PENDAHULUAN
Dari sekitar 9,6 juta total penduduk DKI Jakarta, diperkirakan 390 ribu
diantaranya menderita diare, perkiraan ini dihitung dengan berdasarkan angka
morbiditas diare nasional, yaitu 411 per 1.000 jumlah penduduk. Angka perkiraan
jumlah kasus dapat dijadikan sebagai target cakupan layanan kasus diare. Di
Jakarta Barat sendiri memiliki 93.788 target penemuan diare dan 52.975 cakupan
layanan diare.
Di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat jumlah kasus
diare pada tahun 2013 mencapai 1100 kasus, sedangkan tahun 2014 meningkat
2,2% dari tahun 2013 mencapai 1213 kasus dan tahun 2015 meningkat lagi
10,27% dari tahun 2013 mencapai 1240 kasus .Berdasarkan data tersebut dapat
kita lihat kasus diare di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat
terdapat peningkatan. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan untuk menekan angka kejadian / kesakitan diare sudah
dilakukan baik didalam ataupun diluar gedung. Dengan menyediakan leaf let,
brosur-brosur tentang pencegahan diare, tetapi angka kejadian /kesakitan masih
tetap tinggi.
1.2
Rumusan Masalah
Angka kejadian diare di Indonesia masih tinggi dan CFR nya masih tinggi
2,7 %. Di Jakarta sendiri angka kejadian diare juga tinggi dari sekitar 9,6 juta total
penduduk DKI Jakarta, diperkirakan 390 ribu diantaranya menderita diare. Di
Puskesmas Grogol Petamburan sendiri Kejadian diare pada balita tahun 2013
sebanyak 1100 kasus dan naik hingga 10,27 % pada tahun 2015 sebanyak 1240
kasus. 10 peneliti terakhir masih belum selalu lengkap menyebutkan ada
hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare dan masih
ada kontrofersi antara pengetahuan, pendidikan dan jamban yang sehat dengan
kejadian diare. Oleh karena itu masih perlu dilakukan penelitian hubungan
perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare pada balita di poli
manajemen terpadu balita sakit di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Kota Jakarta Barat tahun 2016.
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan, maka dirumuskan pertanyaan
penelitian yaitu :
a. Apakah terdapat hubungan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare
pada balita di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat tahun 2016
b. Apakah terdapat hubungan penggunaan botol susu dengan kejadian diare
pada balita di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat tahun 2016
c. Apakah terdapat hubungan kebiasaan cuci tangan dengan kejadian diare
pada balita di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat tahun 2016
d. Apakah terdapat hubungan kebiasaan membuang tinja dengan kejadian
diare pada balita di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan
Jakarta Barat tahun 2016
e. Apakah terdapat hubungan kebiasaan menggunakan air yang bersih
dengan kejadian diare pada balita di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan
Grogol Petamburan Jakarta Barat tahun 2016
f. Apakah terdapat hubungan penggunaan jamban yang sehat dengan
kejadian diare pada balita di Poli MTBS Puskesmas Kecamatan Grogol
Petamburan Jakarta Barat tahun 2016
Tujuan Umum
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran dan hubungan
antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan kejadian diare di Poli
MTBS Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan tahun 2016.
1.3.2
Tujuan Khusus
oleh
pemerintah,
6
berarti
dapat
mengetahui
bahwa
c. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini dapat dikatakan sebagai suatu usaha bagi
penulis untuk memperoleh dan mengembangkan baik secara teoritis
maupun secara praktis.
Dalam penelitian ini, penulis akan terjun langsung kelokasi dimana
permasalahannya berada, penulis akan melakukan wawancara langsung
dengan masyarakat yang bersangkutan khususnya bagi para ibu tentang
permasalahanyang akan diteliti. Disini penulis akan mencari penyebab
masalah dan berusaha untuk menemukan solusi dalam permasalahan
tersebut.
Sehingga
akan
ditemukan
suatu
hasil
yang
nantinya