohon buah-buahan. Bahan-bahannya diambil dari sumber yang bisa diperbaharui seperti jenis kayu,
bambu, rotan hingga pelepah. Kerangka dan struktur bangunan memakai sitem lobang, pahat dan pasak sehingga tidak
memerlukan paku. Kontruksi tanpa paku ini membuat bangunan lebih lentur dan lebih tahan terhadap gaya. Kontruksi
lantai yang tinggi memperlancar pergerakan udara di bawah lantai tersebut. Rumah Melayu bisa dibongkar pasang dan
dipindahkan ketempat lain dengan menguraikan bagian-bagiannya. Sistem bongkar pasang ini memungkinkan rumah
tradisional Melayu dibongkar, dipasang kembali, ataupun dipindahkan dengan diangkat keseluruhannya secara
bergotong royong ke lokasi yang baru.
RUMAH MELAYU
Ciri-ciri Rumah
Melayu Serambi ini menjadi tempat sementara antara
bagiandalam dan luar rumah untuk duduk bekerja
beristirahat atau menerima tamu yang tidak memerlukan
Rumah panggung yang didirikan diatas tiang. masuk kedalam rumah ibu, sehingga tidak mengganggu
Manfaatnya adalah untuk menghindari dari keluarga. Dibelakang rumah juga ada pelantar sebagai
masuknya binatang liar, terbebas dari banjir dan tempat bekerja agak kotor dan tempat kegiatan basah
tanah yang lembab. Rumah juga menjadi lebih dingin dan mencuci. Lantainya biasa terbuat dari belahan
dari sirkulasi udara pada semua bagian (atas, bawah nibung, tidak dipaku dan dijalin dengan rotan. Tangga
dan samping). Ruang kosong di bawah rumah ditempatkan di depan rumah dan di belakang sebagai
(kolong) bisa digunakan untuk menyimpan barang sebagai tambahan. Anak tangga dibuat berjumlah ganjil,
dan peralatan. Rumah melayu terdiri dari 2 bagian, sesuai ajaran islam dimana Allah menyukai jumlah
yaitu rumah ibu dan rumah dapur. Rumah ibu adalah ganjil. Didepan rumah terdapat serambi (teras selasar)
dalam rangka penghormatan peran ibu sebagai yang memiliki lantai lebih rendah dari lantai rumah ibu.
pengelola rumah tangga sehari-hari. Rumah ibu Bagian ini beratap, dan hanya diberi pagar rendah
terdiri dari ruang tamu dan kamar tidur. Rumah keliling. Serambi ini menjadi tempat sementara antara
dapur terbuat terpisah dari rumah ibu untuk bagian dalam dan luar rumah untuk duduk bekerja,
mengelakkan bahaya kebakaran akibat api dari beristirahat atau menerima tamu yang tidak memerlukan
kegiatan memasak merembet ke rumah ibu dengan masuk kedalam rumah ibu, sehingga tidak mengganggu
cepat. keluarga. Dibelakang rumah juga ada pelantar sebagai
Didepan rumah terdapat serambi (teras selasar) tempat bekerja agak kotor dan tempat kegiatan basah
yang memiliki lantai lebih rendah dari lantai rumah dan mencuci.
ibu. Bagian ini beratap, dan hanya diberi pagar rendah
keliling.
Kuda-kuda atap terdiri dari alang, yang
Lantainya biasa terbuat dari belahan nibung, tidak dipasang melintang di atas tutup tiang. Berfungsi
dipaku dan dijalin dengan rotan. Tangga sebagai gelegar loteng atau balok tarik dibawah
ditempatkan di depan rumah dan di belakang kuda-kuda.
sebagai sebagai tambahan. Anak tangga dibuat Pintu terdiri dari pintu masuk yang terletak di
berjumlah ganjil, sesuai ajaran islam dimana Allah muka rumah, disebut juga pintu muka. Pintu
menyukai jumlah ganjil. belakang atau pintu dapur di bagian belakang.
