BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Pendekatan Penelitian
Rancangan penelitian dengan pendekatan Cross Sectional, dimana variabel
tersebut menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan
secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan.
Sebagai variabel independen adalah umur, jenis kelamin, pendidikan,
pekerjaan, penghasilan, status gizi, status imunisasi BCG, merokok, dan
pengetahuan, sedangkan variabel dependen adalah pasien penyakit TB Paru di
Puskesmas wilayah Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur tahun 2016.
Keuntungan menggunakan metode Cross Sectional ini adalah memudahkan
peneliti untuk melakukan dan efisien karena tidak memerlukan tindak lanjut.
Subyek yang diamati sekali saja dalam satu waktu selama penelitian
berlangsung serta pengambilan data dilakukan sekaligus ada suatu saat (point
time approach) dan tidak memberikan perlakuan terhadap responden.
47
4.3
Instrumen Penelitian
Jenis instrument yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner yang dibuat
oleh peneliti dengan mengacu pada teori dan konsep. Kuesioner yang berisi
pertanyaan terstruktur untuk mengukur masing-masing variabel yang diteliti,
yaitu karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan,
penghasilan, status gizi, status imunisasi BCG, merokok, dan pengetahuan)
terhadap penyakit TB Paru di Puskesmas wilayah Kecamatan Cipayung Kota
Jakarta Timur tahun 2016. Kuisioner yang digunakan adalah kuisioner
modifikasi dari penelitian Faris Muaz (2014) dan Theresia Novitasari (2015).
48
4.4.2 Sampel
Pada penelitian ini menggunakan total sampling, artinya sampel yang
digunakan adalah seluruh populasi yang ada. Kriteria retriksi responden:
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi dalam penelitian ini:
1) Pasien di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cipayung Kota Jakarta
Timur tanpa melihat riwayat pengobatan sebelumnya.
2) Bersedia menjadi subjek untuk penelitian ini dan menandatangani
informed consent.
3) Saat diteliti, subjek sedang dalam keadaan sadar penuh.
b. Kriteria eksklusi
1) Subjek membatalkan partisipasi dalam penelitian.
4.4.2.1 Besar Sampel
Besar sampel dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Z2 1- /2 {p1(1-p1)+p2(1-p2)}
n = -----------------------------------------------d2
n = besar sampel
Z2 1- /2 = nilai distribusi normal (tabel Z) pada derajad kemaknaan
(0,05 = 95% = 1,96)
p1
p2
49
50
wilayah Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur tahun 2016. Setelah kuisioner
diisi oleh pasien kemudian di koreksi kembali oleh peneliti untuk melihat
kelengkapan jawaban dari pasien.
pengisian
2) Jenis kelamin
51
3) Pendidikan
Pendidikan responden diukur dengan menggunakan kuesioner dan
dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu:
1
4) Status pekerjaan
Status pekerjaan responden diukur dengan menggunakan kuesioner
dan dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu:
1
5) Penghasilan
Penghasilan responden diukur dengan menggunakan kuesioner dan
dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu:
1
52
6) Status Gizi
Status gizi responden diukur dengan menggunakan kuesioner dan
dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu:
1
: Imunisasi (Apabila
BCG).
8) Perilaku Merokok
Perilaku merokok responden diukur dengan menggunakan kuesioner
dan dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu:
1
9) Pengetahuan
Pengetahuan responden diukur dengan menggunakan kuesioner dan
dikelompokkan atas 2 kategori, yaitu:
1
53
hunian
responden
diukur
dengan
menggunakan
c. Prosesing
Setelah semua isian kuesioner telah terisi penuh dan benar serta telah
melewati tahap pengkodean maka langkah selanjutnya adalah memproses
data agar dapat dianalisis. Pemrosesan data dilakukan dengan cara
mengentry data dari kuesioner ke paket program komputer.
d. Cleaning
Yaitu pengecekan kembali data yang sudah di-entry, apakah ada
kesalahan atau tidak. Data yang terkumpul selanjutnya diolah dengan
komputer menggunakan program komputer dan diinterpretasikan lebih
lanjut.
d.6.2 Analisis Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung
54
dari jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau rata-rata,
median dan standar deviasi. Data disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi. Untuk mendeskripsikan atau menggambarkan data tersebut dalam
bentuk persentase dengan rumus :
P = F/n x 100%
Keterangan : P = Persentase
F = Jumlah frekuensi kategorik
n = responden
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Penyakit TB Paru di Puskesmas Wilayah
Kecamatan Cipayung Tahun 2016
Penyakit
TB Paru Positif
TB Paru Negatif
TOTAL
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
55
TOTAL
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Faktor Pekerjaan Terhadap Penyakit TB
Paru di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cipayung Tahun 2016
Pekerjaan
Tidak Bekerja
Bekerja
TOTAL
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
56
Pengetahuan
Buruk/Kurang Baik
Baik
TOTAL
Jumlah
Persentase
Pertanyaan Pengetahuan
Baik
N
Apakah
Bapak/Ibu/Sdr
tentang TBC ?
Seperti apa gejala TBC yang Bapak/Ibu/Sdr
3
4
5
6
ketahui ?
Menurut Bapak/Ibu/Sdr apakah penyebab TBC ?
