Anda di halaman 1dari 26

dr.Zulkarnain, M.

Sc
Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Unsyiah

Secara Struktural :
Upper respiratory tract
Rongga hidung
Pharynx

Lower respiratory tract

Larynx
Trachea
Bronchus
Bronchiolus

Ductus alveolaris
Saccus alveolaris
Alveolus
Pleura

Secara Fungsional :
Zona Konduksi
Fungsi : filter, menghangatkan,
melembabkan udara & konduksi ke paruparu.
Terdiri dari : hidung faring laring
trakea bronkus bronkiolus
terminal bronkiolus.

Zona Respiratori
Tempat utama pertukaran gas antara
udara dan darah.
Terdiri atas : bronkiolus respiratory
saluran alveolus kantung alveolar
alveoli

Dekstra

Sinistra

-Lebih lebar

-Lebih Sempit

-Lebih pendek

-Lebih panjang

-Lebih vertikal

-Lebih horizontal

Pleura parietalis menempel pada dinding dada


Pleura viseralis menempel di paru-paru
Diantara keduanya terdapat cairan pleura

Perbandingan komposis udara alveolus dengan


udara inspirasi dan ekspirasi

tekanan parsial bermacam


gas (mmHg) di berbgai sistem
Respirasi dan sistem
sirkulasi

O2 sulit larut air


1.5% O2 yg dihirup larut dlm plasma
98.5% berikatan dg Hb dlm sel darah merah
Darah oxygenated mgd 20 ml O2 /100 ml---0.3 ml terlarut dlm
plasma & 19.7 ml berikatan dg Hb
Heme dlm Hb mgd 4 atom iron yg msg-2 mengikat 1 molekul O2

Hb +
O2
------
Hb-O2
Tekanan Parsial O2 sbg faktor penentu jml O2 yg berikatan dg Hb
Semakin tinggi PO2 semakin banyak O2 yg berikatan dg Hb
Hb berikatan dg sejml besar O2 mendekati 100% jenuh
Jika Setiap mol Hb mengikat 2 mol O2---- 50% jenuh krn max 4 mol
O2/Hb

Hubungan % kejenuhan Hb dg O2 Kurva dissosiasi O2 Hb


PO2 tinggi : ( kapiler pulmo) & PO2 rendah : (dlm kapiler
jaringan)
PO2 60-100 mmHg : Hb >/90% jenuh
PO2 40 mmHg : Hb 75% jenuh
PO2 20 mmHg : Hb 35% jenuh

Antara 40 & 20 mmHg : sejml besar O2 dilepas dr Hb setiap


penurunan PO2

Faktor lain yg mempengaruhi afinitas Hb terhadap O2


1. Keasaman (pH)
keasaman bertambah Afinitas Hb terhadap O2 berkurang
Asam laktat, asam carbonat ( dihasilkan oleh jar yg aktif sec
metabolik)
Kurva diss Hb-O2 bergeser ke kanan
pH naik -- afinitas Hb terhadap O2 bertambah Kurva diss HbO2
bergeser ke kiri
Hb bekerja sbg buffer utk ion H+ -- Efek Bohr

2. Tekanan parsial CO2

CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3PCO2 turun --- kurva bergeser ke kiri

Bohr effect
CO2 darah menyebabkan pH plasma , kurva disosiasi bergeser kekanan - Konsentrasi
CO2 tinggi menyebabkan oksigen dilepaskan pada PO2 tertentu.

3. Temperatur
Panas : Hasil reaksi metabolisme

kontraksi otot ---- temp tubuh naik


Sel aktif perlu banyak O2 melepaskan banyak asam & panas ---memacu pelepasan O2 dr oksiHb
Hipotermia --- metab sel lambat --- kurva bergeser ke kiri

4. BPG (2,3-bisphosphoglycerate)

Ikatan Hb dg BPG mengurangi afinitas Hb thd O2


Hormon tiroksin, GH,epinefrin, norepi & testosteron meningkatkan
pembentukan BPG
Kadar BPG meningkat pada orang yg tinggal di dataran tinggi

Mekanisme regulasi pernapasan :