Pintu malim (pintu curi) yang menghubungkan
Tiang dapat berbentuk bulat atau persegi. Jumlah kamar dengan kamar diruang tengah yang
tiang rumah induk paling banyak 24 tiang. Pada memiliki kamar. Dan pintu bulak (burak, berbual,
rumah yang bertiang 24, masing-masing tiang senda gurau), tidak memiliki tangga keluar.
didirikan dalam 6 baris, dan setiap barisnya terdiri Fungsinya hampir sama dengan jendela bagian
dari 4 buah tiang. Untuk struktur rangka, selain bawah pintu diberi pagar pengaman atau kisi-kisi.
tiang, terdapat pula rasuk berbentuk persegi dan
dipasang menembus tiang, disebut juga gelegar Jendela (tingkap) yang lebar dengan daun jendela
jantan atau geleagar induk. Kemudian gelegar berfungsi untuk sirkulasi angin dan pencahayaan.
disebut juga anak rasuk, ukurannya lebih kecil dari Jendela terdiri dari jendela tengah di rumah induk,
rasuk dan disusun melintang diatas rasuk. Lantai dibuat lebih tinggi dari jendela lainnya. Kemudian
papan atau nibung dipasang di atas gelegar ini. jendela pada singap atau (tingkat bertongkat),
merupakan jendela untuk anak dara yang berada di
loteng (para). Angkap, yang terletak pada
hubungan dapur.
Bentuk dan bahan atap (bumbung) disesuaikan dengan iklim hujan dan tropis. Atap dibuat dengan
kemiringan yang cukup untuk mengalirkan hujan dengan cepat dan cukup tinggi (vernakular) untuk
sirkulasi udara panas sehingga bagian dalam rumah tetap dingin. Ada 3 bentuk atap yaitu, atap panjang
(lipat kajang, belah bubung) adalah yang paling sederahana karena hanya memiliki satu bagian perabung
yang membentuk bukaan segitiga di kedua ujungnya yang ditutup dengan penutup teban layar
(singap,ebek,bidai). Atap lontiok variasi dari atap panjang, yang tampak pada atap rumah Melayu di
Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Rokan Hulu. Dan atap limas
terpengaruh dari bangunan Eropa.
Atap Rumah Melayu juga memiliki unjuran, yaitu kelebihan atap dan dari dinding sebagai tempat
berteduh dari panas dan hujan serta untuk mengurangi tempias. Sebagian rumah memiliki ruang diatap
(loteng). Kamar anak gadis biasa juga diletakkan di loteng ini, dimana jalan masuk dan keluarnya dari
ruang untuk menjaga keselamatan dan kehormatannya. Untuk menjumpai anak gadis tidak mudah.
Tahapan pembangunan
Biasanya tahapan pembangunan rumah Melayu sebagai
berikut:
● Mendirikan tiang seri diatas fundasi
● Memasang rasuk untuk mengikat tiang seri
● Memasang tiang lainnya dan gelegar
● Memasang lantai sementara
● Memasang jenang
● Memasang penutup tiang
● Memasang sento
● Memasang alang panjang dan pendek
● Memasang kuda-kuda, kasau, tunjuk langit dan
tulang bubung
● Memasang atap dan tebar layar
● Memasang kayu lantai lengkap, kayu dinding,
jendela, pintu dan hiasan lainnya
11.2
TEKNOLOGI
KELAUTAN
Ilmu Kelautan
Bangsa melayu terkenal dengan seni Pelayarannya yang disebut
PSYCONAVIGATION yang dianggap sebagai indra keenam oleh bangsa
bangsa lain.
Pelaut Pelaut Melayu sangat memahami tentang musim dan arah angin yang
berubah ubah sepanjang tahun di Wilayah Nusantara
Dengan mengetahui musim dan arah angin inilah ,maka pelaut bangsa
Melayu tidak pernah takut/khawatir untuk melaut.
