Anda di halaman 1dari 13

I.

KARNAVAL SENI BANTENGAN se-JAWA TIMUR


Minggu, 18 April 2010
Agenda utama yang selalu ditunggu-tunggu baik oleh Padepokan/Grup
Seni Bantengan se-Jawa Timur, penggiat seni tradisi, pemerhati budaya,
wisatawan lokal dan mancanegara khususnya masyarakat Kota Batu –
Jawa Timur
Sejak pukul 07.00 WIB, panitia dan sebagian besar peserta telah mulai
berdatangan untuk melaksanakan daftar ulang mengambil nomor urut
barisan, pembagian ID Card, Kaos untuk Ketua Grup dan Spanduk
identitas grup dari Indosat.
Sambil menunggu pemberangkatan, suara tetabuhan dan pemanasan
tiap-tiap grup Bantengan sudah meramaikan suasana area Luar Stadion
Brantas – Kota Batu

PROSESI ACARA (Stadion Brantas)


Sebagai event rutin tahunan, pemilihan
rute dan waktu acara tetap seperti
penyelenggaraan sebelumnya tahun
2008-2009.
Tepat jam 9 pagi, mengawali prosesi
acara dengan memanjatkan doa di
Panggung Start yang dipimpin oleh Mbah Muri dari Gumarang Sakti –
Pujon didampingi Ketua Bantengan Nuswantara Agus Tubrun Riyanto
beserta para sesepuh dan pendekar Bantengan lain bermunajat kepada
Allah SWT memohon keselamatan dan perlindungan agar acara berjalan
dengan sukses tanpa kendala suatu apapun.
Allahummasholli ‘alaa Muhammad… Cter!!! Cter!!! Cter!!! Lengkingan
sholawat bersautan “seblakan” pecut/cemeti memberangkatkan Barisan
Pertama.
Selanjutnya, MC Start bergiliran memanggil tiap tiap Grup Bantengan
yang berbaris sesuai nomor urut untuk terus bergerak menelusuri rute
karnaval.

PROSESI ACARA (Alun Alun Kota Batu)


Lebih dari 5000 massa penonton
memadati Pusat Kota Batu, Alun-Alun
mengapresiasi agenda tahunan terbesar
se-Jawa Timur ini.
Sebuah kehormatan besar bagi Kota Batu yang mendapat kesempatan
menjadi tuan rumah seni Bantengan Nuswantara sejak tahun 2008.
Walaupun pada pertengahan acara hujan deras mengguyur, namun
antusias para pemain Bantengan, Penonton dan Tamu Undangan tidak
surut. Malah semakin menambah suasana yang semarak disela air hujan
mengalir beriringan dengan suara tetabuhan, lecutan cemeti dan teriakan
menggoda Bantengan.

PROSESI ACARA (Depan Balai Kota Batu)


Estimasi waktu barisan peserta pertama
sampai di Alun-Alun, dari jalan Lahor keluar
arak-arakan barisan Padepokan Gunung
Wukir pimpinan Ki Iswandi dengan hasil
kreasinya Bantengan Monelan yang diberi
judul Banteng Serodok.
Diceritakan, Dewa Syiwa turun ke bumi
dengan menunggangi Banteng untuk memerangi nafsu angkara manusia
(disebut Serodok). Keserodokan manusia yang ngawur, tanpa ba bi bu ,
menerobos/menyrodok setiap tata aturan Para Dewa dikendalikan oleh
Dewa Syiwa melalui kekuatan tanduk Banteng yang ditungganginya.
Kemenangan ini yang mengembalikan tataran dunia seperti sediakalanya”
Banteng Serodok, sebuah karya Ki Iswandi dari
Padepokan Gunung Wukir adalah judul untuk
kreasi kemasan seni Bantengan pada tahun ini.
Monelan artinya keranjang yang dirajut
menyerupai badan dan kepala Banteng yang
membawanya dikaitkan tali pada tubuh pemain,
sehingga tetap dapat bergerak atraktif. Sekilas
pertunjukan ini mirip Kuda Lumping.
Pertunjukan yang dimainkan oleh anak-anak
SDN Sisir 02 ini memperkaya kreasi kemasan
Seni Bantengan dan menunjukkan bahwa seni Bantengan dapat
dimainkan oleh semua umur serta tampak elegan.
Selain Banteng Serodok, pertunjukan lain
yang tak kalah atraktif adalah penampilan
Komunitas Merah Putih Kecil yang
membawa Bendera Merah Putih Raksasa.
Ditengah guyuran hujan deras, anak-anak
Komunitas Merah Putih Kecil tak luntur semangat mengikuti karnaval
sejak awal pemberangkatan dari Stadion Brantas.
Bertepatan pula memperingati Hari Bumi,
anak-anak Kampong Srebet Mulyo Kota
Batu ini membawakan puisi berjudul “Ibu
Pertiwi Gugat” dan berdoa sambil
membawa bibit Pohon Beringin yang nantinya
ditanam di beberapa titik lereng Pegunungan
Kawi.
Suasana semakin seru ketika Ketua PKK Kota Batu Ibu Dewanti
Rumpoko turut serta bersemangat mendampingi anak-anak Komunitas
Merah Putih Kecil dan membaca puisi karya Didik Soemientardjo
berjudul Bantengan Nuswantara Edyan!!!