Kendali persarafan (neural) volunter dan
involunter
Pusat volunter terletak pada korteks cerebri yg
impulsnya disampaikan melalui jaras kortikospinal
Pusat involunter terdapat di medula oblongata dengan
serabut eferen terletak di rami alba medula spinalis

Kendali kimiawi melalui kemoreseptor pernapasan di


Glomus karotikum dan aorta
Perub.kadar O2 darah, CO2 darah dan pH.
Pada keadaan normal tekanan CO2 arteri dipertahankan pada 40 mmHg,
tekanan O2 arteri 95 mmHg

SPIROMETER
mengukur ventilasi yaitu mengukur volume statik dan
volume dinamik paru
Volume paru terbagi atas 4 (empat)
Volume Tidal volume udara yang diinspirasikan atau yg diekspirasikan setiap kali
bernafas normal ( 500 ml)
Volume cadangan inspirasi (Inspiratory reserve volume / IRV) volume udara yg msh
dapat masuk paru pada inspirasi maksimal setelah inspirasi biasa (3000 ml)
Volume cadangan ekspirasi (Expiratory reserve volume (ERV) volume udara yang
dapat dikeluarkan secara aktif dari dalam paru setelah ekspirasi biasa ( 1100 ml)
Volume residu (residual volume / RV) volume udara yg masih tertinggal dalam paru
setelah ekspirasi maksimal ( 1200 ml)

Terdapat ruang dlm sal..nafas yg berisi udara yg tidak ikut serta dalam proses
pertukaran gas dengan darah kapiler paru, RUANG RUGI PERNAPASAN
(hidung, faring dan trakea)

Kapasitas paru terbagi atas 4 (empat)


Kapasitas vital (vital capacity / VC) jumlah udara terbesar yg dapat
dikeluarkan dari paru setelah inspirasi maksimal ( 4600 ml)
VC = IRV + TV + ERV = IC + ERV
Kapasitas inspirasi (inspiratory capacity / IC) jumlah udara yg dapat dihirup
mulai pada tingkat ekspirasi normal dan inspirasi sampai jumlah maksimum (
3500 ml)
IC = IRV + TV
Kapasitas residu fungsional (FRC) jumlah udara yg tersisa dalam paru pada
akhir ekspirasi normal ( 2300 ml)
FRC = ERV + RV
Kapasitas paru total (TLC) volume maksimum paru dapat dikembangkan
sebesar mungkin dengan inspirasi paksa ( 5800 ml)
TLC = VC + RV = IC + FRC

VOLUME & KAPASITAS SELURUH PARU PADA WANITA KIRA-KIRA 20-25%


LEBIH KECIL DARI PADA PRIA

Volume Statik :
Kapasitas Vital (KV)
Kapasitas Vital Paksa (KVP)

Volume Dinamik :
Volume ekspirasi paksa detik pertama
(VEP1)
Maximal voluntary ventilation (MVV

Menilai status faal paru (normal, restriksi,


obstruksi, campuran)
Menilai manfaat pengobatan
Memantau perjalanan penyakit
Menentukan prognosis
Menentukan toleransi tindakan bedah

OBSTRUKSI
VEP1 < 80% nilai prediksi
VEP1 / KVP < 75%
Obstruksi ringan 75% > VEP1/KVP < 50%
Obstruksi sedang 50% > VEP1 / KVP > 30%
Obstruksi berat

VEP1 / KVP < 30%

RESTRIKSI
KV < 80% nilai prediksi
KVP < 80% nilai prediksi
Restriksi ringan 80% > KV < 50%
Restriksi sedang 50% > KV > 30%
Restriksi berat KV < 30%

Referensi
Totora GJ & Derrickson B (2006). Principles of Anatomy and
Physiology, 11th ed.
Ganong WF (2005). Review of Medical Physiology, 22nd ed.
Guyton AC & Hall JE (2006). Textbook of Medical Physiology, 11th ed.
Sherwood L (2008). Human Physiology : From Cells to Systems. 3rd
ed. International Student Edition, Thomson-Brooks/Cole

Anda mungkin juga menyukai