Desember-maret
Pertukaran angin dari musim Semi dari
dalam ke Luar adalah
lembab,menyebabkan terjadinya angin
yang berubah ubah dari September ke
November.Mereka berlayar dengan
angin yang berada di belakang mereka
ke tempat tujuan
kepergiannya.Kemudian menunggu
sampai angin berubah arah untuk
kembali ke kampung halaman mereka.
September-november
TEKNOLOGI
PERKAPALAN
BANGSA
MELAYU
Orang orang Melayu tercatat sebagai yang pertama di dunia yang
menggunakan Layar pada Kapal (balance – lug sail).Kehebatan bangsa
melayu juga terlihat dalam pembuatan JONG & KAPAL
● JONG,adalah kapal besar yang bangsa melayu buat dari Abad pertama
sampai ke 15.Namun pada abad ke 17 di Jepang dan beberapa kerajaan
Johor yang Ahli dalam pembuatan Geliung.
● GELIUNG, adalah Kapal besar yang memiliki dek bertingkat tingkat
dipakai untuk perjalanan jarak jauh Samudra.
PERAHU
Pada abad ke 12 sudah mulai
banyak Pembuatan
Perahu/Kapal di sungai rokan
yang digunakan untuk
Pelayaran dari sungai Rokan
ke Malaka.Kawasan sungai
rokan (Bagansiapiapi) ini di
terkenal karena merupakan
tempat pembuatan kapal
terkemuka.
BAGIAN BAGIAN PERAHU:
● Buaya dan Tangkup adalah rangka depan pada ujung depan lunas
B. Belat tetapi lebih besar. Bubu terbuat dari buluh, rotan, akar atau
benang rami batang. Rotan atau benang rami dianyam pada
Sejenis tabir atau dinding penampang yang terbuat rangka yang terbuat dari rotan. Tiangnya memakai buluh
dari jalinan bilah-bilah bambu atau rotan yang bambu. Bubu memiliki 2 bagian, yaitu badan yang
dipasang ditengah sungai dari dua sisi tebing. Tabir berbentuk bulat dan unjap atau pintu masuk ikan yang
ini dipasang pada waktu air pasang dan diikat rapat- dibuat dengan mulut kecil (injap; injok) yang dibuat
rapat antara satu sama lain menjadi seperti dinding sedemikian rupa sehingga bila ikan telah masuk tidak akan
dapat keluar lagi. Bubu dipasang umpan berupa pucuk ubi
untuk mengawal atau memandu ikan kearah tengah
atau jagung mentah, kemudian dijatuhkan ke dalam sungai
sungai yang telah siap terpasang perangkap ikan dengan menggunakan pemberat, mulutnya menghadap ke
seperti candik, lukah, bubu, atau beram. hilir sungai.
D. Lukah E. Jala
Alat penangkap ikan ikan dari jaring yang
Alat untuk menangkap ikan yang terbuat dari rajutan nilon atau atom.
terbuat dari jalinan rotan dan Rajutan tersebut makin ke atas makin kecil
bambu serta resam. Bentuknya dan makin membesar dibagian bawah
bulat memanjang, ada yang seperti kantung. Panjangnya bervariasi,
meruncing di ujungnya dan ada tetapi biasanya berkisar 2 hingga 3 m. di
juga yang agak pipih. Pintunya bagian bawah biasanya diikatkan timah
disebut injap, menjorok ke dalam berbentuk cincin atau rantai pemberat. Jala
dan mengecil, tempat ikan dipakai dengan ditebarkan di perairan laut,
sungai, atau danau. Jika ikan sudah
masuk. Biasanya di dalam diberi
terperangkap kemudian ditarik.
umpan.
F. Bubu Tarik
Mirip dengan cici/gombang, hanya saja
dipasang di sungai atau di pinggir
pantai.
THANKS!