JUMLAH PESERTA MENURUN


Agak berbeda dari penyelenggaraan
tahun sebelumnya (2008-2009),
jumlah barisan yang berpartisipasi
dalam karnaval seni Bantengan
dengan Rute Start Stadion Brantas –
Alun alun – Balai Kota Batu tahun ini
mengalami sedikit penurunan. Hal ini
disebabkan tidak dapat hadirnya Grup
Bantengan wilayah Tumpang, Poncokusumo, Singosari, Lawang dan
Pegunungan Tengger sebab kendala sebagian besar adalah problematika
financial masing-masing grup
Jika berdasarkan nomor urut barisan, Karnaval Bantengan
Nuswantara 2010 hanya berjumlah 46 barisan. Tetapi jika dicermati
berdasarkan Grup Bantengan, tiap-tiap nomor barisan tersebut terdiri
lebih dari 1 Grup, bahkan bisa berjumlah 5 Grup gabungan. Hal ini untuk
mensiasati keterbatasan dana masing masing grup Bantengan dalam hal
teknis pemberangkatan, misalnya sewa mobil, sound system, konsumsi
dan alat perlengkapan.
Namun disisi lain, ada perluasan wilayah baru pada Bantengan
Nuswantara 2010 ini yang tahun sebelumnya tidak dapat hadir karena
dis-informasi yaitu Grup Bantengan Kota Malang dan Kabupaten Kediri
turut serta meramaikan acara.
Sementara wilayah Mojokerto, Ngantang, Kasembon dan Malang Selatan
sampai penyelenggaraan tahun ke-3 ini tetap tidak dapat berpartisipasi
dengan berbagai macam persoalan.

METODE SOSIALISASI ACARA


Metode sosialisasi kami mengirim Surat Undangan Partisipasi sejak H-30
berdasarkan data Grup Bantengan yang telah kami data sejak tahun 2008
dan kepada grup baru berdasarkan informasi antar jaringan. Selanjutnya
kami melaksanakan Technical Meeting pada 2 minggu sebelum karnaval
dilaksanakan agar ada kesamaan pemahaman antara seluruh partisipan,
panitia dan pihak lain misalnya kepolisian, pemerintah.

PUBLIKASI ACARA
Publikasi acara secara keseluruhan kami lakukan sejak H-14, melalui
media :
1. Internet, melalui Facebook dan Web Blog
www.bantengannuswantara.wordpress.com
2. Spanduk, sejumlah 10 eksl dan Brosur 4000 eksl. Didukung
sepenuhnya oleh JADE Indopratama. Sebuah perusahaan Advertising
yang beralamat di Jl. R.T Suryo 56 Malang. Spanduk dan Brosur ini
kami sebarkan di wilayah asal peserta yaitu : Kota Batu, Pujon,
Tumpang, Pakis, Kota Malang
3. Billboard Big Banner, didukung oleh INDOSAT Area Malang. Billboard
ini terletak di depan Alun Alun Kota Batu
PANITIA BERSAMA
Komunitas Penggiat Budaya
Indonesia didukung secara penuh
oleh organisasi
masyarakat/kepemudaan se- Kota
Batu untuk membantu kesuksesan
acara. Yaitu :
 Pendekar Bantengan
 Dewan Kesenian Kota Batu
 Karang Taruna se-Kota Batu
 IMAKOBA/Ikatan Mahasiswa Kota
Batu
 Pusat Informasi Pariwisata Kota
Batu
 PMI/Palang Merah Indonesia
 ORARI Kota Batu