Apakah penyakit TBC penyakit yang menular ?
Kalau ya, bagaimana cara penularannya ?
Menurut Bapak/Ibu/Sdr apakah penyakit TBC
dapat disembuhkan ?
Bila dapat disembuhkan,
penyembuhannya ?
Menurut Bapak/Ibu/Sdr
10
11
tahu
Puskesmas
pengobatan
terdapat
pernah
Buruk
n
mendengar
bagaimana
bagaimana
bahwa
cara
cara
di
dan
Jumlah
Persentase
57
Tidak Padat
TOTAL
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Faktor Pencahayaan Hunian Terhadap
Penyakit TB Paru di Puskesmas Wilayah Kecamatan Cipayung Tahun 2016
Pencahayaan Hunian
Gelap
Terang
TOTAL
Jumlah
Persentase
(0,05) maka
(0,05) maka
Xh2=
(OiEi)
______
Ei
=1
df = (b-1)(k-1)
Keterangan
: X2
0
= Chi kuadrat
= Nilai Observasi
58
= Nilai Harapan
df
= Derajat Kebebasan
= Jumlah Baris
= Jumlah Kolom
Independen
(Umur)
Non Produktif
Produktif
TOTAL
Total
n %
Nilai
Nilai OR
(95% Cl)
(Jenis Kelamin)
Laki-laki
Perempuan
TOTAL
Total
n
Nilai
Nilai OR
(95% Cl)
Variabel Independen
Total
n %
Nilai
Nilai OR
59
(Pendidikan)
Rendah
Tinggi
TOTAL
(95% Cl)
Variabel Independen
(Pekerjaan)
Tidak Bekerja
Bekerja
TOTAL
Total
n %
Nilai
Nilai OR
(95% Cl)
Variabel Independen
(Penghasilan)
Penghasilan < UMR
Penghasilan UMR
TOTAL
Total
n %
Nilai
Nilai OR
(95% Cl)
Variabel Independen
(Status Gizi)
Kurang
Cukup Baik
TOTAL
Total
n %
Nilai
Nilai OR
(95% Cl)
60
Tabel 4.20 Hubungan antara Status Imunisasi BCG dengan Penyakit TB Paru di
Puskesmas Wilayah Kecamatan Cipayung Kota Jakarta Timur Tahun 2016
Variabel Independen
(Status Imunisasi
BCG)
Tidak Imunisasi
Imunisasi
TOTAL
Total
n %
Nilai
Nilai OR
(95% Cl)
Variabel Independen
(Perilaku Merokok)
Merokok
Tidak Merokok
TOTAL
Nilai OR
Total
N %
Variabel Independen
(Pengetahuan)
Buruk/Kurang Baik
Baik
TOTAL
Nilai OR
Total
n %
Nilai OR
Total
61
Variabel Independen
(Kepadatan Hunian)
Padat
Tidak Padat
TOTAL
Nilai OR
Total
n %
Nilai
p
(95% Cl)
62
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, A. 1999. Pengantar Epidemiologi . Jakarta : Mutiara Sumber Widya.
Coker, R.; Reader; McKee, M.; Atun, R.; Dimitrova, B.; Dodonova, E.; Kuznetsov,
S.; Drobniewski, F. 2005. Risk factors for pulmonary tuberculosis in Russia:
case-control study. BMJ. 2006:332:85. Tersedia di http:// www. bmj. com/
content/332/7533/85. Diakses pada tanggal 11 Mei 2016.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Pedoman Nasional
Tuberkulosis,cetakan kedua, 2008.Jakarta: Depkes RI.
Penanggulangan
63
RI)
No.
Korua, Elisa S. 2014. Hubungan antara Umur, Jenis Kelamin, dan Kepadatan
Hunian dengan Kejadian TB Paru pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit
Umum
Daerah
Noongan
Tahun
2014.
Tersedia
di
http://ejournals.unsara.ac.id/- index. php/jkm. Diakses pada 11 Mei 2016.
Muaz, Faris. 2014. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Tuberkulosis Paru
BTA Positif Di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun
2014. Tersedia di http://ejournals1.uin.ac.id/- index. php/jkm. Diakses pada
11 Mei 2016.
NIH, NHLBI. 2000. The Practice Guide: Identification, Evaluation, and Treatment of
Overweight and Obesity in Adult. Bethesda: National Institute of Health, NIH
Publication.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2007. Ilmu Kesehatan Masyarakat Dan Prinsip-prinsip Dasar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Novitasari, Theresia. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian
Tuberkulosis Paru BTA Positif Di Rumah Sakit Marinir Cilandak Tahun
2015. Jakarta: Skripsi Urindo.
Nurjanah, Siti. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Suspek
TB Paru Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Parungponteng Kabupaten
Tasikmalaya
Tahun
2013.
Tersedia
di
http://ejournals.universitasdiannuswantoro.ac.id/- index. php/jkm. Diakses
pada 11 Mei 2016.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib
Belajar.
Pertiwi, Rikha Nurul. 2011. Hubungan antara Karakteristik Individu, Praktik
Hygiene dan Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Tuberclosis di Kecamatan
Semarang Utara Tahun 2011. Tersedia di http://ejournals1.undip.ac.id/index. php/jkm. Diakses pada 11 Mei 2016.
64