 Paguyuban Kangmas Ningmas Kota Batu


 Yayasan Pondok Seni Kota Batu
 Komunitas Band Indie Kota Batu

TAMU UNDANGAN
Sebagai daerah yang
memproklamirkan diri sebagai Kota
Wisata, sebuah kehormatan besar
dengan digelarnya acara ini sebagai
agenda tahunan Karnaval Seni
Bantengan se-Jawa Timur ini sejak
tahun 2008 di Kota Batu. Walaupun
hujan deras sempat mengguyur prosesi acara, namun tidak membuat
para tamu undangan yang bertempat di Panggung Kehormatan depan
Balai Kota Batu untuk tetap mengikuti prosesi acara sampai selesai.
Sejak awal persiapan, panitia menggundang para Raja/Sultan se-Pulau
Jawa, Mentri Kebudayaan dan Pariwisata, Pemprov Jawa Timur, Rektor
Perguruan TInggi dan Pemda wilayah asal peserta (Batu, Malang,
Mojokerto, Kediri). Tetapi, pada akhirnya Tamu Undangan yang hadir
adalah sebagai berikut :
 Walikota Batu yang diwakili oleh Ibu Dewanti Rumpoko. Dalam acara
ini beliau turut mengundang para mahasiswa Amerika yang sedang
study kebudayaan di Kota Batu beserta pendamping dari Universitas
Muhammadiyah Malang
 DPRD Kota Batu, diwakili oleh Bapak Suliadi (Ketua) dan Bapak
Simon Purwo Ali (Komisi B)
 DPRD Provinsi Jawa Timur, diwakili oleh jajaran Komisi B
 KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) Provinsi Jawa Timur
 Pengelola Festival MALANG TEMPO DOELOE
 Rektor Universitas Widyagama Malang

II. LOMBA FOTOGRAFI


Gerak Tari Bantengan yang liar,
ekspresi wajah yang takjub dan
magisnya suasana pada saat gebyak
menjadi sangat indah ketika terekam dan terbingkai melalui seni Seni
Fotografi.
Antusias para fotografer pada pertama kalinya event ini diselenggarakan
di Bantengan Nuswantara 2009, menjadikan Lomba Fotografi Bantengan
Nuswantara layak menjadi agenda pendukung penyelenggaraan
Bantengan Nuswantara 2010.
Antusiasme fotografer pada Lomba Fotografi Bantengan Nuswantara 2010
dibuktikan dengan jumlah peserta yang mendaftar hunting sebanyak 180
Fotografer, melebihi target panitia yang semula mematok angka 150
peserta (Data dan Juklak Lomba Terlampir).
Penilaian secara tertutup oleh 3 Dewan Juri yang terdiri dari Guntur
Aguste Fotografer SIEM (Solo International Ethnic Music), Bagus
Indiarto Kontributor Majalah Budaya GONG dan Agus Riyanto mewakili
Seniman Bantengan untuk mencari para juara diantara sekitar 300 an foto
karya peserta, sebab mayoritas peserta menyerahkan karya lebih dari 1
foto.
Berikut data Juara Lomba Fotografi Bantengan Nuswantara 2010 :

Juara 1
Nama : Rahmat Hidayat
Alamat : Jl. Kebalen Utara 329
Malang
Judul Karya : GRUMPY BULLS 1

Juara 2
Nama : Bambang Sugiharto
Alamat : Jl. Candi Panggung 32 Malang
Judul Karya : PENDEKAR

Juara 3
Nama : Eko Agung Winarto
Alamat : Jl. Raya
Mulyoagung Dau- Malang
Judul Karya : TARUNG GENI

III. LOMBA FILM DOKUMENTER


Dokumentasi adalah bagian tak
terpisahkan dalam setiap
pelaksanaan kegiatan. Perannya
sangat penting sebagai alat bukti
bahwa sebuah kegiatan pernah
terselenggara. Dan juga berfungsi
sebagai referensi dan evaluasi
pada masa-masa selanjutnya
untuk menyelenggarakan
kegiatan yang sama menjadi lebih baik
Seiring perkembangan teknologi, bentuk dokumentasi menjadi semakin
meluas baik berupa arsip tertulis, rekam suara (audio) dan rekam gambar
(foto, video). Pada saat ini, perkembangan tersebut mengerucut ke ranah
industri dan telah masuk dalam bagian yang krusial sebagai industri
hiburan, salah satunya adalah FILM
Selain ranah industri yang dikuasai oleh Rumah Produksi, meningkatnya
wawasan masyarakat tentang perfilman dibarengi pula dengan tumbuh
pesatnya komunitas film berbasis kemasyarakatan dan organisasi
pelajar/mahasiswa.
Bertujuan agar seni Bantengan dapat terbingkai dalam rekam jejak yang
lebih kreatif, dalam rangkaian kegiatan ini kami bermaksud
menyelenggarakan Lomba Film Dokumenter Bantengan Nuswantara 2010
Sebagai tolak ukur, peserta Lomba Film Dokumenter pertama kali ini
boleh dikatakan sukses karena diikuti oleh 15 Team Sineas dari berbagai
wilayah se-Jawa Timur. Pada penyelenggaraannya, Komunitas Penggiat
Budaya Indonesia dibantu oleh Sineas Club CALIPH Home, yaitu
komunitas para sineas independent berlatar belakang mahasiswa
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
Bersamaan dengan pameran dokumentasi, penilaian dilaksanakan secara
bersama oleh Dewan Juri dari unsur Penggiat Budaya Indonesia bersama
CALIPH Home. Sambil berdiskusi dan tukar pendapat antar juri, mengingat
hasil karya peserta sangat bagus dan bersaing ketat akhirnya diputuskan
3 pemenang. Yaitu :
N NILA JUAR
JUDUL FILM NAMA TIM
O I A
1 Di Atas Aspal Aku SOERYA HARAPAN 117 1
Berkreasi Production 9
Banteng-Banteng IN Frame Corjesu 112
2 Penjaga Budaya Cinema Comm. 8 2
108
3 Membentengi Banteng MOVEindonesia 5 3

IV. LOMBA MEWARNA Tingkat TK/RA se-KOTA BATU


Komunitas Penggiat Budaya
Indonesia bekerjasama dengan
Yayasan Pondok Seni Batu
berusaha memberikan edukasi
seni tradisi melalui
penyelenggaraan kegiatan
Bantengan Nuswantara, salah
satunya kepada anak-anak
melalui program Lomba Mewarna Bantengan Nuswantara 2010.

Rencana semula, acara ini dilaksanakan di Galeri RAOS bersamaan


dengan Pameran Dokumentasi, tapi melihat antusias jumlah peserta yang
membludak dan atas dukungan dari Dinas Pemuda Olahraga serta
Pendidikan Kota Batu, Lomba Mewarna Bantengan tingkat TK/RA bersama
WALL’s ice cream ini telah sukses dilaksanakan pada :
Hari : Minggu, 25 April 2010
Pukul : 09.00 – 14.00 WIB
Tempat : GOR Ganesha Kota Batu
(Rundown Acara Terlampir)

METODE PUBLIKASI dan


SOSIALISASI ACARA
Khusus sosialisasi acara Lomba
Mewarna melalui penyebaran
undangan partisipasi ke seluruh
TK/RA/ABA se-Kota Batu bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan dan PGTK (Persatuan Guru TK) Kota Batu,
dilakukan selama 2 minggu persiapan

(Dari Ka-Ki) Ketua Panitia, Kadiknas,


Kadispora, PGTK Kota Batu

JUMLAH PESERTA
Lomba Mewarna WALL’S
BANTENGAN NUSWANTARA 2010
diikuti oleh 293 anak TK/RA/ABA
se- Kota Batu.
(Data Peserta Terlampir)

PENJURIAN
Penilaian hasil karya tiap peserta dinilai berdasarkan kriteria Kerapian,
Komposisi warna & Keaslian. Dewan Juri Lomba adalah para Seni Rupa
dari Yayasan Pondok Seni Batu.
JUARA LOMBA
Pemenang Lomba Mewarna WALL’s BANTENGAN
NUSWANTARA 2010 dipilih sejumlah 20 Besar
penerima Hadiah Hiburan yang dipersembahkan
oleh Dinas Pemuda Olahraga Kota Batu dan 3
Juara Utama

20 BESAR PESERTA PEMENANG HADIAH HIBURAN


NOMOR
NAMA PESERTA ASAL TK/RA/ABA
PESERTA
058 Salwa TK PGRI 01
059 Fazza TK PGRI 01
057 Ananda TK PGRI 01
061 Marsha Callista TK PGRI 01
065 Kumaira TK PGRI 01
105 Dhana Reyhan TK PGRI 01
175 Zeneca Aurelia TK PGRI 02
173 Pradinda TK PGRI 02
172 Putri TK PGRI 02
201 Irta Nur Aditya TK PGRI 05
112 Saffa TK Teratai
114 Sintia TK Teratai
139 M. Fachrudin TK Baitur Rochma
141 Savina TK Baitur Rochma
149 Berlin Naja TK Mawar Indah
156 Karisma TK Mawar Indah
006 Tryaza Rahma TK Rumah Pelangi
041 Alin TK Hajjah Maryam
074 Nafida Rahmalia TK Marsidiwi 01
248 Reta RA Thoriqul Huda

JUARA LOMBA MEWARNA WALL’s BANTENGAN NUSWANTARA 2010


JUARA NOMOR
NAMA PESERTA ASAL TK/RA/ABA
PESERTA
1 266 Melanie TKN Pembina Junrejo
2 208 Ummul Izzah TK Al-Ikhlas
3 171 Adilla TK PGRI 02

Juara 1 Lomba Mewarna


Juara 2 Lomba Mewarna Juara 3
Lomba Mewarna

V.
PAMERAN

DOKUMENTASI (Pameran Foto &


Pemutaran Film Dokumenter)
Ketika suatu acara telah terselenggara dengan
sukses, setiap panitia dan partisipan yang terlibat
didalamnya pasti diliputi rasa kebanggaan dan
perasaan lega. Hal yang akan muncul adalah
keinginan untuk dapat menikmati setiap
dokumentasi acara tersebut, terutama
dokumentasi foto dan video.
Oleh karena itu, sejak diselenggarakannya
Bantengan Nuswantara 2008 panitia selalu rutin
menyelenggarakan acara pendukung yaitu
Pameran Dokumentasi Bantengan Nuswantara. Kegitan ini dimaksudkan
sebagai proses review dan evaluasi bersama
antara panitia, partisipan dan pihak-pihak yang
terlibat.
Diharapkan proses review bersama ini akan
menjadi acuan untuk meningkatkan kualitas
penampilan bagi grup seni Bantengan dan
penyelenggaraan agenda tahunan Bantengan Nuswantara selanjutnya
menjadi lebih baik lagi.
Pameran Dokumentasi telah sukses dilaksanakan dengan rangkaian acara
:
 Pameran Foto Karya Peserta Lomba Fotografi

 Pemutaran Film Karya Peserta Lomba Film Dokumenter


 Pengumuman Pemenang Lomba Fotografi dan Film Dokumenter
a. Tempat : Galeri RAOS, Jl. Panglima Sudirman 06 Kota
Batu
b. Pembukaan Pameran : Sabtu, 24 April 2010
c. Pukul : 19.00 WIB
d. Lama Pameran : 25 – 30 April 2010
e. Pukul : 09.00 – 21.00 WIB

Pemutaran Film Karya Peserta Pameran Foto Karya


Peserta

KETERLIBATAN BANYAK PIHAK


Penyelenggaraan BANTENGAN NUSWANTARA 2010 terlaksana sukses
dengan bantuan dan dukungan dari beberapa pihak lain. Yaitu :
1. Perhimpunan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu,
memfasilitasi pengajuan sumbangan ke seluruh hotel dan restoran di
Kota Batu. Jumlah total bantuan nasi bungkus untuk panitia dan
partisipan acara karnaval bantengan sebanyak 500 bungkus
2. Dewan Kesenian Kota Batu (DKKB) berpartisipasi dengan
memberikan bantuan dana operasional sejumlah Rp 5.000.000,-
3. INDOSAT area Malang, memberikan material promo berupa :

 1 buah cover Billboard depan plaza Batu


 50 buah umbul-umbul
 100 buah spanduk identitas grup Bantengan
4. JADE indopratama advertising, memberikan material promo berupa
10 buah spanduk publikasi dan 4000 lembar brosur
5. WALL’s ice cream, mendukung acara Lomba Mewarna tingkat TK/RA
se-Kota Batu
6. Dinas Pemuda Olahraga Kota Batu, memfasilitasi GOR Ganesha
dan 20 Doorprize acara Lomba Mewarna tingkat TK/RA se-Kota Batu
7. Dinas Pendidikan Kota Batu, membantu pendataan TK/RA se-Kota
Batu dan 50 Doorprize acara Lomba Mewarna tingkat TK/RA se-Kota
Batu
8. Yayasan Pondok Seni, fasilitas gedung Galeri RAOS sebagai tempat
pelaksanaan Pameran Dokumentasi
9. POLRES Kota Batu, memebrikan izin penggunaan jalan dan
membantu keamanan serta lalu lintas jalan selama acara Karnaval
Seni Bantengan se- Jawa Timur
10. Ormas/OKP se-Kota Batu : Karang Taruna, IMAKOBA, ORARI,
INDIE communities, PMI, Paguyuban Kangmas Ningmas,
sebagai panitia bersama Karnaval Seni Bantengan se-Jawa Timur
11. Pusat Informasi Pariwisata Kota Batu, telah melibatkan seluruh
personilnya sejak masa persiapan untuk membantu publikasi dan
sosialisasi acara serta membantu secara penuh sampai pada teknis
pelaksanaan

Anda mungkin juga menyukai